kode etik guru indonesia (1)

KODE ETIK GURU INDONESIA

Guru harus menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang terhormat,
terlindungi, bermartabat, dan mulia. Karena itu mereka harus menjunjung tinggi etika profesi.
Mereka mengabdikan diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur,
dan beradab.
Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Mereka memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Penyandang profesi guru adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik. Untuk itu pihak yang
berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya.
Dalam melaksanakan tugas profesinya, guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa
perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru
sebagai pendidik putera-puteri bangsa. KEGI yang tercermin dalam tindakan nyata itulah
yang disebut etika profesi atau menjalankan profesi secara beretika.

Di Indonesia, guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan KEGI.
Kode Etik harus mengintegral pada perilaku guru. Disamping itu, guru dan organisasi guru
berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik dimaksud kepada rekan sejawat, penyelenggara
pendidikan, masyarakat, dan pemerintah. Bagi guru, Kode Etik tidak boleh dilanggar, baik
sengaja maupun tidak.

1. Pengertian Kode Etik
Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai

pedoman dalam berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang dianut
oleh sekolompok orang atau masyarakat tertentu.
Dalam kaitannya dengan Istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi.

Menurut para ahli, pengertian

kode etik sebagai berikut :
Gibson and Mitchel (1995;449): suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai
profesional suatu profesi yang diterjemahkan dalam standar prilaku anggotanya.

Nilai profesional tadi ditandai adanya sifat altruistis artinya lebih mementingkan
kesejahteraan orang lain dan berorientasi pada pelayanan umum dengan prima.
Kode etik dijadikan standar aktivitas anggota profesi, kode etik itu sekaligus dijadikan
pedoman tidak hanya bagi anggota profesi tetapi juga dijadikan pedoman bagi masyarakat
untuk menjaga bias/kesewenangan penggunaan kode etik.
2. Fungsi Kode Etik
Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan bagi
profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu
profesi. Gibson and Mitchel (1995;449), sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional
anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam
meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaaran.
Secara umum fungsi kode etik guru berfungsi sebagai berikut:

Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya,







sehingga terhindar dari penyimpangan profesi
Agar guru bertanggungjawab atas profesinya
Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal
Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri
Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah

3. Kode Etik Guru Indonesia
a) Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia
seutuhnya berjiwa Pancasila
b) Guru memiliki dan melaksanakan kewjujuran professional
c) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan

d) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar
e) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
f) Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu da martabat profesinya

g) Guru memelihara hubungan profesi semangat kekeluargaan dan kesetiakawanana
nasional
h) Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organiosasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian
i) Guru melaksanaakn segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

4. Sanksi Pelanggaran Kode Etik
Dalam setiap penetapan aturan atau tata tertib, maka tidak lepas dengan yang
namanya sanksi bagi para pelanggar peraturan atau tata tertib tersebut. Begitu juga dalam
penetapan kode etik sebuah profesi, maka juga ada sanksi-sanksi yang bagi anggota yang
melanggar kode etik tersebut. Menurut Mulyasa (2007:46) menjelaskan, bahwa sanksi
pelanggaran kode etik tersebut adalah sebagai berikur :
 Sanksi moral, berupa celaan dari rekan-rekannya. Karena pada umumnya kode


etik merupakan landasan moral, pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan.
Sanksi dikeluarkan dari organisasi, merupakan sangsi yang dianggap terberat

Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan
kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah

mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan
ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat
melanggar kode etik. Ketentuan itu merupakan akibat logis dari self regulation yang
terwujud dalam kode etik; seperti kode itu berasal dari niat profesi mengatur dirinya
sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesi untuk menjalankan kontrol terhadap
pelanggar.