Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PROSES
PENGOLAHAN PRODUK SETENGAH JADI LIQUID DAN
POWDER DARI TERIPANG EMAS (Stychopus hermanii)
DI KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2017

SKRIPSI

OLEH :
NADYA FITRI HANDANI
NIM. 131000414

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI


Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS
RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PROSES PENGOLAHAN
PRODUK SETENGAH JADI LIQUID DAN POWDER DARI TERIPANG
EMAS (Stychopus hermanii) DI KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN
RIAU TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.

Medan, Juni 2017
Yang membuat pernyataan,

Nadya Fitri Handani

i
Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Pengolahan produk setengah jadi liquid dan powder dari Teripang Emas
(Stychopus hermanii) di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau merupakan salah 1
jenis usaha untuk meningkatkan pendapatan daerah dengan memanfaatkan dan
mengembangkan potensi daerah, yaitu Teripang Emas (Stychopus hermanii).
Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan dan instansi lainnya memfasilitasi
pengolahan produk setengah jadi liquid dan powder dari Teripang Emas
(Stychopus hermanii) dengan mesin-mesin yang modern untuk meningkatkan
kualitas dan harga jual produk yang dihasilkan. Akan tetapi, ditemukan pekerja
yang mengalami tersengat listrik, tangan melepuh akibat tersentuh loyang panas,
kaki tertimpa loyang panas, terpeleset akibat lantai yang licin,dan lain sebagainya
sehingga perlu dilakukan analisis risiko keselamatan kerja
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode observasi. Analisis
risiko yang digunakan berdasarkan teori Tarwaka (2014) dengan menetapkan nilai
kemungkinan/probability dan konsekuensi/consequence sehingga diperoleh nilai
tingkat risiko. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya ditemukan 26 risiko
keselamatan kerja yang terdapat pada 10 proses tahapan pengolahan Teripang
Emas (Stychopus hermanii). Risiko tersengat listrik tergolong tingkat risiko

serius/urgent dengan nilai risiko “16”, risiko gangguan konsentrasi tergolong
risiko tinggi/high dengan nilai risiko “12”, risiko tersandung kabel, terjatuh,
tangan melepuh, kaki tertimpa loyang panas, dan ledakan tergolong risiko
sedang/medium, dan risiko terpeleset, jari terpotong, tangan terjepit, tertimpa
penutup mesin extract tank dan pandangan kabur tergolong dalam risiko
rendah/low.
Diharapkan kepada pihak manajemen agar dapat menyadari risiko
keselamatan kerja yang terdapat pada proses pengolahan produk setengah jadi
liquid dan powder dari Teripang Emas (Stychopus hermanii) dan menerapkan
rekomendasi pengendalian risiko yang diberikan untuk mencegah dan
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Kata Kunci : Teripang Emas (Stychopus hermanii), Identifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko, Tingkat Risiko, dan Pengendalian Risiko.

iii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
The processing of liquid and powder semi-finished products from Golden
Seacucumber (Stychopus hermanii) in Bintan Regency, Riau Islands is one kind of

business to increase local income by exploiting and developing area potency, that
is Golden Seacucumber (Stychopus hermanii). The local government of Bintan
Regency and other agencies facilitated the processing of semi-finished liquid and
powder products from Teripang Emas (Stychopus hermanii) with modern
machines to improve the quality and price of the products produced. However,
workers who were electrocuted, blistered hands affected by a hot pan, feet on a
hot baking sheet, slip due to slippery floor, etc. so it is necessary to do a safety
risk analysis.
This research type is descriptive with observation method. The risk
analysis is based on Tarwaka theory (2014) by determining the probability and
consequence value so that the risk level is obtained. Based on the result of hazard
identification found 26 occupational safety risks contained in 10 stages
processing process of Golden Seacucumber (Stychopus hermanii). Electrostatic
was classified as urgent risk with number of risk "16", the risk of noise classified
as high risk with number of risk "12", the risk of tripping wires, falling, blistering
hand, and explotion are classified as Medium risk, and the risk of slipping, cut
fingers, clenched hands, struck cover of extract tank machine and blurry vision
are classified in low risk.
It is expected that the management to be aware of the safety risks
contained in the processing of liquid and powder semi-finished products from

Golden Seacucumber (Stychopus hermanii) and applied the risk control
recommendations provided to prevent and minimize the occurrence of work
accidents.

Keywords: Golden Seacucumber (Stychopus hermanii), Hazard Identification,
Risk Assessment, Risk Level, and Risk Control

iv
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“ANALISIS

RISIKO

KESELAMATAN

KERJA


PADA

PROSES

PENGOLAHAN PRODUK SETENGAH JADI LIQUID DAN POWDER DARI
TERIPANG

EMAS

(Stychopus

hermanii)

DI

KABUPATEN

BINTAN


KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017” yang merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil.
Untuk itu, disamapaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang sedalamdalamnya kepada:
1. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes selaku Ketua Departemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Halinda Sari Lubis, MKKK selaku pembimbing I dan ketua penguji yang
telah memberikan bimbingan, arahan petunjuk dan saran-saran kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Eka Lestari Mahyuni, SKM, M.Kes selaku pembimbing II dan anggota
penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan petunjuk dan saran-saran
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

v
Universitas Sumatera Utara


5. Ir. Kalsum, M.Kes selaku anggota penguji yang telah memberikan bimbingan,
arahan petunjuk dan saran-saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Isyatun Mardhiyah Syahri, SKM, M.Kes selaku anggota penguji yang telah
memberikan bimbingan, arahan petunjuk dan saran-saran kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara khususnya di Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
8. Riki Rionaldi, M.Si selaku Ketua Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan
dan Kerajinan) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau atas keramahan, bantuan,
dan dukungan selama proses penelitian.
9. Sri Arnis Kusrini,SE selaku manager Koperasi AIMK (Asosiasi Industri
Makanan dan Kerajinan) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau atas keramahan,
bantuan, dan dukungan selama proses penelitian beserta seluruh pekerja
(Pakde Jono, Bude Hayati, Ramlan, dan pekerja lainnya) atas keramahan, tawa
canda, dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti.
10. Kepada kedua orangtua terkasih dan teristimewa Adi Sutanto dan Hj.
Heriyana yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang, perhatian, semangat,
dukungan moral, spiritual, dan juga material yang tiada batasnya.
11. Kepada teman-temanku, “Turun Tangan Squad” (Abangda Zhuhri, Mira,

Zura, dan Cinta) tempat berbagi keluh kesah, sharing, dan berbagi semangat.

vi
Universitas Sumatera Utara

12. Teruntuk saudara dan saudariku, “Lubuk Rotan Squad”, Dheo, Nia, Hilma,
Alen, Afni, dan Ichwan, terimakasih atas dukungan, tawa canda, dan tempat
berkeluh kesah.
13. Teruntuk teman-teman seperjuanganku dari awal masuk kuliah, Cory, Dina,
Deby, Maria, Yulien, Christina, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu
per satu, terimakasih banyak atas warna-warni indah yang diberikan selama
perkuliahan.
14. Teruntuk teman-teman seperjuangan di departemen K3 (Mora, Edwin,
Debora, Cia, Firman, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu,
terimakasih atas rasa kekeluargaan, tempat sharing dan saling support-nya)
Akhir kata penulis berdoa semoga bantuan dan bimbingan yang telah
diberikan oleh semua pihak mendapat balasan dari Allah SWT, penulis
mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca umumnya.


Medan, Juni 2017
Penulis

Nadya Fitri Handani

vii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama

: Nadya Fitri Handani

Tempat Lahir

: Tanjungpinang

Tanggal Lahir

: 05 Maret 1995


Suku Bangsa

: Jawa

Agama

: Islam

Nama Ayah

: Adi Sutanto

Suku Bangsa Ayah

: Jawa

Nama Ibu

: Hj. Heriyana

Suku Bangsa Ibu

: Jawa

RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
1. SDN 002 Tanjungpinang Timur

: 2001-2007

2. SMPN 1 Tanjungpinang

: 2007-2010

3. SMAN 1 Tanjungpinang

: 2010-2013

4. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

: 2013-2017

viii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................................
RIWAYAT HIDUP........................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

i
ii
iii
v
viii
ix
xii
xiii
xvi
xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................

1
5
6
6
6
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................

8

2.1. Keselamatan Kerja ..................................................................................
2.2 Bahaya (Hazard) .....................................................................................
2.3 Risiko (Risk) ...........................................................................................
2.3.1 Pengertian Risiko ........................................................................
2.3.2 Jenis-Jenis Risiko ........................................................................
2.3.3 Risiko K3.....................................................................................
2.4 Kecelakaan Kerja .....................................................................................
2.5 Analisis Keselamatan Kerja .....................................................................
2.5.1 Identifikasi Bahaya (Hazard Identifications) ..............................
2.5.2 Penilaian Risiko (Risk Assessment) .............................................
2.5.3 Pengendalian Risiko (Risk Control) ............................................
2.6 Kerangka Konsep .....................................................................................

8
11
13
13
14
15
15
17
17
20
25
30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................

31

3.1 Jenis Penelitian.........................................................................................

31

ix
Universitas Sumatera Utara

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................
3.2.1 Lokasi ..............................................................................................
3.2.2 Waktu Penelitian .............................................................................
3.3. Unit Analisis ...........................................................................................
3.4. Instrumen Penelitian ...............................................................................
3.5. Metode Pengumpulan Data .....................................................................
3.5.1. Data Primer .................................................................................
3.5.2. Data Sekunder .............................................................................
3.6. Variabel dan Defenisi Operasional .........................................................
3.7. Metode Analisis Data..............................................................................
3.8. Penyajian Data ........................................................................................

31
31
31
32
32
32
32
38
38
39
40

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................

41

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................................
4.1.1. Latar belakang Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan dan
Kerajinan) Kabupaten Bintan Kepulauan Riau ............................
4.1.2. Tujuan Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan dan Kerajinan)
Kabupaten Bintan Kepulauan Riau ..............................................
4.1.3. Profil Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan dan Kerajinan)
Kabupaten Bintan Kepulauan Riau ..............................................
4.1.4. Lokasi Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan dan Kerajinan)
Kabupaten Bintan Kepulauan Riau ..............................................
4.1.5. Struktur Organisasi Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan
dan Kerajinan) Kabupaten Bintan Kepulauan Riau ....................
4.2. Hasil Analisis Keselamatan Kerja ..........................................................
4.2.1. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pencucian
Teripang Emas (Stychopus hermanii) mentah .............................
4.2.2. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Penggilingan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) Mentah .............................
4.2.3. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Ekstraksi Teripang
Emas (Stychopus hermanii) yang Telah Dihaluskan ...................
4.2.4. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengadonan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) ..........................................
4.2.5. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pemanggangan
Adonan Teripang Emas (Stychopus hermanii) Liquid .................
4.2.6. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pendinginan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) ..........................................
4.2.7. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengerukkan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) ..........................................

41
41
41
42
43
43
51
51
52
54
57
58
60
62

x
Universitas Sumatera Utara

4.2.8. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Penggilingan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) menjadi Powder...............
4.2.9. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengayakan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) Powder .............................
4.2.10. Hasil Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengemasan/
Packing Teripang Emas (Styhopus hermanii) yang Telah
Halus ............................................................................................
BAB V PEMBAHASAN ..............................................................................

64
65

66
68

5.1 Analisis Keselamatan Kerja....................................................................
68
5.1.1. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pencucian Teripang
Emas (Stychopus hermanii) mentah.............................................
68
5.1.2. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Penggilingan Teripang
Emas (Stychopus hermanii) Mentah ............................................
71
5.1.3. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Ekstraksi Teripang
Emas (Stychopus hermanii) yang Telah Dihaluskan ...................
78
5.1.4. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengadonan Teripang
Emas (Stychopus hermanii)..........................................................
85
5.1.5. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pemanggangan Adonan
Teripang Emas (Stychopus hermanii) Liquid...............................
88
5.1.6. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pendinginan Teripang
Emas (Stychopus hermanii)..........................................................
94
5.1.7. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengerukkan Teripang
Emas (Stychopus hermanii)..........................................................
99
5.1.8. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Penggilingan Teripang
Emas (Stychopus hermanii) menjadi Powder .............................. 102
5.1.9. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengayakan Teripang
Emas (Stychopus hermanii) Powder ............................................ 104
5.1.10. Analisis Keselamatan Kerja pada Proses Pengemasan/Packing
Teripang Emas (Styhopus hermanii) yang Telah Halus............... 105
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................

107

6.1. Kesimpulan .............................................................................................
6.2. Saran .......................................................................................................

107
109

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

112

xi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Matriks Penilaian Risiko Menurut Tarwaka (2014)…………. 24
Tabel 2.2 Klasifikasi Tingkat Risiko Menurut Tarwaka (2014)………..

25

Tabel 3.1 Teknik Pengumpul Data……………………………………... 33
Tabel 4.1 Hasil Analisis Risiko Keselamatan Kerja pada Proses
Pengolahan Teripang Emas (Stychopus hermanii)…………… 44

xii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rasio Kecelakaan Menurut Dupont………………………… 17
Gambar 2.2 Bagan Proses Identifikasi Bahaya (Hazard Identification)
Menurut Tarwaka (2014)……………………………............ 19
Gambar 2.3 Bagan Penentuan Tingkat Risiko Menurut Tarwaka (2014)… 20
Gambar 2.4 Bagan Proses Penilaian Risiko (Risk Assessment) Menurut
Tarwaka (2014) ……………………………………..……… 22
Gambar 2.5 Bagan Hierarki Pengendalian Risiko (Hierarchy of Control)
Menurut Tarwaka (2014)…………………………………… 27
Gambar 2.6 Kerangka Konsep……………………………………..…….. 30
Gambar 4.1 Teripang Emas (Stychopus hermanii)……………………….. 51
Gambar 4.2 Proses Pencucian Teripang Emas (Stychopus hermanii)
Mentah………………………………………………………. 51
Gambar 4.3 Proses Penggilingan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
Mentah………………………………………………………. 52
Gambar 4.4 Proses Ekstraksi Teripang Emas (Stychopus hermanii)
yang telah dihaluskan………………………………………... 55
Gambar 4.5 Proses Pengadonan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
Liquid………………………………………………………………... 57
Gambar 4.6 Proses Pemanggangan Adonan Teripang Emas
(Stychopus hermanii)……………………………………………… 59
Gambar 4.7 Proses Pendinginan Teripang Emas (Stychopus hermanii)…… 61
Gambar 4.8 Proses Pengerukkan Teripang Emas (Stychopus hermanii)….. 63
Gambar 4.9 Proses Penggilingan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
menjadi Powder…………………………………………….. 64

xiii
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.10 Proses Pengayakan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
menjadi Powder……………………………………………. 65
Gambar 4.11 Proses Pengemasan/Packing Teripang Emas (Stychopus
hermanii) Powder yang Telah Halus………………………. 66
Gambar 5.1 Sumber air untuk pencucian Teripang Emas (Stychopus
hermanii)……………………………………………………. 69
Gambar 5.2 Teripang Emas (Stychopus hermanii………………………… 69
Gambar 5.3 Sepatu Rubber Boots………………………………………… 70
Gambar 5.4 Pekerja memasukkan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
langsung menggunakan tangan ke dalam lubang mesin
gerinda……………………………………………………… 71
Gambar 5.5 Pekerja mendorong Teripang Emas (Stychopus hermanii)
yang tersendat menggunakan tangan……………………….. 72
Gambar 5.6 Kabel listrik yang berantakan di lantai……………………… 76
Gambar 5.7 Pipa Clipsal............................................................................. 77
Gambar 5.8 Klem Pipa……………………………………………………. 77
Gambar 5.9 Safety Sign/Warning…………………………………………. 79
Gambar 5.10 Lingkungan kerja proses ekstraksi Teripang Emas
(Stychopus hermanii)……………………………………….. 81
Gambar 5.11 Instalasi listrik yang berantakan di lantai………………….. 81
Gambar 5.12 Box Panel Listrik…………………………………………… 83
Gambar 5.13 Sakelar on/off………………………………………………. 83
Gambar 5.14 Risiko tangan terjepit pada proses pengadonan Teripang Emas
(Stychopus hermanii)………………………………………. 86
Gambar 5.15 Lantai licin…………………………………………………. 87

xiv
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.16 Pekerja mengaduk Teripang Emas (Stychopus hermanii)
dari dalam oven listrik……………………………………… 89
Gambar 5.17 kabel mesin oven listrik yang berantakan dan isolasi kabel
Terbuka…………………………………………………….. 90
Gambar 5.18 Pekerja menggunakan sandal jepit ketika bekerja…………. 94
Gambar 5.19 Pekerja memindahkan Teripang Emas (Stychopus hermanii)
untuk didinginkan…………………………………………. 96
Gambar 5.20 Sarung Tangan Tahan Panas yang Tidak Layak Pakai……. 101

xv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISTILAH

Singkatan

Singkatan Dari

AIMK
APD
BNPP
IKM
K3
UKM
UMKM
WHO

Asosiasi Industri Makanan dan Kerajinan
Alat Pelindung Diri
Badan Nasional Pengelola Perbatasan
Industri Kecil dan Menengah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Usaha Kecil dan Menengah
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
World Health Organization

xvi
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Lembar Observasi………………………………………......

115

Lampiran 2.

Surat Izin Penelitian…………………………………………

120

Lampiran 3.

Profil Koperasi AIMK (Asosiasi Industri Makanan dan

Lampiran 4.

Kerajinan) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau .....................

121

Hasil Penelitian.......................................................................

130

xvii
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN NAMA KABUPATEN KEPULAUAN RIAU MENJADI KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

0 0 7

PEMINDAHAN IBUKOTA KABUPATEN KEPULAUAN RIAU DARI WILAYAH KOTA TANJUNG PINANG KE BANDAR SERI BENTAN DI WILAYAH KECAMATAN TELUK BINTAN KABUPATEN KEPULAUAN RIAU pp0382004

0 0 7

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

0 1 2

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

0 1 7

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

0 0 23

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017 Chapter III VI

0 2 82

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

0 1 3

Analisis Risiko Kesetan Kerja Pada Proses Pengolahan Produk Setengah Jadi Liquid Dan Powder Dari Teripang Emas (Stychopus Hermanii) Di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau Tahun 2017

0 0 15

PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI DARI BAHAN IKAN DAN DAGING MENJADI MAKANAN

0 5 19

Pengolahan Bahan Pangan Setengah Jadi dari Serealia dan Umbi Menjadi Makanan Khas Wilayah Setempat

3 19 30