Pengaruh Indaziflam Terhadap Seed Bank Eleusine indica (L.) Gaertn. Pada Berbeda Kedan dan Kadar Air Media Tanah

TINJAUAN PUSTAKA
Herbisida Pra Tumbuh
Herbisida Pra Tumbuh Herbisida dapat diaplikasikan ke dalam beberapa
kategori. Klasifikasi ini dapat didasarkan pada tipe gulma yang akan dikendalikan,
waktu aplikasi dan bagaimana cara aplikasinya (Tjitrosoedirdjo et al., 1984).
Aplikasi herbisida biasanya ditentukan oleh stadia pertumbuhan tanaman
utama dan gulma.Herbisida pra tumbuh diaplikasikan segera setelah benih
tanaman ditanam tetapi belum tumbuh dan gulma yang ada pun belum tumbuh,
herbisida pasca tumbuh diaplikasikan pada saat gulma dan tanaman sudah lewat
stadia perkecambahan. Herbisida pra tumbuh bekerja dengan cara mematikan bijibiji gulma yang akan berkecambah di dalam maupun di atas permukaan tanah.
Agar dapat merata ke seluruh gulma sasaran, herbisida pra tumbuh memerlukan
proses pengolahan tanah yang baik dan tekstur tanah yang gembur serta tidak
berbongkah-bongkah. Selain itu, aplikasi herbisida pra tumbuh memerlukan
cukup banyak pelarut (Barus, 2003).
Karena jika kadar air rendah dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas
pengendalian gulma. Periode aktif herbisida pra tumbuh dalam mengendalikan
gulma secara umum sangat bergantung pada jenis herbisida yang digunakan, dosis
aplikasi, suhu, kelembaban tanah serta struktur tanah.Sebagian besar herbisida pra
tumbuh terdegradasi di lingkungan sejalan dengan penguraian yang dilakukan
oleh mikroorganisme. Menurut Shurtleff et al. (1987), pencucian, hanyut maupun
dekomposisi kimiawi pada herbisida pra tumbuh umumnya sedikit. Herbisida pra

tumbuh akan efektif kerjanya di dalam tanah, apabila herbisida itu dapat mencapai
kedalaman sampai beberapa cm di dalam tanah. Apabila herbisida itu hanya

Universitas Sumatera Utara

mencapai kurang lebih 1-2 cm, maka pada umumnya hanya akan dapat
membunuh biji-biji tumbuhan pengganggu yang setahun (annual) saja. Agar tidak
mengganggu tanaman budidaya, maka harus diusahakan konsentrasi herbisida
yang ada dalam tanah serendah mungkin, sehingga apabila ada yang mengenai
bagian dari tanaman, tidak akan begitu menimbulkan kerusakan pada tanaman
budidaya (Sumintapura dan Soeratno, 1975).
Menurut Tjitrosoedirdjo et al. (1984), bahwa pemakaian herbisida pra
tumbuh kurang efektif saat kurang hujan karena herbisida tersebut memerlukan
kelembaban tanah untuk mengaktifkan senyawanya. Herbisida pra tumbuh
mampu mengendalikan gulma sejak awal, karena kompetisi sejak awal inilah yang
banyak menyebabkan kerugian pada tanaman yang akan dibudidayakan.
Karakteristik Herbisida Indaziflam
Nama umum

: Indaziflam


Rumus bangun

:

Gambar Rumus Bahan Aktif Indaziflam
(Sinonim: 2-Amino-4-[(1R,2S)-2,6-dimethyl-indan-1-ylamino]-6-(1-fluoroethyl)1,3,5-triazine, N-[(1R,2S)-2,3-Dihydro-2,6-dimethyl-1H-inden-1-yl]-6-[(1RS)-1fluoroethyl]-1,3,5-triazine-2,4-diamine) atau C16H20FN5
Indaziflam merupakan herbisida pre emergent yang digunakan untuk
mengontrol gulma di lahan kering, hutan, tanaman industri dan tanaman

Universitas Sumatera Utara

hias.Indaziflam sebagai penghambat biosintesis selulosa pada tanaman.Indaziflam
digunakan dengan dosis antara 50 dan 150 g bahan aktif/ha.Indaziflam tidak
memiliki efek yang buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan (Kaapro dan
Hall, 2012).
Indaziflam adalah suatu bahan kimia untuk penghambat biosintesis
selulosa baru dibawah pengembangan Bayer CropScience untuk mengendalikan
gulma berdaun lebar di tanaman buah tahunan, kacang – kacangan dan tanaman
anggur. Bahan aktif ini diformulasikan sebagai konsentrat suspensi dan

dipasarkan oleh Alion untuk mengontrol gulma monokotildan dikotil ketika
diaplikasikan sendiri atau dicampurkan dengan herbisida lain(Parrishet al., 2009).
Biosintesis selulosa merupakan hal yang umum bagi tanaman. Oleh karena
itu, penghambat biosintesis selulosa(PBS) memiliki potensial yang luas bertindak
untuk mode of action herbisida dan juga digunakan sebagai alat dalam
memecahkan aspek dasar biosintesis selulosa. Hal tersebut merupakan
karakteristik dari herbisida indaziflam sebagai penghambat biosintesis selulosa
dan menyediakan pengertian yang mendalam yaitu mekanisme bersifat
mencegah/menghambat.Indaziflam

yang

diberi

pada

semaian

bibit


memperlihatkan penghambatan biosintesis selulosa seperti gejala pembengkakan
radial dan lignifikasi ektopik. Lagipula, indaziflam tidak diproduksi selulosa di
dalam kurang dari 1 jam pengendalian dan di dalam dosis tertentu. Tidak sama
dengan penghambat biosintesis selulosa isoxaben, indaziflam memiliki daya
aktifitas penghambat biosintesis selulosa yang kuat pada kedua-duanya, yaitu
monokotil (Poa annuaL.) dan tanaman dikotil (Arabidopsis thalianaL.)(Brabham
et al., 2014).

Universitas Sumatera Utara

Diatas 500 bidang percobaan telah diselenggarakan di seluruh AS sejak
2003 dan sudah menunjukkan bahwa 73– 95 g bahan aktif/ha indaziflam akan
mengendalikan 80% gulma selama 90 hari atau lebih lama setelah aplikasi.
(Parrish et al, 2009).
Penggolongan suatu herbisida sebagai penghambatbiosintesis selulosa
pada umumnya didasarkan olehkemampuan melakukan sintesis pada tumbuhan.
Selulosa merupakan polimerasi dari substrat Glukosa-UDP oleh transfer glukosa
CESA protein (Delmer et al., 1999). Di dalam dinding sel dari hipokotil ke daerah
etiolasi semaian bibit Arabidopsis selama lima hari, indaziflam mengurangi
jumlah senyawa asam yang tidak dapat larut(Updegraff, 1969).

Herbisida pratumbuh dapat mematikan kecambah gulma yang baru
tumbuh dan dapat tetap aktif di dalam tanah selama periode tertentu, sehingga
tanah akan dapat relatif terbebas dari gulma selama periode waktu tertentu
(Parto et al.,2010).
Herbisida

pra

tanamanberkecambah,

tumbuh
atau

yang

herbisida

diaplikasikan
yang


sebelum

diaplikasikan

gulma
pada

dan

gulma

belumberkecambah tetapi tanaman sudah tumbuh.Aplikasi herbisida biasanya
dilakukan pada0-4 hari setelah pengolahan tanah(sebelum atau setelah tanam).Biji
-biji gulma akan berkecambah pada umur 3-5 hari setelah pengolahan tanah.Oleh
karena itu, aplikasi herbisida pra-tumbuh harus dilakukan sebelum 3-4 harisetelah
pengolahan tanah (Noor, 1997).
Beberapa herbisida pre-emergent seperti indaziflam disemprot dan dalam
campuran yang digunakan untuk mengontrol rumput tahunan dan gulma berdaun
luas dalam kedelai. Pilihan baru bahan kimia, dosis, dan campuran tangki serta


Universitas Sumatera Utara

kebutuhan herbisida yang akan diuji untuk meningkatkan kontrol sisa gulma di
daerah pertanaman (Eyherabide, 1996).
Eleusine indicaL. Gaertn.
E. indicatumbuh pada tanah yang lembab atau tidak terlalu kering dan
terbuka atau sedikit ternaung. Daerah penyebarannya meliputi 0 – 1600 meter
diatas permukaan laut. Pembabatan sukar untuk memberantasnya karena buku –
buku batang terutama bagian bawah potensial menumbuhkan tunas baru. Aplikasi
herbisida baik kontak maupun sistemik umumnya lebih efektif untuk
mengendalikannya (Nasution, 1984).
Dalam dunia tumbuhan

E.indica

termasuk ke dalam famili

Poaceae,genus Eleusine. Merupakan gulma semusim berdaun pita, membentuk
rumpun yang rapat agak melebar dan rendah. Perakarannya tidak dalam tetapi
lebat dan kuat menjangkar tanah sehingga sukar untuk mencabutnya. Berkembang

biak terutama dengan biji, bijinya banyak dan kecil serta mudahterbawa.E.indica
berbunga sepanjang tahun dan tiaptanamannya dapat menghasilkan hingga
140.000 biji tiap musimnya. Berkembang biak dengan biji dan tumbuh di manamana hinggá 2.000 meter diatas permukaan laut (mdpl).E. indica berbunga
sepanjang tahun dan tiaptanamannya dapat menghasilkan hingga 140.000 biji
tiap musimnya(Lee dan Ngim, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.Eleusine indica L (Gaertn)
E. indica L. Gaertn merupakan salah contoh gulma yang keberadaannya
dapat ditemukan hampir di semua pertanaman ataupun budidaya tanaman,
terutama pada areal perkebunan tanaman tahunan seperti kelapa sawit (Elaeis
guineensis Jacq.).Keberadaan gulma ini cukup mengganggu pada areal produksi
yang meliputi tanaman menghasilkan (TM) dan tanaman belum menghasilkan
(TBM) serta pada areal pembibitannya, khususnya pada main nursery(Lee dan
Ngim, 2000).
Seed bank

Seed bank adalah propagul dormandari gulma yang berada di dalam tanah
yaituberupa biji, stolon dan rimpang, yang akanberkembang menjadi individu

gulma

jikakondisilingkunganMendukungmenyatakan

bahwa

seed

bank

umumnyapaling banyak berada dipermukaan tanah,tetapi adanya retakan tanah
dapatmenyebabkan perubahan ukuran seed bank(seed bank size) menurut
kedalaman tanah.Pada tanah tanpa gangguan seed bank berada pada kedalaman 25cm dari permukaan tanah, tetapi pada tanahpertanian, seed bank berada 12-16
cm diataspermukaan tanah (Santoso et al, 2009).
Kedalaman pembenaman dari biji-biji gulma juga berpengaruh pada
lajuperkecambahannya.Kedalalaman

pembenaman

memberikan


Universitas Sumatera Utara

jumlahperkecambahan yang berbeda. Pemunculan kecambah berkurang sekitar 75
% bilapembenaman biji gulma hanya 0,5 cm. Sehingga biji gulma akan
berkecambahbaik bila berada diatas permukaan tanah, mungkin hal ini karena
pengaruh cahaya.Bila terkena cahaya langsung biji gulma akan berkecambah dua
kali lipat (Moenandir, 1993).
Biji- biji

yang dalam

kondisi

yangmenguntungkan

akan

dapat


berkecambah dan tumbuh menimbulkan gangguanserta berkompetisi dengan
tanaman pangan yang disebut sebagai simpanan biji.Biji- biji yang berada pada
lapisan olah tanah masih digolongkan simpanan biji,karena pada suatu saat biji ini
dapat terangkat ke permukaan tanah akibat adanyapengolahan tanah . Pada
umumnya biji yang berada pada lapisan olah (sampaikedalaman 25 cm) yang
perlu mendapat perhatian khussus karena biji-biji inilahyang memegang peranan
penting baik dari segi jenis maupun jumlah yang akanmenimbulkan gangguan
nantinya (Gulshan and Altaf, 2012).
Air yang diserap oleh benih berguna untuk proses imbibisi benih, imbibisi
benih itu sendiri berguna untuk proses metabolisme benih. Proses penyerapan
cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk ke dalam
kotiledon

menyebabkan

volumenya

bertambah,

akibatnya

kotiledon

membengkak.Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya
testa.Perkecambahan

biji

berhubungan

dengan

aspek

kimiawi.

Proses

tersebutmeliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzi
m, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon
ke daerah titik tumbuh ataudaerah lainnya, serta asimilasi (fotosintesis)(Sudjadi
2006).

Universitas Sumatera Utara

Kecepatan

gulma

tumbuh

jugadipengaruhi

oleh

dormansi

biji.Dormansiadalah suatu istilah fisiologis tumbuhan yangdipergunakan untuk
biji atau organ vegetativyang tidak mau berkecambah meskipunkeadaan
lingkungannya menguntungkan.Dormansi merupakan strategi reproduksigulma
untuk tetap bertahan hidup dalamkeadaan yang tidak menguntungkan.
Dengancara demikian, perkecambahan dapat terjadibeberapa waktu kemudian dan
atau terjadi ditempat lain yang berjauhan dengan induknya.Selain itu dormansi
dapat menjadikan biji-bijigulma tahan bertahun-tahun dalam tanah danhanya akan
berkecambah dan tumbuh bilakeadaan lingkungannya menguntungkan. Biji-biji
gulma yang
Kadar Air Tanah
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry
basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100
persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen
(Syarif dan Halid, 1993).
Air mengendalikan hampir seluruh proses fisik, kimia, dan biologi yang
terjadi di dalam tanah. Air dalam tanah berperan sebagai pelarut dan agen
pengikat antar partikel-partikel tanah, yang selanjutnya berpengaruh terhadap
stabilitas struktur dan kekuatan tanah serta bahan geologik.Secara kimia, air
berperan sebagai agen pengangkut zat terlarut dan suspensi yang terlibat dalam
perkembangan tanah dan degradasi. Dengan melalui pengaruhnya pada hampir
semua proses kimia dan fisika alami, seluruh proses kehidupan tergantung air
tanah (Hardjowigeno. 1995).

Universitas Sumatera Utara

Menurut hasil penelitian manurunget al (2015), kadar air tanah sangat
mempengaruhi pertumbuhan bibit tanaman karet. Penurunan kadar air tanah
menghambat pertumbuhan tinggi tanaman, menurunkan bobot kering tajuk,
derajat infeksi akar serta serapan hara N dan P tanaman pada bibit karet. Inokulasi
mikoriza Acaulospora sp. pada kondisi kadar air tanah 80 % kapasitas lapang dan
Glomus sp. pada kondisi kadar air tanah 60 % kapasitas lapang meningkatkan
bobot kering tanaman, serapan hara N dan P tanaman pada bibit karet.
Hasil penelitian Jhala et al (2012), penggunaan herbisida indaziflam
sangat efektif di aplikasikan pada lahan irigasi dan curah hujan yang tinggi, hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelarutan tertinggi herbisida indaziflam pada
dosis 145 gr b.a/ha dan curah hujan 15 cm /ha menyebabkan rumputLolium
multiflorum L tidak ada yang bertahan hidup, dibandingkan dengan seluruh
perlakuan dosis dan curah hujan, akan tetapi penggunaan herbisida kurang efektif
pada lahan yang curah hujannya dibawah 5 cm/ha ditandai dengan adanya Lolium
multiflorum L yang masih bertahan hidup, ini artinya penggunaan herbisida
indaziflam kurang efektif di lahan yang kering.

Universitas Sumatera Utara