KTI-Materi2 Sistem Bilangan&Representasi data.
Handout Komputer Teknologi Informasi | 10
MATERI 2
SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA
Salah satu unit dalam Central Processing Unit (CPU) sebuah sistem komputer sederhana adalah unit ALU (Arithmetic and Logic Unit). Ada empat operasi dasar yang dilakukan oleh unit ALU, yaitu ADDed (penjumlahan), SUBtract (pengurangan), MULtiplication (perkalian), dan DIVision (pembagian). Bila skema operasi arithmatika manusia menggunakan basis bilangan 10 (DECimal), maka mesin menggunakan basis bilangan biner (basis bilangan 2) yang disebut BINary. Agar memudahkan dalam melakukan perhitungan, terlebih harus dipahami konversi antara basis bilangan yang digunakan manusia (DECimal) dan basis bilangan yang digunakan mesin (BINary, OCTadecimal, HEXadecimal).
SISTEM BASIS BILANGAN
Bahasa alamiah (bahasa manusia) mengenal sistem bilangan dalam basis 10 (disebut Desimal); sedangkan bahasa mesin mengenal sistem bilangan dalam tiga basis, yakni: Basis Bilangan 2 (Binary-digit, biasanya digunakan dalam komunikasi data), Basis Bilangan 8 (Octadecimal, biasanya digunakan dalam pengalamatan di memori), dan Basis Bilangan 16 (Hexadecimal, biasanya digunakan dalam pengalamatan di memori dan urusan pengkodean warna).
DECimal : basis bilangan ini terdiri dari rentang angka 0 s.d 9, selengkapnya 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Dengan demikian dapat disimpulkan setelah angka 9 adalah gabungan dari reset angka 1 dengan rentang 0 s.d 9 dan seterusnya.
Contoh: (23)10 = 2310 = DEC23 (907)10 = 90710 = DEC907
BINary digit / BIT (disebut juga Bilangan Biner) : basis bilangan ini hanya terdiri dua bilangan yaitu 0, 1.
Contoh: (101)2 = 1012 panjang data = 3 bit (0010)2 = 00102 panjang data = 4 bit
OCTadecimal : basis bilangan ini terdiri dari rentang: 0 s.d 7, selengkapnya: 0,1,2,3,4,5,6,7. Contoh: (23)8 = 238 = 023
HEXadecimal : basis bilangan ini terdiri dari 15 deret yang terbagi dua, yakni 10 deret alphanumerik: 0 s.d 9 dan 5 deret alphabetikal: a s.d f. Mengapa deret alphabetikal disertakan, disebabkan secara teori matematika jam-jam-an, sistem basis bilangan 16 tak lain adalah sistem jam-16, maka terdiri dari numerik: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15. Dengan alasan mulai numerik 10 s.d 15 melebihi dua digit, maka digunakan deret alphabetikal untuk menggantikan kelima numerik ini.
Contoh: (a2)16 = A216 = 0xA2 = 0xa2 Konversi Basis Bilangan N ke Decimal
Misalkan, sebuah bilangan dalam basis bilangan 10 diketahui sebagai 231 maka dituliskan: (231)10 atau 2310 atau DEC231.
Jika diuraikan dalam basis bilangan 10, maka numerik 231 dituliskan sebagai berikut: (231)10 = 2-ratusan + 2-puluhan + 1-satuan
(2)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 11 Ingat!
Setiap bilangan dipangkatkan dengan 0 hasilnya 1
Setiap bilangan dipangkatkan dengan 1 hasilnya bilangan itu sendiri
Berdasar pendekatan di atas, dapat dilakukan konversi Basis Bilangan N ke dalam DECimal.
Biner ke Desimal
Dirumuskan:
DEC
N i i i a 0
2 ; i = , , ,…,N a = 0 atau 1 Contoh: (0101)2 = (...)10 Solusi:
(0101)2 = 0*
2
3+ 1*2
2 + 0*2
1 + 1*2
0 = 0 + 4 + 0 + 1 = 510= DEC5
Oktadesimal (Oktal) ke Desimal
Dirumuskan:
DEC
N i i i a 0
8 ; i = , , ,…,N a = 0,1,2,3,4,5,6,7 Contoh: (1105)8 = (...)10
Solusi: (1105)8 = 1*
3
8 + 1*82 + 0*81 + 5*80 = 512 + 64 + 0 + 5 = 58110 = DEC581
Heksadesimal (Heksal) ke Desimal
Dirumuskan:
DEC
N i i i a 0
16 ; i = , , ,…,N
a = , , , , , , , , , ,a,…,e,f Contoh: (10c)16 = (...)10
Solusi: (10c)16 = 1*
2
16 + 0*161 + c*160 = 1*162 + 0*161 + 12*160 = 256 + 0 + 12 = 26810 = DEC268
Konversi Decimal ke Basis Bilangan N
Untuk mendapatkan algoritma-nya, secara sederhana dilakukan sebagai berikut: Misalkan: DEC231, jika diuraikan ke dalam Basis Bilangan 10 maka:
(3)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 12 231
23 10 1
2 3 10
LSD
MSD 2 3 1 0 2
10 0
Setiap digit 0 pada prefiks sebuah numerik,
dapat diabaikan
23 10 = 2 sisa 3
2 10 = 0 sisa 2 Most Significant Bit (MSB)
Dituliskan: 23110 atau (231)10
Cara lain dapat digunakan model berikut ini:
Alur Konversi DEC ke Basis 10
Dengan algoritma yang sama, seperti di atas dapat dilakukan untuk basis bilangan berikut ini:
Desimal ke Basis Bilangan 2 (DEC BIN) Contoh: Tentukan DEC2121 dalam Biner.
212110 = (...)2
Solusi:
2121 2 = 1060 sisa 1 Least Significant Bit (LSB)
1060 2 = 530 sisa 0
530 2 = 265 sisa 0
265 2 = 132 sisa 1
132 2 = 66 sisa 0
66 2 = 33 sisa 0
33 2 = 16 sisa 1
16 2 = 8 sisa 0
8 2 = 4 sisa 0
4 2 = 2 sisa 0
2 2 = 1 sisa 0
1 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB)
Dituliskan: 1000 0100 10012
Desimal ke Basis Bilangan 8 (DEC OCT) Contoh: Tentukan DEC2121 dalam Oktal.
212110 = (...)8
Solusi:
2121 8 = 265 sisa 1 Least Significant Digit (LSD)
265 8 = 33 sisa 1
33 8 = 4 sisa 1
4 8 = 0 sisa 4 Most Significant Digit (MSD)
Dituliskan: 04111 atau 41118
Desimal ke Basis Bilangan 16 (DEC HEX) Contoh: Tentukan DEC2121 dalam Heksal.
212110 = (...)16
Solusi:
2121 16 = 132 sisa 9 Least Significant Digit (LSD)
132 16 = 8 sisa 4
8 16 = 0 sisa 8 Most Significant Bit (MSB)
(4)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 13
BILANGAN PECAHAN (FLOATING-POINT NUMBER)
Jika sebelumnya, pembahasan lebih berfokus pada seputar bilangan bulat (integer number system), maka pembahasan selanjutnya akan beralih pada bilangan pecahan (floting-point number) khususnya untuk konversi antara basis bilangan di lingkungan bahasa mesin dengan DEC, sebagai basis bilangan di lingkungan user. Kadangkala di beberapa literatur menyebutnya Fractional Binary Number.
Sebagai catatan, jika user mengenal bilangan ½ atau 0.5, maka dalam sistem komputer bilangan yang dikenal umumnya menggunakan 0.5 dibandingkan ½.
Jika user ingin memberi input: ½, maka diketikkan atau dituliskan (21 ), artinya bilangan 2
1 diapit oleh
ta da da .
Dasar bagaimana melakukan konversi Basis Bilangan N (BIN,OCT,HEX) ke DECimal pada bentuk pecahan tetap berdasar pada bagaimana melakukan konversi pada bentuk bilangan bulat (integer) yang sebelumnya telah dipaparkan.
Lebih jelasnya, dapat disajikan sebagai berikut:
Konversi Pecahan BINDEC
Contoh:
1101.1012 = (…)10
Solusi:
1101.1012 = 0.1012 + 11012
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1: 0.1012 = (…)10
= 1.2-1 + 0 + 1.2-3 = 0.5 + 0.125 = 0.62510 Eksekusi Bag.2:
11012 = (…)10
= 1.23 + 1. 22 + 0 + 1.20 = 8 + 4 + 1
= 1310
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.62510 + 1310 = 13.62510 maka, didapatkan:
1101.1012 = (13.625)10
Konversi Pecahan OCTDEC
Contoh:
057.11 = 57.118= (…)10
Solusi:
57.118 = 0.118 + 578
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.118 = (…)10 = 1.8-1 + 1.8-2 = 0.125 + 0.015625 = 0.14062510 Eksekusi Bag.2:
(5)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 14 = 5. 81 + 7.80
= 40 + 7 = 4710
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.14062510 + 4710 = 47.14062510
maka, didapatkan:
57.118 = (47.140625)10
Konversi Pecahan HEXDEC
Contoh:
0x57.11 = 57.1116 = (…)10
Solusi:
57.1116 = 0.1116 + 5716
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1: 0.1116 = (…)10
= 1.16-1 + 1.16-2 = 0.0625 + 0.00390625 = 0.0664062510
Eksekusi Bag.2:
5716 = (…)10
= 5. 161 + 7.160 = 80 + 7 = 8710
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.0664062510 + 8710 = 87. 0664062510
maka, didapatkan:
57.1116 = (87. 06640625)10
Selanjutnya, bagaimanakah melakukan konversi sebaliknya, bentuk pecahan, dari DECimal ke Basis Bilangan N (BIN,OCT,HEX), adalah seperti juga dilakukan pada bentuk bilangan bulat (integer).
Konversi Pecahan DEC BIN
Contoh:
13.62510 = (…)2
Solusi:
13.62510 = 0.62510 + 1310
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.62510 = (…)2
0.625 2 1.25
0.25 2 0.50
0.50 2 1.00
0.00 2 0.00
selesai
1 0 1
(0.101) 2
(6)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 15 Eksekusi Bag.2:
1310 = (…)2
13 2 = 6 sisa 1 Least Significant Bit (LSB)
6 2 = 3 sisa 0
3 2 = 1 sisa 1
1 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB)
dituliskan menjadi: 11012
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.1012 + 11012 = 1101.1012
maka, didapatkan:
1101.1012 = (13.625)10
Konversi Pecahan DEC OCT
Contoh:
47.14062510 = (…)8
Solusi:
47.14062510 = 0.14062510 + 4710
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.14062510 = (…)8
Eksekusi Bag.2:
4710 = (…)8
47 8 = 5 sisa 7 Least Significant Digit (LSD)
5 8 = 0 sisa 5 Most Significant Digit (MSD)
dituliskan menjadi: 578
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.118 + 578 = 57.118
maka, didapatkan:
47.14062510 = (57.11)8
Konversi Pecahan DEC HEX
Contoh:
87.0664062510 = (…)16
0.140625 8 1.125
0.125 8 1.00
8 0.00 0.00
selesai
1 1
(0.11) 8
(7)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 16 Solusi:
87.0664062510 = 0.0664062510 + 8710
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.0664062510 = (…)16
Eksekusi Bag.2:
8710 = (…)16
87 16 = 5 sisa 7 Least Significant Digit (LSD)
5 16 = 0 sisa 5 Most Significant Digit (MSD)
dituliskan menjadi: 5716
SelanjutnyaBag.1danBag.2digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.1116 + 5716 = 57.1116 maka, didapatkan:
47.14062510 = (57.11)16
Berikutnya, akan dibahas bagaimana melakukan konversi bentuk pecahan dari Basis Bilangan N ke Basis Bilangan M, antara basis bilangan dalam bahasa mesin.
Misalkan: Bagaimanakah untuk OCT BIN
Contoh:
10.238 = (…)2
Solusi:
Lakukan dengan dua kali proses, yaitu:
Proses-1: OCTDEC Proses-2: DECBIN
Jawab:
OCTDEC
10.238 = 0.238 + 108 = Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.238 = (…)10 = 2.8-1 + 3.8-2 = 0.25 + 0.046875 = 0.29687510 Eksekusi Bag.2:
0.06640625
16
1.0625
0.0625
16
1.00
16
0.00
0.00
selesai
1
1
(0.11)
16
(8)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 17
108 = (…)10 = 1. 81 + 0.80 = 8 + 0 = 810
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.29687510 + 810 = 8.29687510 maka, didapatkan:
8.29687510 = (…)2
OCTBIN
8.29687510 = 0.29687510 + 810
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.29687510 = (…)2
Eksekusi Bag.2:
810 = (…)2
8 2 = 4 sisa 0 Least Significant Bit (LSB)
4 2 = 2 sisa 0
2 2 = 1 sisa 0
1 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB)
dituliskan menjadi: 10002
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.0101012 + 10002 = 1000.0101012
maka, didapatkan:
8.29687510 = (1000.010101)2 = (00001000.010101)2
atau dengan kata lain, maka didapatkan:
10.238 = 8.29687510 = 1000.0101012
Untuk mendapatkan konversi Bilangan Pecahan HEX BIN, algoritmanya seperti
mendapatkan konversi Bilangan Pecahan OCT BIN, yakni konversikan terlebih dahulu ke
dalamDEC.
REPRESENTASI DATA DALAM SISTEM KOMPUTER
Secara umum, data yang dimasukkan seorang user ke dalam komputer diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Angka disebut dengan alphanumerik, misalkan: -2, 0.5, -9.72, 89, dsb.
Karakter (huruf) disebut dengan alphabetikal, yakni terdiri 26 mulai dari a, b, c, ..., w, x, y, z.
0.375 2 0.75 0.75 2 1.50 0.50 2 1.00 0.00 2 0.00 selesai
1 0 1
0.1875 2 0.375 0.59375 2 1.1875 0.296875 2 0.59375 0 1 0 (0.010101) 2
(9)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 18 User
encoder
DEC
decoder
BIN OCT HEX
Machine based Computer
System
Simbol sejumlah tanda di luar alphanumerik dan alphabetikal, misalkan: !, *, $, >, ≠, ≥, ÷, ,
.
Pada sistem komputer modern, sebuah data direprentasikan dalam Basis Bilangan Biner, Oktadesimal, dan Heksadesimal, sehinga dibutuhkan sebuah blok pen-dekode (decoder) agar data-data yang telah diolah dan diproses oleh sistem komputer dapat disajikan dalam bentuk yang dipahami oleh user. Untuk itu dibutuhkan standar sistem kode dalam sistem komputer. Umumnya dalam sistem komputer modern sistem kode yang digunakan adalah American Standard Code for Information Interchange (ASCII) 8bit.
Skema Representasi Data
GERBANG LOGIKA DASAR
Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner.
Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.
1. Gerbang AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika.
Pernyataan Boolean untuk Gerbang AND A . B = Q (A and B sama dengan Q ) 2. Gerbang NAND (Not AND)
Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1. sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai 1.
(10)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 19 19. Gerbang OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
4. Gerbang NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam keadaan 0.
19. Gerbang XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda.
6. Gerbang NOT
(11)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 20 Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (inverter), sehingga output dari gerbang ini merupakan kebalikan dari inputnya.
Gambar. Lambang Gerbang Logika NOT
Masukan Keluaran
A F
0 1
1 0
Tabel Kebenaran Gerbang NOT 7. GERBANG XNOR (Exclusive NOR)
Apabila input A dan B ada dalam keadaan logika yang sama, maka output Q akan menghasilkan logika 1, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang berbeda, maka output akan menjadi logika 0. XNOR bisa juga dikatakan memiliki sifat dari kebalikan XOR. XNOR dan NOR hanyalah berbeda pada langkah ke-empat yaitu apabila A dan B pada logika 1 maka output Q juga 1, bukan 0 seperti pada logika NOR.
(12)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 21
PENYAJIAN DATA
Pengertian Data dan Informasi
Data
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model,
formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari
data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal
ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah
suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi
juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan.
Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi
informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan
nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika
gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian
dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus
dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi
bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses
dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang
mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu
yang belum diketahui
(13)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 22
Pengertian data yang diolah oleh komputer, cara
penyajiannya dapat dibagi dalam beberapa
tingkatan/hirarchi, yaitu:
a. Byte/Karakter.
Merupakan satuan data paling kecil. Karakter bisa
berbentuk huruf (A s/d Z, atau a s/d z), berbentuk
angka (0 s/d 9), ataupun berbentuk tanda baca
lainnya lagi.
b. Field.
Merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang
membentuk suatu arti tertentu; Misalnya, Field
untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama
Mahasiswa, Field untuk Mata Pelajaran dan
lainnya.
c. Record.
Merupakan kumpulan dari field-field yang
membentuk sebuah arti. Misalkan kumpulan field
NIRM, NAMA MATERI PENDIDIKAN pada akhirnya
membentuk sebuah record.
d.File
File merupakan kumpulan dari record-record.
Dengan demikian, hirarchi penyajian data dengan
urutan dari kecil kebesar adalah sebagai berikut:
Byte/Character -> Field --> Record --> File
Referensi :
Ir. Edi Nur Sasongko, M.Kom, http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-9.html
Computer System, Periyadi, Sihar NMP Simamora, Nina Hendra, Dudi Soegiarto, Anak Agung Gde Agung, Idham, Sistem Komputer, Telkom Polytechnic, 2009
(1)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 17 108 = (…)10
= 1. 81 + 0.80 = 8 + 0 = 810
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.29687510 + 810 = 8.29687510
maka, didapatkan: 8.29687510= (…)2
OCTBIN
8.29687510 = 0.29687510 + 810
= Bag.1 + Bag.2
Eksekusi Bag.1:
0.29687510 = (…)2
Eksekusi Bag.2:
810 = (…)2
8 2 = 4 sisa 0 Least Significant Bit (LSB) 4 2 = 2 sisa 0
2 2 = 1 sisa 0
1 2 = 0 sisa 1 Most Significant Bit (MSB) dituliskan menjadi: 10002
Selanjutnya Bag.1 dan Bag.2 digabungkan dengan cara menjumlahkannya seperti berikut ini:
Bag.1 + Bag.2 = 0.0101012 + 10002 = 1000.0101012
maka, didapatkan:
8.29687510 = (1000.010101)2 = (00001000.010101)2
atau dengan kata lain, maka didapatkan: 10.238 = 8.29687510 = 1000.0101012
Untuk mendapatkan konversi Bilangan Pecahan HEX BIN, algoritmanya seperti mendapatkan konversi Bilangan Pecahan OCT BIN, yakni konversikan terlebih dahulu ke dalamDEC.
REPRESENTASI DATA DALAM SISTEM KOMPUTER
Secara umum, data yang dimasukkan seorang user ke dalam komputer diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Angka disebut dengan alphanumerik, misalkan: -2, 0.5, -9.72, 89, dsb.
Karakter (huruf) disebut dengan alphabetikal, yakni terdiri 26 mulai dari a, b, c, ..., w, x, y, z. 0.375 2 0.75 0.75 2 1.50 0.50 2 1.00 0.00 2 0.00 selesai
1 0 1
0.1875 2 0.375 0.59375 2 1.1875 0.296875 2 0.59375 0 1 0 (0.010101) 2
(2)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 18
User
encoder
DEC
decoder
BIN OCT HEX
Machine based Computer
System
Simbol sejumlah tanda di luar alphanumerik dan alphabetikal, misalkan: !, *, $, >, ≠, ≥, ÷, , .
Pada sistem komputer modern, sebuah data direprentasikan dalam Basis Bilangan Biner, Oktadesimal, dan Heksadesimal, sehinga dibutuhkan sebuah blok pen-dekode (decoder) agar data-data yang telah diolah dan diproses oleh sistem komputer dapat disajikan dalam bentuk yang dipahami oleh user. Untuk itu dibutuhkan standar sistem kode dalam sistem komputer. Umumnya dalam sistem komputer modern sistem kode yang digunakan adalah American Standard Code for Information Interchange (ASCII) 8bit.
Skema Representasi Data
GERBANG LOGIKA DASAR
Gerbang logika merupakan dasar pembentukan sistem digital. Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang logika biner.
Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI atau RENDAH. Tegangan tinggi berarti 1, sedangkan tegangan rendah berarti 0.
1. Gerbang AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan mempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika.
Pernyataan Boolean untuk Gerbang AND A . B = Q (A and B sama dengan Q ) 2. Gerbang NAND (Not AND)
Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1. sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai 1.
(3)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 19 19. Gerbang OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
4. Gerbang NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada keadaan 1. jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukannya harus dalam keadaan 0.
19. Gerbang XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive OR) akan memberikan keluaran 1 jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda.
6. Gerbang NOT
(4)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 20 Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik (inverter), sehingga output dari gerbang ini merupakan kebalikan dari inputnya.
Gambar. Lambang Gerbang Logika NOT Masukan Keluaran
A F
0 1
1 0
Tabel Kebenaran Gerbang NOT 7. GERBANG XNOR (Exclusive NOR)
Apabila input A dan B ada dalam keadaan logika yang sama, maka output Q akan menghasilkan logika 1, sedangkan bila input A dan B ada dalam keadaan logika yang berbeda, maka output akan menjadi logika 0. XNOR bisa juga dikatakan memiliki sifat dari kebalikan XOR. XNOR dan NOR hanyalah berbeda pada langkah ke-empat yaitu apabila A dan B pada logika 1 maka output Q juga 1, bukan 0 seperti pada logika NOR.
(5)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 21
PENYAJIAN DATA
Pengertian Data dan Informasi
Data
adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi
penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu
pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara,
huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol
lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model,
formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari
data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk
menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal
ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah
suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi
juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan.
Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi
informasi.
Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan
nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika
gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian
dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus
dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi
bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses
dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang
mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu
yang belum diketahui
(6)
Handout Komputer Teknologi Informasi | 22
Pengertian data yang diolah oleh komputer, cara
penyajiannya dapat dibagi dalam beberapa
tingkatan/hirarchi, yaitu:
a. Byte/Karakter.
Merupakan satuan data paling kecil. Karakter bisa
berbentuk huruf (A s/d Z, atau a s/d z), berbentuk
angka (0 s/d 9), ataupun berbentuk tanda baca
lainnya lagi.
b. Field.
Merupakan kumpulan dari karakter-karakter yang
membentuk suatu arti tertentu; Misalnya, Field
untuk Nomor Mahasiswa, Field untuk Nama
Mahasiswa, Field untuk Mata Pelajaran dan
lainnya.
c. Record.
Merupakan kumpulan dari field-field yang
membentuk sebuah arti. Misalkan kumpulan field
NIRM, NAMA MATERI PENDIDIKAN pada akhirnya
membentuk sebuah record.
d.File
File merupakan kumpulan dari record-record.
Dengan demikian, hirarchi penyajian data dengan
urutan dari kecil kebesar adalah sebagai berikut:
Byte/Character -> Field --> Record --> File
Referensi :
Ir. Edi Nur Sasongko, M.Kom, http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-9.html
Computer System, Periyadi, Sihar NMP Simamora, Nina Hendra, Dudi Soegiarto, Anak Agung Gde Agung, Idham, Sistem Komputer, Telkom Polytechnic, 2009