270 listrik padam ukm rugi rp loo miliar 98
Listrik padam, UKM rugi Rp. lOO miliar
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:54 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:45
JAKARTA Pengusaha mikro, kecil dan menengah di Jakarta menderita kerugian sekitar RplOO
miliar akibat pemadaman bergilir listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 3 hari sejak
terbakarnya gardu Cawang Baru.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jakarta (Kadin Jaya) Yukki N. Hanafi
mengatakan penanganan gardu listrik Cawang Baru yang terbakar pada 29 September agar
secepatnya dilakukan untuk menekan kerugian pengusah tersebut.
"Pengusaha kecil skala rumahan seperti jasa foto kopi, cetak foto, waning Internet dan konfeksi
banyak jumlahnya. Kerugian mereka cukup besar akibat pemadaman PLN yang kami
perkirakan mencapai lebih dari RplOO miliar," katanya di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan terbakarnya travo SOO kilovolt di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
Cawang Baru Jakarta itu merupakan musibah, tetapi PLN tetap berkewajiban untuk segera
mengatasinya agar tidak semakinmerugikan pelanggan.
Menurut dia, selama ini PLN juga menerapkan kebijakan yang tegas kepada pelanggan yang
terlambat membayar rekening listriknya dengan sanksi denda hingga pemutusan jaringan
kabel.
Yukki mengatakan sangat tidak adil jika PLN menganggap kebakaran gardu Cawang Baru yang
menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah itu sebagai musibah, kemudian meminta
pelanggan, termasuk UMKM, agar dapat memaklumi.
"Pelanggan bisa memaklumi. Namun PLN harus bertanggung jawab segera mengatasi, seperti
kalau pelanggan terlambat bayar rekening juga diancam akan dimatikan listriknya."
Yukki mengatakan sesuai dengan kebijakan PLN yang menjatuhkan sanksi bagi pelanggan
yang terlambat bayar rekening, maka ketika tidak bisa memberikan pelayanan sesuai standar,
perusahaan itu harus memberikan kompensasi kepada pelanggannya.
Manager Area Pengaturan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Ikhsan Asad
sebelumnya mengatakan ada kompensasi sesuaidengan Keputusan Dirjen Listrik dan
Pemanfaatan Energi No 114-12/39/-600.2/2002 tentang 13 indikator mutu pelayanan.
"Sesuai dengan keputusan itu, jika pelayanan PLN berada di bawah tingkat mutu standar,
pelanggan akan memperoleh potongan biaya beban sebesar 10%," katanya.
Peristiwa kebakaran gardu Cawang Baru itu mengakibatkan sedikitnya 11 gardu induk milik
PLN padam masing-masing gardu Cawang Baru, Cipinang, Pulomas, Gambir, Manggarai,
Duren Tiga, Mampang. Abadi Guna Papan, Danayasa, Karet Lama, dan Taman Rasuna
Kuningan.
Sejumlah wilayah yang mengalami pemadam listrik secara bergilir pada 29 September-6
Oktober 2009 meliputi a.l. Gambir, Kuningan, Mampang, Pulomas, Cawang, Cililitan, Bekasi,
1/2
Listrik padam, UKM rugi Rp. lOO miliar
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:54 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:45
Cileduk dan Teluk Naga.
Sopian, pengusaha foto kopi di Mampang Jakarta Selatan menyatakan hanya bisa pasrah
menerima giliran pemadaman listrik dengan menghentikan kegiatan usahanya karena tidak
mungkin digantikan dengan genset.
Sumber : Bisnis Indonesia
2/2
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:54 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:45
JAKARTA Pengusaha mikro, kecil dan menengah di Jakarta menderita kerugian sekitar RplOO
miliar akibat pemadaman bergilir listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 3 hari sejak
terbakarnya gardu Cawang Baru.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Jakarta (Kadin Jaya) Yukki N. Hanafi
mengatakan penanganan gardu listrik Cawang Baru yang terbakar pada 29 September agar
secepatnya dilakukan untuk menekan kerugian pengusah tersebut.
"Pengusaha kecil skala rumahan seperti jasa foto kopi, cetak foto, waning Internet dan konfeksi
banyak jumlahnya. Kerugian mereka cukup besar akibat pemadaman PLN yang kami
perkirakan mencapai lebih dari RplOO miliar," katanya di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan terbakarnya travo SOO kilovolt di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi
Cawang Baru Jakarta itu merupakan musibah, tetapi PLN tetap berkewajiban untuk segera
mengatasinya agar tidak semakinmerugikan pelanggan.
Menurut dia, selama ini PLN juga menerapkan kebijakan yang tegas kepada pelanggan yang
terlambat membayar rekening listriknya dengan sanksi denda hingga pemutusan jaringan
kabel.
Yukki mengatakan sangat tidak adil jika PLN menganggap kebakaran gardu Cawang Baru yang
menimbulkan kerugian mencapai miliaran rupiah itu sebagai musibah, kemudian meminta
pelanggan, termasuk UMKM, agar dapat memaklumi.
"Pelanggan bisa memaklumi. Namun PLN harus bertanggung jawab segera mengatasi, seperti
kalau pelanggan terlambat bayar rekening juga diancam akan dimatikan listriknya."
Yukki mengatakan sesuai dengan kebijakan PLN yang menjatuhkan sanksi bagi pelanggan
yang terlambat bayar rekening, maka ketika tidak bisa memberikan pelayanan sesuai standar,
perusahaan itu harus memberikan kompensasi kepada pelanggannya.
Manager Area Pengaturan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Ikhsan Asad
sebelumnya mengatakan ada kompensasi sesuaidengan Keputusan Dirjen Listrik dan
Pemanfaatan Energi No 114-12/39/-600.2/2002 tentang 13 indikator mutu pelayanan.
"Sesuai dengan keputusan itu, jika pelayanan PLN berada di bawah tingkat mutu standar,
pelanggan akan memperoleh potongan biaya beban sebesar 10%," katanya.
Peristiwa kebakaran gardu Cawang Baru itu mengakibatkan sedikitnya 11 gardu induk milik
PLN padam masing-masing gardu Cawang Baru, Cipinang, Pulomas, Gambir, Manggarai,
Duren Tiga, Mampang. Abadi Guna Papan, Danayasa, Karet Lama, dan Taman Rasuna
Kuningan.
Sejumlah wilayah yang mengalami pemadam listrik secara bergilir pada 29 September-6
Oktober 2009 meliputi a.l. Gambir, Kuningan, Mampang, Pulomas, Cawang, Cililitan, Bekasi,
1/2
Listrik padam, UKM rugi Rp. lOO miliar
Written by Artikel
Wednesday, 02 June 2010 13:54 - Last Updated Wednesday, 09 June 2010 19:45
Cileduk dan Teluk Naga.
Sopian, pengusaha foto kopi di Mampang Jakarta Selatan menyatakan hanya bisa pasrah
menerima giliran pemadaman listrik dengan menghentikan kegiatan usahanya karena tidak
mungkin digantikan dengan genset.
Sumber : Bisnis Indonesia
2/2