Modal Sosial Masyarakat Perkotaan (studi deskriptif Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan)

Abstrak
Komplek perumahan mewah merupakan bentuk gaya perumahan moderen
yang didalamnya dapat mencerminkan kelas, status, dan kekuasaan penghuninya.
Berbagai fasilitas yang ada seperti; tembok pengaman, pagar di setiap unitnya, taman
bermain, sarana kebersihan dan lainnya merupakan salah satu fasilitas pendukung
perumahan mewah yang menarik para calin penghuninya. Berbagai fasilitas tersebut
merupakan fasilitas yang biasa diperoleh masyarakat pada umumnya melalui
pengadaan secara kerjasama antar masyarakat maupun kebijakan pemerintah. Akan
tetapi, pengelola perumahan mewah menyediakan semua fasilitas tersebut secara
pribadi kepada penghuninya. Kehidupan perumahan tersebut tidak sertamerta
memberikan implikasi terhadap terwujudnya interaksi yang ideal antara penghuninya
dimana fasilitas interaksi masyarakat telah tersedia. Fenomena ini juga terjadi di
Komplek Perumahan Citra Wisata Medan. Dengan berbagai fasilitas yang ada,
konsep interaksi yang ideal antara masyarakatnya tidak dapat terjalin dengan baik.
Sehingga di tahun 1999 sejumlah warga mendirikan sebuah organisasi yang
diberinama IKMCW (Ikatan Keluarga Muslim Komplek Citra Wisata Medan) yang
mempunyai fungsi sebagai wadah interaksi masyarakat komplek. Penelitian ini
berusaha melihat bagaimana IKMCW dapat menjadi wadah modal sosial dapat
memainkan perannya di tengah kondisi pasyarakat perkotaan yang cenderung asosial.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana modal sosial dapat berperan
pada masyarakat perkotaan mengingat masyarakat perkotaan yang cenderung bersifat

asosial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian ini menemukan berbagai gejala yang dialami IKMCW
sebagai organisasi perkotaan. Sulitnya menciptakan interaksi yang idela disebabkan
oleh sulitnya menemukan tempat berkumpul dan kendala kesibukan yang dimiliki
masing-masing penghuni komplek. IKMCW berusaha untuk memainkan peran
anggotanya dalam hal sosialisi organisasi kepada masyarakat yang belum bergabung.
Modal sosial dalam organisasi dikembangkan melalui pemahaman masing-masing
anggota terhadap kebutuhan anggota lainnya. Pertukaran informasi baik bisnis,
politik, sosial maupun budaya menciptakan nuansa saling melengkapi dalam tubuh
organisasi. Hal inilah yang menjadi aspek penting IKMCW dapat mempertahankan
eksistensinya di tengah gempuran arus kebudayaan perkotaan yang cenderung
asosial.
Kata kunci: organisasi, interaksi, modal sosial.

ii
Universitas Sumatera Utara