LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (15). docx

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG HIJAU
(Vigna Radiata)

Disusun oleh :
1. Enjang Puji Kusumastuti
2. Lutfiana Rochmatuz Zamzam
SMA UNGGULAN HAF-SA BPPT GENGGONG
PAJARAKAN PROBOLINGGO
TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan seiring berjalannya
waktu. Di dalam pertumbuhan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tersebut. Salah satu faktor yaitu adanya cahaya. Dalam dunia
tumbuhan, yang cepat mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau. Biji kacang

hijau memiliki nutrisi yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi kehidupan misalnya
dalam hal pangan.
Biji kacang hijau sangat menarik dan praktis untuk menjadi bahan penelitian.
Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan biji kacang hijau untuk
mengetahui besarnya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan pada kacang hijau,
baik pada kacang hijau yang berada dalam cahaya terang ataupun gelap.

1.2

Tujtan
-

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji
kacang hijau

-

Perbedaan pertumbuhan antara biji kacang hijau pada cahaya yang terang dan biji
kacang hijau pada cahaya yang gelap


1.3

Rumusan Masalah
-

Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan tumbuh pada tanaman di tempat gelap
dan terang ?

-

Apakah cahaya mempengaruhi warna daun pada tanaman di tempat gelap dan
terang ?

-

Apakah cahaya mempengaruhi warna batang pada tanaman di tempat gelap dan
terang ?

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu
terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk
pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki
pengertian yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik
( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan
oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis. Proses
perttmbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2.Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.

Pada sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air
kedalam vakuola. Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu.
2.2 Klasifikasi dan Morfologi pada Tanaman Kacang Hijau
2.2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green
gram ataugolden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini
diklasifikasikan seperti berikut ini.
Divisi

: Spermatophyta

Sub-divisi

: Angiospermae

Kelas


: Dicotyledoneae

Ordo

: Rosales

Famili

: Papilionaceae

Genus

: Vigna

Spesies

: Vigna radiata atau Phaseolus radiates

2.2.2 Morfologi Tanaman Jacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi,
antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian
utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau
dan ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning,
cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang
pada permukaan.
2.3 Perkecambahan Kacang Hijau
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponenkomponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat

didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkdcambahan :
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi

beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis
cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik
tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis). Proses penyerapan cairan
pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon
membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding
sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino
akan berdifusi ke embrio. Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji
memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan
glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya.
Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama
membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan :
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan
hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang

meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon
relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada
kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi
untuk memperkirakan kedalaman tanam.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
A. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali
hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah sebagai berikut:
1.Air dan mineral
2.Kelembaban.
3.Suhu
4.Cahaya
B. Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2.5 Pengaruh Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses

pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan
yang diletaan di tempat yang gelap akan menyebabjan terjadinya
etiolasi.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada hari Senin,8 Oktober 2012 di Kelas Akselerasi
SMA Unggulan Hafsa BPPT Genggong Pajarakan Probolinggo.
3.2 Variabel
Variabel Bebas :
- Intensitas Cahaya
Variabel Terikat
- Pertumbuhan Kacang Hijau
Variabel Kontrol :
- Air
-Suhu

- Kelembaban
3.3 Alat dan Bahan
Alat :


2 gelas Aqua plastik



Silet



Pena



Penggaris




Benang
Bahan :



20 biji kacang hijau



Kapas



Air

3.4 Cara Kerja


Sediakan 2 gelas botol aqua



Potong gelas botol aqua tersebut dengan tinggi yang cukup



Masukkan kapas ke dalam masing-masing botol aqua



Tetesi air ke dalam botol yang berisi kapas hingga lembab



Letakkan 10 biji kacang hijau di masing-masing botol aqua



Berilah tanda pada botol aqua untuk setiap biji kacang hijau



Lakukan pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau selama 1 minggu



Catatlah setiap hari pertambahan tinggi biji kacang hijau pada interval waktu yang
sama



Buatlah laporan praktikum

BAB IV
DATA HASIL PENGAMATAN
4.1 Tabel Pengamatan
A. Kecambah pada Tempat Terang

Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-5

Rata-Rata

0.7 cm
0.6 cm
0.1 cm

0.8 cm
0.6 cm
0.5 cm

0.8 cm
0.7 cm
0.5 cm

0.8 cm
0.7 cm
0.5 cm

Mati
Mati
0.5 cm

0.62 cm
0.52 cm
0.42 cm

Biji 6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10
Rata-Rata

0.3 cm
0.5 cm
0.22 cm

0.1 cm
0.4 cm
1.1 cm
0.1 cm
0.36 cm

0.1 cm
0.4 cm
1.1 cm
0.1 cm
0.37 cm

0.1 cm
0.4 cm
1.1 cm
0.1 cm
0.37 cm

Mati
Mati
1.1 cm
Mati
0.16m

0.06 cm
0.3 cm
0.98 cm
0.06 cm
-

B. Kecambah pada Tempat Gelap

Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Biji 6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10
Rata-Rata

Hari ke-1

Hari ke-2

Hari ke-3

Hari ke-4

Hari ke-5

Rata-Rata

1.3 cm
1 cm
0.5 cm
0.3 cm
0.7 cm
0.4 cm
0.42 cm

1.5 cm
2.5 cm
2 cm
1.5 cm
1.7 cm
1.5 cm
2.1 cm
1.3 cm
2.5 cm
2 cm
1.8 cm

7 cm
12 cm
10 cm
4 cm
2.2 cm
7 cm
8 cm
6 cm
9 cm
8 cm
7.3 cm

15 cm
19 cm
11 cm
15 cm
15 cm
16 cm
17 cm
15 cm
17 cm
17 cm
14.7 cm

24 cm
22 cm
21 cm
21 cm
19 cm
22 cm
21 cm
21 cm
19 cm
22 cm
21.2 cm

9.5 cm
11.36 cm
9 cm
8.4 cm
7.64 cm
9.3 cm
9.76 cm
8.6 cm
9.5 cm
9.88 cm

C. Warna Daun
Warna Daun
Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Biji 6
Biji 7
Biji 8
Biji 9

Gelap
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan

Terang
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan
Puccat kekuningan
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan
Pucat kekuningan

Biji 10

Hijau kekuningan

Pucat kekuningan

D. Warna Batang

Biji 1
Biji 2
Biji 3
Biji 4
Biji 5
Biji 6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10

Warna Batang
Gelap
Terang
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan
Putih
Keunguan

BAB V
PEMBAHASAN
Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi
secara lambat karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi
tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat
cepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.
Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung

tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut
fototropisme.
Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap pertumbuhan tanamannya
sangat cepat tetapi tekstur batangnya sangat lemah dan warnanya pucat
kekuningan karena mengalami etiolasi. Hal ini disebabkan karena kerja hormon
auksin tidak dihambat oleh matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di
tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan
dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat
kuat dan juga warnanya segar kehijauan
Pada perkecambahan di tempat terang hormon auksin yang terhambat
menyebabkan pertumbuhan rata-rata dalam lima hari pada titik primernya yaitu 9 cm,
sedangkan pada titik tumbuh primer kecambah yang diletakkan ditempat gelap
sebesar 0.5 cm dalam keadaan tidak ada cahaya, auksin merangsang perpanjangan
sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih panjang namun dengan
kondisi pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sedangkan pada
kecambah yang tumbuh di tempat terang, auksin mengalami kerusakan sehingga
pertumbuhan kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah
tersebut dengan segera berkurang sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh
lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun
faktor yang lain ikut mempengaruhi.
2. Ditinjau dari faktor cahaya, dibuktikan bahwa kacang hijau yang ditempatkan di
daerah gelap atau cahaya kurang akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan kacang kedelai yang diletakkan di tempat yang terang.
3. Kecambah yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat panjang, namun
dengan kondisi kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak
berkembang.
4. kecambah yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit
lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi
tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan.
5. Hormone auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel-sel pada titik tumbuh primer.
6. kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kacang hijau dengan pengaruh
cahaya lebih banyak yaitu tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan
berwarna hijau namun batang lebih pendek.
6.2 Saran
1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan dari permukaan tanah hingga
ujung batang.
3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang
akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

6.3 Daftar Pustaka
Http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/tumbuhan-monokotil-dan-dikotil
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan
Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Tjitroaoepomo,G.1990.Morfologi Tumbuhan.Gajah
MadaUniv.Press.Yogyakarta.Wijayani, Suprih.dkk.tanpa tahun. Petunjuk Praktikum
Biologi. Institut Pertanian “Stiper” Yogyakarta.
Wikipedia, Web.2010. Ensiklopedia Bebas telusuran geoogle kategori botani.
Yogyakarta.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.