support.pajak.go.id - Rinci Aturan 1. kepala PPDDP

LAMPIRAN IX
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 595 /KM.1/2013 TENTANG URAIAN JABATAN
STRUKTURAL INSTANSI VERTIKAL DAN UNIT PELAKSANA
TEKNIS DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

1
1.

NAMA JABATAN: Kepala Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan

2.

IKHTISAR JABATAN:
Melaksanakan penerimaan, pemindaian, perekaman, dan penyimpanan
dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi informasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.

TUJUAN JABATAN:

Terwujudnya pelaksanaan kegiatan penerimaan, pemindaian, perekaman,
dan penyimpanan dokumen perpajakan dengan memanfaatkan teknologi
informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.

URAIAN TUGAS DAN KEGIATAN:
4.1.

Menetapkan pelaksanaan kegiatan pengumpulan, penerimaan, dan
penyortiran dokumen perpajakan.
4.1.1. Menugaskan Kepala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan
Dokumen untuk melaksanakan kegiatan pengumpulan,
penerimaan, dan penyortiran dokumen perpajakan serta
membuat konsep laporan pelaksanaannya;
4.1.2. Memantau pelaksanaan kegiatan pengumpulan, penerimaan,
dan penyortiran dokumen perpajakan;
4.1.3. Menerima dan mereviukonsep laporan pelaksanaan kegiatan
pengumpulan, penerimaan, dan penyortiran dokumen
perpajakan yang diajukan Kepala Bidang Penerimaan dan

Penyimpanan Dokumen;
4.1.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan
pengumpulan, penerimaan, dan penyortiran dokumen
perpajakan;
4.1.5. Meneruskan laporan pelaksanaan kegiatan pengumpulan,
penerimaan, dan penyortiran dokumen perpajakan kepada
Direktur Jenderal Pajak dengan tembusan kepada Direktur
Teknologi Informasi Perpajakan.

4.2.

Menetapkan pelaksanaan kegiatan
perekaman data perpajakan.

pemindaian

dokumen,

dan


4.2.1. Menugaskan Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan
Perekaman Data untuk melaksanakan kegiatan pemindaian
dokumen, dan perekaman data perpajakan serta membuat
konsep laporan pelaksanaannya;
4.2.2. Memantau pelaksanaan kegiatan kegiatan pemindaian
dokumen, dan perekaman data perpajakan;

2

4.2.3. Menerima dan mereviu konsep laporan pelaksanaan kegiatan
pemindaian dokumen, dan perekaman data perpajakan yang
diajukan Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman
Data;
4.2.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan
pemindaian dokumen, dan perekaman data perpajakan;
4.2.5. Meneruskan laporan pelaksanaan kegiatan pemindaian
dokumen, dan perekaman data perpajakan kepada Direktur
Jenderal Pajak dengan tembusan kepada Direktur Teknologi
Informasi Perpajakan.
4.3.


Menetapkan pelaksanaan kegiatan pengarsipan dokumen perpajakan.
4.3.1. Menugaskan Kepala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan
Dokumen
untuk
melaksanakan
kegiatan
pengarsipan
dokumen perpajakan dan membuat konsep laporan
pelaksanaannya;
4.3.2. Memantau pelaksanaan kegiatan pengarsipan dokumen
perpajakan;
4.3.3. Menerima dan mereviu konsep laporan pelaksanaan kegiatan
pengarsipan dokumen perpajakan yang diajukan Kepala
Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen;
4.3.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan
pengarsipan dokumen perpajakan;
4.3.5. Meneruskan laporan pelaksanaan kegiatan pengarsipan
dokumen perpajakan kepada Direktur Jenderal Pajak dengan
tembusan kepada Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.


4.4.

Menetapkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan basis data atas
dokumen perpajakan.
4.4.1. Menugaskan Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan
Perekaman Data untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan
basis data yang meliputi validasi, perekaman data,
pemantauan dan pengawasan sistem dan infrastruktur
teknologi
informasi
dan
membuat
konsep
laporan
pelaksanaannya;
4.4.2. Memantau pelaksanaan kegiatan pemeliharaan basis data;
4.4.3. Menerima dan mereviu konsep laporan pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan basis data yang diajukan Kepala Bidang
Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data;

4.4.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan
pemeliharaan basis data;

3
4.4.5. Meneruskan laporan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan basis
data kepada Direktur Jenderal Pajak dengan tembusan kepada
Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

4.5.

Menetapkan pelaksanaan kegiatan peminjaman dokumen perpajakan
kepada unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
4.5.1. Menugaskan Kepala Bidang Penerimaan dan Penyimpanan
Dokumen
untuk
melaksanakan
kegiatan
peminjaman
dokumen perpajakan dan membuat konsep laporan
pelaksanaanya;

4.5.2. Memantau pelaksanaan kegiatan peminjaman dokumen
perpajakan;
4.5.3. Menerima dan mereviu konsep laporan pelaksanaan kegiatan
peminjaman dokumen perpajakan yang diajukan Kepala
Bidang Penerimaan dan Penyimpanan Dokumen;
4.5.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan
peminjaman dokumen perpajakan;
4.5.5. Meneruskan laporan pelaksanaan kegiatan peminjaman
dokumen perpajakan kepada Direktur Jenderal pajak dengan
tembusan kepada Direktur Teknologi Informasi Perpajakan.

4.6.

Menetapkan
pelaksanaan
evaluasi
kegiatan
pengumpulan,
penerimaan, penyimpanan, dan pemindaian dokumen perpajakan,
serta perekaman dan transfer data perpajakan.

4.6.1. Menugaskan para Kepala Bidang untuk melaksanakan evaluasi
kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan dan
pemindaian dokumen perpajakan, perekaman dan transfer
data
perpajakan
serta
membuat
konsep
laporan
pelaksanaanya;
4.6.2. Memantau pelaksanaan evaluasi kegiatan pengumpulan,
penerimaan, penyimpanan, dan pemindaian dokumen
perpajakan, serta perekaman dan transfer data perpajakan;
4.6.3. Menerima dan mereviu konsep laporan pelaksanaan evaluasi
kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan, dan
pemindaian dokumen perpajakan, serta perekaman dan
transfer data perpajakan;
4.6.4. Menyetujui dan menetapkan laporan pelaksanaan evaluasi
kegiatan pengumpulan, penerimaan, penyimpanan, dan
pemindaian dokumen perpajakan, serta perekaman dan

transfer data perpajakan;
4.6.5. Meneruskan
laporan
pelaksanaan
evaluasi
kegiatan

4
pengumpulan, penerimaan, penyimpanan, dan pemindaian
dokumen perpajakan, serta perekaman dan transfer data
perpajakan kepada Direktur Jenderal Pajak dengan tembusan
kepada Direktur Teknologi Informasi perpajakan.

4.7.

Menetapkan pelaksanaan administrasi kepegawaian, keuangan, tata
usaha dan rumah tangga Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan (PPDDP).
4.7.1. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk

mengkoordinasikan
pelaksanaan
administrasi
kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga
PPDDP;
4.7.2. Memantau pelaksanaan administrasi kepegawaian, keuangan,
tata usaha dan rumah tangga PPDDP;
4.7.3. Mengoreksi dan menandatangani laporan hasil pelaksanaan
administrasi kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah
tangga PPDDP;
4.7.4. Memantau hasil pelaksanaan administrasi kepegawaian,
keuangan, tata usaha dan rumah tangga PPDDP.

4.8.

Menetapkan surat pengantar laporan pemantauan pengendalian
intern, pengelolaan/manajemen risiko, kepatuhan terhadap kode etik
dan disiplin di lingkungan PPDDPdan menetapkan tindak lanjut
rekomendasi dari hasil pemantauan pengelolaan/manajemen risiko.
4.8.1. Memberikan disposisi/instruksi kepada Kepala Bagian Umum

dan Kepatuhan Internal untuk melaksanakan pemantauan
pengendalian
intern,
pengelolaan/manajemen
risiko,
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan
PPDDP;
4.8.2. Menerima dan menelaah konsep surat pengantar laporan
pemantauan pengendalian intern, pengelolaan/manajemen
risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan
PPDDP yang disampaikan oleh Kepala Bagian Umum dan
Kepatuhan Internal, serta menelaah konsep tindak lanjut
rekomendasi dari hasil pemantauan pengelolaan/manajemen
risiko;
4.8.3. Menetapkan
surat
pengantar
laporan
pemantauan
pengendalian
intern,
pengelolaan/manajemen
risiko,
kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin di lingkungan

5
PPDDP dan menetapkan tindak lanjut rekomendasi dari hasil
pemantauan pengelolaan/manajemen risiko.
4.9.

Mengoordinasikan penyusunan kontrak kinerja di lingkungan PPDDP.
4.9.1. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun kontrak kinerja Kepala PPDDP;
4.9.2. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mengoordinasikan penyusunan kontrak kinerja pegawai
di lingkungan Pusat PPDDP;
4.9.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk memantau pelaksanaan penyusunan kontrak kinerja
pegawai di lingkungan PPDDP;
4.9.4. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mengoreksi kontrak kinerja pegawai di lingkungan
PPDDP.

4.10.

Mengoordinasikan pelaksanaan
lingkungan PPDDP.

penilaian

kinerja

organisasi

di

4.10.1. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mengoordinasikan pelaksanaan penilaian kinerja
organisasi di lingkungan PPDDP;
4.10.2. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk memantau pelaksanaan penilaian kinerja organisasi di
lingkungan PPDDP;
4.10.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mereviu hasil penilaian kinerja organisasi di lingkungan
PPDDP.
4.11.

Mengoordinasikan pelaksanaan
lingkungan PPDDP.

penilaian

kinerja

pegawai

di

4.11.1. Menugaskan Kepala Bagian Umum untuk mengoordinasikan
pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di lingkungan PPDDP;
4.11.2. Menugaskan Kepala Bagian Umum untuk memantau
pelaksanaan penilaian kinerja pegawai di lingkungan PPDDP;
4.11.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum untuk mereviu hasil
penilaian kinerja pegawai di lingkungan PPDDP.
4.12.

Menetapkan Nilai Kinerja Pegawai (NKP) lingkup PPDDP.
4.12.1. Mempelajari peraturan dan pedoman pengelolaan kinerja di
lingkungan Kementerian Keuangan;
4.12.2. Menugaskan (eselon III yang menangani bidang pengelolaan
kinerja) untuk melaksanakan pengelolaan kinerja pada PPDDP;

6
4.12.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mengkompilasi hasil Capain Kinerja Pegawai (CKP) di
lingkungan PPDDP;
4.12.4. Membahas hasil CKP pada PPDDP bersama Kepala Bagian
Umum dan Kepatuhan Internal;
4.12.5. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun konsep penetapan hasil CKP pada PPDDP;
4.12.6. Meneliti dan menetapkan CKP PPDDP;
4.12.7. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk mengoordinasikan pelaksanaan penilaian kinerja
pegawai (pengisian kuesioner nilai perilaku);
4.12.8. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun rekapitulasi NKP di lingkungan PPDDP dan
menyusun Surat Ketetapan (SK) Kepala PPDDP tentang
penetapan NKP di lingkungan PPDDP;
4.12.9. Mengoreksi dan menandatangani SK Kepala PPDDP tersebut
dan menyampaikannya kepada Kantor Pusat DJP.
4.13.

Menetapkan tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan
fungsional.
4.13.1. Mempelajari peraturan dan pedoman tindak lanjut hasil
pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengaduan
masyarakat pada lingkungan PPDDP;
4.13.2. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk memantau pelaksanaan tugas dan usulan tindak lanjut
hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan
pengaduan masyarakat pada lingkungan PPDDP;
4.13.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun konsep analisis tindak lanjut hasil
pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengaduan
masyarakat;
4.13.4. Membahas hasil analisis konsep usulan tindak lanjut hasil
pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengaduan
masyarakat pada lingkungan PPDDP bersama Kepala Bagian
Umum dan Kepatuhan Internal;
4.13.5. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun konsep usulan tindak lanjut hasil
pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengaduan
masyarakat;
4.13.6. Meneliti dan menetapkan laporan tindak lanjut hasil
pemeriksaan aparat pengawasan fungsional dan pengaduan
masyarakat.

4.14.

Menetapkan Laporan dan Rekomendasi atas tindak lanjut hasil
pengawasan di lingkungan PPDDP.

7

4.14.1. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan di
lingkungan PPDDP;
4.14.2. Menetapkan Laporan dan Rekomendasi atas tindak lanjut hasil
pengawasan di lingkungan PPDDP dan menyampaikannya
kepada Direktorat yang mempunyai tugas dan fungsi di
bidang Kepatuhan Internal.
4.15.

Menetapkan laporan berkala PPDDP sebagai pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
4.15.1. Mempelajari peraturan dan pedoman laporan berkala PPDDP
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada
lingkungan PPDDP;
4.15.2. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk memantau pelaksanaan tugas dan usulan laporan
berkala PPDDP sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas pada lingkungan PPDDP;
4.15.3. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun konsep analisis laporan berkala PPDDP
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada
lingkungan PPDDP;
4.15.4. Membahas hasil analisis konsep usulan laporan berkala PPDDP
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada
lingkungan PPDDP bersama Kepala Bagian Umum dan
Kepatuhan Internal;
4.15.5. Menugaskan Kepala Bagian Umum dan Kepatuhan Internal
untuk menyusun konsep usulan laporan berkala PPDDP
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada
lingkungan PPDDP;
4.15.6. Meneliti dan menetapkan laporan berkala PPDDP sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pada lingkungan
PPDDP.

4.16.

Menyetujui konsep tanggapan atau jawaban dari Kepala Bidang atas
masalah yang diajukan oleh pihak internal atau pihak eksternal DJP
yang berkaitan dengan PPDDP.
4.16.1. Menerima dan meneliti konsep tanggapan atau jawaban yang
diajukan Kepala Bidang/Bagian;
4.16.2. Membahas konsep tanggapan atau jawaban bersama Kepala
Bidang/Bagian dan Kepala Seksi;
4.16.3. Mereviu konsep tanggapan atau jawaban;
4.16.4. Menyetujui tanggapan atau jawaban.

8

4.17.

Menyetujui tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari
instansi pengawasan fungsional.
4.17.1. Menerima dan meneliti konsep tindak lanjut LHP dari instansi
pengawasan fungsional yang diajukan Kepala Bidang/Bagian;
4.17.2. Membahas konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan
fungsional bersama Kepala Bidang/Bagian dan Kepala Seksi;
4.17.3. Mereviu konsep tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan
fungsional;
4.17.4. Menyetujui tindak lanjut LHP dari instansi pengawasan
fungsional.

4.18.

Mengarahkan pegawai untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas,
dan profesionalisme di PPDDP.
4.18.1. Memberi arahan untuk peningkatan kinerja;
4.18.2. Memotivasi pegawai agar lebih produktif;
4.18.3. Mengembangkan potensi pegawai;
4.18.4. Menilai kinerja pegawai.

4.19.

Menyusun
laporan
pelaksanaan tugas.

kegiatan

sebagai

pertanggungjawaban

4.19.1. Menerima Laporan Kegiatan dari masing-masing Kepala
Bidang/Bagian;
4.19.2. Mempelajari Laporan Kegiatan dari masing-masing Kepala
Bidang/Bagian;
4.19.3. Menyusun Laporan Kegiatan PPDDP;
4.19.4. Menyampaikan laporan kegiatan PPDDP kepada Direktur
Jenderal Pajak.
4.20.

Menyetujui konsep Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja
Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) PPDDP sebagai bahan masukan untuk
penyusunan Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP DJP.
4.20.1. Menerima dan meneliti ruang lingkup penyusunan Renstra,
RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
4.20.2. Membahas ruang lingkup penyusunan Renstra, RKT,
Penetapan Kinerja, dan LAKIP bersama para Kepala
Bidang/Bagian;
4.20.3. Menetapkan ruang lingkup penyusunan Renstra, RKT,
Penetapan Kinerja, dan LAKIP;
4.20.4. Menugaskan Kepala Bidang/Bagian untuk menyusun konsep
Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP;

9
4.20.5. Menerima dan meneliti
konsep Renstra, RKT, Penetapan
Kinerja, dan LAKIP;
4.20.6. Membahas konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP
bersama Kepala Bidang/Bagian dan Kepala Seksi;
4.20.7. Menyetujui konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan
LAKIP;
4.20.8. Meneruskan konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan
LAKIP kepada Sekretaris DJP untuk dikompilasi.
4.21.

Menyetujui usulan pengembangan atau penyempurnaan Standard
Operating Procedures (SOP) di PPDDP yang berorientasi pada sistem
penjaminan mutu.
4.21.1. Menerima
masukan
tentang
pengembangan
atau
penyempurnaan SOP;
4.21.2. Membahas pengembangan atau penyempurnaan SOP dengan
Kepala Bidang/Bagian dan Kepala Seksi;
4.21.3. Menetapkan
kriteria
mengenai
prosedur
yang
akan
dikembangkan atau disempurnakan;
4.21.4. Menugaskan Kepala Bidang/Bagian untuk menyusun usulan
pengembangan atau penyempurnaan SOP;
4.21.5. Menerima dan mereviu usulan pengembangan atau
penyempurnaan SOP dari Kepala Bidang/Bagian;
4.21.6. Menyetujui usulan pengembangan atau penyempurnaan SOP;
4.21.7. Merekomendasikan
usulan
pengembangan
atau
penyempurnaan SOP kepada pihak yang terkait.

5.

BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.

6.

Renstra DJP, RKT DJP, Rencana Kerja Sekretariat DJP dan Rencana
Kerja PPDDP tahun lalu dan tahun berjalan;
Instruksi tertulis maupun lisandari Direktur Jenderal Pajak;
Rekomendasi dari Tim Pengkaji dan dari tim Kementerian Keuangan;
Hasil rapat pimpinan atau rapat kerja dengan Direktur Jenderal Pajak
dan jajaran Eselon II dan Eselon III di lingkungan DJP;
Laporan-laporan dari Kepala Bagian dan para Kepala Bidang;
Konsep-konsep dari Kepala Bagian dan para Kepala Bidang; dan
Usulan, saran, pendapat, telaahan dari para Kepala Bidang.

ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYELESAIKAN PEKERJAAN:
6.1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43

10

6.2.

6.3.

6.4.

6.5.

Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890) dan peraturan pelaksanaannya;
Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2008 Tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan
Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4999) dan peraturan pelaksanaannya;

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893) dan
peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5069) dan
peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985

11

6.6.

6.7.

6.8.

6.9.

6.10.

6.11.

6.12.

6.13.
6.14.

6.15.
6.16.

Tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor
Republik Indonesia 3569) dan peraturan pelaksanaannya;
Undang-undang nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
3313) dan peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) dan
peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) dan
peraturan pelaksanaannya;
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 228, Tambahan Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5361)
dan
peraturan
pelaksanaannya;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4890);
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 162, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5268);
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155);
Keputusan Presiden Nomor 37 Tahun 2012 tentang Rincian Anggaran
Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2013;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.01/2007 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data dan Dokumen
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.01/2012;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.09/2008 tentang
Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan Departemen Keuangan;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 62/PMK.01/2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 167/PMK.01/2012;

12
6.17.
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
6.22.
6.23.
6.24.
6.25.
6.26.
7.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.01/2010 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Keuangan;
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 152/KMK.09/2011 tentang
Peningkatan Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan
Kementerian Keuangan;
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 454/KMK.01/2011 tentang
Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan;
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-105/PJ/2012 tentang
Pengelolaan Kinerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak;
Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-238/PJ/2012 tentang
Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan Direktorat Jenderal
Pajak;
Nota Dinas, Surat Dinas, Surat Edaran dari internal maupun eksternal
DJP yang terkait dengan pengelolaan data dan dokumen perpajakan;
Buku pedoman dan petunjuk pelaksanaan tugas dari Kantor Pusat
DJP;
Laporan pelaksanaan tugas tahun yang lalu; dan
Literature tentang pengelolaan data dan dokumen perpajakan.

HASIL KERJA:
7.1.

Laporan pelaksanaan kegiatan pengumpulan,
penyortiran dokumen perpajakan;

7.2.

Laporan pelaksanaan kegiatan pemindaian dokumen, dan perekaman
data perpajakan;
Laporan pelaksanaan kegiatan pengarsipan dokumen perpajakan;
Laporan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan basis data;
Laporan pelaksanaan kegiatan peminjaman dokumen perpajakan;
Laporan pelaksanaan evaluasi kegiatan pengumpulan, penerimaan,
penyimpanan, dan pemindaian dokumen perpajakan, serta
perekaman dan transfer data perpajakan;
Surat Tanggapan atau Jawaban Atas Masalah yang Diajukan Pihak
Internal dan Pihak Eksternal DJP;
Surat pernyataan efektivitas pengendalian intern;
Laporan hasil pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil
pemantauan pengendalian intern di lingkungan PPDDP;
Laporan hasil pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil
pemantauan kepatuhan kode etik dan disiplin pegawai di lingkungan
PPDDP;
Kontrak Kinerja, Laporan Capaian Kinerja Triwulanan, NKO dan atau
CKP;
Penilaian kinerja pegawai;
Keputusan Menteri Keuangan tentang NKP Pejabat Eselon III, IV,

7.3.
7.4.
7.5.
7.6.
7.7.
7.8.
7.9.
7.10.
7.11.
7.12.
7.13.

penerimaan,

dan

13

7.14.
7.15.
7.16.
7.17.
7.18.
7.19.
7.20.
7.21.
7.22.
8.

WEWENANG:
8.1.
8.2.
8.3.
8.4.
8.5.
8.6.
8.7.

9.

Fungsional dan Pelaksana di lingkungan PPDDP;
Laporan NKP para Pejabat Eselon III, IV, Fungsional dan Pelaksana di
lingkungan PPDDP;
Konsep Renstra, RKT, Penetapan Kinerja, dan LAKIP PPDDP;
Usulan Pengembangan atau Penyempurnaan SOP;
Tindak lanjut LHP Pengawasan Fungsional;
Laporan kegiatan PPDDP;
Surat tegoran terhadap instansi yang bersangkutan yang belum
menyampaikan tanggapan LHP;
Surat pengantar penyampaian tanggapan;
Pengusulan mutasi kepegawaian di lingkungan PPDDP; dan
Laporan berkala PPDDP.

Mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Direktur Jenderal Pajak;
Menyetujui dan menetapkan surat dan laporan pelaksanaan tugas;
Menilai pegawai bawahannya;
Mengusulkan mutasi kepegawaian;
Mengusulkan hukuman disiplin pegawai bawahan yang melanggar
ketentuan;
Menegakkan disiplin pegawai bawahan; dan
Membimbing dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas.

TANGGUNG JAWAB:
9.1.
9.2.
9.3.
9.4.

Atas kebenaran usul, saran, dan pendapat yang diajukan;
Atas kebenaran konsep surat dan laporan yang disetujui dan
ditetapkan;
Atas penegakan disiplin pegawai bawahan; dan
Menjaga kerahasiaan pelaksanaan tugas.

10. DIMENSI JABATAN:
10.1.
10.2.

Dimensi Finansial:
10.1.1. Jumlah Anggaran.
Dimensi Non Finansial:
10.2.1. Lingkup Kerja;
10.2.2. Jumlah Sumber Daya Manusia;
10.2.3. Jumlah Rumah Dinas yang dikelola;
10.2.4. Jumlah Kendaraan Dinas yang dikelola; dan
10.2.5. Jenis Dokumen Perpajakan yang dikelola.

11. HUBUNGAN KERJA:
11.1

Direktur Jenderal Pajak, dalam hal koordinasi pelaksanaan tugas;

14
11.2
11.3
11.4
11.5

Sekretaris DJP, para Pejabat Eselon II dan Eselon III di lingkungan DJP
dalam hal konsultasi dan kerja sama pelaksanaan tugas;
Direktur Teknologi Informasi Perpajakan dalam hal pembinaan teknis
fungsional;
Kepala Bagian, para Kepala Bidang,Kepala Subbagian, dan Kepala
Seksi di lingkungan PPDDP dalam hal pelaksanaan tugas; dan
Unit kerja di lingkungan DJP dalam hal pelaksanaan kegiatan
pengolahan data dan dokumen perpajakan.

12. MASALAH DAN TANTANGAN JABATAN:
12.1.

12.2.

Jumlah unit kerja di lingkungan DJP yang banyak dan tersebar luas
menyulitkan kegiatan pengumpulan dan penerimaan dokumen
perpajakan sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang
memudahkan kegiatan tersebut; dan
Sangat banyaknya dokumen perpajakan unit kerja di lingkungan DJP
menyulitkan kegiatan penyimpanan dan peminjaman dokumen
perpajakan sehingga diperlukan sarana dan prasarana yang
memudahkan kegiatan tersebut.

13. RISIKO JABATAN: Tidak ada.
14. SYARAT JABATAN:
14.1. Pangkat/Golongan: Pembina Utama Muda/IVc;
14.2. Pendidikan Formal: Strata 1/Diploma IV;
14.3. Diklat/Kursus:
14.3.1. Diklatpim Tk. II; dan;
14.3.2. DPT III Perpajakan.
14.4. Syarat lainnya:
14.4.1. Kompetensi Perilaku dan Manajerial:
14.4.1.1. Visioning;
14.4.1.2. In Depth Problem Solving and Analysis;
14.4.1.3. Decisive Judgment;
14.4.1.4. Championing Change;
14.4.1.5. Planning & Organizing;
14.4.1.6. Quality Focus;
14.4.1.7. Continuous Improvement;
14.4.1.8. Stakeholder Focus;
14.4.1.9. Integrity;
14.4.1.10. Continuous Learning;
14.4.1.11. Managing Others;
14.4.1.12. Coaching & Developing Others;
14.4.1.13. Relationship Management;
14.4.1.14. Meeting Leadership.

15
15. KEDUDUKAN JABATAN: