Pengaruh kampanye Politik Calon Gubernur Sumatera Utara terhadap Perilaku Memilih Masyarakat Kecamatan Medan Kota Kota Medan (Studi pada Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu cara sistematis untuk meneliti dan mengkaji
suatu fenomena dengan menggunakan metode ilmiah dan aturan-aturan berlaku,
Menurut Unarjan (dalam Indrawan, 2008:29) “Metode penelitian adalah semua
asas, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam
usaha pengumpulan data dan analisis”
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Bungin (2008:36), mengemukakan bahwa :
Penelitian
kuantitatif
dengan
format
deskriptif
bertujuan
untuk
menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian
berdasarkan apa yang terjadi, pada umumnya penelitian ini menggunakan
statistik induktif untuk menganalisis data penelitian.
Sehubungan dengan tujuan penelitian maka secara keseluruhan ini
menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang sampel diambil dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(Singarimbun, 1995:3). Sedangkan analisis korelasional digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Lebih
lanjut (Singarimbun, 1995:4) menjelaskan bahwa penelitian survey dapat
digunakan untuk “(1) penjajahan (eksploratif), (2) Deskriptif, (3) penjelasan
46
Universitas Sumatera Utara
(Eksplanatory atau Confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis”
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Kota dan berlangsung dari
bulan Desember 2014.
3.3 Definisi Konsep dan Operasional
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur, yaitu kampanye
politik (X) sebagai variabel independen (bebas) dan Perilaku Memilih (Y) sebagai
variabel dependen (terikat).
3.3.1
Definisi Konsep
Istilah kampanye sebenarnya diambil dari istilah militer, yaitu serangkaian
kegiatan dalam upaya menghancurkan kekuatan dan mental musuh. Sementara itu
menurut Rogers dan Storey seperti yang dikutip oleh Antar Venus dalam bukunya
Manajemen Kampanye menjelaskan bahwa kampanye adalah ”Serangkaian
tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu
pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun
waktu tertentu”. (Venus, 2004:7) Hal ini berarti bahwa kampanye adalah alat
komunikasi bagi kandidat calon presiden yang digunakan untuk mempengaruhi
masyarakat agar mau berpartisipasi dalam pemilu melalui pemberian suara.
Pengertian yang diungkapkan oleh Ramlan Surbakti, dalam bukunya Memahami
Ilmu Politik, yang menyatakan bahwa : ”Perilaku memilih adalah kegiatan warga negara
dalam pemilihan umum berkaitan dengan kegiatan membuat keputusan yakni apakah
Universitas Sumatera Utara
memilih atau tidak memilih.” (Surbakti, 1992 : 145). Jadi menurut Ramlan Surbakti
terdapat dua kemungkinan yang menandai perilaku memilih yaitu memilih atau tidak
memilih.
3.3.2 Definisi Operasional
Untuk memudahkan pengukuran variabel-variabel tersebut, disusun
definisi operasional sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X), yaitu kampanye politik yang dilakukan calon
Gubernur adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pasangan calon
Gubernur peserta Pemilukada dengan menggunakan strategi kampanye
yang tepat untuk menarik sebanyak mungkin pemilih. Adapun
indikatornya adalah sebagai berikut :
1.1. Propaganda kandidat, diukur dengan :
1.2. Kualitas Kandidat, diukur dengan :
1.3. Isu kampanye, diukur dengan :
2. Variabel terikat (Y), yaitu perilaku memilih masyarakat dalam
Pemilukada adalah tindakan politik masyarakat yang telah memenuhi
persyaratan untuk memilih atau tidak memilih suatu kandidat calon
Gubernur. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
2.1. Kesadaran, yang diukur dengan :
2.2. Spontanitas, yang diukur dengan :
2.3. Kedekatan,
Universitas Sumatera Utara
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut pendapat Sugiyono di dalam bukunya Statistika Untuk
Penelitian yaitu: “Sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005:55). Pengertian sampel di
dalam bukunya yang sama Sugiyono memberikan penjelasan yaitu: “Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,
2005:56).
Objek penelitian adalah penduduk Kecamatan Medan Kota terdaftar sebagai
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Kota Medan ada sebesar 102.022 orang yang
terdaftar dalam DPT di Kecamatan Medan Kota.
Tabel 3.1. Jumlah Pemilih Di Kecamatan Medan Kota
Kelurahan
Pusat Pasar
Pasar Baru
Pandau Hulu I
Sei Rengas I
Kota Matsum III
Mesjid
Pasar Merah Barat
Teladan Barat
Teladan Timur
Sudirejo I
Sudirejo II
Sitirejo I
Jumlah
Sumber : KPU Kota Medan
Jumlah
4.822
4.233
5.902
6.509
7.559
4.485
5.023
12.255
12.474
17.243
12.195
9.322
102.022
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian masih cukup besar serta
keterbatasan akan waktu dan biaya, maka digunakan bentuk penelitian sampel. Dalam
Universitas Sumatera Utara
menentukan sampel, maka digunakan rumus Frank Lynch seperti yang dikutip M.
Mochtar dalam buku Pengantar Statistik sebagai berikut:
n=
NZ 2 × P(1 − P)
Nd 2 + Z 2 × P(1 − P)
{
}
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Z = Nilai standar sesuai dengan tingkat kepercayaan (dalam hal ini bernilai 1,96 pada
tingkat kepercayaan 95%)
d = Tingkat kesalahan yang ditentukan (dalam hal ini ditentukan 10% atau 0.10)
P = Proporsi atau presentasi yang mempunyai karakteristik tertentu (dalam hal ini
ditetapkan 50% atau 0,50)
(Mochtar, 1994:44)
Berdasarkan rumus tersebut, ditetapkan jumlah sampel (n) sebagai berikut:
n=
n=
n=
102.022(1,96) 2 0,5(1 − 0,5)
102.022(0,10) 2 + (1,96) 2 (0,5)(0,5)
102.022.3,84.0,5.0,5
102.022.0,01 + 3,84.0,5.0,5
97.941,12
1021,18
n = 95,9 dibulatkan jadi 96
Jumlah sampel sekaligus responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 96 orang.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Sistematic Sampling.
Unit dari populasi diberi nomor dan diurutkan. Kemudian ditentukan satu nomor
sebagai titik tolak menarik sampel. Nomor berikut dari anggota yang ingin dipilih
ditentukan secara suatu sistematika, misalnya tiap nomor ke-m dari titik tolak dan
Universitas Sumatera Utara
dari unit selanjutnya akan dipilih sebagai anggota sampel (Nazir, 1988:330). DPT
akan kita berikan nomor sesuai urutan kelurahan dalam tabel 2.1 dan sebagai titik
tolak kita 1063 sebagai hasil bagi antara populasi dan sampel sehingga dimulai
dari nomor 1063, 2126, dan seterusnya sampai 96 sampel.
3.5 Sumber Data
Adapun sumber data diperoleh melalui:
1. Data Primer, yang diperoleh dari penggunaan questioner maupun wawancara
dengan responden di lokasi penelitian.
2. Data Sekunder, yang diperoleh dari dokumen surat menyurat, peraturanperaturan, papan data, jurnal, hasil penelitian sebelumnya, majalah , koran,
televisi, dan internet.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Questioner, dalam penelitian ini questioner yang digunakan adalah questioner
tertutup yaitu questioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan,
dormat jawaban dari questioner disusun dengan menggunakan Skala Likert.
2. Studi Kepustakaan dan Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan tulisan berupa literatur, media massa, data statistik
dan studi dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya adalah pengolahan dan analisa data. Analisa
data dilakukan dengan menelaah data yang diperoleh dari lapangan, baik data primer
maupun data sekunder. Menurut Moleong (Nasir, 2008) analisis data adalah :
“Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan urutan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti disarankan oleh data. Dengan demikian data yang telah
terkumpul dari hasil wawancara dan studi kepustakaan atau dokumentasi akan
dianalisis dan ditafsirkan untuk mengetahui maksud dan maknanya, kemudian
dalam bentuk narasi dan kutipan-kutipan langsung dari hasil wawancara.”
1. Untuk mengetahui hubungan antara kampanye politik calon gubernur sumatera
utara terhadap perilaku memilih masyarakat kecamatan medan kota digunakan
koefisien korelasi product moment dengan rumus:
r=
Sumber Sugiono (2008 : 276)
Keterangan :
r = Koefiesien korelasi
x = Kondisi kerja
y = Kepuasan kerja
n = Jumlah sampel
Teknik pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini ialah berupa kuesioner
yang dilihat berdasarkan indikator kedua variabel dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Universitas Sumatera Utara
sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2006, 107). Untuk keperluan
analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item pertanyaan dapat diberi skor, yaitu:
1. Alternatif jawaban (a), skor 3
2. Alternatif jawaban (b), skor 2
3. Alternatif jawaban (c), skor 1
(Sugiyono, 2004:107)
Penggunaan skala Likert dimaksudkan untuk dapat mengukur persepsi responden
mengenai indikator-indikator penelitian. Selanjutnya untuk mengetahui kategori skor
tersebut, perlu ditentukan terlebih dahulu intervalnya. Menurut Sugiyono dalam bukunya
Statistika Untuk Penelitian bahwa “Besarnya interval diperoleh dari skor tertinggi
dikurangi skor terendah, kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan alternatif jawaban”
(Sugiyono, 2005:29). Dengan cara tersebut diperoleh interval untuk setiap kategori
jawaban, yaitu:
Interval =
Skor Tertinggi - Skor Terendah
3 −1
=
= 0,66
Jumlah Alternatif Jawaban
3
Berdasarkan rumus tersebut, maka interval dari masing-masing kategori jawaban
dapat dikemukakan dengan nilai skor pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Tabel Indeks Pengukuran Variabel
Interval Jawaban
2,34 – 3,00
1,67 – 2,33
1,00 – 1,66
(Sugiyono, 2005:29)
Kategori Jawaban
Tinggi
Sedang
Rendah
Skor Jawaban
3
2
1
Untuk menginterpretasi koefisien korelasi product moment, yaitu sebagai berikut
:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat (Sugiyono, 2007)
2. Uji signifikan
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel x terhadap variabel y
dengan menggunakan uji t (Sugiyono, 2006 : 216) dengan rumus sebagai berikut :
t=
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Medan Kota terletak di pusat Kota Medan dengan batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas.
Sebelah ttara berbatasan dengan Kecamatan Medan Area.
Luas Kecamatan Medan Kota adalah 5,27 Km² dan kepadatan penduduknya
adalah 16.039,85 jiwa/km².
Kecamatan Medan Kota terdiri dari 12 (dua belas) kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pasar Baru.
2. Kelurahan Pusat pasar.
Universitas Sumatera Utara
3. Kelurahan Sei Rengas I.
4. Kelurahan Mesjid.
5. Kelurahan Pandau hulu I.
6. Kelurahan Kotamatsum III.
7. Kelurahan Pasar Merah Barat.
8. Kelurahan Teladan Timur.
9. Kelurahan Sitirejo I.
10.Kelurahan Sudirejo I.
11.Kelurahan Sudirejo II.
4.2 Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kecamatan
55
Medan Kota
Pemilukada Gubernur Sumatera Utara di Kecamatan Medan Kota
dimenangkan pasangan Drs.Effendi Simbolon dan Drs.H.Jumiran Abdi.
Pemilukada tersebut diikuti 32.733 pemilih dari 102.022 yang terdaftar atau hanya
32 % saja. Berikut daftar hasil pemungutan suara Pemilukada Gubernur Sumatera
Utara di kecamatan Medan kota :
Tabel 4.1 Hasil Pemilukada Gubsu di Kelurahan Pusat Pasar
NO
1
2
3
4
5
CALON GUBERNUR
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
Sumber : KPU Kota Medan
JUMLAH SUARA
472
648
35
170
285
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pasar Baru
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
454
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
730
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
20
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
180
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
202
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.3 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sei Rengas I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
554
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1079
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
27
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
362
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
277
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.4 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Mesjid
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
433
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
303
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
52
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
110
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
687
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pandau hulu I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
577
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
723
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
34
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
218
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
319
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.6 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Kotamatsum III
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
887
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
490
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
93
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
224
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1032
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pasar Merah Barat
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
380
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
276
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
57
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
164
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
776
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.8 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Teladan Timur
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
640
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1641
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
165
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
554
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1002
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Teladan Barat
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
774
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
910
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
155
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
277
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1028
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.10 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sudirejo-I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
1332
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1831
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
201
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
598
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1471
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sudirejo II
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
667
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1553
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
163
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
324
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
768
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.12 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sitirejo-I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
611
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1178
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
160
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
370
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1030
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Pemilukada Gubsu Kecamatan Medan Kota
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
7781
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
11.362
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
1162
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
3551
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
8877
Sumber : KPU Kota Medan
4.3
4.3.1
Kampanye Politik Calon Gubernur Pada Pemilukada Gubernur Sumatera
Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Kota
Propaganda Kandidat
Indikator pertama dalam kampanye politik calon gubernur yaitu propaganda
kandidat. Adapun sub indikator dari komunikasi, pertama yaitu Kuantitas sarana yang
digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda. Sub indikator kedua yaitu Letak
pemasangan sarana kandidat dalam melaksanakan propaganda. Sub indikator ketiga yaitu
Kualitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14
Kuantitas Sarana yang Digunakan Oleh Kandidat Dalam Melakukan
Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Banyak
32
33,33
2
Cukup
55
57,29
3
kurang
9
9,38
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, pemilih yang memberikan jawaban
banyak terhadap pertanyaan kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam
melakukan propaganda sebanyak 32 orang. Hal tersebut menurut responden karena di
daerah tempat tinggal mereka terdapat banyak famplet, spanduk tentang kandidat
gubernur. Pemilih yang memberikan jawaban cukup terhadap pertanyaan kuantitas sarana
yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda sebanyak 55 orang.
Responden yang menjawab demikian disebabkan di daerah tempat tinggal mereka
terdapat beberapa famplet, spanduk tentang kandidat walaupun jumlahnya tidak banyak.
Ini sejalan dengan pendapat tim sukses para kandidat yang mengatakan mereka berusaha
menyebarkan pamflet dan spanduk seefisien mungkin dimana dengan jumlah tidak terlalu
banyak tetapi mampu menjangkau tempat-tempat yang strategis. Pemilih yang
memberikan jawaban kurang terhadap pertanyaan kuantitas sarana yang digunakan oleh
kandidat dalam melakukan propaganda sebanyak 9 orang karena menurut responden
karena di daerah tempat tinggal mereka, hanya sedikit terdapat famplet, spanduk tentang
kandidat.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya cukup besar antara yang menjawab banyak dengan yang
kurang. Akan tetapi, jawaban terbanyak responden adalah yang menjawab cukup.
Dari jawaban-jawaban tersebut dapat dipahami melalui pengamatan terhadap
kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda
yang cukup banyak namun tidak merata dalam penyebarannya
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.15 Letak Pemasangan Sarana Kandidat dalam Melaksanakan Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Strategis
65
67,71
2
Kurang Strategis
29
30,21
3
Tidak Strategis
2
2,08
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
strategis sebanyak 65 orang. Hal ini menurut responden karena pemasangan sarana-sarana
tersebut mudah dilihat banyak orang. Berdasarkan data di dalam tabel tersebut pula,
responden yang memberikan jawaban kurang strategis sebanyak 29 orang karena menurut
responden karena tempat pemasangan sarana-sarana tersebut tidak ditempatkan jalan
utama sehingga tidak semua orang bisa melihatnya. Masyarakat yang memberikan
Universitas Sumatera Utara
jawaban tidak strategis sebanyak 2 orang. Hal tersebut menurut masyarakat karena tempat
pemasangan sarana-sarana tersebut tidak pada tempat yang tepat sehingga jarang dilihat
orang.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai letak sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya sedikit antara yang menjawab banyak dengan yang
menjawab kurang. Hal ini dikarenakan di beberapa tempat letak sarana
propaganda tersebut cukup strategis seperti di jalan raya dan di depan gang-gang
tempat hilir mudiknya penduduk. Sedangkan di beberapa tempat lainnya sangat
tidak strategis seperti pemasangan spanduk di rumah simpatisan dan pemasangan
foto kandidat di gang-gang kecil. Hal ini dibuktikan dengan jawaban terbanyak
responden adalah yang menjawab strategis. Hal tersebut dapat dipahami
mengingat letak sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda di beberapa tempat dipasang cukup strategis, namun di beberapa
tempat pemasangan sarana tersebut tidak strategis, sehingga sebagian responden
menganggap bahwa letak sarana propaganda kandidat yang ada kurang strategis.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16
Kualitas Sarana Yang Digunakan Oleh Kandidat Dalam Melakukan
Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
35
36,46
2
Cukup Baik
57
59,37
3
Tidak Baik
4
4,17
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 35 orang. Hal tersebut menurut responden karena famlet dan spanduk yang
ada tersebut menarik perhatian untuk dilihat. Disamping itu, isi dari sarana propaganda
tersebut juga cukup kreatif. Berdasarkan data di dalam tabel tersebut pula, responden
yang memberikan jawaban cukup baik sebanyak 57 orang. Hal ini menurut responden
karena sarana-sarana tersebut cukup menarik perhatian walaupun hanya sambil lalu.
Masyarakat yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 4 orang karena menurut
masyarakat karena isi sarana-sarana propaganda tersebut tidak menarik perhatian mereka
dan terlalu mengada-ada.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai kualitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya besar antara yang menjawab baik dan cukup baik dengan
yang tidak baik. Hal tersebut dikarenakan beberapa sarana propaganda kandidat
yang ada memang dibuat dengan kreatif oleh tim kampanye kandidat, sehingga
hal ini membuat responden menilai sarana propaganda yang ada sudah baik
kualitasnya. Akan tetapi, jawaban terbanyak responden adalah yang menjawab
Universitas Sumatera Utara
cukup baik dikarenakan sebagian responden menilai bahwa sebagian sarana
propaganda sudah cukup baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator propaganda kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.17 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Propaganda Kandidat
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Responden (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
132
396
2
B
Sedang
2
141
282
3
C
Rendah
1
15
15
288
693
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator propaganda kandidat. Rata-rata indikator propaganda
kandidat adalah 693 : 288 = 2,41. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26),
maka indikator propaganda kandidat (2,41) tergolong dalam kategori tinggi.
Dari hal itu dapat kita simpulkan bahwa propaganda yang dilakukan para
kandidat mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Masyarakat menganggap
propaganda yang dilakukan secara kuantitas, kualitas dan tempat pemasangan cukup baik
walaupun belum sempurna karena masih terdapat pihak yang menganggap propaganda
dalam taraf yang buruk dan yang menjawab cukup jumlahnya masih besar.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2
Kualitas Kandidat
Indikator kedua dalam kampanye politik calon gubernur yaitu kualitas kandidat.
Adapun sub indikator dari kualitas kandidat, pertama yaitu tingkat popularitas kandidat di
mata masyarakat. Sub indikator kedua yaitu Tingkat penerimaan kandidat oleh
masyarakat. Sub indikator ketiga yaitu Tingkat kapabilitas kandidat menurut masyarakat.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.18 Tingkat Popularitas Kandidat Di Mata Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Terkenal
71
73,96
2
Kurang Terkenal
23
23,96
3
Tidak Terkenal
2
2,08
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
terkenal sebanyak 71 orang. Hal tersebut dikarenakan kandidat yang ada sudah cukup
lama berkecimpung dalam dunia politik di Propinsi Sumatera utara. Responden yang
memberikan jawaban kurang terkenal sebanyak 23 orang karena ada responden yang
kurang mengikuti perkembangan politik. Responden yang memberikan jawaban tidak
terkenal sebanyak 2 orang.
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden
mengenal dengan baik kandidat yang ada disamping itu kandidat yang ada hampir setiap
Universitas Sumatera Utara
hari muncul dalam pemberitaan di media terutama media lokal seperti radar sumatera
utara semenjak pelaksanaan kampanye sehingga kandidat tersebut tidak asing lagi bagi
responden. Sementara itu responden yang menjawab kurang terkenal memberikan alasan
bahwa untuk kandidat calon gubernur mereka cukup mengenal, namun mereka tidak
begitu mengenal akan para wakil dari calon gubernur yang ada. Hal ini cukup wajar
mengingat pemberitaan tentang wakil gubernur tidak sebanyak pemberitaan tentang calon
gubernur. Sedangkan responden yang memberikan jawaban tidak terkenal hanya 2 orang,
hal ini membuktikan bahwa kandidat yang ada memang sudah dikenal dengan baik oleh
responden.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.19 Tingkat Penerimaan Kandidat Oleh Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Dapat Diterima
69
71,87
2
Kurang Diterima
23
23,96
3
Tidak Diterima
4
4,17
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
dapat diterima sebanyak 69 orang. Hal tersebut dikarenakan kandidat yang ada memang
tokoh yang banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Responden yang
memberikan jawaban kurang diterima sebanyak 23 orang karena ada responden yang
Universitas Sumatera Utara
menganggap bahwa kandidat yang ada kurang dekat dengan rakyat. Responden yang
memberikan jawaban tidak diterima sebanyak 4 orang. Dengan demikian, dapat dilihat
bahwa jumlah jawaban responden mengenai tingkat penerimaan kandidat oleh responden,
selisihnya sangat besar antara yang menjawab diterimadengan yang menjawab kurang
diterima dan yang tidak diterima. Hal ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa
masyarakat Medan kota sebagian besar bisa menerima calon-calon gubernur dalam
Pemilukada Propinsi Sumatera utara 2013.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.20 Tingkat Kapabilitas Kandidat Menurut Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Mampu
70
72,92
2
Kurang Mampu
24
25,00
3
Tidak Mampu
2
2,08
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
dapat mampu sebanyak 70 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar responden
menilai kandidat yang ada adalah tokoh yang tepat untuk membawa Propinsi Sumatera
utara menjadi lebih baik. Responden yang memberikan jawaban kurang mampu sebanyak
24 orang karena ada sebagian responden yang mengaggap bahwa kandidat yang ada akan
sama saja dengan pemerintahan saat itu bila kelak memegang pemerintahan. Responden
Universitas Sumatera Utara
yang memberikan jawaban tidak mampu sebanyak 2 orang. Hal ini karena reponden
pesimis kandidat yang ada dapat Propinsi Sumatera utara ke arah yang lebih baik.
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang
menganggap kandidat yang ada akan mampu memerintah dengan baik, selisihnya sangat
besar dengan responden yang menjawab kurang mampu dan tidak mampu. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa di kalangan pemilih sendiri terdapat suatu perasaan yakin
bahwa kandidat yang ada akan mampu memerintah dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator kualitas kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.21
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualiltas Kandidat
Frekuensi Responden
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
FxS
(F)
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
210
630
2
B
Sedang
2
70
140
3
C
Rendah
1
8
8
288
778
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator kualitas kandidat. Rata-rata indikator kualitas kandidat
menurut pemilih adalah 778 : 288 = 2.70. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel
(hal: 26), maka indikator kualitas kandidat (2.70) tergolong ke dalam kategori tinggi.
Dari data tersebut juga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa para kandidat
yang bersaing merupakan tokoh-tokoh yang punya cukup nama di Propinsi Sumatera
Universitas Sumatera Utara
utara sehingga bagi para responden mereka cukup populer dan dapat diterima namun
perlu digaris bawahi bahwa para kandidat tersebut belum dianggap cukup mampu
memimpin Propinsi sumatera utara oleh para responden. Hal ini terbukti dengan
tingginya indikator kualitas kandidat. Dari hasil wawancara dengan tim sukses kandidat
dikatakan bahwa partai memang berusaha keras dalam menyaring para bakal calon
sebelum dicalonkan oleh mereka. Partai-partai berusaha mencalonkan calon yang cukup
populer di mata masyarakat dan sedapat mungkin tidak mempunyai catatan hitam dalam
karir politiknya.
4.3.3
Isu Kampanye
Indikator ketiga dalam kampanye politik adalah isu kampanye. Adapun sub
indikator dari isu kampanye, pertama yaitu isu kampanye dibidang politik yang
disampaikan kandidat. Sub indikator kedua yaitu isu kampanye dibidang ekonomi yang
disampaikan kandidat. Sub indikator ketiga adalah isu kampanye dibidang hukum yang
disampaikan kandidat.
Demi memudahkan responden dalam memberikan jawaban terhadap sub
indikator isu dibidang politik maka memberitahu responden terlebih dahulu isu-isu
kampanye yang disampaikan para kandidat baru kemudian bertanya tentang opini
responden.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22
Isu Kampanye Dibidang Politik Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
41
42.71
2
Kurang Realistis
43
44,79
3
Tidak Realistis
12
12,50
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa responden yang memberi
jawaban realistis terhadap isu kampanye dibidang politik yang disampaikan oleh para
calon gubernur yang ada, hanya 41 orang dan sisanya memberikan jawaban kurang
realistis (43 orang) dan tidak realistis (12 orang). Dari perbedaan yang tipis itu dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden cukup optimis bahwa isu politik yang
disampaikan para kandidat akan dapat terlaksana. Kampanye bidang politik yang populer
adalah memperbaiki kultur layanan birokrasi yang lebih bersahabat, mengefektifkan
manajemen pemerintahan dan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik.
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden terhadap sub indikator kedua
yaitu isu kampanye dibidang ekonomi maka penulis mengajukan pertanyaan yang mudah
diserap oleh responden. Pertanyaan yang dipakai adalah sama. hasil jawaban atas
pertanyaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23
Isu Kampanye Dibidang Ekonomi Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
35
36,46
2
Kurang Realistis
48
50,00
3
Tidak Realistis
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
realistis sebanyak 35 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian responden menilai isu
ekonomi yang disampaikan oleh kandidat merupakan program yang sangat cocok
dilaksanakan pada saat ini dan cukup masuk akal. Responden yang memberikan jawaban
kurang realistis sebanyak 48 orang. Hal ini karena sebagian responden mengaggap bahwa
isu ekonomi yang disampaikan dirasakan sulit untuk dilaksanakan. Responden yang
memberikan jawaban tidak realistis sebanyak 13 orang. Hal ini karena reponden
menganggap isu ekonomi tersebut tidak mungkin untuk direalisasikan karena akan
terbentur berbagai masalah.
Dengan demikian terlihat bahwa perbandingan responden yang menganggap isu
ekonomi yang diungkapkan oleh kandidat realistis cukup sedikit yaitu 35 orang
dibandingkan yang menjawab kurang realistis sebanyak 48 orang., dan sisanya menjawab
kurang realistis. Dari sini dapat disimpulkan bahwa isu ekonomi yang disampaikan oleh
kandidat dirasakan berlebihan karena masyarakat menganggap pelaksanaannya akan
cukup sulit. Isu ekonomi yang cukup menonjol dalam kampanye adalah mengefektifkan
Universitas Sumatera Utara
penanggulangan kemiskinan, mendorong Propinsi Sumatera utara sebagai propinsi
sejahtera, dan penciptaan dan pengembangan kesempatan kerja.
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden terhadap sub indikator ketiga
yaitu isu kampanye dibidang hukum :
Tabel 4.24
Isu Kampanye Dibidang Hukum Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
39
40,63
2
Kurang Realistis
44
45,83
3
Tidak Realistis
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
realistis sebanyak 39 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian responden menilai isu
hukum yang disampaikan oleh kandidat merupakan program yang sangat perlu dilakukan
untuk kembali menegakkan hukum. Responden yang memberikan jawaban kurang
realistis sebanyak 44 orang. Hal ini karena sebagian responden mengaggap bahwa isu
hukum yang disampaikan dirasakan sulit untuk dilaksanakan karena peradilan di
Indonesia masih banyak memerlukan pembenahan terutama dari sisi moralitas aparat
penegak hukum sendiri. Responden yang memberikan jawaban tidak realistis sebanyak
13 orang. Hal ini karena reponden menganggap isu hukum tersebut tidak mungkin
direalisasikan. Isu hukum yang cukup menonjol adalah mendorong penegakan dan
kepastian hukum serta pencegahan dan penanggulangan NAPZA, miras, perjudian, dan
pornografi.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban dari responden terhadap pertanyaan isu kampanye dibidang hukum
menunjukkan bahwa masyarakat secara umum memang menilai bahwa isu hukum yang
dikampanyekan para kandidat memiliki peluang cukup besar untuk dilaksanakan. Hal ini
tercermindari dengan tipisnya perbandingan antara yang menganggap isu itu realistis
dengan yang kurang realistis. Total 96 responden 39 orang yang menganggap isu hukum
itu realistis, dan sisanya menganggap kurang realistis (44orang) dan tidak realistis (13
orang). Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator isu kampanye dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.25 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Isu Kampanye
Frekuensi Responden
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
FxS
(F)
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
115
345
2
B
Sedang
2
135
270
3
C
Rendah
1
38
38
288
653
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator isu kampanye. Rata-rata indikator isu kampanye menurut
pemilih adalah 649 : 288 = 2,27. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26),
maka indikator kualitas kandidat (2,27) tergolong ke dalam kategori sedang.
Berdasarkan jawaban dari responden terhadap indikator-indikator variabel bebas
(kampanye politik) tersebut, maka akumulasinya yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Bebas
Skor
X1
X2
X3
F
%
FxS
1
2
3
4
5
6
7
3
132
210
115
457
52,89
1371
2
141
70
135
346
40,05
692
1
15
8
38
61
7,06
61
Jumlah
288
288
288
864
100
2124
(S)
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan 3 indikator tersebut dibuat sebanyak 9 pertanyaan yang diberikan
kepada 96 responden, kemudian diperoleh total jawaban yaitu 3 x 96 = 288. Berdasarkan
jawaban responden tersebut diperoleh
jumlah skor sebesar 2124. Kemudian untuk
mengetahui nilai rata-rata jawaban responden terhadap variabel bebas adalah 2124 : 864
= 2,46. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26), maka nilai skor 2,46
termasuk ke dalam kategori tinggi. Adapun arti kategori sedang tersebut yaitu bahwa
kampanye politik calon gubernur yang dilakukan sepenuhnya mendapat perhatian dari
pemilih.
4.4 Perilaku Memilih Dikalangan Pemilih di Kecamatan Medan Kota pada
Pemilukada Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013
4.4.1
Kesadaran
Indikator pertama dalam perilaku memilih yaitu Kesadaran. Indikator ini untuk
melihat apakah pemilih dalam memilih kandidat menggunakan kesadarannya secara
penuh dan menggunakan informasi dan kampanye dari kandidat untuk memilih ataukah
tidak Adapun sub indikator dari kesadaran, pertama yaitu tingkat perhatian responden
pada kampanye kandidat. Sub indikator kedua yaitu penilaian responden terhadap
Universitas Sumatera Utara
propaganda kandidat. Sub indikator ketiga adalah pengaruh isi kampanye kandidat
terhadap keputusan responden. Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub
indikator pertama dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.27 Perhatian Responden Pada Kampanye Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Selalu Memperhatikan
31
32,29
2
Kadang-kadang
53
55,21
3
Kurang Memperhatikan
12
12,50
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
selalu memperhatikan sebanyak 31 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kampanye
yang dilakukan kandidat sedikit banyak memberikan pengetahuan pada mereka tentang
kandidat yang ada sehingga mereka merasa berkewajiban untuk memperhatikan sebelum
memilih. responden yang memberikan jawaban kadang-kandang sebanyak 53 orang. Hal
tersebut menurut responden karena mereka menyaksikan kampanye kandidat yang ada
lewat media massa sehingga bila mereka sedang kebetulan membaca koran atau
menonton TV baru mereka memperhatikan kegiatan kampanye tersebut. Responden yang
memberikan jawaban kurang memperhatikan sebanyak 12 orang. Alasan responden yang
menjawab kurang memperhatikan kampanye karena mereka menilai kegiatan kampanye
tersebut tidak menarik dan cendrung membosankan.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28 Penilaian Responden Terhadap Kampanye Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
59
61,46
2
Kurang Baik
34
35,42
3
Tidak Baik
3
3,12
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 59 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kampanye yang dilakukan
cukup informatif dan dibuat dengan kreatif. Responden yang memberikan jawaban
kurang baik sebanyak 34 orang. Hal tersebut menurut responden karena isi kampanye
yang dilakukan tidak semuanya benar dan kurang mempunyai daya tarik. Responden
yang memberikan jawaban tidak baik sebanyak 3 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak baik karena mereka menganggap isi kampanye yang dilakukan tidak
dapat dipercaya.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29
Pengaruh Isi Kampanye Kandidat Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Berpengaruh
39
40,63
2
Kurang Berpengaruh
44
45,83
3
Tidak Berpengaruh
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
berpengaruh sebanyak 39 orang. Hal tersebut menurut mereka karena propaganda yang
dilakukan sudah memberikan sugesti bahwa kandidat yang mereka dukung mampu
menjadi gubernur yang baik. Responden yang memberikan jawaban kurang berpengaruh
sebanyak 44 orang. Hal tersebut menurut responden karena selain propaganda ada hal lain
yang menjadi acuan bagi mereka dalam mengambil keputusan. Responden yang
memberikan jawaban tidak berpengaruh sebanyak 13 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak berpengaruh karena mereka menganggap propaganda yang dilakukan
tidak dapat dipercaya sehingga tidak memberikan sugesti pada mereka.
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan diatas tentang
kesadaran, maka akumulasi jawaban responden terhadap indikator kesadaran dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.30
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesadaran
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Responden (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
139
417
2
B
Sedang
2
96
192
3
C
Rendah
1
53
53
288
662
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator identifikasi kandidat. Rata-rata indikator identifikasi
kandidat menurut responden adalah 662 : 288 = 2,30. Berdasarkan tabel indeks
pengukuran variabel (hal: 26), maka indikator identifikasi kandidat menurut responden
(2,30) tergolong ke dalam kategori sedang.
4.4.2
Kedekatan
Indikator kedua dalam perilaku memilih adalah kedekatan. Indikator ini untuk
melihat sejauh mana kedekatan pemilih dengan kandidat yang akan dipilihnya. Adapun
sub indikator dari Kedekatan, pertama yaitu tingkat pengetahuan responden terhadap
kandidat. Sub indikator kedua yaitu penilaian responden terhadap kandidat. Dan sub
indikator ketiga adalah pengaruh kandidat terhadap keputusan responden dalam memilih.
Pertanyaan yang diajukan untuk memudahkan responden dalam memberikan
jawaban untuk sub indikator tingkat pengetahuan responden terhadap kandidat adalah
Apakah anda mengetahui latar belakang pendidikan, agama dan karir dari para pasangan
calon gubernur. Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
pertama dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.31 Pengetahuan Responden Terhadap Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Mengetahui
22
22,92
2
Cukup Mengetahui
22
22,92
3
Kurang Mengetahui
52
54,16
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel, responden yang memberikan jawaban
mengetahui sebanyak 22 orang. Hal tersebut menurut responden karena kandidat yang
ada sudah pernah menduduki jabatan penting di permerintahan selain itu profil tentang
kandidat yang ada juga sering mereka lihat di media. Responden yang menjawab cukup
mengetahui sebanyak 22 orang, hal ini karena mereka pernah melihat profil kandidat
yang ada. Responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 52 orang, karena
mereka hanya mengenal tokoh yang ada sebagai pejabat dan mantan pejabat, sementara
untuk latar belakang dari kandidat yang ada mereka tidak mengetahui dengan baik.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.32 Penilaian Responden Terhadap Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
59
61,46
2
Kurang Baik
34
35,42
3
Tidak Baik
3
3,12
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 59 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kandidat
yang ada
merupakan tokoh yang paling cocok menjadi gubernur untuk saat ini. Responden yang
memberikan jawaban kurang baik sebanyak 34 orang. Responden yang memberikan
jawaban tidak baik sebanyak 3 orang. Alasan responden yang menjawab tidak baik
karena mereka menganggap kandidat yang ada tidak mempunyai sikap yang baik sebagai
pemimpin dan selama ini dikenal hanya mementingkan beberapa golongan saja.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.33
Pengaruh Kandidat Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Berpengaruh
60
62,50
2
Kurang Berpengaruh
15
15,62
3
Tidak Berpengaruh
21
21,88
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
berpengaruh sebanyak 60 orang. Hal tersebut menurut mereka karena untuk menjadi
seorang gubernur, kualitas individu sangat menentukan kesuksesan untuk menjalankan
tugas yang diemban. Responden yang memberikan jawaban kurang berpengaruh
sebanyak 15 orang. Hal tersebut menurut responden karena walaupun kandidat cukup
penting namun mereka tetap lebih meyakini ajakan orang tua atau teman. Responden
yang memberikan jawaban tidak berpengaruh sebanyak 21 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak berpengaruh karena mereka menganggap kandidat yang ada tidak
meyakinkan untuk dijadikan sebagai pegangan mereka dalam mengambil keputusan. .
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan diatas tentang
orientasi kandidat, maka akumulasi jawaban responden terhadap indikator orientasi
kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.34
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kedekatan
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Pemilih (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
141
423
2
B
Sedang
2
66
132
3
C
Rendah
1
71
71
288
626
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator kedekatan. Rata-rata indikator kedekatan menurut
responden adalah 626 : 288 = 2,17. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal:
26), maka indikator kedekatan menurut responden (2,17) tergolong ke dalam kategori
sedang.
4.4.3
Spontanitas
Indikator ketiga dalam perilaku memilih adalah Spontanitas. Indikator ini melihat
apakah dalam memilih kandidat responden melakukannya secara spontan, tanpa paksaan
dan dengan pengetahuan yang cukup tentang program yang dibawa kandidat. Adapun sub
indikator dari Spontanitas, pertama yaitu Kebebasan dalam memilih, Sub indikator kedua
yaitu Pemahaman tentang kandidat pilihan yang cocok, Dan sub indikator ketiga adalah
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Responden.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.35 Kebebasan dalam memilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Bebas
81
84,38
2
Kurang Bebas
15
15,62
3
Tidak Bebas
0
0
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel, responden yang memberikan jawaban bebas
sebanyak 81 orang. Hal tersebut menurut responden karena mereka benar-benar memilih
sendiri calon gubernur yang mereka sukai tanpa tekanan dari keluarga maupun pihak luar.
Responden yang menjawab kurang bebas mengetahui sebanyak 15 orang, hal ini karena
mereka mereka merasa adanya keharusan untuk memilih calon gubernur sesuai dengan
yang orang tua inginkan walaupun tidak ada keharusan. Tidak terdapat responden yang
menjawab tidak bebas sehingga bisa kita simpulkan bahwa dalam Pemilukada Propinsi
Sumatera utara 2013 masyarakat mendapat kebebasan penuh dalam menentukkan
pilihannya
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.36 Pemahaman tentang kandidat pilihan yang cocok
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Ya
64
66,66
2
Kurang
16
16,67
3
Tidak
16
16,67
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Pertanyaan yang diajukan untuk sub indikator ini adalah apakah mereka sebelum
memilih kandidat telah mencari informasi-informasi tentang para kandidat. Berdasarkan
data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban Ya sebanyak 64 orang.
Hal tersebut menurut mereka menurut mereka merupakan hal yang memang perlu agar
tidak salah dalam memilih kandidat. Responden yang memberikan jawaban Kurang
sebanyak 16 orang. Alasan responden yang menjawab kurang adalah bahwa mereka
memang mencari tetapi tidak terlalu intens karena merasa cukup dengan informasi
kandidat yang telah mereka miliki. Responden yang memberikan jawaban tidak sebanyak
16 orang. Alasan responden yang menjawab tidak karena mereka menganggap hal itu
tidak terlalu perlu dilakukan.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.37
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Tidak Berpengaruh
52
54,17
2
Kurang Berpengaruh
15
15,62
3
Berpengaruh
29
30,21
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu cara sistematis untuk meneliti dan mengkaji
suatu fenomena dengan menggunakan metode ilmiah dan aturan-aturan berlaku,
Menurut Unarjan (dalam Indrawan, 2008:29) “Metode penelitian adalah semua
asas, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam
usaha pengumpulan data dan analisis”
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Bungin (2008:36), mengemukakan bahwa :
Penelitian
kuantitatif
dengan
format
deskriptif
bertujuan
untuk
menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau
berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian
berdasarkan apa yang terjadi, pada umumnya penelitian ini menggunakan
statistik induktif untuk menganalisis data penelitian.
Sehubungan dengan tujuan penelitian maka secara keseluruhan ini
menggunakan metode survey, yaitu penelitian yang sampel diambil dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(Singarimbun, 1995:3). Sedangkan analisis korelasional digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Lebih
lanjut (Singarimbun, 1995:4) menjelaskan bahwa penelitian survey dapat
digunakan untuk “(1) penjajahan (eksploratif), (2) Deskriptif, (3) penjelasan
46
Universitas Sumatera Utara
(Eksplanatory atau Confirmatory), yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis”
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Kota dan berlangsung dari
bulan Desember 2014.
3.3 Definisi Konsep dan Operasional
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur, yaitu kampanye
politik (X) sebagai variabel independen (bebas) dan Perilaku Memilih (Y) sebagai
variabel dependen (terikat).
3.3.1
Definisi Konsep
Istilah kampanye sebenarnya diambil dari istilah militer, yaitu serangkaian
kegiatan dalam upaya menghancurkan kekuatan dan mental musuh. Sementara itu
menurut Rogers dan Storey seperti yang dikutip oleh Antar Venus dalam bukunya
Manajemen Kampanye menjelaskan bahwa kampanye adalah ”Serangkaian
tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu
pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun
waktu tertentu”. (Venus, 2004:7) Hal ini berarti bahwa kampanye adalah alat
komunikasi bagi kandidat calon presiden yang digunakan untuk mempengaruhi
masyarakat agar mau berpartisipasi dalam pemilu melalui pemberian suara.
Pengertian yang diungkapkan oleh Ramlan Surbakti, dalam bukunya Memahami
Ilmu Politik, yang menyatakan bahwa : ”Perilaku memilih adalah kegiatan warga negara
dalam pemilihan umum berkaitan dengan kegiatan membuat keputusan yakni apakah
Universitas Sumatera Utara
memilih atau tidak memilih.” (Surbakti, 1992 : 145). Jadi menurut Ramlan Surbakti
terdapat dua kemungkinan yang menandai perilaku memilih yaitu memilih atau tidak
memilih.
3.3.2 Definisi Operasional
Untuk memudahkan pengukuran variabel-variabel tersebut, disusun
definisi operasional sebagai berikut:
1. Variabel bebas (X), yaitu kampanye politik yang dilakukan calon
Gubernur adalah kegiatan yang dilakukan oleh para pasangan calon
Gubernur peserta Pemilukada dengan menggunakan strategi kampanye
yang tepat untuk menarik sebanyak mungkin pemilih. Adapun
indikatornya adalah sebagai berikut :
1.1. Propaganda kandidat, diukur dengan :
1.2. Kualitas Kandidat, diukur dengan :
1.3. Isu kampanye, diukur dengan :
2. Variabel terikat (Y), yaitu perilaku memilih masyarakat dalam
Pemilukada adalah tindakan politik masyarakat yang telah memenuhi
persyaratan untuk memilih atau tidak memilih suatu kandidat calon
Gubernur. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:
2.1. Kesadaran, yang diukur dengan :
2.2. Spontanitas, yang diukur dengan :
2.3. Kedekatan,
Universitas Sumatera Utara
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi menurut pendapat Sugiyono di dalam bukunya Statistika Untuk
Penelitian yaitu: “Sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005:55). Pengertian sampel di
dalam bukunya yang sama Sugiyono memberikan penjelasan yaitu: “Sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,
2005:56).
Objek penelitian adalah penduduk Kecamatan Medan Kota terdaftar sebagai
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013.
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Kota Medan ada sebesar 102.022 orang yang
terdaftar dalam DPT di Kecamatan Medan Kota.
Tabel 3.1. Jumlah Pemilih Di Kecamatan Medan Kota
Kelurahan
Pusat Pasar
Pasar Baru
Pandau Hulu I
Sei Rengas I
Kota Matsum III
Mesjid
Pasar Merah Barat
Teladan Barat
Teladan Timur
Sudirejo I
Sudirejo II
Sitirejo I
Jumlah
Sumber : KPU Kota Medan
Jumlah
4.822
4.233
5.902
6.509
7.559
4.485
5.023
12.255
12.474
17.243
12.195
9.322
102.022
Mengingat jumlah populasi dalam penelitian masih cukup besar serta
keterbatasan akan waktu dan biaya, maka digunakan bentuk penelitian sampel. Dalam
Universitas Sumatera Utara
menentukan sampel, maka digunakan rumus Frank Lynch seperti yang dikutip M.
Mochtar dalam buku Pengantar Statistik sebagai berikut:
n=
NZ 2 × P(1 − P)
Nd 2 + Z 2 × P(1 − P)
{
}
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Z = Nilai standar sesuai dengan tingkat kepercayaan (dalam hal ini bernilai 1,96 pada
tingkat kepercayaan 95%)
d = Tingkat kesalahan yang ditentukan (dalam hal ini ditentukan 10% atau 0.10)
P = Proporsi atau presentasi yang mempunyai karakteristik tertentu (dalam hal ini
ditetapkan 50% atau 0,50)
(Mochtar, 1994:44)
Berdasarkan rumus tersebut, ditetapkan jumlah sampel (n) sebagai berikut:
n=
n=
n=
102.022(1,96) 2 0,5(1 − 0,5)
102.022(0,10) 2 + (1,96) 2 (0,5)(0,5)
102.022.3,84.0,5.0,5
102.022.0,01 + 3,84.0,5.0,5
97.941,12
1021,18
n = 95,9 dibulatkan jadi 96
Jumlah sampel sekaligus responden dalam penelitian ini yaitu berjumlah 96 orang.
Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Sistematic Sampling.
Unit dari populasi diberi nomor dan diurutkan. Kemudian ditentukan satu nomor
sebagai titik tolak menarik sampel. Nomor berikut dari anggota yang ingin dipilih
ditentukan secara suatu sistematika, misalnya tiap nomor ke-m dari titik tolak dan
Universitas Sumatera Utara
dari unit selanjutnya akan dipilih sebagai anggota sampel (Nazir, 1988:330). DPT
akan kita berikan nomor sesuai urutan kelurahan dalam tabel 2.1 dan sebagai titik
tolak kita 1063 sebagai hasil bagi antara populasi dan sampel sehingga dimulai
dari nomor 1063, 2126, dan seterusnya sampai 96 sampel.
3.5 Sumber Data
Adapun sumber data diperoleh melalui:
1. Data Primer, yang diperoleh dari penggunaan questioner maupun wawancara
dengan responden di lokasi penelitian.
2. Data Sekunder, yang diperoleh dari dokumen surat menyurat, peraturanperaturan, papan data, jurnal, hasil penelitian sebelumnya, majalah , koran,
televisi, dan internet.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Questioner, dalam penelitian ini questioner yang digunakan adalah questioner
tertutup yaitu questioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih salah satu dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan,
dormat jawaban dari questioner disusun dengan menggunakan Skala Likert.
2. Studi Kepustakaan dan Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan bahan-bahan tulisan berupa literatur, media massa, data statistik
dan studi dokumentasi.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Metode Analisis Data
Setelah data terkumpul selanjutnya adalah pengolahan dan analisa data. Analisa
data dilakukan dengan menelaah data yang diperoleh dari lapangan, baik data primer
maupun data sekunder. Menurut Moleong (Nasir, 2008) analisis data adalah :
“Proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan urutan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti disarankan oleh data. Dengan demikian data yang telah
terkumpul dari hasil wawancara dan studi kepustakaan atau dokumentasi akan
dianalisis dan ditafsirkan untuk mengetahui maksud dan maknanya, kemudian
dalam bentuk narasi dan kutipan-kutipan langsung dari hasil wawancara.”
1. Untuk mengetahui hubungan antara kampanye politik calon gubernur sumatera
utara terhadap perilaku memilih masyarakat kecamatan medan kota digunakan
koefisien korelasi product moment dengan rumus:
r=
Sumber Sugiono (2008 : 276)
Keterangan :
r = Koefiesien korelasi
x = Kondisi kerja
y = Kepuasan kerja
n = Jumlah sampel
Teknik pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini ialah berupa kuesioner
yang dilihat berdasarkan indikator kedua variabel dengan menggunakan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Universitas Sumatera Utara
sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2006, 107). Untuk keperluan
analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item pertanyaan dapat diberi skor, yaitu:
1. Alternatif jawaban (a), skor 3
2. Alternatif jawaban (b), skor 2
3. Alternatif jawaban (c), skor 1
(Sugiyono, 2004:107)
Penggunaan skala Likert dimaksudkan untuk dapat mengukur persepsi responden
mengenai indikator-indikator penelitian. Selanjutnya untuk mengetahui kategori skor
tersebut, perlu ditentukan terlebih dahulu intervalnya. Menurut Sugiyono dalam bukunya
Statistika Untuk Penelitian bahwa “Besarnya interval diperoleh dari skor tertinggi
dikurangi skor terendah, kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan alternatif jawaban”
(Sugiyono, 2005:29). Dengan cara tersebut diperoleh interval untuk setiap kategori
jawaban, yaitu:
Interval =
Skor Tertinggi - Skor Terendah
3 −1
=
= 0,66
Jumlah Alternatif Jawaban
3
Berdasarkan rumus tersebut, maka interval dari masing-masing kategori jawaban
dapat dikemukakan dengan nilai skor pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Tabel Indeks Pengukuran Variabel
Interval Jawaban
2,34 – 3,00
1,67 – 2,33
1,00 – 1,66
(Sugiyono, 2005:29)
Kategori Jawaban
Tinggi
Sedang
Rendah
Skor Jawaban
3
2
1
Untuk menginterpretasi koefisien korelasi product moment, yaitu sebagai berikut
:
0,00 – 0,199 = sangat rendah
Universitas Sumatera Utara
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat (Sugiyono, 2007)
2. Uji signifikan
Digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel x terhadap variabel y
dengan menggunakan uji t (Sugiyono, 2006 : 216) dengan rumus sebagai berikut :
t=
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Medan Kota terletak di pusat Kota Medan dengan batas-batas
sebagai berikut :
Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Maimun.
Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Medan Denai.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Amplas.
Sebelah ttara berbatasan dengan Kecamatan Medan Area.
Luas Kecamatan Medan Kota adalah 5,27 Km² dan kepadatan penduduknya
adalah 16.039,85 jiwa/km².
Kecamatan Medan Kota terdiri dari 12 (dua belas) kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Pasar Baru.
2. Kelurahan Pusat pasar.
Universitas Sumatera Utara
3. Kelurahan Sei Rengas I.
4. Kelurahan Mesjid.
5. Kelurahan Pandau hulu I.
6. Kelurahan Kotamatsum III.
7. Kelurahan Pasar Merah Barat.
8. Kelurahan Teladan Timur.
9. Kelurahan Sitirejo I.
10.Kelurahan Sudirejo I.
11.Kelurahan Sudirejo II.
4.2 Pemilukada Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di Kecamatan
55
Medan Kota
Pemilukada Gubernur Sumatera Utara di Kecamatan Medan Kota
dimenangkan pasangan Drs.Effendi Simbolon dan Drs.H.Jumiran Abdi.
Pemilukada tersebut diikuti 32.733 pemilih dari 102.022 yang terdaftar atau hanya
32 % saja. Berikut daftar hasil pemungutan suara Pemilukada Gubernur Sumatera
Utara di kecamatan Medan kota :
Tabel 4.1 Hasil Pemilukada Gubsu di Kelurahan Pusat Pasar
NO
1
2
3
4
5
CALON GUBERNUR
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
Sumber : KPU Kota Medan
JUMLAH SUARA
472
648
35
170
285
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pasar Baru
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
454
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
730
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
20
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
180
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
202
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.3 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sei Rengas I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
554
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1079
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
27
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
362
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
277
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.4 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Mesjid
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
433
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
303
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
52
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
110
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
687
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.5 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pandau hulu I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
577
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
723
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
34
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
218
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
319
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.6 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Kotamatsum III
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
887
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
490
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
93
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
224
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1032
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Pasar Merah Barat
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
380
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
276
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
57
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
164
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
776
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.8 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Teladan Timur
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
640
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1641
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
165
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
554
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1002
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Teladan Barat
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
774
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
910
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
155
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
277
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1028
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.10 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sudirejo-I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
1332
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1831
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
201
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
598
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1471
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sudirejo II
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
667
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1553
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
163
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
324
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
768
Sumber : KPU Kota Medan
Tabel 4.12 Hasil Pemilukada Gubsu Kelurahan Sitirejo-I
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
611
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
1178
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
160
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
370
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
1030
Sumber : KPU Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Pemilukada Gubsu Kecamatan Medan Kota
NO
CALON GUBERNUR
JUMLAH SUARA
1
H.GUS IRAWAN/IR.H.SOEKIRMAN
7781
2
DRS.EFFENDI MS. SIMBOLON/DRS.H.JUMIRAN ABDI
11.362
3
DR.H.CHAIRUMAN HARAHAP/H.FADLY NURZAL, .S.Ag
1162
4
DRS.H.AMRI TAMBUNAN/DR.RE NAINGGOLAN,MM
3551
5
H.GATOT P.NUGROHO, ST/IR.H.T.ERRY NURADI,M.Si
8877
Sumber : KPU Kota Medan
4.3
4.3.1
Kampanye Politik Calon Gubernur Pada Pemilukada Gubernur Sumatera
Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Kota
Propaganda Kandidat
Indikator pertama dalam kampanye politik calon gubernur yaitu propaganda
kandidat. Adapun sub indikator dari komunikasi, pertama yaitu Kuantitas sarana yang
digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda. Sub indikator kedua yaitu Letak
pemasangan sarana kandidat dalam melaksanakan propaganda. Sub indikator ketiga yaitu
Kualitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14
Kuantitas Sarana yang Digunakan Oleh Kandidat Dalam Melakukan
Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Banyak
32
33,33
2
Cukup
55
57,29
3
kurang
9
9,38
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, pemilih yang memberikan jawaban
banyak terhadap pertanyaan kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam
melakukan propaganda sebanyak 32 orang. Hal tersebut menurut responden karena di
daerah tempat tinggal mereka terdapat banyak famplet, spanduk tentang kandidat
gubernur. Pemilih yang memberikan jawaban cukup terhadap pertanyaan kuantitas sarana
yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda sebanyak 55 orang.
Responden yang menjawab demikian disebabkan di daerah tempat tinggal mereka
terdapat beberapa famplet, spanduk tentang kandidat walaupun jumlahnya tidak banyak.
Ini sejalan dengan pendapat tim sukses para kandidat yang mengatakan mereka berusaha
menyebarkan pamflet dan spanduk seefisien mungkin dimana dengan jumlah tidak terlalu
banyak tetapi mampu menjangkau tempat-tempat yang strategis. Pemilih yang
memberikan jawaban kurang terhadap pertanyaan kuantitas sarana yang digunakan oleh
kandidat dalam melakukan propaganda sebanyak 9 orang karena menurut responden
karena di daerah tempat tinggal mereka, hanya sedikit terdapat famplet, spanduk tentang
kandidat.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya cukup besar antara yang menjawab banyak dengan yang
kurang. Akan tetapi, jawaban terbanyak responden adalah yang menjawab cukup.
Dari jawaban-jawaban tersebut dapat dipahami melalui pengamatan terhadap
kuantitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan propaganda
yang cukup banyak namun tidak merata dalam penyebarannya
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.15 Letak Pemasangan Sarana Kandidat dalam Melaksanakan Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Strategis
65
67,71
2
Kurang Strategis
29
30,21
3
Tidak Strategis
2
2,08
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
strategis sebanyak 65 orang. Hal ini menurut responden karena pemasangan sarana-sarana
tersebut mudah dilihat banyak orang. Berdasarkan data di dalam tabel tersebut pula,
responden yang memberikan jawaban kurang strategis sebanyak 29 orang karena menurut
responden karena tempat pemasangan sarana-sarana tersebut tidak ditempatkan jalan
utama sehingga tidak semua orang bisa melihatnya. Masyarakat yang memberikan
Universitas Sumatera Utara
jawaban tidak strategis sebanyak 2 orang. Hal tersebut menurut masyarakat karena tempat
pemasangan sarana-sarana tersebut tidak pada tempat yang tepat sehingga jarang dilihat
orang.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai letak sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya sedikit antara yang menjawab banyak dengan yang
menjawab kurang. Hal ini dikarenakan di beberapa tempat letak sarana
propaganda tersebut cukup strategis seperti di jalan raya dan di depan gang-gang
tempat hilir mudiknya penduduk. Sedangkan di beberapa tempat lainnya sangat
tidak strategis seperti pemasangan spanduk di rumah simpatisan dan pemasangan
foto kandidat di gang-gang kecil. Hal ini dibuktikan dengan jawaban terbanyak
responden adalah yang menjawab strategis. Hal tersebut dapat dipahami
mengingat letak sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda di beberapa tempat dipasang cukup strategis, namun di beberapa
tempat pemasangan sarana tersebut tidak strategis, sehingga sebagian responden
menganggap bahwa letak sarana propaganda kandidat yang ada kurang strategis.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16
Kualitas Sarana Yang Digunakan Oleh Kandidat Dalam Melakukan
Propaganda
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
35
36,46
2
Cukup Baik
57
59,37
3
Tidak Baik
4
4,17
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 35 orang. Hal tersebut menurut responden karena famlet dan spanduk yang
ada tersebut menarik perhatian untuk dilihat. Disamping itu, isi dari sarana propaganda
tersebut juga cukup kreatif. Berdasarkan data di dalam tabel tersebut pula, responden
yang memberikan jawaban cukup baik sebanyak 57 orang. Hal ini menurut responden
karena sarana-sarana tersebut cukup menarik perhatian walaupun hanya sambil lalu.
Masyarakat yang memberikan jawaban kurang baik sebanyak 4 orang karena menurut
masyarakat karena isi sarana-sarana propaganda tersebut tidak menarik perhatian mereka
dan terlalu mengada-ada.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa jumlah jawaban responden
mengenai kualitas sarana yang digunakan oleh kandidat dalam melakukan
propaganda, selisihnya besar antara yang menjawab baik dan cukup baik dengan
yang tidak baik. Hal tersebut dikarenakan beberapa sarana propaganda kandidat
yang ada memang dibuat dengan kreatif oleh tim kampanye kandidat, sehingga
hal ini membuat responden menilai sarana propaganda yang ada sudah baik
kualitasnya. Akan tetapi, jawaban terbanyak responden adalah yang menjawab
Universitas Sumatera Utara
cukup baik dikarenakan sebagian responden menilai bahwa sebagian sarana
propaganda sudah cukup baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator propaganda kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.17 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Propaganda Kandidat
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Responden (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
132
396
2
B
Sedang
2
141
282
3
C
Rendah
1
15
15
288
693
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator propaganda kandidat. Rata-rata indikator propaganda
kandidat adalah 693 : 288 = 2,41. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26),
maka indikator propaganda kandidat (2,41) tergolong dalam kategori tinggi.
Dari hal itu dapat kita simpulkan bahwa propaganda yang dilakukan para
kandidat mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Masyarakat menganggap
propaganda yang dilakukan secara kuantitas, kualitas dan tempat pemasangan cukup baik
walaupun belum sempurna karena masih terdapat pihak yang menganggap propaganda
dalam taraf yang buruk dan yang menjawab cukup jumlahnya masih besar.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2
Kualitas Kandidat
Indikator kedua dalam kampanye politik calon gubernur yaitu kualitas kandidat.
Adapun sub indikator dari kualitas kandidat, pertama yaitu tingkat popularitas kandidat di
mata masyarakat. Sub indikator kedua yaitu Tingkat penerimaan kandidat oleh
masyarakat. Sub indikator ketiga yaitu Tingkat kapabilitas kandidat menurut masyarakat.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.18 Tingkat Popularitas Kandidat Di Mata Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Terkenal
71
73,96
2
Kurang Terkenal
23
23,96
3
Tidak Terkenal
2
2,08
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
terkenal sebanyak 71 orang. Hal tersebut dikarenakan kandidat yang ada sudah cukup
lama berkecimpung dalam dunia politik di Propinsi Sumatera utara. Responden yang
memberikan jawaban kurang terkenal sebanyak 23 orang karena ada responden yang
kurang mengikuti perkembangan politik. Responden yang memberikan jawaban tidak
terkenal sebanyak 2 orang.
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden
mengenal dengan baik kandidat yang ada disamping itu kandidat yang ada hampir setiap
Universitas Sumatera Utara
hari muncul dalam pemberitaan di media terutama media lokal seperti radar sumatera
utara semenjak pelaksanaan kampanye sehingga kandidat tersebut tidak asing lagi bagi
responden. Sementara itu responden yang menjawab kurang terkenal memberikan alasan
bahwa untuk kandidat calon gubernur mereka cukup mengenal, namun mereka tidak
begitu mengenal akan para wakil dari calon gubernur yang ada. Hal ini cukup wajar
mengingat pemberitaan tentang wakil gubernur tidak sebanyak pemberitaan tentang calon
gubernur. Sedangkan responden yang memberikan jawaban tidak terkenal hanya 2 orang,
hal ini membuktikan bahwa kandidat yang ada memang sudah dikenal dengan baik oleh
responden.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.19 Tingkat Penerimaan Kandidat Oleh Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Dapat Diterima
69
71,87
2
Kurang Diterima
23
23,96
3
Tidak Diterima
4
4,17
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
dapat diterima sebanyak 69 orang. Hal tersebut dikarenakan kandidat yang ada memang
tokoh yang banyak mendapatkan dukungan dari masyarakat. Responden yang
memberikan jawaban kurang diterima sebanyak 23 orang karena ada responden yang
Universitas Sumatera Utara
menganggap bahwa kandidat yang ada kurang dekat dengan rakyat. Responden yang
memberikan jawaban tidak diterima sebanyak 4 orang. Dengan demikian, dapat dilihat
bahwa jumlah jawaban responden mengenai tingkat penerimaan kandidat oleh responden,
selisihnya sangat besar antara yang menjawab diterimadengan yang menjawab kurang
diterima dan yang tidak diterima. Hal ini secara keseluruhan menunjukkan bahwa
masyarakat Medan kota sebagian besar bisa menerima calon-calon gubernur dalam
Pemilukada Propinsi Sumatera utara 2013.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.20 Tingkat Kapabilitas Kandidat Menurut Pemilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Mampu
70
72,92
2
Kurang Mampu
24
25,00
3
Tidak Mampu
2
2,08
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
dapat mampu sebanyak 70 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar responden
menilai kandidat yang ada adalah tokoh yang tepat untuk membawa Propinsi Sumatera
utara menjadi lebih baik. Responden yang memberikan jawaban kurang mampu sebanyak
24 orang karena ada sebagian responden yang mengaggap bahwa kandidat yang ada akan
sama saja dengan pemerintahan saat itu bila kelak memegang pemerintahan. Responden
Universitas Sumatera Utara
yang memberikan jawaban tidak mampu sebanyak 2 orang. Hal ini karena reponden
pesimis kandidat yang ada dapat Propinsi Sumatera utara ke arah yang lebih baik.
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang
menganggap kandidat yang ada akan mampu memerintah dengan baik, selisihnya sangat
besar dengan responden yang menjawab kurang mampu dan tidak mampu. Hal tersebut
memberikan gambaran bahwa di kalangan pemilih sendiri terdapat suatu perasaan yakin
bahwa kandidat yang ada akan mampu memerintah dengan baik.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator kualitas kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.21
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualiltas Kandidat
Frekuensi Responden
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
FxS
(F)
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
210
630
2
B
Sedang
2
70
140
3
C
Rendah
1
8
8
288
778
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator kualitas kandidat. Rata-rata indikator kualitas kandidat
menurut pemilih adalah 778 : 288 = 2.70. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel
(hal: 26), maka indikator kualitas kandidat (2.70) tergolong ke dalam kategori tinggi.
Dari data tersebut juga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa para kandidat
yang bersaing merupakan tokoh-tokoh yang punya cukup nama di Propinsi Sumatera
Universitas Sumatera Utara
utara sehingga bagi para responden mereka cukup populer dan dapat diterima namun
perlu digaris bawahi bahwa para kandidat tersebut belum dianggap cukup mampu
memimpin Propinsi sumatera utara oleh para responden. Hal ini terbukti dengan
tingginya indikator kualitas kandidat. Dari hasil wawancara dengan tim sukses kandidat
dikatakan bahwa partai memang berusaha keras dalam menyaring para bakal calon
sebelum dicalonkan oleh mereka. Partai-partai berusaha mencalonkan calon yang cukup
populer di mata masyarakat dan sedapat mungkin tidak mempunyai catatan hitam dalam
karir politiknya.
4.3.3
Isu Kampanye
Indikator ketiga dalam kampanye politik adalah isu kampanye. Adapun sub
indikator dari isu kampanye, pertama yaitu isu kampanye dibidang politik yang
disampaikan kandidat. Sub indikator kedua yaitu isu kampanye dibidang ekonomi yang
disampaikan kandidat. Sub indikator ketiga adalah isu kampanye dibidang hukum yang
disampaikan kandidat.
Demi memudahkan responden dalam memberikan jawaban terhadap sub
indikator isu dibidang politik maka memberitahu responden terlebih dahulu isu-isu
kampanye yang disampaikan para kandidat baru kemudian bertanya tentang opini
responden.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22
Isu Kampanye Dibidang Politik Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
41
42.71
2
Kurang Realistis
43
44,79
3
Tidak Realistis
12
12,50
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Hasil jawaban responden diatas menunjukkan bahwa responden yang memberi
jawaban realistis terhadap isu kampanye dibidang politik yang disampaikan oleh para
calon gubernur yang ada, hanya 41 orang dan sisanya memberikan jawaban kurang
realistis (43 orang) dan tidak realistis (12 orang). Dari perbedaan yang tipis itu dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden cukup optimis bahwa isu politik yang
disampaikan para kandidat akan dapat terlaksana. Kampanye bidang politik yang populer
adalah memperbaiki kultur layanan birokrasi yang lebih bersahabat, mengefektifkan
manajemen pemerintahan dan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik.
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden terhadap sub indikator kedua
yaitu isu kampanye dibidang ekonomi maka penulis mengajukan pertanyaan yang mudah
diserap oleh responden. Pertanyaan yang dipakai adalah sama. hasil jawaban atas
pertanyaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23
Isu Kampanye Dibidang Ekonomi Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
35
36,46
2
Kurang Realistis
48
50,00
3
Tidak Realistis
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
realistis sebanyak 35 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian responden menilai isu
ekonomi yang disampaikan oleh kandidat merupakan program yang sangat cocok
dilaksanakan pada saat ini dan cukup masuk akal. Responden yang memberikan jawaban
kurang realistis sebanyak 48 orang. Hal ini karena sebagian responden mengaggap bahwa
isu ekonomi yang disampaikan dirasakan sulit untuk dilaksanakan. Responden yang
memberikan jawaban tidak realistis sebanyak 13 orang. Hal ini karena reponden
menganggap isu ekonomi tersebut tidak mungkin untuk direalisasikan karena akan
terbentur berbagai masalah.
Dengan demikian terlihat bahwa perbandingan responden yang menganggap isu
ekonomi yang diungkapkan oleh kandidat realistis cukup sedikit yaitu 35 orang
dibandingkan yang menjawab kurang realistis sebanyak 48 orang., dan sisanya menjawab
kurang realistis. Dari sini dapat disimpulkan bahwa isu ekonomi yang disampaikan oleh
kandidat dirasakan berlebihan karena masyarakat menganggap pelaksanaannya akan
cukup sulit. Isu ekonomi yang cukup menonjol dalam kampanye adalah mengefektifkan
Universitas Sumatera Utara
penanggulangan kemiskinan, mendorong Propinsi Sumatera utara sebagai propinsi
sejahtera, dan penciptaan dan pengembangan kesempatan kerja.
Selanjutnya untuk mengetahui jawaban responden terhadap sub indikator ketiga
yaitu isu kampanye dibidang hukum :
Tabel 4.24
Isu Kampanye Dibidang Hukum Yang Disampaikan Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Realistis
39
40,63
2
Kurang Realistis
44
45,83
3
Tidak Realistis
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Bedasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
realistis sebanyak 39 orang. Hal tersebut dikarenakan sebagian responden menilai isu
hukum yang disampaikan oleh kandidat merupakan program yang sangat perlu dilakukan
untuk kembali menegakkan hukum. Responden yang memberikan jawaban kurang
realistis sebanyak 44 orang. Hal ini karena sebagian responden mengaggap bahwa isu
hukum yang disampaikan dirasakan sulit untuk dilaksanakan karena peradilan di
Indonesia masih banyak memerlukan pembenahan terutama dari sisi moralitas aparat
penegak hukum sendiri. Responden yang memberikan jawaban tidak realistis sebanyak
13 orang. Hal ini karena reponden menganggap isu hukum tersebut tidak mungkin
direalisasikan. Isu hukum yang cukup menonjol adalah mendorong penegakan dan
kepastian hukum serta pencegahan dan penanggulangan NAPZA, miras, perjudian, dan
pornografi.
Universitas Sumatera Utara
Jawaban dari responden terhadap pertanyaan isu kampanye dibidang hukum
menunjukkan bahwa masyarakat secara umum memang menilai bahwa isu hukum yang
dikampanyekan para kandidat memiliki peluang cukup besar untuk dilaksanakan. Hal ini
tercermindari dengan tipisnya perbandingan antara yang menganggap isu itu realistis
dengan yang kurang realistis. Total 96 responden 39 orang yang menganggap isu hukum
itu realistis, dan sisanya menganggap kurang realistis (44orang) dan tidak realistis (13
orang). Berkaitan dengan hal tersebut, maka akumulasi jawaban responden terhadap
indikator isu kampanye dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.25 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Isu Kampanye
Frekuensi Responden
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
FxS
(F)
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
115
345
2
B
Sedang
2
135
270
3
C
Rendah
1
38
38
288
653
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator isu kampanye. Rata-rata indikator isu kampanye menurut
pemilih adalah 649 : 288 = 2,27. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26),
maka indikator kualitas kandidat (2,27) tergolong ke dalam kategori sedang.
Berdasarkan jawaban dari responden terhadap indikator-indikator variabel bebas
(kampanye politik) tersebut, maka akumulasinya yaitu sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Bebas
Skor
X1
X2
X3
F
%
FxS
1
2
3
4
5
6
7
3
132
210
115
457
52,89
1371
2
141
70
135
346
40,05
692
1
15
8
38
61
7,06
61
Jumlah
288
288
288
864
100
2124
(S)
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan 3 indikator tersebut dibuat sebanyak 9 pertanyaan yang diberikan
kepada 96 responden, kemudian diperoleh total jawaban yaitu 3 x 96 = 288. Berdasarkan
jawaban responden tersebut diperoleh
jumlah skor sebesar 2124. Kemudian untuk
mengetahui nilai rata-rata jawaban responden terhadap variabel bebas adalah 2124 : 864
= 2,46. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal: 26), maka nilai skor 2,46
termasuk ke dalam kategori tinggi. Adapun arti kategori sedang tersebut yaitu bahwa
kampanye politik calon gubernur yang dilakukan sepenuhnya mendapat perhatian dari
pemilih.
4.4 Perilaku Memilih Dikalangan Pemilih di Kecamatan Medan Kota pada
Pemilukada Propinsi Sumatera Utara Tahun 2013
4.4.1
Kesadaran
Indikator pertama dalam perilaku memilih yaitu Kesadaran. Indikator ini untuk
melihat apakah pemilih dalam memilih kandidat menggunakan kesadarannya secara
penuh dan menggunakan informasi dan kampanye dari kandidat untuk memilih ataukah
tidak Adapun sub indikator dari kesadaran, pertama yaitu tingkat perhatian responden
pada kampanye kandidat. Sub indikator kedua yaitu penilaian responden terhadap
Universitas Sumatera Utara
propaganda kandidat. Sub indikator ketiga adalah pengaruh isi kampanye kandidat
terhadap keputusan responden. Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub
indikator pertama dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.27 Perhatian Responden Pada Kampanye Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Selalu Memperhatikan
31
32,29
2
Kadang-kadang
53
55,21
3
Kurang Memperhatikan
12
12,50
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
selalu memperhatikan sebanyak 31 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kampanye
yang dilakukan kandidat sedikit banyak memberikan pengetahuan pada mereka tentang
kandidat yang ada sehingga mereka merasa berkewajiban untuk memperhatikan sebelum
memilih. responden yang memberikan jawaban kadang-kandang sebanyak 53 orang. Hal
tersebut menurut responden karena mereka menyaksikan kampanye kandidat yang ada
lewat media massa sehingga bila mereka sedang kebetulan membaca koran atau
menonton TV baru mereka memperhatikan kegiatan kampanye tersebut. Responden yang
memberikan jawaban kurang memperhatikan sebanyak 12 orang. Alasan responden yang
menjawab kurang memperhatikan kampanye karena mereka menilai kegiatan kampanye
tersebut tidak menarik dan cendrung membosankan.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28 Penilaian Responden Terhadap Kampanye Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
59
61,46
2
Kurang Baik
34
35,42
3
Tidak Baik
3
3,12
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 59 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kampanye yang dilakukan
cukup informatif dan dibuat dengan kreatif. Responden yang memberikan jawaban
kurang baik sebanyak 34 orang. Hal tersebut menurut responden karena isi kampanye
yang dilakukan tidak semuanya benar dan kurang mempunyai daya tarik. Responden
yang memberikan jawaban tidak baik sebanyak 3 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak baik karena mereka menganggap isi kampanye yang dilakukan tidak
dapat dipercaya.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29
Pengaruh Isi Kampanye Kandidat Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Berpengaruh
39
40,63
2
Kurang Berpengaruh
44
45,83
3
Tidak Berpengaruh
13
13,54
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
berpengaruh sebanyak 39 orang. Hal tersebut menurut mereka karena propaganda yang
dilakukan sudah memberikan sugesti bahwa kandidat yang mereka dukung mampu
menjadi gubernur yang baik. Responden yang memberikan jawaban kurang berpengaruh
sebanyak 44 orang. Hal tersebut menurut responden karena selain propaganda ada hal lain
yang menjadi acuan bagi mereka dalam mengambil keputusan. Responden yang
memberikan jawaban tidak berpengaruh sebanyak 13 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak berpengaruh karena mereka menganggap propaganda yang dilakukan
tidak dapat dipercaya sehingga tidak memberikan sugesti pada mereka.
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan diatas tentang
kesadaran, maka akumulasi jawaban responden terhadap indikator kesadaran dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.30
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kesadaran
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Responden (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
139
417
2
B
Sedang
2
96
192
3
C
Rendah
1
53
53
288
662
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator identifikasi kandidat. Rata-rata indikator identifikasi
kandidat menurut responden adalah 662 : 288 = 2,30. Berdasarkan tabel indeks
pengukuran variabel (hal: 26), maka indikator identifikasi kandidat menurut responden
(2,30) tergolong ke dalam kategori sedang.
4.4.2
Kedekatan
Indikator kedua dalam perilaku memilih adalah kedekatan. Indikator ini untuk
melihat sejauh mana kedekatan pemilih dengan kandidat yang akan dipilihnya. Adapun
sub indikator dari Kedekatan, pertama yaitu tingkat pengetahuan responden terhadap
kandidat. Sub indikator kedua yaitu penilaian responden terhadap kandidat. Dan sub
indikator ketiga adalah pengaruh kandidat terhadap keputusan responden dalam memilih.
Pertanyaan yang diajukan untuk memudahkan responden dalam memberikan
jawaban untuk sub indikator tingkat pengetahuan responden terhadap kandidat adalah
Apakah anda mengetahui latar belakang pendidikan, agama dan karir dari para pasangan
calon gubernur. Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
pertama dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.31 Pengetahuan Responden Terhadap Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Mengetahui
22
22,92
2
Cukup Mengetahui
22
22,92
3
Kurang Mengetahui
52
54,16
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel, responden yang memberikan jawaban
mengetahui sebanyak 22 orang. Hal tersebut menurut responden karena kandidat yang
ada sudah pernah menduduki jabatan penting di permerintahan selain itu profil tentang
kandidat yang ada juga sering mereka lihat di media. Responden yang menjawab cukup
mengetahui sebanyak 22 orang, hal ini karena mereka pernah melihat profil kandidat
yang ada. Responden yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 52 orang, karena
mereka hanya mengenal tokoh yang ada sebagai pejabat dan mantan pejabat, sementara
untuk latar belakang dari kandidat yang ada mereka tidak mengetahui dengan baik.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.32 Penilaian Responden Terhadap Kandidat
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Baik
59
61,46
2
Kurang Baik
34
35,42
3
Tidak Baik
3
3,12
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
baik sebanyak 59 orang. Hal tersebut menurut mereka karena kandidat
yang ada
merupakan tokoh yang paling cocok menjadi gubernur untuk saat ini. Responden yang
memberikan jawaban kurang baik sebanyak 34 orang. Responden yang memberikan
jawaban tidak baik sebanyak 3 orang. Alasan responden yang menjawab tidak baik
karena mereka menganggap kandidat yang ada tidak mempunyai sikap yang baik sebagai
pemimpin dan selama ini dikenal hanya mementingkan beberapa golongan saja.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.33
Pengaruh Kandidat Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Berpengaruh
60
62,50
2
Kurang Berpengaruh
15
15,62
3
Tidak Berpengaruh
21
21,88
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban
berpengaruh sebanyak 60 orang. Hal tersebut menurut mereka karena untuk menjadi
seorang gubernur, kualitas individu sangat menentukan kesuksesan untuk menjalankan
tugas yang diemban. Responden yang memberikan jawaban kurang berpengaruh
sebanyak 15 orang. Hal tersebut menurut responden karena walaupun kandidat cukup
penting namun mereka tetap lebih meyakini ajakan orang tua atau teman. Responden
yang memberikan jawaban tidak berpengaruh sebanyak 21 orang. Alasan responden yang
menjawab tidak berpengaruh karena mereka menganggap kandidat yang ada tidak
meyakinkan untuk dijadikan sebagai pegangan mereka dalam mengambil keputusan. .
Berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan diatas tentang
orientasi kandidat, maka akumulasi jawaban responden terhadap indikator orientasi
kandidat dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.34
Akumulasi Jawaban Responden Terhadap Indikator Kedekatan
No
Jawaban
Kategori
Skor (S)
Frekuensi Pemilih (F)
FxS
1
2
3
4
5
7
1
A
Tinggi
3
141
423
2
B
Sedang
2
66
132
3
C
Rendah
1
71
71
288
626
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel tersebut, maka dapat diperoleh rata-rata jawaban
responden terhadap indikator kedekatan. Rata-rata indikator kedekatan menurut
responden adalah 626 : 288 = 2,17. Berdasarkan tabel indeks pengukuran variabel (hal:
26), maka indikator kedekatan menurut responden (2,17) tergolong ke dalam kategori
sedang.
4.4.3
Spontanitas
Indikator ketiga dalam perilaku memilih adalah Spontanitas. Indikator ini melihat
apakah dalam memilih kandidat responden melakukannya secara spontan, tanpa paksaan
dan dengan pengetahuan yang cukup tentang program yang dibawa kandidat. Adapun sub
indikator dari Spontanitas, pertama yaitu Kebebasan dalam memilih, Sub indikator kedua
yaitu Pemahaman tentang kandidat pilihan yang cocok, Dan sub indikator ketiga adalah
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Responden.
Untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator pertama dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.35 Kebebasan dalam memilih
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Bebas
81
84,38
2
Kurang Bebas
15
15,62
3
Tidak Bebas
0
0
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Berdasarkan data di dalam tabel, responden yang memberikan jawaban bebas
sebanyak 81 orang. Hal tersebut menurut responden karena mereka benar-benar memilih
sendiri calon gubernur yang mereka sukai tanpa tekanan dari keluarga maupun pihak luar.
Responden yang menjawab kurang bebas mengetahui sebanyak 15 orang, hal ini karena
mereka mereka merasa adanya keharusan untuk memilih calon gubernur sesuai dengan
yang orang tua inginkan walaupun tidak ada keharusan. Tidak terdapat responden yang
menjawab tidak bebas sehingga bisa kita simpulkan bahwa dalam Pemilukada Propinsi
Sumatera utara 2013 masyarakat mendapat kebebasan penuh dalam menentukkan
pilihannya
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
kedua dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.36 Pemahaman tentang kandidat pilihan yang cocok
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Ya
64
66,66
2
Kurang
16
16,67
3
Tidak
16
16,67
96
100
Jumlah
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti, 2015
Pertanyaan yang diajukan untuk sub indikator ini adalah apakah mereka sebelum
memilih kandidat telah mencari informasi-informasi tentang para kandidat. Berdasarkan
data di dalam tabel tersebut, responden yang memberikan jawaban Ya sebanyak 64 orang.
Hal tersebut menurut mereka menurut mereka merupakan hal yang memang perlu agar
tidak salah dalam memilih kandidat. Responden yang memberikan jawaban Kurang
sebanyak 16 orang. Alasan responden yang menjawab kurang adalah bahwa mereka
memang mencari tetapi tidak terlalu intens karena merasa cukup dengan informasi
kandidat yang telah mereka miliki. Responden yang memberikan jawaban tidak sebanyak
16 orang. Alasan responden yang menjawab tidak karena mereka menganggap hal itu
tidak terlalu perlu dilakukan.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil jawaban responden terhadap sub indikator
ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.37
Pengaruh Lingkungan Terhadap Keputusan Responden
Pemilih
No
Jawaban
F
%
1
2
3
4
1
Tidak Berpengaruh
52
54,17
2
Kurang Berpengaruh
15
15,62
3
Berpengaruh
29
30,21
Jumlah
96
100
Sumber: Hasil Pengolahan Peneliti