makalah sistem informasi manajemen (3)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Definisi “sistem informasi” menurut Mc.Leod merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manejerial dalam
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung
kegiatan operasi dan bersifat manejerial.
Sistem informasi management (SIM) adalah salah satu dari 5 subsistem utama
CBIS, tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua meneger dalam
perusahaan atau dalam sub-unit organisasional perusahaan. Sub-unit dapat didasarkan
pada areal fungsional atau tingkatan management. SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan atau output dari berbagai simulasi model matematika.
Laporan dan output model dapat disediakan dalam bentuk tabel atau grafik.
Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi terutama

penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manejer dan spesialis
informasi dapat membuat program yang di rancang untuk mengubah dampak negatif
dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif. SIM mencerminkan suatu sikap
para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah
masalah perusahaan.
Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan,
SIM dapat membantu manejer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan
mengidentifikasi dan memahami masalah.

1

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari sistem informasi ?
2. Bagaimanakahsistemmanajemenkinerja ?
3. Bagaimana peran baru sistem informasi dalam organisasi ?
4. Bagaimana mempelajari penggunaan sistem informasi yaitu peluang baru dengan
teknologi informasi ?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian sistem informasi

2. Mengetahui sistemmanajemenkinerja
3. Mengetahui peran baru sistem informasi dalam organisasi
4. Mengetahui penggunaan sistem informasi yaitu peluang baru dengan eknologi
informasi

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI SISTEM DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem berasal dari kata yunani (ma) dan bahasa latin (systema) yang mempunyai
arti suatu susunan yang teratur dari kegiatan - kegiatan yang saling berkaitan dan
susunan prosedur - prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan
mempemudah kegiatan-kegiatan utama organisasi atau institusi.sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data
yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan
informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar
pengambil keputusan.

Sistem informasi manajeman (SIM) digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber
informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. lapisan keriga terdiri dair
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. lapisan puncak terdiri dari sumber daya
informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat
manajemen.

B. MACAM-MACAM SISTEM INFORMASI
a. Sistem reservasi pesawat : digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembeilan tiket
3

b. Sistem penjualan kredit : digunakan untuk memantau hutang para pelanggan
c. Sistem biometrik : untuk mencegah orang yang tidak berwenang memasuki
fasilitas-fasilitas rahasia atau mengakses informasi yang bersifat rahasia
dengan cara menganalisa sidik jari atau retina mata
d. Sistem point-of-sale/ pos : diterapkan pada kebanyakan pasar swalayan
dengan dukungan pembaca barcode untuk mempercepat pemasukan data.

e.

Sistem telemetri / pemantauan jarak jauh : menggunakan teknologi radio
misalnya untuk mendapatkan suhu lingkungan pada gunung berapi atau
memantau pilar jembatan rel kereta api

f. Sistem berbasis kartu cerdas / smart card : digunakan oleh juru medis
untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena
di dalam kartu tersebut terekam data-data mengenai pasien
g. Sistem terpasang di tempat publik : memungkinkan seseorang mendapatkan
informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan dll
h. Sistem layanan akademis berbasis web : mahasiswa memperoleh data-data
akademis, daftar mata kuliah baru pada saat semester baru
i.

Sistem electronic data interchange (edi) : pertukaran dokumen antar
perusahaan secara elektronis dan data yang terkandung dalam dokumen dapat
diperoses secara langsung oleh komputer

j.


E-government atau sistem informasi layanan pemerintah yang berbasis
internet dalam bentuk yang lebih kompleks, si melibatkan banyak user dan
memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan user yang tersebar di
berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.

Kemampuan utama sistem informasi (turban, mclean dan wetherbe, 1999)
1. melaksanakan komputasi numerik bervolume besar dan kecepatan tinggi.
2. menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah,
4

akurat dan cepat
3. menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah diakses
4. memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia
dengan cepat

C. PEMBAGIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Sistem pengolahan transaksi (transaction processing system disingkat tps) adalah
sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada

suatu organisasi. sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data
(misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi
sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. tugas utama tps
adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi
yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi
manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
2. Sistem pengendalian manajemenadalah perolehan dan penggunaan informasi
untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan
pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen
3. Sistem pendukung keputusan (spk) / decision support sistem (dss) pertama kali
diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh michael s. scott morton dengan
istilah management decision sistem. sistem tersebut adalah suatu sistem yang
berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan
yang tidak terstruktur.

D. DEFINISI MANAJEMEN KINERJA
Secara mendasar, manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai
dari perencanaan kinerja, pemantauan / peninjauan kinerja, penilaian kinerja dan
tindak lanjut berupa pemberian penghargaan dan hukuman. rangkaian kegiatan

tersebut haruslah dijalankan secara berkelanjutan.
5

Menurut baird (1986) definisi manajemen kinerja adalah suatu proses kerja dari
kumpulan orang- orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana proses
kerja ini berlangsung secara berkelanjutan dan terus- menerus.
Menurut direktorat jenderal anggaran (2008), manajemen kinerja merupakan suatu
proses strategis dan terpadu yang menunjang keberhasilan organisasi melalui
pengembangan performansi aspek-aspek yang menunjang keberadaan suatu
organisasi. pada implementasinya, manajemen kinerja tidak hanya berorientasi pada
salah satu aspek, melainkan aspek-aspek terintegrasi dalam mendukung jalannya
suatu organisasi.
Menurut dessler (2003:322) definisi manajemen kinerja adalah: proses
mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam
satu sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan
mendukung tujuan strategis perusahaan.
Menurut udekusuma (2007) manajemen kinerja adalah suatu proses manajemen
yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu
sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan perusahaan dapat
bertemu. dalam hal ini bagi pekerja bukan hanya tujuan individunya yang tercapai

tetapi juga ikut berperan dalam pencapaian tujuan organisasi, yang membuat dirinya
termotivasi serta mendapat kepuasan yang lebih besar.

E. PANDANGAN DASAR SISTEM MANAJEMEN KINERJA
Bacal (1998) mengungkapkan lima pandangan dasar dalam sistem manajemen
kinerja.
1. Model integratif untuk kinerja organisasi. pada pandangan ini, manajemen kinerja
sebagai suatu struktur sistem integratif yang saling berkesinambungan antar aspek.
sehingga, keberhasilan manajemen kinerja ditentukan oleh keseluruhan aspek yang
ada dalam suatu organisasi, tidak ditentukan bagian per bagian.
2. Fokus pada proses dan hasil. manajemen kinerja menjadi suatu sistem yang tidak
hanya berorientasi pada hasil (pandangan tradisional). proses menjadi salah satu aspek
penunjang yang penting dalam penentuan hasil yang baik.

6

3. Keterlibatan pihak yang berkaitan dalam pencapaian tujuan. pekerja sebagai subyek
utama yang melakukan proses bisnis organisasi secara langsung. maka dari itu,
keterlibatan pihak yang berkaitan (pekerja) menjadi penunjang dalam pencapaian
tujuan organisasi.

4. Penilaian kinerja objektif dan mengena pada sasaran. Manajemen kinerja mencakup
penilaian objektif dan sesuai dengan sasaran tiap bagian organiasi yang berkaitan.
Akhirnya, hal ini berpotensi pada dampak positif dari penilaian kinerja yang sukses
dan terstruktur.
5. Evaluasi dan pembelajaran antara atasan dan bawahan. manajemen kinerja yang
baik mampu menyediakan suatu hasil evaluasi kinerja terukur. Hasil evaluasi dapat
memberikan informasi pada pihak terkait (atasan maupun bawahan). Informasi
mengenai hasil evaluasi dapat menjadi sarana pembelajaran dan penentu tindakan
perbaikan di masa mendatang.
F. TAHAPAN MANAJEMEN KINERJA
Tahapan manajemen kinerja menurut williams (1998), terdapat empat tahapan
utama dalam pelaksanaan manajemen kinerja. tahapan ini menjadi suatu siklus
manajemen kinerja yang saling berhubungan dan menyokong satu dengan yang lain.
1. Tahap pertama: directing/planning. tahap pertama merupakan tahap identifikasi
perilaku kerja dan dasar/basis pengukuran kinerja. kemudian, dilakukan pengarahan
konkret terhadap perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan dicapai,
kapan dicapai, dan bantuan yang akan dibutuhkan. indikator-indikator target juga
didefinisikan di tahap ini. menurut khera (1998), penentuan target/goal akan efektif
bila mengadopsi smart. Smart merupakan singkatan dari spesific, measureable,
achievable, realistic, dan timebound (dalam ilyas, 2006, p. 28). Sebuah target harus

jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya (spesific), terukur
keberhasilannya (measureable) dan orang lain dapat memahami/melihat
keberhasilannya. Target harus memungkinkan untuk dicapai, tidak terlalu rendah atau
berlebihan (achievable), masuk akal dan sesuai kondisi/realita (realistic), serta jelas
sasaran waktunya (timebound).
2. Tahap kedua: managing/supporting. tahap kedua merupakan penerapan monitoring
pada proses organisasi. tahap ini berfokus pada manage, dukungan, dan pengendalian
terhadap jalannya proses agar tetap berada pada jalurnya. jalur yang dimaksudkan

7

disini adalah kriteria maupun proses kerjayang sesuai dengan prosedur berlaku dalam
suatu organisasi.
3. Tahap ketiga: review/appraising. tahap ketiga mencakup langkah evaluasi.
evaluasi dilakukan dengan flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan. setelah
itu, kinerja dinilai/diukur (appraising). tahap ini memerlukan dokumentasi/record data
yang berkaitan dengan obyek yang dievaluasi.
4.Tahap keempat: developing/rewarding. tahap keempat berfokus pada
pengembangan dan penghargaan. hasil evaluasi menjadi pedoman penentu keputusan
terhadap action yang dilakukan selanjutnya. keputusan dapat berupa langkah

perbaikan, pemberian reward/punishment,melanjutkan suatu kegiatan atau prosedur
yang telah ada dan penetapan anggaran.
G. TUJUAN MANAJEMEN KINERJA
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (williams, 1998; armstrong & baron,
2005; wibisono, 2006):
1. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja
organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan
berkesinambungan.
5. mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif
sehingga hasil kerja optimal.

Manajemen kinerja yang efektif akan memberikan beberapa hasil, diantaranya adalah:
a. tujuan yang jelas bagi organisasi dan proses yang benar untuk mengidentifikasi,
mengembangkan, mengukur, dan membahas tujuan.
b. integrasi antara tujuan secara luas yang dibuat oleh manajemen senior dengan
tujuan masing-masing pekerja.
c. kejelasan yang lebih baik mengenai aspirasi dan tujuan organisasi.
d. pelaksanaan dialog berkelanjutan antara manajemen dengan pekerja.
e. pengembangan lingkungan yang lebih terbuka.
f. perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan.
8

g. mendorong pengembangan pribadi

BAB III
PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

·

A. PENGGUNA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
a). Manajer tingkat atas
1. Merupakan tingkat perencanaan strategis.

2. Diisi oleh direktur dan para wakil direktur.
3. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi secara keseluruhan.

9

4. Menetapkan arah kebijaksanaan, membuat rencana dan sasaran jangka panjang,
merumuskan strategi, menyusun prosedur operasional oraganisasi secara umum,
serta menetapkan pedoman interaksi dengan lingkungannya.
5. Memerlukan informasi berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi pada
periode waktu tertentu.

·

b). Manajer tingkat menengah
1. Diisi oleh manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi.
2. Berada pada tingkat pengendalian manajemen.
3. Bertanggung jawab atas pengelolaan organisasi berdasarkan department, wilayah,
produk, atau divisi.
4. Merumuskan rencana dan sasaran operasional jangka menengah, merumuskan
strategi, menyusun prosedur, melakukan pengendalian, dan membuat keputusan
operasional berdasarkan lingkup tanggung jawabnya.
5. Memerlukan informasi berdasarkan divisinya.

·

c). Manajer tingkat bawah
1. Diisi oleh kepala departemen, supervisor dan pimpinan proyek.
2. Berada pada tingkat pengendalian operasional.
3. Bertanggung jawab atas pelaksana rencana dan sasaran operasional
4. Membuat keputusan jangka pendek berdasarkan arah kebijakan, prosedur, dan
pedoman yang telah ditetapkan serta mengendalikan transaksi harian.
Robert l. katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. ketiga keterampilan tersebut adalah:

10

a. keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. gagasan atau ide
serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atau planning. oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga
meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain,
yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. komunikasi yang persuasif harus
selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. dengan
komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan
merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan.
keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas,
menengah, maupun bawah.
c. keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada
tingkat yang lebih rendah. keterampilan teknis ini merupakan kemampuan
untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program
komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

B. PERANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi
memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. sistem informasi ini sangat
mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan,
11

membuat rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran
kinerja yang hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap
tujuan atau kegiatan, menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana
menetapkan standar dan prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. oleh
karenanya, tanggung jawab terhadap sistem informasi tidak dapat didelegasikan
begitu saja kepada sembarang pengambil keputusan.
Semakin meningkat saling ketergantungan antara rencana strategis instansi,
peraturan dan prosedur di satu sisi dengan sistem informasi (software, hardware,
database, dan telekomunikasi) di sisi yang lainnya. perubahan di satu komponen akan
mempengaruhi komponen lainnya. hubungan ini menjadi sangat kritikal manakala
manajemen ingin membuat rencana ke depan. aktivitas apa yang akan dilakukan lima
tahun ke depan biasanya juga sangat tergantung kepada sistem apa yang tersedia
untuk dapat melaksanakannya. sebagai contoh, peningkatan produktivitas kerja para
pegawai sangat tergantung pada jenis dan kualitas dari sistem informasi organisasi.
Perubahan lain dalam hubungan sistem informasi dengan organisasi adalah
semakin meningkatnya cakupan dan ruang lingkup dari sistem informasi dan
aplikasinya. pengembangan dan pengelolaan sistem dewasa ini membutuhkan
keterlibatan banyak pihak di dalam organisasi, jika dibandingkan peran dan
keterlibatanya pada periode-periode yang lalu. sebagaimana sudah disampaikan
dengan meningkatnya kecenderungan organisasi berteknologi digital, maka sistem
informasi di dalam organisasi dapat meliputi jangkauan yang semakin luas hingga
kepada masyarakat, instansi pemerintahan lainnya, dan bahkan informasi mengenai
perkembangan politik terakhir.
Satu alasan mengapa sistem informasi memainkan peran yang sangat besar dan
berpengaruh di dalam organisasi adalah karena semakin tingginya kemampuan
teknologi komputer dan semakin murahnya biaya pemanfaatan teknologi komputer
tersebut. semakin baiknya kemampuan komputer telah menghasilkan jaringan
komunikasi yang kuat yang dapat digunakan organisasi untuk melakukan akses
informasi dengan cepat dari berbagai penjuru dunia serta untuk mengendalikan
aktivitas yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. jaringan-jaringan ini telah
mentransformasikan ketajaman dan bentuk aktivitas organisasi, menciptakan fondasi
untuk memasuki era digital.
Jaringan yang terluas dan terbesar yang digunakan adalah internet. hampir setiap
orang di seluruh dunia ini, baik yang bekerja di dunia sains, pendidikan, pemerintah,
12

maupun kalangan pebisnis menggunakan jaringan internet untuk bertukar informasi
atau melakukan transaksi bisnis dengan orang atau organisasi lain di seluruh dunia.
internet menciptakan platform teknologi baru yang universal. teknologi internet ini
mampu mempertajam cara bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis
dalam kehidupan sehari-hari.
berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan penggunaan internet:
1. komunikasi dan kolaborasi.
2. akses data dan informasi.
3. partisipasi dalam diskusi.
4. supply informasi.
5. hobi atau bersenang-senang (entertainment).
6. pertukaran transaksi bisnis.
Pertumbuhan yang pesat di teknologi komputer dan jaringan, termasuk teknologi
internet telah mengubah struktur organisasi yang memungkinkan secara instan
informasi didistribusi di dalam dan di luar organisasi. kemampuan ini dapat
digunakan untuk mendesain ulang dan mempertajam organisasi, mentransfer struktur
organisasi, ruang lingkup organisasi, melaporkan dan mengendalikan mekanisme,
praktik-praktik kerja, arus kerja, serta produk dan jasa. pada akhirnya, proses bisnis
yang dilakukan secara elektronis membawa organisasi lebih dikelola secara digital,
yang membawa dampak pada hal-hal sebagai berikut:
a. Organisasi semakin ramping.
Organisasi yang gemuk dan birokratis lebih sulit untuk mengikuti perubahan
yang pesat dewasa ini, kurang efisien, dan tidak dapat kompetitif. oleh karenanya,
banyak model organisasi ini sekarang dirampingkan, termasuk jumlah pegawainya
dan tingkatan hirarkis manajemennya.

13

b. Pemisahan pekerjaan dari lokasi.
Teknologi komunikasi telah mengeliminasi jarak sebagai satu faktor yang
harus dipertimbangkan dalam pekerjaan.

C. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DARI SISTEM INFORMASI
a. Dampak positif :
1) sistem informasi dapat menjalankan kalkulasi atau perhitungan lebih cepat.
2) sistem informasi membantu perusahaan belajar lebih banyak mengenai polapola pembeliandan kesukaan-kesukaan pelanggan
3) memberi efisiensi melalui layanan seperti atm, telepon, atau pesawat udara
terkontrol-komputer dan pelabuhan-pelabuhan udara.
4) sistem informasi memberi kemajuan dalam bidang kesehatan seperti
pembedahan, radiology, dan monitoring pasien.
5) internet mendistribusikan informasi secara cepat ke jutaan orang di seluruh
penjuru dunia.

b. Dampak negatif :
1. dengan mengotomasi aktivitas yg biasanya dikerjakan oleh manusia, maka
system informasi dapat mengeliminasi pekerjaan / mata pencarian
2. sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan rincian
data pribadi seseorang yang berarti melanggar privasi
3. sistem informasi digunakan dibanyak aspek kehidupan sehari-hari shg dapat
menghentikan bisnis dan layanan transportasi, melumpuhkan komunitas, dan
hubungan personal.
14

4. penggunan sistem informasi secara berlebihan dapat mengakibatkan stress
tubuh dan masalah-masalah kesehatan lainnya.
5. internet dapat digunakan untuk mendistribusikan produk-produk bajakan
seperti perangkat lunak, buku, artikel, dan property intelektual lainnya.

D. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM SUATU
PERUSAHAAN
a) Meningkatkan efisiensi operasional, investasi di dalam teknologi sistem informasi
dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. efisiensi operasional
membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost
leadership.dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut
(barriers to entry)dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. selain itu, cara lain
yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in)konsumen dan pemasok dengan
cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
b) Memperkenalkan inovasi dalam bisnis, penggunaan atm ( automated teller
machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi
sistem informasi. Dengan adanya atm, bank-bank besar dapat memperoleh
keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan
oleh perusahaan penerbangan besar. bila sebuah agen perjalanan telah

15

menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan
untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

c) Membangun sumber-sumber informasi strategis,teknologi sistem informasi
memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga
mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. hal ini berarti memperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi,
menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users. sistem informasi
memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran
untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia
informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. sekarang sistem informasi
dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang
menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari
persaingan yang ketat. penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis
menyajikan end users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem Informasi Management (SIM) adalah suatu sistem manusia atau mesin
yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-fungsi operasi
management dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. Sistem Informasi
Management di gambarkan sebagai sebuah bangunan piramida di mana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan
sebagainya.Lapisan

berikutnya

terdiri

dari

sumber-sumber

informasi

dalam

mendukung operasi management sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
untuk pengendalian management. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi
untuk mendukung perencaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat management.
Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,
prosedur pedoman, model management dan keputusan, dan sebuah database. Sistem
Informasi Magement sendiri memiliki 5 komponen yaitu “ sistem pemprosesan data
(data procesing system), sistem pelaporan management (management reporting
system), sistem pendukung dalam pengambilan keputusan (Decision Support System),
sitem otomasi kantor (Office Automatic System), dan sistem pintar (expert system).
17

Sistem informasi management memiliki dua fungsi utama yaitu “fungsi
pengumpulan data internal maupu eksternal dan fungsi pemprosesan data menjadi
informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan management.

B. Saran
Sebagai calon kaderisasi yang nantinya akan berhubungan langsung pada
situasi dimana dalam organisasai memerlukan suatu sistem yang saling berkaitan satu
sama lainnya agar tidak terjadi kesalahan komunikasi suatu operasi lapangan.
Sehingga diperlukan keterampilan yang mempunyai nilai softskill maupun highskill
guna menunjanng kecakapan kerja.

18