Kecemasan Neurotik Tokoh Utama dalam Novel Terminal Cinta Terakhir Karya Ashadi Siregar: Analisis Psikologi Sastra

LAMPIRAN I
Sinopsis Novel TCT
Pada awalnya Joki merasa kesal dengan semua kejadian yang dialaminya.Joki
merasa cemas dengan dirinya.“Terlalu berani aku agaknya. Aku tahu, dan aku
menduga, akan menghadapi kenyataan pahit itu. Tetapi, tidakkah itu lebih baik?
Bukankah lebih baik menelan empedu yang paling pahit, sekali reguk lalu lupakan
segalanya?”.
Joki dan Widuri bertemu.Mereka saling suka, tetapi saling menyembunyikan
perasaan.“Joki berusaha untuk tidak memandang gadis itu.Bukan apa-apa.Soalnya,
dia merasa matanya terlihat garang.Barangkali karena pengaruh dari profilnya yang
keras, dagu yang kukuh dengan rahang yang agak menonjol.Maka dia khawatir kalau
tatapannya dinilai garang.Dia tidak bisa mentorotkan pandangan lunak.Apalagi
romantis.Inilah yang membuatnya ragu-ragu untuk mendekati seorang gadis.Inilah
yang sering membuatnya kehilangan keberanian untuk mencumbu seorang
gadis.Padahal

keinginan

untuk

beromantis-romantisan


bukan

alang

kepalang.Selamanya dia berpikir bahwa gadis-gadis akan takut kepadanya, tak suka
berdekatan dengannya.”
Novel ini menceritakan permasalahan dalam keluarga dan status adat-istiadat
membuat Joki dan Widuri mengalami kecemasan neurotik.Joki berusaha menentang
keberadaan dirinya dan orangtua yang sepatutnya dihormati. Hati Joki sebenarnya

55
Universitas Sumatera Utara

tidak tega, tetapi kegetiran hidup membuat dirinya semakin cemas, agresif, dan
melawan orang-orang yang dianggap menghalangi tujuannnya.
Widuri dengan pengalaman yang pahit sebelumnya membuat ia takut yang
berlebihan, tidak percaya diri dan merasa bersalah. “Masa lampauku yang pahit tak
mungkin kutambah dengan pengalaman yang tak terduga.Yang tak terduga adalah
mengerikan.Bisa pahit, bisa pula getir.Ya, yang pahit, yang getirlah yang mungkin

singgah padaku.Aku tak ingin menumpuk kegetiran dalam hidupku.Gadis itu
berkeluh dalam hati.”
Pada epilog cerita, Joki dan Widuri mampu melewati masa-masa sulit yang
menggangu kejiwaannya.Mereka mampu mengatasi kegetiran hidup.Cinta memang
saling untuk bersatu.Joki mengisi hari-harinya dengan keceriaan cinta bersama
Widuri.

56
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN II
Biografi Ashadi Siregar

Ashadi Siregar merupakan penulis novel yang terkenal dengan judul Cintaku di
Kampus Biru dengan mengangkat kehidupan mahasiswa.Ashadi Siregar lahir tanggal
3 Juli 1945 di Pematang Siantar, Sumatra Utara.Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu
berasal dari keluarga yang beragama Islam. Ayahnya bernama Abdul Azis Siregar
dan ibunya Ny. N.H. Azis Siregar.Sehari- hari ayahnya bekerja sebagai pegawai
negeri di Kantor Gubernur Sumatra Utara.Ayahnya meninggal dunia karena
menderita penyakit jantung.Ashadi Siregar menamatkan sekolah dasar di Prapat,

Sumatra Utara, tahun 1958.Dia melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah
pertama (SMP) di Prapat dan tamat tahun 1961.Di Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri Padang Sidempuan Ashadi Siregar memilih bagian B dan tamat tahun
1964.Pada tahun 1964 Ashadi Siregar mengikuti kuliah di Jurusan Publisistik,
Fakultas Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan meraih gelar
sarjana tahun 1970. Sejak menyandang gelar sarjana publisistik, Ashadi Siregar
menetap di Yogyakarta dan bekerja sebagai dosen di Jurusan Publisistik tersebut,
antara lain dalam mata kuliah Advertising dan Media Film. Ibunya yang tinggal
sendirian di kampungnya, dibawanya ke Yogyakarta.Tiga orang adiknya juga ikut
bersamanya di Yogyakarta.
Sampai tahun 1973 Ashadi Siregar dipercaya sebagai pengasuh (penanggung
jawab) majalah mingguan Sandi di Yogyakarta.Pada tahun 1973 karena dimuatnya

57
Universitas Sumatera Utara

tulisan yang berjudul "Mukaddimah" dalam majalah Sandi, Ashadi Siregar diajukan
ke pengadilan.Dia dituntut hukuman satu tahun penjara.Sejak saat itu pula majalah
Sandi dilarang terbit.
Ketika bertamasya ke Danau Situ Patenggang, ia berhasil menulis novel

berjudul Marini yang terbit pada awal tahun 1970-an. Novel tersebut mengisahkan
seorang istri yang jatuh cinta kepada calon insinyur.Novel Ashadi Siregar muncul
dari berbagai pengalamannya dengan berbagai ilustrasi tambahan. Pada tahun 1972
Ashadi menulis cerita berjudul "Warisan Sang Jagoan" yang dinyatakan sebagai
Pemenang Harapan Sayembara Penulisan Roman Dewan Kesenian Jakarta tahun
1972. Novel tersebut diterbitkan tahun 1976 oleh Penerbit Gramedia.
Ashadi Siregar menulis novel Cintaku di Kampus Biru pada tahun 1972 dan
dimuat sebagai cerita bersambung dalam surat kabar Kompas tahun 1972. Novel itu
kemudian diterbitkan oleh PT Gramedia tahun 1974. Hal yang sama juga terjadi pada
novel Kugapai Cintamu dan novel Terminal Cinta Terakhir. Kedua novel itu juga
dimuat sebagai cerita bersambung dalam surat kabar Kompas dan mendapat
sambutan hangat dari pembacanya. Ketiga novel itu merupakan novel trilogi dengan
memperlihatkan kehidupan kampus kemudian ia menulis novel yang berjudul Sirkuit
Kemelutyang tidak menjadi sambungantriloginya.
Sumber: http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Ashadi_Siregar |
Ensiklopedia Sastra Indonesia - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

58
Universitas Sumatera Utara