S TB 0905909 Chapter 3

BAB III
DESAIN PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian
Desain
mendapatkan

penelitian
data

yang

merupakan
valid

sebagai

dengan

tujuan


cara

ilmiah

dapat

untuk

ditemukan,

dikembangkan dan dibuktikan, suatu pemahaman tertentu sehingga pada
gilirannya

dapat

digunakan

untuk

memahami,


memecahkan,

dan

mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiono, 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi persepsi
mahasiswa tentang efektivitas penggunaan workshop dalam meningkatkan
kemampuan mahasiswa program studi PTB DPTS FPTK UPI di bidang
keahlian kejuruan. Terdapat beberapa desain penelitian, dan menurut
(Sugiono, 2007) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat
kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut:
1.

Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan
dengan variabel yang lain.


2.

Penelitian komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat
membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel
mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu
yang berbeda.

3.

Penelitian asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel
atau

lebih.

Penelitian

ini


mempunyai

tingkatan

tertinggi

35
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

36

dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan
penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Menurut (Sugiono, 2007) terdapat beberapa jenis penelitian antara

lain:
1.

Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.

2.

Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata,
skema, dan gambar.
Berdasarkan teori diatas tersebut, maka penelitian ini merupakan

penelitian survei deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel
penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan
sehingga menghasilkan frekuensi dan persentase.

3.2

Waktu, Tempat, dan Partisipan Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama bulan Oktober 2015 sampai dengan


bulan Desember 2015, tempat yang dipilih oleh penulis adalah di Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil
FPTK UPI, jln. Dr. Setiabudi No. 207 Bandung 40154. Peneliti memilih
tempat ini sebagai lokasi penelitian atas dasar permasalahan yang penulis
teliti terdapat di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK
UPI. Dan partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi PTB DPTS FPTK UPI angkatan 2012 – 2014, atas dasar
pertimbangan mahasiswa telah mengikuti perkuliahan batu dan beton
sehingga sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui
persepsi mahasiswa tentang efektivitas penggunaan workshop dalam
meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang keahlian kejuruan.

3.3

Populasi Dan Sampel

3.3.1 Populasi

Asep Nurjaman, 2016

Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

37

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi penelitian menurut (Arikunto, 1997) adalah jumlah keseluruhan
objek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil
UPI angkatan 2012 – 2014, yaitu sebanyak 120 orang.
Tabel 3.1. Jumlah Populasi dari Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan

Angkatan

No

Program Studi

1

E0251-PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

2012

2013

2014

31

41


48

Jumlah
120

(FPTK, 2015)

3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel penelitian menurut
(Arikunto, 1997) adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun
sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Proportionate
Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan karena populasinya tidak
homogeny,

mengacu

pada


pendapat

(Sugiono,

2007)

bahwa,

“Proportionate Stratified Random Sampling digunakan bila populasi
mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara
proporsional”. Strata yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu angkatan
2012, angkatan 2013, dan angkatan 2014.
Jumlah anggota sampel ditentukan melalui rumus Taro Yaname dan
Slovin, hal ini mengacu pada pendapat (Riduwan, 2013) bahwa teknik
pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro dan Slovin apabila
populasi sudah diketahui. Adapun rumus tersebut sebagai berikut:
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

38

Dimana:
n

= Jumlah anggota sampel

N

= Jumlah Populasi

d

= Presisi

Presisi yang ditetapkan 10%, maka:

Sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan masing – masing
strata tersebut ditentukan kembali dengan rumus:

Keterangan :
= Jumlah sampel
= Populasi Strata
= Jumlah Populasi
= Jumlah Sampel yang Ditentukan
Tabel 3.2. Jumlah Sampel dari Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
E0251 – PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN (S1)
No

Angkatan

Populasi

Sampel

1

2012

31

14,21 ≈ 14

2

2013

41

18,79 ≈ 19

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

39

3

2014
Jumlah

48

22

120

55
(FPTK, 2015)

3.4

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data sangat tergantung pada jenis data yang di inginkan
peneliti. Hal ini berhubungan dengan lazim dikembangkan para peneliti
untuk mengumpulkan data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
adalah data primer, yaitu langsung diambil dari responden dimana cara
untuk memperoleh data tersebut adalah dengan membagikan kuesioner yang
berisi sejumlah pernyataan.
Instrument angket yang telah dibuat oleh peneliti yang disesuaikan
dengan kisi – kisi instrumen dan dikonsultasikan dengan pembimbing,
kemudian disebarkan kepada sampel responden yaitu mahasiswa program
studi pendidikan teknik bangunan angkatan 2012, 2013, dan 2014 dengan
jumlah 55 responden. Pengolahan data dari angket ini sebelumnya
dilakukan uji coba dengan jumlah sampel 20 responden, selanjutnya
dilakukan uji validitas dan realibilitas, kemudian dilakukan analisa data dan
setelah itu dengan menggunakan frekuensi dan persentase.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini yaitu : Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
yang bersedia memberikan respon responden sesuai dengan permintaan
peneliti. Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan
mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut jenis
pengisiannya, angket dibagi menjadi 2 (dua) yaitu angket terbuka dan
angket tertutup (Arikunto, 1997).
Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup
tipe skala. Angket ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai :
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

40

persepsi mahasiswa tentang efekitivitas penggunaan workshop dalam
meningkatkan kemampuan berupa jawaban responden dari pernyataan –
pernyataan yang diberikan oleh peneliti.
Adapun langkah – langkah dalam membuat instrumen penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1.

Membuat kisi – kisi.

2.

Menyusun item pernyataan berdasarkan kisi – kisi yang telah dibuat.

3.

Kisi – kisi dan item pernyataan yang telah dibuat kemudian
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

4.

Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pernyataan.
Kisi – kisi setiap instrumen memuat indikator – indikator yang akan

di ukur dari variabel yang akan ditetapkan. Sumber instrumen pada
penelitian ini dilakukan dengan cara membuat sendiri dengan mengacu
kepada variabel dan kajian pustaka yang sesuai dengan permasalahan dalam
penelitian ini dan juga melihat dari sumber skripsi lain dengan
permasalahan dan tujuan yang sama.
Untuk mengukur variabel yang diinginkan, Penulis memakai skala
likert. Untuk skala likert harus nya terdiri dari lima jawaban yaitu SS
(Sangat Setuju), ST (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju), namun Penulis membuang jawaban RR (Ragu-Ragu)
menurut (Nasution, 2003), “Jawaban RR (Ragu-Ragu) dapat dihilangkan
dengan pertimbangan untuk menghindari central tendency effect yaitu
kecenderungan untuk memilih pusat gejala”. (Nasution, 2003) juga
berpendapat, “Apabila Peneliti ingin mencegah adanya kelompok yang
netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu, maka Peneliti dapat
memaksa responden memilih salah satu posisi, misalnya ‘Sangat Setuju’‘Setuju’-‘Tidak Setuju’-Sangat Tidak Setuju”.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2007).
Untuk setiap pernyataan dalam angket disediakan empat alternatif jawaban
dengan kriteria sebagai berikut :
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

41

Tabel 3.3. Bobot Skor Skala Likert untuk Angket
Bobot Skor
Pernyataan

SS

ST

TS

STS

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Positif

4

3

2

1
(Sugiono, 2007)

3.5

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,
sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 1997). Dalam penelitian data yang
diperoleh harus sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, alat pengumpul
data harus cocok agar data yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan
penelitian dalam pengumpulan data.
Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka
setiap instrument harus mempunyai skala. (Sugiono, 2007) mengemukakan
skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini dipakai satu jenis instrumen, instrumen tersebut
adalah lembar angket. Tujuan penyebaran angket adalah untuk mencari
informasi data yang lengkap mengenai respon mahasiswa. (Arikunto, 1997)
telah menjelaskan tentang langkah – langkah dalam menyusun angket,
sebagai berikut:
1.

Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2.

Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner.

3.

Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variable yang lebih
spesifik dan tunggal.

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

42

4.

Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.
Peneliti perlu menyusun sebuah rancangan penyusunan instrumen

yang dikenal dengan istilah “kisi – kisi”. Kisi-kisi instrumen merupakan
rancangan yang berupa suatu daftar yang berbentuk matriks, didalamnya
terdapat komponen – komponen yang disiapkan untuk menyusun instrumen.
Kisi – kisi penelitian merupakan bagian dari instrumen.
(Arikunto, 1997) mengemukakan bahwa :
Kisi – kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara
hal – hal yang disebutkan dalam baris dengan hal – hal yang disebutkan
dalam kolom. Kisi – kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara
variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil,
metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.
Manfaat dari kisi – kisi seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto,
1997) adalah sebagai berikut:
1.

Peneliti memiliki gambaran yang jelas dan lengkap tentang jenis
instrumen dan isi dari butir – butir yang akan disusun,

2.

Peneliti akan mendapatkan kemudahan dalam menyusun instrumen
karena kisi – kisi ini berfungsi sebagai pedoman dalam menuliskan
butir – butir,

3.

Instrumen yang disusun akan lengkap dan sistematis karena ketika
menyusun kisi – kisi ini belum dituntut untuk memikirkan rumusan
butir – butirnya,

4.

Kisi – kisi berfungsi sebagai “peta perjalanan” dari aspek yang akan
dikumpulkan datanya, dari mana data diambil, dan dengan apa pula
data tersebut diambil,

5.

Dengan adanya kisi – kisi yang baik, peneliti dapat menyerahkan
tugas menyusun atau membagi tugas dengan anggota tim ketika
menyusun instrumen,

6.

Validitas dan reliabilitas instrumen dapat diperoleh dan diketahui
oleh pihak – pihak di luar tim peneliti sehingga pertanggungjawaban
peneliti lebih terjamin.

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

43

Kisi – kisi instrumen dalam penelitian ini memuat :
Tabel 3.4. Kisi – Kisi Instrumen
Judul

Variabel

Aspek yang
Diungkap

Persepsi

Tentang

2. Menambah pengetahuan
setelah menggunakan
workshop

Efektivitas
Penggunaan

dalam
Meningkatkan
Kemampuan
Mahasiswa
Program Studi

Responden

1. Penggunaan workshop
membangkitkan motivasi
belajar

Mahasiswa

Workshop

Indikator

Efektivitas
Efektivitas

Penggunaan

Penggunaan

Workshop

Workshop

dalam

Batu dan

Meningkatkan

Beton

Kemampuan
Mahasiswa

PTB DPTS

3. Meningkatkan
keterampilan dalam
bekerja di workshop
4. Memperbaiki sikap
praktikum di workshop
5. Praktikum di workshop
menjadi wahana belajar
pendekatan ilmiah

Mahasiswa
Program
Studi
Pendidikan
Teknik
Bangunan
2012 – 2014

6. Praktikum di workshop
dapat menunjang materi
pembelajaran

FPTK UPI di
Bidang
Keahlian

7. Berekspresi dalam
menggunakan workshop

Kejuruan

3.6

Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini dimulai dari pengambilan

permasalahan dan menentukan identifikasi masalah selanjutnya disesuaikan
dengan teori dan studi literatur. Kemudian dirumuskan permasalahan yang
akan diangkat, dan selanjutnya dibuat instrumen penelitian atas dasar teori
dari kajian pustaka. Setelah instrumen selesai, kemudian dilaksanakan
penelitian dengan penyebaran angket sesuai sampel, dan setelah terkumpul
data kemudian di uji validitas, realibilitas, dan analisis data. Setelah
mendapatkan hasil dari penelitian selanjutnya dapat diambil kesimpulan dari
penelitian ini.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang
Efektivitas
Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Identifikasi
Masalah
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

44

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Penyusunan Instrumen Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Sampel

Angket

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian

3.7

Pengolahan Data

3.7.1

Pengujian Instrumen

1.

Validitas Instrumen Angket
Menurut (Arikunto, 1997) bahwa “Validitas adalah ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.
Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa validitas Instrumen adalah
ketepatan dari suatu instrumen penelitian atau alat pengukur terhadap
konsep yang akan di ukur sehingga mempunyai kevalidan yang baik.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

45

Berdasarkan teori diatas, penulis mengadakan pengujian validitas
dengan cara analisis butir soal. Maka persamaan di bawah ini yang
digunakan untuk menghitung korelasinya.

(Arikunto, 1997)
Keterangan :
rxy

= Koefisien korelasi

∑XY = Jumlah perkalian antara skor suatu butir dengan
skor normal
∑x

= Jumlah skor total dari seluruh responden dalam
menjawab 1 soal yang diperiksa validitasnya

∑Y

= Jumlah total seluruh responden dalam menjawab
seluruh soal pada instrument tersebut

N

= Jumlah responden uji coba

Pengujian validitas dikenakan pada tiap-tiap item kemudian hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan table harga kritik product moment pada
taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujian validitas adalah jika rhitung > r tabel
serta derajat kebebasannya (dk) = n-2, maka butir tersebut signifikan dan
valid. Dan jika sebaliknya maka dilakukan uji t, setelah harga r xy diperoleh
kemudian disubstitusikan ke dalam rumus uji t, dengan rumus berikut :

Keterangan :
t

= Uji signifikan korelasi

r

= Koefisien korelasi

N

= Jumlah responden uji coba.

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

46

Instrumen dinyatakan valid apabila thitung > ttabel dengan tingkat
signifikansi 0,05. Untuk mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi
untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk= n-2). Sedangkan untuk membuat
keputusan dengan membandingkan thitung dengan ttabel
thitung > ttabel = item soal dinyatakan valid
thitung < ttabel = item soal dinyatakan tidak valid
Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai
berikut.

Keterangan :

rxy

=

koefisien korelasi suatu butir/item

n

=

jumlah sampel/responden

x

=

skor suatu butir/item

y

=

skor total (Arikunto, 2005: 72)

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Kriteria
perhitungan validitas jika rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka
butir tersebut valid, dan sebaliknya. Dengan derajat kebebasan (k = 2)
pengujian adalah df = n – k dan tingkat signifikan α = 0,05. Untuk lebih
jelasnya, mari kita rincikan satu persatu, melihat langsung dari perhitungan
di excel.
Tabel 3.5. Tabulasi Skor Tiap Responden
No.
Respon
Res. 1
Res. 2
Res. 3

Keterangan :
1

1
4
2
4

No. Item (x)
2
3
4
3
2
3
4
3

4
3
2
4

: Nomor butir soal pada kuisioner, jika 1 berarti soal
no. 1, jika 2 berarti soal no. 2, begitupula dengan
selanjutnya.

Resp.1 : Responden yang mengisi kuisioner. Didalam Uji
Validitas ini diambil 20 Responden.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

47

1/2/3/4 : Karena pengisian data dalam kuisioner memakai
jawaban sangat setuju/setuju/tidak setuju/sangat
tidak setuju, maka dalam pemasukan data digunakan
4 untuk SS, 3 untuk S, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.
Tabel 3.6. Jumlah Skor Dan Total Skor Per-Responden
26
3
3
2

27
3
3
3

28
3
3
3

Jumlah Total Skor
Skor (y)
(y^2)
90
8100
73
5329
86
7396
1677
141573
2812329

Keterangan :
Jumlah Skor (y)

: Skor yang didapat dari jumlah perresponden (skor horizontal).

Total Skor (y2)

: Skor yang didapat dari (Jumlah Skor)
yang di kuadratkan.

Jumlah Skor (Σy)

: Jumlah dari semua jumlah skor yang
didapat dari semua responden

Total Skor (Σy2)

: Jumlah dari semua total skor yang di
dapat dari semua responden

(Total Skor)2

: Skor yang didapat dari jumlah skor
(Σy), lalu di kuadratkan (Σy)2

Tabel 3.7. Jumlah Skor Dan Skor Per-Item Soal
Σ
Σ ^2
Σ ^2
Σ

65
217
4225
5500

64
212
4096
5431

58
176
3364
4921

Keterangan :
Σx

: Skor yang didapat dari jumlah data per-item soal
(skor vertikal)

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

48

Σx2

: Skor yang didapat dari jumlah data vertikal per-item
soalnya yang dikuadratkan.

(Σx)2 : Skor yang didapat dari Σx lalu di kuadratkan.
Σxy

: Skor yang didapat dari data vertikal per-item soal
yang dikalikan Σy per-respondennya.
Tabel 3.8. Jumlah t Hitung dan t Tabel
rxy
t hitung
t tabel

0.671 0.778 0.668 0.758
3.838 5.261 3.808 4.931
1.734

Keterangan :
rxy

:

Dimana:

rxy

= Koefisien korelasi suatu butir/item

n

= Jumlah responden

x

= Skor suatu butir/item

y

= Jumlah skor (Arikunto, 2005: 72)

t hitung

:

t tabel

: Didapat dari tabel distribusi t. dengan df = n
– k = 20 – 2 = 18 dan α = 0,005

Tabel 3.9. Pernyataan Valid dan Tidak Valid
Res. 1
Res. 2
Res. 3
t hitung
t tabel
validitas
no item

4
4
3
2
2
3
4
4
3
3.838 5.261 3.808
1.734
valid valid valid
1
2
3

Keterangan :
“Tidak”

: Butir soal yang tidak valid

“Valid”

: Butir soal yang valid

Bila rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir
tersebut valid, dan sebaliknya.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

49

Dari 28 soal, hanya 7 soal yang tidak valid, yaitu :
1. No.6 (Indikator 2)
2. No.7 (Indikator 2)
3. No.8 (Indikator 2)
4. No.13 (Indikator 4)
5. No.15 (Indikator 4)
6. No.23 (Indikator 6)
7. No.26 (Indikator 7)
Jadi soal yang valid setelah melakukan proses validitas berjumlah 21
soal, yang dilanjutkan dengan proses reliabilitas.

2.

Reliabilitas Instrumen Angket
Reliabilitas menunjuk pada suatu instrumen yang dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik (Arikunto, 1997)
Untuk mengetahui tingkat relialibilitas item, maka digunakan rumus
alpha (r11), yaitu dengan menghitung varians setiap butir terlebih dahulu.
Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a.

Mencari harga varians tiap butir angket dengan rumus :

(Arikunto, 1997)
Keterangan :
= Harga varians total


= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item

(∑X)2 = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
N
b.

= Jumlah responden

Mencari harga keseluruhan dari varians butir ( ∑αb2) yaitu dengan
menjumlahkan varians dari setiap butirnya (αn2).

c.

Mencari harga keseluruhan varians total dengan rumus :

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

50

(Arikunto, 1997)
Keterangan :
= Harga varians total


= Jumlah kuadrat skor total

(∑Y)2 = Jumlah kuadrat dari skor total
N
a.

= Jumlah responden

Menghitung koefisien realibilitas dengan rumus Alpha :
(Arikunto, 1997)

Keterangan :
rII

= Reliabilitas angket

k

= Banyak item / butir angket
= Jumlah Varian item
= Harga varians total

Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan rII
tersebut dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak ukur
taraf kepercayaan 95%. Dengan kriteria rhitung > rtabel sebagai pedoman untuk
penafsirannya adalah :
Tabel 3.10. Kriteria Koefesien Realibilitas
Nilai
r11 < 0,20
0,20 < r11 < 0,40
0,40 < r11 < 0,70
0,70 < r11 < 0,90
0,90 < r11 < 1,00

Keterangan
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
(Ruseffendi, 2005)

Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji konsistensi internal dengan
menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

51

r11

 n    Si 
: r11  
  1  St  ,(Arikunto, 1997)
 n  1 


Keterangan :
r11

=

reliabilitas instrument

n

=

banyaknya item pertanyaan atau banyaknya

soal
ΣSi

=

jumlah varian butir/item

St

=

varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Untuk lebih
jelasnya, mari kita rincikan satu persatu, melihat langsung dari perhitungan
di excel.
Tabel 3.11. Tabulasi Skor Responden
No. Item (x)
1
2
3
4
4
3
2
2
3
4
4
3

No. Respon
Res. 1
Res. 2
Res. 3

Keterangan :
1

: Nomor butir soal pada kuisioner, jika X1 berarti
soal no 1, jika X2 berarti soal no 2, begitupula
dengan selanjutnya.

Resp. 1 : Responden yang mengisi kuisioner. Didalam Uji
Validitas ini diambil 20 Responden.
1/2/3/4 : Karena pengisian data dalam kuisioner memakai
jawaban sangat setuju/setuju/tidak setuju/sangat
tidak setuju, maka dalam pemasukan data digunakan
4 untuk SS, 3 untuk S, 2 untuk TS, dan 1 untuk STS.

Tabel 3.12. Jumlah Skor dan Total Skor Per-Responden
19

20
4
2

21
3
3

Jumlah Total Skor
Skor (y)
(y^2)
3
68
4624
3
53
2809

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

52

1270

Keterangan :
Jumlah Skor (y)

81440
1612900

: Skor yang didapat dari jumlah perresponden (skor horizontal).

Total Skor (y2)

: Skor yang didapat dari (Jumlah Skor)
yang di kuadratkan.

Jumlah Skor (Σy)

: Jumlah dari semua jumlah skor yang
didapat dari semua responden

Total Skor (Σy2)

: Jumlah dari semua total skor yang di
dapat dari semua responden

(Total Skor)2

: Skor yang didapat dari jumlah skor
(Σy), lalu di kuadratkan (Σy)2

Tabel 3.13. Skor dan Jumlah Skor Per-Item Soal
Σ
Σ ^2
Σ ^2

65
217
4225

64
212
4096

58
176
3364

Keterangan :
Σx

: Skor yang didapat dari jumlah data per-item soal
(skor vertikal)

Σx2

: Skor yang didapat dari jumlah data vertikal per-item
soalnya yang dikuadratkan.

(Σx)2 : Skor yang didapat dari Σx lalu di kuadratkan.
Tabel 3.14. Jumlah Varian, Varian Total, dan Realibilitas
Si
ΣSi
St
r11
Realibilitas

0.288

0.360 0.390
5.450
39.750
0.906
Sangat Tinggi

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

53

Keterangan :
Si

:

n

: jumlah responden

ΣSi (jumlah varian item)

: Jumlah dari Si

St (Varian Total)

:

 n    Si 
: r11  
  1  St  ,(Arikunto, 1997)
 n  1 


r11
Keterangan:
r11

= reliabilitas instrument

n

= banyaknya item pertanyaan atau banyaknya soal

ΣSi

= jumlah varian butir/item

St

= varian total

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
Hasil r11 = 0,906, maka 0,906 > 0,6 sehingga hasil dari
realibilitasnya Sangat Tinggi.

3.7.2

Analisis Data
Seleksi data setelah data terkumpul, maka dilakukan pemilihan data

yang representatif dan dapat menjawab permasalahan penelitian.
Klasifikasi data yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi
berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahan data yang telah
diseleksi berdasrkan tujuan untuk mempermudah pengolahan data dan
pengambilan keputusan berdasarkan presentasi yang dijadikan pegangan.
Penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk
mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban serta untuk mempermudah
dalam membaca data.
Adapun langkah



langkah

yang ditempuh

dalam

proses

pengumpulan data yaitu sebagai berikut :
Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

54

1.

Merumuskan variabel dan aspek – aspek yang diukur, seperti
tercantum dalam kisi – kisi angket penelitian.

2.

Membuat item – item pernyataan berdasarkan kisi – kisi angket
penelitian untuk variabel.

3.

Menyusun daftar alat ukur. Bobot nilai atau skor pada setiap angket
adalah sebagai berikut :
Untuk pertanyaan positif,

4.

Sangat setuju

=4

Setuju

=3

Tidak setuju

=2

Sangat tidak setuju

=1

Jawaban yang telah dikelompokkan tersebut dihitung persentasenya
dengan rumus;
P

f
n

Keterangan :
P

= Persentase jawaban

f

= Frekuensi jawaban

n

= Banyaknya responden

Data yang telah dianalisis selanjutnya dirata – ratakan dan
ditafsirkan dengan kriteria sebagai berikut :
Untuk menafsirkan persepsi setiap jawaban di buat pedoman tafsiran
yang diambil dari (Al-Hasyir, 2015), yaitu :
0%

= ditafsirkan tidak seorangpun

1 – 30 %

= ditafsirkan sebagian kecil

31 – 49 %

= ditafsirkan hampir setengahnya

50 %

= ditafsirkan setengahnya

51 – 80 %

= ditafsirkan sebagian besar

81 – 99 %

= ditafsirkan hampir seluruhnya

100 %

= ditafsirkan seluruhnya

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

55

Dan untuk mengukur kriteria tingkat efektvitas, di gunakan pedoman
yang diambil dari (Riduwan, 2013), yaitu :

3.8

81% - 100%

: sangat efektif

61% - 80%

: efektif

41% - 60%

: cukup efektif

21% - 40%

: kurang efektif

0% - 20%

: tidak efektif

Penarikan Kesimpulan
Hasil

penafsiran

berdasarkan

data

yang

diperlukan

untuk

memberikan jawaban terhadap perumusan masalah penelitian yang
diajukan. Kegiatan ini merupakan usaha penarikan kesimpulan dalam
penelitian, sehingga dapat diperoleh gambaran dari keselurah data yang
diperoleh

dalam

penelitian

yang

dilakukan.

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian
Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

56

Asep Nurjaman, 2016
Persepsi Mahasiswa Tentang Efektivitas Penggunaan Workshop dalam Meningkatkan Kemampuan
Mahasiswa Program Studi PTB DPTS FPTK UPI di Bidang Keahlian Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu