T PSN 1402268 Chapter5

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

5.1. Simpulan
Pengembangan EPwAM (E-learning Project with ADDIE Model) pada
penulisan ini lebih dikhususkan pada pengembangan bahan ajar berbasis web
enhanced course, yakni pengembangan web untuk

menunjang pembelajaran

apresiasi seni rupa yang dilakukan di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu
bentuk penelitian R & D (Research and Development), dimana penulis
mengembangkan

sebuah

produk

e-learning

berupa


website.

Bentuk

pengembangan website ruang apresiasi dilakukan dengan lima tahapan model
ADDIE.
Analisis kondisi dan potensi pembelajaran apresiasi seni rupa di SMA,
dilakukan dengan melihat kondisi dan potensi siswa pada kegiatan belajar
mengajar, kondisi dan potensi siswa, guru, dan sekolah. Penelitian dilakukan
siswa SMA kelas XII di dua sekolah yang ada di Bandung, yakni SMAN 1
Bandung dan SMAN 15 Bandung . Hasil analisis didapatkan data RPP Seni Rupa
berupa SK dan KD materi mengapresiasi karya seni rupa sebagai acuan
pengembangan, kondisi dan potensi siswa berkaitan dengan kemampuan
mengapresiasi karya seni lukis siswa kelas XII dari hasil kuisioner banyak siswa
yang masih kesulitan untuk mengapresiasi seni lukis, guru merasa kesulitan dalam
mengajarkan apresiasi di sekolah dengan kendala waktu, biaya, dan karakteristik
siswa, dan pada analisis potensi siswa didapatkan bahwa siswa SMA kelas XII
memiliki persentase penggunaan internet 81,58 %, memiliki perangkat komputer
dengan persentase tertinggi 57,89 % sedangkan sisanya memiliki laptop 31,58 %

dan komputer 10,53 %. Jadi, dapat dikatakan siswa SMA kelas XII memiliki
potensi dalam pengembangan EPwAM pada materi apresiasi seni rupa.
Desain pengembangan e-learning project untuk pembelajaran seni rupa di
SMA, dilakukan dengan memperhatikan beberapa konten dalam perancangan
desain, antara lain : (1) tujuan dari penggunaan website ruang apresiasi; (2)
Ruth Ardianti, 2016
PENGEMBANGAN E-LEARNING PROJECT UNTUK PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

163

164

sasaran pengguna website ruang apresiasi; dan (3) komponen-komponen website
ruang apresiasi dan penggunaannya. Tujuan penggunaan website ruang apresiasi
dilakukan dengan melihat sasaran penggunaan website yakni dengan melihat
karakteristik siswa SMA kelas XII untuk menentukan komponen - komponen
website (petunjuk penggunaan website, kebutuhan materi, simulasi pembelajaran,
e-mail atau chatting, soal latihan, video, dan game).
Bentuk pengembangan e-learning project untuk pembelajaran apresiasi seni

rupa di SMA melalui beberapa proses pengembangan. Proses pengembangan
website, dilakukan dengan menentukan bentuk desain yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa SMA, membentuk tim dalam pengembangan web (baik pada
aspek pemograman, desain, konten, dan sumber data). Sedangkan proses
pengembanganya, dilakukan dengan pengembangan produk awal berdasarkan
perencanaan desain yang dibuat, adapun bentuk pengembangan produk website
ruang apresiasi dihasilkan menu yang akan ditampilkan di web, yakni berupa
tampilan awal desain web, konten materi web, apresiasi seni, game, dan video.
Implementasi pengembangan e-learning project untuk pembelajaran
apresiasi seni rupa di SMA, dilakukan dengan beberapa tahap, antara lain : (1) uji
validasi, uji validasi dilakukan pada aspek media dan materi oleh ahli media dan
guru seni rupa, (2) revisi produk uji validasi, (3) uji coba produk awal, (4) revisi
uji coba, (5) uji coba lapangan, dan (6) produk akhir pengembangan.
Evaluasi pengembangan e-learning project untuk pembelajaran apresiasi
seni rupa di SMA, dilakukan dengan dua cara, yakni pada saat proses pelaksanaan
penggunaan website ruang apresiasi dan pada akhir pertemuan dengan siswa
setelah beberapa kali dilakukan uji coba. Berikut ini merupakan hasil evaluasi
penggunaan website ruang apresiasi : (1) pada aspek media, evaluasi dilakukan
dengan pengisian angket atau kuisioner oleh siswa dan guru untuk menilai aspek
keterlaksanaan penggunaan website ruang apresiasi pada pembelajaran apresiasi.

Setelah didapati beberapa kekurangan, selanjutnya dilakukan perbaikan pada
bagian yang masih dianggap kurang oleh siswa dan guru. Baik dalam segi konten
materi maupun pemrograman, (2) pada aspek pembelajaran, untuk melihat
keefektivan dan efisiensi website ruang apresiasi ini, dilakukan uji soal apresiasi
yang diberikan pada siswa kelas XII SMAN 1 Bandung dan SMAN 15 Bandung.
Ruth Ardianti, 2016
PENGEMBANGAN E-LEARNING PROJECT UNTUK PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

165

Dari uji kuisioner pre test dan post test didapatkan hasil bahwa ada peningkatan
siswa dalam menyampaikan apresiasi lukisan secara tertulis, (3) pada proses
penggunaan website ruang apresiasi, penulis mengamati perubahan perilaku apa
yang terjadi (sisi afektif) pada siswa ketika menggunakan di kelas.
5.2. Implikasi
Efektivitas penggunaan website ruang apresiasi dilihat dari beberapa aspek,
(1) aspek kegunaan atau fungsi (untuk guru dan siswa), Hasil dari uji coba
penggunaan didapatkan hasil data penilaian aspek keterlaksanaan oleh siswa
bahwa kualitas isi website ruang apresiasi mendapatkan skor rata – rata 4,08 atau

predikat baik, pada aspek keterpaduan pembelajaran mendapatkan skor rata – rata
4,11 atau predikat baik, timbal balik dan adaptasi mendapatkan skor 3,87 atau
predikat sedang, motivasi mendapatkan skor 4,07 atau predikat baik, rancangan
presentasi mendapatkan skor 4,22 atau predikat baik, dan kemudahan interaksi
mendapatkan skor 4,07; (2) aspek rencana atau program, ada beberapa aspek
rencana dalam pengembangan website ruang apresiasi, yaitu siswa dapat belajar
mandiri dan siswa dapat belajar secara kolaboratif.; (3) ketentuan dan peraturan,
adapun aturan yang dibuat untuk siswa, yakni: a) mempelajari buku penggunaan
website ruang apresiasi, b) mempelajari website ini sesuai dengan melihat
panduan belajar apresiasi, dan c) mengerjakan latihan soal sesuai instruksi guru,
sedangkan aturan untuk guru : a) mempelajari buku penggunaan website, b)
memanfaatkan konten materi dan latihan yang ada dalam website untuk
melengkapi materi yang disampaikan di kelas, dan c) memberikan instruksi pada
siswa untuk memanfaatkan website ruang apresiasi secara terorganisir; dan (4)
aspek tujuan atau kondisi ideal, pada aspek tujuan, penulis mencoba untuk melihat
apakah ada peningkatan apresiasi siswa terhadap karya seni rupa yang
ditampilkan. untuk mengetahui keefektifan website ruang apresiasi, penulis
melakukan ujicoba pre test dan post test yang dilakukan pada siswa SMA N 1
Bandung di kelas XII IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII IPA 7
sebagai kelas kontrol, dihasilkan kesimpulan bahwa kelas XII IPA 7 dari hasil

post test mendapatkan nilai rata – rata yang lebih rendah dibandingkan dengan
IPA 5. Kelas IPA 5 mendapatkan skor hasil post test 20, sedangkan kelas IPA 7
Ruth Ardianti, 2016
PENGEMBANGAN E-LEARNING PROJECT UNTUK PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

166

hasil rata – rata kelas adalah 16. Pada hasil penelitian pengetahuan seni lukis,
siswa kelas XII IPA 5 ada peningkatan dalam pengetahuan dalam mengenal
lukisan dunia dan lukisan Indonesia.
Efisiensi penggunaan website ruang apresiasi pada pembelajaran apresiasi,
antara lain : (1) kemudahan dalam akses belajarnya, kemudahan akses
penggunaan website ruang apresiasi, dimana siswa dapat memperoleh beberapa
konten dalam sekali duduk, (2) pembiayaan terjangkau, pemanfaatan website
ruang apresiasi dapat menekan biaya yang akan dikeluarkan selama proses
pembelajaran,(3) tersingkat waktunya, penggunaan website ruang apresiasi akan
memudahkan guru dalam menyampaikan materi apresiasi dengan waktu yang
singkat namun bermakna, (4) teringan bebannya, penggunaan website ruang
apresiasi lebih mudah dari segi kemudahan aksesnya dalam memperoleh sejumlah

konten materi seni lukis. Sehingga, beban guru dan siswa menjadi lebih ringan,
(5) terpendek jaraknya, pembelajaran apresiasi melalui website ruang apresiasi
mampu memperpendek ruang dan waktu.
5.3. Rekomendasi
Rekomendasi pada penelitian ini ditujukan untuk para pengguna hasil
penelitian, peneliti selanjutnya, dan follow up dari hasil penelitian, yang akan
dipaparkan sebagai berikut :
a. Siswa diharapkan mampu memanfaatkan pengembangan website ruang
apresiasi dengan bijak dan mengikuti panduan belajar agar memudahkan
dalam penggunaan website.
b. Guru, diharapkan memiliki kemampuan IT untuk memudahkan penggunaan
website ruang apresiasi, mampu mengkoordinasi siswa melalui penggunaan
website ruang apresiasi dan mampu memanfaatkan website ruang apresiasi
semaksimal mungkin dalam pembelajaran seni rupa.
c. Adapun beberapa rekomendasi yang penulis sarankan untuk peneliti
selanjutnya, antara lain :
1) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan website ruang
apresiasi dengan diperluas konten apresiasi yang dipaparkan, sehingga

Ruth Ardianti, 2016

PENGEMBANGAN E-LEARNING PROJECT UNTUK PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

167

website ruang apresiasi tidak hanya membahas tentang apresiasi seni lukis
saja, namun dapat dikembangkan pada karya seni rupa yang lainnya.
2) Untuk menguji keefektifan dan efisiensi pengembangan, diharapkan dapat
diuji coba dengan mengambil banyak sampel sekolah, agar dapat melihat
tingkat keefektivitasan dan efisiensi secara maksimal.
3) Pengembangan website ruang apresiasi ini, diharapkan dapat dibuat lebih
fleksibel pada browser lain, selain google crome, agar memudahkan para
pengguna dalam pemakaiannya.
4) Pengembangan e-learning project dengan model ADDIE pada penelitian
ini, diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya untuk mendapatkan
gambaran, terkait pengembangan e-learning dalam bidang apresiasi seni.
d. Penelitian diharapkan dijadikan referensi dalam pembelajaran apresiasi seni
rupa melalui e-learning project atau pembelajaran berbasis teknologi.
e. Penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah pendidikan yang
memiliki kebutuhan serupa, baik berkaitan dengan kebutuhan dalam akses

belajar, biaya, jarak dan waktu.
f. Pengembangan website ruang apresiasi, diharapkan dapat dijadikan acuan
dalam pengembangan bahan ajar atau media ajar yang berpedoman pada
keterampilan abad 21. Baik pada materi ajar seni rupa atau keilmuan yang
lain.

Ruth Ardianti, 2016
PENGEMBANGAN E-LEARNING PROJECT UNTUK PEMBELAJARAN APRESIASI SENI RUPA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu