HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI | maulana | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4315 15834 2 PB

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN
SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI
Muhammad Ihsan Maulana , Surdiniaty Ugelta
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 299 Bandung
Em@il: ihsanmaulana010@yahoo.co.id
Abstrak
Keberhasilan dalam permainan bola voli ditunjang oleh teknik dasar permainan bola voli yang salah
satunya adalah servis. Servis merupakan pukulan pertama untuk mengawali pertandingan dan
merupakan serangan pertama dalam permainan bola voli. Servis atas merupakn servis yang sering
digunakan dalam permainan bola voli saat ini. Konsentrasi yang baik sangat dibutuhkan dalam
melakukan servis, dengan konsentrasi yang baik hasil servis akan tepat ke sasaran yang di tuju
sehingga akan myulitkan lawan dalam menerima hasil servis. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hungan konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas pada cabang olahraga bola voli.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi. Sampel yang digunakan
sebanyak 12 orang atlet putra bola voli TIGER Kab. Karawang yang diambil menggunakan teknik
purpossive sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes konsentrasi (Tes Grid Concentration
Exercise) dan tes servis bola voli. Hasil penelitian menunjukan nilai korelasi kedua variabel yaitu

0,590 dan nilai probabilitas 0,043 dengan kontribusi X terhadap Y sebesar 34,8% yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas pada cabang olahraga
bola voli.
Kata kunci : konsentrasi, servis atas, bola voli.

PENDAHULUAN
Olahraga merupakan hal yang sangat
penting yang harus diperhatikan oleh setiap
manusia, karena olahraga merupakan suatu
aktifitas fisik yang dapat bermanfaat tidak hanya
untuk menyehatkan baik secara jasmani maupun
rohani,
bahkan
dapat
juga
untuk
mempertahankan
kebugaran.Perkembangan
olahraga mengalami kemajuan yang sangat
pesat baik ditingkat internasional maupun

ditingkat nasional. Salah satu contoh dapat kita
perhatikan perkembangan olahraga di negara
kita Indonesia, kegiatan olahraga tidak hanya
dilakukan di perkotaan, akan tetapi sudah sering
dilakukan oleh masyarakat di pedesaan dari
mulai anak-anak, dewasa sampai orang tua turut
ambil bagian dalam kegiatan olahraga. Hal ini
terjadi karena masyarakat semakin sadar dan
mengerti akan pentingnya kegiatan olahraga,

baik untuk tujuan rekreasi, kesehatan, maupun
olahraga untuk meningkatkan prestasi.
Bola voli merupakan salah satu olahraga
yang sangat digemari oleh masyarakat, hal ini
terlihat dari bertambah banyaknya perkumpulan
olahraga bola voli baik di kota maupun di daerah
yang tergabung dalam organisasi Persatuan Bola
Voli Seluruh Indonesia atau lebih dikenal
dengan PBVSI. Perkembangan olahraga bola
voli di Indonesia semakin pesat dengan

diadakannya kompetisi bola voli tahunan yang
disebut dengan PROLIGA.Kompetisi bola voli
professional ini pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2002 dengan tujuan untuk memajukan
olahraga bola voli di Indonesia baik dari segi
pembinaan, kompetisi maupun prestasi.
Untuk menunjang keberhasilan dalam
permainana bola voli dibutuhkan penguasaan
teknik dasar yang baik. Ada beberapa macam

16

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

teknik dasar dalam permainan bola voli menurut
Beutelstahl (2013, hlm. 8) yaitu : “Service,
Volley, Dig, Block, Attack dan Defense”.
Permainan bola voli mempunyai berbagai teknik

dasar yang merupakan salah satu unsur dominan
untuk menentukan menang kalahnya suatu regu
dalam suatu pertandingan, salah satu teknik
dalam permainan bola voli adalah servis.Pada
mulanya dalam permainan bola voli servis
hanya sebagai awal dimulainya suatu
permainan, namun perkembangan sekarang ini
servis bukan lagi sebagai pukulan pertama
melainkan servis juga sebagai serangan pertama
yang sangat penting untuk memperoleh angka
sebagai bagian dari kemenangan yang harus
diraih.
Ada berbagai macam servis yang
dijelaskan oleh Yudiana dan Subroto(2010, hlm.
52-55) yaitu “Servis bawah, Servis atas,
Change-up servis dan Jumping servis”.Teknik
melakukan
servis
tersebut
dilakukan

berdasarkan kebutuhan dan kemampuan yang
dimiliki seorang atlet. Namun penulis ingin
membahas tentang servis atas karena untuk
memperoleh hasil yang lebih mudah umumnya
atlet menggunakan servis atas dan dengan teknik
ini akan lebih mudah untuk melakukan
serangan.
Peranan servis dalam bola voli sangat
menentukan permainan, jika servis dilakukan
dengan tepat ke sasaran yang kosong atau
diarahkan ke pemain yang kurang baik dalam
menerima servis maka akan menyulitkan lawan
dan tentunya akan sangat menguntungkan bagi
tim kita. Seorang yang akan melakukan servis
dibutuhkan ketenangan serta konsentrasi yang
penuh supaya bola yang akan dilakukan servis
akan tetap pada sasaran yang akan dituju. Untuk
melakukan servis yang terarah dan menyulitkan
lawan dibutuhkan konsentrasi yang baik dalam
melakukannya.

Konsentrasi adalah kemampuan untuk
memusatkan perhatian pada tugas yang relevan
dengan tidak terganggu dan terpengaruhi oleh
stimulus yang bersifat eksternal maupun
internal, Yusup Hidayat (2009, hlm.
223).Pendapat
lain
dikemukakan
oleh

Priambodo (2010, hlm. 7) mengungkapkan
“Konsentrasi adalah pemusatan pemikiran
kepada suatu objek tertentu. Semua kegiatan
manusia membutuhkan konsentrasi.Dengan
konsentrasi manusia dapat mengerjakan
pekerjaan lebih cepat dan dengan hasil yang
lebih
baik”.Stimulus
eksternal
yang

mengganggu konsentrasi dalam pernyataan
tersebut, misalnya sorakan penonton, musik
yang keras, kata-kata yang menyakitkan baik
dari penonton maupun dari pelatih dan perilaku
tidak sportif dari lawan.Sedangkan stimulus
internal seperti perasaan terganggunya tubuh
dan perasaan-perasaan lain yang dirasakan
menggangu keadaan fisik dan psikis, misalnya
saya benar-benar lelah, saya nervous dan
sebagainya”.Atlet yang memiliki konsentrasi
menurut James E Loehr (1994) “we have the
right focus when what we are doing is the same
as what we are thinking”.Maksud dari
pernyataan tersebut adalah atlet dikatakan
memiliki konsentrasi apabila atlet memiliki
fokus yeng benar ketika apa yang sedang kita
kerjakan selaras dengan apa yang kita pikirkan”.
Pada dunia olahraga, konsentrasi
merupakan kemampuan atlet untuk memusatkan
perhatian pada informasi yang relevan selama

kompetisi dan sangat berperan dalam
pencapaian prestasi.Konsentrasi diperlukan
untuk meraih prestasi optimal, tidak hanya pada
cabang olahraga menembak, panahan, golf,
tenis, renang, tetapi hampir pada seluruh cabang
olahraga, termasuk olahraga beregu.Dapat
diartikan bahwa setiap cabang olahraga
sangatlah memerlukan konsentrasi yang baik
bahkan ketika melakukan servis pada cabang
olahraga bola voli karena servis merupakan
serangan pertama dalam permainan tersebut.
Faktor eksternal juga akan sangat
mempengaruhi konsentrasi saat pertandingan,
contohnya seperti sorak sorai penonton, ejekan
penonton dan lain-lain. Contoh kejadian ketika
tim bola voli TIGER Cilamaya mengikuti
kejuaraan tingkat kabupaten (PORKAB) di
Kabupaten Karawang, prestasi mereka sangat
baik dan menjadi juara 1 dikejuaraan tersebut,
tetapi ketika mengikuti kejuaraan kualifikasi


17

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

Pekan Olahraga Daerah (PORDA), prestasi
mereka sangat menurun. Terlihat saat
pertandingan berlangsung, para pemain tidak
bisa berkonsentrasi dengan baik karena sorak
sorai penonton yang lebih banyak ditingkat
kejuaraan yang lebih besar, akibatnya ketika
melakukan servis atas bola tidak terarah dengan
baik sehingga dapat dengan mudah diterima
oleh lawan bahkan bola sering keluar lapangan.
Oleh karena itu, dengan adanya kaitan
antara konsentrasi terhadap keberhasilan
seorang pemain dalam melakukan servis atas
pada permainan bola voli yang dapat menunjang

pencapaian prestasi olahraga, penulis tertarik
untuk meneliti permasalahan ini dan mengambil
judul sebagai berikut.“Hubungan Konsentrasi
dengan Hasil Ketepatan Servis Atas pada
Cabang Olahraga Bola Voli”.

METODE
Metode penelitian yang digunakan untuk
mengetahui hubungan konsentrasi dengan hasil
ketepatan servis atas pada cabang olahraga bola
voli ini adalah pendekatan kuantitatif dengan
metode penelitian deskriptif korelatif.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 20
orang atlet bola voli putra dari Club Bola Voli
Tiger desa Manggungjaya, kecamatan Cilamaya
Kulon, kabupaten Karawang.
Untuk memudahkan pengumpulan data
dalam penelitian, maka peneliti menggunakan
sampel.Sampel merupakan sebagian dari
populasi yang benar-benar mewakili sifat dan

karakteristik
populasi.Adapun
pengertian
sampel menurut Sugiyono (2014, hlm. 118)
bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 12 orang atlet bola voli
putra Club Tiger Cilamaya Karawang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik purposive
sampling.Menurut Sugiyono (2014, hlm. 124)
menyatakan bahwa “sampling purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu”.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil 12
orang pemain bola voli putra Club Tiger yang
pernah mengikuti kejuaraan pra PORDA di
kabupaten Ciamis pada tahun 2013 dan telah
menguasai teknik servis atas dengan jalan bola
floating.Yudiana dan Subroto (2010, hlm. 53)
menyatakan bahwa “jalan bola floating akan
berubah-ubah, tidak datar, sehingga penerima
sulit memprediksi arah jatuhnya bola secara
tepat”.
Instrument yang digunakan untuk mengukur
tingkat konsentrasi yaitu Tes Grid Concentration
Exercise, mengadopsi dari dari Harris and Bette
L. Harris p. 189 (Leisure Press, 1984, hlm. 2)
dalam penelitian Leona Susma Zikastira dimana
instrument tersebut sudah valid dan reliabel
untuk digunakan.
Sedangkan tes servis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Tes Ketepatan Servis dari
North Carolina State University (NCSU)
VolleyBall
Skills
Test
Batteryyang
dikembangkan oleh Strand dan Wilson
(1993)dalam skripsi Dadan E.A (2011, hlm. 39)
dengan validitas 0,88 dan reliabilitas 0,65.
Norma penilaian tes dibuat dalam bentuk
kategorisasi jenjang. Jenjang kategorisasi yang
dibuat terdiri dari lima jenjang, yaitu (1) sangat
baik, (2) baik, (3) cukup, (4) kurang, dan (5)
sangat kurang.

X - 1.8 (S) = Nilai Sangat Baik
X - 0.6 (S) = Nilai Baik
X + 0.6 (S) = Nilai Cukup
X + 1.8 (S) = Nilai Kurang
X ≥ Nilai Kurang = Nilai Sangat Kurang
Keterangan:
S
= Nilai Std Deviation

X

= Nilai Mean
Skala kategori tes pukulan gate-in
(Sumber: Nurhasan 2007, hlm 416)

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Data

18

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

Deskripsi data merupakan tahapan
pengolahan data untuk memperoleh informasi
mengenai data. Adapun data yang di
deskripsikan adalah sebagai berikut :
Table 1
Derskriptif Statistik
N

Mean

Std.Deviation

Min.

Max.

Konsentrasi

12

10.08

2.811

6

14

Servis Atas

12

20.42

1.621

18

23

Sumber : Peneliti 2016
Dari hasil tabel tersebut dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
a. Dari 12 sampel yang melakukan tes
konsentrasi didapatkan nilai rata-rata sebesar
10,08, standar deviasi 2,811, nilai minimum
6 dan nilai maksimum 14.
b. Dari 12 sampel yang melakukan tes servis
atas didapatkan nilai rata-rata sebesar 20,42,
standar deviasi 1,621, nilai minimum 18 dan
nilai maksimum 23.
Uji Normlitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
variabel yang akan dianalisis itu berdistribusi
normal atau tidak. Peneliti menggunakan teknik
analisis Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui
normalitas data. Hasil dari uji normalitas data
adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Uji Normalitas
Tes

Sig.

Keterangan

Konsentrasi

.950

Data berdistribusi normal

Servis Atas

.807

Data berdistribusi normal

Sumber : Peneliti 2016
Hasil uji normalitas data yang ditunjukan
diatas dapat diketahui dari kedua tes
menunjukan berdistribusi normal.
a. Tes konsentrasi hasil uji normalitas p =
0.950 > 0.05, maka data tes konsentrasi
berdistribusi normal.
b. Tes servis atas hasil uji normalitas p =
0.807 > 0.05, maka data tes servis atas
berdistribusi normal.

Uji Korelasi
Uji
korelasi
dilakukan
untuk
mengetahui apakah ada hubungan antara
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis
atas pada cabang olahraga bola voli.
Adapun kriteria koefisien korelasi untuk
memberikan tafsiran pada nilai koefisien
korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Kriteria Koefisien Korelasi
Rentang Nilai Korelasi

Tingkat Hubungan

0.00-1.99

Sangat rendah

0.20 - 0.399

Rendah

0.40 - 0.599

Sedang

0.60- 0.799

Kuat

0.80 - 1.000

Sangat kuat

Sumber : Sugiyono (2014, hlm. 257)
Setelah data melewati tahap uji normalitas,
dapat diketahui bahwa data berdistribusi
normal. Apabila data berdistribusi normal
maka menggunakan koefisien korelasi
pearson. Berikut adalah hasil uji korelasi
yang didapat :

Tabel 4
Hasil Uji Korelasi
Tes
Konsentrasi

Servis Atas
Pearson
Corellation
Sig.

.590
.043

Sumber : Peneliti 2016
Untuk melihat hubungan antara kedua
variabel tersebut signifikan atau tidak,
berikut
adalah
langkah-langkah
pengujiannya :
a. Menentukan Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara konsentrasi dengan
hasil ketepatan servis atas pada cabang
olahraga bola voli.
H1 : terdapat hubungan yang signifikan
antara konsentrasi dengan hasil
ketepatan servis atas pada cabang
olahraga bola voli
b. Menentukan Dasar Pengambilan Keputusan
- Jika Signifikan > 0,05, maka H0 diterima,
- Jika Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak.

19

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

c. Membuat Keputusan
Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (p)
< 0,05 maka H0 ditolak. Terlihat dari hasil
analisis data pada tabel 4.6 didapat nilai
signifikansi yaitu 0,043 < 0,05, maka H0
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
“Terdapat hubungan yang signifikan antara
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis
ataspada cabang olahraga bola voli” dengan
nilai korelasi sebesar 0,590 yang memiliki
tingkat korelasi sedang.
Uji Koefisien Determinasi
Untuk menguatkan hasil dari uji korelasi
yang membuktikan terdapat hubungan antara
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas
pada cabang olahraga bola voli, maka
dilanjutkan dengan uji keofisien determinasi.
Uji Koefisien determinasi (r²) merupakan cara
untuk
mengetahui
besar
kecilnya
sumbanganvariabel bebas terhadap variabel
terikat. Koefisien determinasi dapat dihitung
dengan rumus :
KD
= (r²) × 100%
Koefisien determinasi konsentrasi terhadap
hasil ketepatan servis atas :
KD
= (r²) × 100%
KD
= 0,590² × 100%
= 34,8%
Keputusan :
Dari hasil hitungan diketahui Koefisien
Determinasi = 0,348, mengandung pengertian
bahwa sumbangan atau kontribusi konsentrasi
terhadap hasil ketepatan servis atas pada cabang
olahraga bola voli adalah 34,8% sisanya 65,2%
dipengaruhi oleh faktor lain.
Pembahasan Temuan Penelitian
Pada pembahasan ini peneliti akan
menguraikan tentang temuan yang muncul
selama melakukan penelitian hubungan
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas
pada cabang olahraga bola voli. Penelitian ini
menghasilkan beberapa hal baru yang bisa
melengkapi penelitian sebelumnya. Berikut ini

penemuan yang peneliti rumuskan sebagai
berikut :
Hasil penelitian ini adalah terdapat
hubungan yang signifikan antara konsentrasi
dengan hasil ketepatan servis atas pada cabang
olahraga bola voli dengan nilai korelasi sebesar
0,590 yang memiliki tingkat korelasi sedang dan
kontribusi konsentrasi terhadap hasil ketepatan
servis atas sebesar 34,8% sisanya 65,2%
dipengaruhi oleh faktor lain seperti penguasaan
teknik dan kondisi fisik. Selain itu, hal tersebut
juga
bisa
disebabkan
oleh
beberapa
kemungkinan seperti situasi pada saat tes sampel
tidak terlalu serius dalam mengisi lembaran
yang diberikan, keadaan psikis sedang tidak
berkesinambungan dengan fisik seperti
kelelahan yang diakibatkan oleh rutinitas seharihari dan kondisi pikiran yang kurang terfokus.
Dalam setiap cabang olahraga kemampuan
konsentrasi yang baik harus dimiliki oleh para
atletnya agar dapat meningkatkan prestasi yang
diharapkan. Seperti olahraga atletik, renang,
basket, bulu tangkis, sepak bola dan cabang
olahraga lainnya harus memiliki atlet yang
mempunyai kemampuan berkonsentrasi dengan
baik. Hal ini seperti yang dinyatakan Nasution
dalam Lismadiana (2013, hlm. 3) bahwa “dalam
olahraga konsentrasi memegang perananan yang
sangat penting. Jika konsentrasi seseorang
terganggu pada saat melakukan gerakan
olahraga, baik itu dalam latihan maupun
pertandingan dapat menimbulkan berbagai
masalah”.
Konsentrasi juga sangat berperan penting
dalam olahraga bola voli, salah satunya pada
saat melakukan servis. Dalam permainan bola
voli, pukulan servis merupakan suatu pukulan
yang sangat berpengaruh terhadap jalannya
pertandingan, hasil pukulan servis yang
menyulitkan lawan akan sangat menguntungkan
bagi tim terutama jika hasil pukulan servis tidak
bisa dikembalikan atau diterima oleh lawan.
Yudiana dan Subroto (2010, hlm. 52)
menyatakan bahwa “Pada awalnya servis hanya
merupakan penyajian bola pertama untuk
mengawali permainan, dalam perkembangan
bola voli modern servis merupakan serangan

20

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

pertama untuk memperoleh angka” Ada
beberapa hal perlu diperhatikan pada saat
melakukan servis seperti yang dinyatakan
Kharisma, Y. (2012, hlm. 27) bahwa “seseorang
yang akan melakukan servis dibutuhkan
ketenangan serta konsentrasi yang penuh supaya
bola yang akan dilakukan servis akan tetap pada
sasaran yang akan dituju”.
Peneliti terlebih dahulu mencari beberapa
penelitian terdahulu seperti yang telah
dipaparkan pada BAB II, dimana hasil
penelitian-penelitian tersebut membuktikan
bahwa konsentrasi sendiri sangatlah dibutuhkan
dalam setiap kegiatan olahraga, seperti yang
diteliti oleh Sidik Yazid (2014) mengenai
Hubungan Konsentrasi Dengan Hasil Pukulan
Jarak Jauh (Long Stroke) Pada Cabang
Olahraga Woodball dan oleh Leona Susma
Zikastira
(2014)
mengenai
Hubungan
Konsentrasi Dengan Hasil Shooting Pada
Olahraga Permainan Bola Basket, yang mana
dari beberapa penelitian diatas memberikan
hasil bahwa kontribusi konsentrasi sangat besar
terhadap olahraga. Dari dasar tersebut
mendorong peneliti untuk mengetahui hubungan
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas
pada cabang olahraga bola voli.

2.

Dapat diketahui dari hasil tes servis bola
voli, untuk skor terbesara dalah 23 dengan
jumlah 2 orang dan skor terendah dengan
nilai 18 terdapat 1 orang dengan nilai ratarata 20,42.
Terdapat hubungan yang signifikan antara
konsentrasi dengan hasil ketepatan servis atas
padacabang olahraga bola voli dengan nilai
korelasi sebesar 0,590 yang memiliki tingkat
korelasi sedang dan dengan nilai koefisien
determinasi sebesar 0,348 yang mengandung
arti bahwa sumbangan X terhadap Y sebesar
34,8%, sedangkan sisanya 65,2% dipengaruhi
oleh faktor lain.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan data dan
analisis data yang telah diuraikan pada BAB IV,
dapat dijelaskan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Adapun simpulan yang diperoleh
adalah sebagai berikut :
1.
Dapat diketahui dari hasil tes konsentrasi,
untuk skor terbesar adalah 14 dengan
jumlah 2 orang dan skor terendah dengan
nilai 6 terdapat 1 orang dengan nilai ratarata 10,08.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

21

Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal.
16-22
Muhammad Ihsan Maulana, Surdiniaty Ugelta

Beutelstahl, D. (2013). Belajar Bermain Bola Voli. Bandung: cv. Pionir Jaya.
Dadan, E. A. (2011). Perbandingan Efektifitas Ketepatan Servis antara Teknik Servis
Mengambang diatas Kepala dengan Teknik Servis Melingkar dalam Permainan
Bola Voli. (skripsi): Universitas Pendidikan Indonesia.
Gunarsa, S. D. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Nurhasan & Cholil, D.H. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung:
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: cv.
Tambak Kusuma.
Hidayat, Y. (2009). Psikologi Olahraga. Bandung: cv. Bintang Warliartika.
Kharisma, Y. (2012). Pengaruh Latihan Servis Atas Menggunakan Targetterhadap Hasil
Servis Atas Pada Cabang Olahraga Bola Voli. (skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia.
Kiram, Y. (1992). Belajar Motorik. Depdikbud.
Komarudin. (2015). Psikologi Olahraga: Latihan Keterampilan Mental Dalam Olahraga
Kompetitif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Leona, S. Z. (2014). Hubungan Konsentrasi dengan Hasil Shooting Pada Olahraga
Permainan Bola Basket. (skripsi): Universitas Pendidikan Indonesi.
Lismadiana, dkk. (2013). Pelatihan Menggunakan Metode Meditasi Otogenik Untuk
Meningkatkan Konsentrasi Dalam Menghadapi Pertandingan Renang. (article):
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nisfiannoor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba
Humaika.
Rahayu, N. I. & Suherman, A. (2014). Modul Statistika untuk Ilmu Keolahragaan. edisi
kedua, Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas
Pendidikan Indonesia.
Priambodo. (2010). Pengembangan Model Pelatihan Konsentrasi Untuk Meningkatkan
Prestasi Atlet Bulutangkis. Surabaya: Kementrian Pendidikan Nasional Republik
Indonesia. Unesa.
Puspaningrum, Q. (2013). Pengaruh Latihan Meditasi Otogenik Terhadap Peningkatan
Konsentrasi Latihan. (skripsi): Universitas Pendidikan Indonesia.
Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: IKIP Semarang.
Sidik, Y. (2014). Hubungan Konsentrasi dengan Hasil Pukulan Jarah Jauh (Long Stroke)
pada Cabang Olahraga Woodball. (skripsi): Universitas Pendidikan Indonesia.
Sikadiyanto. (2002). Teori dan Metodologi Melatih Fisik Tenis. Yogyakarta: FIK
Universitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharno, H.P. (1981). Metodik Melatih Permainan Bola Voli. Yogyakarta: IKIP
Yogyakarta.
Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta: Depdikbud.
Yudiana, Y. & Subroto, T. (2010). Modul Permainan Bola Voli. Bandung: Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan indonesia.

22

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN SERVIS ATAS MENGGUNAKAN TARGET TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI : Studi Eksperimen pada Atlet Tunas Alko Kab. Bandung Barat.

0 3 37

HUBUNGAN TEKNIK SERVIS FLOAT TANGAN ATAS, GERAKAN BOLA, TINGGI BOLA DI ATAS NET, DENGAN KETEPATAN HASIL SERVIS PADA ATLET BOLA VOLI SENIOR DI PERKUMPULAN YUSO SLEMAN.

0 0 86

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA OLAHRAGA | Andiri | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8063 16174 2 PB

0 0 5

PENGARUH MODIFIKASI BOLA TERHADAP JUMLAH WAKTU AKTIF BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA VOLI | Arifin | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8009 16158 2 PB

0 0 5

MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI | Dipraja | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8004 16154 2 PB

0 0 11

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN HASIL SHOOTING CABANG OLAHRAGA FUTSAL | Kurniawan | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 7996 16139 2 PB

0 0 6

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET | Antoni | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4945 15861 2 PB

0 2 5

ANALISA KEBUTUHAN LATIHAN FISIK CABANG OLAHRAGA WUSHU NOMOR TAOLU | Sugianto | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4944 15859 2 PB

1 3 3

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN KONSENTRASI DENGAN HASIL PENALTY STROKE PADA PERMAINAN HOKI FIELD | bakti | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 4314 15835 2 PB

0 0 8

this PDF file Hubungan Kecerdasan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Olahraga | Andiri | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 2 PB

0 1 5