Analisis dan Evaluasi Kredit serta Kuali

MANAJEMEN PERBANKAN
ANALISIS DAN EVALUASI KREDIT
1.

Hidayatul Fajriyah

2.

Umar Farouk

TASWAN

POKOK PEMBAHASAN












Asimetri Informasi Dan Konsekuensinya Dalam
Perkreditan?
Aspek Yuridis?
Aspek Pemasaran?
Aspek Jaminan?
Aspek Teknis?
Aspek Sosial Ekonomi?
Aspek Dampak Lingkungan?
Aspek Keuangan?
Pendekatan
Penilaian
Internal
Sederhana
Berbasis Pemeringkatan?
TASWAN

Asimetri Informasi Dan Konsekuensinya

Dalam Perkreditan
Analisis kredit merupakan tugas yang
sangat menentukan profil risiko kredit
dimasa depan suatu bank. Kesalahan
dalam analisis kredit akan berakibat bank
menempatkan dananya kepada debitur
berisiko tinggi.
 Dalam pemberian kredit, bank bertindak
sebagai principal dan debitur bertindak
sebagai agen. Hubungan principal dan
agen akan selaras bila semua dilakukan
secara fair.


TASWAN

Aspek Yuridis


Analisis terhadap aspek ini terkait dengan

kemungkinan risiko hukum pemberian
kkredit. Aspek ini umumnya menyangkut
status usaha dan kewenangan pihak calon
debitur dalam membuat perjanjian kredit.

TASWAN



Aspek yurudis menyangkut siapa yang
berwenang menandatangani perjanjian kredit
dan siapa yang bertanggung jawab atas kredit
tersebut. Untuk itu hal yang harus dicermati :
 Pada badan hukum usaha perorangan
 Untuk badan hukum firma
 Untuk perseroan komanditer atau cv
 Untuk kasus perseroan terbtas
 Yayasan
 koperasi
TASWAN


Aspek Pemasaran


Dalam aspek ini akan bermuara pada arus
kas perusahaan, dalam hal ini maka arus
kas harus dikaji agar bank dapat
memperoleh
informasi
kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan arus kas
masuk
yang
dapat
mendukung
penjadwalan angsuran kredit.
1. Siklus kehidupan produk
2. Variabel-variabel
struktural
dalam

persaingan
TASWAN



Kekuatan Penawaran Pembeli
Kekuatan penawaran pembeli produk yang
dihasilkan calon debitur perlu dicermati .
Faktor yang perlu diperhatikan adalah :
a) Jumlah dan jonsentrasi pembelian
terhadap pemasok/produsen
b) Informasi yang diperoleh pembeli
mengenai produk, harga, biaya yang
dikeluarkan produsen.
c) Biaya peralihan kepada produsen lain
d) Kemampuan melakukan integrasi vertikal.
TASWAN




Kekuatan Perusahaan Pemasok
Analisis terhadap kekuatan pemasok
sebenarnya sama dengan analisis faktorfaktor yang mempengruhi kekuatan
konsumen. Kekuatan pada konsumen akan
melemahkan perusahaan pemasok dan
sebaliknya.

TASWAN

Aspek Jaminan




Aspek jaminan ini aspek yang sangat
penting dalam menghindari debitur
melakukan moral hazard.
Aspek jaminan menjadi cover risiko ketika
debitur tidak mampu lagi melaksanakan
kewajibannya terhadap bank. Eksekusi

jaminan umumnya dilakukan terakhir
oleh bank bila alternatif penyelesaian lain
tidak berhasil.

TASWAN



Jenis-jenis Jaminan
a. Jaminan material/harta
perusahaan/perorangan/badan
Jaminan ini dapat berupa harta lancar
atau tetap.
b. Jaminan non material
Jaminan ini sering juga disebut dengan
jaminan pihak ketiga. Jaminan ini dapat
berupa jaminan perorangan, jaminan
perusahaan atau jaminan bank.
TASWAN




Pengikatan Jaminan
Pengikatan jaminan akan memberikan
kenyamanan bagi pihak-pihak yang
bertransaksi. Pengikatan jaminan terdiri
dari :
a. Pengikatan notariil atau otentik
b. Akte dibawah tangan

TASWAN



Penilaian Jaminan
Penilaian jaminan akan memberikan
informasi seberapa besar nilai jaminan
tersebut dapat meng-cover plafon kredit
yang diajukan debitur.
Semakin besar nilai jaminan akan semakin

besar kemungkinan calon debitur
memperoleh kredit dengan jumlah yang
besar.

TASWAN

Aspek Teknis


Aspek teknis sering diterjemahkan sebagai
aspek operasional yang menyangkut aspek
lokasi objek invesasi, aspek fasilitas
gedung, plan layout, kondisi mesin, dan
produksi.

TASWAN



Beberapa

aspek
teknis
yang
dipertimbangkan dalam perkreditan:
• Aspek lokasi pabrik
• Aspek bangunan
• Aspek layout pabrik
• Aspek mesin
• Aspek proses produksi

TASWAN

Aspek Sosial Ekonomi
1)
2)
3)
4)

Aspek
Aspek

Aspek
Aspek

sosial
ekonomi
profesionalisme
pendidikan

TASWAN

Aspek Dampak Lingkungan
Proyek investasi yang layak dibiayai
dengan kredit adalah proyek yang tidak
menganggu ekosistem yang telah ada.
 Penilaian aspek ini dalam beberapa
metode dapat digunakan :
1) Metoda ad hok
2) Metode cheklist sederhana


TASWAN

Aspek Keuangan


Aspek ini umumnya dievaluasi terakhir
setelah
aspek-aspek
lain
analisis
dievaluasi. Untuk dapat mengevaluasi
aspek keuangan seorang analis kredit
perlu memahami laporan keuangan calon
debitur.
1. Analisis
volume kebutuhan kredit
modal kerja
2. Analisis rasio
3. Analisis cash flow
TASWAN



Kasus Analisis Kredit Dalam
Memorandum Kredit Modal Kerja
Bank ketika menerima permohonan kredit
dari calon debitur, maka akan
menganalisis kelayakan kredit tersebut.
Dimana hasil analisis dituangkan dalam
memorandum kredit yang akan di
presentasikan didepan komite kredit untuk
diputuskan bahwa permohonan kredit
dinyatakan layak atau tidaknya.

TASWAN

Pendekatan Penialian Internal
Sederhana Berbasis Pemeringkatan


Beberapa bank bisa membuat model
ataupun pendekatan penilaian internal
sederhana berbasis pemeringkatan. Atau
bisa disebut juga dengan judgement and
simplified internal rating based approach
untuk prosesnya :
a) Penilaian peringkat kredit
b) Kriteria dan variabel penilaian peringkat
kredit.
c) Penetapan bobot
TASWAN

MANAJEMEN PERBANKAN
KUALITAS KREDIT DAN PENYELAMATAN KREDIT
1.

Umar Farouk

2.

Hidayatul Fajriyah

TASWAN

POKOK PEMBAHASAN
Indikasi Kredit
Bermasalah?
Kualitas
Kredit?

Restrukturisa
si Kredit?

KUALITAS
KREDIT DAN
PENYELAMATAN
KREDIT

Kredit Macet Dan
Penyelamatanny
a?

TASWAN

KUALITAS KREDIT


Penempatan
dana
pada
kredit
harus
dipelihara kualitasnya. Untuk memelihara
kredit yang berkualitas perlu berpegang pada
prinsip kehati-hatian bank dan melaksanakan
analisis kredit yang tepat. Prinsip kehatihatian yang harus ditaati adalah tidak
melanggar Loan to Deposit Ratio, tidak
melanggar Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK) atau Legal Lending Limit (LLL), dan
memenuhi ketentuan bahwa 20% portofolio
kredit harus disalurkan ke UMKM dan
Koperasi.
TASWAN



Kredit
akan
berkualitas
atau
tidak
berkualitas dimulai saat analisis kredit.
Kesalahan
analisis
kredit
akan
menyesatkan keputusan pemberian kredit.
Keputusan
kredit
yang
salah
akan
menimbulkan kualitas kredit yang rendah
atau berpotensi kredit macet.

TASWAN

Penurunan kualitas kredit juga bisa disebabkan oleh
kondisi perekonomian yang semakin memburuk. Misal
inflasi tinggi, akibatnya daya beli masyarakat menurun
dan secara langsung berdampak pada penurunan
penjualan dan akan mempengaruhi arus kas yang bisa
menimbulkan kualitas kredit bahkan kredit macet.
Kualitas kredit yang semakin turun (peningkatan kredit
bermasalah) akan berpengaruh negatif terhadap
Peningka
kreditor.
Peningkatan
kredit akan mengancam
tan
Cadanga
Kerugian
Penurun
keberlangsungan
perbankan.
Kredit
n Kredit



Bermasal
ah

Kredit

Macet

Modal
Bank

Capital
Adequen
cy Ratio

an Laba

Kepercay
aan
Masyarak
at
TASWAN





Penilaian kualitas kredit merupakan salah satu
aktifitas pengawasan kredit perbankan, oleh
karena itu sering dilakukan oleh pengawasan
kredit.
Tujuannya
adalah
mengetahui
kolektibilitas kredit. Dengan demikian bank dapat
mengevaluasi dan strategi mengamankan kredit.
Kualitas kredit bank umum didasarkan pada
kolektibilitas atau ketepatan pembayaran kembali
angsuran pokok dan bunga serta kemampuan
peminjam dari keadaan usahanya. Dengan dasar
tersebut maka kualitas kredit dapat ditetapkan
berdasarkan klasifikasi/kolektibilitasnya.
TASWAN

Kualitas
Kualitas
kredit
kredit
menurut SK
SK
menurut
DIR No.
No.
DIR
30/26/KEP/
30/26/KEP/
DIR/1998:
DIR/1998:

Lancar
(pass)
Dalam
Perhatian
Khusus
(Special
Mention)
Kurang
Lancar
(substandart
)
Diragukan
(doubtful)
Macet
(loss)



Kriteria di atas akan berubah apabila
menurut
penilaian
keadaaan
usaha
peminjam diperkirakan tidak mampu untuk
mengembalikan kewajibannya.
TASWAN

INDIKASI KREDIT BERMASALAH


Kredit bermasalah sebenarnya bersifat
kasuasitas, yang artinya masalah yang ada
pada debitur berbeda-beda. Kredit
bermasalah yang terjadi secara tiba-tiba
dimulai serangkaian tanda -tanda atau sinyal
adalah sangat langka. Bank dapat mendeteksi
dari variabel-variabel dalam penetapan
kolektibilitas yang didasarkan pada kriteria
tunggakan utang pokok dan bunga cerukan
(overdraft), indikator lainnya.
Indikator tambahan untuk menentukan
kualitas kredit, berikut tabelnya:
TASWAN

TASWAN

TASWAN



Indikasi lainnya juga dapat dilihat dari beberapa hal
misal:
1.

2.
3.
4.
5.

Perputaran
piutang
dan
persediaan
menurun,
penurunan current ratio, peningkatan aktiva tetap
lebih besar dibanding aktiva lancarnya, ekspansi yg
berlebihan, penundaan pembayaran hutang.
Penggunaan kredit yang tidak sesuai dengan tujuan
yang disepakati.
Mutasi giro debitur sering terjadi saldo negatif atau
gironya pasif.
Rekening simpanan debitur ditarik dalam jumlah besar
atau ditarik sekaligus.
Terdapat tunggakan bunga dan pokok dalam jumlah
yang material.
TASWAN

Lanjutan....
6.
7.
8.
9.
10.

11.
12.

Nasabah sering menghindar bila dihubungi bank.
Nasabah sering pindah kantor.
Sering pergantian pengurus atau karyawan kunci.
Timbulnya kelemahan pada manajemen debitur
misal terjadi perselisihan antar pengurus.
Pengurus tersangkut pidana atau terdapat
informasi gugatan hukum atau perkara lain dari
pihak lain.
Ketidak mampuan membayar pajak.
Terjadi Likuidasi anak perusahaan debitur oleh
bank lain.

TASWAN

RESTRUKTURISASI KREDIT SEBAGAI UPAYA
PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH


Restrukturisasi kredit merupakan suatu
upaya
bank
dalam
kegiatan
usaha
pengkreditan
supaya
debitur
dapat
memenuhi kewajiban diantaranya melalui
penurunan
suku
bunga,
pengurangan
tunggakan bunga kredit, pengurangan pokok
kredit, perpanjangan jangka waktu kredit,
penambahan fasilitas kredit, pengambilalihan
aset debitur sesuai ketentuan yang berlaku
dan konversi pernyataan modal sementara
pada perusahaan debitur.
TASWAN



Pentingnya Restrukturisasi Kredit
Konsekuensi kredit bermasalah
memberikan pemahaman bahwa
penempatan dana perbankan ke dalam
kredit merupakan sumber pendapatan
utama bank, namun juga penuh dengan
risiko. Oleh sebab itu pemberian kredit
melalui proses penilaian yang hati-hati
merupakan syarat mutlak. Solusi ini
dianggap terbaik untuk menyelamatkan
usaha debitur dan dana perbankan.
TASWAN



Manfaat

a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.
h.
i.

Terhindar dari kebangkrutan.
Mengurangi ketidakpastian dari kreditur.
Pilihan RK fleksibel dan dapat dimodifikasi setelah
pembicaraan antara pihak manajemen dan kreditur.
Pembayaran bunga segera dapat diterima oleh debitur dan
kemungkinan juga pokok pinjaman.
Kreditur memiliki fleksibilitas.
Memaksimalkan kesempatan bagi pemegang saham
mendapat keuntungan serta meyakinkan manajemn untuk
tetap termotivasi.
Konversi utang menjadi equity.
Manfaat ekonomis dalam hidupnya perusahaan
Kreditur
dapat
menghindari
atau
menunda
penghapusbukuan piutang.
TASWAN





Kebijakan Dan Tanggung Jawab
Restrukturisasi Kredit
Pada prinsipnya kebijakan RK harus dituangkan
secara tertulis dan direksi bank harus terlibat
langsung dalam perumusan kebijakan RK yang
harus disetujui oleh komisaris atau badan
pengawas bank.
Teknik Restrukturisasi
Bank dapat melakukan restrukturisasi kredit bila
debitur memiliki prospek baik dan diperkirakan
akan mengalami kesulitan bunga kredit. Debitur
yang tidak memiliki prospek yang baik bisa saja
dilikuidasi.
TASWAN





Keberehasilan suatu restrukturisasi kredit
bergantung dari kemampuan dalam realisasi
proyeksinya. Tentu asumsi-asumsi dalam proyeksi
harus dipenuhi sehingga manajemen akan lebih
mudah melakukannya.
Oleh karena itu dengan adanya hal tersebut maka
untuk melakukannya perlu dilakukan pengkajian
secara komprehensif tentang prospek usaha
debitur dan kemampuan membayar sesuai
dengan proyeksi arus kas debitur.
Pada prinsipnya pelaksanaan RK mengacu pada
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
no. 54 Tentang Akuntansi Hutang Bermasalah,
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
TASWAN

1.

Nilai buku kredit setelah RK (new net book carrying value)
dihitung dengan menggunakan metode berdasarkan
urutan prioritas sebagai berikut:
a.

b.
c.

2.

3.

Nilai tunai (present value) penerimaan kas masa depan
(expected future cash flows) sesuai dengan nilai kredit yang
direstrukturisasi dengan menggunakan tingkat diskonto.
Nilai pasar dari kredit yang direstrukturisasi sepanjang nilai
dimaksut dapat diperoleh.
Nilai agunan dengan cara penilaian berdasarkan ketentuan
pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP).

Perhitungan nilai tunai penerimaan kas masa depan atas
kredit yang direstrukturisasi, bank wajib menggunakan
tingkat bunga efektif dari kredit sebelum restrukturisasi
sebagai tingkat diskonto.
Apabila nilai buku baru kredit setelah restrukturisasi
dengan menggunakan salah satu metode perhitungan
TASWAN
lebih kecil dari saldo kredit sebelum restrukturisasi,
bank

4.

5.

6.

7.

Lanjutan....
Dalam perhitungan proyeksi penerimaan kas masa
depan atas kredit yang direstrukturisasi untuk keperluan
perhitungan nilai tunai.

Melakukan dengan pengalihan aset termasuk sura
berharga, atau konversi kredit menjadi pernyataan
modal sementara maka pengakiuan kerugian dicatat
sebesar selisih antara nilai pasar dari aset atau ekuitas
yang diterima dengan nilai buku kredit.
Dengan pengalihan aset termasuk surat berharga, atau
konversi kredit menjadi pernyataan modal sementara
dan sebagian kredit direstrukturisasi dengan modifikasi
persyaratan kredit maka pengakuan kerugian dicatat
sebesar selisih antara nilai pasar dari aset atau ekuitas
yang diterima dengan niali buku kredit dan pengakuan
kerugian.
Perhitungan kerugian untuk Kredit Usaha Kecil (KUK)dan
kredit konsumsi yang direstrukturisasi dapat dilakukan
TASWAN

KREDIT MACET DAN PENYELAMATANNYA


Kredit macet dalam hal ini adalah termasuk
dalam kategori kolektibilitas 4 dan usaha
debitur tampaknya tidak mempunyai prospek
baik.
Dalam hal ini maka upaya yang perlu dilakukan
bank sebelum kredit itu dinyatakan macet
antaa lain:
1. Inventarisasi dokumen agunan.
2. Penyewaaan barang agunan.
3. Melibatkan mitra usaha.
4. Menggandeng konsultan manajemen.
5. Pengambilalihan perusahaan (take over).
6. Likuidasi agunan.
TASWAN

Tahap Penyelesaian
1.
Penyerahan
2. Penerbitan Surat Penerimaan Pengurusan Piutang
Negara (SP3N)
3. Pemanggilan penanggung
hutang
4. Pernyataan
bersama
5. Surat
paksa
6. Sita
agunan
7. Pelelangan
TASWAN



Penaggihan Dalam Hal Debitur Dinyatakan
Pailit
Perusahaan debitur bisa dikatakan pailit atas
keputusan hakim, sehingga debitur bisa
menghentikan pembayaran utangnya atas alasan
kepailitan tersebut. Permohonan pailit bisa
diajukan oleh debitur atau diputuskan langsung
oleh kejaksaaan demi kepentingan umum.
Kedudukan bank sehubungan dengan barangbarang agunan debitur yang dinyatakan pailit
adalah:
a. Sebagai kreditur preferent.
b. Bank sebagai kreditur konkuren.
TASWAN



Hambatan-hambatan Dalam
Penagihan Kredit
a. Sumber pelunasan kredit dari usaha
yang dibiayai sudah tidak ada lagi
sehingga sumber pelunasan satusatunya yang dapat diharapkan hanya
agunan yang dikuasai.
b. Itikad baik nasabah diragukan.
c. Nasabah masih mau menyelesaikan
utannya namun tidak mampu lagi
kecuali menjual agunan.
d. Masalah agunan.
TASWAN





Masalah agunan bisa terjadi karena:
a. Nilai tidak marketable.
b. Penilaian agunan terlalu tinggi.
c. Agunan belum diikat.
d. Surat agunan palsu.
e. Strategi penagihan kredit.
Oleh karena itu bank bank perlu mempertimbangkan
cara penagihan kredit yang lebih humanis,
diantaranya:
a. Hindari pertengkaran.
b. Kenali jiwa dan pribadi nasabah.
c. Arahkan upaya penyelesaian.
TASWAN

THANK YOU

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65