BAB IV LPPD 2015 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

BAB IV
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
Negara

Kesatuan

Republik

Indonesia

dalam

penyelenggaraan

pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan. Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak
semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan
asas desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan

memang tidak dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan
dan diotonomkan sekalipun kepada daerah. Pelaksanaan asas dekonsentrasi
diletakkan pada wilayah provinsi dalam

kedudukannya sebagai wilayah

administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai
kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam
pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan
tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota.
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan
prosedur penugasan Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah
provinsi

kepada

kabupaten/kota


dan/

atau

desa,

serta

dari

pemerintah

kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan
mempertanggungjawabkannya

kepada

yang


memberi

penugasan.

Tugas

pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas
pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas
dekonsentrasi. Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi

dan

efektivitas

penyelenggaraan

pemerintahan,

pengelolaan


pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian tugas pembantuan
adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan, serta
membantu penyelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan pembangunan
bagi daerah dan desa.
Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah
dan/atau

desa

meliputi

sebagian

tugas-tugas

Pemerintah

yang


apabila

dilaksanakan oleh daerah dan/atau desa akan lebih efisien dan efektif. Tugas

546

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom
kepada kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi,
antara lain dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota,
serta sebagian tugas pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk juga
sebagian tugas pemerintahan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh
kabupaten dan kota. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah
kabupaten/kota kepada desa mencakup sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di
bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota.
Penyelenggaraan ketiga asas sebagaimana diuraikan tersebut di atas
memberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan. Semua urusan
pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah

harus didanai dari APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah harus didanai dari APBN melalui bagian anggaran
kementerian/lembaga. Pengaturan pendanaan kewenangan Pemerintah melalui
APBN mencakup pendanaan sebagian urusan pemerintahan yang akan
dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi, dan sebagian
urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada daerah provinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan serta terdapat Urusan
Bersama Pusat dan Daerah yang diselenggarakan bersama oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang dananya bersumber dari APBN (Dana Urusan Bersama )
dan dari APBD (Dana Daerah Urusan Bersama). Pelaksanaan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan diatur dalam Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 92, Pasal 99, dan Pasal 108
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, sedangkan Pedoman Pendanaan
Urusan Bersama Pusat dan Daerah (lingkup PNPM-MP) diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009.
Berdasarkan pola pertanggungjawaban dan pelaporan penyelenggaraan
dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008, maka yang menjadi kewajiban Pemerintah
Kabupaten / Kota hanyalah pelaporan tugas pembantuan dan urusan bersama.


547

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Sebelum mengalami rasionalisasi, pada tahun 2014 Pemerintah Kota
Semarang memperoleh alokasi dana APBN Induk untuk penyelenggaraan Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama sebesar Rp.22.465.630.000,- yang terdiri dari :

1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sejumlah Rp.7.859.380.000,-

2.

Dana Urusan Bersama (DUB) sejumlah Rp.14.606.250.000,Namun pada bulan Mei berdasarkan Instruksi Presiden berkaitan dengan

penghematan anggaran , di beberapa Kementerian / Lembaga melakukan
rasionalisasi pada beberapa kegiatan Tugas Pembantuan di daerah. Kota

Semarang dikenakan rasionalisasi sebesar Rp.565.735.000,- pada DIPA yang
berasal dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
Sehingga jumlah alokasi dana penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan
Urusan Bersama bersumber dana APBN yang diselenggarakan di Pemerintah
Kota Semarang menjadi sebesar Rp 21.899.895.000,- yang terdiri
1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.7.293.645.000,-

2.

Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,Namun kemudian pada bulan Oktober 2014, secara nasional Ditjen

Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri memberikan
penugasan untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan.
Untuk

Kota


Semarang

Rp.1.209.994.000,-

pelaksanaan

sehingga

secara

Program
keseluruhan

ini

dianggarkan

sebesar

penyelenggaraan


Tugas

Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar
Rp.23.109.889.000,-yang terdiri :
1.

Dana Tugas Pembantuan (TP) sebesar Rp.8.503.639.000,-

2.

Dana Urusan Bersama (UB) sebesar Rp.14.606.250.000,Sampai dengan akhir tahun 2014, anggaran tersebut mempunyai realisasi

fisik sebesar 95,79 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.22.065.932.400,atau sebesar 95,48% dari pagu sebesar Rp.23.109.889.000,-. Kesemuanya
terbagi dalam 7 (enam) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan dilaksanakan
oleh 7 (enam) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Adapun secara

548

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada
masing-masing SKPD adalah sebagai berikut :
1. Dinas Pertanian Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian
Pertanian melalui DIPA Nomor.018.04.4.0391135/2014 dengan anggaran
setelah rasionalisasi sebesar Rp.1.058.300.000,- dari pagu awal sebesar
Rp.1.280.500.000,2. Dinas Kesehatan Kota Semarang (TP)
Melaksanakan Penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan
Ibu

dan

Anak,

Kementerian

Kesehatan

melalui

DIPA

Nomor.024.03.4.039646/2014 dengan anggaran sebesar Rp.3.401.550.000,3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan
Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui DIPA
Nomor. 026-04.4.039645/2014 dengan anggaran setelah rasionalisasi sebesar
Rp.633.795.000,- dari pagu awal sebesar Rp.977.330.000,4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jenderal Bina Pembangunan
Daerah,Kementerian

Dalam

Negeri

melalui

DIPA

Nomor.

010.06.4.035152/2014 dengan anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Pemerintahan Umum,
Kementerian Dalam Negeri melalui DIPA Nomor.010.04.4.035167/2014
dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000,-.
6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (TP)
Melaksanakan penugasan dari Direktorat Jendral Kependudukan dan
Pencatatan

Sipil,

Kementerian

Dalam

Negeri

melalui

DIPA

Nomor.010.08.4.035169/2014 dengan anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.
7. Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang (UB)

549

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Melaksanakan Urusan Bersama dari Direktorat Jenderal

Cipta Karya,

Kementerian Pekerjaan Umum melalui DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014
dengan anggaran sebesar Rp. 14.606.250.000,-.
Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang
dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama pada tahun
2014 yang ditugaskan dari Kementerian / Lembaga adalah sebagai berikut :
A.

KEMENTERIAN PERTANIAN
1. Dasar Hukum :
Nomor.018.04.4.039135/2014.
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Hortikultura
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Pertanian Kota Semarang
4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan :
Dalam melaksanakan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan dengan anggaran sebesar
Rp. 1.058.300.000,- melalui 3 kegiatan berikut :
a. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Florikultura Berkelanjutan, anggaran sebesar Rp. 672.800.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 648.350.900,- (96,37%) dengan fisik 100 %
Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan
mutu produk florikultura melalui pengembangan kawasan, sekolah
lapang Good Agriculture Process (GAP), dan penyediaan sarana
prasarana di Kecamatan Ngaliyan, Banyumanik, Tembalang, Semarang
Utara, Semarang Barat, Semarang Tengah, Mijen, Gunungpati dan
Candisari.
Adapun yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah :
1) Pengembangan

Kawasan

Tanaman

Florikultura,

anggaran

Rp. 512.800.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 490.007.900,(95,56%) dan fisik 100 %.
Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman
Florikultura pada lahan seluas 5.500 m² yang terdiri dari lahan
pertanian anggrek seluas 2.000 m² dan lahan pertanian non anggrek

550

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

seluas 3.500 m², di Kecamatan Mijen dan Tembalang. Fasilitasi
bantuan ini diberikan kepada 13 Kelompok Tani Anggrek, yaitu :
KT. MEKARSARI ( Kel. Srondol Wetan), KT. ANGGREK BULAN
(Kel.Pudakpayung),

KT.

ANGGREK

PRASETYA

MAKMUR

(Kel.Pudakpayung), KT. SEUDATI (Kel.Pudakpayung), KT. Wanita
KENCANA

BAROKAH

(Kel.Meteseh),

Wonosari),

KT.AGRO

PESONA

KT.

VERONICA

(Ngaliyan),

KT.

(Kel.

WANITA

BOUGENVIL (Kel.Plombokan), KT. BAROKAH (Kel.Gunungpati), KT.
WANITA BINA MANDIRI MIROTO (Kel. Miroto), GAPOKTAN
MEKAR MAKMUR (Kel.Krapyak), KT. AMARILIS (Kel Jatingaleh) dan
KT. SEKAR SARI (Kec. Semarang Barat). Sedangkan fasilitasi
bantuan kepada Kelompok Tani Non Anggrek diberikan kepada 4
Kelompok Tani, yaitu : KT. CATLEYA ( Kel. Polaman), KT. WANITA
SRIKANDI (Kel. Meteseh), KT. NDENGKLEK ASRI MAKMUR (Kel.
Tembalang) dan KT. WANITA ARACEA ( Kel. Sambiroto).
2) Sekolah Lapang GAP / Good Agriculture Practice, anggaran
Rp. 30.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 30.000.000,- (100%)
dengan fisik 100 %.
Pada kegiatan ini diberikan pelatihan baik secara teori maupun
praktek mengenai budidaya florikultura sesuai dengan Standar
Operasi Prosedur di Kota Semarang yang diikuti oleh 1 kelompok tani
yang terdiri dari 20 orang.
3) Pengadaan Sarana Prasarana Budidaya
dengan

anggaran

Rp

75.000.000,-

( 1 unit
dan

Green house)

terealisasi

sebesar

Rp.74.057.000,- (98,74%) dengan fisik 100 %
Bantuan sarpras budidaya yang diberikan berupa pembuatan 1 unit
Green House, dengan kelompok tani penerima adalah KT. Sumber
Raharjo Kel. Wates Kec. Ngaliyan.
4) Pengadaan Sarana Prasarana melalui fasilitasi sarana pasca panen
(30 unit) dengan anggaran Rp 55.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 54.286.000,- (98,70%) dengan fisik 100 %
Bantuan yang diberikan berupa gerobak dorong, rak tanaman, fiber
box dan lain sebagainya.
b. Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk
Tanaman Sayur dan Tanaman Obat Berkelanjutan, anggaran
551

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

sebesar Rp. 264.500.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 247.005.000,(93,39%) dengan fisik 100 %
Dalam kegiatan ini dilakukan pengembangan Kawasan Tanaman Obat
pada lahan seluas 20 hektare di Kecamatan Ngaliyan, Kec. Banyumanik
dan Kec. Tembalang melalui pengembangan tanaman Temulawak dan
tanaman Jahe. Kelompok Tani yang akan menerima bantuan adalah :
a. Pengembangan kawasan Tanaman Temulawak (10 Ha) kepada 4
Kelompok Tani : KT. SRENDENG INDAH/LMDH (Kel. Wates), KT.
KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel.Sendangguwo), KT.
MAJU

(Kel

Meteseh),

KT.

DENGKLEK

ASRI

SUKA

MAKMUR

(Kel.Tembalang).
b. Pengembangan

kawasan

Tanaman

Jahe

(10

Ha)

kepada

6 Kelompok Tani :
KT. MUTERAN MAJU MAKMUR (Kel.Pudakpayung), KT. BHAKTI
SETUK

MAKMUR

(Kel.Pudakpayung),

KT.

SRENDENG

INDAH/LMDH (Kel.Wates), KT. LEGOK SARI (Kel. Sendangguwo),
KT. KARANGGAWANG SEJAHTERA (Kel. Sendangguwo), KT.
SUMBER MAKMUR II (Kel. Meteseh).
c. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Ditjen
Hortikultura, anggaran Rp. 121.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 101.201.900,- (83,64%) dengan fisik 100 %.
Kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan administrasi yang tertib serta
laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan.
Adapun keluaran dalam kegiatan ini adalah :
(1) Penataan

dan

Pengolahan

Laporan

Pengembangan

Hortikultura,

anggaran

Pelaksanaan

Kegiatan

Rp.18.300.000,-

dan

terealisasi sebesar Rp.13.538.000,- ( 73,98 %) dengan fisik 100 %.
Target yang ingin dicapai kegiatan ini adalah tersusunnya laporan
pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Hortikultura sebanyak

1

laporan.
(2) Penataan

dan

Perlengkapan
dengan

Pengelolaan

Perencanaan,

Keuangan,

dan

Kepegawaian Kegiatan Pengembangan Hortikultura

anggaran

Rp.

23.538.000,-

terealisasi

sebesar

Rp.18.694.900,- atau sebesar 79,42 %.

552

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

(3) Layanan Perkantoran (12 bulan) dengan anggaran Rp.69.162.000,terealisasi sebesar Rp. 59.969.000,- (96,71 %) dengan fisik 100 %.
Keluaran dari sub kegiatan ini adalah pemberian dukungan layanan
perkantoran terhadap pelaksanaan Program/Kegiatan sesuai DIPA
Nomor. 018.04.4.039135/2014.
(4) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran sebesar
Rp.10.000.000,- (1 unit) terealisasi sebesar Rp. 9.000.000,- (90%)
dengan fisik 100 %.
Secara keseluruhan, pelaksanaan DIPA Nomor. 018.04.4.039135/2014
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.058.300.000,- oleh Satuan Kerja Dinas
Pertanian Kota Semarang mempunyai capaian fisik sebesar 100 % dengan
realisasi keuangan Rp. 996.557.800,- atau sebesar 94,17%.

B.

KEMENTERIAN KESEHATAN
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kesehatan Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Dalam melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

sesuai

DIPA

Nomor. 024.03.4.039646 / 2014 dengan anggaran sebesar

Rp.3.401.550.000,- meliputi bantuan operasional pada 37 puskesmas diluar
gedung dan operasional pengelolaan kegiatan oleh

Dinas Kesehatan sebagai

Satker. Pada kegiatan ini dilakukan :
a. Bantuan Operasional Kegiatan untuk 37 Puskesmas, anggaran
Rp.3.014.890.000,- terealisasi Rp.3.008.656.640,- (99,79%) dengan
fisik 100 %
Kegiatan ini merupakan bantuan dana melalui Kementerian Kesehatan
kepada pemerintahan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju
MDGs (Millennium Development Goals) dengan meningkatkan kinerja
Puskesmas dan Jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya

553

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif. Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah
Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak
terbiayai melalui BOK. Alokasi dana BOK ini tidaklah sama besarnya
pada setiap puskesmas yang ada, namun sesuai dengan jumlah
penduduk miskin, jangkauan pelayanan dan ketersediaan sumberdaya
manusia di masing-masing puskesmas. Sedangkan ruang lingkup
pemanfaatan dana BOK di Puskesmas dan Jaringannya terdiri dari 3
hal, yaitu :
1. Upaya Kesehatan di Puskesmas, meliputi Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi, Perbaikan Gizi
Masyarakat, Promosi Kesehatan, Penyehatan Lingkungan, dan
Pengendalian Penyakit
2. Penunjang Pelayanan Kesehatan
3. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
Untuk melaksanakan Program ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang
menerbitkan Surat Keputusan Nomor.900/378 Tanggal 15 Januari 2014 tentang
Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se-Kota
Semarang tahun 2014 sebagai berikut :
1. Puskesmas PONCOL menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.91.071.000,2. Puskesmas MIROTO menerima alokasi dana BOK sebesar Rp.
69.108.000,3. Puskesmas BANDARHARJO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.82.426.000,4. Puskesmas BULU LOR

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.78.484.000,5. Puskesmas HALMAHERA menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.74.745.000,6. Puskesmas BUGANGAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.46.996.000,7. Puskesmas KARANGDORO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.59.817.000,8. Puskesmas PANDANARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.90.946.000,554

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

9. Puskesmas LAMPER TENGAH menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.53.950.000,10. Puskesmas KARANG AYU menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.951.000,11. Puskesmas LEBDOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.65.691.000,12. Puskesmas MANYARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.62.072.000,13. Puskesmas KROBOKAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.45.087.000,14. Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.44.538.000,15. Puskesmas GAYAMSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.98.662.000,16. Puskesmas CANDI LAMA menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.64.438.000,17. Puskesmas

KAGOK

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.65.721.000,18. Puskesmas PEGANDAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.95.230.000,19. Puskesmas

GENUK

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.84.623.000,20. Puskesmas BANGET AYU menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.89.852.000,21. Puskesmas TLOGOSARI WETAN

menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.111.462.000,22. Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima alokasi dana BOK
sebesar Rp.110.609.000,23. Puskesmas KEDUNGMUNDU

menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.130.450.000,24. Puskesmas ROWOSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.78.152.000,25. Puskesmas NGESREP menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.64.845.000,-

555

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

26. Puskesmas PADANGSARI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.60.432.000,27. Puskesmas SRONDOL menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.65.810.000,28. Puskesmas PUDAKPAYUNG menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.810.000,29. Puskesmas GUNUNGPATI menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.117.359.000,30. Puskesmas SEKARAN menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.69.878.000,31. Puskesmas

MIJEN

menerima

alokasi

dana

BOK

sebesar

Rp.115.247.000,32. Puskesmas

KARANGMALANG menerima alokasi dana BOK

sebesar Rp.50.177.000,33. Puskesmas TAMBAK AJI

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.70.973.000,34. Puskesmas PURWOYOSO menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.52.069.000,35. Puskesmas NGALIYAN

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.96.836.000,36. Puskesmas MANGKANG

menerima alokasi dana BOK sebesar

Rp.62.643.000,37. Puskesmas KARANGANYAR menerima alokasi dana BOK sebesar
Rp.48.840.000,Dari anggaran sebesar Rp.3.245.600.000,- yang dialokasikan untuk BOK
kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sebesar Rp.2.775.000.000,- sedangkan
sebesar Rp.470.600.000,- digunakan untuk biaya pengelolaan Satuan Kerja
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di Dinas Kesehatan. Pemanfaatan dana
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di 37 Puskesmas se Kota Semarang
diantaranya untuk penyuluhan KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja), Posyandu
Lansia, Posyandu Balita, penyuluhan jajanan Anak Sekolah dan Penjaringan Anak
Sekolah, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Pendataan Ibu hamil, pelayanan
nifas, pelacakan kematian neonatal, pemantauan ibu hamil resiko tinggi dan lain
sebagainya.

556

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

b. Perencanaan

BOK

(1

Dokumen),

anggaran

Rp.32.870.000,-

terealisasi Rp.32.870.000,- ( 100%) dan fisik 100 %
Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan dana BOK
harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya
Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas
Kesehatan Kota Semarang.

c. Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran
Rp.36.565.000,- terealisasi Rp. 36.165.000,- (98,91%) dan fisik 100
%.
Hasil pencatatan semua kegiatan di Puskesmas secara bulanan
dilakukan rekapitulasi dalam suatu laporan pelaksanaan dengan
menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Bantuan Operasional
Kesehatan

oleh

Puskesmas

di

Kota

(SIKNAS

online)

yang

dikoordinasikan oleh Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian
Kesehatan. Laporan dari Puskesmas diserahkan kepada Dinas
Kesehatan Kota dan seterusnya secara berjenjang hingga ke tingkat
pusat.
d. Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran
Rp.86.515.000,- terealisasi Rp.82.572.500,- (95,44 %) dan fisik 100 %
Pada kegiatan ini dilakukan penyusunan laporan kegiatan/ pembinaan
/Sosialisasi terkait dengan program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak.
Secara

keseluruhan,

penyelenggaraan

Program

Bina

Gizi

dan

Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100 % dan
realisasi keuangan sebesar Rp.3.347.211.500,- atau sebesar 98,40 %
dari pagu anggaran yang tersedia

C.

KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
1. Dasar Hukum :
DIPA: Nomor.026-04.4.039645/2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
557

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Untuk merealisasikan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan
Kerja dengan anggaran Rp.633.795.000,-

sesuai

DIPA

Nomor. 026-

04.4.039645/2014 , Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan :
a. Padat Karya Infrastruktur (2 paket), anggaran Rp. 470.520.000,terealisasi Rp.469.956.400,- (99,89%) dan fisik 100% .
Dalam kegiatan ini diberikan kerja waktu tertentu (pekerjaan sementara)
kepada 176 O/H penganggur di lingkungan lokasi yang terbagi dalam 8
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22 orang
( 1 orang tenaga tukang, 1 orang kepala kelompok dan 20 orang
anggota ) selama 20 hari kerja untuk melakukan pekerjaan pengerasan
dan pavingisasi jalan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 paket

pada dua lokasi, yaitu di

Kelurahan Purwosari (tanggal 18 Agustus 2014 s.d 9 September 2014)
dan Kelurahan Bubakan (tanggal 10 September 2014 s.d 2 Oktober
2014), keduanya di Kecamatan Mijen.Pada kedua lokasi tersebut
masing-masing paket dilakukan pekerjaan pengerasan dan pavingisasi
jalan sepanjang 200 m dengan lebar 2,1 meter dan dikerjakan dalam
20 hari kalender.
Dari anggaran yang ada, sebesar Rp 160.000.000,- diantaranya
digunakan untuk pengadaan material pembangunan jalan untuk 2 paket
pekerjaan padat karya infrastruktur. Sedangkan sisanya untuk biaya
upah tenaga kerja.
b. Terapan

Teknologi

Tepat

Guna,

dengan

anggaran

sebesar

Rp.108.275.000,- terealisasi Rp.108.163.000,- (99,90%) dengan fisik
100%
Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan membatik dengan pewarna
natural

dan diberikan pembibitan tanaman indigo (pewarna biru)

kepada 20 orang peserta di kelurahan Gunungpati, Kec. Gunungpati
pada tanggal 16 s.d 19 September 2014.
c. Layanan Perkantoran (6 bulan) , dengan anggaran sebesar
Rp. 55.000.000,- terealisasi Rp.48.171.400,- (87,58 %) dengan fisik
100%
558

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Kegiatan ini merupakan kegiatan administrasi, mulai dari seleksi
proposal, identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Penempatan dan
Perluasan

Kesempatan

Kerja

sesuai

DIPA

Nomor.

026-

04.4.039645/2013 dengan anggaran sebesar Rp.569.281.000,- yang
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Semarang pada Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan
Kesempatan Kerja telah terlaksana dengan realisasi fisik sebesar 100 %
dengan serapan keuangan sebesar Rp.626.290.800,- atau sebesar
98,82 %.
Dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan pekerjaan sementara
bagi 176 penganggur yang terbagi dalam 8 kelompok dengan anggota
setiap kelompoknya sebanyak 22 orang sehingga dapat meningkatkan
penghasilan mereka dan peningkatan kualitas jalan lingkungan melalui
padat karya infrastruktur.

D.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.06.4.035152/2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Hal yang melatar belakangi pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan

Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah sesuai DIPA Nomor.
010.06.4.035152/2014 adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di
Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi seiring meningkatnya jumlah
penduduk dan berlangsungnya kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan
kegiatan penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada
kegiatan masyarakat (PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat dalam penanganan
lahan kritis tersebut, selain untuk perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan
membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang
terlibat langsung maupun masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

559

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis
menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama
dengan Tenaga Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDABM ini mengambil lokasi di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik,
Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan
keluaran kegiatan sebagai berikut :
1)

Pengadaan Saprodi
a. Pupuk Kandang sebanyak 350.710 kg di 28 Kelurahan , pada
5 Kecamatan.
b. Pestisida, zat pengatur tumbuh, dan fungisida sebanyak 111
liter, di 22 kelurahan

2)

Teknik Civil
a. Gazebo sebanyak 9 buah, di 5 kelurahan
b. Sumur siraman sebanyak 2 buah di Kel. Pakintelan dan kel.
Patemon
c. Jaringan perpipaan sebanyak 3 paket pekerjaan (100 m di Kel
Sumurejo, 200 m di Kel. Kedungpane dan 200 m di Kel.
Gondoriyo)
d. Bak Tandon Air sebanyak 1 unit di Kel. Sumurejo
e. Instalasi Listrik sebanyak 2 unit di Kel

Ngijo dan Kel.

Kedungpane
3)

Peralatan Penunjang berupa :
a. Handsprayer sebanyak 2 unit di kel Sumurejo dan Kel. Mijen
b. Power sprayer sebanyak 1 unit di Kel. jatirejo
c. Mesin Potong Rumput Gendong sebanyak 5 Unit di Kel.
Mangunsari ( 2 unit), Kel.Plalangan ( 1 unit), Kel.Gunungpati (
2 unit)

4)

Pengembangan ekonomi produktif (ternak kambing) sebanyak 98
ekor terdiri 17 ekor jantan dan 81 ekor betina di 16 kelurahan
( Kec.Gunungpati, Kec.Mijen dan Kec.Ngaliyan)

5)

Operasional dan pengelolaan KTPM, TPM dan Satker (7 bulan)
a. Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639
petani peserta program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping
Masyarakat /TPM sebanyak 5 orang.

560

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

b. Konservasi lahan Kritis seluas 138,69 Hektare
c. Dukungan kesekretariatan selama 7 bulan
Secara keseluruhan, pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang
Daerah

dan

Lingkungan

010.06.4.035152/2014

Hidup

di

Daerah

sesuai

DIPA

Nomor.

sampai dengan akhir semester II secara fisik sebesar

93,52 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp.882.645.500,- atau sebesar
73,55 %.
Rendahnya serapan anggaran ini karena terdapat selisih nilai kontrak pada
pengadaan saprodi (pupuk kandang, pestisida, zat pengatur tumbuh, fungisida)
dari pagu Rp.567.695.000,- hasil dari lelang pekerjaan kontrak menjadi sebesar
Rp.346.405.000,-. Selain itu juga terdapat salah redaksional pada RKAKL
pembangunan gazebo, seharusnya di Kalisegoro tertulis Kalisongo, sehingga dari
target 10 unit gazebo hanya terealisasi 9 unit.Juga pada program pengembangan
ekonomi produktif, dari 135 petani yang mengajukan, ternyata hanya 98 orang
yang masih aktif. Sehingga petani peserta program yang masih aktiflah yang bisa
memperoleh bantuan ternak kambing. Dan karena DIPA turun pada bulan Mei,
sehingga honor operasional Satuan Kerja,Ketua Tim Pendamping Masyarakat
(KTPM) dan Tim Pendamping Masyarakat (TPM) hanya bisa dibayarkan selama 7
dari 12 bulan yang ditargetkan

E.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.04.4.035167/2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Kegiatan sesuai DIPA No. 010.04.4.035167/2014 ini dilakukan pelepasan

tanda blokir oleh Kementerian dan Lembaga (K/L) pada bulan Mei 2014.
Dalam

Program

Penguatan

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Umum

dilaksanakan kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana,
melalui pembangunan Gedung Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
561

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

seluas 270 m2 yang terdiri dari 2 lantai, dimana lantai 1 digunakan sebagai tempat
parkir kendaraan operasional yang selama ini belum tersedia tempat parkirnya,
dan lantai 2 akan digunakan sebagai ruang perkantoran. Dari anggaran Rp
1.000.000.000,-

sebesar

Rp

824.938.000,-

diantaranya

digunakan

untuk

pembangunan fisik gedung oleh pelaksana pekerjaan CV.SARANA WIJAYA
(sesuai dengan SPMK No.050/910-981/32/2014 tanggal 8 Agustus 2014,
pekerjaan Pembangunan Sarpras Pemerintahan dalam rangka Penanggulangan di
Daerah Rawan Bencana, dengan waktu penyelesaian selama 120 hari kerja yaitu
dari tanggal ditandatangani SPMK sampai dengan tanggal 5 Desember 2014).
Sedangkan

sebesar

Rp.

128.453.000,-

untuk

biaya

perencanaan,

biaya

pengawasan, biaya pengelolaan proyek dan penunjangan administrasi satker.
Dengan dibangunnya gedung kantor ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas,
peran dan pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang
dalam melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana yang terjadi di Kota
Semarang kepada masyarakat yang sedang mengalami bencana.
.

Secara

Penyelenggaraan

keseluruhan,

penyelenggaraan

Pemerintahan

Umum

Program

sesuai

010.04.4.035167/2014 dengan anggaran sebesar

DIPA

Penguatan
Nomor.

Rp.1.000.000.000,- yang

dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang pada
kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Bencana telah terlaksana
dengan realisasi fisik sebesar 100 % dengan serapan keuangan sebesar
Rp.941.826.200,- atau sebesar 94,18 %.

F.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 010.08.4.035169/2014
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil .
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang
4. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Alokasi Tugas Pembantuan pada Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan

Sipil tahun 2014 dilatar belakangi penerapan KTP elektronik (KTP_el) di seluruh
Indonesia, untuk mewujudkan Sistem Administrasi Kependudukan yang tertib dan

562

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

baku dalam rangka pemberian pelayanan publik oleh pemerintah kepada seluruh
masyarakat. Penerapan KTP_el merupakan amanat Undang-undang Nomor 24
Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan dan serangkaian peraturan lainnya, diantaranya
Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat
Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang

Penerapan Kartu Tanda

Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional yang di
dalamnya diatur bahwa penerbitan KTP non elektronik berlaku sampai dengan 31
Desember 2014. Untuk mendorong penerapan KTP_el maka Pemerintah Pusat
melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri
melakukan upaya peningkatan perekaman data penduduk di Kab/Kota yang
dianggarkan pada APBN Perubahan 2014 dalam Tugas Pembantuan.
Sesuai DIPA-010.08.4.035169/2014, program yang dilaksanakan dalam
Tugas Pembantuan APBN Perubahan 2014 oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Semarang adalah Program Penataan Administrasi
Kependudukan yang dilaksanakan melalui kegiatan Pengembangan Sistem
Administrasi Kependudukan (SAK) Terpadu dengan keluaran sebagai berikut:
a. Pengurusan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan sebanyak 16.000
Blanko KTP Non Elektronik
b. Pelayanan KTP_el dan Dokumen Kependudukan (2 bln / 16 Kecamatan )
c. Pelaksanaan Pencetakan KTP_el (2 bulan)
d. Pengelolaan Sistem Informasi Adm Kependudukan
1) Pemeliharaan SIAK berupa : Server, PC , Printer, Laptop , UPS,
Perangkat jaringan dan AC R. Server
2) Pengadaan peralatan dan mesin : Gronding,Stabilizer dan ==
Hardisk External
3) Penyusunan data agregat kependudukan
e. Penyusunan Laporan Pengelolaan Kegiatan Pembantuan (1 Laporan)
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan
(SAK) pada program Penataan Administrasi Kependudukan sampai dengan akhir
tahun 2014 secara fisik tercapai 80,4 % dengan realisasi keuangan sebesar 60,86
% atau sebesar Rp. 736.400.600,- dari anggaran sebesar Rp. 1.209.994.000,-.
Rendahnya capaian anggaran disebabkan karena tidak cukup waktu yang
disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, karena masuk dalam APBN

563

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Perubahan 2014. Sehingga terdapat beberapa sub kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan ,yaitu distribusi KTP_el karena blanko KTP_el yang disediakan oleh
Pemerintah Pusat jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan target KTP_el
yang harus dicetak dan diterima pada waktu target pelaksanaan anggaran sudah
hampir selesai. Oleh karena itu kegiatan distribusi KTP_el tidak dilaksanakan.
Selain itu juga terdapat pengadaan blanko dan formulir pencatatan sipil yang tidak
dilaksanakan karena telah dianggarkan dalam APBD Kota Semarang Tahun 2014
dan direalisasikan baik secara fisik maupun keuangan.

G.

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM (UB)
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 033.05.5.503139/2014

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Cipta Karya.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang

4.

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan :
Terkait dengan pendanaan, sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor.168 /PMK.07/2009 tentang Pedoman Pendanaan
Urusan

Bersama

Pusat

dan

Daerah

untuk

Penanggulangan

Kemiskinan, yang disebut dengan Urusan Bersama (UB) Pusat dan
Daerah adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
sepenuhnya Pemerintah, yang

diselenggarakan bersama oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/ Kota.
Pada tahun 2014 sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014 anggaran DUB
(Dana Urusan Bersama) untuk melaksanakan PNPM Mandiri Perkotaan dengan
sasaran 177 Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di 16 Kecamatan sebesar
Rp.14.606.250.000,- dengan besarnya DDUB (Dana Daerah untuk Urusan
Bersama ) yang disediakan untuk mendampingi Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) APBN (DUB) adalah sebesar Rp.768.750.000,-. Sehingga secara
keseluruhan Dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan PNPM Mandiri
Perkotaan di Kota Semarang pada tahun 2014 sebesar Rp.15.375.000.000,-.

564

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Sesuai ketentuan, Dana diberikan berupa Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) Bersifat stimulan agar masyarakat belajar dan berlatih melaksanakan
rencana kegiatan penanggulangan kemiskinan yang telah ditetapkan pada
Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM
Pronangkis) melalui Rencana Tahunan Program Penanggulangan Kemiskinan
(Renta Pronangkis). Besarnya dana BLM tiap kelurahan ditentukan berdasarkan
jumlah penduduk miskin di kelurahan lokasi PNPM Mandiri Perkotaan.
Adapun pencairan dana dan Pemanfaatan Dana BLM Tahun Anggaran
2014 kepada BKM melalui 2 tahap, yaitu tahap I sebesar 60 % dan tahap II
sebesar 40 %, dengan syarat pencairan dan pemanfaatan sebagaimana diatur
pada Petunjuk Operasional Kegiatan yang oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum.
Sedangkan untuk pengelolaan dana BLM, Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) berhak memperoleh Biaya Operasional (BOP) Kegiatan, dengan besaran
yang disesuaikan dengan kategori besar / kecil kelurahan, tetapi tidak
diperkenankan untuk membayar honor / insentif anggota Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) atau membiayai Fasilitator.
Karena program ini

berkaitan dengan pemberdayaan

masyarakat,

sehingga dalam penyelenggaraan Urusan Bersama ini Dinas Tata Kota dan
Perumahan selaku Satker bersama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perempuan dan KB Kota Semarang (sebagai pengampu DDUB sebesar
Rp.768.750.000,-), sehingga alokasi Bantuan

Langsung

Masyarakat / BLM

diharapkan dapat tepat sasaran, yaitu untuk meningkatkan keswadayaan
masyarakat melalui Pembangunan Infrastruktur, Kegiatan Sosial Produktif dan
Kegiatan Ekonomi.
Secara organisasi kegiatan, dalam Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan
berada di Bapermas Perempuan

dan

KB Kota Semarang, sedangkan Kuasa

Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan Pejabat Penandatangan SPM
diampu oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan.
Secara

keseluruhan,

penyelenggaraan

Program

Pembinaan

dan

Pengembangan Infrastruktur Permukiman sesuai DIPA No. 033.05.5.503139/2014
,dari

anggaran

sebesar

Rp.

Rp.14.606.250.000,-

terealisasi

sebesar

565

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Rp.14.535.000.000,- atau sebesar 99,51 % dari pagu yang tersedia, dan sampai
dengan 31 Desember 2014 pemanfaatan di KSM / realisasi fisik sebesar 87,65 %
.Sesuai Keppres 42 Tahun 2003, Kepmen PU No. 128/KPTS/1995 dan SE Menteri
PU No.12/SE/M/2006, bahwa Satker melakukan penyerahan pekerjaan selesai
pada Bulan Maret tahun selanjutnya. Sehingga meskipun Dana tersebut sudah
ditransfer ke rekening BKM, namun terdapat dana yang belum dimanfaatkan di
KSM (kekurangsiapan KSM) seperti masih dalam proses verifikasi proposal.
Sedangkan ketidakterserapan anggaran sebesar 100 % disebabkan BKM di
Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati tidak dilakukan pencairan dana
karena sampai batas waktu penerbitan SP2D di KPPN, BKM di Kelurahan
Pongangan tersebut tidak dapat memenuhi persyaratan pencairan, diantaranya
telah menyusun Laporan Pertanggungjawaban dana periode sebelumnya.
Sehingga dari target sasaran Program kepada 177 BKM di Kota Semarang, hanya
dapat terealisasi kepada sebanyak 176 BKM.
H.

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT.

1.

Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama di Kota
Semarang pada tahun 2014 dijumpai beberapa kendala, yaitu :
a. Terdapat rasionalisasi anggaran pada DIPA No. 018.04.4.039135/2014
dengan Satker Dinas Pertanian, dan DIPA No. 026-04.4.039645/2014
dengan Satker Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang turunnya
ditengah perjalanan kegiatan, sehingga selain pelaksanaan harus
menunggu revisi DIPA juga harus dilakukan perencanaan ulang kegiatan
untuk menyesuaikan anggaran yang baru.
b. Pada kegiatan Fasilitasi Pencegahan dan Penganggulangan Bencana
dengan Satker Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) , DIPA
turun dalam keadaan bertanda bintang (blokir sementara). Blokir baru
dibuka pada pertengahan Mei 2014, sedangkan kegiatan tersebut berupa
pekerjaan pembangunan fisik gedung 2 lantai yang memerlukan
perencanaan dan lelang.
c. Terdapat penambahan anggaran dari APBN-P 2014 dari Dirjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil , yang DIPA nya baru turun pada
bulan Oktober, sehingga kegiatan tidak dapat terlaksana 100 % meskipun
telah dilakukan percepatan pelaksanaan kegiatan. Kendala lain adalah
sarpras perekaman KTP-el dalam kondisi yang kurang baik dan terdapat

566

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

beberapa yang tidak dapat berfungsi karena pemakaian dari tahun 2012
dan belum dilakukan pemeliharaan dan penggantian.
d. Pada kegiatan Fasilitas / Pembinaan / Monev Kegiatan Bidang Penataan
Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup, dengan Satker Bappeda, DIPA
baru diterima pada akhir bulan Mei 2014, sehingga efektif melaksanakan
kegiatan hanya pada 7 bulan untuk melaksanakan kegiatan secara
keseluruhan.
e. Kurang terintegrasinya perencanaan kelompok swadaya masyarakat
yang didampingi fasilitator PNPM-MP dengan perencanaan masyarakat
di tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel).
f. Masih kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia dalam kelembagaan
masyarakat yang dibentuk oleh program pemberdayaan masyarakat.

2.

Tindak Lanjut
a. Meningkatkan koordinasi diantara SKPD pelaksana kegiatan Tugas
Pembantuan dan Urusan Bersama, Bappeda Provinsi Jawa Tengah,
KPPN, maupun Kementerian / Lembaga (K/L) Pemberi Penugasan,
sehingga dapat meminimalisir kendala baik yang bersifat teknis maupun
administratif.
b. Memaksimalkan peralatan perekaman data kependudukan yang ada
dengan menyusun jadwal lokasi dan waktu perekaman.
c. Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia kelembagaan di Badan
Keswadayaan

Masyarakat

(BKM)

maupun

Kelompok

Swadaya

Masyarakat (KSM) agar pemahaman dan tanggung jawab masyarakat
terkait

program

pengentasan

kemiskinan

berbasis

pemberdayaan

masyarakat di wilayahnya dapat terwujud.
d. Mensinergikan
masyarakat

perencanaan

dalam

PNPM-MP

yang

berbasis

dengan

kelompok

perencanaan

swadaya

kewilayahan

masyarakat di tingkat kelurahan (dalam musrenbangkel)

567