BAB IV LPPD 2016 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

BAB IV
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

Dalam sistem dan prinsip negara kesatuan sebagaimana termuat dalam UndangUndang Dasar tahun 1945, asas otonomi dan tugas pembantuan memiliki makna tersendiri.
Dimana pembagian urusan yang kemudian diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun
2014 menyatakan bahwa Pemerintahan Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang telah ditentukan menjadi
urusan Pemerintah.
Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan, karena tidak semua
wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas
desentralisasi. Disamping itu, sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak
dimungkinkan semua wewenang pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan
sekalipun kepada daerah.
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam
kedudukannya

sebagai


wilayah

administrasi

untuk

melaksanakan

kewenangan

pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur sebagai wakil pemerintah di wilayah
provinsi.
Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah di
daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali
pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan
umum. Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom
kepada kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain

dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas
pemerintahan dalam bidang tertentu lainnya, termasuk juga sebagian tugas pemerintahan
yang tidak atau belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten dan kota. Tugas pembantuan
yang diberikan oleh pemerintah kabupaten / kota kepada desa mencakup sebagian tugastugas kabupaten / kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang kabupaten/kota.
Penyelenggaraan

asas

desentralisasi,

dekonsentrasi

dan

tugas

pembantuanmemberikan konsekuensi terhadap pengaturan pendanaan.Semua urusan
pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah harus didanai
dari APBD, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah harus
didanai dari APBN melalui bagian anggaran kementerian/lembaga (K/L).


hal | 398

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Semarang memperoleh alokasi dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara untuk penyelenggaraan Tugas Pembantuan sebesar Rp
7.800.593.000,-. Dana tersebut terbagi dalam 4 (empat) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dan dilaksanakan oleh 4 (empat) SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
Keempat SKPD penyelenggara kegiatan Tugas Pembantuan tersebut adalah :
1.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, menerima alokasi sebesar Rp 827.704.000,untuk melaksanakan Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja yang
merupakan penugasan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

2.

Dinas Kesehatan, menerima alokasi sebesar Rp 3.581.042.000,- untuk melaksanakan
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak yang merupakan penugasan dari

Kementerian Kesehatan.

3.

Dinas Pertanian, menerima alokasi sebesar Rp 995.000.000,- untuk melaksanakan
Program Bina Pembangunan Daerah yang merupakan penugasan dari Kementerian
Dalam Negeri.

4.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, menerima alokasi sebesar Rp
2.396.847.000,- untuk melaksanakan Program Penataan Administrasi Kependudukan
dan Pencatatan Sipil yang merupakan penugasan dari Kementerian Dalam Negeri.
Sampai dengan akhir tahun 2015, capaian realisasi keuangan penyelenggaraan

Tugas Pembantuan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp 7.234.236.005,atau sebesar 92,74% dari pagu yang diberikan, dengan capaian fisik sebesar 96,74% .
Secara terinci, penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan dari Kementerian /
Lembaga pada masing-masing Satuan Kerja adalah sebagai berikut:

A. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

1. Dasar Hukum :
No. SP DIPA-026.04.4.039645/2015
2. Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Semarang
4. Program
Kegiatan
5. Anggaran

: Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
: Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja
: Rp 827.704.000,-

6. Pelaksanaan Program dan Kegiatan :
Terjadi

keterlambatan

dalam


penerimaan

DIPA

(Daftar

Isian

Pelaksanaan

Anggaran),dimana DIPA baru diterimapada akhir bulan Juni 2015, sehingga dalam

hal | 399

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

pelaksanaannya memerlukan perencanaan dan penjadwalan ulang kegiatan untuk
menyesuaikan dengan petunjuk teknis yang ada.

Sesuai DIPA Nomor 026.04.4.039645/2015, Indikator Kegiatan Pengembangan
dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja,adalah :
a.

Terdapat jumlah penganggur dan setengah penganggur yang terserap melalui
kegiatan padat karya.

b.

Upaya Penciptaan Wirausaha baru melalui pembentukan tenaga kerja mandiri.

Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja dilakukan
melalui :
1)

Padat Karya Infrastruktur, anggaran Rp 469.904.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp.463.846.000,- atau 98,71 %)
Keluaran : penyerapan tenaga kerja sementara sebanyak 3.520 OH dan
pavingisasi jalan desa 700 m2
Padat Karya Infrastruktur terbagi dalam 2 paket pekerjaan yang berlokasi di
Kelurahan Kedungpane, Kecamatan Mijen dan Kelurahan Podorejo, Kecamatan

Ngaliyan.
Dalam setiap paket pekerjaannya, dilakukan padat karya oleh 88 orangyang
terbagi dalam 4 kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan 22
orangpenganggur/setengah penganggur (1 tukang, 1 ketua kelompok dan 20
orang anggota) untuk pengerasan jalan dan pavingisasi jalan 350 m2selama 20
hari kerja (tanggal 25 September s/d 19 Oktober 2015). Anggaran yang tersedia
dipergunakan untuk pengadaan material pembangunan jalan,dan untuk biaya
upah tenaga kerja.

2)

Padat Karya Produktif, anggaran Rp 307.800.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp.305.795.000,- atau 99,35 %)
Keluaran : penyerapan tenaga kerja sementara sebanyak 1.584 OH .
Padat Karya Produktifini terbagi dalam 2 paket pekerjaan yang berlokasi di
Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Gedawang,
Kecamatan Banyumanik.
Dalam setiap paket pekerjaannya melibatkan 66 orang penganggur/setengah
penganggur disekitar lokasi kegiatan selama 12 hari kerja yang dilaksanakan
pada tanggal 16 s/d 30 September 2015, untuk membuat kandang kambing
dengan ukuran panjang : 11 m, lebar : 10,50 m dan tinggi : 4,3 m dengan alas

plester dengan dinding kayu dan atap asbes. Selain itu juga diberikan bantuan
usaha berupa 25 ekor ternak kambing jenis etawa ( untuk kelompok usaha
ternak kambing di Kelurahan Sambiroto, Kecamatan Tembalang), sedangkan
untuk kelompok usaha ternak kambing di Kelurahan Gedawang, Kecamatan

hal | 400

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Banyumanik, menerima bantuan usaha berupa 30 ekor ternak kambing jenis
Jawa Randu.
3)

Layanan Perkantoran , anggaran Rp 50.000.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp38.160.000,- atau 76,32 %)
Keluaran :layanan administrasi perkantoran yang menunjang pelaksanaan
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja selama 3 bulan.
Untuk melaksanakan kegiatan sesuai DIPA 026.04.4.039645/2015, telah
dilaksanakan layanan perkantoran yang menunjang kegiatan Pengembangan
dan Peningkatan Perluasan Kesempatan Kerja, mulai dari seleksi proposal,

identifikasi lapangan sampai dengan pelaporan kegiatan.
Rendahnya serapan keuangan ini disebabkan keterlambatan turunnya DIPA,
sehingga dari 6 bulan layanan yang direncanakan hanya dapat dibayarkan
selama 3 bulan saja.

Secara

keseluruhan

penyelenggaraan

Program

Penempatan

dan

Perluasan

Kesempatan Kerja sesuai DIPA Nomor : 026.04.4.039645/2015 dengan anggaran

sebesar Rp 827.704.000,- telah terlaksana 100% dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.807.801.000,- (97,60 %).
Melalui kegiatan ini telah diciptakan kesempatan kerja sementara dalam rangka
mengurangi jumlah penganggur sebanyak 5.104 HOK, pavingisasi jalan desa 700 m2
dan terbentuk2 (dua) kelompok wirausaha baru / budidaya ternak kambing, sehingga
dapat meningkatkan tambahan penghasilan kepada anggota kelompok penerima
bantuan.

B.

KEMENTERIAN KESEHATAN
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor. 024.03.4.039646 / 2015

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kesehatan Kota Semarang

4.

Program

:

Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan

:

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

5.

Anggaran :

Rp 3.581.042.000,-

6.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

hal | 401

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

DIPA No 024.03.4.039646/2015 diterima Dinas Kesehatan Kota Semarang pada
bulan April 2015 untuk melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anakmelalui Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Dengan anggaran
sebesar Rp 3.581.042.000,- indikator kinerja kegiatan ini adalah terselenggaranya
Bantuan Operasional Kesehatan di 37 puskesmas se- Kota.
Penyelenggaraan Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dilakukan
melalui :
1)

Bantuan Operasional Kesehatan(BOK) kepada 37 Puskesmas,

anggaran

Rp 3.059.042.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp 3.057.191.000,- atau 99,94 %).
Kegiatan ini merupakan bantuan dana yang berasal dari Kementerian Kesehatan
untuk membantu pemerintah Kabupaten / Kota dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan menuju MDGs
(Millennium Development Goals), dengan meningkatkan kinerja Puskesmas
dan jaringannya, serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
Meskipun telah terdapat dana BOK, Pemerintah Daerah tetap berkewajiban
menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK. Sedangkan
ruang lingkup pemanfaatan dana BOK di puskesmas dan jaringannya
terbagidalam 2 kategori, yaitu :
a)

Upaya Kegiatan Prioritas : merupakan kegiatan yang menunjang
pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) berupa Upaya
menurunkan prevalensi balita Gizi Kurang dan Buruk; upaya menurunkan
Angka Kematia Bayi dan Balita; Upaya menurunkan Angka Kematian
Ibu

dan

mewujudkan

Akses

Kesehatan

Reproduksi;

Upaya

mengendalikan penyebaran dan menurunkan jumlah kasus baru
HIV/AIDS dan Jumlah kasus DBD; Upaya meningkatkan akses
masyarakat terhadap sumber air minum dan sanitasi.
b)

Upaya Kesehatan Penunjang : meliputi Imunisasi; Pengendalian Penyakit
Menular; Promosi Kesehatan; Kesehatan Ibu dan Anak serta KB;
Perawatan Kesehatan Masyarakat; Kegiatan Penunjang Upaya Kesehatan;
dan Penyelenggaraan Manajemen di Puskesmas.

Untuk menunjang pelaksanaan Program ini, melalui Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kota tentang Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
pada37 Puskesmas se-Kota Semarang Tahun 2015 yang besarnya alokasi sesuai
dengan jumlah penduduk miskin yang dilayani, jangkauan pelayanan

hal | 402

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

puskesmas dan ketersediaan sumberdaya manusia pada masing-masing
Puskesmas, berikut merupakan besaran alokasi BOK pada masing-masing
puskesmas Tahun 2015 :
(1)

Puskesmas PONCOL menerima dana BOK sebesar Rp.99.000.000,-

(2)

Puskesmas MIROTO menerima dana BOK sebesar Rp. 72.000.000,-

(3)

Puskesmas

BANDARHARJO

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.110.000.000,(4)

Puskesmas BULU LOR menerima dana BOK sebesar Rp.93.000.000,-

(5)

Puskesmas HALMAHERA menerima dana BOK sebesar Rp.78.000.000,-

(6)

Puskesmas BUGANGAN menerima dana BOK sebesar Rp.52.000.000,-

(7)

Puskesmas

KARANGDORO

menerima

dana

BOK

sebesar

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.70.000.000,(8)

Puskesmas

PANDANARAN

Rp.100.000.000,(9)

Puskesmas

LAMPER

TENGAH

menerima

dana

BOK

sebesar

BOK

sebesar

Rp.56.000.000,(10) Puskesmas

KARANG

AYU

menerima

dana

Rp.60.000.000,(11) Puskesmas LEBDOSARI menerima dana BOK sebesar Rp. 67.000.000,(12) Puskesmas MANYARAN menerima dana BOK sebesar Rp. 64.000.000,(13) Puskesmas KROBOKAN menerima dana BOK sebesar Rp. 54.000.000,(14) Puskesmas NGEMPLAK SIMONGAN menerima dana BOK sebesar
Rp.52.000.000,(15) Puskesmas

GAYAMSARI

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.110.000.000,(16) Puskesmas CANDI LAMA menerima dana BOK sebesar Rp.67.000.000,(17) Puskesmas KAGOK menerima dana BOK sebesar Rp. 70.000.000,(18) Puskesmas PEGANDAN menerima dana BOK sebesar Rp. 104.000.000,(19) Puskesmas GENUK menerima dana BOK sebesar Rp. 100.000.000,(20) Puskesmas

BANGETAYU

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.

105.000.000,(21) Puskesmas TLOGOSARI WETAN

menerima dana BOK sebesar

Rp.113.000.000,(22) Puskesmas TLOGOSARI KULON menerima dana BOK sebesar
Rp.113.000.000,(23) Puskesmas KEDUNGMUNDU

menerima dana BOK sebesar Rp.

130.000.000,-

hal | 403

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

(24) Puskesmas ROWOSARI menerima dana BOK sebesar Rp. 90.000.000,(25) Puskesmas NGESREP menerima dana BOK sebesar Rp. 70.000.000,(26) Puskesmas

PADANGSARI

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.69.000.000,(27) Puskesmas SRONDOL menerima dana BOK sebesar Rp.76.000.000,(28) Puskesmas

PUDAKPAYUNG

menerima

dana

BOK

sebesar

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.63.000.000,(29) Puskesmas

GUNUNGPATI

Rp.135.000.000,(30) Puskesmas SEKARAN menerima dana BOK sebesar Rp. 92.000.000,(31) Puskesmas MIJEN menerima dana BOK sebesar Rp. 115.000.000,(32) Puskesmas

KARANGMALANG menerima dana BOK sebesar

Rp.53.042.000,(33) Puskesmas TAMBAK AJI menerima dana BOK sebesar Rp.73.000.000,(34) Puskesmas PURWOYOSO menerima dana BOK sebesar Rp.63.000.000,(35) Puskesmas NGALIYAN menerima dana BOK sebesar Rp.98.000.000,(36) Puskesmas MANGKANG menerima dana BOK sebesar Rp.71.000.000,(37) Puskesmas

KARANGANYAR

menerima

dana

BOK

sebesar

Rp.52.000.000,Dari anggaran sebesar Rp 3.581.042.000,- yang dialokasikan untuk Bantuan
Operasional Kesehatan kepada 37 puskesmas se-Kota Semarang sejumlah Rp
3.059.042.000,- sedangkan sisanya sebesar Rp. 522.000.000,- digunakan untuk
biaya pengelolaan Kegiatan Satuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan pada
Dinas Kesehatan.
2)

Perencanaan BOK (1 Dokumen), anggaran Rp 322.860.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp. 322.860.000,- atau 100 %).
Sesuai dengan Petunjuk Operasional Kegiatan, pemanfaatan dana BOK harus
berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini
Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin oleh Dinas Kesehatan Kota
Semarang.

3)

Dokumen Monitoring dan Evaluasi BOK (1 Dokumen), anggaran Rp
22.200.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp. 22.200.000,- atau 100 %).
Penyusunan Dokumen Monitoring dan Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan,
sedangkan ditengah pelaksanaan kegiatan, monev disinergikan dengan
pertemuan rutin dengan puskesmas pada setiap bulannya.

hal | 404

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

4)

Laporan Kegiatan / Sosialisasi / Pembinaan (1 Laporan), anggaran Rp
176.940.000,(Fisik 100% dan Realisasi keuangan Rp. 174.006.000,- atau 98,34%).
Pada sub kegiatan ini telah dilakukan pembinaan kepada 37 puskesmas dalam
melaksanakan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, dan telah
disusun dalam format Laporan Kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK).
Secara keseluruhan, penyelenggaraan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu

dan Anak mempunyai realisasi fisik sebesar 100% dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 3.576.257.000,- (99,87%) dari pagu yang tersedia.

C.

KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DIPA Nomor. 010.06.4.300153/2015
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor.010.06.4.300153/2015

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Pertanian Kota Semarang

4.

Program

:

Bina Pembangunan Daerah

Kegiatan

:

Penanganan Lahan Kritisdan Sumberdaya Air Berbasis
Masyarakat (PLKSDA-BM)

5.

Anggaran :

6.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

Hal

yang

Rp. 995.000.000,-

melatarbelakangi

pelaksanaan

Kegiatan

sesuai

DIPA

No.010.06.4.300153/2015 adalah persoalan lahan kritis dan sumber daya air di
Indonesia yang sampai saat ini terus terjadi seiring meningkatnya jumlah penduduk
dan berlangsungnya kegiatan pembangunan. Sehingga perlu dilakukan kegiatan
penanganan lahan kritis dan sumber daya air yang berbasis pada kegiatan masyarakat
(PLKSDA-BM). Keterlibatan masyarakat dalam penanganan lahan kritis tersebut,
selain untuk perbaikan kondisi lingkungan lahan juga akan membawa dampak positif
bagi peningkatan ekonomi masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun
masyarakat sekitar lokasi kegiatan.
Menyikapi hal tersebut di atas, Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri
sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 telah memprakarsai Program PLKSDABM yang dilaksanakan di 49 Kabupaten / Kota sebagai pilot project dalam rangka

hal | 405

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

fasilitasi K/L dan daerah untuk Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
(NSPK) lingkup Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I. Adapun,
lahan yang digunakan sebagai lokasi program merupakan lahan milik desa atau lahan
adat atau lahan pemerintah Kabupaten / Kota dan lahan tersebut tidak dalam kondisi
bermasalah/sengketa. Secara lebih lanjut Program PLKSDA-BM merupakan wujud
nyata dalam mendukung Program Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air
(GN-KPA), terutama dalam lingkup pengendalian daya rusak air, pendayagunaan
sumber daya air, konservasi tanah dan air, serta konservasi sumber daya air.
Tujuan pelaksanaan Kegiatan ini adalah memperbaiki lahan berpotensi kritis
menjadi lahan produktif yang menghasilkan nilai ekonomis dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan melibatkan kerjasama dengan
Tenaga Pendamping Masyarakat. Di Kota Semarang kegiatan PLKSDA-BM ini
mengambil lokasi Semarang Bagian Atas, di 28 Kelurahan yang terbagi dalam 5
Kecamatan, yaituKecamatan Tembalang, Kecamatan Banyumanik, Kecamatan
Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Mijen dengan keluaran kegiatan
sebagai berikut :
1)

Pengadaan Saprodi , anggaran Rp. 295.214.000,(Fisik 100 % dan Realisasi Keuangan Rp. 196.685.000,- atau 66,62 %)
Melalui pengadaan :
a)

Pupuk Kandang sebanyak 268.124 kg di 28 Kelurahan , pada 5 Kecamatan.

b) Pestisida 36 liter, dan fungisida sebanyak 36 kg, di 28 kelurahan.
2)

Teknik Civil, anggaran Rp.458.750.000,(Fisik 100 % dan Realisasi Keuangan Rp. 457.444.000,- atau 99,72 %)
Dilakukan pembuatan :
a)

Sumur bor siraman sebanyak 4 paket( Kel Jatirejo, Kel Kalisegoro dan
Kel.Sumurrejo, Kec. Gunungpati dan Kel. Purwasari, Kec. Mijen)

b) Jaringan perpipaan sepanjang250 m di Kelurahan Karangmalang, Kec.
Mijen
c)

Gudang penyimpanan hasil panen sebanyak 1 unit di Kel. Gunungpati,
Kec. Gunungpati.

3)

Peralatan Penunjang Kesekretariatan, anggaran Rp. 19.000.000,(Fisik 100 % dan Realisasi Keuangan Rp. 18.575.500,- atau 97,77 %)
Dalam kegiatan ini dilakukan penyediaan papan nama 28 unit untuk 28
Kelurahan dan jaringan instalasi listrik 1 paket di Kelurahan Kalisegoro, Kec
Gunungpati

4)

Operasional

dan

pengelolaan

KTPM,

TPM

dan

Satker,

anggaran

Rp.222.036.000,-

hal | 406

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

(Fisik 100 % dan Realisasi Keuangan Rp. 139.866.000,- atau 62,99 %)
Dilakukan :
a)

Pendampingan kepada 43 Kelompok Tani Konservasi (639 petani peserta
program) dan Fasilitasi Tenaga Pendamping Masyarakat /TPM sebanyak 5
orang.

b) Dukungan kesekretariatan selama 6 bulan
Secara keseluruhan, pelaksanaan Kegiatan Penanganan Lahan Kritis dan Sumberdaya
Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) sesuai DIPA No. 010.06.4.300153/2015
secara fisik mencapai 100% dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 812.570.500,atau sebesar 81,67 %. Ketidakseimbangan capaian fisik dan keuangan ini disebabkan
keterlambatan turunnya DIPA, sehingga operasional kegiatan hanya dilaksanakan
selama 6 bulan dari 11 bulan yang direncanakan. Selain itu juga terdapat efisiensi dari
pengadaan pupuk kandang, yang hanya mencapai 66,62 % dari pagu yang tersedia.

DIPA Nomor.010.08.4.035169/2015
1.

Dasar Hukum :
DIPA Nomor.010.08.4.035169/2015

2.

Instansi Pemberi Tugas :
Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil .

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan :
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Semarang

4.

Program

: Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kegiatan

: Pengembangan

Sistem

Administrasi

Kependudukan

(SAK)

Terpadu.
5.

Anggaran : Rp. 2.396.847.000,-

6.

Pelaksanaan Program dan Kegiatan :

Alokasi Tugas Pembantuan untuk urusan wajib Kependudukan dan Catatan Sipil
pada tahun 2015 dilatar belakangi peningkatan penyelenggaraan administrasi
kependudukan di kabupaten/kota seluruh Indonesia dalam rangka mewujudkan tertib
administrasi kependudukan. Adapun yang menjadi tujuan tertib administrasi
kependudukan adalah :
1)

Tertib database kependudukan, meliputi terbangunnya database kependudukan
yang akurat di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat; database
kependudukan Kabupaten/Kota tersambung (online) dengan Provinsi dan Pusat
dengan menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudfukan (SIAK);

hal | 407

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

database kependudukan Pusat dan daerah tersambung (online) dengan instansi
pengguna.
2)

Tertib perbitan NIK, meliputi NIK diterbitkan setelah penduduk mengisi
biodata penduduk dengan menggunakan SIAK; tidak adanya NIK ganda dan
pemberian NIK kepada semua penduduk.

3)

Tertib dokumen kependudukan, meliputi prosesnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan tidak adanya dokumen kependudukan ganda dan palsu.

Penyelenggaraan administrasi kependudukan merupakan amanat Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006
tentang

Administrasi

Kependudukan.

Untuk

mendorong

terlaksananya

penyelenggaraan administrasi kependudukan yang lebih baik maka Pemerintah Pusat
melalui Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri
mengalokasikan anggaran kepada kabupaten/kota untuk meningkatkan pelayanan
administrasi kependudukan kepada masyarakat yang dianggarkan pada Tugas
Pembantuan tahun 2015.

DIPA Nomor-010.08.4.035169/2015 diterima satker pada bulan Juni 2015, dan
,kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Kabupaten / Kota dilakukan
melalui :
a)

Penyusunan Laporan Pengelolaan Keg. Penyelenggaraan Adminduk
Kab/Kota, anggaran Rp. 88.130.000,(Fisik 70 % dan realisasi Keuangan Rp. 54.410.000,- atau 61,74 %)
Dilaksanakan penyusunan laporan pengelolaan kegiatan Adminduk Kota
Semarang 7 bulan dari 10 bulan yang direncanakan

b)

Koordinasi dan Konsultasi Adminduk ke Provinsi Jawa Tengah dan K/L
di Jakarta, anggaran Rp. 108.992.000,(Fisik 100 % dan realisasi Keuangan Rp .97.341.905,- atau 89,31 %)

c)

Monitoring dan Evaluasi ke kecamatan, anggaran Rp. 33.280.000,(Fisik 75 % dan realisasi Keuangan Rp. 9.600.000,- atau 28,85 %)
Kurang optimalnya kinerja baik fisik maupun keuangan, disebabkan
karena keterlambatan DIPA, sehingga Monev ke 16 TPDK Kecamatan
hanya dilaksanakan sebanyak 3 dari 4 kali yang direncanakan, selain itu
juga uang harian yang tidak dapat dicairkan, karena tidak sesuai dengan
juknis yang ada.

d)

Perencanaan dan Pelaksanaan program, anggaran Rp. 9.260.000,(Fisik 100 % dan realisasi Keuangan Rp. 4.970.000,- atau 53,67 %).

hal | 408

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

e)

Pengeluaran Akuntansi Adminduk, anggaran Rp. 35.640.000,(Fisik 100 % dan realisasi Keuangan Rp. 14.200.000,- atau 39,84 %)
Pekerjaan terlaksana 10 bulan sesuai target, namun hanya dapat
dibayarkan honor selama 7 bulan, untuk menyesuaikan juknis yang ada..

f)

Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, anggaran Rp.
29.000.000,(Fisik 100 % dan realisasi Keuangan Rp. 29.000.000,- atau 100 %)
Sosialisasi Kebijakan Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilakukan
melalui brosur, pamflet dan iklan layanan masyarakat 4 paket.

g)

Pelayanan Dokumen Kependudukan, anggaran Rp. 292.100.000,- (Fisik
70 % dan realisasi Keuangan Rp. 174.130.000,- atau 59,61 % .
Dibayarkan honor pelayanan Dokumen kependudukan pada Kantor Dinas
dan TPDK Kecamatan selama 7 dari 10 bulan yang direncanakan.

h)

Penerbitan Dokumen Kependudukan anggaran Rp. 1.759.945.000,(Fisik 92,50 % dan realisasi Keuangan Rp.1.618.455.600,- atau 91,96 %).
Dilakukan melalui penerbitan dokumen kependudukan, pengadaan blanko
dan form pendaftaran penduduk 8 jenis, blanko & form pencatatan sipil
24 jenis, penerbitan akta kelahiran 3 ( pengadaan blanko & form
pendaftaran penduduk 8 jenis, blanko & form pencatatan sipil 24 jenis,
Penerbitan Akte kelahiran 3 bulan )

i)

Pengelolaan SIAK, anggaran Rp.40.500.000,(Fisik 100 % dan realisasi Keuangan Rp. 35.500.000,- atau 87,65 %.
Dilakukan pemeliharaan hardware SIAK 26 unit dan pemanfaatan data
sebanyak 50 buku
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan

(SAK) pada program Penataan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sampai dengan akhir tahun 2015 secara fisik hanya tercapai 89,39 % dengan realisasi
keuangan sebesar 85,01 % atau sebesar Rp.2.037.607.505,- dari anggaran sebesar
Rp.2.396.847.000,-.
Kurang maksimalnya capaian fisik dan keuangan disebabkan karena tidak
cukup waktu yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan sesuai target yang ada,
karena keterlambatan DIPA yang baru diterimakan pada bulan Juni 2015, sehingga
yang boleh dibayarkan sebesar sisa waktu yang ada (7 bulan). Selain itu juga terjadi
perubahan juknis pada tengah perjalanan, yaitu terkait iklan layanan masyarakat,
yang sesuai juknis yang baru harus melalui radio lokal.

hal | 409

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (LPPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Demikian penyelenggaraan kegiatan Tugas Pembantuan pada masing-masing Satuan
Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tahun 2015. Dari pagu
yang diterima Kota Semarang sebesar Rp. 7.800.593.000,- terealisasi secara fisik sebesar
96,74 % dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 7.234.236.005,- atau sebesar 92,74 %.
Diharapkan dengan meningkatkan koordinasi, baik dengan SKPD pelaksana kegiatan
Tugas Pembantuan, Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN, maupun Kementerian /
Lembaga (K/L), kendala-kendala yang ada dapat teratasi, sehingga penyelenggaraan Tugas
Pembantuan pada tahun 2015 dan selanjutnya akan lebih tertib, lebih lancar, lebih tepat
sasaran dan juga tepat waktu sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada kementerian /
lembaga pemberi penugasan.

PERMASALAHAN
Dalam penyelenggaraan Tugas Pembantuan di Kota Semarang pada tahun 2015
dijumpai beberapa permasalahan, yaitu :
1)

Secara umum terjadi keterlambatan DIPA. Satu DIPA diterima pada bulan April
2015, sedangkan 3 DIPA lainnya diterima pada bulan Juni 2015 karena terjadi
penataan ditingkat eselon I (K/L).

2)

Harus dilakukan revisi pelaksana kegiatan di tingkat pusat (Dinas Pertanian), dan
terjadi perubahan juknis ditengah perjalanan ( Dispenduk capil )

3)

Pelaporan melalui e-monev Bappenas, dibatasi oleh waktu dan tidak tersedia menu
untuk menambahkan program yang belum tersedia, selain itu juga tidak ada fasilitas
cetak bagi Bappeda Kab/Kota.

SOLUSI
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dilakukan beberapa upaya sebagai berikut :
1)

Percepatan pelaksanaan kegiatan, dengan tetap mempedomani petunjuk teknis yang
diterbitkan Kementerian/Lembaga pemberi penugasan.

2)

Meningkatkan koordinasi diantara SKPD pelaksana kegiatan Tugas Pembantuan,
Bappeda Provinsi Jawa Tengah, KPPN, maupun Kementerian / Lembaga
(K/L)pemberi penugasan, sehingga dapat meminimalisir kendala baik yang bersifat
teknis maupun administratif.

3)

Meningkatkan koordinasi dengan Bappenas, dan juga dengan Satker sebagai
penyedia data sehingga pelaporan dapat dilakukan sesuai batas waktu yang
disediakan.

hal | 410