MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI | Dipraja | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8004 16154 2 PB
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216-226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP
PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI
Imron Dipraja, Zulfikar Ikhsan, Mustika Fitri
Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia
Jl.Setiabudhi No.229, Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia
Imrondipraja@student.upi.edu
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif dan persepsi siswa putri dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler beladiri karate serta hubungannya terhadap partisipasi siswa. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh artinya seluruh populasi penelitian dijadikan sampel
sebanyak 18 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif berprestasi terkait dengan keinginan
berpartisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler beladiri karate lebih rendah dibandingkan dengan motif
affiliasi dan kekuasaan yakni 34,88 %. Tingkat persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
beladiri karate berada pada tingkat positif tinggi 79,16 %.
Kata kunci:Motif, Persepsi, Partisipasi dan Olahraga Beladiri
216
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan pada dunia
olahraga dan tatanan budaya pada
masyarakat pada akhirnya turut mengubah
pola hidup berolahraga bagi kaum wanita.
Perambahan pada cabang-cabang olahraga
keras sebagaimana yang kerap dilakukan
kaum pria bukan lagi merupakan sesuatu
yang tabu, kesadaran akan adanya
persamaan antara kaum laki- laki dan
perempuan semakin membuka kesadaran
kaum wanita, sehingga penerapan strategi
cabang olahraga keras merupakan sesuatu
yang cukup mengasyikan, kekerasan sering
diartikan sebagai lambang maskulinitas
seperti yang dikatakan Maclean (2015)
bahwa Sport is argued to be a key arena for
constructing
masculine
identity
and
reproducing ideas of men’s (hierarchical)
distinction from women, and the ensuing
subordination of women and femininity.
Adanya orientasi ini pada akhirnya
menggiring dan mempengaruhi perbedaan
pemilihan jenis aktivitas yang dilakukan
kaum wanita, terutama dikaitkan dengan
kehidupan sosial dan nilai sosial yang ada
dimasyarakat hal ini seperti yang katakan
Smith, Weinstein & Judith (1981) bahwa
The province of the physical-in sports and in
occupations commonly seen as heavy workhas been invaded by women, but to the extent
that people continue to think of physical
intimidation
as
part
of
gender
differentiation, reversals in which women
overcome men are still unexpected.
Secara internal siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler beladiri harus
memiliki motif yang kuat agar keterlibatannya
dalam proses pembelajaran bela diri menjadi
lebih stabil dan tinggi. Kata “motif”, diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. menurut
Gerungan dalam Santoso (2010:107)
pengertian motif yaitu: “Motif merupakan
suatu pengertian yang meliputi semua
penggerak, alasan-alasan dan dorongandorongan dalam diri manusia yang
menyebutkan ia berbuat sesuatu”. Adanya
dorongan akan mempengaruhi bagaimana
perilaku siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Faktor lain yang perlu mendapatkan
telaah
kaitannya
dengan
kegiatan
ekstrakurikuler adalah persepsi. Persepsi
yang dimiliki para siswa tentang program
beladirikaratedibentukberdasarkancitrayangd
imilikikegiatantersebutdantidakselalu harus
sesuai dengan realita. Ardianto (2010:99)
menjelaskan bahwa: ”persepsi terkadang
diyakini sebagai realitas karena persepsi
membentukcitra”.
Dalam prakteknya aspek psikologis jarang
diperhatikan dalam kegiatan beladiri padahal
aspek tersebut tidak kalah pentingnya dengan
aspek
fisik.
Kegiatan
beladiri
termasukkedalamlatihanuntukmeningkatkanke
terampilanteknikbeladiri.Olehkarena itu perlu
memperhatikan aspek-aspek dalam latihan
tidak terkecuali aspek mental. Penelitian
terhadap aspek psikologis yaitu motif dan
persepsi
sangat
penting
diketengahkan.Selainmemberikanpengetahuan
ilmiah,penelitianterhadapwanitadalam
kegiatan beladiri menunjukkan bahwa wanita
memiliki kesejajaran untuk berprestasi,
mengembangkan potensi, dan turut serta
dalam kegiatan yang identik dengan
maskulinitas.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif. Nazir
(2003:54) menjelaskan bahwa: “Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupunsuatukelasperistiwapadamasasekaran
g”.Berdasarkanpendapatparaahlimaka
penelitianinibertujuanuntukmenggambarkan
motifdanpersepsisiswaperempuandalam
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler
217
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Kuestioner. Teknik analisis data dengan
menggunakan SPSS versi 17.
beladirikarate.
Populasi dalam penelitian ini adalah
sekelompok siswa SMA Negeri 1 Majalaya
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karate. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh artinya seluruh populasi penelitian
dijadikan sampel penelitian karena kurang
dari seratus dan terjangkau. Jadi seluruh
populasi penelitian dijadikan sampel
sebanyak 18 siswa.
Instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah Observasi terstruktur,
Wawancara,
Studi
kepustakaan
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Motif
Teori yang dikenalkan oleh David
Mc.Clelland dalam Uno (2011:47). Adalah
teori
yangberasaldarikebutuhanMashlowyangdikri
stalisasikanmenjaditigakebutuhanyaitu motif
berprestasi,
motif
beraffiliasi,
dan
motifberkuasa.
a.
Tabel 1
Persentase Data Sub Variabel Motif Berprestasi
No.
Indikator
1
2
3
Soal
1. Menginginkan hasil
belajar yang lebih baik
10
14 4
0
2. Siap berlatih
8
9
6
0
3. Mengikuti latihan secara
teratur
4. Menginginkan evaluasi
dan feedback untuk
memperbaiki hasil latihan
Jumlah
MotifBerprestasi
4
5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
0
0
90
22
4,88 %
2
1
90
34
7,55 %
9
0
3
3
8
4
90
67
14,88 %
11
1
6
5
5
1
90
53
11,7 %
7
6
10
0
2
0
90
34
7,55 %
5
30
29
8
17
6
450
210
46,66 %
Berdasarkan
tabel
tentang
motif
berprestasi diperoleh skor jawaban 210 dari
5 butir soal atau diperoleh persentase 46,66
% dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
46,66 % menurut kriteria penelitian maka
motif berprestasi siswi dalam berpartisipasi
pada ekstrakurikuler karate pada SMA
Negeri
1
Majalaya
rendah.
b. MotifAffiliasi
Indikator
Tabel 2
Persentase Data Sub Variabel Motif Affiliasi
No.
1 2 3
4
5 Skor
Perolehan
Soal
ideal
skor
Persentase
(%)
218
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
1. Menginginkan
kebersamaan dalam
2. Mengajak orang lain
untuk turut serta ikut
3. Menghindari
perselisihan jika ada
masalah
1
0
0 5
10
3
90
72
13,33 %
2
0
0 2
14
2
90
72
13,33 %
3
0
0 3
13
2
90
71
13,14 %
4
0
0 1
10
7
90
78
14,44 %
4. Lebih menekankan
pada pertemanan dan
persahabatan
5
0
0 0
15
3
90
75
13,88 %
6
0
2 4
11
1
90
65
12,03 %
Jumlah
6
0
2 15
73 18
540
433
80,18 %
80,18 % menurut kriteria penelitian maka
motif beraffiliasi siswi dalam berpartisipasi
pada ekstrakurikuler karate pada SMA
Negeri 1 Majalaya tinggi.
Berdasarkan tabel 2 tentang motif
beraffiliasi diperoleh skor jawaban 433 dari
6 butir soal atau diperoleh persentase 80,18
% dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
c. MotifKekuasaan
Indikator
1. Selalu ingin menjadi
pemimpin dalam
kelompok
2. Berusaha untuk
mempengaruhi orang
lain agar sesuai dengan
keinginannya
3. Aktif menentukan
hasil latihan maupun
proses latihan
Tabel 3
Persentase Data Sub Variabel Motif Kekuasaan
No. 1
2
3 4
5 Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase(
%)
17 0
0
0 15
3
90
75
8,33 %
18 2
7
6 1
2
90
48
5,33 %
13 0
0
3 14
1
90
70
7,77 %
20 0
3
2 13
0
90
64
7,11 %
21 0
4
13 1
0
90
51
5,66 %
14 14
2
0 2
0
90
26
2,88 %
15 9
6
1 1
1
90
33
3,66 %
16 7
4
6 1
0
90
37
4,11 %
19 0
10
3 4
1
90
50
5,55 %
219
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
4. Menunjukkan identitas
yang jelas
Jumlah
12 0
0
0 15
3
90
75
8,33 %
10 32
36
34 67
11
900
529
58,77 %
58,77%menurutkriteriapenelitianmakamotifke
kuasaansiswidalamberpartisipasipada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayasedang.
Berdasarkan tabel 3 tentang motif
kekuasaan diperoleh skor jawaban 529 dari 10
butir soal atau diperoleh persentase 58,77 %
dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
d. Motif Siswi Berpartisipasi Pada EkstrakurikulerKarate
Tabel 4
Persentase Data Variabel Motif Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate
Variabel
Perolehan skor
Skor ideal
Persentase
Motif affiliasi
433
540
80,18 %
Motif berprestasi
210
450
34,88 %
Motif kekuasaan
529
900
58,77 %
Jumlah
1172
1890
62,01 %
Berdasarkan tabel 4 tentang motif siswi
berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate di
SMA Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran
2012/2013 diperoleh skor jawaban 1172 dari
21butirsoalataudiperolehpersentase62,01%da
ri100%yangdiharapkan.Dengannilai 62,01 %
menurut kriteria penelitian maka motif siswi
dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler
karate pada SMA Negeri 1 Majalayasedang.
2.
Persepsi
Persepsi seseorang dengan orang lain
akan berbeda terhadap suatu objek atau
peristiwa tergantung pada hasil organisasi
persepsi. Menurut Kasschau (1995:120)
terdapat tiga prinsip mengorganisasikan
persepsi sehingga memiliki makna yaitu
kedekatan, keberlanjutan dan persamaan.
a. Kedekatan
Indikator
Tabel 5
Persentase Data Sub Variabel Persepsi Kedekatan
No.
1 2 3 4 5
Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase
(%)
1. Merasa memiliki
kedekatan dengan orang
lain dalam latihan
22
0
0
4 10 4
90
72
16,00 %
23
0
0
2 14 2
90
72
16,00 %
2. Merasa nyaman dan
diperhatikan
24
0
0
3 14 1
90
70
15,55 %
220
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
3. Mudah memperoleh
bantuan jika menghadapi
kesulitan
25
0
0
0 15 3
90
75
16,66 %
26
0
0
0 17 1
90
73
16,22 %
5
0
0
9 17 11
450
362
80,44 %
Jumlah
menurut kriteria penelitian maka persepsi
kedekatan siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
Berdasarkantabel5tentangpersepsikedekat
andiperolehskorjawaban362dari5 butir soal
atau diperoleh persentase 80,44 % dari 100
% yang diharapkan. Dengan nilai 80,44 %
b. Persamaan
Indikator
Tabel 6
Persentase Data Sub Variabel Persepsi Persamaan
No.
1 2 3
4 5
Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase
(%)
30
1
13 4
90
69
9,58 %
31
4
12 2
90
70
9,72 %
2. Memiliki hak dan
kewajiban yang sama
dalam latihan
32
4
12 2
90
70
9,72 %
33
1
3
12 2
90
69
9,58 %
3. Memperoleh
pengakuan atas
kemampuan dan
keterampilan
4. Dihargai sebagai sesama
anggota kegiatan dalam
latihan
35
1
15 2
90
72
10,00 %
36
2
3
11 2
90
67
9,30 %
34
1
2
8 7
90
75
10,41 %
37
2
4
11 1
90
65
9,02 %
8
7
21
94 22
720
557
77,36 %
1. Diperlakukan sama
dalam latihan
Jumlah
Berdasarkan tabel 6 tentang persepsi persamaan diperoleh skor jawaban 557 dari 8 butir soal
atau diperoleh persentase 77,36 % dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai 77,36 % menurut
kriteria penelitian maka persepsi persamaan siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate
pada SMA Negeri 1 Majalaya tinggi.
221
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
c. KeberlanjutanProgram
Tabel 7
Persentase Data Sub Variabel Nilai Persepsi Keberlanjutan Program
Indikator
a. Kegiatan akan berlanjut
dan
b. Memiliki program latihan
yang jelas
c. Adanya dukungan pihak
sekolah terhadap
Jumlah
No.
Soal
1
2 3
4 5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
27
0
0 0
1 17
90
71
26,29 %
28
0
0 1
17 0
90
78
28,88 %
29
0
0 0
12 6
90
72
26,66 %
3
0
0 1
30 23
270
221
81,85 %
Berdasarkan tabel 7 tentang persepsi
keberlanjutan program diperoleh skor
jawaban 221 dari 3 butir soal atau diperoleh
persentase 81,85 % dari 100 % yang
diharapkan.Dengannilai81,85%menurutkrite
riapenelitianmakapersepsikeberlanjutan
program siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
d. Persepsi Siswi Pada Ekstrakurikuler Karate SecaraKeseluruhan
Tabel 8
Persentase Data Variabel Persepsi Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate
Variabel
Perolehan skor
Skor ideal
Persentase
Kedekatan
362
450
80,44 %
Persamaan
557
720
77,36 %
Keberlanjutan
221
270
81,85 %
Jumlah
1140
1440
79,16 %
Berdasarkan tabel 8 tentang persepsi
siswi berpartisipasi pada ekstrakurikuler
karatediSMANegeri1Majalayatahunpelajara
n2012/2013diperolehskorjawaban1140
dari16butirsoalataudiperolehpersentase79,16
%dari100%yangdiharapkan.Dengan
nilai
79,16 % menurut kriteria penelitian maka
persepsi siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
3. Partisipasisiswi
Tabel 9
Persentase Data Variabel Partisipasi Siswi Pada Ekstrakurikuler Karate
222
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Indikator
1. Kehadiran
2. Keaktifan
3. Keterlibatan
Jumlah
No.
Soal
1
2 3
4
5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
38
0
0 3
12
3
90
72
4,44 %
39
0
0 4
13
1
90
69
4,25 %
40
0
1 6
10
1
90
65
4,01 %
41
0
1 2
13
2
90
70
4,32 %
42
0
1 6
8
3
90
71
4,38 %
43
0
1 6
8
3
90
67
4,13 %
44
0
0 4
13
1
90
69
4,25 %
45
0
2 9
7
0
90
59
3,64 %
46
0
1 6
9
2
90
66
4,07 %
47
0
0 1
15
2
90
73
4,50 %
48
0
0 1
14
3
90
74
4,56 %
49
0 1
4
13
0
90
66
4,07 %
50
0 1
3
13
1
90
68
4,19 %
51
0 1
0
14
3
90
73
4,50 %
52
0 0
7
11
0
90
65
4,01 %
53
0 0
10
7
1
90
63
3,88 %
54
0 0
4
12
2
90
70
4,32 %
55
0 1
5
11
1
90
66
4,07 %
18
0 11
81
203 29
1620
1226
75,67 %
Berdasarkan tabel 9 tentang partisipasi
siswi pada ekstrakurikuler karate di SMA
Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran
2012/2013 diperoleh skor jawaban 1226 dari
18 butir soal atau diperoleh persentase 75,67
% dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai
75,67
% menurut kriteria penelitian maka
persepsi siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalaya tinggi.
223
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
4. Uji Statistik Motif dan Persepsi TehadapPartisipasi
Tabel 10
Hasil Pengolahan Data
Persepsi (X2)
Motif ( X12)
Responden
Partisipasi (Y)
Jumlah
1172
1140
1226
Rata-rata
65,11
63,33
68,11
Std
5,18
3,09
4,27
Varians
26,81
9,53
18,22
Berdasarkan
data
tersebut
maka
dilakukan uji statistik untuk mengukur motif
dan
prestasiterhadappartisipasisiswadenganmeng
gunakanujikorelasirankspearmanadalah
sebagaiberikut:
Tabel 11
Besarnya Hubungan Motif Dan Persepsi Terhadap Partisipasi
No
1
Variabel
Korelasi
Motif dan Persepsi
terhadap Partisipasi
Interpretasi
korelasi
Sangat
kuat
0.805
Hasil ini diperoleh dari penghitungan
dengan menggunakan bantuan SPSS 17
Koefisien
korelasi
0.648
seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 12 Model Summaryb
Model
1
R
Adjusted R
R Square Square
.805a
.648
Std. Error of the
Estimate
.601
2.695
a. Predictors: (Constant), Persepsi, motifsiswa
b. Dependent Variable: Partisipasi dalam ekstrakurikulerkarate
Hasil uji model menunjukan hubungan tersebut signifikan seperti dapat dilihat padatabel berikut:
Tabel 13 ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
df
Mean Square
Regression
200.809
2
100.405
Residual
Total
108.969
309.778
15
17
7.265
F
13.821
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant) : motif dan Persepsisiswa
b. Dependent Variable: Partisipasi dalam ekstrakurikulerkarate
224
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Pada tabel 13 diketahui bahwa nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.00 (kolom Sig)
artinya motif dan persepsi memiliki hubungan
yang sangat kuat dan signifikan terhadap
partisipasi siswi pada ekstrakurikuler karate.
Nilai F hitung (13.821)
>dari F tabel (3.55) artinya variabel motif dan
persepsi layak digunakan sebagaivariabel yang
dapat
mempengaruhi
perubahan
pada
partisipasi. Penurunan maupun peningkatan
motif dan persepsi dapat berpengaruh terhadap
partisipasisiswa.
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
2. Persepsi siswi berada pada tingkat tinggi
(positif) terhadap ekstrakurikuler karate.
3. Motif dan persepsi dalam kegiatan
ekstrakurikuler karate memiliki hubungan yang
motif dan persepsi memiliki hubungan yang
signifikan terhadap partisipasi siswa diterima
karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05
dan nilai F hitung (13.821) > dari tabel (3.35).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data
yang telah disusun dan telah diuji pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai
motif dan persepsi siswi terhadap partisipasi pada
ekstrakurikuler karate sebagai berikut :
1. Motif utama partisipasi siswi dalam
ekstrakurikuler karate adalah motif affiliasi.
sangat kuat dan signifikan terhadap partisipasi
siswi
pada
ekstrakurikuler
karate
225
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, E (2010), Metode Penelitian. Bandung : Simbosa.. Kasschau,R
(1995) Understanding Psychology. Ohio. Mc Graww Hill. Nazir, M.
(2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung FPOK.
Uno, Hamzah (2011) Teori Motivasi. Jakarta ; Bumi Aksara.
RobertA.Smith,EugeneWeinstein,andJudithTanu(1981).Women,Karate,andGender
Typing.StateUniversityofNewYorkatStonyBrook.GayleFARBUniversityof
Miami,
School ofLaw
Chloe Maclean (2015). Friendships worth fighting for: bonds between women and men
karate practitioners as sites for deconstructing gender inequality. Edinburgh, Scotland :
Sociology Department, University of Edinburgh,
226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP
PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI
Imron Dipraja, Zulfikar Ikhsan, Mustika Fitri
Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia
Jl.Setiabudhi No.229, Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia
Imrondipraja@student.upi.edu
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif dan persepsi siswa putri dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler beladiri karate serta hubungannya terhadap partisipasi siswa. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh artinya seluruh populasi penelitian dijadikan sampel
sebanyak 18 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif berprestasi terkait dengan keinginan
berpartisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler beladiri karate lebih rendah dibandingkan dengan motif
affiliasi dan kekuasaan yakni 34,88 %. Tingkat persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
beladiri karate berada pada tingkat positif tinggi 79,16 %.
Kata kunci:Motif, Persepsi, Partisipasi dan Olahraga Beladiri
216
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan pada dunia
olahraga dan tatanan budaya pada
masyarakat pada akhirnya turut mengubah
pola hidup berolahraga bagi kaum wanita.
Perambahan pada cabang-cabang olahraga
keras sebagaimana yang kerap dilakukan
kaum pria bukan lagi merupakan sesuatu
yang tabu, kesadaran akan adanya
persamaan antara kaum laki- laki dan
perempuan semakin membuka kesadaran
kaum wanita, sehingga penerapan strategi
cabang olahraga keras merupakan sesuatu
yang cukup mengasyikan, kekerasan sering
diartikan sebagai lambang maskulinitas
seperti yang dikatakan Maclean (2015)
bahwa Sport is argued to be a key arena for
constructing
masculine
identity
and
reproducing ideas of men’s (hierarchical)
distinction from women, and the ensuing
subordination of women and femininity.
Adanya orientasi ini pada akhirnya
menggiring dan mempengaruhi perbedaan
pemilihan jenis aktivitas yang dilakukan
kaum wanita, terutama dikaitkan dengan
kehidupan sosial dan nilai sosial yang ada
dimasyarakat hal ini seperti yang katakan
Smith, Weinstein & Judith (1981) bahwa
The province of the physical-in sports and in
occupations commonly seen as heavy workhas been invaded by women, but to the extent
that people continue to think of physical
intimidation
as
part
of
gender
differentiation, reversals in which women
overcome men are still unexpected.
Secara internal siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler beladiri harus
memiliki motif yang kuat agar keterlibatannya
dalam proses pembelajaran bela diri menjadi
lebih stabil dan tinggi. Kata “motif”, diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. menurut
Gerungan dalam Santoso (2010:107)
pengertian motif yaitu: “Motif merupakan
suatu pengertian yang meliputi semua
penggerak, alasan-alasan dan dorongandorongan dalam diri manusia yang
menyebutkan ia berbuat sesuatu”. Adanya
dorongan akan mempengaruhi bagaimana
perilaku siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Faktor lain yang perlu mendapatkan
telaah
kaitannya
dengan
kegiatan
ekstrakurikuler adalah persepsi. Persepsi
yang dimiliki para siswa tentang program
beladirikaratedibentukberdasarkancitrayangd
imilikikegiatantersebutdantidakselalu harus
sesuai dengan realita. Ardianto (2010:99)
menjelaskan bahwa: ”persepsi terkadang
diyakini sebagai realitas karena persepsi
membentukcitra”.
Dalam prakteknya aspek psikologis jarang
diperhatikan dalam kegiatan beladiri padahal
aspek tersebut tidak kalah pentingnya dengan
aspek
fisik.
Kegiatan
beladiri
termasukkedalamlatihanuntukmeningkatkanke
terampilanteknikbeladiri.Olehkarena itu perlu
memperhatikan aspek-aspek dalam latihan
tidak terkecuali aspek mental. Penelitian
terhadap aspek psikologis yaitu motif dan
persepsi
sangat
penting
diketengahkan.Selainmemberikanpengetahuan
ilmiah,penelitianterhadapwanitadalam
kegiatan beladiri menunjukkan bahwa wanita
memiliki kesejajaran untuk berprestasi,
mengembangkan potensi, dan turut serta
dalam kegiatan yang identik dengan
maskulinitas.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian deskriptif. Nazir
(2003:54) menjelaskan bahwa: “Metode
deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status kelompok manusia, suatu
objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran,
ataupunsuatukelasperistiwapadamasasekaran
g”.Berdasarkanpendapatparaahlimaka
penelitianinibertujuanuntukmenggambarkan
motifdanpersepsisiswaperempuandalam
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler
217
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Kuestioner. Teknik analisis data dengan
menggunakan SPSS versi 17.
beladirikarate.
Populasi dalam penelitian ini adalah
sekelompok siswa SMA Negeri 1 Majalaya
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
karate. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik sampel
jenuh artinya seluruh populasi penelitian
dijadikan sampel penelitian karena kurang
dari seratus dan terjangkau. Jadi seluruh
populasi penelitian dijadikan sampel
sebanyak 18 siswa.
Instrument
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah Observasi terstruktur,
Wawancara,
Studi
kepustakaan
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Motif
Teori yang dikenalkan oleh David
Mc.Clelland dalam Uno (2011:47). Adalah
teori
yangberasaldarikebutuhanMashlowyangdikri
stalisasikanmenjaditigakebutuhanyaitu motif
berprestasi,
motif
beraffiliasi,
dan
motifberkuasa.
a.
Tabel 1
Persentase Data Sub Variabel Motif Berprestasi
No.
Indikator
1
2
3
Soal
1. Menginginkan hasil
belajar yang lebih baik
10
14 4
0
2. Siap berlatih
8
9
6
0
3. Mengikuti latihan secara
teratur
4. Menginginkan evaluasi
dan feedback untuk
memperbaiki hasil latihan
Jumlah
MotifBerprestasi
4
5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
0
0
90
22
4,88 %
2
1
90
34
7,55 %
9
0
3
3
8
4
90
67
14,88 %
11
1
6
5
5
1
90
53
11,7 %
7
6
10
0
2
0
90
34
7,55 %
5
30
29
8
17
6
450
210
46,66 %
Berdasarkan
tabel
tentang
motif
berprestasi diperoleh skor jawaban 210 dari
5 butir soal atau diperoleh persentase 46,66
% dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
46,66 % menurut kriteria penelitian maka
motif berprestasi siswi dalam berpartisipasi
pada ekstrakurikuler karate pada SMA
Negeri
1
Majalaya
rendah.
b. MotifAffiliasi
Indikator
Tabel 2
Persentase Data Sub Variabel Motif Affiliasi
No.
1 2 3
4
5 Skor
Perolehan
Soal
ideal
skor
Persentase
(%)
218
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
1. Menginginkan
kebersamaan dalam
2. Mengajak orang lain
untuk turut serta ikut
3. Menghindari
perselisihan jika ada
masalah
1
0
0 5
10
3
90
72
13,33 %
2
0
0 2
14
2
90
72
13,33 %
3
0
0 3
13
2
90
71
13,14 %
4
0
0 1
10
7
90
78
14,44 %
4. Lebih menekankan
pada pertemanan dan
persahabatan
5
0
0 0
15
3
90
75
13,88 %
6
0
2 4
11
1
90
65
12,03 %
Jumlah
6
0
2 15
73 18
540
433
80,18 %
80,18 % menurut kriteria penelitian maka
motif beraffiliasi siswi dalam berpartisipasi
pada ekstrakurikuler karate pada SMA
Negeri 1 Majalaya tinggi.
Berdasarkan tabel 2 tentang motif
beraffiliasi diperoleh skor jawaban 433 dari
6 butir soal atau diperoleh persentase 80,18
% dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
c. MotifKekuasaan
Indikator
1. Selalu ingin menjadi
pemimpin dalam
kelompok
2. Berusaha untuk
mempengaruhi orang
lain agar sesuai dengan
keinginannya
3. Aktif menentukan
hasil latihan maupun
proses latihan
Tabel 3
Persentase Data Sub Variabel Motif Kekuasaan
No. 1
2
3 4
5 Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase(
%)
17 0
0
0 15
3
90
75
8,33 %
18 2
7
6 1
2
90
48
5,33 %
13 0
0
3 14
1
90
70
7,77 %
20 0
3
2 13
0
90
64
7,11 %
21 0
4
13 1
0
90
51
5,66 %
14 14
2
0 2
0
90
26
2,88 %
15 9
6
1 1
1
90
33
3,66 %
16 7
4
6 1
0
90
37
4,11 %
19 0
10
3 4
1
90
50
5,55 %
219
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
4. Menunjukkan identitas
yang jelas
Jumlah
12 0
0
0 15
3
90
75
8,33 %
10 32
36
34 67
11
900
529
58,77 %
58,77%menurutkriteriapenelitianmakamotifke
kuasaansiswidalamberpartisipasipada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayasedang.
Berdasarkan tabel 3 tentang motif
kekuasaan diperoleh skor jawaban 529 dari 10
butir soal atau diperoleh persentase 58,77 %
dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai
d. Motif Siswi Berpartisipasi Pada EkstrakurikulerKarate
Tabel 4
Persentase Data Variabel Motif Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate
Variabel
Perolehan skor
Skor ideal
Persentase
Motif affiliasi
433
540
80,18 %
Motif berprestasi
210
450
34,88 %
Motif kekuasaan
529
900
58,77 %
Jumlah
1172
1890
62,01 %
Berdasarkan tabel 4 tentang motif siswi
berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate di
SMA Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran
2012/2013 diperoleh skor jawaban 1172 dari
21butirsoalataudiperolehpersentase62,01%da
ri100%yangdiharapkan.Dengannilai 62,01 %
menurut kriteria penelitian maka motif siswi
dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler
karate pada SMA Negeri 1 Majalayasedang.
2.
Persepsi
Persepsi seseorang dengan orang lain
akan berbeda terhadap suatu objek atau
peristiwa tergantung pada hasil organisasi
persepsi. Menurut Kasschau (1995:120)
terdapat tiga prinsip mengorganisasikan
persepsi sehingga memiliki makna yaitu
kedekatan, keberlanjutan dan persamaan.
a. Kedekatan
Indikator
Tabel 5
Persentase Data Sub Variabel Persepsi Kedekatan
No.
1 2 3 4 5
Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase
(%)
1. Merasa memiliki
kedekatan dengan orang
lain dalam latihan
22
0
0
4 10 4
90
72
16,00 %
23
0
0
2 14 2
90
72
16,00 %
2. Merasa nyaman dan
diperhatikan
24
0
0
3 14 1
90
70
15,55 %
220
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
3. Mudah memperoleh
bantuan jika menghadapi
kesulitan
25
0
0
0 15 3
90
75
16,66 %
26
0
0
0 17 1
90
73
16,22 %
5
0
0
9 17 11
450
362
80,44 %
Jumlah
menurut kriteria penelitian maka persepsi
kedekatan siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
Berdasarkantabel5tentangpersepsikedekat
andiperolehskorjawaban362dari5 butir soal
atau diperoleh persentase 80,44 % dari 100
% yang diharapkan. Dengan nilai 80,44 %
b. Persamaan
Indikator
Tabel 6
Persentase Data Sub Variabel Persepsi Persamaan
No.
1 2 3
4 5
Skor Perolehan
Soal
ideal skor
Persentase
(%)
30
1
13 4
90
69
9,58 %
31
4
12 2
90
70
9,72 %
2. Memiliki hak dan
kewajiban yang sama
dalam latihan
32
4
12 2
90
70
9,72 %
33
1
3
12 2
90
69
9,58 %
3. Memperoleh
pengakuan atas
kemampuan dan
keterampilan
4. Dihargai sebagai sesama
anggota kegiatan dalam
latihan
35
1
15 2
90
72
10,00 %
36
2
3
11 2
90
67
9,30 %
34
1
2
8 7
90
75
10,41 %
37
2
4
11 1
90
65
9,02 %
8
7
21
94 22
720
557
77,36 %
1. Diperlakukan sama
dalam latihan
Jumlah
Berdasarkan tabel 6 tentang persepsi persamaan diperoleh skor jawaban 557 dari 8 butir soal
atau diperoleh persentase 77,36 % dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai 77,36 % menurut
kriteria penelitian maka persepsi persamaan siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate
pada SMA Negeri 1 Majalaya tinggi.
221
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
c. KeberlanjutanProgram
Tabel 7
Persentase Data Sub Variabel Nilai Persepsi Keberlanjutan Program
Indikator
a. Kegiatan akan berlanjut
dan
b. Memiliki program latihan
yang jelas
c. Adanya dukungan pihak
sekolah terhadap
Jumlah
No.
Soal
1
2 3
4 5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
27
0
0 0
1 17
90
71
26,29 %
28
0
0 1
17 0
90
78
28,88 %
29
0
0 0
12 6
90
72
26,66 %
3
0
0 1
30 23
270
221
81,85 %
Berdasarkan tabel 7 tentang persepsi
keberlanjutan program diperoleh skor
jawaban 221 dari 3 butir soal atau diperoleh
persentase 81,85 % dari 100 % yang
diharapkan.Dengannilai81,85%menurutkrite
riapenelitianmakapersepsikeberlanjutan
program siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
d. Persepsi Siswi Pada Ekstrakurikuler Karate SecaraKeseluruhan
Tabel 8
Persentase Data Variabel Persepsi Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate
Variabel
Perolehan skor
Skor ideal
Persentase
Kedekatan
362
450
80,44 %
Persamaan
557
720
77,36 %
Keberlanjutan
221
270
81,85 %
Jumlah
1140
1440
79,16 %
Berdasarkan tabel 8 tentang persepsi
siswi berpartisipasi pada ekstrakurikuler
karatediSMANegeri1Majalayatahunpelajara
n2012/2013diperolehskorjawaban1140
dari16butirsoalataudiperolehpersentase79,16
%dari100%yangdiharapkan.Dengan
nilai
79,16 % menurut kriteria penelitian maka
persepsi siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalayatinggi.
3. Partisipasisiswi
Tabel 9
Persentase Data Variabel Partisipasi Siswi Pada Ekstrakurikuler Karate
222
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Indikator
1. Kehadiran
2. Keaktifan
3. Keterlibatan
Jumlah
No.
Soal
1
2 3
4
5
Skor
ideal
Perolehan
skor
Persentase
(%)
38
0
0 3
12
3
90
72
4,44 %
39
0
0 4
13
1
90
69
4,25 %
40
0
1 6
10
1
90
65
4,01 %
41
0
1 2
13
2
90
70
4,32 %
42
0
1 6
8
3
90
71
4,38 %
43
0
1 6
8
3
90
67
4,13 %
44
0
0 4
13
1
90
69
4,25 %
45
0
2 9
7
0
90
59
3,64 %
46
0
1 6
9
2
90
66
4,07 %
47
0
0 1
15
2
90
73
4,50 %
48
0
0 1
14
3
90
74
4,56 %
49
0 1
4
13
0
90
66
4,07 %
50
0 1
3
13
1
90
68
4,19 %
51
0 1
0
14
3
90
73
4,50 %
52
0 0
7
11
0
90
65
4,01 %
53
0 0
10
7
1
90
63
3,88 %
54
0 0
4
12
2
90
70
4,32 %
55
0 1
5
11
1
90
66
4,07 %
18
0 11
81
203 29
1620
1226
75,67 %
Berdasarkan tabel 9 tentang partisipasi
siswi pada ekstrakurikuler karate di SMA
Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran
2012/2013 diperoleh skor jawaban 1226 dari
18 butir soal atau diperoleh persentase 75,67
% dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai
75,67
% menurut kriteria penelitian maka
persepsi siswi dalam berpartisipasi pada
ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1
Majalaya tinggi.
223
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
4. Uji Statistik Motif dan Persepsi TehadapPartisipasi
Tabel 10
Hasil Pengolahan Data
Persepsi (X2)
Motif ( X12)
Responden
Partisipasi (Y)
Jumlah
1172
1140
1226
Rata-rata
65,11
63,33
68,11
Std
5,18
3,09
4,27
Varians
26,81
9,53
18,22
Berdasarkan
data
tersebut
maka
dilakukan uji statistik untuk mengukur motif
dan
prestasiterhadappartisipasisiswadenganmeng
gunakanujikorelasirankspearmanadalah
sebagaiberikut:
Tabel 11
Besarnya Hubungan Motif Dan Persepsi Terhadap Partisipasi
No
1
Variabel
Korelasi
Motif dan Persepsi
terhadap Partisipasi
Interpretasi
korelasi
Sangat
kuat
0.805
Hasil ini diperoleh dari penghitungan
dengan menggunakan bantuan SPSS 17
Koefisien
korelasi
0.648
seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 12 Model Summaryb
Model
1
R
Adjusted R
R Square Square
.805a
.648
Std. Error of the
Estimate
.601
2.695
a. Predictors: (Constant), Persepsi, motifsiswa
b. Dependent Variable: Partisipasi dalam ekstrakurikulerkarate
Hasil uji model menunjukan hubungan tersebut signifikan seperti dapat dilihat padatabel berikut:
Tabel 13 ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
df
Mean Square
Regression
200.809
2
100.405
Residual
Total
108.969
309.778
15
17
7.265
F
13.821
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant) : motif dan Persepsisiswa
b. Dependent Variable: Partisipasi dalam ekstrakurikulerkarate
224
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
Pada tabel 13 diketahui bahwa nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.00 (kolom Sig)
artinya motif dan persepsi memiliki hubungan
yang sangat kuat dan signifikan terhadap
partisipasi siswi pada ekstrakurikuler karate.
Nilai F hitung (13.821)
>dari F tabel (3.55) artinya variabel motif dan
persepsi layak digunakan sebagaivariabel yang
dapat
mempengaruhi
perubahan
pada
partisipasi. Penurunan maupun peningkatan
motif dan persepsi dapat berpengaruh terhadap
partisipasisiswa.
Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka
hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
2. Persepsi siswi berada pada tingkat tinggi
(positif) terhadap ekstrakurikuler karate.
3. Motif dan persepsi dalam kegiatan
ekstrakurikuler karate memiliki hubungan yang
motif dan persepsi memiliki hubungan yang
signifikan terhadap partisipasi siswa diterima
karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05
dan nilai F hitung (13.821) > dari tabel (3.35).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan analisis data
yang telah disusun dan telah diuji pada bagian
sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai
motif dan persepsi siswi terhadap partisipasi pada
ekstrakurikuler karate sebagai berikut :
1. Motif utama partisipasi siswi dalam
ekstrakurikuler karate adalah motif affiliasi.
sangat kuat dan signifikan terhadap partisipasi
siswi
pada
ekstrakurikuler
karate
225
Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan Special Issue 01 Seminar Nasional Ilmu Keolahragaan 2017 Hal. 216226
Imron Dipraja1, Zulfikar Ikhsan2, Mustika Fitri
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, E (2010), Metode Penelitian. Bandung : Simbosa.. Kasschau,R
(1995) Understanding Psychology. Ohio. Mc Graww Hill. Nazir, M.
(2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung FPOK.
Uno, Hamzah (2011) Teori Motivasi. Jakarta ; Bumi Aksara.
RobertA.Smith,EugeneWeinstein,andJudithTanu(1981).Women,Karate,andGender
Typing.StateUniversityofNewYorkatStonyBrook.GayleFARBUniversityof
Miami,
School ofLaw
Chloe Maclean (2015). Friendships worth fighting for: bonds between women and men
karate practitioners as sites for deconstructing gender inequality. Edinburgh, Scotland :
Sociology Department, University of Edinburgh,
226