Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dana Pihak Ketiga Perbankan Di Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling besar di Indonesia,
yang memiliki posisi penting dan strategis dalam perekonomian. Hal ini dapat
dibuktikan dengan fungsi bank yaitu menyediakan mekanisme dan alat
pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi, menciptakan uang,
menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat serta menawarkan
jasa-jasa keuangan lainnya.
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan
jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan disamping
menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan (tabungan, giro,
deposito) juga menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) kepada
masyarakat. Kemudian usaha bank lainya memberikan jasa-jasa keuangan yang
mendukung dan mempelancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana.
Berdasarkan jumlah penduduk dan PDRB Sumatera Utara menempati
posisi pertama diluar Pulau Jawa.Didaerah ini terdapat sebanyak 99 perusahaan
bank umum dan 57 Bank Perkreditan Rakyat Bank Indonesia (2011). Jika
dihitung dari jumlah kantor maka didapati ada 442 kantor perbankan yang terdiri
dari 337 kantor Bank Umum dan 85 kantor BPR.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain bank beroprasi sebagai perantara dalam memobilsasi
dana dari masyarakat yang mempunyai daya beli dalam bentuk kredit. Hal ini
sesuai dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau badan-badan lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat
banyak.
2. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dengan semakin berkuranagnya peran pemerintah dalam perekonomian,
mobilisasi dana masyarakat (penghimpunan dana pihak ketiga) menjadi semakin
penting guna menunjang kegiatan produksi dan investasi. Sehubungan dengan hal
itu, melalui kebijakan deregulasi 1 Juni 1983 Bank Indonesia memberikan
kebebasan kepada bank-bank pemerintah untuk menetapkan sendiri suku bunga
depositonya dan menentukan sendiri kebijakan perkreditannya. Kebijakan tersebut
ditempuh mengingat penetapan suku bunga deposito bank-bank pemerintah serta
adanya pagu kredit mengurangi hasrat bank-bank dalam mengerahkan dan
memobilisasi dana masyarakat (Pohan, 2008).
Dalam rangka pembiayaan kegiatan perekonomian untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemberian kredit perbankan
mempunyai peranan yang penting. Kebijakan pemerintah yang ditempuh di
Universitas Sumatera Utara
bidang perkreditan diarahkan untuk membiayai sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai produktivitas tinggi sehingga alokasi dana secara makro dapat dicapai
dengan lebih efisien.
Dalam pelaksanaan fungsinya, bank menempuh berbagai upaya dalam
menarik nasabah, antara lain memberikan pelayanan yang memuaskan pada
masyarakat (excellent service), memberikan rangsangan berupa bunga yang
menarik, meningkatkan penggunaan teknologi yang canggih dan menawarkan
berbagai produk yang menarik dan diminati masyarakat.
Sampai dengan Semester II 2011, pangsa DPK masih mendominasi
komposisi sumber dana bank Bank Indonesia (2011). Pangsa DPK sebagai
sumber dana bank meningkat menjadi 94,27% dari semester sebelumnya sebesar
87,99%. Sedangkan sumber dana lainnya seperti antar bank hanya menyumbang
2,76% (turun dibanding semester sebelumnya sebesar 5,84%). Komponenkomponen lain pendanaan menyumbang porsi yang sangat kecil, yaitu Pinjaman
sebesar 1,10%, SSB sebesar 0,79%, Kewajiban Lainnya 0,74% dan Kewajiban
pada Bank Indonesia dan Setoran Jaminan masing-masing sebesar 0,17%.
Pertumbuhan DPK yang cukup tinggi tersebut memberikan pengaruh yang positif
terhadap likuiditas bank.
Universitas Sumatera Utara
Tabel .1.1 Pendapatan Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (dalam Ribuan
Rupiah)
Lapangan Usaha
1. Pertanian,
peternakan
kehutanan dan
perikanan
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik Gas dan air
bersih
5. Konstruksi
6. Perdaganan hotel
dan restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, real
estate dan Jasa
perusahaan
9. Jasa jasa
TOTAL
2008
2009
2010
2011
25.300
26.256
27.875
29.376
1.304
24.305
1,322
24.977
1,400
26.105
1,494
26.548
772
7.090
816
7.554
873
8.066
943
8.754
19.515
20.575
21.914
23.693
9.883
10.630
11.633
12.676
7.479
10.519
106.172
7.939
11.216
111.289
8.795
11.976
118.640
9.992
12.969
126.450
Sumber : BPS (2012)
Pemerintah Indonesia pada dasarnya melakukan pembangunan bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai yang tertuang dalam
Pancasila dan UUD 1945.Salah satu penentu keberhasilan pembangunan adalah
sumber pembiayaan pembangunan. Pemerintah dapat menggunakan dana yang
berasal dari dalam maupun luar negeri sebagai sumber dana untuk pembiayaan
pembangunan tersebut. Pemerintah telah menggariskan bahwa pelaksanaan
pembangunan yang dijalankan diupayakan dengan pembiayaan kemampuan
sendiri tanpa mengabaikan peranan bantuan dari luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Indikator Kinerja Bank Umum di Indonesia Tahun 2007-2011
Indikator Utama
2007
2008
2009
2010
2011
DPK (Triliun Rp)
1.510,7 1.753,3 1,973.04 2,274.49 2,688.36
Kredit (Triliun Rp)
1,045.7 1,353.6 1,437.93 1,715.61 2,117.60
ROA (%)
2.8
2.3
2.60
2.86
3.03
CAR (%)
19.2
16.2
17.42
18.11
16.94
Sumber : Bank Indonesia (2012)
Selama Semester II 2011, DPK perbankan meningkat hingga Rp 346,90
triliun atau 14,23%. Kenaikan DPK tiga kali lebih tinggi daripada peningkatan
DPK pada semester I 2011 sebesar Rp 99,19 triliun atau 4,24%. Peningkatan ini
sejalan dengan tren yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu adanya
percepatan pertumbuhan DPK pada akhir tahun yang terutama disebabkan oleh
realisasi APBN yang dilakukan oleh Pemerintah.
Berdasarkan komponen, DPK meningkat pada semua komponen, dengan
peningkatan tertinggi pada komponen tabungan dan deposito, yaitu masingmasing sebesar Rp 144,62 triliun (19,19%) dan Rp 126,63 triliun (11,44%). Pada
semester sebelumnya, peningkatan DPK tertinggi terjadi pada komponen giro dan
deposito, masing-masing sebesar 7,68% dan 3,51%. Peningkatan tabungan dan
deposito tersebut selain menunjukkan preferensi masyarakat terhadap investasi
dengan imbal hasil yang pasti, juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi
dari masyarakat akan stabilitas perekonomian di Indonesia.
Upaya pemenuhan dana pembiayaan pembangunan yang berasal dari
dalam negeri diperoleh dari berbagai alternatif antara lain pungutan pajak, devisa
dari ekspor barang/jasa, serta simpanan masyarakat.Secara Umum DPK diperoleh
dari simpanan masyarakat yang secara garis besar terdiri atas 3 bagian yaitu
Universitas Sumatera Utara
tabungan, deposito dan giro. Meskipun memiliki berbagai macam nama namun
pada dasarnya setiap bank memiliki produk simpanan yang sama.
Nilai suku bunga ditetapkan BI sangat berpengaruh terhadap suku bunga
produk produk perbankan dimana setiap produk memiliki suku bunga yang
berbeda beda dan sifatnya sangat berfluktuasi.Perubahan Suku Bunga BI Rate
ditentukan berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Tabel berikut
menunjukkan perubahan atau fluktuasi BI Rate selama tahun 2011 sampai dengan
Agustus 2012
Tabel. 1.3 Data Perubahan BI Rate
Periode
BI Rate
5 Jan 11
4 Feb 11
4 Mar 11
12 Apr 11
12 May 11
9 Jun 11
12 Jul 11
9 Aug 11
8 Sep 11
11 Okt 11
10 Nov 11
8 Des 11
12 Jan 12
9 Feb 12
8 Mar 12
12 Apr 12
10 May 12
12 Jun 12
12 Jul 12
9 Aug 12
6,5 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
Sumber : BI (2012)
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 1.4. Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan (unit)
Tahun 2006- 2011
Bank Umum
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Bank Pemerintah
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
104
0
48
38
18
104
0
48
38
18
120
0
41
53
26
-
122
0
43
53
26
259
0
46
137
76
b. Bank Pemerintah
Daerah
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
26
1
15
2
8
29
1
18
2
8
44
1
19
0
24
47
1
22
0
24
70
1
23
18
28
Bank Swasta Nasional
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
179
1
63
70
45
179
1
63
70
45
225
1
61
95
68
-
231
1
67
95
68
323
1
64
209
49
Bank Asing dan Campuran
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
6
0
1
5
0
5
0
1
4
0
5
0
1
4
0
7
0
7
0
0
20
0
9
8
3
215
317
394
407
672
a.
c.
d.
Jumlah Kantor Bank Umum
-
-
Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah, Kantor Bank Indonesia, Agustus, 2011
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat perkembangan kantor bank yang
terus bertambah dari tahun ke tahun yang menunjukkan semakin tingginya tingkat
aksesibilitas masyarakat terhadap Bank sehingga memberikan dampak yang
positif terhadap pertumbuhan Aset perbankan dan pertumbuhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.5 Perkembangan Tingkat Bunga Simpanan di Sumatera Utara
(dalam Rp. Triliun)
Tahun
Giro
Tabungan
Deposito
2008
2,90
3,11
10,34
2009
2,39
2,79
9,54
2010
2,23
2,92
7,65
2011
2,04
2,27
6,84
Juni 2012
2,27
2,02
6,48
Sumber: www.BI.go.id, 2012
Diketahui dari tabel bahwa terjadi penurunan trend tingkat suku bunga
baik itu dari Giro Tabungan maupun Deposito, hal ini terjadi sesuai dengan
penurunan BI rate.
Tabel 1.6 Perkembangan Tingkat Bunga Pinjaman di Sumatera Utara
(dalam Rp. Triliun)
Tahun
Modal Kerja
Investasi
Konsumsi
2008
14,53
13,99
15,52
2009
13,99
12,55
19,82
2010
12,39
11,86
13,79
2011
11,98
11,69
13,38
Juni 2012
11,80
11,46
13,9
Sumber: www.BI.go.id, 2012
Begitu juga dengan Perkembangan Tingkat Bunga Pinjaman di Sumatera
Utara terjadi penurunan sesuai dengan trend menurunnya BI rate.
Sehubungan dengan pentingnya peranan penghimpunan dana pihak ketiga
dalam perekonomian, perlu dilakukan suatu kajian ilmiah terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga yang diberikan pada bank umum di
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
Sumatera Utara
2. Bagaimana pengaruh suku bunga simpanan terhadap jumlah Dana
pihak ketiga di Sumatera Utara
3. Bagaimana pengaruh suku bunga pinjaman terhadap jumlah Dana
Pihak Ketiga di Sumatera Utara
4. Bagaimanakah Jumlah Kantor Bank Mempengaruhi Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh PDRB terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
Sumatera Utara.
2. Untuk Mengetahui pengaruh suku bunga simpanan terhadap jumlah
tabungan di Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga pinjaman terhadap Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah Kantor Bank terhadap Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam manajemen
perbankan untuk mengambil kebijakan dalam penentuan suku bunga
simpanan
2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Magister
Ekonomi Pembangunan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara,
3. Referensi bagi peneliti sekanjutnya yang bermintat melakukan kajian
di bidangdana perbankan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang paling besar di Indonesia,
yang memiliki posisi penting dan strategis dalam perekonomian. Hal ini dapat
dibuktikan dengan fungsi bank yaitu menyediakan mekanisme dan alat
pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi, menciptakan uang,
menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat serta menawarkan
jasa-jasa keuangan lainnya.
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan
jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan disamping
menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan (tabungan, giro,
deposito) juga menyalurkan dana atau memberikan pinjaman (kredit) kepada
masyarakat. Kemudian usaha bank lainya memberikan jasa-jasa keuangan yang
mendukung dan mempelancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana.
Berdasarkan jumlah penduduk dan PDRB Sumatera Utara menempati
posisi pertama diluar Pulau Jawa.Didaerah ini terdapat sebanyak 99 perusahaan
bank umum dan 57 Bank Perkreditan Rakyat Bank Indonesia (2011). Jika
dihitung dari jumlah kantor maka didapati ada 442 kantor perbankan yang terdiri
dari 337 kantor Bank Umum dan 85 kantor BPR.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain bank beroprasi sebagai perantara dalam memobilsasi
dana dari masyarakat yang mempunyai daya beli dalam bentuk kredit. Hal ini
sesuai dengan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau badan-badan lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat
banyak.
2. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan atau berdasarkan prisip syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dengan semakin berkuranagnya peran pemerintah dalam perekonomian,
mobilisasi dana masyarakat (penghimpunan dana pihak ketiga) menjadi semakin
penting guna menunjang kegiatan produksi dan investasi. Sehubungan dengan hal
itu, melalui kebijakan deregulasi 1 Juni 1983 Bank Indonesia memberikan
kebebasan kepada bank-bank pemerintah untuk menetapkan sendiri suku bunga
depositonya dan menentukan sendiri kebijakan perkreditannya. Kebijakan tersebut
ditempuh mengingat penetapan suku bunga deposito bank-bank pemerintah serta
adanya pagu kredit mengurangi hasrat bank-bank dalam mengerahkan dan
memobilisasi dana masyarakat (Pohan, 2008).
Dalam rangka pembiayaan kegiatan perekonomian untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, pemberian kredit perbankan
mempunyai peranan yang penting. Kebijakan pemerintah yang ditempuh di
Universitas Sumatera Utara
bidang perkreditan diarahkan untuk membiayai sektor-sektor ekonomi yang
mempunyai produktivitas tinggi sehingga alokasi dana secara makro dapat dicapai
dengan lebih efisien.
Dalam pelaksanaan fungsinya, bank menempuh berbagai upaya dalam
menarik nasabah, antara lain memberikan pelayanan yang memuaskan pada
masyarakat (excellent service), memberikan rangsangan berupa bunga yang
menarik, meningkatkan penggunaan teknologi yang canggih dan menawarkan
berbagai produk yang menarik dan diminati masyarakat.
Sampai dengan Semester II 2011, pangsa DPK masih mendominasi
komposisi sumber dana bank Bank Indonesia (2011). Pangsa DPK sebagai
sumber dana bank meningkat menjadi 94,27% dari semester sebelumnya sebesar
87,99%. Sedangkan sumber dana lainnya seperti antar bank hanya menyumbang
2,76% (turun dibanding semester sebelumnya sebesar 5,84%). Komponenkomponen lain pendanaan menyumbang porsi yang sangat kecil, yaitu Pinjaman
sebesar 1,10%, SSB sebesar 0,79%, Kewajiban Lainnya 0,74% dan Kewajiban
pada Bank Indonesia dan Setoran Jaminan masing-masing sebesar 0,17%.
Pertumbuhan DPK yang cukup tinggi tersebut memberikan pengaruh yang positif
terhadap likuiditas bank.
Universitas Sumatera Utara
Tabel .1.1 Pendapatan Domestik Regional Bruto Sumatera Utara Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (dalam Ribuan
Rupiah)
Lapangan Usaha
1. Pertanian,
peternakan
kehutanan dan
perikanan
2. Pertambangan dan
Penggalian
3. Industri Pengolahan
4. Listrik Gas dan air
bersih
5. Konstruksi
6. Perdaganan hotel
dan restoran
7. Pengangkutan dan
Komunikasi
8. Keuangan, real
estate dan Jasa
perusahaan
9. Jasa jasa
TOTAL
2008
2009
2010
2011
25.300
26.256
27.875
29.376
1.304
24.305
1,322
24.977
1,400
26.105
1,494
26.548
772
7.090
816
7.554
873
8.066
943
8.754
19.515
20.575
21.914
23.693
9.883
10.630
11.633
12.676
7.479
10.519
106.172
7.939
11.216
111.289
8.795
11.976
118.640
9.992
12.969
126.450
Sumber : BPS (2012)
Pemerintah Indonesia pada dasarnya melakukan pembangunan bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur sesuai yang tertuang dalam
Pancasila dan UUD 1945.Salah satu penentu keberhasilan pembangunan adalah
sumber pembiayaan pembangunan. Pemerintah dapat menggunakan dana yang
berasal dari dalam maupun luar negeri sebagai sumber dana untuk pembiayaan
pembangunan tersebut. Pemerintah telah menggariskan bahwa pelaksanaan
pembangunan yang dijalankan diupayakan dengan pembiayaan kemampuan
sendiri tanpa mengabaikan peranan bantuan dari luar negeri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Indikator Kinerja Bank Umum di Indonesia Tahun 2007-2011
Indikator Utama
2007
2008
2009
2010
2011
DPK (Triliun Rp)
1.510,7 1.753,3 1,973.04 2,274.49 2,688.36
Kredit (Triliun Rp)
1,045.7 1,353.6 1,437.93 1,715.61 2,117.60
ROA (%)
2.8
2.3
2.60
2.86
3.03
CAR (%)
19.2
16.2
17.42
18.11
16.94
Sumber : Bank Indonesia (2012)
Selama Semester II 2011, DPK perbankan meningkat hingga Rp 346,90
triliun atau 14,23%. Kenaikan DPK tiga kali lebih tinggi daripada peningkatan
DPK pada semester I 2011 sebesar Rp 99,19 triliun atau 4,24%. Peningkatan ini
sejalan dengan tren yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu adanya
percepatan pertumbuhan DPK pada akhir tahun yang terutama disebabkan oleh
realisasi APBN yang dilakukan oleh Pemerintah.
Berdasarkan komponen, DPK meningkat pada semua komponen, dengan
peningkatan tertinggi pada komponen tabungan dan deposito, yaitu masingmasing sebesar Rp 144,62 triliun (19,19%) dan Rp 126,63 triliun (11,44%). Pada
semester sebelumnya, peningkatan DPK tertinggi terjadi pada komponen giro dan
deposito, masing-masing sebesar 7,68% dan 3,51%. Peningkatan tabungan dan
deposito tersebut selain menunjukkan preferensi masyarakat terhadap investasi
dengan imbal hasil yang pasti, juga menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi
dari masyarakat akan stabilitas perekonomian di Indonesia.
Upaya pemenuhan dana pembiayaan pembangunan yang berasal dari
dalam negeri diperoleh dari berbagai alternatif antara lain pungutan pajak, devisa
dari ekspor barang/jasa, serta simpanan masyarakat.Secara Umum DPK diperoleh
dari simpanan masyarakat yang secara garis besar terdiri atas 3 bagian yaitu
Universitas Sumatera Utara
tabungan, deposito dan giro. Meskipun memiliki berbagai macam nama namun
pada dasarnya setiap bank memiliki produk simpanan yang sama.
Nilai suku bunga ditetapkan BI sangat berpengaruh terhadap suku bunga
produk produk perbankan dimana setiap produk memiliki suku bunga yang
berbeda beda dan sifatnya sangat berfluktuasi.Perubahan Suku Bunga BI Rate
ditentukan berdasarkan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia, Tabel berikut
menunjukkan perubahan atau fluktuasi BI Rate selama tahun 2011 sampai dengan
Agustus 2012
Tabel. 1.3 Data Perubahan BI Rate
Periode
BI Rate
5 Jan 11
4 Feb 11
4 Mar 11
12 Apr 11
12 May 11
9 Jun 11
12 Jul 11
9 Aug 11
8 Sep 11
11 Okt 11
10 Nov 11
8 Des 11
12 Jan 12
9 Feb 12
8 Mar 12
12 Apr 12
10 May 12
12 Jun 12
12 Jul 12
9 Aug 12
6,5 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,75 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
6,00 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
5,75 %
Sumber : BI (2012)
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 1.4. Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status Kepemilikan (unit)
Tahun 2006- 2011
Bank Umum
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Bank Pemerintah
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
104
0
48
38
18
104
0
48
38
18
120
0
41
53
26
-
122
0
43
53
26
259
0
46
137
76
b. Bank Pemerintah
Daerah
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
26
1
15
2
8
29
1
18
2
8
44
1
19
0
24
47
1
22
0
24
70
1
23
18
28
Bank Swasta Nasional
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
179
1
63
70
45
179
1
63
70
45
225
1
61
95
68
-
231
1
67
95
68
323
1
64
209
49
Bank Asing dan Campuran
1) Kantor Pusat
2) Kantor Cabang
3) Kantor Cab.Pembantu
4) Kantor Kas
6
0
1
5
0
5
0
1
4
0
5
0
1
4
0
7
0
7
0
0
20
0
9
8
3
215
317
394
407
672
a.
c.
d.
Jumlah Kantor Bank Umum
-
-
Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah, Kantor Bank Indonesia, Agustus, 2011
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat perkembangan kantor bank yang
terus bertambah dari tahun ke tahun yang menunjukkan semakin tingginya tingkat
aksesibilitas masyarakat terhadap Bank sehingga memberikan dampak yang
positif terhadap pertumbuhan Aset perbankan dan pertumbuhan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.5 Perkembangan Tingkat Bunga Simpanan di Sumatera Utara
(dalam Rp. Triliun)
Tahun
Giro
Tabungan
Deposito
2008
2,90
3,11
10,34
2009
2,39
2,79
9,54
2010
2,23
2,92
7,65
2011
2,04
2,27
6,84
Juni 2012
2,27
2,02
6,48
Sumber: www.BI.go.id, 2012
Diketahui dari tabel bahwa terjadi penurunan trend tingkat suku bunga
baik itu dari Giro Tabungan maupun Deposito, hal ini terjadi sesuai dengan
penurunan BI rate.
Tabel 1.6 Perkembangan Tingkat Bunga Pinjaman di Sumatera Utara
(dalam Rp. Triliun)
Tahun
Modal Kerja
Investasi
Konsumsi
2008
14,53
13,99
15,52
2009
13,99
12,55
19,82
2010
12,39
11,86
13,79
2011
11,98
11,69
13,38
Juni 2012
11,80
11,46
13,9
Sumber: www.BI.go.id, 2012
Begitu juga dengan Perkembangan Tingkat Bunga Pinjaman di Sumatera
Utara terjadi penurunan sesuai dengan trend menurunnya BI rate.
Sehubungan dengan pentingnya peranan penghimpunan dana pihak ketiga
dalam perekonomian, perlu dilakukan suatu kajian ilmiah terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah dana pihak ketiga yang diberikan pada bank umum di
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa
masalahsebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh PDRB terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
Sumatera Utara
2. Bagaimana pengaruh suku bunga simpanan terhadap jumlah Dana
pihak ketiga di Sumatera Utara
3. Bagaimana pengaruh suku bunga pinjaman terhadap jumlah Dana
Pihak Ketiga di Sumatera Utara
4. Bagaimanakah Jumlah Kantor Bank Mempengaruhi Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh PDRB terhadap jumlah Dana Pihak Ketiga di
Sumatera Utara.
2. Untuk Mengetahui pengaruh suku bunga simpanan terhadap jumlah
tabungan di Sumatera Utara
3. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga pinjaman terhadap Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara.
4. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah Kantor Bank terhadap Dana Pihak
Ketiga di Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam manajemen
perbankan untuk mengambil kebijakan dalam penentuan suku bunga
simpanan
2. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Magister
Ekonomi Pembangunan Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera
Utara,
3. Referensi bagi peneliti sekanjutnya yang bermintat melakukan kajian
di bidangdana perbankan.
Universitas Sumatera Utara