IKU Kabupaten Kerinci 2014-2019 | Kabupaten Kerinci 3. IKU Kab Kerinci
KATA PENGANTAR
Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator
Kerja Utama (IKU) di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan
penetapan Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan
dilingkungan lembaga/ Instansi pemerintah yang bersangkutan, maka
Pimpinan Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU).
Penyusunan
pertanggungjawaban
Indikator
kepada
Kinerja
publik
Utama
atas
(IKU)
kinerja
sebagai
pemerintah,
bentuk
maka
diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran
atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam
Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan
ukuran atau indicator yang memberikan informasi sejauh mana kita telah
berhasil mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) bertujuan agar sasaran kegiatan dan
program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja Utma (IKU) yang menjadi prioritas di setiap
Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga
diharapkan tujuan visi dan misi daerah dapat tercapai sesuai dengan
perencanaan yang tertuang dalam RPJMD.
Demikanlah Indikator Kinerja Utama (IKU) ini dibuat sebagai
komitmen Kabupaten Kerinci dalam melaksanakan program yang tertuang
dalam RPJMD 2014-2019 Kabupaten Kerinci.
Kerinci,
Desember 2014
Bupati Kerinci
DR. H. ADIROZAL, M.Si
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .................................................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan Penentuan IKU .............................................. 3
BAB II. VISI DAN MISI .................................................................. 5
A. Visi ........................................................................................ 5
B. Misi ....................................................................................... 7
C. Tujuan IKU ............................................................................ 8
C. Sasaran IKU ........................................................................... 11
D. Indikator Kinerja Utama......................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan
kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga
pemerintah
harus
mampu
menerakan
sistem
yang
kondusif
bagi
berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses
evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik
merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan
kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif,
efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi
hukum.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja
pemerintah,
maka
diperlukan
suatu
pengukuran
kinerja
untuk
menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang
kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan
program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja Utama sebagai suatu bentuk penajaman
sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi dapat tercapai sesuai
dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD.
Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator
Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan
Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan dilingkungan
lembaga/
Instansi
pemerintah
yang
bersangkutan,
maka
Pimpinan
Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama.
1.2
. Maksud dan Tujuan Penentuan IKU
Penetapan Indikator Kinerja Utama pemerintah Kabupaten Kerinci
disusun dengan maksud dan tujuan :
1. Untuk
memproleh
diperlukan
dalam
informasi
kinerja
menyelenggarakan
secara baik.
3
yang
penting
menejeman
dan
kinerja
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
4
BAB II
VISI DAN MISI
2.1.
Visi
Visi, merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan
berbagai upaya yang akan dilakukan melalui program-program
pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah terpilih. Dalam
dimensi lain, Visi dapat juga dimaknai sebagai pernyataan cita-cita
atau keinginan atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di
masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut
adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur capaiannya
melalui berbagai usaha pembangunan. Dalam konteks dimaksudt,
maka target utama yang ingin dicapai dari visi Bupati dan Wakil
Bupati Kerinci terplih dalam 5 (lima) tahun kedepan adalah
mewujudkan masyarakat Kabupaten Kerinci khususnya, umum
masyarakat
di
Provinsi
Jambi
sejahtera,
sehingga
dengan
sejahteranya masyarakat diharapkan akan meningkatkan derajat
kehidupannya yang diukur dengan antara lain (i) Rata-rata lama
sekolah meningkat; (ii) Angka harapan hidup semakin lama; (iii)
Balita gizi buruk semakin berkurang; (iv) Rata-rata pendidikan yang
ditamatkan semakin tinggi; dan (vi) Pendapatan masyarakat semakin
meningkat.
Namun
demikian,
agar
Visi
dapat
operasional
dijabarkan kedalam misi. Selanjutnya Misi dijabarkan
perlu
ke dalam
tujuan dan tujuan dijabarkan kedalam penjelasan sasaran. Untuk
mengukur capaian kinerja sasaran, maka dalam opersionalnya perlu
dirumuskan indikator sasaran sebagai pedoman dalam perumusan
rencana pembangunan tahunan untuk selama 5 (lima) tahun
kedepan.
Dengan memperhatikan dan merujuk pada dokumen
RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2011,
maka perumusan visi harus berpedoman pada arah kebijakan dan
5
sasaran
pokok
periodesasi
pembangunan
5
(lima)
tahunan
berkenaan.
Dari perspektif kerangka dan alur berfikir tersebut diatas,
maka Bupati dan Wakil Bupati Kerinci terpilih telah menetapkan Visi
untuk kurun waktu periodesasi kepemimpinannya selama 5 (lima)
tahun kedepan, yaitu :
“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”.
Rangkaian kalimat Visi tersebut diatas memiliki makna yang
sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya, memiliki makna, bahwa segala sesuatu yang telah
dirumuskan dan ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten
Kerinci Tahun 2014-2019, harus dapat direalisasikan dan
diwujudkan secara maksimal dengan menggunakan berbagai
potensi sumber daya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu,
untuk dapat mewujudkannya
perlu dilakukan melalui kerja
keras, kerja cerdas dan kerja bersinergitas, baik oleh seluruh
aparatur Pemerintah Kabupaten Kerinci maupun dukungan dan
partisipasi
dari
seluruh
pemangku
kepentingan.
Dengan
menetapkan kata “terwujudnya” sebagai titik tolok, maka target
capaian kinerja pemerintahan 5 (lima) tahun mendataPng
diharapkanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.
2. Kerinci Yang Lebih Baik, memiliki makna, bahwa atas dasar
potensi yang dimilikinya serta didorong oleh keinginan yang
keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kerinci
agar dapat hidup lebih layak,
sehingga secara moril maupun
materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se Provinsi
Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang
dilaksanakan harus dilakukan secara efektif, efesien, partisipatif,
akuntabel
dengan
mensinergikan
6
perencanaan
dengan
penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan
hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan yaitu kondisi
pada akhir tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan
kondisi pembangunan pada tahun dasar 2014.
2.2.
Misi
Misi adalah komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda
utama
yang
menjadi
penentu
keberhasilan
pencapaian
visi
pembangunan daerah. Misi juga dapat diartikan sebagai rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Oleh karena itu, dengan rumusan misi yang baik
akan dapat membantu memberi gambaran tentang visi yang ingin
dicapai dan menjelaskankan langkah-langkah upaya yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi.Rumusan misi menjadi penting
untuk memberikan kerangka berfikir dan kerangka bertindak untuk
mencapai tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dan
merumuskan peta jalan yang akan dilalui untuk mencapai visi
dimaksud.
Dari
tinjauan
akademis,
misi
sesungguhnya
dapat
dirumuskan untuk menemukan argumentasi mengapa organisasi
sebagai lembaga yang akan mengimplementasikan visi, misi, tujuan
dan sasaran harus ada. Oleh karena itu, dalam rumusan misi
kedalam dokumen RPJMD,selain memperhatikan berbagai potensi
lokal yang ada, juga diharapkan supaya dijabarkan dengan tetap
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal
dan internal yang dapat mempengaruhi kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.
Dengan demikian, misi disusun untuk memperjelas jalan atau
langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan
visi. Oleh karena itu, rumusan misi menggunakan bahasa yang
sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud
yang ingin dijelaskan.
7
Terkait dengan uraian dan penjelasan makna dari Visi
tersebut
diatas,
maka
penjabaran
Misi
pembangunan
jangka
menengah Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis
pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata;
2. Meningkatkan
pembangunan
sumber
daya
manusia
yang
berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa;.
3. Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan kuantitas
infrastruktur yang terintegrasi antar sektor;
4. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumber daya
lokal; dan
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat,
berwibawa, amanah dan bermoral.
2.3 Tujuan dan Sasaran.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran
strategis
yang
perencanaan
menunjukkan
pembangunan
tingkat
jangka
prioritas
menengah
tertinggi
daerah,
dalam
yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan landasan kerangka
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. 0leh karena itu,
peran dari penjelasan visi dan misi sangat penting agar proses
penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya selaras
dengan sasaran pokok dan arah kebijakan
RPJPD Kabupaten
Kerinci Tahun 2005-2025 untuk periodesasi berkenaan.
Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap
perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal point
dalam penyusunan RPJMD. Hal ini mengingat bilamana visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak dijabarkan secara
teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran, maka
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih akan
mengalami kesulitan dalam mengoperasionalisasikannya kedalam
8
sistem penyelenggaraan pemerintahan.Dalam hal ini, tujuan dan
sasaranmerupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan
daerah yang diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas
terkait.
Dengan demikian, penjelasan tujuan dan sasaran pada
hakekatnya merupakan penegasan kembali tentang visi dan misi
RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 secara lebih detil,
terinci, serta tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi
dasar
penyusunan
kerangka
kinerja
pembangunan
secara
keseluruhan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut.
1.
Misi
Pertama
:
“Meningkatkan
pendapatan
daerah
dan
masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan
menengah, serta pariwisata”.
Misi pertama ini memiliki tujuan, yaitu:
Meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai
berikut :
a. Meningkatnya rasio kemandirian daerah;
b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi;
c. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat;
d. Meningkatnya
kontribusi
sektor
industri
pengolahan
terhadap PDRB;
e. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja; dan
f.
2.
Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD.
Misi
Kedua:
“Meningkatkan
pembangunan
sumber
daya
manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa”.
9
Misi kedua ini memiliki tujuan, yaitu: Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, beriman dan
bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai
berikut :
a. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat;
b. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat;
c. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk;
d. Menurunnya jumlah penduduk miskin;
e. Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ tingkat Provinsi
Jambi; dan
f.
3.
Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama.
Misi Ketiga: “Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor”.
Misi ketiga ini memuat tujuan, yaitu : Meningkatkan
kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan umum yang
terintegrasi antar sektor dan antar wilayah. Tujuan ini dapat
dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan;
b. Meningkatnya
kualitas
dan
kuantitas
infrastruktur
jembatan;
c. Meningkatnya kualitas dan kesediaan jaringan irigasi;
d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasi;
e. Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Listrik; dan
f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas.
4.
Misi Keempat
: “Meningkatkan kualitas ekosistem yang
berbasis sumber daya lokal;”.
10
Misi kelima ini memiliki tujuan yaitu : Meningkatkan
kualitas pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan
sasaran sebagai berikut :
a.
Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup; dan
b.
Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya Alam.
Misi Kelima : “Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
5.
baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral”.
Misi kelima ini memuattujuan, yaitu : Meningkatkan
kinerja birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang professional
dalam memenuhi kepentingan umum. Tujuan ini dapat dicapai
melalui perumusan sasaran sebagai berikut:
a.
Meningkatnya Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah;
b.
Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan daerah;
c.
Meningkatnya
Kapasitas
dan
Akuntabilitas
Kinerja
Birokrasi;
d.
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
pada
instansi/lembaga Pemerintah Daerah.
2.4.
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Pada misi Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat
berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta
pariwisata memiliki tujuan Meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD) dan kesejahteraan masyarakat dan dengan sasaran :
a. Meningkatnya rasio kemandirian daerah
dilihat
dari
indikator Rasio kemandirian daerah (Persen);
b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
dengan
kinerja Pertumbuhan Ekonomi (Persen / ADHK);
11
indikator
c. Meningkatnya
pendapatan
perkapita
masyarakat
yang
dilihat dari indikator PDRB Perkapita ADHB (Juta Rp)
d. Meningkatnya
kontribusi
terhadap PDRB dilihat
pengolahan
sektor
dari
terhadap
industri
Kontribusi
PDRB
ADHB
pengolahan
sektor
industri
(Persen)
sebagai
indikator;
e. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
dilihat
dari
indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Persen); dan
f. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD dengan
indikator Kontribusi pariwisata terhadap PAD (Persen).
Pada misi kedua meningkatkan pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa
terdapat tujuan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal
dan Religius memiliki sasaran :
a. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat yang dilihat
dari indikator
-
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun);
-
Rata-Rata Angka Partisipasi Kasar (APK);
b. Meningkatnya
Kualitas
Kesehatan
Masyarakat
dengan
indikator Angka Harapan Hidup (Tahun) dari indikator
-
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup;
-
Angka
Kematian
Ibu
Melahirkan
Per
100.000
Kelahiran Hidup; dan
-
Persentase balita gizi buruk.
c. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk dengan
indikator
kinerja Laju Pertumbuhan Penduduk;
d. Menurunnya jumlah penduduk miskin dengan
kinerja Persentase masyarakat miskin;
12
indikator
e. Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ tingkat Provinsi
Jambi dengan indikator kinerja Tingkat Prestasi Kafilah
pada MTQ Provinsi Jambi; dan
f. Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama
dilihat dari indikator Indeks Kerukunan Umat Beragama.
Pada misi ketiga Meningkatkan dan mengembangkan kualitas
dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor terdapat
tujuan Meningkatkan kualitas pengelolaan dan kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan sasaran sebagai berikut ;
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dengan indikator
- Persentase kondisi jalan kabupaten dalam kondisi mantap
dihitung dalam persen;
- Panjang Jalan baru yang terbangun dalam km;
b. Meningkatnya
kualitas
dan
kuantitas
infrastruktur
jembatan dengan indikator;
- Jumlah jembatan yang terbangun dengan dalanm unit;
- Persentase kondisi jembatan dalam kondisi baik.
c. Meningkatnya
kualitas
dan
kesediaan
jaringan
irigasi
dengan indikator :
- Rasio layanan irigasi dalam Persen
- Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik
d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasidengan indikator :
-
Persentase rumah tangga pengguna air bersih (%);
- Jumlah
Kapasitas
Produksi
Sumber
Air
Baku
/air
permukaan (liter/detik);
e. Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan
Listrik
dengan
indikator Rasio Elektrifikasi;
f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas dengan indikator
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas(kejadian).
13
Misi keempat meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis
sumber daya lokal kualitas dengan tujuan meningkatkan kualitas
pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup memiliki dua sasaran yakni :
a. Meningkatnya
pelestarian
lingkungan
hidup
dengan
indikator :
-
Kualitas Air Permukaan;
-
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU);
-
Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa;
-
Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau;
b. Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya Alam
dengan
indikator Persentase Luas Lahan Tanaman Lokal .
Pada misi kelima meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral dengan
tujuan
meningkatkan
kinerja
birokrasi
dan
tata
kelola
pemerintahan yang profesional dalam memenuhi kepentingan
umum memiliki sasaran :
a. Meningkatnya
Efisiensi
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
dengan indikator Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan daerah
dengan indikator Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah;
c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
dengan indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;
d. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
instansi/lembaga Pemerintah Daerah dengan indikator
Indeks Kepuasan Masyarakat
14
pada
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2014 - 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULASI
SUMBER DATA
BPKAD, BPRD, DTPH,
DISPARBUDPORA,
PUPR, PERIKANAN,
LH, DINKES, RSUD,
KOPERINDAG,
DISHUB, SETDA,
DISBUNNAK
1
Meningkatnya rasio kemandirian daerah
Rasio kemandirian daerah (Persen)
2
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (Persen / ADHK)
BPS
3
Meningkatnya pendapatan perkapita
masyarakat
PDRB Perkapita ADHB (Juta Rp)
BPS
4
Meningkatnya kontribusi sektor industri
pengolahan terhadap PDRB
Kontribusi sektor industri pengolahan
terhadap PDRB ADHB (Persen)
5
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
6
Meningkatnya kontribusi pariwisata
terhadap PAD
7
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Masyarakat
DISKOPERINDAG, BPS
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(Persen)
BPMPTSP&TENAGA
KERJA, BPS
Kontribusi pariwisata terhadap PAD
(Persen)
DISPARBUDPORA &
BPKAD
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang
pendidikan yang sedang dijalani, kelas
yang diduduki. dan pendidikan yang ditamatkan
DISDIK
DISDIK
Rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk
dengan asumsi tidak ada perubahan
pola mortalitas menurut umur
Angka Harapan Hidup (Tahun)
8
Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Masyarakat
DINKES, BPS
DINKES, BPS
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran
hidup
Angka Kematian Ibu Melahirkan Per
100.000 Kelahiran Hidup
DINKES, BPS
Persentase balita gizi buruk
DINKES, BPS
9
Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk
DUKCAPIL, BPS,
DPPKBPP&PA
10
Menurunnya jumlah penduduk miskin
Persentase masyarakat miskin
DINKES, DINSOS,
PEMDES,
DPPKBPP&PA, BPS
11
Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ
tingkat Provinsi Jambi
Tingkat Prestasi Kafilah pada MTQ
Provinsi Jambi
Tingkat Prestasi Kafilah pada MTQ Provinsi Jambi
SETDA, KEMENAG
12
Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan
Umat Beragama
Indeks Kerukunan Umat Beragama
Angka Indeks Kerukunan Umat Beragama
SETDA, KEMENAG
13
14
Persentase kondisi jalan kabupaten dalam
kondisi mantap
PUPR
Panjang Jalan baru yang terbangun
PUPR
Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur jembatan
Jumlah Jembatan yang terbangun
Angka jumlah jembatan yang terbangun
17
PUPR
Persentase kondisi jembatan dalam kondisi
baik
15
16
Rasio layanan irigasi (Persen)
PUPR, DTPH
Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik
PUPR, DTPH
Persentase rumah tangga pengguna air
bersih
PDAM, BPS
Jumlah Kapasitas Produksi Sumber Air
Baku /air permukaan (liter/detik)
PDAM, BPS
Meningkatnya kualitas dan kesediaan
jaringan irigasi
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
air bersih dan sanitasi
17
Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan
Listrik
18
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu
lintas
PLN, BPS
Rasio Elektrifikasi
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
Kualitas Air Permukaan
19
Meningkatnya pelestarian lingkungan
hidup
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
Kerusakan Tanah Untuk Produksi
Biomassa
Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau
20
PUPR
Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya
Alam
Angka Kecelakaan
DISHUB, POLRES
Indeks Kualitas Air Permukaan
LH
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
LH
LH
LH, PUPR
Persentase Luas Lahan Tanaman Lokal
DISBUNNAK, DTPH
18
21
22
23
24
Meningkatnya Efisiensi Pengelolaan
Keuangan Daerah
Meningkatnya transparansi pengelolaan
keuangan daerah
Meningkatnya Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
pada instansi/lembaga Pemerintah
Daerah
Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah
BPKAD, BPPRD
Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah
Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Indeks Kepuasan Masyarakat
Opini BPK
BPK, INSPEKTORAT,
BPKAD, SETDA
Nilai SAKIP
SELURUH SKPD
Ada atau tidaknya survey IKM di Pemda
SELURUH SKPD
Kerinci, 31 Desember 2014
BUPATI KERINCI
H. ADIROZAL
19
Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator
Kerja Utama (IKU) di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan
penetapan Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan
dilingkungan lembaga/ Instansi pemerintah yang bersangkutan, maka
Pimpinan Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU).
Penyusunan
pertanggungjawaban
Indikator
kepada
Kinerja
publik
Utama
atas
(IKU)
kinerja
sebagai
pemerintah,
bentuk
maka
diperlukan suatu pengukuran kinerja untuk menunjukan apakah sasaran
atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam
Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan
ukuran atau indicator yang memberikan informasi sejauh mana kita telah
berhasil mewujudkan tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) bertujuan agar sasaran kegiatan dan
program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja Utma (IKU) yang menjadi prioritas di setiap
Instansi pemerintah sebagai suatu bentuk penajaman sasaran sehingga
diharapkan tujuan visi dan misi daerah dapat tercapai sesuai dengan
perencanaan yang tertuang dalam RPJMD.
Demikanlah Indikator Kinerja Utama (IKU) ini dibuat sebagai
komitmen Kabupaten Kerinci dalam melaksanakan program yang tertuang
dalam RPJMD 2014-2019 Kabupaten Kerinci.
Kerinci,
Desember 2014
Bupati Kerinci
DR. H. ADIROZAL, M.Si
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... 1
DAFTAR ISI ..................................................................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .................................................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan Penentuan IKU .............................................. 3
BAB II. VISI DAN MISI .................................................................. 5
A. Visi ........................................................................................ 5
B. Misi ....................................................................................... 7
C. Tujuan IKU ............................................................................ 8
C. Sasaran IKU ........................................................................... 11
D. Indikator Kinerja Utama......................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pembangunan yang dilaksanakan melalui pelaksanaan program dan
kegiatan diharapkan semaksimal mungkin dapat meningkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut lembaga
pemerintah
harus
mampu
menerakan
sistem
yang
kondusif
bagi
berlangsungnya pembangunan sejak dari perencanaan hingga proses
evaluasi. Prinsip Good Governance atau kepemerintahan yang baik
merupakan sebuah komitmen yang mutlak dalam penyelenggaraan
kepemerintahan dengan bercirikan profesionalisme, transparan, efektif,
efisien akuntabel, demokratis dengan tetap menjungjung supremasi
hukum.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas kinerja
pemerintah,
maka
diperlukan
suatu
pengukuran
kinerja
untuk
menunjukan apakah sasaran atau kegiatan telah berhasil dicapai, yang
kemudian dituangkan dalam Indikator Kinerja. Agar sasaran kegiatan dan
program berjalan efektif, efisien dan optimal maka ditetapkan suatu
pengukuran Indikator Kinerja Utama sebagai suatu bentuk penajaman
sasaran sehingga diharapkan tujuan visi dan misi dapat tercapai sesuai
dengan perencanaan yang tertuang dalam RPJMD.
Melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/2007 tentang pedoman umum Penetapan Indikator
Kerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Pemilihan dan penetapan
Indikator Kinerja utama melibatkan pemangku kepentingan dilingkungan
lembaga/
Instansi
pemerintah
yang
bersangkutan,
maka
Pimpinan
Instansi Pemerintah diwajibkan menetapkan Indikator Kinerja Utama.
1.2
. Maksud dan Tujuan Penentuan IKU
Penetapan Indikator Kinerja Utama pemerintah Kabupaten Kerinci
disusun dengan maksud dan tujuan :
1. Untuk
memproleh
diperlukan
dalam
informasi
kinerja
menyelenggarakan
secara baik.
3
yang
penting
menejeman
dan
kinerja
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian
suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja
4
BAB II
VISI DAN MISI
2.1.
Visi
Visi, merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan
berbagai upaya yang akan dilakukan melalui program-program
pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah terpilih. Dalam
dimensi lain, Visi dapat juga dimaknai sebagai pernyataan cita-cita
atau keinginan atau impian sebuah kondisi yang ingin dicapai di
masa depan. Kondisi yang dicita-citakan atau diimpikan tersebut
adalah kondisi yang di akhir periode dapat diukur capaiannya
melalui berbagai usaha pembangunan. Dalam konteks dimaksudt,
maka target utama yang ingin dicapai dari visi Bupati dan Wakil
Bupati Kerinci terplih dalam 5 (lima) tahun kedepan adalah
mewujudkan masyarakat Kabupaten Kerinci khususnya, umum
masyarakat
di
Provinsi
Jambi
sejahtera,
sehingga
dengan
sejahteranya masyarakat diharapkan akan meningkatkan derajat
kehidupannya yang diukur dengan antara lain (i) Rata-rata lama
sekolah meningkat; (ii) Angka harapan hidup semakin lama; (iii)
Balita gizi buruk semakin berkurang; (iv) Rata-rata pendidikan yang
ditamatkan semakin tinggi; dan (vi) Pendapatan masyarakat semakin
meningkat.
Namun
demikian,
agar
Visi
dapat
operasional
dijabarkan kedalam misi. Selanjutnya Misi dijabarkan
perlu
ke dalam
tujuan dan tujuan dijabarkan kedalam penjelasan sasaran. Untuk
mengukur capaian kinerja sasaran, maka dalam opersionalnya perlu
dirumuskan indikator sasaran sebagai pedoman dalam perumusan
rencana pembangunan tahunan untuk selama 5 (lima) tahun
kedepan.
Dengan memperhatikan dan merujuk pada dokumen
RPJPD Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 yang telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kerinci Nomor 11 Tahun 2011,
maka perumusan visi harus berpedoman pada arah kebijakan dan
5
sasaran
pokok
periodesasi
pembangunan
5
(lima)
tahunan
berkenaan.
Dari perspektif kerangka dan alur berfikir tersebut diatas,
maka Bupati dan Wakil Bupati Kerinci terpilih telah menetapkan Visi
untuk kurun waktu periodesasi kepemimpinannya selama 5 (lima)
tahun kedepan, yaitu :
“TERWUJUDNYA KERINCI YANG LEBIH BAIK”.
Rangkaian kalimat Visi tersebut diatas memiliki makna yang
sangat dalam. Makna dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya, memiliki makna, bahwa segala sesuatu yang telah
dirumuskan dan ditetapkan dalam dokumen RPJMD Kabupaten
Kerinci Tahun 2014-2019, harus dapat direalisasikan dan
diwujudkan secara maksimal dengan menggunakan berbagai
potensi sumber daya secara efektif dan efesien. Oleh karena itu,
untuk dapat mewujudkannya
perlu dilakukan melalui kerja
keras, kerja cerdas dan kerja bersinergitas, baik oleh seluruh
aparatur Pemerintah Kabupaten Kerinci maupun dukungan dan
partisipasi
dari
seluruh
pemangku
kepentingan.
Dengan
menetapkan kata “terwujudnya” sebagai titik tolok, maka target
capaian kinerja pemerintahan 5 (lima) tahun mendataPng
diharapkanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kerinci baik jasmani maupun rohani.
2. Kerinci Yang Lebih Baik, memiliki makna, bahwa atas dasar
potensi yang dimilikinya serta didorong oleh keinginan yang
keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kerinci
agar dapat hidup lebih layak,
sehingga secara moril maupun
materiil dapat sejajar dengan masyarakat lainnya se Provinsi
Jambi, maka tidak ada pilihan lain bahwa pembangunan yang
dilaksanakan harus dilakukan secara efektif, efesien, partisipatif,
akuntabel
dengan
mensinergikan
6
perencanaan
dengan
penganggaran. Melalui langkah strategi seperti ini, diharapkan
hasil pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan yaitu kondisi
pada akhir tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan
kondisi pembangunan pada tahun dasar 2014.
2.2.
Misi
Misi adalah komitmen untuk melaksanakan agenda-agenda
utama
yang
menjadi
penentu
keberhasilan
pencapaian
visi
pembangunan daerah. Misi juga dapat diartikan sebagai rumusan
umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Oleh karena itu, dengan rumusan misi yang baik
akan dapat membantu memberi gambaran tentang visi yang ingin
dicapai dan menjelaskankan langkah-langkah upaya yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi.Rumusan misi menjadi penting
untuk memberikan kerangka berfikir dan kerangka bertindak untuk
mencapai tujuan, sasaran dan arah kebijakan yang ingin dicapai dan
merumuskan peta jalan yang akan dilalui untuk mencapai visi
dimaksud.
Dari
tinjauan
akademis,
misi
sesungguhnya
dapat
dirumuskan untuk menemukan argumentasi mengapa organisasi
sebagai lembaga yang akan mengimplementasikan visi, misi, tujuan
dan sasaran harus ada. Oleh karena itu, dalam rumusan misi
kedalam dokumen RPJMD,selain memperhatikan berbagai potensi
lokal yang ada, juga diharapkan supaya dijabarkan dengan tetap
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal
dan internal yang dapat mempengaruhi kekuatan, kelemahan,
peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.
Dengan demikian, misi disusun untuk memperjelas jalan atau
langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan
visi. Oleh karena itu, rumusan misi menggunakan bahasa yang
sederhana, ringkas dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud
yang ingin dijelaskan.
7
Terkait dengan uraian dan penjelasan makna dari Visi
tersebut
diatas,
maka
penjabaran
Misi
pembangunan
jangka
menengah Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat berbasis
pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta pariwisata;
2. Meningkatkan
pembangunan
sumber
daya
manusia
yang
berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa;.
3. Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan kuantitas
infrastruktur yang terintegrasi antar sektor;
4. Meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis sumber daya
lokal; dan
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, bermartabat,
berwibawa, amanah dan bermoral.
2.3 Tujuan dan Sasaran.
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran
strategis
yang
perencanaan
menunjukkan
pembangunan
tingkat
jangka
prioritas
menengah
tertinggi
daerah,
dalam
yang
selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan landasan kerangka
kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. 0leh karena itu,
peran dari penjelasan visi dan misi sangat penting agar proses
penyusunan tujuan dan sasaran memenuhi syarat supaya selaras
dengan sasaran pokok dan arah kebijakan
RPJPD Kabupaten
Kerinci Tahun 2005-2025 untuk periodesasi berkenaan.
Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap
perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal point
dalam penyusunan RPJMD. Hal ini mengingat bilamana visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak dijabarkan secara
teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran, maka
program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih akan
mengalami kesulitan dalam mengoperasionalisasikannya kedalam
8
sistem penyelenggaraan pemerintahan.Dalam hal ini, tujuan dan
sasaranmerupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan
daerah yang diperoleh dari pencapain berbagai program prioritas
terkait.
Dengan demikian, penjelasan tujuan dan sasaran pada
hakekatnya merupakan penegasan kembali tentang visi dan misi
RPJMD Kabupaten Kerinci Tahun 2014-2019 secara lebih detil,
terinci, serta tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi
dasar
penyusunan
kerangka
kinerja
pembangunan
secara
keseluruhan. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam
menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk
mengevaluasi pilihan tersebut.
1.
Misi
Pertama
:
“Meningkatkan
pendapatan
daerah
dan
masyarakat berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan
menengah, serta pariwisata”.
Misi pertama ini memiliki tujuan, yaitu:
Meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai
berikut :
a. Meningkatnya rasio kemandirian daerah;
b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi;
c. Meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat;
d. Meningkatnya
kontribusi
sektor
industri
pengolahan
terhadap PDRB;
e. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja; dan
f.
2.
Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD.
Misi
Kedua:
“Meningkatkan
pembangunan
sumber
daya
manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa”.
9
Misi kedua ini memiliki tujuan, yaitu: Meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang berakhlak, beriman dan
bertaqwa serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan sasaran sebagai
berikut :
a. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat;
b. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat;
c. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk;
d. Menurunnya jumlah penduduk miskin;
e. Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ tingkat Provinsi
Jambi; dan
f.
3.
Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama.
Misi Ketiga: “Meningkatkan dan pengembangkan kualitas dan
kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor”.
Misi ketiga ini memuat tujuan, yaitu : Meningkatkan
kualitas dan kuantitas infrastruktur pelayanan umum yang
terintegrasi antar sektor dan antar wilayah. Tujuan ini dapat
dicapai melalui perumusan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan;
b. Meningkatnya
kualitas
dan
kuantitas
infrastruktur
jembatan;
c. Meningkatnya kualitas dan kesediaan jaringan irigasi;
d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasi;
e. Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan Listrik; dan
f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas.
4.
Misi Keempat
: “Meningkatkan kualitas ekosistem yang
berbasis sumber daya lokal;”.
10
Misi kelima ini memiliki tujuan yaitu : Meningkatkan
kualitas pengelolaan dan pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Tujuan ini dapat dicapai melalui perumusan
sasaran sebagai berikut :
a.
Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup; dan
b.
Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya Alam.
Misi Kelima : “Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
5.
baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral”.
Misi kelima ini memuattujuan, yaitu : Meningkatkan
kinerja birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang professional
dalam memenuhi kepentingan umum. Tujuan ini dapat dicapai
melalui perumusan sasaran sebagai berikut:
a.
Meningkatnya Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah;
b.
Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan daerah;
c.
Meningkatnya
Kapasitas
dan
Akuntabilitas
Kinerja
Birokrasi;
d.
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
pada
instansi/lembaga Pemerintah Daerah.
2.4.
Sasaran Indikator Kinerja Utama
Pada misi Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat
berbasis pertanian, industri mikro, kecil dan menengah, serta
pariwisata memiliki tujuan Meningkatkan pendapatan asli daerah
(PAD) dan kesejahteraan masyarakat dan dengan sasaran :
a. Meningkatnya rasio kemandirian daerah
dilihat
dari
indikator Rasio kemandirian daerah (Persen);
b. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
dengan
kinerja Pertumbuhan Ekonomi (Persen / ADHK);
11
indikator
c. Meningkatnya
pendapatan
perkapita
masyarakat
yang
dilihat dari indikator PDRB Perkapita ADHB (Juta Rp)
d. Meningkatnya
kontribusi
terhadap PDRB dilihat
pengolahan
sektor
dari
terhadap
industri
Kontribusi
PDRB
ADHB
pengolahan
sektor
industri
(Persen)
sebagai
indikator;
e. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
dilihat
dari
indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (Persen); dan
f. Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap PAD dengan
indikator Kontribusi pariwisata terhadap PAD (Persen).
Pada misi kedua meningkatkan pembangunan sumber daya
manusia yang berkualitas, berakhlak, beriman dan bertaqwa
terdapat tujuan Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang handal
dan Religius memiliki sasaran :
a. Meningkatnya Kualitas Pendidikan Masyarakat yang dilihat
dari indikator
-
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun);
-
Rata-Rata Angka Partisipasi Kasar (APK);
b. Meningkatnya
Kualitas
Kesehatan
Masyarakat
dengan
indikator Angka Harapan Hidup (Tahun) dari indikator
-
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup;
-
Angka
Kematian
Ibu
Melahirkan
Per
100.000
Kelahiran Hidup; dan
-
Persentase balita gizi buruk.
c. Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk dengan
indikator
kinerja Laju Pertumbuhan Penduduk;
d. Menurunnya jumlah penduduk miskin dengan
kinerja Persentase masyarakat miskin;
12
indikator
e. Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ tingkat Provinsi
Jambi dengan indikator kinerja Tingkat Prestasi Kafilah
pada MTQ Provinsi Jambi; dan
f. Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan Umat Beragama
dilihat dari indikator Indeks Kerukunan Umat Beragama.
Pada misi ketiga Meningkatkan dan mengembangkan kualitas
dan kuantitas infrastruktur yang terintegrasi antar sektor terdapat
tujuan Meningkatkan kualitas pengelolaan dan kelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup dengan sasaran sebagai berikut ;
a. Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dengan indikator
- Persentase kondisi jalan kabupaten dalam kondisi mantap
dihitung dalam persen;
- Panjang Jalan baru yang terbangun dalam km;
b. Meningkatnya
kualitas
dan
kuantitas
infrastruktur
jembatan dengan indikator;
- Jumlah jembatan yang terbangun dengan dalanm unit;
- Persentase kondisi jembatan dalam kondisi baik.
c. Meningkatnya
kualitas
dan
kesediaan
jaringan
irigasi
dengan indikator :
- Rasio layanan irigasi dalam Persen
- Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik
d. Meningkatnya akses masyarakat terhadap air bersih dan
sanitasidengan indikator :
-
Persentase rumah tangga pengguna air bersih (%);
- Jumlah
Kapasitas
Produksi
Sumber
Air
Baku
/air
permukaan (liter/detik);
e. Meningkatnya
Pemenuhan
Kebutuhan
Listrik
dengan
indikator Rasio Elektrifikasi;
f. Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas dengan indikator
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas(kejadian).
13
Misi keempat meningkatkan kualitas ekosistem yang berbasis
sumber daya lokal kualitas dengan tujuan meningkatkan kualitas
pengelolaan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan
hidup memiliki dua sasaran yakni :
a. Meningkatnya
pelestarian
lingkungan
hidup
dengan
indikator :
-
Kualitas Air Permukaan;
-
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU);
-
Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa;
-
Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau;
b. Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya Alam
dengan
indikator Persentase Luas Lahan Tanaman Lokal .
Pada misi kelima meningkatkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bermartabat, berwibawa, amanah dan bermoral dengan
tujuan
meningkatkan
kinerja
birokrasi
dan
tata
kelola
pemerintahan yang profesional dalam memenuhi kepentingan
umum memiliki sasaran :
a. Meningkatnya
Efisiensi
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
dengan indikator Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah;
b. Meningkatnya transparansi pengelolaan keuangan daerah
dengan indikator Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah;
c. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
dengan indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah;
d. Meningkatnya
kualitas
pelayanan
publik
instansi/lembaga Pemerintah Daerah dengan indikator
Indeks Kepuasan Masyarakat
14
pada
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2014 - 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
FORMULASI
SUMBER DATA
BPKAD, BPRD, DTPH,
DISPARBUDPORA,
PUPR, PERIKANAN,
LH, DINKES, RSUD,
KOPERINDAG,
DISHUB, SETDA,
DISBUNNAK
1
Meningkatnya rasio kemandirian daerah
Rasio kemandirian daerah (Persen)
2
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi (Persen / ADHK)
BPS
3
Meningkatnya pendapatan perkapita
masyarakat
PDRB Perkapita ADHB (Juta Rp)
BPS
4
Meningkatnya kontribusi sektor industri
pengolahan terhadap PDRB
Kontribusi sektor industri pengolahan
terhadap PDRB ADHB (Persen)
5
Meningkatnya partisipasi angkatan kerja
6
Meningkatnya kontribusi pariwisata
terhadap PAD
7
Meningkatnya Kualitas Pendidikan
Masyarakat
DISKOPERINDAG, BPS
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(Persen)
BPMPTSP&TENAGA
KERJA, BPS
Kontribusi pariwisata terhadap PAD
(Persen)
DISPARBUDPORA &
BPKAD
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)
Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang
pendidikan yang sedang dijalani, kelas
yang diduduki. dan pendidikan yang ditamatkan
DISDIK
DISDIK
Rata-rata Angka Partisipasi Kasar (APK)
Angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk
dengan asumsi tidak ada perubahan
pola mortalitas menurut umur
Angka Harapan Hidup (Tahun)
8
Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Masyarakat
DINKES, BPS
DINKES, BPS
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran
hidup
Angka Kematian Ibu Melahirkan Per
100.000 Kelahiran Hidup
DINKES, BPS
Persentase balita gizi buruk
DINKES, BPS
9
Terkendalinya Pertumbuhan Penduduk
Laju Pertumbuhan Penduduk
DUKCAPIL, BPS,
DPPKBPP&PA
10
Menurunnya jumlah penduduk miskin
Persentase masyarakat miskin
DINKES, DINSOS,
PEMDES,
DPPKBPP&PA, BPS
11
Meningkatnya prestasi kafilah pada MTQ
tingkat Provinsi Jambi
Tingkat Prestasi Kafilah pada MTQ
Provinsi Jambi
Tingkat Prestasi Kafilah pada MTQ Provinsi Jambi
SETDA, KEMENAG
12
Meningkatnya nilai Indeks Kerukunan
Umat Beragama
Indeks Kerukunan Umat Beragama
Angka Indeks Kerukunan Umat Beragama
SETDA, KEMENAG
13
14
Persentase kondisi jalan kabupaten dalam
kondisi mantap
PUPR
Panjang Jalan baru yang terbangun
PUPR
Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan
Meningkatnya kualitas dan kuantitas
infrastruktur jembatan
Jumlah Jembatan yang terbangun
Angka jumlah jembatan yang terbangun
17
PUPR
Persentase kondisi jembatan dalam kondisi
baik
15
16
Rasio layanan irigasi (Persen)
PUPR, DTPH
Persentase Irigasi dalam Kondisi Baik
PUPR, DTPH
Persentase rumah tangga pengguna air
bersih
PDAM, BPS
Jumlah Kapasitas Produksi Sumber Air
Baku /air permukaan (liter/detik)
PDAM, BPS
Meningkatnya kualitas dan kesediaan
jaringan irigasi
Meningkatnya akses masyarakat terhadap
air bersih dan sanitasi
17
Meningkatnya Pemenuhan Kebutuhan
Listrik
18
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu
lintas
PLN, BPS
Rasio Elektrifikasi
Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
Kualitas Air Permukaan
19
Meningkatnya pelestarian lingkungan
hidup
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
Kerusakan Tanah Untuk Produksi
Biomassa
Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau
20
PUPR
Meningkatnya Pelestarian Sumber Daya
Alam
Angka Kecelakaan
DISHUB, POLRES
Indeks Kualitas Air Permukaan
LH
Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
LH
LH
LH, PUPR
Persentase Luas Lahan Tanaman Lokal
DISBUNNAK, DTPH
18
21
22
23
24
Meningkatnya Efisiensi Pengelolaan
Keuangan Daerah
Meningkatnya transparansi pengelolaan
keuangan daerah
Meningkatnya Kapasitas dan
Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
pada instansi/lembaga Pemerintah
Daerah
Efisiensi Pengelolaan Keuangan Daerah
BPKAD, BPPRD
Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah
Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Indeks Kepuasan Masyarakat
Opini BPK
BPK, INSPEKTORAT,
BPKAD, SETDA
Nilai SAKIP
SELURUH SKPD
Ada atau tidaknya survey IKM di Pemda
SELURUH SKPD
Kerinci, 31 Desember 2014
BUPATI KERINCI
H. ADIROZAL
19