ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM DI KABUPATEN GRESIK.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM
DI KABUPATEN GRESIK

SKRIPSI

Oleh :

HERI KURNIAWAN
0911010035/FE/IE

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGHIMPUNAN
DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM
DI KABUPATEN GRESIK
Diajukan oleh :

HERI KURNIAWAN
0911010035/FE/IE
Telah dipertahankan dihadapan
Dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 27 September 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Prof. Dr. Syamsul Huda,SE,MT
NIP. 195908281990031001


Prof. Dr. Syamsul Huda,SE,MT
NIP. 195908281990031001
Sekr etaris

Dr s. Ec. Arief Bachtiar,MSI
NIP. 196101041993031001
Anggota

Dr. Sri Muljaningsih,SE,MP
NIP. 195706031989032001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “”Veteran” J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas rahmat serta hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu kewajiban
mahasiswa untuk memenuhi tugas dan syarat akhir akademis di Perguruan Tinggi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Fakultas Ekonomi
khususnya Jurusan Ekonomi Pembangunan. Dalam penulisan skripsi ini penulis
mengambil judul “ Analisis Faktor-Faktor yang Menghimpun Dana Pihak
Ketiga pada Bank Umum di Kabupaten Gresik ”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa didalam penyusunan skripsi ini
masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
kemampuan dan pengetahuan yang ada. Berkat bantuan dan bimbingan yang
diterima dari Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT selaku Dosen Pembimbing Utama,
peneliti sangat berterima kasih karena Beliau dengan sabar telah mengarahkan dan
memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, yang telah memberikan

bantuan berupa sarana fasilitas dan perijinan guna pelaksanaan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Ibu Dra. Ec. Niniek Imaningsih, MP, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak/ibu dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan yang telah ikhlas
memberikan banyak ilmu pengetahuannya selama masa perkuliahan dan
pelayanan akademik bagi peneliti.
5. Bapak dan ibuku tercinta yang telah senantiasa mendoakan dan memberikan
kasih sayang serta pengorbanan buatku.
6. Alm Kakekku, orang yang sangat aku banggakan (I really miss You).
7. Kakak-kakakku Ari, Liga, Endik, Lia serta saudara-saudaraku yang selalu
mendoakan, memberikan dukungan dan membantuku.
8. Keponakanku Nayla dan Ridho yang selalu membuatku semangat untuk
lulus.

9. Sahabatku semua angkatan 2009 Jurusan Ekonomi Pembangunan serta
sahabat-sahabatku semua yang tak mungkin saya sebutkan disini.
10. Serta dia yang terkasih, terima kasih atas motivasinya.
11. Almamaterku yang sangat aku banggakan.
Semoga Allah SWT berkenan dan memberikan balasan, limpahan rahmat,
serta karunia-Nya, atas segala amal kebaikan serta bantuan yang telah diberikan.
Akhir kata, besar harapan bagi peneliti semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, baik sebagai bahan kajian maupun sebagai salah satu
sumber informasi dan bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan. Amin.

Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................


i

DAFTAR ISI ...............................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vi

DAFRAT GAMBAR ...................................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii

ABSTRAKSI ...............................................................................................


ix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................

4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................


4

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................................

5

2.2 Landasan Teori ......................................................................................

6

2.2.1 Bank .............................................................................................

6

2.2.2 Pengertian Inflasi ..........................................................................

12

2.2.3 Tingkat Suku Bunga .....................................................................


17

2.2.4 Pendapatan Perkapita ...................................................................

23

2.2.5 Pendapatan Asli Daerah ...............................................................

24

2.3 Kerangka Pikir ........................................................................................

27

2.4 Hipotesis . ...............................................................................................

29

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................................

30

3.2 Jenis dan Sumber Data ...........................................................................

31

3.3 Populasi dan Sampel ..............................................................................

32

3.4 Teknik Pengumpulan Data .....................................................................

32


3.5 Teknik Analisis Data ..............................................................................

32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................

41

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian . .....................................................................

43

4.2.1 Perkembangan Dana Pihak Ketiga ................................................

44

4.2.2 Perkembangan Tingkat Inflasi .......................................................

45

4.2.3 Perkembangan Tingka Suku Bunga ..............................................

46

4.2.4 Perkembangan Pendapatan Perkapita ............................................

46

4.2.5 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah ........................................

47

4.3 Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik (BLUE) ........................................

48

4.3.1 Analisis dan Pengujian Hipotesis ..................................................

53

4.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan ......................................................

54

4.3.3 Uji Hipotesis Secara Parsial .........................................................

56

4.4 Pembahasan ...........................................................................................

62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

65

5.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

67

DAFTAR TABEL

TABEL 1

Autokorelasi Durbin-Watson .................................................

36

TABEL 2

Perkembangan Dana Pihak Ketiga Tahun 2002-2011 ............

44

TABEL 3

Perkembangan Tingkat Inflasi Tahun 2002-2011 ...................

45

TABEL 4

Perkembangan Tingkat Suku Bunga Tahun 2002-2011 ..........

46

TABEL 5

Perkembangan Pendapatan Perkapita Tahun 2002-2011 ........

46

TABEL 6

Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Tahun 2002-2011 ....

46

TABEL 7

Tes Multikolinier ...................................................................

51

TABEL 8

Tes Heterokedastisitas dengan Korelasi Rank Spearman Korelasi 52

TABEL 9

Analisis Varian (ANOVA) ....................................................

TABEL 10

Hasil Analisis Variabel Tingkat Inflasi (X1), Tingkat Suku Bunga

54

(X2), Pendapatan Perkapita (X3) dan Pendapatan Asli Daerah (X4)
terhadap Dana Pihak Ketiga ...................................................

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

56

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Demand Pull Inflation ..................................................................

14

Gambar 2 Cosh Plush Inflation ...................................................................

15

Gambar 3 Tingkat Suku Bunga ....................................................................

19

Gambar 4 Kurva Hasil .................................................................................

21

Gambar 5 Kerangka Pikir .............................................................................

28

Gambar 6 Distribusi Penolakan / Penerimaan Hipotesis Secara Simultan .....

37

Gambar 7 Distribusi Penolakan / Penerimaan Hipotesis Secara Parsial .........

39

Gambar 8 Kurva Statistik Durbin Watson ....................................................

50

Gambar 9 Distribusi Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis secara Simultan
atau Keseluruhan .........................................................................................

55

Gambar 10 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Tingkat Inflasi
(X1) terhadap Dana Pihak Ketiga (Y) ...........................................................

57

Gambar 11 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Tingkat Suku
Bunga (X2) terhadap Dana Pihak Ketiga (Y) ................................................

59

Gambar 12 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Pendapatan
Perkapita (X3) terhadap Dana Pihak Ketiga (Y) ............................................

60

Gambar 13 Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Pendapatan Asli
Daerah (X4) terhadap Dana Pihak Ketiga (Y) ...............................................

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

61

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data variabel dependen dan independen

Lampiran 2

Regression

Lampiran 3

Regression

Lampiran 4

Regression

Lampiran 5

Tabel Durbin-Watson

Lampiran 6

Tabel Pengujian Nilai F

Lampiran 7

Tabel Pengujian Nilai T

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA PADA BANK UMUM
DI KABUPATEN GRESIK

ABSTRAKSI
Sektor perbankan merupakan sektor yang pokok dalam perekonomian suatu
negara dimana fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
dana kepada masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dana pihak
ketiga (simpanan) merupakan dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, tabungan, dan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan
simultan dari tingkat inflasi, tingkat suku bunga, pendapatan perkapita, dan
pendapatan asli daerah terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank Umum
di Gresik periode 2002 – 2011. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode
kuantitatif perhitungan, berdasarkan teori-teori yang sudah ada.Analisis regresi linier
berganda merupakan suatu metode yang digunakan dalam menganalisis hubungan
yang mempunyai pengaruh antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.
Dengan melihat hasil perhitungan metode regresi linier berganda peneliti
dapat mengambil kesimpulan bahwa selama hasil pengujjian hipotesis menyatakan
bahwa tingkat Inflasi (X1), Tingkat Suku Bunga (X2), Pendapatan Perkapita (X3),
dan Pendapatan Asli Daerah (X4) mempunyai pengaruh secara simultan dan
singnifikan positif terhadap dana pihak ketiga pada Bank Umum di Gresik (Y)
terbukti kebenarannya karena keempat variabel tersebut mampu menjelaskan variabel
dependen. Hasil pengujian hipotesis secara parsial untuk variabel tingkat inflasi,
tingkat suku bunga, pendapatan perkapita, dan pendapatan asli daerah diperoleh hasil
uji t yang menjelaskan bahwa variabel pendapatan perkapita secara parsial
mempunyai pengaruh positif terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada Bank
Umum di Gresik, sedangkan tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan pendapatan asli
daerah secara parsial mempunyai pengaruh negatif terhadap penghimpunan dana
pihak ketiga. Adapun variabel yang dominan adalah pendapatan perkapita.

Kata kunci : Inflasi, Suku Bunga, Pendapatan Perkapita, PAD, Dana Pihak
Ketiga (DPK)

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan
sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian bahumembahu mengelola dan menggerakkan semua potensi ekonomi agar berdaya dan
berhasil guna secara optimal. Lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan
mempunyai peranan yang amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian
suatu Negara. Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang
berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara keuangan dari dua pihak,
yakni yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana.
Peran lembaga keuangan dalam hal ini perbankan dalam proses intermediasi
keuangan adalah proses pembelian surplus dana dari unit ekonomi yaitu sector usaha,
pemerintah dan individu atau rumah tangga, untuk disalurkan kepada unit ekonomi
yaitu sector usaha, pemerintah dan individu atau rumah tangga, untuk disalurkan
kepada unit ekonomi deficit. Dengan kata lain, intermediasi keuangan merupakan
kegiatan pengalihan dana dari penabung (ultimate lenders) kepada peminjam
(ultimate borrowers).

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Sebagai institusi yang amat penting peranannya dalam masyarakat, bank adalah
suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa
dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Karena dengan demikian eratnya
kaitan antara bank dengan uang berdasarkan pengertian diatas, maka bank disebut
juga sebagai suatu lembaga yang berniaga uang. Bank menerima simpanan uang
masyarakat dalam bentuk giro, deposito dan tabungan. Kemudian uang tersebut
dikembalikan lagi pada masyarakat dalam bentuk kredit. Sesuai dengan pengertian
bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah
dengan UU No.10 Tahun 1998. ( Anonim , 2004 : 28)
Dalam era pembangunan perbankan memegang peranan yang amat penting
sebagai sumber pemodalan dan perantara keuangan. Sebagai lembaga keuangan, bank
amat dibutuhkan masyarakat karena itu, pengaturan gerak langkah perbankan sangat
erat kaitannya dengan kebijaksanaan moneter pemerintah, sebagai mana erat
kaitannya antara bank dengan uang, Pengaturan arus uang dari dan kemasyarakat,
harus diselenggarakan secara teratur dan berencana serta diarahkan bagi
kesejahteraan masyarakat.
Sumber dana pihak ketiga merupakan porsi sumber dana terbesar bagi setiap
dana bank. Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank
sebagai pihak ketiga ini dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk dana
yang ditawarkan kepada masyarakat luas, yang menaruh kepercayaan terhadap bank
yang bersangkutan untuk menyimpan dana memutarkan uangnya untuk kemudian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

ditarik kembali pada saat jatuh temponya dengan imbalan bunga maupun capital gain
dari bank tersebut. Adapun beberapa bentuk-bentuk produk dana bank yang
dipasarkan di masyarakat adalah berupa: Rekening Giro (Demand Deposits),
Rekening Deposito (Time Deposits), Tabungan (Saving deposits). Sumber-sumber
dana bank dalam bentuk simpanan tersebut berasal dari pihak ketiga bukan bank,
termasuk antara lain dana milik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat
maupun dari nasabah institusi. ( Anonim , 2004 : 85 )
Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian melalui penulisan skripsi dengan judul : Analisis Faktor faktor yang Mempengar uhi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Pada Bank
Umum di Kabupaten Gresik.
1.2.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai
berikut :
1. Manakah dari faktor-faktor tingkat inflasi, tingkat suku bunga, pendapatan
perkapita pendapatan asli daerah yang berpengaruh terhadap dana pihak
ketiga pada bank umum di Kabupaten Gresik ?
2. Manakah faktor yang paling dominan mempengaruhi penghimpunan dana
pihak ketiga pada bank umum di Kabupaten Gresik ?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

1.3.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan tingkat inflasi, tingkat
suku bunga, nilai pendapatan perkapita, dan nilai pendapatan asli daerah
Gresik terhadap perkembangan dana pihak ketiga pada bank-bank umum di
Kabupaten Gresik.
2. Untuk mengetahui variabel apa sebenarnya yang paling besar pengaruhnya
terhadap perkembangan dana pihak ketiga pada bank-bank umum di
Kabupaten Gresik.
1.4.

Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumbangan pemikiran mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tersedianya dana pihak ketiga pada bank umum di Kabupaten Gresik.
2. Untuk memperluas pengetahuan penulis tentang tersedianya dana pihak ketiga
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada bank-bank umum.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dan
dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang
berkaitan dengan dana pihak ketiga (DPK)
4. Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pembendarahan literature
perpustakaan UPN “Veteran” Jawa Timur.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Ter dahulu
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh :
1. Sitor us ( 2004:113) dengan judul penelitian “ Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi dana pihak ketiga pada bank umum di Sumatera Utara”
dengan variabel independen inflasi, tingkat suku bunga, PDRB perkapita,
PAD, ekspor, hasil penelitian secara serentak variabel inflasi, tingkat suku
bunga, ekspor, PDRB perkapita signifikan pada tingkat kepercayaan 95%
berpengaruh terhadap penghimpunan dana pihak ketiga pada bank umum di
Sumatera Utara.
2. Ber iman (2009:69) dengan judul penelitian “ Analisis pengaruh dana pihak
ketiga terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk periode januari
2004 – Desember 2008” hasil penelitian secara parsial tabungan dan deposito
berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit bank, sedangkan giro
tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit
3. Farikh (2007:82) dengan judul penelitian “Analisa faktor-faktor yang
mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah dan Konvensional di
Indonesia” variabel tingkat suku bunga, deposito bank konvensional, tingkat

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

bagi hasil dan deposito, hasil penelitian Tidak signifikan bagi hasil pada
tingkat deposit bank syariah selama periode penelitian merupakan sinyal
bahwa nasabah perbankan syariah memiliki ketahanan secara prinsip terhadap
nilai-nilai religious.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Bank
Bank memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Jasa-jasanya
merupakan sentral bagi efektifnya system perekonomian. Dapat dikatakan bahwa
pada dasarnya bank itu melaksanakan tugas distribusi, karena ia bertindak sebagai
perantara peminjam dan pemberi pinjaman.
Pengertian bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perbankan :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
Sedangkan menurut B.N. Ajuha yang diterjemahkan oleh Malayu S.P
Hasibuan (2002 : 2), menyatakan bahwa :
“Bank menyalurkan modal dari mereka yang tidak dapat menggunakan secara
menguntungkan kepada mereka yang membuatnya lebih produktif untuk keuntungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

masyarakat. Bank juga berarti saluran untuk menginvestasikan tabungan secara aman
dan dengan tingkat bunga yang menarik”.
Dari dua pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank
merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas
perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai
bank tidak terlepas dari masalah keuangan. Bank mengumpulkan dana dari
masyarakat yang kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kredit
untuk membantu masyarakat agar lebih produktif.
Dana yang dihimpun oleh bank adalah simpanan masyarakat berupa
tabungan, giro maupun deposito dan disalurkan kepada masyarakat terutama dalam
bentuk kredit yang ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank adalah yang
menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit untuk
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
2.2.1.1. Tugas dan Fungsi Bank
Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat. Dana yang dihimpun dari masyarakat kepada bank dalam bentuk giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang
dipersamakan dengan itu. Sedangkan dana-dana yang disalurkan oleh bank adalah
dalam bentuk pemberian kredit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Sistem moneter disektor perbankan menunjukan bahwa bank merupakan
lembaga keuangan yang tertua di dunia dalam fungsinya sebagai financial
intermediteary

fungsi pokok perbankan apabila dilihat dari sudut peranan

ekonominya meliputi empat faktor menurut Ruddy Tri Santoso (1996 : 2), yaitu :
1. Menerima simpanan dalam bentuk tabungan ( Saving Discount ), deposito
berjangka (Current Account) serta mengkonversikannya menjadi rek
koran yang fleksibel untuk dapat dipergunakan oleh masyarakat.
2. Melaksanakan transaksi pembayaran melalui printah pembayaran (Standing
Instructions) atau bentuk lainnya.
Memberikan uang (money maker) melalui pemberian kredit yang di
manisprestasikan dengan penciptaan uang giral.
Munawir (2004 : 5) menyatakan bahwa laporan keuangan dalah dua daftar yang
digunakan oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan, kedua daftar itu
adalah daftar neraca / daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan / daftar laba rugi.
Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseoran-perseoran untuk
menambah daftra ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba
yang ditahan ).
2.2.1.2. Sumber Dana Bank
Sebagai lembaga keuangan, Bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun
dana yang sementara tidak dipergunakan untuk kemudian menyalurkan kembali dana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

tersebut kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Dalam prinsip ilmu
manajemen modern, suatu badan usaha yang dianggap sukses dalam konstelasi
perekomian dan perdagangan, adalah badan usaha yang dapat secara optimal
memanfaatkan dana permodalan dari sumber yang lain.
Menurut Muchdarsyah Sinungan, (1999:84-91), dana-dana Bank yang
dipergunakan sebagai operasional, yaitu dari :
a. Dana dari modal sendiri (Dana Pihak 1)
Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para pemegang saham
Bank, yakni pemilik Bank.
Dana sendiri ini terdiri dari beberapa bagian (pos) yaitu :
1. Modal yang disetor Yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para
pemegang saham pada saat bank berdiri.
2. Cadangan-cadangan Yaitu sebagaian dari laba bank yang disisihkan dalam
bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk menutup
timbulnya resiko di kemudian hari.
3. Laba yang ditahan yaitu saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang
diputuskan untuk tidak dibagikan (keuntungan yang tidak dibagikan).
b. Dana pinjaman dari pihak luar ( Dana pihak ke II Dana )
1. Kredit Likuidasi Bank Indonesia (KLBI)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Yaitu kredit yang diberikan bank indonesia kepada bank-bank yang
mengalami kesulitan likuiditas
2. Call Money
Yaitu pinjaman antar bank yang bersifat jangka pendek dengan bunga yang
relatif tinggi dengan masa pengambilan tidak lebih dari 1 (satu) bulan atau
hanya dalam beberapa hari saja.
3. Pinjaman dari bank-bank Luar Negeri
Yaitu pinjaman yang diperoleh bank dari pihak luar negeri, biasanya
berbentuk jangkah menengah dan jangka panjang
4. Fasilitas diskonto
Yaitu penyediaan dana jangka pendek oleh bank indonesia dengan cara
pembeliann promise atas dasar diskonto.Fasilitas diskonto dari bank sentralini
hanya dapat dimanfaatkan sebagai pinjaman yang merupakan upaya terakhir
(Lender of Last Resort)
5. Surat berharga pasar uang
Surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan secara
diskonto dengan Bank Indonesia maupun dengan lembaga keuangan yang
ditunjuk oleh Bank Indonesia.
c. Dana dari masyarakat (Dana pihak ke III)
Dana-Dana masyarakat yang disimpan dalam Bank adalah merupakan sumber
dana terbesar yang paling diandalkan Bank dan terdiri dari tiga jenis yaitu :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1. Giro (Demand Deposit) Yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan alat perintah pembayaran
berupa cek atau dengan pemindah bukuan.
2. Deposito (Time Deposit) Yaitu simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut
perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan.
3. Tabungan (Saving) Yaitu simpanan pihak ketiga yang penarikannya menurut
syarat-syarat tertentu yang telah disepakati.
Pengertian sumber dana bank menurut Kasmir, (2000 : 50), menyatakan
bahwa :
“Sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai
operasinya.”
Sedangkan menurut Sinungan (1999 : 45), mengatakan bahwa :
“Dana bank adalah

uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang

dikuasai bank dan setiap waktu dapat diuangkan.”
Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa sumber dana bank
merupakan faktor yang paling utama bagi bank dalam melakukan aktivitasnya seharihari berupa penghimpunan dana.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.2. Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus menerus. Ini
tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam barang itu naik dengan presentase
yang sama. Mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tidak bersamaan. Yang penting
terdapat kenaikan harga umum barang secara terus-menerus selama periode tertentu.
Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan presentase yang cuku besar
bukanlah merupakan inflasi. (Nopirin,2000:27)
Inflasi dibagi kedalam tiga kategori :
a. Inflasi merayap (creeping inflation)
Ditandai dengan laju inflasi yang rendah kurang dari 10% per tahun. Kenaikan
harga berjalan secara lambat, dengan presentase yang kecil serta dengan jangka
relatif lama.
b. Inflasi menengah (galloping inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang kala berjalan
dalam waktu relatif pendek serta mempunyai sifat akselarasi,artinya hargaharga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lau dan seterusnya.
Efeknya lebih besar dari pada creeping inflation

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

c.

Inflasi tinggi (hyper inflation)
Merupakan inflasi yang paling banyak akibat harga-harga naik 5 atau enam kali
inflasi yang masyarakat tidak lagi berkeinginan menyimpan uang . Nilai uang
merosot dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang. Perputaran
uang makin cepat, harga naik akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila
pemenrintah mengalami defisit anggaran belanja misalnya ditimbulkannya
adanya perang yang dibelanjai atau ditutup dengan mencetak uang.
Sebab awal dari inflasi. Atas dasar ini ada dua macam inflasi :
1) Demand pull inflation
Inflasi ini bermula ditimbulkan karena permintaan total atau agregate
demand,sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh
atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir
penuh,kenaikan permintaan total disamping menaikkan harga dapat juga
menaikan hasil produksi output. Apabila kesempatan kerja penuh atau full
employment telah tercapai,penambahan permintaan selanjutnya hanyalah akan
menaikan harga saja serimg disebut inflasi murni.
Secara grafis, demand pull inflation digambarkan dengan setiap kenaikan

permintaan agregat dari AD1 ke AD2 akan menyebabkan kenaikan harga dari P1 ke P2
dan seterusnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Gambar 2.1 Demand Pull Inflation
P
P2 ---------------------------- AD3
P2 ------------------- AD2
P1 ----------- AD1
Y
(Sumber: Nopirin. 2000, Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE UGM. : 23)
2) Cost-push inflation
Biasanya ditandai oleh kenaikan harga serta turunya produksi. Jadi,inflasi
yang dibarengi dengan resesi hal ini timbul karena biasanya dimulai dengan
adanya penurunan dalam penawaran total agregate supply sebagai akibat
kenaikan biaya produksi.
Inflasi berasal dari dalam negeri timbul karena defisit anggaran belanja
yang dibiayai dengan percetakan baru, panenan yang gagal dan sebagainya
Inflasi yang berasal dari luar negeri atau dinegara-negara langgan berdagang
dinegara kita. Kenaikan harga barang-barang yang kita import mengakibatkan :
1. Secara langsung kenaikan indeks biaya hidup karena sebagian dari
barang-barang yang tercakup didalamnya berasal dari import
2. Secara tidak langsung menaikan indek harga melalui kenaikan ongkos
produksi dan kemudian harga jual dari berbagai barang yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

menggunakan bahan mentah atau mesin-mesin yang harus di import
atau cost inflation.
3. Secara tidak langsung menimbulkan kenaikan harga didalam negeri
karena ada kemungkinan kenaikan harga barang-barang import
mengakibatkan

kenaikan pengeluaran pemenrintah/swasta

yang

berusaha mengimbangi kenaikan harga import tersebut.
Secara grafis, Cost Push Inflation digambarkan setiap kenaikan
penawaran agregat dari AS1 ke AS2 akan dengan adanya kenaikan harga dari
P1 ke P2 dan seterusnya.
Gambar 2.2 Cost Push Inflation
AS 3
P1 -------------------P2 --------------------------

AS2
AS1

P1 -------------------------------

(Sumber: Nopirin. 2000, Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE UGM : 27)
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan dan produksi nasional. Efek
inflasi terhadap distribusi pendapatan disebut dengan equity effect sedang efek
terhadap produk nasional disebut output efek.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Inflasi mungkin dapat menyebabkan kenaikan produksi. Alasannya dalam
keadaan inflasi biasanya menaikan harga barang mendahulukan kenaikan upah
sehingga keuntungan pengusaha naik.
Kenaikan keuntungan ini akan mendorong kenaikan produksi. Namun apabila
laju inflasi sangat tinggi dapat mempunyai akibat sebaliknya yaitu kenaikan output.
Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat
cenderung tidak menyukai kas, transaksi mengarah ke barter, yang biasanya diikuti
dengan turunya produksi barang.
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata,ada yang dirugikan tetapi ada
pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Seseorang yang memperoleh
pendapatan tetap akan dirugikan dengan adanya inflasi. Misalnya seorang yang
memperoleh pendapatan tetap Rp. 500.000,- pertahun sedang laju inflasi sebesar
10%, akan menderita kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut
Rp.50.000,Sebaliknya, pihak-pihak yang beruntung dengan adanya inflasi adalah mereka
yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan presentase yang lebih besar dari laju
inflasi ,atau merek mempunyai kekaayann uang dimana nilainya naik dengan
presentase lebih daripada laju inflasi (Nopirin,2000:32).
Suatu keadaan dimana masyarakat mulai sadar ada inflasi, maka uang atau
pendapan yang diperoleh biasanya tidak digunakan untuk menambah pos kasnya atau
mereka tidak memegang uang nya dalam bentuk tunai akan tetapi akan deiberikan
barang-baramg modal atau disimpan di bank dalam tabungan maupun deposito. Hal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

ini dilakukan karena orang-orang berusaha menghindari kerugian seandainya mereka
memegang uang kas cendereung lebih suka memgang uang didalam bentuk rekening
dibank daripada berupa uang kas, sehingga jelaslah inflasi akan membawa dampak
pada meningkatnya dan bank perbankan.
Sehingga inflasi ini sangat berpengaruh pada jumlah pendapatan masyarakat
karena semakin tinggi inflasi semakin ketat persaingan hidup karena harga-harga
barang semakin membumbung tinggi.
2.2.3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga adalah harga dari penggunaan uang atau dana untuk jangka
waktu tertentu atau bisa juga bisa dipandang sebagai sewa atas penggunaan uang
untuk jangka waktu tertentu (Boediono,2000:65).
Seperti harga-harga lainnya apabila jumlah yang ditawarkan lebih kecil dari
pada yang diminta, maka tingkat harga cenderung naik. Demikian pula sebaliknya,
barang yang dipertukarkan dalam hal ini adalah kredit atau pemakaian uang untuk
suatu periode tertentu. Tingkat bunga berkaitan sekali dengan kurun waktu didalam
kegiatan – kegiatan ekonomi. Pengertian tingkat bunga sebagai harga yang bisa juga
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi penukaran anatara satu
rupiah sekarang dan satu rupiah yang akan datang (Boediono,2000:76).
Arti suku bunga yang lain menurut teori ekonomi klasik adalah harga yang
terjadi dipasar dan investasi. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa
dinyatakan sebagai harga yang harus dibayarkan apabila terjadi penukaran antara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

nilai sekarang dengan nilai uang yang akan datang. Hutang-piutang timbul karena
terjadi penukaran semacam ini (Anonim,2003:19).
Tingkat bunga sebagai indikator moneter,merupakan variabel yang memberikan
informasi apakah sasaran kebijakan moneter telah mencapai sasaran seperti yang di
inginkan. Hal ini merupakan alat bagi pemenrintah untuk mecapai sasaran
kebijaksanaan berupa stabilitas ekonomi makro. Tingkat bunga juga mempunyaio
sifat melindungi bank atau lembaga keuangan lainnya dari depresiasi nilai mata uang.
Pemerintah mempunyai peranan yang besar dalam menetapkan tinggi rendahnya
tingkat bunga meskipun tidak mutlak. Penjelasan diatas memberikan masukan bahwa
tingkat bunga merupakan suatu alat yang penting untuk mengendalikan berbagai
masalah dalam bidang perbankan yang akhirnya untuk kemakmuran masayarakat
(Anonim,2003:38)
a. Klasik (Loanable Funds Theory)
Tingkat bunga dalam teori klasik, yang beranjak dari ekonomi mikro
merupakan balas jasa modal. Semakin langka modal,semakin tinggi tingkat
suku bunga. Sebaliknya semakin banyak modal, semakin rendah tingkat suku
bunga. Menurut teori klasik,tabungan adalah fungsi dari tingkat bunga Pada
tingkat yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau
mengurangi pengeluaran konsumsi guna menambah tabungan. Tingkat bunga
menentukan persamaan antara tabungan agregat dan investasi agregat. Jika
suatu waktu terdapat dana yang besumber dari permintaan investasi pada
tingkat bunga yang berlaku, maka tingkat bunga akan turun dan demikian pula

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

sebaliknya. Dalam sistim klasik, tabungan dan investasi dianggap sebagai
elasitas tingkat bunga,dimana tabungan adalah suatu increasing function dan
investasi dianggap sebagai decresing fuction dari pada tingkat bunga (Nasution,
2000 : 133).
Gambar 2.3
Tingkat Suku Bunga
Y(%)

SY1

Y2

Y1

R1

R2

X1

X2
Simpanan berjangka

(Sumber : Boediono. 2000, Ekonomi Moneter, Yogyakarta : BPFE : 57)
Sumbu Y adalah tingkat suku bunga dan sumbu X adalah investasi dan
tabungan dilukiskan oleh garis SY1 yang menunjukkan jumlah tabungan yang
tersedia untuk investasi dipasar modal pada berbagai permintaan bunga. Garis
ID1 dan ID2 adalah rencana-rencana permintaan

investasi dengan tingkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

bunga. Posisi dari kedua rencana itu akan menimbulkan suatu keseimbangan
tingkat bunga . Tingkat bunga memainkan peranan penting dalam menentukan
keseimbangan pasar modal antara peminjam dan pemberi pinjaman dari dana
investasi.
Jika rencana permintaan agregat investasi bergeser kebawah sebelah kiri
yang diperlihatkan oleh ID2 keseimbangan tingkat suku bunga menurun dari R1
menjadi R2.
Teori klasik pada intinya mengatakan bahwa perbedaan antara tingkat
suku bunga pertahun untuk kelompok dana,katakan satu bulan dengan tingkat
bunga untuk kelompok dana katakan dua bulan timbul karena orang
mengharapkan atau memperkirakan akan ada perubahan tingkat bunga diwaktu
mendatang,yaitu selama bulan kedua.
Kurva hasil bisa mempunyai slope positif,negatif atau nol (yaitu kurva
mendatar),dan ini semua tergantung pada apa yang diharapkan atau
diperkirakan oleh pasar mengenai perkembangan tingkat bunga dimasa akan
mendatang. Apabila mereka umunya berpendapat bahwa tingkat bunga akan
meningkat diwaktu mendatang, maka kurva hasil akan mempunyai slope
positif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Apabila tingkat bunga yang sekarang berlaku diperkirakan akan tetap, maka
kurva hasil akan berbentuk mendatar (horisontal), seperti terlihat pada gambar kurva
hasil 2.4
Kurva Hasil
Tingkat
Bunga pertahun

Kurva Hasil

jangka waktu pinjaman
(Sumber : Boediono, 1990 Ekonomi Moneter, Yogyakarta : BPFE : 94)
Tingkat bunga yang akan ditawarkan perbankan kepada masyarakat
khususnya deposan akan berpengaruh terhadap besarnya tingkat bunga simpanan
deposito ditentukan oleh pemenrintah tetapi sejak 1 Juni 1983 pemenrintah
memberikan kebebasan kepada perbankan untuk menentukan sendiri besarnya tingkat
bunga simpanan deposito berdasrkan mekanisme pasar sehingga dengan adanya
kebijaksanann tersebut perbankan dapat menentukan besarnya tingkat bunga yang
dapat menarik uang untuk menyimpan sebagian uangnya pada bank yang diinginkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga dalam penyimpanan deposito
berjangka adalah tingkat balas jasa yang diperoleh masyarakat penyimpanan dana di
bank karena penyimpan sejumlah dana dimilikinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

b. Keynes (Liquidity Preference)
Dalam teori Keynes ini bunga ditentukan oleh interaksi antar permintaan dan
penawaran bunga. Keynes membedakan permintaan akan uang menurut motivasi
masyarakat untuk menahanya. Keynes membagi tiga motivasi menahan uang.
Motivasi pertama adalah untuk melayani keperluan transaksi, motivasi kedua untuk
keperluan berjaga-jaga ini dapat distukan dengan permintaan akan uang untuk
keperluan transaksi. Motivasi ketiga adalah menekankan fungsi uang sebagai alat
penyimpan kekayaan masyarakat.
Bentuk yang sederhana dari permintaan uang dari teori keynes adalah:
Md = [ kQ + ϕ ( r )] P
(Boediono, 1982 : 67).
Dimana : Md/P = Permintaan total akan uang dalam arti riil.
kQ = Permintaan akan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga,uang
dinyatakan sebagai suatu proporsi (k) dari pendapatan nasional
riil atau tingkat output.
ϕ (r)= Permintaan uang untuk motif spekulasi yang dinyatakan
sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku (r).
Teori Keynes disebut LiquidityPreference, karena teori ini mengatakan bahwa
kurva hasil selalu mempunyai slope positif, artinya tingkat bunga pertahun untuk
deposito lebih lama dan lebih tinggi dari pada tingkat bunga pertahun untuk simpanan
yang berjangka lebih pendek. Apabila masyarakat mempunyai tingkat bunga yang
misalnya 80% setahun untuk deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan di bank, maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

menurut teori ini masyarakat akan memilih menempatkan uang mereka uang deposito
1 bulan. Hal ini masyarakat merasa lebih liquid dengan deposito 1 bulan dari pada
deposito 3 bulan atau 6 bulan.
2.2.4. Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara
pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan perkapita biasa
juga diartikan sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi
setiap penduduk suatu negara pada periode tertentu. Pendapatan perkapita diperoleh
dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu
negara pada tahun tersebut.
Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan
kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang,
yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 2007). Dari definisi
tersebut pembangunan ekonomi mempunyai pengertian :
1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara terus menerus.
2. Usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita.
3. Kenaikan pendapatan perkapita tersebut harus terus berlangsung dalam jangka
panjang.
4. Perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang.
Pembangunan ekonomi akan tercermin pada kenaikan pendapatan perkapita dan
perbaikan tingkat kesejahteraan pada masyarakat. Indikator dari laju pertumbuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

ekonomi suatu negara salah satunya ditunjukkan dengan tingkat Pertumbuhan
Domestik Bruto atau Produk Nasional Bruto. Keberhasilan pembangunan ekonomi
menurut Todaro (Admin, 2001) ditunjukkan oleh tiga nilai pokok yaitu:
a. Perkembangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya basic needs.
b. Meningkatkan rasa harga diri self-esteem masyarakat sebagai manusia.
c. Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih freedom from servitude
yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia.
2.2.5. Pendapatan Asli Daer ah (PAD)
Sumber keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber
pendapatan asli daerah dan sumber non pendapatan asli daerah. PAD merupakan
pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah,
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan lain asli daerah
yang sah, yang bertujaun untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam
menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas
desentralisasi. Dalam otonomi daerah ini kemandirian pemerintah daerah sangat
dituntut dalam pembiayaan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu ukuran kemampuan daerah untuk melaksanakan otonomi adalah dengan
melihat besarnya nilai Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat dicapai oleh daerah
tersebut. Dengan PAD yang relatif kecil akan sulit bagi daerah tersebut untuk
melaksanakan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara
mandiri, tanpa didukung oleh pihak lain (dalam hal ini Pemerintah Pusat dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Provinsi). Padahal dalam pelaksanaan otonomi ini, daerah dituntut untuk mampu
membiayai dirinya sendiri.
Menurut Santoso (2002: 20), PAD merupakan sumber penerimaan yang murni
dari daerah,

yang merupakan

modal utama

bagi

daerah

sebagai biaya

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Meskipun PAD tidak
seluruhnya dapat membiayai total pengeluaran daerah, namun proporsi PAD terhadap
total penerimaan daerah tetap merupakan indikasi derajat kemandirian keuangan
suatu pemerintah daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 disebutkan bahwasanya
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari :
1. hasil pajak daerah,
2. hasil retribusi daerah,
3. hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang
dipisahkan, dan
4. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Menurut Halim (2007: 96) kelompok Pendapatan Asli Daerah dipisahkan
menjadi empat jenis pendapatan:
a. Pajak Daerah
Sesuai UU 34 Tahun 2000 jenis pendapatan pajak untuk kabupaten/kota
terdiri dari: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak
Penerangan Jalan, Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C dan Pajak Parkir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

b. Retribusi Daerah
Retribusi daerah merupakan pendapatan daerah yang berasal dari retribusi. Terkait
dengan UU Nomor 34 Tahun 2000 jenis pendapatan retribusi untuk kabupaten/kota
meliputi objek pendapatan yang terdiri dari 29 objek.
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan merupakan penerimaan daerah
yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Jenis pendapatan ini
dirinci menurut objek pendapatan yang mencakup:
1) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD.
2) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara/BUMN.
3) Bagian laba penyertaan modal pada perusahaan milik swasta atau kelompok usaha
masyarakat.
d. Lain-lain PAD yang Sah
Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik
Pemda. Rekening ini disediakan untuk mengakuntasikan penerimaan daerah selain
yang disebut di atas. Jenis pendapatan ini meliputi objek pendapatan berikut:
1) Hasil penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan.
2) Jasa giro.
3) Pendapatan bunga.
4) Penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah.
5) Penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan pengadaan barang, dan jasa oleh daerah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

6) Penerimaan keuangan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
7) Pendapatan denda pajak.
8) Pendapatan denda retribusi.
9) Pendapatan eksekusi atas jaminan.
10) Pendapatan dari pengembalian.
11) Fasilitas sosial dan umum.
12) Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
13) Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan.
Untuk menyelen