Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Analisis Praktek Akuntabilitas dan Wujud Transparansi di Organisasi Masjid (Studi Kasus pada Masjid Raya Darul Amal Salatiga)"

LAMPIRAN

32

LAMPIRAN 1

33

LAMPIRAN 2

34

LAMPIRAN 3
PERTANYAAN MENGENAI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS.

-

-

-


-

1.
2.

3.

4.

5.

PROFIL ORGANISASI
Gambaran secara umum tentang organisasi (5W+1H)?
Kapan masjid dibangun?
Masjid didirikan sejak tahun 1990, namun pada tahun 2010 masjid telah direnovasi.1
Apa alasan merenovasi masjid?
Karena jumah jamaah yang semakin banyak dan kapasitas masjid tidak
mencukupi,maka pemkot salatiga memutuskan untuk merenovasi masjid. tanah untuk
pembangunan masjid merupakan tanah milik pemerintah kota Salatiga.
Siapa saja yang terlibat dalam kepengurusan masjid?

Ta‟mir masjid, karyawan, dan penjaga1
Apakah pengurus masjid digaji?
Ta‟mir tidak digaji, yang digaji hanyalah karyawan yang diangkat ta‟mir. Kalau
penjaga masih, mereka hanya diberikan fasilitas tempat saja.1
Bagaimana pembentukan anggota ta’mir masjid?
ta‟mir diangkat berdasarkan SK Walikota. Anggota ta‟mir yang diangkat oleh Walikota
berdasarkan musyawarah OTAMDA.1
Mengapa perlu membentuk OTAMDA?
Karena waktu masjid yang lama masih dalam kepengurusan kementrian agama,, namun
ketika jumatan sering tidak datang. Oleh karena itu dibentuklah OTAMDA agar
pengelolaan masjid dapat dikendalikan dengan baik. Karena yang dekat itu stain maka
pengurus kebanyakan dari stain, terlebih pada kepengurusan harian. 2
Apakah selama ini organisasi mempunyai supermasi hukum secara resmi?
Jawab: Hanya berupa SK.1
Adakah peraturan secara tertulis dalam penyelenggaraan untuk setiap kegiatan yang
dilakukan?
Jawab: untuk sementara ini belum ada peraturan untuk setiap kegiatan yang
diselenggarakan. Bentuk peraturan yang ada di masjid hanya berupa peraturan tata
tertib penggunaan fasilitas.1
Bagaimana mekanisme/proses dalam pembuatan peraturan tata tertib penggunaan

fasilitas tersebut?
Jawab: melalui musyawarah 1
Adakah pedoman peraturan sebagai ketentuan dalam penyelenggaraan kegiatan?
Jawab: Ya selama ini pedoman aturan merujuk pada kebiasaan dalam organisasi. jadi
kegiatan yang kami selenggarakan mengacu pada tradisi yang sering dilakukan oleh
umat Islam, seperti sholat berjamaah, pengajian-pengajian, dan berbagai peringatan
hari besar umat Islam.2
Adakah peraturan mengenai sistem punishment bagi petugas yang melakukan
pelanggaran?
Jawab: Belum ada.1

35

6.

Kalau di organisasi ini belum ada peraturan mengenai sistem punishment, Bagaimana
cara/langkah yang dilakukan organisasi untuk menjamin sebuah praktik yang sehat
(terhindar dari KKN) dalam melaksanakan segala aktifitas dalam organisasi?
Jawab: kalau kita menemukan pelanggaran ya tinggal kita rapatkan saja. Selama ini
Kita mengadakan pertemuan rutin seperti kultum penasehatan untuk membangun jiwa

yang bersih. 1
7. Apakah dengan cara demikian dapat menjamin praktek yang sehat dalam pengelolaan
masjid?
Jawab:kita berangkat dari unsur kepercayaan antara satu dengan yang lain.
8. Bagaimana bentuk pengawasan dan pemeriksaan untuk menghindari terjadinya kasus
penyimpangan? Pernahkah organisasi melakukan proses audit?
Jawab: Belum pernah. Namun, apabila ada pihak luar yang akan melakukan audit
laporan keuangan ya silahkan, kami selalu terbuka jika akan dilakukannya proses
audit, kalau pengawasan menggunakan cctv.2
9. Pernahkah terjadi kasus penyimpangan yang terjadi di masjid?
Jawab: Selama ini belum pernah dijumpai adanya kasus penyalahgunaan wewenang,
terlebih penyelewengan yang dilakukan oleh ta‟mir masjid. 1
10. Adakah ketentuan organisasi mengenai larangan rangkap jabatan?
Jawab:ketentuan secara tertulis belum ada, tetapi semua struktur jabatan telah
tersusun dari SK Walikota1
(KOMITMEN)
11. Adakah VMT dalam pengelolaan masjid?
Jawab: ada, hal tersebut tercantum dalam draft anggaran dasar masjid. 2
12. Mengapa anggaran dasar tersebut tidak diresmikan dan masih dalam bentuk draft?
Jawab: Karena peresmian masjid baru, pemikiran ke arah sanapun telah ada, namun

belum sempat dilaksanakan. Untuk sementara waktu kami menggunakan itu untuk
pedoman pengelolaan masjid. 2
13. Bagaimanakah proses perumusan VMT organisasi Masjid yang ada dalam draft
tersebut?
Jawab: dirumuskan dalam musyawarah ta‟mir2
14. Bagaimana komitmen dari organisasi untuk pembuatan program yang dijalankan
organisasi? Contohnya seperti apa?
Jawab: komitmen bagi kita untuk membuat suasana masjid menjadi semarak dengan
kegiatan-kegiatan yang kami adakan, misalnya pengajian, dan Peringatan Hari Besar
Islam, serta kegiatan yang bersifat mengalir seperti sholat trawih dll. 1
15. Apakah VMT organisasi diseminasi kepada publik?
Jawab: sementara ini kan baru draft, jadi itu untuk ta‟mir2
16. Adakah dokumentasi perencanaan program tersusun sistematis? Bagaimana wujudnya?
Jawab: ya kami telah membuat rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
periode satu tahun. (wujud tercantum pada lampiran 7). 2
17. Adakah SOP dalam penggunaan sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan?
Jawab: Belum ada. 2

36


18. Bagaimanakah cara pengidentifikasian dan pengaksesan terhadap sumberdaya yang
diperlukan/digunakan terkait dengan program?
Jawab: penggunaan sumberdaya tergantung pada kebutuhan, karena semua kegiatan
sifatnya mengalir, jadi kebutuhannyapun juga mengalir. Dalam pelaksanaan
penggunaan sumberdaya butuhnya apa tinggal mengutarakan kepada bendahara
kemudian bendahara memberikan sejumlah kas yang diperlukan. 1
19. Bagaimana cara yang dilakukan untuk menjamin penggunaan sumberdaya untuk
menghindari penyalahgunaan sumberdaya?
Jawab: Untuk menghindari penyalahgunaan sumberdaya pihak yang berkepentingan
merumuskannya melalui musyawarah ta‟mir, sehingga anggota ta‟mir juga memantau
penggunaan sumberdaya tersebut. Jaminannya anggota yang menggunakan
sumberdaya tersebut, misal menggunakan kas masjid nanti harus menyerahkan
kwitansi ke bendahara. 1
20. Apakah perencanaan dengan proses pelaksanaan program dan hasil (output) tercapai
sesuai dengan yang diharapkan diawal? Bagaimana suatu bentuk pertanggungjawaban
atas kondisi tersebut?
Jawab: kadang pihak masjid telah merencanakan suatu bentu kegiatan, namun ada
yang tidak terlaksana. Bentuk pertanggungjawabannya ya dilakukan secara lisan.
Kemarin ada perencanaan kegiatan lomba adzan, namun sepertinya kegiatan tersebut

batal dilaksanakan karena tidak ada informasi lebih lanjut. 1
21. Apa penyebab kegagalan dalam pelaksanaan rencana kegiatan tersebut?
Jawab: ya karena anggarannya masih kurang. 2
22. Bagaimana cara organisasi untuk dapat mengukur bahwa program yang dilakukan
dapat berjalan dengan sukses sesuai dengan yang diharapkan diawal? Manfaat apa saja
yang diharapkan?
Jawab: standar sukses bagi kami untuk menilai kesuksesan kegiatan yaitu2
1.
Acara berjalan lancar
2. Jamaah yang datang banyak
3. Kyiainyamenarik
4. Memberikan kesan yang baik
23. Apakah ada mekanisme monitoring secara berkala yang dilakukan organisasi dalam
perencanaan maupun pelaksanaan program?
Jawab: lebih pada unsur kepercayaan1
24. Adakah alat bantu dalam pelaksanaan monitoring? Jika ada, Contohnya seperti apa?
Jawab: kita menggunakan CCTV 1
25. Bagaimana proses evaluasi atas kegiatan yang telah terlaksana? Didokumentasikan/
lisan?
Jawab: Proses pelaporan dan evaluasi dilakukan secara lisan pada saat rapat ta‟mir. 1

26. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan evaluasi dan monitoring?
Jawab: dari panitia kegiatan dan anggota ta‟mir lainnya yang nanti juga sama-sama
memberikan masukan atas kegiatan yang telah terlaksana. Anggota ta‟mir di masjid
ini banyak, namun yang aktif dan menekuni hanyalah pengurus harian. 2

37

27.

28.

29.

30.
31.

32.

33.


34.
35.

-AdministrasiAdakah prosedur atau mekanisme (SOP) didalam organisasi dalam pelaksanaan
kegiatan?
Jawab: belum ada, pelaksanaan kegiatan ya sifatnya mengalir1
Adakah laporan lapangan secara terstruktur dan terjadwal (tidak hanya hal yang baik
saja, tetapi juga mengungkapkan kendala di lapangan)?
Jawab: Budaya yang digunakan masih budaya lisan, budaya tulisnya masih belum
kuat, namun mulai dibenahii, dalam laporan-laporan kecil. Hal yang masih
direncanakan. 2
Bagaimana proses pembentukan panitia untuk kegiatan yang dilakukan di masjid?
Jawab: Pembentukan panitia kegiatan dilakukan melalui rapat ta‟mir. Di masjid
ketika akan mengadakan suatu kegiatan maka akan mengundang semua anggota
ta‟mir. Namun tidak semua bisa hadir dengan kesibukan yang dimilikinya. Misal yang
hadir 10 orang maka dibentuklah yang datang itu. Pembagian dan pengarahan kerja
seperti uraian tugas-pun dilakukan secara lisan. 2
Adakah pendelegasian wewenang dan uraian tugas?
Jawab: ada, namun hanya dilakukan secara lisan dalam rapat1
Adakah rapat pimpinan dan staf secara periodik untuk memantau segala proses kerja?

Kapan jangka waktu pelaksanaannya?
Jawab: Rapat yang kita laksanakan berdasarkan Sk 35 hari sekali sambil pengajian.
Kalau rapat yang berkenaan dengan kegiatan bergantung pada kegiatan. 2
Adakah pendokumentasian data organisasi terkait data internal, data program, data
kegiatan, maupun keuangan?
Jawab: ada (tercantum pada lampiran 7,14,16) 2
Bagaimanakah cara pengaksesan informasi yang selama ini dijalankan atau
diterapkan organisasi dalam hasil kegiatan, data lapangan,dll?
Jawab: mendatangi kantor masjid untuk menemui penjaga masjid, kemudian penjaga
masjid mencarikan dokumen yang diperlukan. 1
Siapa saja yang berhak untuk dapat mengakses info tersebut?
Jawab: siapa saja boleh mengakses asal ada otoritas dari ketua2
Adakah sistem reward bagi karyawan yang rajin?
Jawab: sementara kita belum ada sistem tersebut1

36. Adakah kebijakan untuk melaporkan pertanggungjawaban atas proses pengelolaan
masjid?
Jawab: Ada, hal tersebut telah dirumuskan dalam SK walikota. 1
37. Bagaimana wujud dari pelaporan atas pertanggungjawaban tersebut?
Jawab: selama ini bentuk pertanggungjawaban dilakukan secara lisan. 2

38. Bagaimana struktur/mekanisme/proses dalam pengambilan keputusan yang selama ini
dijalankan oleh organisasi?
Jawab: Melalui rapat ta‟mir1
39. Adakah dokumentasi setiap mengenai kebijakan yang telah ditetapkan organisasi?
kebijakan tentang hal apa?
Jawab: Ada, dalam bentuk draft anggaran dasar2

38

40. Jika terjadi suatu konflik yang ada dalam organisasi bagaimana cara penyelesaiannya?
Adakah kebijakan baku tentang penyelesaian konflik yang ada dalam organisasi?
seperti apa wujudnya?
Jawab: Belum ada kebijakan baku untuk penyelesaian konflik, selama ini juga belum
pernah terjadi konflik antara para pengurus. 1
41. Apakah ada Standard Operation Procedure (SOP) dalam pengelolaan
keuangan?bagaimana desainnya?
Jawab: Belum ada. 2
42. Jika tidak, bagaimana wujud atau desain Laporan keuangan yang diterapkan organisasi?
Jawab: Kita melakukan pencatatan secara sederhana yang dilakukan oleh bendahara
masjid. Laporan keuangan masjid terdiri atas pencatatan pemasukan dan pengeluaran
kas, kalau membuat laporan keuangan yang rinci, kami belum memahami proses
pencatatannya. Kami melakukan pencatatan laporan keuangan serta pencatatan
inventaris yang masjid miliki secara sederhana sehingga pembaca dapat memahami
dengan mudah. 2
43. Adakah pemisahan fungsi mengenai penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
keuangan yang tegas dalam pengelolaan keuangan? Contohnya seperti apa?
Jawab: penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran kas dipegang oleh bendahara
umum. Namun, proses penerimaan kas melalui beberapa tahap contohnya kotak amal
dekat kamar mandi diambil tiap hari dan dilakukan perhitungan per bulan oleh
penjaga masjid. kemudian, setelah 1 bulan dibawa kepada saya dan saya hitung ulang
dan diserahkan kepada bendahara umum. 2
44. Bagaimana cara yang dilakukan oleh organisasi agar laporan keuangan yang disajikan
terhindar dari manipulasi?
Jawab: ya kita saling percaya satu dengan yang lain. 1
45. Selama ini adakah proses audit lap.keuangan organisasi? siapa yang melakukan?
Jawab: Belum pernah. Namun, apabila ada pihak luar yang akan melakukan audit
laporan keuangan ya silahkan, kami selalu terbuka jika akan dilakukannya proses
audit. 1
46. Bagaimana bentuk keterbukaan laporan keuangan kepada donatur?
Jawab: keterbukaan kita yaitu dengan mengumumkan laporan keuangan secara lisan
sebelum sholat jumat dimulai.
47. Adakah publikasi dan media mengenai proses kegiatan dan detail keuangan (termasuk
jumlah sumbangan dan nama pemberi sumbangan) yang dapat diakses oleh umum dan
khususnya masyarakat yang memberi sumbangan serta pemangku kepentingan yang
lain? Seperti apa wujudnya?
Jawab: media seperti papan pengumuman telah ada,namun publikasi mengenai hal
seperti itu belum ada2
48. Adakah laporan berkala mengenai pendayagunaan sumberdaya dalam menjalankan
suatu program yang dapat diakses oleh umum dan khususnya masyarakat yang memberi
sumbangan serta pemangku kepentingan yang lain? Seperti apa wujudnya?
Jawab: belum ada2
49. Apakah ada kebijakan mengenai periode/jangka waktu tertentu mengenai kejelasan
dalam mendapatkan informasi yang terkait dengan pengungkapan aktifitas organisasi?

39

Jawab: belum ada2
50. Adakah jaminan mengenai kemudahan dalam mendapatkan informasi tersebut?
Jawab: kami pihak masjid selalu terbuka mengenai aktifitas yang telah kami jalankan,
jika ada yang mencari informasi kami melayani dengan senang hati. 2
51. Bagaimana prosedur pengaduan, apabila informasi tidak sampai pada masyarakat?
Jawab: kami menyediakan buku saran 2
52. Bagaimana tindak lanjut terkait dengan pelaporan, kritik, saran dan tanggapan
tersebut?
Jawab: pengaduan dan masukan nanti kita akan musyawarahkan pada rapat ta‟mir2

Keterangan:
1.
Merupakan jawaban yang diberikan oleh Ketua Ta’mir Prof.Muh Zuhri
2.
Merupakan jawaban yang diberikan oleh petugas harian Bapak Yahya, S.Ag

Acuan yang digunakan dalam penyusunan pertanyaan wawancara, dan dokumen
review :
diambil dari
-

Buku kerja Instrumen Transparasi dan Akuntabilitas LSM, dengan judul Menilai
Transparasi dan Akuntabilitas LSM.
Diambil dari buku Pedoman Akuntabilitas Pengelolaan Bantuan Kemanusiaan di
Indonesia
Serta menyesuaikan dan mengembangkan dengan teori yang digunakan.

40

LAMPIRAN 4
NO
1

CHECK LIST DOCUMENT REVIEW
DOCUMENT
tersedia Catatan

SK Walikota
Legal hukum

2

Visi Misi Tujuan



3

Peraturan Organisasi



4

Peraturan Kepegawaian

-

5

Job-desk

-

6

Struktur kepegawaian



Struktur pengurus harian

7

Perencanaan Program



Rencana kegiatan

8

Laporan berkala (proses yang
terjadi dilapangan)

-

9

Hasil Kegiatan

-

10

SOP Pelaksanaan program

-

11

Penyusunan Sumber Daya



12

Monitoring & Evaluasi

-

13

Lap. Keuangan



14

-

15

Hasil koreksi Lap. Keuangan
.
Notulen pertemuan rapat



Tertulis pada Buku rapat

16

Laporan Pengaduan & masukan



Tertulis pada Buku saran

17

Dokumen pendukung
kwitansi pembayaran, daftar hadir
dalam rapat ta’mir



Tercantum
AD/ART
Tatatertib
fasilitas

dalam

penggunaan

Daftar
inventaris
penyusunan
dilakukan
berdasarkan tataletak

-buku laporan keuangan, laporan keuangan bulan
maret 2013

Document Review mengacu pada:
Tim Penyusun PAPBK,2011,Panduan Akuntabilitas Pengelolaan
Bantuan Kemanusiaan,Pirameda,Depok.
41

draft

LAMPIRAN 5
SK WALIKOTA

42

43

LAMPIRAN 6
44

DRAFT ANGGARAN DASAR

45

46

47

48

49

LAMPIRAN 7
Rencana Kegiatan

50

51

LAMPIRAN 8
Daftar Inventaris

52

LAMPIRAN 9
Tatatertib Penggunaan Fasilitas Masjid

53

LAMPIRAN 10
Notulen Rapat

54

LAMPIRAN 11
Daftar Hadir Anggota Ta’mir dalam Rapat Ta’mir

55

LAMPIRAN 12
Kwitansi Pemberian Pinjaman

56

LAMPIRAN 13
Laporan pengaduan dan masukan

57

LAMPIRAN 14
Bentuk laporan keuangan

58

LAMPIRAN 15
Laporan Keuangan Bulan Maret 2013

59

LAMPIRAN 16
STRUKTUR PENGURUS HARIAN

60