Jenis-Jenis Bakteri Gram Positif Potensial Patogen Pada Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Tambak Desa Tanjung Rejo Paluh Putri Percut Sei Tuan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia termasuk negara maritim yang mempunyai potensi hasil
perikanan laut yang sangat luas. Sebagai negara maritim, usaha budidaya laut
merupakan salah satu usaha yang dapat memberikan alternatif sumber penghasilan
untuk dapat meningkattkan pendapatan bagi nelayan. Berkembangnya usaha
budidaya, dapat meningkatkan produksi baik jumlah maupun mutunya. Dampak
lebih lanjut dari usaha ini adalah kesejahteraan masyarakat nelayan mengalami
peningkatan disamping itu negara diuntungkan karena adanya peningkatan jumlah
devisa sebagai hasil ekspor produk perikanan.
Peningkatan permintaan produk perikanan untuk kebutuhan domestik
maupun ekspor saat ini telah menempatkan sektor perikanan pada posisi yang
penting. Potensi pengembangan budidaya perikanan sangat besar yang
menyebabkan intensifikasi semakin menjadi pilihan. Namun, intensifikasi
budidaya tersebut sering menyebabkan menurunnya kondisi lingkungan yang
pada akhirnya menimbulkan masalah berupa timbulnya penyakit. Penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, selain dapat menyebabkan kematian massal juga
mengganggu kualitas ikan dengan menurunkan mutu daging ikan yang terinfeksi
sehingga tidak disukai oleh konsumen. Beberapa kasus wabah penyakit akibat
infeksi bakteri telah menyebabkan pembudidaya mengalami kerugian besar, oleh

karena

itu,

penanganan

penyakit

perlu

mendapat

perhatian

serius

(Gardenia dkk., 2010).

Universitas Sumatera Utara


Ikan bandeng selain menjadi makanan bernilai gizi, juga telah menjadi
komoditas ekspor di Taiwan dan Tiongkok sebagai umpan untuk ikan tuna
(Thunnus spp) dan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Namun dalam budidaya ikan
bandeng masih terdapat banyak permasalahan, seperti tingkat eutrofikasi yang
ditimbulkan oleh penggunaan pupuk yang berlebihan. Pertumbuhan yang lambat
karena permasalahan perairan (kualitas air) dan pakan alami yang sulit tumbuh,
masih terdapat nener yang diperoleh dari alam, penggunaan bahan-bahan kimiawi
berbahaya, munculnya penyakit yang menyerang ikan bandeng, hingga
penanganan pascapanen yang kurang baik dan menyebabkan mutu ikan bandeng
menurun. Budidaya bandeng di Indonesia menunjukkan prospek yang baik,
dimana pada tahun 2008 produksi bandeng mencapai 422.086 ton, lebih tinggi
dari Filipina yang hanya 349.432 ton. Kemudian produksi meningkat pada tahun
2012 yaitu sebesar 482.930 ton (Anwar, 2014).
Penyakit menghambat pertumbuhan ikan bandeng, bahkan menyebabkan
kematian dan gagal panen. Penyakit dipicu seiring dengan memburuknya kualitas
air. Penumpukan bahan organik dari sisa kotoran ikan menjadi media
perkembangan parasit dan bakteri. Penyakit yang sering menyerang bandeng
dikenal sebagai cold atau penyakit pilek yang biasa berjangkit pada saat terjadinya
perubahan cuaca mendadak (hujan deras atau penurunan suhu air). Tandatandanya yaitu bandeng menjadi lemah, nafsu makan berkurang, dan warna kulit
menjadi pudar yang tampak nyata setelah 2–3 hari. Bakteri yang sering

menimbulkan penyakit adalah vibrio yang menyebabkan ekor busuk (finrot).
Pergantian air secara rutin dapat mengurangi penyakit. Penggunaan bahan kimia

Universitas Sumatera Utara

untuk menanggulangi penyakit tidak dianjurkan, kecuali dalam kondisi terpaksa
(Anwar, 2014)

Perumusan Masalah
Suatu usaha budidaya seringkali terdapat berbagai permasalahan yang
dihadapi seperti adanya serangan penyakit pada kurun waktu tertentu yang dapat
menghambat pertumbuhan biota bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi biota
tersebut. Permasalahan tersebut sering dihadapi dalam usaha perikanan, satu
diantaranya usaha budidaya ikan bandeng pada tambak Desa Tanjung Rejo Paluh
Putri Percut Sei Tuan milik pak Iwan.
Berdasarkan deskripsi diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1.

Bakteri Gram positif patogen apa saja yang hidup dan menginfeksi ikan

bandeng (C. chanos)?

2.

Apakah ada bakteri Gram positif patogen yang dominan hidup serta
menginfeksi ikan bandeng (C. chanos)?

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian, ikan bandeng
merupakan ikan yang populer dikalangan masyarakat luas dan menjadi kegemaran
banyak orang di Indonesia. Hama serta penyakit yang ada pada budidaya ikan
bandeng menjadi salah satu faktor yang cukup menentukan akan keberhasilan
budidaya ikan bandeng.

Universitas Sumatera Utara

Timbulnya serangan penyakit merupakan hasil interaksi yang tidak
seimbang antara lingkungan, kondisi inang (ikan) dan patogen (penyakit).
Identifikasi bakteri pada berbagai anggota tubuh ikan bandeng yang diduga
terdapat bakteri penyebab penyakit sangat penting untuk menentukan spesies

bakteri apa yang paling dominan pada tubuh ikan bandeng yang diduga terserang
penyakit serta pengambilan sampel air dimana ikan bandeng itu hidup untuk
mengetahui bakteri-bakteri apa saja yang ada pada tambak ikan bandeng sehingga
dapat diidentifikasi bakteri yang didapat. Berikut ini adalah kerangka pemikiran
(Gambar 1) dalam melakukan penelitian ini:
Budidaya Ikan Bandeng
(Chanos chanos)

Serangan Penyakit Pada Ikan

Virus

Jamur

Bakteri

Parasit

Isolai


Identifikasi Gram Positif
Bakteri Penyebab Penyakit

Bakteri-Bakteri Gram
Positif Penyebab Penyakit

Keterangan :

= Faktor utama penelitian
= Faktor penunjang penelitian
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui jenis-jenis bakteri Gram positif potensial patogen yang
hidup dan menginfeksi ikan bandeng.


2.

Untuk mengetahui bakteri Gram positif potensial patogen yang paling
dominan hidup dan menginfeksi ikan bandeng.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi bagi pembudidaya
ikan laut, payau, dan tawar dengan mengetahui bakteri-bakteri Gram positif
potensial patogen penyebab penyakit yang dapat menginfeksi ikan laut dan payau
khususnya ikan bandeng serta bagaimana cara penanganan kualitas air yang baik.

Universitas Sumatera Utara