Pertemuan 1 Pengantar Komponen Elektroni
LOGO
MATA KULIAH KOMPONEN
ELEKTRONIKA
PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK CILACAP
Mata Kuliah : TE304T/Komponen Elektronika
SKS
:3
Semester : 1
Informasi MK. Komponen Elektronika
Pengajar
: Sugeng Dwi Riyanto, ST, MT
Email
: [email protected]
Phone
: 08563329296
Jadwal Kuliah
Senin
Selasa
Kamis
09.25 – 12.00
13.00 – 15.30
09.25 – 12.00
Jika ada hal-hal yang perlu dibicarakan dengan pengajar diluar waktu
kuliah, mahasiswa dapat bertemu setelah kuliah berakhir.
Pertemuan
pada waktu-waktu yang lain dapat diadakan dengan
perjanjian terlebih dahulu.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Capaian Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti mata kuliah Komponen Elektronika, mahasiswa
mampu untuk memahami berbagai macam komponen Elektronika
dan menerapkannya pada aplikasi otomasi industri.
Capaian Pembelajaran Khusus :
mahasiswa mampu untuk menjelaskan fungsi, cara menghitung
resistor bedasarkan warna dan menghitung rangkaian seri-pararel
resistor.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Buku Pegangan:
Semua buku yang menunjang materi diperbolehkan.
Kehadiran
Kehadiran minimal untuk kelulusan mata kuliah ini adalah
90% dengan dispensasi bagi yang memiliki alasan sakit dan
perlu
dirawat
atau
alasan
lain
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Sistem Penilaian
Pada mata ajaran ini, nilai akhir diberikan oleh pengajar.
Hubungan nilai angka dan nilai huruf adalah sebagai berikut:
Nilai Angka
Huruf Mutu
Angka Mutu Bobot
Sebutan Mutu
85,5 - 100
A
4,00
Sangat Istimewa
78,6 - 85,4
AB
3,5
Istimewa
71 – 78,5
B
3,00
Baik
63,6 – 70,9
BC
2,5
Cukup Baik
56 – 63,5
C
2,00
Cukup
48,6 – 55.9
CD
1,50
Kurang
41 – 48,5
D
1
Sangat Kurang
< 40,9
E
0
Gagal
Informasi MK. Komponen Elektronika
Nilai akhir (NA) mahasiswa dihitung berdasarkan hasil evaluasi
belajar yang komponennya diberikan pada tabel berikut ini.
Komponen
Bobot (%)
Penilai
LAIN-LAIN
- Test kelas
- Makalah kelompok
-Kuis/tugas
-Project Work
20
Pengajar
UTS
40
Pengajar
UAS
40
Pengajar
Total
100
Dan berdasarkan rumus berikut diperoleh NA:
NA=(0,2xLAIN2)+(0,4xUTS) +(0,4xUAS)
Informasi MK. Komponen Elektronika
Jadual Kegiatan Mata Kuliah Komponen elektronika
Pertemuan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1
Pengantar Elektronika
2
Resistor, Kapasitor
3
Induktor, Transformator
4
Relay
5
Dioda
6
Dioda Zener
7
Transistor Bipolar
8
Transistor Bipolar
9
UJIAN TENGAH SEMESTER
Informasi MK. Komponen Elektronika
Jadual Kegiatan Mata Kuliah Komponen elektronika
Pertemuan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
10
Transistor Unipolar
11
JFET
12
MOSFET
13
SCR
14
DIAC
15
TRIAC
16
IC
17
Optoelektronik , Project Work
18
UJIAN AKHIR SEMESTER
LOGO
Arus & Tegangan
Listrik
Arus Listrik
Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron
dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama.
Jika kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai
kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah
kelebihan elektron yang ada.
Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan
dengan satuan coulomb, yaitu sebesar
Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per
detik, namun
demikian ini bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu kecil.
Satuan yang
dipakai adalah Ampere, dimana
Tegangan
Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan
sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung
diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung
yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang melalui
pipa.
Tegangan
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya
tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting
dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan
besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin
deras aliran air dalam pipa.
Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial
(dinyatakan dengan satuan Volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar
beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.
Hukum Ohm
V=R.I
Dimana :
R= Hambatan (Ohm)
V= Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Daya
P=V.I
Dimana :
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Daya pada Hambatan
Jika sebuah tegangan V dikenakan pada sebuah hambatan R maka besarnya arus
yang mengalir adalah
Untuk kasus tertentu persoalannya menjadi lain jika potensial
yang diberikan tidak konstan, misalnya berbentuk fungsi sinus
terhadap waktu (seperti pada arus bolakbalik)
Untuk menentukan efek pemanasan dari isyarat di atas,
persamaan daya di atas dapat dituliskan sebagai
MATA KULIAH KOMPONEN
ELEKTRONIKA
PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK CILACAP
Mata Kuliah : TE304T/Komponen Elektronika
SKS
:3
Semester : 1
Informasi MK. Komponen Elektronika
Pengajar
: Sugeng Dwi Riyanto, ST, MT
: [email protected]
Phone
: 08563329296
Jadwal Kuliah
Senin
Selasa
Kamis
09.25 – 12.00
13.00 – 15.30
09.25 – 12.00
Jika ada hal-hal yang perlu dibicarakan dengan pengajar diluar waktu
kuliah, mahasiswa dapat bertemu setelah kuliah berakhir.
Pertemuan
pada waktu-waktu yang lain dapat diadakan dengan
perjanjian terlebih dahulu.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Capaian Pembelajaran Umum :
Setelah mengikuti mata kuliah Komponen Elektronika, mahasiswa
mampu untuk memahami berbagai macam komponen Elektronika
dan menerapkannya pada aplikasi otomasi industri.
Capaian Pembelajaran Khusus :
mahasiswa mampu untuk menjelaskan fungsi, cara menghitung
resistor bedasarkan warna dan menghitung rangkaian seri-pararel
resistor.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Buku Pegangan:
Semua buku yang menunjang materi diperbolehkan.
Kehadiran
Kehadiran minimal untuk kelulusan mata kuliah ini adalah
90% dengan dispensasi bagi yang memiliki alasan sakit dan
perlu
dirawat
atau
alasan
lain
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
Informasi MK. Komponen Elektronika
Sistem Penilaian
Pada mata ajaran ini, nilai akhir diberikan oleh pengajar.
Hubungan nilai angka dan nilai huruf adalah sebagai berikut:
Nilai Angka
Huruf Mutu
Angka Mutu Bobot
Sebutan Mutu
85,5 - 100
A
4,00
Sangat Istimewa
78,6 - 85,4
AB
3,5
Istimewa
71 – 78,5
B
3,00
Baik
63,6 – 70,9
BC
2,5
Cukup Baik
56 – 63,5
C
2,00
Cukup
48,6 – 55.9
CD
1,50
Kurang
41 – 48,5
D
1
Sangat Kurang
< 40,9
E
0
Gagal
Informasi MK. Komponen Elektronika
Nilai akhir (NA) mahasiswa dihitung berdasarkan hasil evaluasi
belajar yang komponennya diberikan pada tabel berikut ini.
Komponen
Bobot (%)
Penilai
LAIN-LAIN
- Test kelas
- Makalah kelompok
-Kuis/tugas
-Project Work
20
Pengajar
UTS
40
Pengajar
UAS
40
Pengajar
Total
100
Dan berdasarkan rumus berikut diperoleh NA:
NA=(0,2xLAIN2)+(0,4xUTS) +(0,4xUAS)
Informasi MK. Komponen Elektronika
Jadual Kegiatan Mata Kuliah Komponen elektronika
Pertemuan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1
Pengantar Elektronika
2
Resistor, Kapasitor
3
Induktor, Transformator
4
Relay
5
Dioda
6
Dioda Zener
7
Transistor Bipolar
8
Transistor Bipolar
9
UJIAN TENGAH SEMESTER
Informasi MK. Komponen Elektronika
Jadual Kegiatan Mata Kuliah Komponen elektronika
Pertemuan
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
10
Transistor Unipolar
11
JFET
12
MOSFET
13
SCR
14
DIAC
15
TRIAC
16
IC
17
Optoelektronik , Project Work
18
UJIAN AKHIR SEMESTER
LOGO
Arus & Tegangan
Listrik
Arus Listrik
Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron
dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama.
Jika kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai
kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah
kelebihan elektron yang ada.
Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul q atau e, dinyatakan
dengan satuan coulomb, yaitu sebesar
Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per
detik, namun
demikian ini bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu kecil.
Satuan yang
dipakai adalah Ampere, dimana
Tegangan
Jika kedua tabung ditaruh di atas meja maka permukaan air pada kedua tabung akan
sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air dalam pipa. Jika salah satu tabung
diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari tabung tersebut ke tabung
yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras aliran air yang melalui
pipa.
Tegangan
Terjadinya aliran tersebut dapat dipahami dengan konsep energi potensial. Tingginya
tabung menunjukkan besarnya energi potensial yang dimiliki. Yang paling penting
dalam hal ini adalah perbedaan tinggi kedua tabung yang sekaligus menentukan
besarnya perbedaan potensial. Jadi semakin besar perbedaan potensialnya semakin
deras aliran air dalam pipa.
Konsep yang sama akan berlaku untuk aliran elektron pada suatu penghantar. Yang
menentukan seberapa besar arus yang mengalir adalah besarnya beda potensial
(dinyatakan dengan satuan Volt). Jadi untuk sebuah konduktor semakin besar
beda potensial akan semakin besar pula arus yang mengalir.
Hukum Ohm
V=R.I
Dimana :
R= Hambatan (Ohm)
V= Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Daya
P=V.I
Dimana :
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Daya pada Hambatan
Jika sebuah tegangan V dikenakan pada sebuah hambatan R maka besarnya arus
yang mengalir adalah
Untuk kasus tertentu persoalannya menjadi lain jika potensial
yang diberikan tidak konstan, misalnya berbentuk fungsi sinus
terhadap waktu (seperti pada arus bolakbalik)
Untuk menentukan efek pemanasan dari isyarat di atas,
persamaan daya di atas dapat dituliskan sebagai