IEUPNYK 5
EKONOMI PERKOTAAN
DAN TRANSPORTASI
(143162733-400 )
Pertemuan Ke-5
Kesempatan Kerja di Kota
SULTAN, SE., M.SI
sultantririan@yahoo.co.id
FB : Sul Tan
Hp. 081328397872 - 08121553430
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
1
Aspek-aspek perkotaan
Tanah/Lokasi/Tempat
Kuangan (kota)
Usaha (pertanian, industri, jasa)
Kesempatan kerja
Permukiman
Angkutan
Aminities (hiburan,kesenangan2, pemandangan
Urbanisasi
Usaha
Lingkungan (TUA)
Kemiskinan (rumah tangga), (Globalisasi/persaingan)
Kejahatan (kekerasan, kebakaran, banjir)
Kesehatan (penyakit,
Pendidikan
USAHA
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
2
Perkembangan kota
Seperti
diketahui tingkat perkembangan kota
berdasarkan penduduk di dalamnya adalah antara
0,77-4,41 persen per tahun di dalam periode 19611971 atau rata-rata sebesar 3,11 persen dan dari
tahun 1971-1980 antara 1,1-10,7 persen per tahun
atau rata-rata 3,70 persen, suatu kenaikan yang
cukup merisaukan. Namun selama periode 19921998 angka ini menurun menjadi 2,8 persen.
Dari data ini dapatlah disimpulkan berbagai
masalah yang berhubungan dengan kesempatan
kerja, misalnya tentang produktivitas tenaga kerja,
banyaknya pengangguran dan setengah
penganggur, terbatasnya kesempatan kerja diluar
sektor pertanian, dan lain-lain.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
3
Perkembangan kota
Perkembangan
kota ditandai dengan
meningkatnya penduduk kota dari tahun ke
tahun rata-rata 2 sampai 4 persen (2,8 ,
3,11 , 3,70).
Kesempatan kerja di kota berhubungan
dengan penyebaran penduduk antardaerah
di perkotaan dan perdesaan. Perkembangan
penduduk, kepadatan penduduk, menurut
umur, menurut jenis kelamin.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
4
MASALAH
KEPENDUDUKAN
Pada
tahun 1960 penduduk indonesia yang tinggal dikota
adalah sekitar 15% sedang pada tahun 1980 penduduk yang
tinggal dikota sekitar 20% dari seluruh penduduk. Pada tahun
2000, 33% akan tinggal dikota. Pertambahan penduduk kota
selama periode 1960-1970 sebesar 3,1% per tahun sedang
selama 1970-1980 sekitar 3,7% per tahun. Di tahun 1960
banyaknya kota dengan penduduk lebih dari 500.000 orang
senyak 3 buah sedang di tahun 1980 sebanyak 9 buah. Ini
semua berarti bahwa dimasa yang akan datang persentase
penduduk yang berada di dalam kota akan lebih besar
dibandingkan persentase penduduk yang berada dipedesaan
oleh karena perkembangan penduduk dipedesaan hanya
sekitar 1,8% per tahun dalam periode yang sama , yaitu
selama 1970-1980.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
5
Tenaga kerja
Penduduk
indonesia pada tahun 1995 adalah
sebanyak 194.754.808 jiwa, yang berusia kerja
152.5 juta jiwa pada hal tahun 1980 104.4 juta jiwa
dan 1990 135 juta dari mereka yang berusia kerja
itu 1995 yang berpendidikan SD 72 persen ( sudah
turun dari 89.16 persen per tahun 1980).
Mereka yang mencari kerja pada tahun 1980 0,9
juta, 1990 2,3 juta Dn pada tahun 1995 6,5 juta
orang. Pengangguran pada tahun 1980 1.72
persen , 1990 3,17 persen dan pada tahun 1995
7.24 persen
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
6
Tenaga kerja
Perbandingan
potensi tenaga kerja
(angkatan kerja) dengan tenaga kerja aktif
bekerja, tingkat partisipasi angkatan kerja
dan tingkat pengangguran.
Masalah yang berhubungan kesempatan
kerja; produktivitas tenaga kerja, sektor
penyerap tenaga kerja, pengangguran,
setengah pengangguran, terbatasnya
kesempatan kerja.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
7
Daftar pencari kerja di
kota
1980
1990
1995
SD
75%
44%
40%
SLTP
25%
tad
42%
SLTA
0,8%
tad
6,5%
PT
0,3%
2,9%
3,9%
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa walaupun pencari kerja dari
SD menurun persentasinya namun masih paling banyak kedua setelah
mereka dari SLTP yang semakin banyak dan paling besar. Mereka yang
dari SLTA dan PT makin besar pula persentasenya.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), dikotamadya yogyakarta
adalah sekitar 46%, dibandingkan dengan angka nasional yaitu sebesar
55%, hal ini disebabkan karena banyaknya anak-anak bersekolah dan
relatif tingginya pendapatan di kodia
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
8
Kependudukan dan tenaga
kerja
Perkembangan
penduduk tiap tahun
minimal 2,0% (laki-laki < perempuan).
Tingkat kepadatan di kota lebih tinggi dari
desa.
Tenaga kerja, tenaga kerja sebagaian besar
berpendidikan SD (75%),
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
9
Kesempatan Kerja;
Dikota-kota
di indonesia kesempatan kerja kebanyakan pada
“public services” yaitu sebesar 33,1% , kemudian menyusul
perdagangan sebanyak 26,1%, pertanian 12,7%, industri 9,5%
, transpor dan komunikasi 7,9%, serta bangunan atau
konstruksi 6,4%. Dikota madia yogyakarta kesempatan kerja
terutama pada “services” juga yaitun39% , perdagangan 29%
, industri 17% , lain-lain 15% ( dari angkatan kerja sebanyak
278.000 orang). Di DKI jakarta pada tahun 1980, 1,57%
penduduk bekerja di sektor pertanian 0,68% dipertambangan,
13,85% disektor industri, 0,65% pada listrik dan gas, 5,82%
dibangunan, 19,18% disektor perdagangan, 9,07% di
angkutan, 2,56% lembaga keuangan, 34,055% jasa-jasa, dan
12,5% disektor lain.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
10
Kesempatan Kerja;
Di
kota-kota kesempatan kerja kebanyakan
”public services”, perdagangan, pertanian,
industri, transportasi, komunikasi, bangunan
(konstruksi). Elastisitas kesempatan kerja
(KK=f(PDRB)) inelastisi untuk sektor
pertanian 0,58 (E < 1 atau inelastis), industri
0,90 , listrik dan gas 0,88, bangunan 0,62 ,
perdagangan 0,58, angkutan 0,70, keuangan
0,76.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
11
Pasar Tenaga Kerja Kota;
Segi
penawaran tenaga kerja, penawaran tenaga kerja dikota
tergantung pada besar, komposisi umur serta tingkat
partisipsi penduduk kota. Besar penduduk kota tergantung
pada kelahiran , mgrasi serta migrasi neto. Komposisi umur
tergantung pada tingkat kesuburan (fertilitas) dan migrasi.
Tingkat partisipasi tergantung pada tingkat upah, tingkat
pengangguran, komposisi umur dan kelamin penduduk.
Segi permintaan tenaga kerja Biasanya permintaan tenaga
kerja itu erat hubunganya dengan permintaan akan hasil
produksi perusahaan. Permintaan akan hasil produksi
diterjemahkan melalui fungsi produksi kedalam fungsi
permintaan turunan terhadap tenaga kerja. Seperti diketahui
fungsi produksi perusahaan mengandung berbagai faktor
produksi, yaitu; tanah, tenaga kerja, modal dan teknologi.
Perusahaan memiliki kombinasi faktor produksi yang
menghasilkan produk dengan biaya minim
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
12
Pasar Tenaga Kerja Kota;
Lapangan
usaha tenaga kerja. Ongkos
informasi di kota relatif murah diperoleh
secara cepat dengan meningkatnya
prasarana komnikasi dan transportasi.
Kelompok angkatan kerja primer (yang
diharapkan secara tetap berada dalam
angkatan kerja) dan sekunder (mereka
secara tertentu/sambilan menjadi anggota
angkatan kerja) ,
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
13
Kebijaksanaan terhadap
tenaga kerja ;
Undang-undang
ketenagakerjaan, memberi
bantuan tambahan penghasilan, pengembangan
sumber daya manusia.
Undang-undang serta peraturan perburuhan juga
mempengaruhi pasar tenaga kerja. Undang-undang
no 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan
pokok mengenai tenaga kerja yang akan
dikeluarkan tanggal 19 november 1969 mengatur
tentang tenaga kerja dan asa hubungan kerja
(nondiskriminatif) penggunaan tenaga kerja.,
pengawasan pelaksanaan serta ketentuan penutup.
Ini berlaku juga untuk hubungan kerja dikota.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
14
Kesempata kerja kota lebih
sulit dari pada di desa;
Karena pencari kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersediah.
Memberikan bantuan tambahan
penghasialan, terutama bagi orang-orang
tua, cacat, anak-anak dan lain-lain yang
tak dapat bekerja dan
Pengembangan sumber daya manusia,
yaitu memperbaiki kecakapan serta
kesehatan dari mereaka yang merupakan
anggota potensial masyarakat dalam
pasar tenaga kerja.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
15
Penyelesaian
permasalahan
Masalah; Kesempatan kerja
kerja
kesempatan
di
Kebijaksanaan; Mendorong proyek padat
kota
karya, Pendidikan dan latihan
Taktik;
Fasilitas kredit, Keringanan pajak,
Lahan disedikan, Fasilitas disediakan, Murah
biayanya, Penerangan, Penyaluran,
Perlindugnan
Tujuan; Perluasan kesempatan kerja,
Peningkatan dan pemerataan pendapatan,
Naiknya hasil produksi
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
16
Penyelesaian permasalahan
kesempatan kerja di kota,
kesimpulan
Masalah
kesempatan kerja dikota merupakan hal
yang sulit untuk dipecahkan karena
arus/penambahan pencari kerja dikota lebih besar
dibandingkan dengan kesempatan kerja tersedia.
Apabila bila ditambah dengan simpang siurnya
informasi sedang ketenagakerjaan serta aparat
yang belum siap. Bina lindung departemen tenaga
kerja harus dapat menjalankan fungsinya
sebagaimana mestinya dan tidak menambah
gangguan (distorion) pasar tenaga kerja (kota)
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
17
Soal,
Jelaskan
solusi penyelesaian
permasalahan kesempatan
kerja di kota.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
18
Referensi
Sukanto, R. Dan AR. Karseno, 2001.
Ekonomi Perkotaan, Edisi 4 Cetakan 1,
BPFE UGM
Sullivan, AM. 1990, Urban Economics, Irwin,
Homewood, Illinois .
Lain-lain, berhubungan materi yang
diberikan
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
19
DAN TRANSPORTASI
(143162733-400 )
Pertemuan Ke-5
Kesempatan Kerja di Kota
SULTAN, SE., M.SI
sultantririan@yahoo.co.id
FB : Sul Tan
Hp. 081328397872 - 08121553430
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
1
Aspek-aspek perkotaan
Tanah/Lokasi/Tempat
Kuangan (kota)
Usaha (pertanian, industri, jasa)
Kesempatan kerja
Permukiman
Angkutan
Aminities (hiburan,kesenangan2, pemandangan
Urbanisasi
Usaha
Lingkungan (TUA)
Kemiskinan (rumah tangga), (Globalisasi/persaingan)
Kejahatan (kekerasan, kebakaran, banjir)
Kesehatan (penyakit,
Pendidikan
USAHA
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
2
Perkembangan kota
Seperti
diketahui tingkat perkembangan kota
berdasarkan penduduk di dalamnya adalah antara
0,77-4,41 persen per tahun di dalam periode 19611971 atau rata-rata sebesar 3,11 persen dan dari
tahun 1971-1980 antara 1,1-10,7 persen per tahun
atau rata-rata 3,70 persen, suatu kenaikan yang
cukup merisaukan. Namun selama periode 19921998 angka ini menurun menjadi 2,8 persen.
Dari data ini dapatlah disimpulkan berbagai
masalah yang berhubungan dengan kesempatan
kerja, misalnya tentang produktivitas tenaga kerja,
banyaknya pengangguran dan setengah
penganggur, terbatasnya kesempatan kerja diluar
sektor pertanian, dan lain-lain.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
3
Perkembangan kota
Perkembangan
kota ditandai dengan
meningkatnya penduduk kota dari tahun ke
tahun rata-rata 2 sampai 4 persen (2,8 ,
3,11 , 3,70).
Kesempatan kerja di kota berhubungan
dengan penyebaran penduduk antardaerah
di perkotaan dan perdesaan. Perkembangan
penduduk, kepadatan penduduk, menurut
umur, menurut jenis kelamin.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
4
MASALAH
KEPENDUDUKAN
Pada
tahun 1960 penduduk indonesia yang tinggal dikota
adalah sekitar 15% sedang pada tahun 1980 penduduk yang
tinggal dikota sekitar 20% dari seluruh penduduk. Pada tahun
2000, 33% akan tinggal dikota. Pertambahan penduduk kota
selama periode 1960-1970 sebesar 3,1% per tahun sedang
selama 1970-1980 sekitar 3,7% per tahun. Di tahun 1960
banyaknya kota dengan penduduk lebih dari 500.000 orang
senyak 3 buah sedang di tahun 1980 sebanyak 9 buah. Ini
semua berarti bahwa dimasa yang akan datang persentase
penduduk yang berada di dalam kota akan lebih besar
dibandingkan persentase penduduk yang berada dipedesaan
oleh karena perkembangan penduduk dipedesaan hanya
sekitar 1,8% per tahun dalam periode yang sama , yaitu
selama 1970-1980.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
5
Tenaga kerja
Penduduk
indonesia pada tahun 1995 adalah
sebanyak 194.754.808 jiwa, yang berusia kerja
152.5 juta jiwa pada hal tahun 1980 104.4 juta jiwa
dan 1990 135 juta dari mereka yang berusia kerja
itu 1995 yang berpendidikan SD 72 persen ( sudah
turun dari 89.16 persen per tahun 1980).
Mereka yang mencari kerja pada tahun 1980 0,9
juta, 1990 2,3 juta Dn pada tahun 1995 6,5 juta
orang. Pengangguran pada tahun 1980 1.72
persen , 1990 3,17 persen dan pada tahun 1995
7.24 persen
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
6
Tenaga kerja
Perbandingan
potensi tenaga kerja
(angkatan kerja) dengan tenaga kerja aktif
bekerja, tingkat partisipasi angkatan kerja
dan tingkat pengangguran.
Masalah yang berhubungan kesempatan
kerja; produktivitas tenaga kerja, sektor
penyerap tenaga kerja, pengangguran,
setengah pengangguran, terbatasnya
kesempatan kerja.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
7
Daftar pencari kerja di
kota
1980
1990
1995
SD
75%
44%
40%
SLTP
25%
tad
42%
SLTA
0,8%
tad
6,5%
PT
0,3%
2,9%
3,9%
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa walaupun pencari kerja dari
SD menurun persentasinya namun masih paling banyak kedua setelah
mereka dari SLTP yang semakin banyak dan paling besar. Mereka yang
dari SLTA dan PT makin besar pula persentasenya.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK), dikotamadya yogyakarta
adalah sekitar 46%, dibandingkan dengan angka nasional yaitu sebesar
55%, hal ini disebabkan karena banyaknya anak-anak bersekolah dan
relatif tingginya pendapatan di kodia
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
8
Kependudukan dan tenaga
kerja
Perkembangan
penduduk tiap tahun
minimal 2,0% (laki-laki < perempuan).
Tingkat kepadatan di kota lebih tinggi dari
desa.
Tenaga kerja, tenaga kerja sebagaian besar
berpendidikan SD (75%),
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
9
Kesempatan Kerja;
Dikota-kota
di indonesia kesempatan kerja kebanyakan pada
“public services” yaitu sebesar 33,1% , kemudian menyusul
perdagangan sebanyak 26,1%, pertanian 12,7%, industri 9,5%
, transpor dan komunikasi 7,9%, serta bangunan atau
konstruksi 6,4%. Dikota madia yogyakarta kesempatan kerja
terutama pada “services” juga yaitun39% , perdagangan 29%
, industri 17% , lain-lain 15% ( dari angkatan kerja sebanyak
278.000 orang). Di DKI jakarta pada tahun 1980, 1,57%
penduduk bekerja di sektor pertanian 0,68% dipertambangan,
13,85% disektor industri, 0,65% pada listrik dan gas, 5,82%
dibangunan, 19,18% disektor perdagangan, 9,07% di
angkutan, 2,56% lembaga keuangan, 34,055% jasa-jasa, dan
12,5% disektor lain.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
10
Kesempatan Kerja;
Di
kota-kota kesempatan kerja kebanyakan
”public services”, perdagangan, pertanian,
industri, transportasi, komunikasi, bangunan
(konstruksi). Elastisitas kesempatan kerja
(KK=f(PDRB)) inelastisi untuk sektor
pertanian 0,58 (E < 1 atau inelastis), industri
0,90 , listrik dan gas 0,88, bangunan 0,62 ,
perdagangan 0,58, angkutan 0,70, keuangan
0,76.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
11
Pasar Tenaga Kerja Kota;
Segi
penawaran tenaga kerja, penawaran tenaga kerja dikota
tergantung pada besar, komposisi umur serta tingkat
partisipsi penduduk kota. Besar penduduk kota tergantung
pada kelahiran , mgrasi serta migrasi neto. Komposisi umur
tergantung pada tingkat kesuburan (fertilitas) dan migrasi.
Tingkat partisipasi tergantung pada tingkat upah, tingkat
pengangguran, komposisi umur dan kelamin penduduk.
Segi permintaan tenaga kerja Biasanya permintaan tenaga
kerja itu erat hubunganya dengan permintaan akan hasil
produksi perusahaan. Permintaan akan hasil produksi
diterjemahkan melalui fungsi produksi kedalam fungsi
permintaan turunan terhadap tenaga kerja. Seperti diketahui
fungsi produksi perusahaan mengandung berbagai faktor
produksi, yaitu; tanah, tenaga kerja, modal dan teknologi.
Perusahaan memiliki kombinasi faktor produksi yang
menghasilkan produk dengan biaya minim
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
12
Pasar Tenaga Kerja Kota;
Lapangan
usaha tenaga kerja. Ongkos
informasi di kota relatif murah diperoleh
secara cepat dengan meningkatnya
prasarana komnikasi dan transportasi.
Kelompok angkatan kerja primer (yang
diharapkan secara tetap berada dalam
angkatan kerja) dan sekunder (mereka
secara tertentu/sambilan menjadi anggota
angkatan kerja) ,
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
13
Kebijaksanaan terhadap
tenaga kerja ;
Undang-undang
ketenagakerjaan, memberi
bantuan tambahan penghasilan, pengembangan
sumber daya manusia.
Undang-undang serta peraturan perburuhan juga
mempengaruhi pasar tenaga kerja. Undang-undang
no 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan
pokok mengenai tenaga kerja yang akan
dikeluarkan tanggal 19 november 1969 mengatur
tentang tenaga kerja dan asa hubungan kerja
(nondiskriminatif) penggunaan tenaga kerja.,
pengawasan pelaksanaan serta ketentuan penutup.
Ini berlaku juga untuk hubungan kerja dikota.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
14
Kesempata kerja kota lebih
sulit dari pada di desa;
Karena pencari kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersediah.
Memberikan bantuan tambahan
penghasialan, terutama bagi orang-orang
tua, cacat, anak-anak dan lain-lain yang
tak dapat bekerja dan
Pengembangan sumber daya manusia,
yaitu memperbaiki kecakapan serta
kesehatan dari mereaka yang merupakan
anggota potensial masyarakat dalam
pasar tenaga kerja.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
15
Penyelesaian
permasalahan
Masalah; Kesempatan kerja
kerja
kesempatan
di
Kebijaksanaan; Mendorong proyek padat
kota
karya, Pendidikan dan latihan
Taktik;
Fasilitas kredit, Keringanan pajak,
Lahan disedikan, Fasilitas disediakan, Murah
biayanya, Penerangan, Penyaluran,
Perlindugnan
Tujuan; Perluasan kesempatan kerja,
Peningkatan dan pemerataan pendapatan,
Naiknya hasil produksi
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
16
Penyelesaian permasalahan
kesempatan kerja di kota,
kesimpulan
Masalah
kesempatan kerja dikota merupakan hal
yang sulit untuk dipecahkan karena
arus/penambahan pencari kerja dikota lebih besar
dibandingkan dengan kesempatan kerja tersedia.
Apabila bila ditambah dengan simpang siurnya
informasi sedang ketenagakerjaan serta aparat
yang belum siap. Bina lindung departemen tenaga
kerja harus dapat menjalankan fungsinya
sebagaimana mestinya dan tidak menambah
gangguan (distorion) pasar tenaga kerja (kota)
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
17
Soal,
Jelaskan
solusi penyelesaian
permasalahan kesempatan
kerja di kota.
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
18
Referensi
Sukanto, R. Dan AR. Karseno, 2001.
Ekonomi Perkotaan, Edisi 4 Cetakan 1,
BPFE UGM
Sullivan, AM. 1990, Urban Economics, Irwin,
Homewood, Illinois .
Lain-lain, berhubungan materi yang
diberikan
ILMU EKONOMI_EP - UPN "VETERAN"
YOGYAKARTA
19