ANALISA KEBUTUHAN LATIHAN FISIK CABANG OLAHRAGA WUSHU NOMOR TAOLU | Sugianto | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4944 15859 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 77-79
Monica Pransisca Sugianto, Iman Imanudin

ANALISA KEBUTUHAN LATIHAN FISIK CABANG
OLAHRAGA WUSHU NOMOR TAOLU
Monica Pransisca Sugianto, Iman Imanudin
Ilmu Keolahragaan
Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Setiabudhi No.229 Bandung 40154 Jawa Barat
monicapransisca@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kebutuhan latihan fisik cabang olahraga wushu
nomor taolu melalui metode analisis pertandingan. Penelitian ini merupakan penelitian yang
dilaksanakan pada atlet pelatnas wushu Indonesia. Jumlah sample pada penelitian ini sebanyak
3 orang atlet yang telah berhasil menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada kejuaraan
dunia wushu yang ke 13. Teknik penarikan sample menggunakan cara purposive sampling yang
mana peneliti mengambil orang-orang yang terpilih menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh
sampel itu berdasarkan kebutuhan penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah
observasi sistematis, pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan dengan sebuah analisa,

sedangkan untuk analisis data penelitian ini menggunakan sign system sebagai instrumen
pengamatan kejadian yang muncul berkali-kali. Observer mencatat kejadian yang muncul di
video ke dalam scoring sheet yang dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil analisis diperoleh
kebutuhan fisik yang berbeda- beda karena setiap jurus memiliki karakteristik yang berbedabeda untuk jurus qiangshu lebih dominan kebutuhan fisik daya tahan otot lengan, untuk jurus
nandao lebih dominan di power lengan, sedangkan di jurus taijiquan kebutuhan latihan fisik yang
dominan adalah daya tahan otot tungkai. Disarankan kepada pelatih, pengajar, pembina olahraga
dan para pembaca agar melakukan game analysis untuk mengetahui kebutuhan latihan fisik agar
latihan lebih efektif dan efisien.
Kata kunci: Latihan Fisik, Latihan Wushu Taolu

PENDAHULUAN
Salah satu usaha untuk meningkatkan
prestasi adalah melalui latihan yang sistematis,
berulang-ulang, dan terukur dengan melibatkan
berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan
teknologi serta penerapan prinsip-prinsip dan
aspek-aspek latihan yang meliputi fisik, teknik,
taktik, dan mental. Harsono (1988, hlm. 100)
menyatakan bahwa “untuk meningkatkan
keterampilan dan prestasi semaksimal mungkin,

ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan
dan dilatih oleh pemain yaitu; latihan fisik,
latihan teknik, latihan taktik dan latihan mental”.

Di Indonesia sendiri belum banyak
pelatih wushu taolu yang melaksanakan latihan
yang efektif dan efisien secara sistematis dan
disusun pada tahapan latihan atau periodisasi
latihan dan terukur berdasarkan kebutuhan
latihan dari hasil analisa pertandingan,
kebanyakan pelatih hanya melaksanakan latihan
yang berulang-ulang tanpa memikirkan berapa
dosis latihan yang dibutuhkan pada saat itu.
Hasil pengamatan inilah yang mendorong
penulis untuk melakukan penelitian dan untuk
kepentingan pelatih seperti dalam periodesasi
latihan yang direncanakan dalam jangka waktu
panjang (satu tahun) khususnya pada tahap

77


Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
77-79
Monica Pransisca Sugianto, Iman Imanudin

pertandingan utama. Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah penulis uraikan, maka
masalah penelitian akan diuraikan dalam bentuk
pertanyaan
penelitian
sebagai
berikut.
“Berapakah kebutuhan latihan fisik cabang
olahraga wushu taolu” ?. Mengacu pada latar
belakang masalah dan identifikasi masalah,
maka tujuan penelitian ini ialah memperoleh
gambaran tentang berapa jumlah kebutuhan
latihan fisik cabang olahraga wushu taolu dari
hasil menganalisis yang diperoleh guna menjadi
rujukan dalam penyusunan program latihan.


METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif deskriptif, hal tersebut
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Arikunto
(2013, hlm. 3) sebagai berikut.
“peneliti deskriptif ini merupakan penelitian
yang benar-benar hanya memaparkan apa yang
terdapat atau terjadi dalam sebuah kancah,
lapangan, atau wilayah tertentu”. Dalam
penelitian ini populasi yang diteliti adalah tim
wushu taolu, pelatnas Indonesia yang semakin
menjadi sorotan publik atas berkembangnya
wushu di Tanah Air. Sampel dapat mewakili
populasi dengan tujuan peneliti, maka peneliti
menentukan untuk pengambilan sampel dengan
cara purposive sampling. Menurut Nasution
(1991, hlm. 132) “sampling purposive dilakukan
dengan mengambil orang-orang yang terpilih

betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik
yang dimiliki oleh sampel itu”Sampel dapat
mewakili populasi dengan tujuan peneliti, maka
peneliti menentukan untuk pengambilan sampel
dengan cara purposive sampling, peneliti
mengambil sampel tim pelatnas yang berhasil
meraih medali emas pada ajang kejuaraan dunia
ke 13 di Senayan Jakarta. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan adalah observasi
sistematis. Menurut Arikunto (2013, hlm. 200)
“dalam proses observasi, observer (pengamat)
tinggal memberikan tanda pada kolom tempat
peristiwa muncul. Itulah sebabnya maka cara
bekerja seperti ini disebut sistem tanda (sign
system)”.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengolahan dan analisis data
menunjukkan penemuan sebagai berikut :
Kebutuhan latihan fisik cabang olahraga

Wushu nomor Taolu dapat dihitung dengan
menganalisis apa yang terjadi dilapangan atau
biasa disebut game analysis. Berdasarkan hasil
analisis diperoleh kebutuhan fisik yang berbedabeda karena setiap jurus memiliki karakteristik
yang berbeda- beda untuk jurus qiangshu lebih
dominan kebutuhan fisik daya tahan otot lengan,
untuk jurus nandao lebih dominan di power
lengan, sedangkan di jurus taijiquan kebutuhan
latihan fisik yang dominan adalah daya tahan
otot tungkai.
Hasil analisis ini merupakan kebutuhan
dalam satu kali pertandingan. untuk
pertandingan yang two event hasil analisis
dikalikan 2 berlaku kelipatan berikutnya. Atlet
akan tampil maksimal pada saat pertandingan
apabila atlet sudah pernah mengalami latihan
dua kali lipat dari pertandingannya. Karena itu
agar atlet dapat tampil 100% pada saat
pertandingan, maka atlet harus pernah
mengalami latihan 200% dari pertandingannya.


KESIMPULAN
Kebutuhan latihan fisik cabang olahraga Wushu
nomor Taolu dapat dihitung dengan cara
menganalisis apa yang terjadi dilapangan atau
biasa disebut game analysis. Setelah dianalisis
diperoleh hasil kebutuhan fisik yang berbedabeda karena setiap jurus memiliki karakteristik
yang berbeda- beda untuk jurus qiangshu lebih
dominan kebutuhan fisik daya tahan otot lengan
yang memiliki persentase 44.03%, sedangkan
pada power lengan 26,42%, daya tahan otot
tungkai 16.35%, power tungkai 9.434%, dan
untuk speed memiliki persentase 3.774%. Untuk
jurus nandao lebih dominan di power lengan
dengan persentase 39,1%, sedangkan pada
power tungkai 12,03%, daya tahan otot lengan
9.023%, daya tahan otot tungkai 33,83%, dan
speed 6.015%. Pada jurus taijiquan kebutuhan
latihan fisik yang dominan adalah daya tahan


78

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
77-79
Monica Pransisca Sugianto, Iman Imanudin

otot, baik tungkai ataupun lengan, daya tahan
otot tungkai memiliki persentase 39,25%, daya
tahan otot lengan 38,17%, sedangkan pada
power lengan 11,29%, power tungkai 9,677%,
dan pada Speed 1,613% . Bagi rekan mahasiswa
yang akan mengadakan penelitian tentang aspek
– aspek teknik, penulis menganjurkan untuk
melakukan penelitian yang berkenaan dengan

hal - hal lainnya yang mempengaruhi prestasi
atlet wushu taolu. Berkaitan dengan penelitian
yang penulis lakukan, diharapkan agar dapat
menyempurnakan penelitian dengan wawasan
dan cakupan yang lebih luas, karena penulis

masih merasa masih banyak kekurangan dalam
penelitian ini oleh karena keterbatasan waktu,
tenaga serta materi.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV.
Tambak Kesuma.
Nasution (1991). Metode Research. Bandung: Jemmars

79

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LATIHAN TAHAP PERSIAPAN KHUSUS TERHADAP ENDURANCE ATLET PRIA JUNIOR CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO | Ismanda | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8071 16195 2 PB

0 0 6

KONTRIBUSI TINGKAT VO2MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS | Supriyatna | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8069 16189 2 PB

0 0 4

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA OLAHRAGA | Andiri | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8063 16174 2 PB

0 0 5

MAPPING PEMINATAN DAN MANAJEMEN KELAS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (KBIO) | Nugroho | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8007 16166 2 PB

0 0 5

MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI | Dipraja | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8004 16154 2 PB

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL | Kurniawan | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7996 16139 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI | maulana | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4315 15834 2 PB

0 3 7

this PDF file Pokokpokok Pikiran tentang Pengembangan Pembinaan Olahraga Bagi Pelajar | Mahendra | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

0 2 10

this PDF file Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Olahraga | Andiri | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

0 1 5

this PDF file Efektivitas Latihan Tahap Persiapan Khusus terhadap Endurance Atlet Pria Junior Cabang Olahraga Taekwondo | Ismanda | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

1 4 6