TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DAMPAK PENYALURAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM OPERASI KATARAK DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF)SURABAYA.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DAMPAK
PENYALURAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM OPERASI
KATARAK DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF)
SURABAYA

SKRIPSI
Oleh:
Citra Nisaul Fadilah
NIM. C02211017

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Fakultas Syariah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam
Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Surabaya
2015

ABSTRAK
Skripsi ini adalah hasil Penelitian Lapangan (field research) tentang
“Tinjauan Hukum Islam terhadap Dampak Penyaluran Dana Zakat pada Program
Operasi Katarak di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya”. Penelitian

ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana dampak positif dan
negatif penyaluran dana zakat untuk program bantuan operasi katarak di YDSF
Surabaya? Kedua yaitu tentang bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap
praktek penyaluran dana zakat untuk program bantuan operasi katarak oleh
YDSF Surabaya?
Data penelitian dihimpun melalui interview secara langsung kepada
manager dan karyawan yang menangani program operasi katarak di YDSF
Surabaya dan juga kepada para mustah{ik yang menerima bantuan operasi katarak
serta dokumentasi dengan mempelajari berkas-berkas dari instansi yang
bersangkutan. Selanjutnya penelitian ini dianalisis menggunakan metode
deskriptif analisis, yaitu dengan cara penulis memaparkan data-data yang ada
untuk dikaji menurut hukum Islam.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktek penyaluran dana zakat
oleh YDSF Surabaya memiliki beberapa dampak, yaitu dampak positifnya
banyak masyarakat kurang mampu yang akan mendapatkan tingkat kesehatan
yang lebih baik, juga membuat keharmonisan dalam lingkungan sosial
masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya terletak pada kecenderungan
masyarakat kurang mampu yang pada akhirnya hanya akan menggantungkan
belas kasihan dari orang lain. Kedua, penerima bantuan operasi katarak di YDSF
Surabaya tergolong dalam golongan fakir miskin. Zakat untuk para fakir miskin

kini tidak hanya berupa kebutuhan pokok saja, kini mereka bisa mendapatkan
operasi katarak gratis. Sebagaimana yang telah Allah perintahkan dalam surat alBaqarah ayat 195 untuk selalu berusaha dan tidak membiarkan diri kita jatuh
dalam kebinasaan.
Untuk lebih meningkatkan profesionalisme YDSF Surabaya dalam
menjalankan program-program unggulan, saran penulis yaitu pertama, lebih
memperluas sosialisasi dan jangkauan penyaluran dana zakat ke pelosok negeri
agar masyarakat di daerah pelosok juga bisa mendapatkan bantuan tanpa
kesulitan. Kedua, lebih mengembangkan dan memberi inovasi pada programprogramnya agar bisa lebih memahami apa yang sedang dibutuhkan dan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat kurang mampu.

vii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
PENGESAHAN ............................................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TRANSLITERASI ......................................................................... xiv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ...........................

6

C. Rumusan Masalah ..................................................................


7

D. Kajian Pustaka .......................................................................

7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................

11

F. Kegunaan Hasil Penelitian .....................................................

11

G. Definisi Operasional ..............................................................

12

H. Metode Penelitian ..................................................................


13

I. Sistematika Pembahasan .........................................................

17

x

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II PENYALURAN DANA ZAKAT DALAM HUKUM ISLAM
A. Pengertian Zakat ...................................................................

19

B. Landasan Hukum Berzakat ....................................................

22

C. Hikmah dan Tujuan Mengeluarkan Zakat .............................


26

D. Rukun dan Syarat Zakat ........................................................

28

E. Pendistribusian Zakat dan Orang yang Berhak Menerima

BAB III

Zakat ......................................................................................

35

1. Pendistribusian Zakat ........................................................

35

2. Orang yang Berhak Menerima Zakat ................................


38

PENYALURAN DANA ZAKAT PADA PROGRAM OPERASI
KATARAK DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF)
SURABAYA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .....................................

42

1. Sejarah berdirinya YDSF Surabaya ...................................

42

2. Visi dan Misi YDSF Surabaya ..........................................

46

3. Struktur Kepengurusan Organisasi YDSF Surabaya ........


47

4. Program-Program YDSF Surabaya ...................................

48

B. Penyaluran Dana Zakat pada Program Operasi Katarak di YDSF
Surabaya .................................................................................

53

1. Program Operasi Katarak di YDSF Surabaya ...................

53

2. Sasaran Program Bantuan Operasi Katarak ......................

56

3. Prosedur mendapatkan Bantuan Operasi Katarak .............


56

4. Wawancara dengan Pasien Operasi Katarak dan Manfaat
Penyaluran Dana Zakat pada Program Operasi Katarak ..

58

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN DANA
ZAKAT PADA PROGRAM OPERASI KATARAK DI YAYASAN
DANA SOSIAL (YDSF) SURABAYA
A. Dampak Positif dan Negatif Penyaluran Dana Zakat Pada Program
Operasi Katarak .......................................................................... 64
1. Kelebihan Program Operasi Katarak .....................................

64

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


2. Kekurangan Program Operasi Katarak..................................

66

3. Dampak Positif dan Negatif ...................................................

67

B. Analisis Hukum Islam terhadap Praktek Penyaluran Dana Zakat
....................................................................................................

68

1. Penyaluran Dana Zakat dan Penerima Bantuan Pada Program
Operasi Katarak .....................................................................

69

2. Jenis Zakat yang Disalurkan untuk Operasi Katarak .............


71

3. Analisis Hukum Islam ............................................................

72

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................

84

B. Saran ...........................................................................................

85

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

86

LAMPIRAN

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat

pada

era

modern

ini

lebih

banyak

sibuk

membelanjakan uang atau upah mereka untuk membeli kebutuhan seharihari, bahkan banyak kita ketahui bahwa pengeluaran lebih besar daripada
pemasukan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ajaran Islam yang
selalu mengajarkan untuk hidup sederhana, cukup, dan tidak berlebihan.
Pada akhirnya orang kaya akan semakin kaya dan orang miskin akan
semakin miskin karena tidak adanya sikap toleransi dan mau berbagi
antara sesama umat manusia. Islam menganjurkan untuk saling menolong
satu sama lain dimana satu diantaranya melalui berzakat, sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah pada surat al-Taubah ayat 60:
         
              
Artinya: Sesungguhnya zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang
dilunakkan hatinya, untuk (memerdekakan) budak hamba sahaya, orangorang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Baqarah : 60)1

1

Departemen Agama RI. Al-Quran Terjemah Indonesia, (Bandung: Syaamil Al-Qur’an, 2002),
197.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Ayat di atas menujukkan bahwa zakat mempunyai hubungan yang
erat sekali dengan kesejahteraan kehidupan seluruh umat Islam di muka
bumi. Karena dalam rukun Islam zakat berada pada urutan ketiga setelah
shalat. Jadi dianjurkan bagi umat muslim untuk berlomba-lomba dalam
berbuat kebaikan kepada sesama. Zakat menurut bahasa dapat diartikan
‘suci’ dan menurut istilah dapat berarti ‘memperbaiki dan menambah’
yakni menambah kebaikan dan berkah. Pembayaran zakat ini dianjurkan
bagi orang-orang yang mampu dan memiliki harta lebih. Zakat merupakan
salah satu kewajiban yang telah diakui umat Islam secara qat’i sabi>lilla>h dalam hal ini juga telah sesuai dengan UU RI No. 38

12

Habibur Rahman, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Implementasi Penyaluran Zakat Untuk
Beasiswa Pendidikan oleh Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Surabaya”, SKRIPSI (IAIN
Sunan Ampel: Surabaya, 2009), 87.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Th. 1999 Tentang Pengelolaan Zakatserta Fatwa MUI Nomor Keputusan
:120/MUVII/1996 Tentang Pemberian Zakat untuk Beasiswa Pendidikan.
Sedangkan dalam penelitian berjudul “Tinjauan Hukum Islam
terhadap Penyaluran Dana Zakat pada Program Operasi Katarak di
Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya” ini akan menganalisa
tentang bagaimana dampak positif dan negatif praktek penyaluran dana
zakat melalui program operasi katarak tersebut. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian yang sudah ada terletak pada objek penelitiannya, yaitu
penyaluran dana zakat untuk program operasi katarak.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana dampak positif dan negatif penyaluran
dana zakat pada program bantuan operasi katarak di YDSF Surabaya.
2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktek
penyaluran dana zakat untuk program bantuan operasi katarak oleh
YDSF Surabaya.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun dalam kegunaan penlitian pada pembahasan skripsi ini
adalah sebagai berikut:
Secara akademis skripsi ini sebagai pengisi kajian yang masih
kosong dalam tema penyaluran dana zakat. Selain itu diharapkan mampu
menjadi referensi tambahan dalam penelitian dibidang penyaluran dana
zakat.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

Secara teoritis skripsi ini sebagai pelengkap atau masukan untuk
pemikiran-pemikiran

terdahulu

dan

membuat

perubahan

untuk

perkembangan keilmuan terutama dalam bidang hukum ekonomi Islam.
Secara praktis skrispsi ini diharapkan mampu memberikan acuan
dalam melakukan penyaluran dana zakat yang sesuai dengan hukum
Islam.
G. Definisi Operasional
Hukum Islam

: adalah

dalil-dalil al-Qur’an, Hadits, dan

pendapat ulama yang membahas dan mengatur
tentang

segala

ketentuan

yang

berkaitan

dengan tata cara berzakat baik dalam proses
penghimpunan,

pengelolaan,

maupun

penyaluran dana zakat.
Program Operasi Katarak : adalah program bantuan yang diadakan oleh
lembaga Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF)
Surabaya untuk membantu masyarakat yang
kurang mampu dan penderita penyakit katarak
agar bisa mendapatkan bantuan operasi katarak
secara gratis.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

H. Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara
lain sebagai berikut:
1. Data yang dikumpulkan
Dalam pengumpulan data yang penulis pakai adalah penelitian
lapangan yaitu penelitian yang datanya diambil atau dikumpulkan
dari lapangan yaitu lembaga YDSF Surabaya, termasuk dokumendokumen yang memuat tentang program bantuan untuk operasi
katarak.
2. Sumber data
a. Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau
orang yang memerlukannya.13 Jadi sumber data primer dalam
penelitian ini adalah data yang diperoleh penulis secara langsung
dari keterangan manajer dan karyawan YDSF Surabaya,
mengenai proses berlangsungnya program bantuan operasi
katarak yang diselenggarakan dan disponsori oleh YDSF
Surabaya dan dokumen-dokumen yang lain.
b. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari
kepustakaan yang berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi
lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang

13

Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum, (Surabaya: Hilal, 2012 ), 93.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

berkembang pada sosial yang diteliti.14 Data kepustakaan yang
ada hubungannya dengan pembahasan dalam penelitian ini,
yaitu:
1) Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed,
Hawwas, Fiqh Ibadah, 2009.
2) Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid 3, 1978.
3) Yusuf Qardhawi, Fiqh Zakat, 2010.
4) Muhammad Abu Zahrah, Zakat Dalam Perspektif Sosial,
1995.
5) Wahbah Zuhaly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, 2000.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
a. Interview (Wawancara)
Wawancara merupakan alat pengumpulan data untuk
memperoleh

informasi

lansung

dari

sumbernya.15

Penulis

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dengan cara
mengadakan Tanya jawab dengan pihak-pihak tertentu, yaitu
kepada manajer dan karyawan dari YDSF Surabaya untuk
menanyakan proses pelaksanaan program bantuan operasi katarak.

14

Rosady Ruslan, Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), 138.
Hermawan warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta,
1995), 71.
15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

b. Dokumentasi
Dokumen ialah setiap bahan tertulis atau film, lain dari

record yang tidak deipersiapkan karena adanya permintaan
seorang penyidik. Pembahasan disini diarahkan pada dokumen
dalam arti jika peneliti menemukan record, tentu saja perlu
dimanfaatkan. Dokumen biasanya dibagi atas dokumen pribadi
dan dokumen resmi. Dokumen sudah lama digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data karerna dalam banyak hal dokumen
sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,
bahkan meramalkan.16
4. Teknik pengolaan data
Setelah data berhasil dihimpun dari lapangan atau penulisan, maka
penulis menggunakan teknik pengelolaan data dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah
dikumpulkan.17
b. Coding (pengkodean) yaitu data dirinci, dikonseptualisasikan dan
diletakkan kembali bersama-sama dalam cara baru. Ini merupakan
proses sentral di mana teori-teori dibentuk dari data.18

16

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
216-217.
17
Ibid., 253.
18
Ibid., 255.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

5. Teknik analisis data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,
dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola. Memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.19
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analisis, yaitu dengan memaparkan data-data tentang
pelaksanaan program bantuan operasi katarak gratis yang disertai dengan
analisis untuk kemudian diambil kesimpulan. Metode seperti ini
digunakan oleh penulis untuk menjelaskan dan menguraikan data-data
yang telah terkumpul setelah melakukan penelitian di lembaga yang
kemudian disusun dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti akan dapat menghasilkan data
deskriptif yang berbentuk rangkaian kalimat yang tertulis atau berbentuk
ungkapan dari para pihak yang dapat diamati dan akan dianalisis dengan
cara berfikir induktif. Berfikir dengan cara induktif adalah mengamati
kejadian di lapangan yang telah diterapkan kepada masyarakat yaitu
mengenai program bantuan operasi katarak di YDSF Surabaya. untuk di
tinjau ke dalam hukum islam tentang sistem pengelolaan zakat.
19

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Alfabeta: Bandung, 2012), 244.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

I. Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka
penulis membuat sistematika pembahasan menjadi lima bab yang teratur
sedemikian rupa, sehingga antara bab pertama dan bab selanjutnya saling
berkaitan dan berkesinambungan sehingga membentuk satu kesatuan
yang saling menopang. Dari beberapa bab tersebut dibagi lagi dalam subbab dengan perincian sebagai berikut:
Bab pertama, yaitu merupakan Pendahuluan. Pendahuluan memuat
uraian

tentang

aspek–aspek

yang

berkenaan

dengan

rancangan

pelaksanaan penelitian, terdiri dari sub-bab yang meliputi: latar belakang
masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, kajian
pustaka, tujuan penelitian, manfaat penlitian, kegunaan penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
Bab kedua : Penyaluran Dana Zakat Dalam Hukum Islam, bagian
ini memuat tentang landasan teori yang menyangkut pengertian zakat,
dasar hukum dan kajian tentang zakat menurut Ulama kontemporer,
syarat, rukun, hikmah dan tujuan zakat, pendistribusian zakat dan siapa
yang berhak menerima zakat.
Bab ketiga : Penyaluran Dana Zakat Pada Program Operasi
Katarak di Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) Surabaya, bagian ini
berisikan tentang

profil YDSF Surabaya diantaranya adalah sejarah

berdirinya YDSF Surabaya, visi dan misi, struktur kepengurusan,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

program-program dan proses penyaluran dana zakat pada program operasi
katarak.
Bab keempat : Analisis Hukum Islam tentang Sistem Penyaluran
Dana Zakat Dalam Program Operasi Katarak di Yayasan Dana Sosial Al
Falah (YDSF) Surabaya, yang meliputi: Dampak positif dan negatif
penyaluran dana zakat pada program bantuan operasi katarak di YDSF
Surabaya dan analisis hukum Islam terhadap penyaluran dana zakat pada
program operasi katarak di YDSF Surabaya.
Bab kelima, Penutup. Bagian ini berisikan kesimpulan sebagai
jawaban dari permasalahan dan saran yang digunakan untuk acuan pada
penelitian selanjutnya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
PENYALURAN DANA ZAKAT DALAM HUKUM ISLAM

A. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah
(ziya>dah). Jika diucapkan, zaka> al-zar’, artinya adalah tanaman itu tumbuh
dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan
bertambah jika diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna

thaharah (suci).1 Allah swt berfirman surat al-Shams ayat 9:
    
Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. (QS.
al-Shams : 9)2
Adapun harta yang dikeluarkan, menurut syara’, dinamakan zakat
karena harta itu akan bertambah dan memelihara dari kebinasaan. Allah swt
berfirman dalam surat al-Baqarah :



 ...

Artinya: Dan tunaikanlah zakat... (QS. al-Baqarah : 43)3

1

Wahbah al-Zuhaily, Zakat Kajian Berbagai Mahzab, Terj. Agus Efendi, et al, (Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 2008),), 82.
2
Departemen Agama RI. Al-Quran Terjemah Indonesia, (Bandung: Syaamil Al-Qur’an, 2014),
596.
3
Ibid., 8.

19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Makna-makna zakat secara etimologis di atasbis terkumpul dalam surat al-

Taubah ayat 103:

     
Artinya: Ambilah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka… (QS. al-Taubah : 103).4
Maksudnya, zakat akan menyucikan orang yang mengeluarkannya
dan akan menambah pahalanya.
Sedangkan jika dilihat dari segi terminologi (istilah), kata zakat
banyak yang mendefinisikannya, antara lain:
a.

Dari segi istilah fikih, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak dalam
jumlah tertentu.5

b.

Sedangkan menurut al-Mawardi, zakat adalah harta tertentu yang
diberikan kepada orang tertentu, menurut syarat-syarat tertentu pula.

c.

Syawkani mengatakan bahwa zakat adalah pemberian sebagian harta
yang sudah mencapai nisab kepada orang fakir dan lain-lainnya, tanpa
ada halangan syara’ yang melarang kita melakukannya.6
Adapun zakat menurut syara’ yang telah dirumuskan oleh Fuqaha>

antara lain adalah sebagai berikut:

4

Ibid., 204.
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, Terj, Salman Harun (eds), (Bogor: Pustaka Literata Antara
Nusa, 2010), 34
6
Hassan Saleh et al, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqh Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Pers,
2008),157
5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

a. Pemberian suatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu,
menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu, kepada golongan tertentu yang
berhak menerimanya.
b. Nama harta yang dikeluarkan manusia dari hak Allah, untuk diberikan
kepada fakir-miskin.
c. Nama sebagian dari harta yang dikeluarkan oleh hartawan untuk
diberikan kepada saudaranya yang fakir-miskin dan untuk kepentingan
umum yang meliputi penertiban masyarakat dan peningkatan taraf hidup
umat.
d. Mengeluarkan sebagian dari harta, guna diberikan kepada mereka yang
telah diterangkan syara’, menurut aturan yang telah ditentukan di dalam
Kitabullah, Sunnatur Rasul dan Undang-undang Fiqih7
Sedangkan menurut Mahzab Maliki mendefinisikannya dengan
“Mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah
mencapai nis{ab> (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang
yang berhak menerimanya (mustah}iq)-nya. Dengan catatan, kepemilikan itu
penuh dan mencapai hawl (setahun), bukan barang tambang dan barang
pertanian.
Mahzab Hanafi mendefinisikan zakat dengan “menjadikan sebagian
harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus,
yang ditentukan oleh syari’at karena Allah SWT”. Kata “menjadikan sebagai

7

Muhammad Ja’far, Tuntunan Ibadat Zakat Puasa dan Haji, (Jakarta: PT. Kalam Mulia, 1997), 12.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

harta sebagai milik” (tamlik) dalam definisi di atas dimaksudkan sebagai
penghindaran dari kata ibahah (pembolehan).8
Pada zaman keemasan Islam, zakat terbukti berperan sangat besar
dalam meningkatkan kesejahteraan umat. Zakat tidak sekedar sebagai
kewajiban, tetapi lebih dari itu, apabila dikelola dengan baik dan
didistribusikan secara merata sampai ke tangan orang yang berhak
menerimanya, sehingga persoalan kemiskinan akan mendapatkan jalan
keluarnya.9
Dalam masyarakat, kedudukan manusia tidak sama rata, ada yang
mendapatkan karunia dari Allah lebih banyak, ada yang sedikit, dan bahkan
ada yang untuk sehari-hari susah mendapatkannya.10
Kesenjangan rejeki di masyarakat dapat didekatkan dengan
memberikan salah satu jalan keluarnya yaitu zakat, artinya orang yang
mempunyai kelebihan harta berkewajiban untuk mendekatkan kesenjangan
tersebut, karena pada hakikatnya dalam harta orang kaya itu terdapat hak
orang lain yang kekurangan terutama bagi fakir miskin.11
B. Landasan Hukum Berzakat
Kesenjangan penghasilan rezeki dan mata pencarian di kalangan
manusia kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini, dalam penyelesainnya,

8

Wahbah Zuhayly, Zakat Kajian…,83.
Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Ibadah, (Jakarta: AMZAH, 2009), 343.
10
Sajagyo dan Jiwati, Sosiologi Pedesaan, 11
11
Wahbah Zuhayly, Zakat Kajian…,85-86.
9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

memerlukan campur tangan Allah swt. Dia berfirman dalam al-Qur’an surat

al-Nahl ayat 71:

       
Artinya: Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain
dalam hal rezeki. (QS. al-Nahl : 71)12
Maksud ayat ini ialah bahwa Allah swt melebihkan sebagian kita dari
sebagian yang lain dalam hal rezeki. Dia mewajibkan orang yang kaya untuk
memberikan hak yang wajib atau fardu kepada kepada orang fakir. Bukan hak
yang tathawwu’ atau sekedar pemberian kepadanya. Dalam ayat yang lain
disebutkan pada surat al-Za>riya>t ayat 19:

     
Artinya: Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak mau meminta-minta. (QS. al-Za>riya>t :
19)13
Kemudian zakat merupakan jalan yang paling utama untuk
menyelesaikan kesenjangan tersebut. Juga, ia bisa merealisasikan sifat gotongroyong dan tanggung jawab sosial di kalangan masyarakat Islam.
Sedangkan dalam hadist dijelaskan bahwa Rasulullah mengutuskan
Mua’adz bin Jabal ke Yaman, untuk melakukan banyak hal. Satu diantaranya
adalah masalah zakat yang harus dibayarkan oleh penduduk yang beragama
Islam. beliau bersabda:

12
13

Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemah..., 275.
Ibid., 522.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

ِ‫عن ا‬
ِ
ِ
‫ر‬
‫اس‬
‫ب‬
‫ع‬
‫ن‬
‫ب‬
‫ث ُم َعاذَ َار ِض َي‬
َ ‫ب صلَى الُ َعلَْيهَ َو َسلَ َم بُ َع‬
َ َِ‫ضي الُ َعْ ُه َما اَ َن اان‬
َ
ْ
َ
َْ
َ َ
‫ول الُ فَاِ ْن‬
ُ ‫اُْدعُ ُه ْم اِ َل َش َه َادةِ اَ ْن َل اِلَهَ اَِلالُ َواَ ِّ َر ُس‬: ‫ال‬
َ ‫الُ َع هُ اِ َل اليَ َم ِن فَ َق‬
ِ ِ
ٍ ‫ك فَاُ علِمهم اَ َن ال قَ ْد اِفْ تَرض علَي ِهم خَْس صلَو‬
‫ات ِف ُك ِل‬
ُ
ْ ُ َ ْ َ ‫ُ ْم ا طَا عُ ْوا ل َذال‬
ََ ُ ْ َْ َ َ
ِ
ٍ
ِ
ِ ِ
ِ
‫ص َدقَةً ِف‬
َ ‫فَا ْن ُ ْم اَطَاعُ ْو ال َذال‬,‫يَ ْوم َولَْي لَ ٍة‬
َ ‫ك فَاُ ْعل َم ُه ْم اَ َن الُ افْ تَ َر‬
َ ‫ض َعلَْي ِه ْم‬
(‫اَْم َواهِِ ْم تُ ْؤ َخ ُذ ِم ْن اَ ْغِيَا ِء ِ ْم َوتَُرد َعلَى فُ َقَر ِاء ِ ْم )روا البخاري ومسلم‬
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi saw mengutus Mu’adz ra ke Yaman
seraya bersabda, “Seruhlah mereka kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah.
Apabila mereka mentaatinya, maka beritahukan bahwa Allah mewajibkan kepada
mereka shalat lima waktu dalam setiap hari dan malam, apabila mereka
mentaatinya, maka beritahukan bahwa Allah mewajibkan kepada mereka sedekah
dalam harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya diantara mereka lalu
diberikan kepada orang-orang miskin mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)14
Kajian tentang Zakat Menurut Ulama Kontemporer
1.

Yusuf Qardhawi dalam bukunya mengemukakan tentang arti zakat di jalan
Allah (fi< sa kepada orang fakir dan sebagainya, yang
tidak berhalangan syara’ sebagai penerima.

4.

Para Pemikir Ekonomi Islam Kontemporer mendefinisikan zakat sebagai
harta yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat berwenang, kepada
masyarakat umum atau individu yang bersifat mengikat, tanpa mendapat
imbalan tertentu yang dilakukan pemerintah sesuai dengan kemampuan
pemilik harta, yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan delapan

15

Yusuf al-Qardhawi, Permasalahan, Pemecahan, dan Hikmah, Terj. Abdurrachman Ali Bauzir,
Fatawa Qardhawi, (Surabaya: Risalah Giusti, 1993), 197.
16
Arif Perdana, “Fiqih Zakat Kontemporer”, https://shariahlife.wordpress.com/2007/01/15/iqhzakat-kontemporer/,”diakses pada” 17 April 2015.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

golongan yang telah ditentukan oleh al-Qur’an serta untuk memenuhi
tuntutan politik bagi keuangan Islam.17
C. Hikmah dan Tujuan Mengeluarkan Zakat
Diantara

hikmah

disyaratkannya

zakat

ialah

bahwa

pendistribusiannya mampu memperbaiki kedudukan masyarakat dari sudut
moral dan material

dimana ia

dapat

menyatukan

anggota-anggota

masyarakatnya menjadi seolah-olah tubuh yang satu. Selain dari itu, zakat
juga dapat membersihkan jiwa anggota masyarakat dari sifat pelit dan bakhil.
Zakat juga merupakan benteng keamanan dalam sistem ekonomi Islam dan
sebagai jaminan ke arah stabilisasi dan kesinambungan sejarah sosial sebuah
masyarakat.18
Zakat juga merupakan ibadat yang bersifat materi dan penyebab
utama turunnya rahmat dari Allah swt sebagaimana firman-Nya pada surat al-

A’raf ayat 156:
…           …

Artinya : …dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan
rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat…(QS.
al-A’raf : 156)19
Di samping itu zakat juga merupakan syarat persaudaraan dalam
agama Islam sebagaimana firman-Nya pada surat al-Taubah ayat 11:

17

Ghazi Inayah, Teori Komprehensif Tentang Zakat dan Pajak , (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2003), 3.
18
Syaiq Muhammad Abdul Malik Ar-Rahman, Zakat 1001 Masalah dan Solusinya, (Jakarta:
Pustaka Cerdas, 2003), 17.
19
Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemah...,171.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

        
Artinya : Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat,
Maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. (QS. al-Taubah : 11)20
Zakat

juga

dianggap

sebagai

ciri-ciri

masyarakat

Mukmin

sebagaimana firman Allah swt pada surat al-Taubah ayat 71:

        

         
        

Artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan RasulNya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. al-Taubah : 71)21
Sedangkan untuk tu

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN LAZ YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) JEMBER

1 40 18

Analisis strategi pengembangan kewirausahaan asnaf fakir dan miskin melalui bantuan modal zakat Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya.

1 2 120

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PENGELOLAAN ZAKAT DI YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA DALAM PERSPEKTIF TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM).

1 1 81

Sejarah dan perkembangan Yayasan Dana Sosial al-Falah Surabaya tahun 1987-2016.

0 3 65

PENGARUH TRANSPARANSI LAPORAN KEUANGAN, PENGELOLAAN ZAKAT, DAN REPUTASI ORGANISASI TERHADAP KEPERCAYAAN DONATUR DI YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF)SURABAYA.

0 2 138

STUDI PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT (PSAK NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAQ/SEDEKAH) PADA YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

STUDI PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT (PSAK NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAQ/SEDEKAH) PADA YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - STUDI PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT (PSAK NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAQ/SEDEKAH) PADA YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 31

EFEKTIVITAS PROGRAM WAKAF UANG DALAM PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN MAUQUF ‘ALAIH PADA YAYASAN DANA SOSIAL AL FALAH (YDSF) SURABAYA

0 0 18

Perancangan Sistem Informasi Pengumpulan Dan Penyaluran Infaq Dan Shodaqoh (IS) Di Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya - ITS Repository

0 2 147