B1J009154 - 3.

7
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

1.

Materi, Lokasidan Waktu Penelitian

1.1 Materi Penelitian
1.1.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun pohon jabon,
Alkohol 70%,HCL 0,7%, NaOH 1 N, ZnSO4 5%, Ba(OH)2 0,3 N, Pereaksi Cu,
Pereaksi Nelson, Pereaksi Karbohidrat, Phenol merah, dan Aquades.
1.1.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah tabung reaksi, timbangan
analitik, soil tester, hygrometer, pipet kaca

berskala, labu ukur, oven,

spektrofotometer dengan panjang gelombang 500 µm, silet, gunting daun, palstik
bening, botol gelap, alat tulis dan alat dokumentasi.
1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada hutan rakyat jabon yang berada di wilayah
Kecamatan Baturraden

Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Analisis massa

karbohidrat sebagai dasar analisis daya serap CO2 dilalukan di Laboratorioum Kimia
Organik Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman.
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan (12 minggu) yakni pada bulan Juni
sampai Agustus 2013.
2.

Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan pengambilan sampel
menggunakan teknik stratified random sampling. Strata yang digunakan adalah umur
tegakan jabon. Umur tegakan jabon dibedakan atas lima strata umur sebagai berikut:
1. Umur tegakan ≤ 1 tahun,
2. Umur tegakan > 1 sampai 2 tahun,

8

3. Umur tegakan > 2 sampai 3 tahun,
4. Umur tegakan > 3 sampai 4 tahun, dan
5. Umur tegakan > 4 sampai 5 tahun
Pada setiap strata umur tegakan diambil 5 pohon jabon secara acak.Pada
setiap pohon sampel tersebut kemudian diambil sampel daun sebanyak > 30 gram.
Pengambilan sampel daun dilakukan 2(dua) tahap yaitu pada pukul 04.00 WIB dan
11.00 WIB. Sampel daun jabon tersebut kemudian dianalisis massa karbohidrat dan
daya serap karbonnya di Laboratorium Kimia Organik Program Studi Kimia Fakultas
Sains dan Teknik Universitas Jenderal Soedirman. Data massa karbohidrat dan daya
serap CO2 yang dianalisis adalah selisih antara data yang diperoleh dari sampel daun
yang diambil pada pukul 11.00 WIB dengan data yang diperoleh dari sampel daun
yang diambil pada pukul 04.00 WIB.
2.1. Variabel Penelitian
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini berupa umur tegakan
Jabon dan variabel tergantungnya berupa daya serap daun jabon terhadap CO2.
Parameter yang diamati dalam penelitian adalah jumlah daun per pohon, luas
permukaan daun, dan kandungan CO2 pada daun.
2.2. Cara Kerja
2.2.1. Pengambilan Sampel Daun (Purwaningsih, 2007)
Pengambilan sampel daun dilakukan dengan cara pohon yang diambil

daunnya ditentukansecara acak, kemudian diambil daun sebanyak > 30 gram pada
pukul 03.00 - 04.00 dan 10.00 - 11.00 WIB. Setelah itu sampel daun dimasukkan
kedalam plastik yang telah berisi alkohol 70% lalu dilakukan perendaman selama
beberapa menit. Perendaman bertujuan untuk mencegah terjadinya fotosintesis dan

9
respirasi lanjutan setelah daun dipetik dari pohon. Sampel daun yang telah direndam
menggunakan alkohol 70% kemudian kering anginkan.
2.2.2. Penentuan Jumlah Daun Perpohon( Purwaningsih,2007)
Untuk menentukan daya serap CO2 per pohon, maka dihitung jumlah daun
perpohon. Jumlah cabang yang ada dalam satu pohon dihitung dan dikelompokkan
berdasarkan ukurannya, satu cabang dari setiap kelompok dihitung jumlah daunnya
kemudian jumlah daun setiap cabang pada setiap kelompok dikalikan jumlah
cabang yang terdapat pada tiap kelompoknya.Kemudian jumlah daun pada tiap
kelompok digabungkan, sehingga diperoleh jumlah daun perpohon.
2.2.3. Pengukuran Massa Karbohidrat (Sinambela , 2006)
Pengukuran massa karbohidrat untuk setiap strata umur tegakan pohon jabon
(N. Cadamba Roxb.) dilakukan denga cara sebagai berikut:
1.


Sampel daun 30 g ditimbang dan dihancurkan dengan cara menggerus
menggunakan mortar pada cawan porselin sampai halus. Sampel daun yang
halus dikeringkan dalam oven pada suhu ± 105°C selama 48 jam (36 jam
terlebih dahulu, lalu dilanjutkan 12 jam kemudian) untuk mendapatkan bobot
kering mutlak.

2.

200 mg sampel daun yang sudah kering ditimbang dan ditambahkan 20 ml HCl
0,7 N.

3.

Hidrolisis : selama 2,5 jam dalam penangas air lalu disaring dalam labu ukur
100 ml.

4.

Larutan dinetralkan dengan NaOH 1N setelah diberikan phenol merah (terjadi
perubahan larutan dari berwarna biru dan setelah titrasi berubah menjadi warna

merah muda).

10
5.

5 ml ZnSO4 5% dan 5 ml Ba(OH)2 0,3 N ditambahkan ke dalam larutan dengan
tujuan mengendapkan protein dari sampel (agar gugusan CHO yang terjadi
benar-benar karbohidrat).

6.

Larutan akuades ditambahkan sampai tanda tera 100 ml.

7.

Larutan disaring kembali dan diambil larutan yang sudah jernih (super natan).

8.

Pipet 1 ml larutan yang sudah jernih (supernatan) dalam tabung kimia.


9.

Deret standar karbohidrat 0, 5, 10, 15, 20, 25 ml dibuat.
Pereaksi Cu ditambahkan sebanyak 2 ml lalu dipanaskan dalam penangas air
selama 10 menit lalu didinginkan.

10. Pereaksi Nelson ditambahkan dengan 20 ml H2O sampai tanda tera pada
masing-masing deret standar karbohidrat lalu dikocok dan dibiarkan selama 20
menit.
11. Larutan diukur dengan spektrofotometer pada gelombang 500 μ m.
12. Persensentase karbohidrat dihitung dengan cara:
A x 100 x 20 x 100% : 1000000...…………………………………... 1
S 0,2 1
Keterangan :
A : Absorbsi karbohidrat contoh
S : rata-rata standar karbohidrat
100 dan20 merupakan faktor pengenceran
0,2
1


Selanjutnya massa karbohidrat dihitung dari persentase karbohidrat yang telah
ditemukan dengan rumus sebagai berikut:
Persentase Karbohidrat x Bobot Basah daun

..............................2

Massa karbohidrat (setara glukosa) yang diperoleh dari metode karbohidrat
dikonversikan ke massa karbon dioksida dari perbandingan mol setelah disetarakan
koefisien reaksinya berdasarkan persamaan reaksi fotosintesis:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2

11
Dari persamaan reaksi tersebut dapat dilihat 1(satu) mol glukosa (C 6H12O6) setara
dengan 6 (enam) mol karbon dioksida (CO2). Cara perhitungannya adalah sebagai
berikut:
1.Mol C6H12O6 = Massa C6H12O6: Mr C6H12O6
.........................3
2.Massa CO2 = 6 Mol C6H12O6X Mr CO2


Keterangan : Ar C = 12; Ar H = 1, Ar O = 16
Mr C6H12O6 = (6xAr C)+(12xAr H)+(6xAr O)
= (6x12)+(12x1)+(6x16) = 180
Mr. CO2

= Ar C+(2xAr O)
= 12+(2x16) = 44

2.2.4. Pengukuran Luas Daun
Luas daun diukur dengan menggunakan metode gravimetri (Sitompul dan
Guritno, 1995) sebagai berikut:
1. Ambil daun yang akan dihitung luas daunnya.
2. Mengukur luas kertas yang akan di jadikan sebagai cetakan daun yaitu
dengan rumus panjang x lebar sehingga diperoleh nilai luas kertas (LK).
3. Menimbang kertas yang dijadikan sebagai cetakan daun sehingga diperoleh
bobot kertas (Wt).
4. Membuat pola daun yang dijadikan sebagai sampel diatas kertas cetakan yang
telah diketahui luas dan bobotnya, setelah itu pola daun kertas yg telah
digunting ditimbang sehingga diperoleh bobot kertas replika daun (Wt).


LD = Wr x LK
Wt
.................................4
Keterangan :
LD = Luas Daun (cm2)
Wr = Bobot Kertas Replika Daun (g)
LK = Luas Kertas (cm2)
Wt = Bobot Seluruh Kertas (g)

12
2.2.5. Prosedur Perhitungan Daya Serap Karbondioksida (Sinambela,2006 dan
Purwaningsih, 2007)
Untuk mengetahui besarnya daya serap jabon terhadap karbon dioksida maka
data yang dihasilkan dari uji Laboratorium dimasukkan kedalam perhitungan dengan
persamaan sebagai berikut :
Daya Serap CO2 per luas Daun (D) = Massa CO2 : Luas Daun (30 g sampel)
.

 Penentuan Karbondioksida yang diserap bersih perluas daun perjam
(Dt)

Dt = D : ∆t

…………………………….5

Keterangan :
Dt = Daya serap bersih CO2 per luas daun.
D = Daya serap CO2 per luas sampel daun
Δ t = selisih waktu pengambilan sample yang dimulai pukul 05.30 sampai
dengan pukul 11.00.

 Penentuan Karbondioksida yang diserap bersih per Helai Daun (Dl) per
jam
Dl = Dt x luas per helai daun
...............................6
Keterangan:
Dl = Daya serap per helai daun
Dt = Daya serap bersih CO2 per luas daun per jam

 Penentuan Karbondioksida yang diserap bersih per pohon (Dn) per jam
Dn = ∑ d x Dl

.............................................7
Keterangan:
Dn = Daya serap bersih CO2 per pohon per jam
Σd = Jumlah daun tiap pohon.
Dl = Daya serap per helai daun

13
 Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per hektar lahan (Dh)
Dh = Dn x K pohon/Ha
......................................8

Keterangan :
Dh = Daya serap bersih CO2 per hektar lahan per jam
Dn = Daya serap bersih CO2 per pohon per jam
K = Kerapatan pohon per Ha lahan (10000 : jarak tanam)

 Penentuan karbondioksida yang diserap bersih per hektar per tahun
Dy = [ (Dn x t) + (Dnx(12,07-t) x 0,46)] x 365

...........9

Keterangan :
Dy = Daya serap CO2 per hektar
Dn= Daya serap per pohon per jam
A = nilai rata-rata lama penyinaran maksimum per hari, (12,07 jam/hari), (Sitompul dan
Guritno).
t
= nilai rata-rata lama penyinaran aktual per hari ( 4,05 jam/hari)
0,46 = perbandingan antara rata-rata per hari laju fotosintesis pada hari mendung dengan hari
cerah ( Sitompul dan Guritno, 1995)
365 = jumlah hari dalam satu tahun

3. Metode Analisis
3.1. Analisis Varian (ANOVA)
Analisis Varian (ANOVA) digunakan untuk mengetahui pengaruh umur
tegakan hutan rakyat terhadap daya serap karbon dioksida pada tegakan jabon (N.
cadamba Miq.).Hasil analisis varian menunjukan perbedaan yang nyata sehingga
dilanjutkan dengan uji lanjutpada tingkat kepercayaan 95% atau 99%. Koefisien
keragaman yang dihasilkan dalam penelitian ini diatas 20% maka uji lanjut yang
digunakan adalah uji Duncan, menurut Hanafiah (1993), Jika KK (koefisien
keragaman) besar, (minimal 10% pada kondisi homogen atau minimal 20% pada
kondisi heterogen), uji lanjut yang sebaiknya digunakan adalah Duncan.
3.2. Analisis Korelasi dan Regresi
Analisis korelasi digunakan untuk menguji hubungan antara umur tegakan
hutan rakyat jabon (N. Cadamba Roxb) dengan daya serap karbondioksida,
sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara umur

14
tegakan jabon dan kemampuan jabon dalam menyerap karbondioksida. Analisis
tersebut menggunakan persamaan umum sebagai berikut :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = Daya serap karbon dioksida
b = Koefisien peubah bebas
a = Konstanta
X = Umur tegakan

29

DAFTAR REFERENSI
Ai, S. N. 2012. Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan. Universitas Sam Ratulangi.
FMIPA. Manado.
Anonim. 2010. Profil
Agustus2010].

Tanaman

Jabon.

http://kayujabon.blogspot.com

[18

Asdep Emisi KLH. (2007). Udara Bersih, “Kenyataan, Harapan dan Tantangan”.
eds. 5/II KLH.
Daniel, T. W., J. A. Helms, F. S. Baker. 1992. Prinsip-Prinsip Silvinatural.
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
[DEPHUT] Departemen Kehutanan. 2005. Kemampuan Pohon Menyerap Karbon
Bervariasi Menurut Tempat Tumbuh, Jenis Tanaman dan Umur
Tegakan.http://www.dephut.go.id. [1 Desember 2009].
[DIRJEN] Direktorat Jenderal Kehutanan, Departeman Kehutanan. 1980. Pedoman
Pembuatan Tanaman. Jakarta: Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi.
DNPI. 2009. Lembar Fakta – Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas
RumahKaca) Indonesia, Jakarta:DNPI.
Gardner, P. Franklin., R. B Pearce dan R. L. Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya. Terjemahan Herawati Susilo dan Subiyanto.Universitas Indonesia.
Jakarta.
Goldsmith, J.R., dan A.C. Hexter. 1967. Respiratory Exposure to Lead
:Epidemiological and Experimental Dose-response Relationship. Science.Vol.
158 : 132-134.
Gratimah. 2009. Tesis: Analisa Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap Gas CO
Antropogenik di Pusat kota Medan. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Hairiah, K., dan S. Rahayu.2007. Petunjuk Praktis Pengukuran Karbon Tersimpan di
Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Word Agroforestry Centre. Bogor.
Harjadi, SS. 1992. Pengantar Agronomi, PT. Gramedia. Jakarta.
Haryono, F. S.Tingkat Konsumsi Kayu Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus di
Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas,Propinsi Jawa Tengah).
Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan. Institute Pertanian Bogor.
Indonesia.
Heriansyah, I., N.M. Heriyanto, C.A. Siregar and M. Kiyoshi, 2003. Estimating
carbon fixation potential of platationforests : case study on Acacia mangium

30
plantations. Buletin Penelitian Hutan. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kehutanan. Bogor.
Hidayat, E.B., 1995,
Bandung,Bandung.

Anatomi

Tumbuhan

Berbiji,

Institut

Teknologi

Houghton RA, Lawrence KT, Hakcler JL and Brown S. 2001. The spatial
distribution of forestbiomass in the Brazilian Amazon: a comparison of
estimates. Glob.Change Biol.7:731-746.
Kramer,P.J., dan Kozlowski,T.T. 1960. Physiology of Trees. McGraw Hill Book
Company. London.pp 400;418-421.
Krishnayya, N.S.R. dan Bedi. 1986. An Effect of Automobile Lead Pollution on
Cassia toraand C. occidentalis. J. Environment. Pollut. (Series A). V 40 (3)
:221-226.
Lakitan, B. 1993. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali-Press. Jakarta
Lukmaniah, P. 2011. Manfaat Kanopi Pohon dalam Upaya Penyimpanan dan
Penyerapan Karbon di KawasanPerumahan Kota Bogor. Institute Pertanian
Bogor. Indonesia.
Mansur, I., danTuheteru F. D. 2010. Kayu Jabon. Penebar Swadaya. Jakarta.
Martawijaya A, Kartasujan I, Kadir K, Prawira SA .1981. Atlas Kayu Indonesia Jilid
I. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Bogor.
Mawazin, Hendi S. 2008. Pengaruh Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Diameter.
Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam.
Murdiyarso D. 2003. Protokol Kyoto. Implikasinya bagi Negara Berkembang. Buku
Kompas. Jakarta.
Permatasari, A. A. 2013. Kajian Anatomi Dan Kandungan Klorofil Daun Jabon
(Neolamarckia cadamba (Roxb.) Bosser) Berdasarkan Umur Tegakan Di
Wilayah Baturraden. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto. Jawa
Tengah.
Prasetyo, B.H. dan Suriadikarta, D.A. 2006.Karakteristik, Potensi dan Teknologi
Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering
diIndonesia.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
LahanPertanian, Balai PenelitianTanah. http://pustaka.litbang.deptan.go.
id/publikasi.pdf [18 Desember 2011].
Pratiwi.2003. Prospek Pohon Jabon Untuk Pengembangan Hutan Tanaman.Buletin
Penelitian Kehutanan.Vol. 4:62-66.

31
Purwaningsih, S. 2007. Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan
Kota di Kebun Raya Bogor. Fakultas Kehutanan, IPB. Bogor.
Seiler, W., dan J., Hahn. 2001. The Natural and Anthropogenic Greenhouse EffectChanging Chemical Composition of the Atmosphere due to Human Activities.
Pp.116-122 in Climate of the 21 Century:Changes and Risk: Scientific Facts
(JL Lozán, H Graßl, and P Hupfer, eds.). Wissenschaftliche Auswertungen,
Hamburg.
Sinambela, T. S. P. 2006. Kemampuan Serapan Karbondioksida 5 (lima) Jenis
Tanaman Hutan Kota. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sitompul SM, dan Guritno B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada
University Press.Yogyakarta.
Sudiana, E., N. Hanani AR., B. Yanuwiadi, dan Soemarno. 2009. Pengelolaan Hutan
Rakyat Berkelanjutan Di Kabupaten Ciamis.Agritek.Vol. 17 No. 3. pp: 543555.
Sutrian Y. 1992. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan tentang Sel dan jaringan.
Rineke Cipta. Jakarta.
Taiz L and Zeiger E. 1991.Plant Physiology. Tokyo. The Benyamin/Cumming
Publishing Company Inc. p: 219-247.
Widyastama, R., 1991. Jenis Tanaman Berpotensi untuk Penghijauan Kota. Kompas
11Juli 1991.

32

LAMPIRAN

33
Lampiran 1.Data luas Daun dalam 30 gram daun Jabon yang diambil pada
pukul 04.00 WIB
Umur (tahun)

1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 – 5

Ulangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Luas Daun (cm2)
1606,23
1568,83
1543,90
2354,29
2759,48
1760,00
2516,36
1323,64
1857,66
1583,38
1506,49
1313,25
1793,25
1760,00
2809,35
1722,60
1664,42
1851,43
2175,58
1882,60
1720,52
1751,69
1624,94
1930,39
1892,99

34
Lampiran 2.Data luas Daun dalam 30 gram daun Jabon yang diambil pada
pukul 11.00 WIB
Umur (Tahun)

1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 – 5

Ulangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Luas Daun (cm2)
1710,13
1749,61
1629,09
2200,52
2250,39
1473,25
1585,45
1388,05
1745,45
1730,91
1639,48
1541,82
1487,79
2335,58
1988,57
1437,92
1776,62
1697,66
1714,29
1730,91
1726,75
1755,84
1629,09
1942,86
1895,06

35
Lampiran 3. Data Persentase Dan Massa Karbohidrat Untuk Setiap Ulangan
Pada Pukul 04.00 dan 11.00
Umur
Jabon
(tahun)
1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 - 5

Persentase
karbohidrat
Ulangan
04.00
11.00
WIB
WIB
1
51,96
64,21
2
54,41
66,42
3
69,6
76,95
4
48,03
51,47
5
45, 34 48,52
1
38,23
45,58
2
69,6
77,44
3
48,03
54,16
4
50,73
52,69
5
48,28
55,63
1
46,81
56,61
2
32,59
62,25
3
56,86 67,4
4
38,48
57,84
5
39,7
53,67
1
38,72
48,77
2
52,2
62
3
33,08
51,22
4
59,8
69,36
5
58,33
70,34
1
40,93
52,94
2
57,84
71,84
3
41,42
56,12
4
51,22
69,85
5
50,98
70,26

Massa Karbohidrat
04.00 WIB

11.00 WIB

15,59
16,32
20,88
14,41
13,6
11,47
20,88
14,41
15,22
14,48
14,04
09,78
17,06
11,54
11,91
11,62
15,66
09,93
17,94
17,56
12,28
17,35
12,43
15,37
15,29

19,26
19,92
23,09
15,44
14,56
13,68
23,23
16,25
15,81
16,69
16,98
18,67
20,22
17,35
16,1
14,63
18,6
15,37
20,81
21,1
15,88
21,54
16,84
20,96
22,28

36
Lampiran 4. Data Massa Karbondioksida Untuk Setiap Ulangan Pada Pukul
04.00 dan 11.00
Umur (Tahun)

1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 – 5

Ulangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Massa Karbondioksida (CO2) (g)
04.00 WIB
11.00 WIB
22,87
28,25
23,94
29,22
30,62
33,87
21,13
22,65
19,95
21,35
16,82
20,06
30,62
34,07
21,13
23,83
22,32
23,19
21,24
24,48
20,59
24,90
14,34
27,38
25,02
29,66
16,93
25,45
17,47
23,61
17,04
21,46
22,97
27,28
14,56
22,54
26,31
30,52
25,75
30,95
18,01
23,29
25,45
31,59
18,23
24,70
22,54
30,74
22,43
32,68

37
Lampiran 5.Daya Serap CO2 per Luas Daun ( x 10-4 g/cm³)
Umur (Tahun)

1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 – 5

Ulangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Daya Serap CO2 per Luas Daun ( x 10-4g/cm³)
04.00 WIB
11.00 WIB
142.35
165.18
152.57
166.99
198.36
207.88
89.77
102.91
72.28
94.89
95.58
136.19
121.70
214.90
159.67
171.70
120.17
132.85
134.13
141.42
136.69
151.90
109.23
177.60
139.53
199.33
96.17
108.95
62.18
118.75
98.94
149.22
137.99
153.55
78.66
132.79
120.94
178.04
136.80
178.79
104.68
134.88
145.27
179.92
112.19
151.61
116.78
158.23
118.47
172.43

38
Lampiran 6. Jumlah dan Luas Daun per Pohon
Umur (Tahun)

1 – 2

>2 – 3

>3 – 4

>4 – 5

Ulangan
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5

Jumlah Daun
per Pohon
(Helai)
137
90
80
94
111
198
252
270
200
539
308
521
276
267
204
720
920
539
669
998
1930
1992
890
1855
1132

Luas Daun per
Pohon (cm²)
227170,91
149329,87
126919,48
214075,84
278047,79
320091,43
516829,09
366077,92
360311,69
893200
484480
743744,42
452783,38
546760,52
489388,05
1137787,01
1582877,92
956480
790522,6
1924192,21
1001142,86
1280772,99
1263106,49
162021,82
208045,71

Luas Rata-rata
per Helai Daun
(cm2)
552,73
553,07
420,23
661,04
834,98
465,54
338,29
469,71
329,35
371,01
324,94
292,64
472,12
292,54
306,18
302,78
266,94
324,05
348,76
327,38
387,74
321,49
366,13
322,77
315,67