Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Di Sumatera Utara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Bank umum adalah bank yang melakasanakan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian
bank adalah:
Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya dibidang keuangan
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan
Dari pengertian di atas dapat diartikan secara luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya perbankan
selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan pertama adalah
mehimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank.
Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata
memperoleh keuntungan yang sebesar-bersarnya bagi pemilik bank tapi juga
kegiatan itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Defenisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalani usahanya
Universitas Sumatera Utara
di Indonesia. Seperti halnya tugas dan fungsi Perbankan Indonesia, Bank Umum
juga merupakan agenof development, yang bertujuan meningkatan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.
2.2
Fungsi Bank Umum
Fungsi dan tujuan utama dari pembentukan bank di Indonesia adalah
sebagai Agent of Development (terutama bagi bank-bank milik Negara) dan
Financial intermediary.
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank memberikan jasa-jasa
keuangan baik kepada unit yang surplus maupun unit yang defisit.Bank
melakukan beberapa fungsi dasar.
Bank umum memiliki fungsi pokok yaitu menciptakan uang dalam bentuk
uang giral.menghimpun dana dari masyarakat melalui giro, tabungan, dan
deposito. Menyalurkan dana ke masyarakat melalui pemberian kredit.
Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan
ekonomi. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan
strategis.Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan
kelancaran sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi
bank umum seperti yang diuraikan dibawah ini menunjukkan pentingnya
keberadaan bank umum dalam perekonomian modern : (1) penciptaan uang, (2)
mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan dana
Universitas Sumatera Utara
simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan
barang-barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya .
2.3
Sumber-Sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank
dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan
fungsinya bahwa bank dalah lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-hari
adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang
(memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana)
sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah Dana yang bersumber
dari bank itu sendiri.Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri.
Modal sendiri sering disebut juga dana pihak I, yang terdiri dari modal inti dan
modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor, agio saham, modal
sumbangan, cadangan-cadangan dan laba operasional yang terdiri atas laba
ditahan, laba tahun lalu dan laba berjalan.Sedangkan modal pelengkap terdiri atas
cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal
pinjaman dan modal subordinasi.
Bank juga menerima dana dari masyarakat luas dalam bentuk: Simpanan
Giro, Deposito dan Tabungan.
Simpanan Giro (demand deposi)Simpanan pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pememindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro
Universitas Sumatera Utara
dilakukan melalui suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Rekening
ini juga digunakan untuk menata usahakan kredit yang juga diberikan melalui
rekening koran.
Simpanan Deposito (time deposito), Deposito atau simpanan berjangka
adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dengan bank yang bersangkutan.
Deposito ini dibedakan dengan jangka waktu temponya, masing masing
bank mempunyai pembagian jangka waktu yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya waktu tersebut diatur dalam bentuk satu bulan, tiga bulan, enam bulan,
satu tahun, dua tahun dan seterusnya.Tingkat suku bunga deposito berjangka juga
berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu jatuh temponya.Biasanya suku bunga
deposito berjangka yang jangka waktunya lebih panjang, maka suku bunganya
lebih tinggi.
Simpanan Tabungan (saving deposito), yaitu simpanan pada bank yang
penyetorannya dan penarikan dananya dapatdilakukan sewaktu-waktu dengan
tidak perlu memperhatikan jatuh temponya seperti pada deposito berjangka. Motif
masyarakat adalah untuk menanamkan dananya dan untuk berjaga-jaga atau untuk
menghimpun dana untuk tujuan tertentu kemudian ditarik kembali.
Sumber dana dari lembaga lainnya merupakan tambahan jika bank
mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas.
Dana ini sering disebut dengan dana pihak II. Pencarian dari sumber dana ini
relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksitransaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia.
b) Pinjaman antar bank (Call money).
c) Pinjaman dari bank-bank luar negeri.
d) Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
Menurut teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku
bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan
masyarakat untuk menabung.Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi
masyarakat terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk
konsumsi guna menambah tabungan.Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat
suku bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan
investasi juga.makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga
makin besar. (Nopirin, 1995).
2.4. Model Laba Bank
Model pasar persaingan lembaga keuangan bank mengakibatkan setiap
bank sebagai pengikut harga sehingga setiap bank mengikuti tingkat bunga
deposito, tingkat bunga kredit, dan tingkat bunga antar bank. Pada tingkat biaya
tertentu, laba maksimal dari bank adalah:
[πD, L] = rL xL + rxIBM − rD − C[ D, L]
IBM = (1 − α ) xD − L
Universitas Sumatera Utara
Setelah di substitusi akan mengubah model laba masimum dari lembaga
keuangan bank menjadi
π [ D, L] = rL x[(1 − α ) xD − L] − rD xD − C[ D, L]
= rL xL + r (1 − α ) xD − rxL − rD xD − C[ D, L]
= [rL − r ]L + [r (1 − α ) − rD ]D − C[ D, L]
FOC model laba bank terhadap L dan D akan menjelaskan perilaku
permintaan deposti dan penawaran kredit dari lembaga keuangan yaitu
∂C [D, L ]
∂π [D, L ]
=0
= (rl − r ) −
∂L
∂L
∂C [D, L ]
∂π [D, L]
=0
= (r (1 − α ) − rD ) −
∂D
∂D
Artinya pasar persaingan bank akan selalu menyesuaikan volume kredit
dan deposti pada tingkat intermediasi marginal sama dengan biaya manajemen
marjinal. Penyesuaian kredit dan deposito bank tergantung pada tingkat bunga
deposito [r D] , tingkat bunga kredit, tingkat bunga antar bank dan tingkat giro
wajib minimum. Peningkatan tingkat bunga deposito[r D ]akan mengakibatkan
penurunan permintaan deposito [D] dan peningkatan bunga kredit[r L] akan
meningkatkan penawaran kredit [L].
Efek silang antara tingkat bunga deposito dengan tingkat bunga kredit
bergantung pada nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. Jika nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. >0 maka
peningkatan tingkat bunga kredit [r L]akan menurunkan kredit [L]. Sebaliknya jika
∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. < 0 maka peningkatan tingkat bunga kredit [r L]akan
meningkatkan permintaan deposito bank [D] dan
peningkatan tingkat bunga
deposito [r D ]akan meningkatkan penawaran kredit bank [L].
Universitas Sumatera Utara
Interpretasi ekonomi dari nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L].
berhubungan dengan
diversifikasi ekonomi dari aktivitas lembaga keuangan bank. Jika nilai
∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. < 0 maka peningkatan penawaran kredit bank akan menurunkan
biaya intermediasi perbankan, yaitu biaya marginal intermediasi deposito dan
kredit. Defenisi ini menjelaskan bahwa bank mencapai diversivikasi ekonomis
aatau perbankan universal, artinya bank akan semakin ekonomis juga melakukan
diversifikasi produk atau jasa. Sebaliknya jika nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. >0 maka
bank menghasilkan diversifikasi nonekonomis, artinya diversifikasi produk atau
jasa bank menciptakan inefisensi.
Keseimbangan pasar persaingan bank menciptakan tiga pasar, yaitu pasar
kredit, pasar tabungan dan pasar uang antar bank.Pasar kredit menjelaskan
penawarn kredit dari bank, pasar tabungan menjelaskan besar tabungan rumah
tangga, dan pasar deposito menjelaskan permintaan deposito bank. Model
keseimbangan pasar persaingan bank dicirikan oleh tiga persamaan yaitu :
N
L(rL ) = ∑ LN [rL , rD , r ]
(2.5A)
n =1
N
S (rD ) = B + ∑ D N [rL , rD , r ]
(2.5B)
n =1
N
N
n =1
n =1
∑ LN [rL , rD , r ] = 1 − α ∑ D N [rL , rD , r ]
(2.5C)
Persamaan (2.5C) menjelaskan bahwa agregasi pasar uang antar bank
sama dengan nol. Artinya injeksi atau penarikan kas dari bank sentral dapat
dijumlahkan atau dikurangkan dari persamaan (2.5C), dimana tngkat bunga bank
sentral [r] menjadi variabel kebijakan moneter. Pada kasus dimana biya marginal
Universitas Sumatera Utara
intermediasi
kredit
[c L]biaya
intermediasi
deposito
[c D ]
konstan
atau
∂C[ D, L] / ∂L = c L dan ∂C[ D, L] / ∂L = c D keseimbangan pasar persaingan bank
diperoleh dari persamaan (28,6A) dan (28,6B), yaitu ;
r L= r + c L
(2.6A)
r D = r (1- α )- c D
(2.6B)
Tingkat bunga bank sentral atau tingkat bunga antarbank [r] ditentukan
oleh keseimbangan [r] pasar tabungan. Dari keseimbangan ditujukkan tiga
karakteristik tingkat firo wajib minimum [ α ], yaitu peningkatan B akan
menurunkan L dan D, peningkatan α akan meningkatkan r l dan meningkatkan
atau menurunkan r d , Perilaku kredit dan deposito bank bergantung pada tingkat
bunga deposito, tingkat bunga kredit, tingkat giro wajib minimum dan biaya
intermediasi deposito dan kredit. Pengaru
r l , r d, α dan r terhadap D dan L
diperoleh dengan cara menusun dalam empat kelompok sistem persanamaan
yaitu:
RL = r + c L
0=r
D
– r (1- α ) + c D
(28.9A)
0= r L – r - c L
r D = r(1- α ) c D
(28.9B)
r = rL - c L
r = (r D +c D )/ (1- α )
0 = r L -r + c
(28.9C)
L
(1- α ) = r D + c D )/ r
(28.9D)
Universitas Sumatera Utara
Derivasi dua persamaan (28.9A) terhadap r L, dua persamaan [28,9B] terhadap r D ,
dua persamaan terhadap r dan dua persamaan (28.9D) terhadap α akan
membentuk matriks masing masing sebagai berikut.
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
1 ∂L∂D
∂L2
=
L
2
2
0
(
,
)
(
,
)
C
D
L
C
D
L
∂
∂
dL
2
∂D
∂L∂D drL
(28.10A)
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
0 ∂L∂D
∂L2
=
D
2
2
1
C
(
D
,
L
)
C
(
D
,
L
)
∂
∂
dL
∂L∂D drD
∂D 2
(28.10B)
1
1
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
drr
∂L2
= 2∂L∂D
dL
2
(
,
)
(
,
)
C
D
L
C
D
L
∂
∂
2
∂L∂D drD
∂D
(28.10C)
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
1 ∂L∂D
∂L2
=
α
2
2
− 1
C
(
D
,
L
)
(
,
)
C
D
L
∂
∂
dL
2
∂D
∂L∂D drα
(28.10D)
Determinan Cramer adalah:
2
∂ 2 C ( D, L )
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
x
∆=
< 0 dan
−
2
2
L
D
∂
∂
D
L
∂
∂
Universitas Sumatera Utara
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
>0,
x
∂D 2
∂L2
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
0
∂rL ∆ ∂L∂D
∂D 1 ∂ 2 C ( D, L)
=
0
∂rr ∆ ∂L∂D
∂L2
∂D 1 ∂ 2 C ( D, L)
=
0 dan nilai ∂rD / ∂r < 0 . Perilaku kredit
dan deposito pasar monopolistik bank berbeda dengan perilaku kredit dan
deposito pasar persaingan bank.Perbedaan ini disebabkan penggunaan asumsi
yang berbeda, dimana pada pasar persaingan digunakn asumsi elastisitas kredit
dan deposito bank adalah sempurna.
Model persaingan monopolistik dari industri perbankan paling terkenal
adalah model Salop.Model ini menjelaskan diferensiasi produk atau jasa bank
tercipta akibat biaya transportasi deposan menuju lokasi bank.Tujuan dari model
ini adalah menentukan apakah persaingan bank bank mendorong jumlah optimal
dari bank.Deposan terdistribusi secara beragam, lokasi industri perbankan
Universitas Sumatera Utara
berhubungan degnan lokasi simetris dari nasabah. Maksimum jarak yang dilalui
oleh pelanggan adalah 0,5 x N dan jumlah semua biaya transportasi deposan
adalah:
C[D] =
αxD
atau N = 0.5
4N
αxD
C [D ]
Artinya peningkatan biata trasnportasi deposan akan menurunkan jumlah
bank dalam persaingan monopolistik. Jumlah optimal dari bank ini juga
dipengaruhi oleh besar deposito dari depossan, semakin tinggi nilai deposito
semakin banyak jumlah bank. Jumlah deposito dan laba bank ke – n adalah:
1 2r n − r n −1
Dn = D x + D D
2α
n
1 2rDn − rDn −1 − rDn +1
π n = Dx(r − r ) +
2α
n
n
D
Keseimbangan diperoleh jika semua bank menentukan
pada laba
maksimal atau ekuivalen dengan:
1 2rDn − rDn −1 − rDn +1
r- r = +
2
n
N
D
Artinya sistem linier akan menghasilkan solusi yang unik apabila semua
bank menentukan tingkat bunga deposito yang sama. Tingkat deposito dan laba
maksimal masing masing bank adalah:
r D1 = r D2 = .... = r Dn = r -
π 1 = π 2 = .... = πn =
α
N
αxD
N2
Universitas Sumatera Utara
Persamaan menjelaskan bahwa penurunan intensitas persaingan atau
jumlah bank akan menurunkan tingkat bunga deposito dan menigkatkan laba
masing masing bank. Penurunan tingkat bunga deposito dengan sendirinya juga
akan menurunkan tingkat bunga kredit karena tingkat bunga deposito merupakan
komponen biaya dana pinjaman atau kredit perbankan. Kebijakan otoritas bank
sentral untuk mengruangi jumlah bank melalui konsolidasi bank akan
mengakibatkan peningkatan efesiensi intermediasi dan transfirmasi aset bank.
Otoritas moneter juga perli mengatur pendirian cabang atau kantor bank sehingga
pendirian caban atau kantor bank dapat memperlancar fungsi intermediasi dan
transformasi aset bank. Hasil studi empiris telah membuktikan bahwa skala
ekonomis bank dapat dicapai melalui penuruan jumlah cabang atau kantor bank.
2.5
Suku Bunga
2.5.1
Pengertian Suku Bunga
Bunga merupakan hal penting bagi bank dalam penarikan tabungan dan
penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan penyaluran kredit selalu
dihubungkan dengan tingkat suku bunganya.Bunga bagi bank bisa menjadi biaya
(cost of fund) yang harus dibayar kepada penabung, tetapi dilain pihak, bunga
dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit
yang diberikan bank.
Beberapa defenisi mengenai pengertian bunga :
1. Menurut Kasmir (2002 : 121) bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang
diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
Universitas Sumatera Utara
yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai
harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan
yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman).
2. Menurut Fabozzi et.al. suku bunga adalah harga yang harus dibayar
“peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan” (kreditur) untuk
pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu. Jumlah pinjaman yang
diberikan disebut prinsipal dan harga yang dibayar biasanya diekspresikan
sebagai persentase dari prinsipal per unit waktu (umumnya setahun)
Bagi dunia perbankan, suku bunga dapat dinyatakan sebagai harga yang
harus dikeluarkan bank kepada nasabah yang menyimpan dananya atau uangnya
di bank (yang memiliki simpanan), dan di sisi lain dapat dikatakan sebagai harga
yang dibayar nasabah kepada bank atas dana yang telah dipinjamkan (nasabah
yang memperoleh pinjaman).
2.5.2
Fungsi Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga terbentuk di pasar sebagai akibat interaksi kekuatan
pasar uang dan modal. Sunariyah (2004) menguraikan fungsi-fungsi tingkat bunga
pada suatu perekonomian negara yaitu :
1.
Sebagai daya tarik bagi para penabung baik individu, institusi atau lembaga
yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
2.
Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah
terhadap dana langsung atau investasi pada sektor-sektor ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
3.
Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian.
4.
Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk mengendalikan
produksi, sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk
mengkontrol tingkat inflasi.
2.5.3
Jenis Suku Bunga Bank
Dalam realitas sehari-hari terdapat beragam jenis suku bunga. Jenis-jenis
suku bunga ini dapat dikelompokan menjadi empat jenis suku bunga, yaitu :
a. Suku Bunga Dasar (Bank Rate)
Suku Bunga Dasar (Bank Rate) adalah tingkat suku bunga yang ditentukan
oleh bank sentral atas kredit yang diberikan oleh perbankan, dan tingkat suku
bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga
yang ditarik atau diambil oleh bank sentral.Dasar perhitungan tingkat suku
bunga ini juga dipakai oleh bank komersial untuk menghitung suku bunga
kredit yang dikenakan kepada nasabahnya.
b. Suku Bunga Efektif (Effective Rate)
Suku Bunga Efektif (Effective Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar
atas harga beli suatu obligasi (BOND).Semakin rendah harga pembelian
obligasi dengan tingkat bunga nominal tertentu, maka semakin tinggi tingkat
bunga efektifnya, dan semakin tinggi harga pembelian obligasi dengan tingkat
bunga nominal tertentu, maka semakin rendah tingkat bunga efektifnya.Jadi
Universitas Sumatera Utara
ada hubungan terbalik antara harga yang dibayar untuk obligasi dengan
tingkat bunga efektifnya.
c. Suku Bunga Nominal (Nominal Rate)
Suku Bunga Nominal (Nominal Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar
tanpa dilakukan penyesuaian terhadap akibat-akibat inflasi.
d. Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate)
Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate) adalah suku bunga yang besarnya
dihitung setiap hari (bunga harian), setiap minggu (bunga mingguan), setiap
bulan (bunga bulanan) dan setiap tahun (bunga tahunan), untuk sejumlah
pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu, yang apabila dihitung
secara anuitas (bunga berbunga) akan memberikan penghasilan bunga dalam
jumlah yang sama.
Berdasarkan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana
dari masyarakat (dalam hubungannya dengan nasabah), maka suku bunga yang
dikelompokan dalam 2 (dua) jenis yaitu :
a. Bunga Simpanan
Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai
rangsangan atas balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank yang
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.
b. Bunga Pinjaman
Jika menurut sejarah falsafahnya, perkreditan berasal dari ungkapan jiwa
tolong-menolong tanpa pamrih, akhirnya perkembangan ekonomi modern
menjurus orang untuk berfikir pada penghargaan uang, waktu dan
Universitas Sumatera Utara
jasa.Timbullah perhitungan sewa modal berupa bunga yang tinggi rendahnya
mengikuti dalil ekonomi, yaitu penawaran dan permintaan.
Perkreditan
dijadikan
objek
pencarian
keuntungan
dengan
jalan
memutarkan uang atau dana sebagai potensi yang dimiliki oleh pihak yang
dibutuhkan oleh pihak lain karena bersedia memberi jasa modal berupa bunga
menurut ukuran jangka waktu pemakaian.
Batas tinggi rendahnya suku bunga bergantung pada sumber pemberi
kredit.Kredit swasta atau liar menghitung suku bunga atas dasar penawaran dan
kesanggupan masing-masing pihak.Suku bunga untuk perkreditan dari sumber
tersebut dipengaruhi oleh iklim peredaran uang dalam masyarakat.
Jadi dapat diartikan bunga pinjaman adalah bunga atau harga yang
diberikan oleh nasabah (peminjam) kepada bank atas dana atau pinjaman yang
diperolehnya. Contoh : bunga kredit.
2.6
Penelitian Terdahulu
Menurut Farikh, M. N (2007) yang meneliti Faktor faktor yang
Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dan Konvensional di
Indonesia diperoleh hasil penelitian bahwa baik pada perbankan konvensional dan
perbankan syariah tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan sedangkan
factor moneter dan faktor perbankan berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya
bagi hasil pada tingkat deposito bank syariah selama periode penelitian
merupakan sinyal bahwa nasabah perbankan syariah memiliki ketahanan secara
prinsip terhadap nilai - nilai relijius dimana hubungan antara nasabah dan bankir
Universitas Sumatera Utara
merupakan hubungan tolong menolong dan tidak dilandasi saja oleh factor
financial.
Menurut
Husni,
A (2008)
yang
meneliti;
Faktor
Faktor
yang
Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah di Indonesia dengan
Faktor Independen Bagi Hasil dan SWBI kedua Variabel Berpengaruh Secara
Signifikan Terhadap Dana Pihak Ketiga.
Menurut Lubis, S.(2007) yang meneliti tentang faktor yang mempengaruhi
dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara bahwa suku bunga,
pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan
terhadap dana masyarakat di bank pemerintah.
2.7 Kerangka Berfikir
PDRB
Suku Bunga
Tabungan
Dana Pihak Ketiga
1.Bank Pemerintah dan Daerah
2. Bank Swasta
Inflasi
Jumlah Kantor
Bank
Universitas Sumatera Utara
2.8 Hipotesis
Berdasarkan Tinjauan Pustaka Diatas maka penulis membuat hipotesis
sebagai berikut
1. Ada Pengaruh PDRB terhadap jumlah tabungan di perbankan Sumatera
Utara
2. Ada pengaruh suku bunga Simpanan terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
perbankan Sumatera Utara
3. Ada Pengaruh suku bunga Pinjaman terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
perbankan Sumatera Utara
4. Ada pengaruh Jumlah Kantor Bank terhadap dana pihak ketiga di perbankan
Universitas Sumatera Utara
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998:
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Bank umum adalah bank yang melakasanakan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor 792 tahun 1990 pengertian
bank adalah:
Bank merupakan suatu badan yang kegiatannya dibidang keuangan
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan
Dari pengertian di atas dapat diartikan secara luas lagi bahwa bank
merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya perbankan
selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan pertama adalah
mehimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank.
Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak semata-mata
memperoleh keuntungan yang sebesar-bersarnya bagi pemilik bank tapi juga
kegiatan itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Defenisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalani usahanya
Universitas Sumatera Utara
di Indonesia. Seperti halnya tugas dan fungsi Perbankan Indonesia, Bank Umum
juga merupakan agenof development, yang bertujuan meningkatan pemerataan,
pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan
rakyat banyak.
2.2
Fungsi Bank Umum
Fungsi dan tujuan utama dari pembentukan bank di Indonesia adalah
sebagai Agent of Development (terutama bagi bank-bank milik Negara) dan
Financial intermediary.
Sebagai lembaga intermediasi keuangan, bank memberikan jasa-jasa
keuangan baik kepada unit yang surplus maupun unit yang defisit.Bank
melakukan beberapa fungsi dasar.
Bank umum memiliki fungsi pokok yaitu menciptakan uang dalam bentuk
uang giral.menghimpun dana dari masyarakat melalui giro, tabungan, dan
deposito. Menyalurkan dana ke masyarakat melalui pemberian kredit.
Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan
ekonomi. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan
strategis.Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan
kelancaran sistem pembayaran dan efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi
bank umum seperti yang diuraikan dibawah ini menunjukkan pentingnya
keberadaan bank umum dalam perekonomian modern : (1) penciptaan uang, (2)
mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan dana
Universitas Sumatera Utara
simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan
barang-barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya .
2.3
Sumber-Sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah usaha bank
dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya. Hal ini sesuai dengan
fungsinya bahwa bank dalah lembaga keuangan di mana kegiatan sehari-hari
adalah dalam bidang jual beli uang. Tentu saja sebelum menjual uang
(memberikan pinjaman) bank harus lebih dulu membeli uang (menghimpun dana)
sehingga dari selisih bunga tersebutlah bank mencari keuntungan.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut adalah Dana yang bersumber
dari bank itu sendiri.Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri.
Modal sendiri sering disebut juga dana pihak I, yang terdiri dari modal inti dan
modal pelengkap. Modal inti terdiri atas modal disetor, agio saham, modal
sumbangan, cadangan-cadangan dan laba operasional yang terdiri atas laba
ditahan, laba tahun lalu dan laba berjalan.Sedangkan modal pelengkap terdiri atas
cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal
pinjaman dan modal subordinasi.
Bank juga menerima dana dari masyarakat luas dalam bentuk: Simpanan
Giro, Deposito dan Tabungan.
Simpanan Giro (demand deposi)Simpanan pada bank yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran
lainnya atau dengan cara pememindahbukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha giro
Universitas Sumatera Utara
dilakukan melalui suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Rekening
ini juga digunakan untuk menata usahakan kredit yang juga diberikan melalui
rekening koran.
Simpanan Deposito (time deposito), Deposito atau simpanan berjangka
adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga
dengan bank yang bersangkutan.
Deposito ini dibedakan dengan jangka waktu temponya, masing masing
bank mempunyai pembagian jangka waktu yang berbeda-beda tetapi pada
umumnya waktu tersebut diatur dalam bentuk satu bulan, tiga bulan, enam bulan,
satu tahun, dua tahun dan seterusnya.Tingkat suku bunga deposito berjangka juga
berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu jatuh temponya.Biasanya suku bunga
deposito berjangka yang jangka waktunya lebih panjang, maka suku bunganya
lebih tinggi.
Simpanan Tabungan (saving deposito), yaitu simpanan pada bank yang
penyetorannya dan penarikan dananya dapatdilakukan sewaktu-waktu dengan
tidak perlu memperhatikan jatuh temponya seperti pada deposito berjangka. Motif
masyarakat adalah untuk menanamkan dananya dan untuk berjaga-jaga atau untuk
menghimpun dana untuk tujuan tertentu kemudian ditarik kembali.
Sumber dana dari lembaga lainnya merupakan tambahan jika bank
mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas.
Dana ini sering disebut dengan dana pihak II. Pencarian dari sumber dana ini
relatif lebih mahal dan sifatnya hanya sementara waktu saja. Kemudian dana yang
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksitransaksi tertentu. Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
a) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia.
b) Pinjaman antar bank (Call money).
c) Pinjaman dari bank-bank luar negeri.
d) Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).
Menurut teori Klasik tabungan merupakan fungsi dari tingkat suku
bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka makin tinggi pula keinginan
masyarakat untuk menabung.Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi
masyarakat terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk
konsumsi guna menambah tabungan.Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat
suku bunga.Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan
investasi juga.makin kecil, sebab tingkat pengembalian dan penggunaan dana juga
makin besar. (Nopirin, 1995).
2.4. Model Laba Bank
Model pasar persaingan lembaga keuangan bank mengakibatkan setiap
bank sebagai pengikut harga sehingga setiap bank mengikuti tingkat bunga
deposito, tingkat bunga kredit, dan tingkat bunga antar bank. Pada tingkat biaya
tertentu, laba maksimal dari bank adalah:
[πD, L] = rL xL + rxIBM − rD − C[ D, L]
IBM = (1 − α ) xD − L
Universitas Sumatera Utara
Setelah di substitusi akan mengubah model laba masimum dari lembaga
keuangan bank menjadi
π [ D, L] = rL x[(1 − α ) xD − L] − rD xD − C[ D, L]
= rL xL + r (1 − α ) xD − rxL − rD xD − C[ D, L]
= [rL − r ]L + [r (1 − α ) − rD ]D − C[ D, L]
FOC model laba bank terhadap L dan D akan menjelaskan perilaku
permintaan deposti dan penawaran kredit dari lembaga keuangan yaitu
∂C [D, L ]
∂π [D, L ]
=0
= (rl − r ) −
∂L
∂L
∂C [D, L ]
∂π [D, L]
=0
= (r (1 − α ) − rD ) −
∂D
∂D
Artinya pasar persaingan bank akan selalu menyesuaikan volume kredit
dan deposti pada tingkat intermediasi marginal sama dengan biaya manajemen
marjinal. Penyesuaian kredit dan deposito bank tergantung pada tingkat bunga
deposito [r D] , tingkat bunga kredit, tingkat bunga antar bank dan tingkat giro
wajib minimum. Peningkatan tingkat bunga deposito[r D ]akan mengakibatkan
penurunan permintaan deposito [D] dan peningkatan bunga kredit[r L] akan
meningkatkan penawaran kredit [L].
Efek silang antara tingkat bunga deposito dengan tingkat bunga kredit
bergantung pada nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. Jika nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. >0 maka
peningkatan tingkat bunga kredit [r L]akan menurunkan kredit [L]. Sebaliknya jika
∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. < 0 maka peningkatan tingkat bunga kredit [r L]akan
meningkatkan permintaan deposito bank [D] dan
peningkatan tingkat bunga
deposito [r D ]akan meningkatkan penawaran kredit bank [L].
Universitas Sumatera Utara
Interpretasi ekonomi dari nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L].
berhubungan dengan
diversifikasi ekonomi dari aktivitas lembaga keuangan bank. Jika nilai
∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. < 0 maka peningkatan penawaran kredit bank akan menurunkan
biaya intermediasi perbankan, yaitu biaya marginal intermediasi deposito dan
kredit. Defenisi ini menjelaskan bahwa bank mencapai diversivikasi ekonomis
aatau perbankan universal, artinya bank akan semakin ekonomis juga melakukan
diversifikasi produk atau jasa. Sebaliknya jika nilai ∂ 2 [ D, L] /[∂D∂L]. >0 maka
bank menghasilkan diversifikasi nonekonomis, artinya diversifikasi produk atau
jasa bank menciptakan inefisensi.
Keseimbangan pasar persaingan bank menciptakan tiga pasar, yaitu pasar
kredit, pasar tabungan dan pasar uang antar bank.Pasar kredit menjelaskan
penawarn kredit dari bank, pasar tabungan menjelaskan besar tabungan rumah
tangga, dan pasar deposito menjelaskan permintaan deposito bank. Model
keseimbangan pasar persaingan bank dicirikan oleh tiga persamaan yaitu :
N
L(rL ) = ∑ LN [rL , rD , r ]
(2.5A)
n =1
N
S (rD ) = B + ∑ D N [rL , rD , r ]
(2.5B)
n =1
N
N
n =1
n =1
∑ LN [rL , rD , r ] = 1 − α ∑ D N [rL , rD , r ]
(2.5C)
Persamaan (2.5C) menjelaskan bahwa agregasi pasar uang antar bank
sama dengan nol. Artinya injeksi atau penarikan kas dari bank sentral dapat
dijumlahkan atau dikurangkan dari persamaan (2.5C), dimana tngkat bunga bank
sentral [r] menjadi variabel kebijakan moneter. Pada kasus dimana biya marginal
Universitas Sumatera Utara
intermediasi
kredit
[c L]biaya
intermediasi
deposito
[c D ]
konstan
atau
∂C[ D, L] / ∂L = c L dan ∂C[ D, L] / ∂L = c D keseimbangan pasar persaingan bank
diperoleh dari persamaan (28,6A) dan (28,6B), yaitu ;
r L= r + c L
(2.6A)
r D = r (1- α )- c D
(2.6B)
Tingkat bunga bank sentral atau tingkat bunga antarbank [r] ditentukan
oleh keseimbangan [r] pasar tabungan. Dari keseimbangan ditujukkan tiga
karakteristik tingkat firo wajib minimum [ α ], yaitu peningkatan B akan
menurunkan L dan D, peningkatan α akan meningkatkan r l dan meningkatkan
atau menurunkan r d , Perilaku kredit dan deposito bank bergantung pada tingkat
bunga deposito, tingkat bunga kredit, tingkat giro wajib minimum dan biaya
intermediasi deposito dan kredit. Pengaru
r l , r d, α dan r terhadap D dan L
diperoleh dengan cara menusun dalam empat kelompok sistem persanamaan
yaitu:
RL = r + c L
0=r
D
– r (1- α ) + c D
(28.9A)
0= r L – r - c L
r D = r(1- α ) c D
(28.9B)
r = rL - c L
r = (r D +c D )/ (1- α )
0 = r L -r + c
(28.9C)
L
(1- α ) = r D + c D )/ r
(28.9D)
Universitas Sumatera Utara
Derivasi dua persamaan (28.9A) terhadap r L, dua persamaan [28,9B] terhadap r D ,
dua persamaan terhadap r dan dua persamaan (28.9D) terhadap α akan
membentuk matriks masing masing sebagai berikut.
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
1 ∂L∂D
∂L2
=
L
2
2
0
(
,
)
(
,
)
C
D
L
C
D
L
∂
∂
dL
2
∂D
∂L∂D drL
(28.10A)
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
0 ∂L∂D
∂L2
=
D
2
2
1
C
(
D
,
L
)
C
(
D
,
L
)
∂
∂
dL
∂L∂D drD
∂D 2
(28.10B)
1
1
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
drr
∂L2
= 2∂L∂D
dL
2
(
,
)
(
,
)
C
D
L
C
D
L
∂
∂
2
∂L∂D drD
∂D
(28.10C)
∂ 2 C ( D, L) ∂ 2 C ( D, L) dD
dr
1 ∂L∂D
∂L2
=
α
2
2
− 1
C
(
D
,
L
)
(
,
)
C
D
L
∂
∂
dL
2
∂D
∂L∂D drα
(28.10D)
Determinan Cramer adalah:
2
∂ 2 C ( D, L )
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
x
∆=
< 0 dan
−
2
2
L
D
∂
∂
D
L
∂
∂
Universitas Sumatera Utara
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
>0,
x
∂D 2
∂L2
∂ 2 C ( D, L ) ∂ 2 C ( D, L )
0
∂rL ∆ ∂L∂D
∂D 1 ∂ 2 C ( D, L)
=
0
∂rr ∆ ∂L∂D
∂L2
∂D 1 ∂ 2 C ( D, L)
=
0 dan nilai ∂rD / ∂r < 0 . Perilaku kredit
dan deposito pasar monopolistik bank berbeda dengan perilaku kredit dan
deposito pasar persaingan bank.Perbedaan ini disebabkan penggunaan asumsi
yang berbeda, dimana pada pasar persaingan digunakn asumsi elastisitas kredit
dan deposito bank adalah sempurna.
Model persaingan monopolistik dari industri perbankan paling terkenal
adalah model Salop.Model ini menjelaskan diferensiasi produk atau jasa bank
tercipta akibat biaya transportasi deposan menuju lokasi bank.Tujuan dari model
ini adalah menentukan apakah persaingan bank bank mendorong jumlah optimal
dari bank.Deposan terdistribusi secara beragam, lokasi industri perbankan
Universitas Sumatera Utara
berhubungan degnan lokasi simetris dari nasabah. Maksimum jarak yang dilalui
oleh pelanggan adalah 0,5 x N dan jumlah semua biaya transportasi deposan
adalah:
C[D] =
αxD
atau N = 0.5
4N
αxD
C [D ]
Artinya peningkatan biata trasnportasi deposan akan menurunkan jumlah
bank dalam persaingan monopolistik. Jumlah optimal dari bank ini juga
dipengaruhi oleh besar deposito dari depossan, semakin tinggi nilai deposito
semakin banyak jumlah bank. Jumlah deposito dan laba bank ke – n adalah:
1 2r n − r n −1
Dn = D x + D D
2α
n
1 2rDn − rDn −1 − rDn +1
π n = Dx(r − r ) +
2α
n
n
D
Keseimbangan diperoleh jika semua bank menentukan
pada laba
maksimal atau ekuivalen dengan:
1 2rDn − rDn −1 − rDn +1
r- r = +
2
n
N
D
Artinya sistem linier akan menghasilkan solusi yang unik apabila semua
bank menentukan tingkat bunga deposito yang sama. Tingkat deposito dan laba
maksimal masing masing bank adalah:
r D1 = r D2 = .... = r Dn = r -
π 1 = π 2 = .... = πn =
α
N
αxD
N2
Universitas Sumatera Utara
Persamaan menjelaskan bahwa penurunan intensitas persaingan atau
jumlah bank akan menurunkan tingkat bunga deposito dan menigkatkan laba
masing masing bank. Penurunan tingkat bunga deposito dengan sendirinya juga
akan menurunkan tingkat bunga kredit karena tingkat bunga deposito merupakan
komponen biaya dana pinjaman atau kredit perbankan. Kebijakan otoritas bank
sentral untuk mengruangi jumlah bank melalui konsolidasi bank akan
mengakibatkan peningkatan efesiensi intermediasi dan transfirmasi aset bank.
Otoritas moneter juga perli mengatur pendirian cabang atau kantor bank sehingga
pendirian caban atau kantor bank dapat memperlancar fungsi intermediasi dan
transformasi aset bank. Hasil studi empiris telah membuktikan bahwa skala
ekonomis bank dapat dicapai melalui penuruan jumlah cabang atau kantor bank.
2.5
Suku Bunga
2.5.1
Pengertian Suku Bunga
Bunga merupakan hal penting bagi bank dalam penarikan tabungan dan
penyaluran kreditnya. Penarikan tabungan dan penyaluran kredit selalu
dihubungkan dengan tingkat suku bunganya.Bunga bagi bank bisa menjadi biaya
(cost of fund) yang harus dibayar kepada penabung, tetapi dilain pihak, bunga
dapat juga merupakan pendapatan bank yang diterima dari debitur karena kredit
yang diberikan bank.
Beberapa defenisi mengenai pengertian bunga :
1. Menurut Kasmir (2002 : 121) bunga dapat diartikan sebagai balas jasa yang
diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
Universitas Sumatera Utara
yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai
harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan
yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman).
2. Menurut Fabozzi et.al. suku bunga adalah harga yang harus dibayar
“peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan” (kreditur) untuk
pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu. Jumlah pinjaman yang
diberikan disebut prinsipal dan harga yang dibayar biasanya diekspresikan
sebagai persentase dari prinsipal per unit waktu (umumnya setahun)
Bagi dunia perbankan, suku bunga dapat dinyatakan sebagai harga yang
harus dikeluarkan bank kepada nasabah yang menyimpan dananya atau uangnya
di bank (yang memiliki simpanan), dan di sisi lain dapat dikatakan sebagai harga
yang dibayar nasabah kepada bank atas dana yang telah dipinjamkan (nasabah
yang memperoleh pinjaman).
2.5.2
Fungsi Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga terbentuk di pasar sebagai akibat interaksi kekuatan
pasar uang dan modal. Sunariyah (2004) menguraikan fungsi-fungsi tingkat bunga
pada suatu perekonomian negara yaitu :
1.
Sebagai daya tarik bagi para penabung baik individu, institusi atau lembaga
yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
2.
Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat kontrol bagi pemerintah
terhadap dana langsung atau investasi pada sektor-sektor ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
3.
Tingkat bunga dapat dipergunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian.
4.
Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk mengendalikan
produksi, sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk
mengkontrol tingkat inflasi.
2.5.3
Jenis Suku Bunga Bank
Dalam realitas sehari-hari terdapat beragam jenis suku bunga. Jenis-jenis
suku bunga ini dapat dikelompokan menjadi empat jenis suku bunga, yaitu :
a. Suku Bunga Dasar (Bank Rate)
Suku Bunga Dasar (Bank Rate) adalah tingkat suku bunga yang ditentukan
oleh bank sentral atas kredit yang diberikan oleh perbankan, dan tingkat suku
bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga
yang ditarik atau diambil oleh bank sentral.Dasar perhitungan tingkat suku
bunga ini juga dipakai oleh bank komersial untuk menghitung suku bunga
kredit yang dikenakan kepada nasabahnya.
b. Suku Bunga Efektif (Effective Rate)
Suku Bunga Efektif (Effective Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar
atas harga beli suatu obligasi (BOND).Semakin rendah harga pembelian
obligasi dengan tingkat bunga nominal tertentu, maka semakin tinggi tingkat
bunga efektifnya, dan semakin tinggi harga pembelian obligasi dengan tingkat
bunga nominal tertentu, maka semakin rendah tingkat bunga efektifnya.Jadi
Universitas Sumatera Utara
ada hubungan terbalik antara harga yang dibayar untuk obligasi dengan
tingkat bunga efektifnya.
c. Suku Bunga Nominal (Nominal Rate)
Suku Bunga Nominal (Nominal Rate) adalah tingkat suku bunga yang dibayar
tanpa dilakukan penyesuaian terhadap akibat-akibat inflasi.
d. Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate)
Suku Bunga Padanan (Equivalent Rate) adalah suku bunga yang besarnya
dihitung setiap hari (bunga harian), setiap minggu (bunga mingguan), setiap
bulan (bunga bulanan) dan setiap tahun (bunga tahunan), untuk sejumlah
pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu, yang apabila dihitung
secara anuitas (bunga berbunga) akan memberikan penghasilan bunga dalam
jumlah yang sama.
Berdasarkan kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana
dari masyarakat (dalam hubungannya dengan nasabah), maka suku bunga yang
dikelompokan dalam 2 (dua) jenis yaitu :
a. Bunga Simpanan
Bunga Simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai
rangsangan atas balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di bank yang
merupakan harga yang harus dibayar bank kepada nasabahnya.
b. Bunga Pinjaman
Jika menurut sejarah falsafahnya, perkreditan berasal dari ungkapan jiwa
tolong-menolong tanpa pamrih, akhirnya perkembangan ekonomi modern
menjurus orang untuk berfikir pada penghargaan uang, waktu dan
Universitas Sumatera Utara
jasa.Timbullah perhitungan sewa modal berupa bunga yang tinggi rendahnya
mengikuti dalil ekonomi, yaitu penawaran dan permintaan.
Perkreditan
dijadikan
objek
pencarian
keuntungan
dengan
jalan
memutarkan uang atau dana sebagai potensi yang dimiliki oleh pihak yang
dibutuhkan oleh pihak lain karena bersedia memberi jasa modal berupa bunga
menurut ukuran jangka waktu pemakaian.
Batas tinggi rendahnya suku bunga bergantung pada sumber pemberi
kredit.Kredit swasta atau liar menghitung suku bunga atas dasar penawaran dan
kesanggupan masing-masing pihak.Suku bunga untuk perkreditan dari sumber
tersebut dipengaruhi oleh iklim peredaran uang dalam masyarakat.
Jadi dapat diartikan bunga pinjaman adalah bunga atau harga yang
diberikan oleh nasabah (peminjam) kepada bank atas dana atau pinjaman yang
diperolehnya. Contoh : bunga kredit.
2.6
Penelitian Terdahulu
Menurut Farikh, M. N (2007) yang meneliti Faktor faktor yang
Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dan Konvensional di
Indonesia diperoleh hasil penelitian bahwa baik pada perbankan konvensional dan
perbankan syariah tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan sedangkan
factor moneter dan faktor perbankan berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya
bagi hasil pada tingkat deposito bank syariah selama periode penelitian
merupakan sinyal bahwa nasabah perbankan syariah memiliki ketahanan secara
prinsip terhadap nilai - nilai relijius dimana hubungan antara nasabah dan bankir
Universitas Sumatera Utara
merupakan hubungan tolong menolong dan tidak dilandasi saja oleh factor
financial.
Menurut
Husni,
A (2008)
yang
meneliti;
Faktor
Faktor
yang
Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga pada Perbankan Syariah di Indonesia dengan
Faktor Independen Bagi Hasil dan SWBI kedua Variabel Berpengaruh Secara
Signifikan Terhadap Dana Pihak Ketiga.
Menurut Lubis, S.(2007) yang meneliti tentang faktor yang mempengaruhi
dana masyarakat pada bank pemerintah di Sumatera Utara bahwa suku bunga,
pendapatan perkapita dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh secara signifikan
terhadap dana masyarakat di bank pemerintah.
2.7 Kerangka Berfikir
PDRB
Suku Bunga
Tabungan
Dana Pihak Ketiga
1.Bank Pemerintah dan Daerah
2. Bank Swasta
Inflasi
Jumlah Kantor
Bank
Universitas Sumatera Utara
2.8 Hipotesis
Berdasarkan Tinjauan Pustaka Diatas maka penulis membuat hipotesis
sebagai berikut
1. Ada Pengaruh PDRB terhadap jumlah tabungan di perbankan Sumatera
Utara
2. Ada pengaruh suku bunga Simpanan terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
perbankan Sumatera Utara
3. Ada Pengaruh suku bunga Pinjaman terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
perbankan Sumatera Utara
4. Ada pengaruh Jumlah Kantor Bank terhadap dana pihak ketiga di perbankan
Universitas Sumatera Utara