Identifikasi Faktor Penyebab Pengangguran di Kota Medan Kecamatan Medan Selayang dengan Menggunakan Metode Analisis Faktor

8

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 PERTUMBUHAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah:


Faktor Sumber Daya Manusia

Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki

kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan
membangun infrastruktur di daerah-daerah.


Faktor Sumber Daya Alam

Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam
melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.

Universitas Sumatera Utara

9



Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktifitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.


Faktor Budaya

Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi
yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan
kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat
proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan
sebagainya.



Sumber Daya Modal

Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK.Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktifitas.
Salah satu masalah ekonomi terbesar di Indonesia adalah bayaknya jumlah
pengangguran, dan pengangguran tersebut tidak lepas dari peran sumber daya
manusia yang ada di suatu negara atau daerah.

2.2 PENGANGGURAN
Permasalahan di bidang ketenagakerjaan Indonesia yang paling dirasakan
hingga kini adalah pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada
Agustus 2015, jumlah penganggur terbuka mencapai 7,56 juta orang atau 6,18
persen dari angkatan kerja sebanyak 122,4 juta orang.

Universitas Sumatera Utara

10


Dalam pengamatannya, pengangguran disebabkan oleh dua hal yaitu jumlah
angkatan kerja yang setiap tahun meningkat dan terbatasnya kesempatan kerja.
Peningkatan jumlah angkatan kerja diakibatkan karena adanya lulusan dari
lembaga pendidikan maupun mereka yang belum diserap oleh pasar kerja pada
tahun sebelumnya.
Sedangkan terbatasnya kesempatan kerja antara lain diakibatkan oleh kondisi
pertumbuhan perekonomian nasional dan adanya ketidaksesuaian antara
kebutuhan dengan ketersediaan tenaga kerja.
Tetapi juga pada penciptaan sumber daya manusia (SDM) yang mampu
mengelola sumber daya alam yang tersedia sehingga membawa bangsa ini keluar
menjadi bangsa yang hebat.
Lemahnya SDM Indonesia dalam berkompetisi di dunia kerja salah satunya
disebabkan sistem pendidikan dan penyiapan SDM yang salah. Untuk itu,
lembaga pendidikan di semua level diminta merancang ulang program dan
orientasi dengan memasukkan unsur pendidikan kewirausahaan.
Lembaga pendidikan formal harus mampu menyiapkan calon tenaga kerja
handal

dan


kompeten

nasionalis.Untuk

itu

selain

kurikulum

menyiapkan
dan

kader

silabinya

bangsa

harus


terdidik

didesain

dan

dengan

mempertimbangkan perkembangan zaman dan kebutuhannya selain perubahan
pola pikir bagi peserta didik yang dalam bahasa pemerintahan Jokowi-JK disebut
revolusi mental.
Dalam penelitian ini penulis akan meneliti faktor-faktor penyebab
pengangguran yang dibatasi pada 11 faktor yang telah ditetapkan, yaitu:
persaingan melamar kerja, lowongan pekerjaan, PHK, kurangnya informasi,
karyawan perusahaan tidak sesuai jurusan, tuntutan perusahaan, perhatian
pemerintah, umur, kepadatan penduduk, kemalasan dan penerapan kecerdasan.

Universitas Sumatera Utara


11

2.3 DESAIN PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah
(Zikmund, et.al, 2009). Penelitian juga didefenisikan sebagai usaha yang secara
sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga
sebagai penyaluran hasrat ingin tahu manusia (Suparmoko, 1991).
Dalam setiap penyusunannya, penelitian dilakukan menggunakan metodemetode yang telah disesuaikan dengan tujuan dari penelitian yang ingin diperoleh.
Semua bergantung pada bidang penelitian, masalah yang diangkat, tujuan serta
apa yang menjadi parameter ukur dalam penelitian sosial yang menjadi konsep
utama dalam penelitian ini.

2.4 KONSEP PENELITIAN
Pada bagian ini dirancanglah kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di
dalamnya memuat secara rinci prosedur untuk pengumpulan data, instrumen
penelitian, cara pengujian, kemungkinan jawaban terhadap research questions
sampai dengan model analisis yang dipergunakan.
Berdasarkan klarifikasi atau tujuannya terdapat dua jenis penelitian atau
analisis yang ingin diperoleh (Jollife, 2002), yaitu:

a. Exploratory Analysis, atau disebut juga Turkey Analysis dilakukan dengan
cara

melakukan

analisis

yang

memungkinkan

untuk

mamahami/menemukan suatu sifat tertentu pada data. Exploratory
Analysis cocok digunakan untuk penelitian yang tidak menguji hipotesis
seperti Data Driven Research.
b. Confirmatory Analysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menguji
hipotesis yang telah dibuat berdasarkan teori tertentu (mengkonfirmasi
teori) seperti pada Theory Driven Research.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan konsep Exploratory Analysis,

karena seluruh data akan diambil dari mekanisme kuesioner sebagai data primer,

Universitas Sumatera Utara

12

sehigga teori-teori yang ada hanya akan menjadi pertimbangan, namun tidak
menjadi tolak ukur dari keseluruhan mekanisme penelitian.
Karena tujuan yang ingin diperoleh adalah untuk memperoleh faktor-faktor
dominan yang menyebabkan pengangguran. Dan dari sini, akan teridentifikasi
banyak variabel yang akan diolah sedemikian rupa menjadi faktor-faktor dominan
yang dicari dan teknik multivariat dengan analisis faktor akan dipakai menjadi
acuan bagi peneliti untuk mengidentifikasi data penelitian selanjutnya.
2.5 SUMBER DAN DATA SAMPEL
Dalam penelitian, selalu dilakukan pengumpulan data yang merupakan alat
bantu utama dalam penelitian. Berdasarkan cara memperolehnya, terdapat dua
jenis data, yaitu:
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek-objek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Dalam penelitian

ini, data primer akan diperoleh dari pengujian kuesioner.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Di penelitian ini data sekunder diambil dari fasilitas website
secara rangkuman artikel yang ada di internet dari produsen produk dan
pihak yang berkaitan
Dalam suatu penelitian diperlukan berbagai metode yang menunjang
terlaksananya penelitian secara baik sehingga hasil yang didapatkan benar-benar
akurat.Langkah awal dalam suatu penelitian adalah penetapan populasi sampel
untuk mendapatkan bahan penelitian.
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber
pengambian sampel atau sekumpulan yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah penelitian.Sampel adalah bagian dari populasi statistik
yang cirinya dipelajari untuk memperoleh informasi tentang seluruhnya atau dapat
juga dikatakan sebagai suatu bagian dari populasi atau semesta sebaga wakil
(representasi) populasi atau semesta itu.

Universitas Sumatera Utara

13


Ada beberapa macam sampel yang didapat dipergunakan sesuai keperluan
dan jenis penelitian (Ary, Jacobs & Sorensen. 2010) antara lain:
1. Random sampling atau sampel acak adalah sampel yang terdiri dari unsurunsur yang dipilih dari populasi dianggap random/acak bila tiap unsurunsur yang dipilih dari populasi tersebut memiliki probabilitas atau
kemungkinan yang sama untuk dipilih.
2. Sampel representative ialah sampel yang kira-kira memiliki karakterisrikkarakteristik populasi yang relevan dengan penelitian yang bersangkutan.
3. Sampel sistematis adalah sebuah sampel yang proses pemilihannya
dilakukan secara sistematis dari populasinya. Sampel jenis ini banyak
digunakan dalam penelitian statistika.
4. Sampel luas atau sampel kelompok adalah sampel yang prosedur
pengambilan sampelnya menggunakan lokasi geografis sebagai dasarnya.
5. Sampel bertingkat. Bila populasinya ternyata terdiri dari bermacammacam jenis, maka populasi dapat dibagi kedalam beberapa stratum dan
sampelnya dapat dipilih secara random dari tiap stratum.
6. Sampel kuota adalah sampel yang dipilih dari stratum-stratum tertentu
yang dianggap cukup representative bagi populasinya.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel representative.
Sesuai dengan teori multivariat yang dikemukakan Hair bahwa standar ukuran
sampel yang diperlukan untuk analisis faktor ini minimal 5 variabel yang diteliti
(Sheskin, 2000). Jika terdapat 20 variabel, maka sampel haruslah minmal 100
responden.
Daerah penelitian yang akan diteliti adalah Kecamatan Medan Selayang Kota
Medan yang berpopulasi 104.454 orang dan yang pengangguran 4.630 orang
(Badan Pusat Statistik Kota Medan 2015) dan kategori responden yang akan
dijadikan sampel adalah:
-

Usia 15-65 tahun yang tidak memiliki pekerjaan.

-

Orang yang bekerja kurang dari dua hari dalam seminggu.

-

Ibu rumah tangga.

Universitas Sumatera Utara

14

2.6

METODE SURVEI
Dalam pengumpulan data ini dilakuan survei.Survei adalah penelitian yang

diadakan untuk memperoleh fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan secara faktual.
Jenis-jenis survei:
1. Book Survey
Pada survei ini kita memepelajari buku-buku atau bahan-bahan bacaan
yang berhubungan dengan masalah atau topik permasalahan yang akan
diteliti. Dimana didalamnya meneliti dokumen-dokumen, membaca bukubuku, karya ilmiah, majalah dan buku lainnya yang berhubungan dengan
literatur ini.
2. Explanatory Survey
Survey bersifat menjelaskan suatu fenomena yang digambarkan. Teori
yang ada memerlukan pengujian dan perencanaan survei, sehingga data
yang dikumpulkan diperlukan penelitian mendapatkan penjelasan.
a. Content Survey
Di dalam survei terlebih dahulu kita harus mengumpulkan informasi
tentang suatu peristiwa kemudian menguraikannya. Sebagai contoh,
jika kita menguraikan pengangguran maka yang dilihat adalah hal apa
digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran.
b. Survei Normatif
Survei ini bertujuan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan mengenai
keadaan masyarakat tertentu. Norma-norma atau kriteria-kriteria
tertentu yang berlaku pada masyarakat.
c. Survei Status
Survei yang bertujuan untuk mengetahui posisi atau status seseorang
dalam masyarakat.

2.7 INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.Kusioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh jawaban

Universitas Sumatera Utara

15

atau infomasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal
yang diketahuinya (Arikunto, 1998). Dengan kata lain kuesioner adalah salah satu
alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data. Kuesioner biasanya berupa
pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Metode
kuesioner ini digunakan apabila:
1. Tanggapan dari pertanyaan diketahui dan dapat dikuantifikasi
2. Mengumpulkan data dari grup besar
3. Data tidak dibutuhkan cepat
4. Ketika kesalahan tanggapan dapat ditoleransi
5. Ketika sumber daya untuk mengumpulkan data terbatas.
Beberapa jenis kuesioner berdasarkan cara pengumpulan data adalah:
1. Mail questionnaire (melalui surat)
2. Self administered (responden mengisi sendiri kuesioner tersebut)
3. Interview
4. Group administered questionnaire

2.8 SKALA PENGUKURAN
Teknik pengukuran data yang digunakan adalah attitude scales, yaitu suatu
kumpulan alat pengukuran yang mengukur tanggapan individu terhadap suatu
objek atau fenomena.
Skala pengukuran dari data yang diperoleh adalah berupa skala ordinal dengan
menggunakan skala likert, dengan bobot nilai 5,4,3,2,1.
Berdasarkan skala pengukurannya data dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Skala Nominal
Misalnya: jenis kelamin, agama dan sebagainya. Sering juga data nominal
diberi simbol bilangan saja. Misalnya: laki-laki diberi nilai 1 dan
perempuan diberi nilai 2.
2. Skala Ordinal

Universitas Sumatera Utara

16

Data yang diukur menggunakan ordinal selain mempunyai ciri nominal,
juga mempunyai ciri berbentuk peringkat atau jenjang. Misalnya tingkat
pendidikan nilai ujian (dalam huruf).
3. Skala Interval
Data yang diukur menggunakan skala interval selain mempunyai ciri
nominal dan ordinal, juga mempunyai ciri interval yang sama.
4. Skala Rasio
Skala rasio ini selain mempunyai ketiga ciri dan skala pengukuran diatas,
juga mempunyai nilai nol yang bersifat mutlak. Misalnya: umur, berat
sesuatu, pendapatan dan sebagainya

2.9 TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah suatu cara untuk menentukan banyaknya sampel dan
pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam
penelitian dapat mewakili populasinya (representatif) baik dari aspek jumlah
maupun dari aspek karakteristik yang dimiliki populasi. Sampling adalah proses
pemilihan sejumlah elemen dari populasi sehingga dengan meneliti dan
memahami karakteristik sampel dapat digeneralisir untuk karakteristik populasi.
Jarang sekali suatu penelitian dilakukan dengan cara memeriksa semua objek
yang diteliti, tetapi sering digunakan sampling. Alasannya adalah:
1. Biaya, waktu dan tenaga untuk menyelidiki sensus.
2. Populasi yang berukuran besar selain sulit untuk dikumpulkan, dicatat dan
dianalisis juga biasanya akan menghasilkan informasi yang kurang teliti.
Dengan cara sampling jumlah objek yang harus diteliti menjadi lebih
kecil, sehingga lebih terpusat perhatiannya.
3. Percobaan-percobaan yang berbahaya atau bersifat merusak hanya cocok
dilakukan dengan sampling.
Keuntungan dengan menggunakan teknik sampling antara lain adalah
mengurangi ongkos, mempercepat waktu penelitian dan dapat memperbesar ruang
lingkup penelitian (Teken, 1965). Metode pengambilan sampel yang ideal
memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

17

1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi
yang diteliti.
2. Dapat menentukan ketepatan hasil penelitian dengan menentukan
penyimpangan baku dari taksiran yang diperoleh.
3. Sederhana dan mudah diperoleh.
4. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah
mungkin.

Dalam menentukan besarnya sampel dalam suatu penelitian, ada empat
faktor yang harus dipertimbangkan yaitu :
1. Derajat keseragaman populasi.
2. Ketetapan yang dikehendaki dari penelitian.
3. Rencana analisis.
4. Tenaga, biaya dan waktu.
Teknik sampling dapat dikelompokkan jadi dua yaitu:
1. Probability sampling, meliputi :
a. Simple random sampling (populasi homogen) yaitu pengambilan
sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada. Teknik ini hanya dilakukan jika populasinya homogen.
b. Proportionale stratifiled

random sampling

(populasi

tidak

homogen) yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan
memperhatikan stara yang ada. Artinya setiap strata terwakili
sesuai proporsinya.
c. Disproportionate stratifiled random sampling yaitu teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel dengan populasi
berstrata tetapi kurang proporsional, artinya ada beberapa
kelompok strata yang ukurannya kecil sekali.
d. Cluster sampling (sampling daerah) yaitu teknik ini digunakan
untuk menentukan jumlah sampel jika sumber data sangat luas.
Pengambilan sampel

didasarkan di daerah populasi

yang

ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

18

2. Non Probability Sampling, meliputi: sampling sistematis, sampling kuota,
sampling accidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball
sampling.
2.10UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Uji validitas
Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah
kuesioner

dapat

digunakan

untuk

mengukur

keadaan

responden

sebenarnya. Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus
korelasi Product Moment Pearsons, yaitu:

dimana:

�=

n(∑ XY) − (∑X∑Y)

�[n∑x 2 − (∑x)2 ][n∑y 2 − (∑y)2 ]

r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
X = Nilai pertanyaan dari variabel
Y = Jumlah Total dari nilai X
jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten
bila dilakukan 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat
ukur yang sama. Untuk mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik
Cronbach Alpha. Rumus yang digunakan adalah:
∑ �2

r=�
� �1 − 2 � �
��
�−1

keterangan:
r

= nilai (koefisien) Alpa Cronbach

k

= banyaknya variabel penelitian

∑ ��2

= jumlah varians variabel penelitian

��2

= varians total

Universitas Sumatera Utara

19

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha >0,60.

2.11 Analisis Faktor
Pada awalnya teknik analisis faktor dikembangkan pada awal abad ke20.Teknik analisis ini dikembangkan dalam bidang psikometrik atas usaha ahli
statistika Karl Pearson, Charles Spearman, dan lainnya untuk mendefinisikan dan
mengukur intelegensi seseorang.
Analisis faktor merupakan alat pereduksi, mengekstraksi sejumlah faktor
bersama (common faktor) dari gugusan asal X1, X2,...Xp, sehingga:
1. Banyaknya faktor lebih sedikit dari variabel asal X.
2. Sebagian besar informasi variabel X tersimpan dalam faktor.

Kegunaan:
1. Mengekstraksi variabel laten dari indikator atau mereduksi variabel
observasi menjadi variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit
2. Mempermudah interpretasi hasil analisis, sehingga diperoleh Informasi
yang lebih riil dan sangat berguna
3. Pemetaan dan pengelompokkan objek berdasarkan karakteristik faktor
tertentu
4. Mendapatkan data variabel konstruks (skor faktor ) sebagai data input
analisis lebih lanjut (analisis diskriminan, regresi, kluster, ANOVA, path,
model stuctural, MDS, dan lain sebagainya).

Menurut Johnson dan Wichern (1982), analisis faktor merupakan teknik
analisis multivariat yang bertujuan untuk meringkas sejumlah p variabel yang
diamati menjadi sejumlah m faktor penting, dengan m0,5 sehingga
terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan untuk maksud ini adalah
Principal Component Analysis dan rotasi faktor dengan metode Varimax (bagian
dari orthogonal).
Setelah sejumlah variabel terpilih, maka dilakukan ekstraksi variabel
tersebut sehingga menjadi beberapa faktor. Setelah memproses variabel-variabel
yang layak, maka dengan program SPSS versi 20 akan diperoleh nilai hasil
statistik yang menjadi indikator utama yaitu tabel communalities, tabel Total
Variance Explained, Grafik Scree, tabel component matrix dan tabel rotated
component matrix.
Tabel Communalities merupakan tabel yang menunjukkan persentase
variansi dari tiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk.Nilai
yang dilihat adalah extraction yang terdapat pada tabel communalities.Makin kecil

Universitas Sumatera Utara

23

nilainya, makin lemah hubungan antara variabel yang terbentuk.Perhitungan
communality setiap variabel dengan persamaan.
Communality adalah jumlah varian yang disumbangkan oleh suatu
variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis.Bisa juga disebut proporsi
atau bagian varian yang dijelaskan oleh common factor atau besarnya sumbangan
suatu faktor terhadap varian seluruh variabel.
Tabel Total Variance Explained, menunjukkan persentase variansi yang
dapat dijelaskan oleh faktor secara keseluruhan. Nilai yang menjadi indikatornya
eigenvalues yang telah mengalami proses ekstraksi. Pada tabel akan tercantum
nilai extraction sum of square loading. Hal ini disebabkan nilai eigenvalues tidak
lain merupakan jumlah kuadrat dari faktor loading dari setiap variabel yang
termasuk ke dalam faktor. Faktor Loading ini merupakan nilai yang
menghubungkan faktor-faktor dengan variabel-variabel.Variabel yang masuk ke
dalam faktor adalah yang nilainya lebih dari satu ( ≥ 1). Dari sini akan terlihat
pula jumlah faktor yang akan terbentuk.

Perhitungan nilai karakteristik (eigenvalue) , dimana perhitungan ini
berdasarkan persamaan karakteristik:

Keterangan:

det(� − ��) = 0



= matriks korelasi dengan orde n x n



=eigenvalue



= matriks identitas

Eigenvalue adalah jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor.
Penentuan faktor karakteristik (eigen factor) yang bersesuaian dengan nilai
karakteristik (eigen value). Matriks loading factor (� ) diperoleh dengan
mengalikan matriks eigen factor (�) dengan akar dari matriks eigen value (�).
Factor loading merupakan korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.
Grafik Scree Plot menggambarkan tampilan grafik dari tabel Total
Variance Explained.Grafik ini sebenarnya menunjukkan peralihan dari satu faktor
ke faktor lainnya garis menurun disepanjang sumbu y. Sumbu x menunjukkan

Universitas Sumatera Utara

24

jumlah komponen faktor yang terbentuk, sedangkan sumbu y menunjukkan nilai
eigenvalues.
Tabel component matrix menunjukkan kategori variabel-variabel ke dalam
komponen faktor, atau dengan kata lain menunjukkan distribusi variabel-variabel
pada faktor yang terbentuk. Bila yang dijadikan acuan adalah nilai faktor loading
yang ada dalam tabel, dimana nilai lebih besar menunjukkan korelasi yang cukup
kuat antara variabel-variabel tersebut dengan komponen faktor. Jumlah jasa
kuadrat faktor loading dari tiap variabel tidak lain merupakan nilai extraction
untuk tiap variabel yang tercantum dalam tabel communalities.

2.12.4 Rotasi Faktor
Pada rotasi faktor, matrik faktor ditransformasikan ke dalam matrik yang lebih
sederhana, sehingga lebih mudah diinterpretasikan.Dalam analisis ini rotasi faktor
dilakukan dengan metode rotasi varimax. Hasil dari rotasi ini terlihat pada tabel
Rotated Component Matrix, dimana dengan metode ini nilai total variance dari
tiap variabel yang ada di tabel component matrix tidak berubah. Yang berubah
hanyalah komposisi dari nilai faktor Loading dari tiap variabel. Interpretasi hasil
dilakukan dengan melihat Faktor Loading.
Faktor Loading adalah angka yang menunjukkan besarnya korelasi antara
suatu variabel dengan faktor satu, faktor dua, faktor tiga, faktor empat atau faktor
lima yang terbentuk. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang
mana, dilakukan dengan melakukan perbandingan besar korelasi pada setiap baris
di dalam setiap tabel.
Dalam penelitian ini digunakan metode Varimax, karena bertujuan untuk
mengekstraksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor.Selain itu metode ini
menghasilkan struktur relatif lebih sederhana dan mudah diinterpretasikan.

2.12.5 Penamaan Faktor
Pada tahap ini akan diberikan nama-nama faktor yang telah terbentuk berdasarkan
factor loading suatu variabel terhadap faktor terbentuknya setelah tahapan
pemberian nama faktor terbentuk.

Universitas Sumatera Utara