Kemampuan Fungi Pelarut Fosfat Asal Gambut Dalam Melarutkan P Dari Berbagai Sumber Setelah Tiga Tahun

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ketersediaan P dalam tanah pada umumnya rendah. Hal ini disebabkan P
terikat menjadi Fe-fosfat dan Al-fosfat pada tanah masam atau Ca 3 (PO 4 ) 2 pada
tanah basa. Tanaman tidak dapat menyerap P dalam bentuk terikat dan harus
diubah menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman. Mikroba tanah berperan
dalam beberapa aktivitas dalam tanah seperti pelarutan P terikat oleh sekresi asam,
dan mineralisasi komponen fosfat organik dengan mengubahnya menjadi
bentuk anorganik (Cunningham dan Kuiack, 1992).
Pemberian pupuk fosfat ke dalam tanah sebagian besar tidak tersedia
dalam tanaman, hanya 10% sampai 20% yang mampu diserap atau dimanfaatkan
oleh tanaman. Alternatif lain untuk mengatasi ketersediaan fosfat bagi tanaman
adalah dengan pemberian pupuk hayati yang berisi mikroba tanah. Mikroba
tertentu yang hidup bebas memiliki kemampuan dalam melarutkan fosfat tanah
yang terikat dan fosfat dari pupuk kimia yang terakumulasi, sehingga dapat
dimanfaatkan oleh tanaman (Hasanudin, 2009).
Mikroba pelarut P merupakan salah satu jenis pupuk hayati yang dapat
mengefisiensikan penggunaan pupuk P anorganik, sehingga dapat mengatasi
rendahnya P-tersedia tanah dan meningkatkan konsentrasi P pada tanaman.
Diketahui bahwa Aspergillus sp dan Penicillium sp merupakan spesies jamur yang

mampu melarutkan beberapa bentuk P anorganik (Whitelaw, 2000).
Sitanggang(2013), Mulyani (2013) dan Suhendra (2013) berhasil
mengisolasi dan menguji fungi pelarut fosfat dari tanah gambut. Fungi kemudian
diuji dengan sumber P (Ca 3 PO 4 , FePO 4 , AlPO 4 dan batuan fosfat) dan hasil

Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bahwa Aspergillus mampu melarutkan fosfat. Kemudian isolat hasil
isolasi fungi pelarut fosfat (FPF) disimpan sebagai koleksi di laboratorium biologi
tanah selama tiga tahun. Hal ini yang menjadi dasar penelitian ini dilakukan yaitu
untuk menguji kembali kemampuan fungi pelarut fosfat dalam melarutkan P
setelah disimpan selama kurun waktu tiga tahun di laboratorium. Penelitian ini
menggunakan empat sumber P yang berbeda yaitu Ca 3 PO 4 , AlPO 4 , FePO 4 dan
batuan posfat.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menguji kembali kemampuan fungi pelarut
fosfat asal gambut yang di simpan selama tiga tahun di Laboratorium Biologi
Tanah Fakultas Pertanian Sumatera Utara dalam melarutkan P dari berbagai
sumber.


Kegunaan Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan
fungi pelarut fosfat dalam melarutkan P yang potensial setelah disimpan dalam
kurun waktu tiga tahun.

Hipotesis
Fungi pelarut fosfat yang diisolasi dari tanah gambut diduga masih
memiliki potensi dalam melarutkan P dari berbagai sumber, meskipun telah
disimpan dalam kurun waktu tiga tahun.

Universitas Sumatera Utara