06 Pedoman Umum Alokasi Dana Desa

:!,

BUPATI BURU
PERATURAN BUPATI BURU
NOMOR Ob TAHUN 2OL4
TENTANG
PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA
I(ABUPATEN BURU TAIIUN ANGGARAN 2OI4

BUPATI BURU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan
dan pertanggunjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa

b.

c.

serta memperrnudah penerapan dan pemberian dana perlu
diatur dalam Pedoman Umum Pelaksanaan Alokasi Dana
Desa di Kabupaten Buru;

bahwa pengaturan Alokasi Dana Desa dimaksudkan sebagai
pedoman bagi setiap desa di Kabupaten Buru yang menerima
dan membelanjakan Alokasi Dana Desa yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Buru;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Alokasi Dana
Desa Kabupaten Burrr Tahun Anggaran 2014.

Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 46 Tahun t999 tentang Pembentukan
Provinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten

Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 1999 Nomor L74, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 3895) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2OOO tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999
Tentang Pembentukan Provinsi Maluku Utara, Kabupaten
Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OO0 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3961);

2.

Nomor 32 Tahun 2OA4

tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Undang-Undang


Tahun 2OO4 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 44371 Sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aSaal;

3.

5.
6.


Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2AO4 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4
Nomor 126, Taxtbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor aa34;
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2OlL tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OlL Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 523a );
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 Nomor l4O,

Tambahan kmbaran Negara Republik

Indonesia

Nomor a578);


7.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran

Negara

Republik Indonesia Nomor a857l.1'

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2OO7
tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 32 Tahun 2OO7
tentang Keuangan Desa (Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Buru Tahun 2OO7 Nomor 32);
1O. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2OlO tentang
Peningkatan Status Dusun menjadi Desa dalam Wilayah
Kabupaten Buru (Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Buru Tahun 2OlO Nomor O5);
ll.Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor O9 Tahun 2O13
tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Buru Tahun Anggaran 2Ol4 (Lembaran
Daerah Kabupaten Buru Tahun 2Ol3 Nomor 09);
12. Peraturan Bupati Buru Nomor 68 Tahun 2013 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Buru Tahun Anggaran 2OL4 (Berita Daerah
Kabupaten Buru Tahun 2OL3 Nomor 68);

Memperhatikan : Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
14Ol64O/SJ tanggal 22 Maret 2OO5 perihal Pedoman Alokasi
Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten lKota kepada
Pemerintah Desa.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAII BUPATI TENTANG PEDOMAN tmUM
PELAKSANAAN ALOKASI DAI{A DESA DI I{ABUPATEN BURU
TAIIUN AN(X}ARAN 2014.

BAB

I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
yang
dengan
ini
dimaksud
Peraturan
Bupati
Dalam
1. Daerah adalah Kabupaten Buru

2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.
g.

:

Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelen ggara Pemerintahan Daerah
Bupati adalah Bupati Buru
Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Buru
Camat adalah Kepala Kecamatan ya,ng membawahi Wilayah Desa Penerima
Alokasi Dana Desa
Kepala Desa adalah Kepala Pemerintah Desa penerima Alokasi Dana Desa
Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur

Penyelenggara Pemerintahan Desa.
Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga

yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan
Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa

10.

Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD adalah Dana ya-ng
berasal dari APBD Kabupaten Buru ya;rrg diserahkan untuk membiayai
Penyelen #araarl Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

1.

Alokasi Dana Desa Minimal yang selanjutnya disingkat ADDM adalah bagian
Alokasi Dana Desa yang pembagiannya secara merata untuk masing-masing

1


Desa.

Alokasi Dana Desa Proporsional yang selanjutnya disingkat ADDP adalah
Pembagian Alokasi Dana Desa yang pembagiannya secara Proporsional untuk
masing*slasing Desa berdasarkan nilai bobot desa yang dihitung dengan
rumus dan variabel tertentu.
13. Koefesien variabel adalah koefesien (angka) yang dimiliki oleh Desa untuk
setiap variabel tertentu.
12.

14.

Surat Pertanggungjawaban yang selanjutnya disingkat SPJ adalah Surat

Pertanggungjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa yang dibuat oleh Desa
penerima Alokasi Dana Desa.
L5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa adalah Rancangan Keuangan
Tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan melalui Peraturan Desa.

BAB

II

MAKSUD, TUJUAI{, SASARAN, PRTNSIP
DAI{ AZAS AI,OI{ASI DAI{A DESA

Bagian Pettama
Maksud
Pasal 2

Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai

penyelenggaraan
pemerintahan, Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Desa

Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3

I\rjuan pelaksanaan Alokasi Dana Desa, antara lain :
a. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan
pelayananan Pemerintahan, Pembangunan

dan Kemasyarakatan

sesuai

kewenangallnya;

b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di Desa dalam
menJrusun rencana, melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan,
memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif sesuai

c.
d.
e.

dengan potensi desa;
Meningkatkan pemerataan pendapatan, keseimbangan kerja dan kesempatan
kerja bagi masyarakat Desa;
Menumbuhkembangkan dinarnika masyarakat dalam rangka pemberdayaan
masyarakat; dan
Menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotqng royong dan swadaya
masyarakat.
Bagian Ketiga

Sasaran
Pasal 4
Sasaran utama Alokasi Dana Desa adalah :
a. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
b. Meningkatkan kwalitas pelayanan mas5rarakat;
c. Meningkatkan pelaksanaan Pembangunan Desa; dan
d. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat desa.

Bagian Keempat
Prinsip
Pasal 5

Prinsip-prinsip pengalokasian Alokasi Dana Desa antara lain :
a. Pengelolaan Keuangan Alokasi Dana Desa merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa;
b. Seluruh kegiatan yang didanai oleh Alokasi Dana Desa direncanakan,
dimusyawarakan antara pemerintah desa dengan masyarakat dan
dituangkan dalam Peraturan Desa tentang APB Desa, dilaksanakan dan
dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan komponen masyarakat di Desa;
c. Seluruh kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi,
teknis dan hukum; dan
d. Aloksi Dana Desa harus dilakukan secara hemat, terarah dan terkendali;
e. Alokasi Dana Desa tidak diperbolehkan untuk ganti rugi tanah dan
bangunan-bangunan yang tidak memiliki nilai manfaat ekonomis dan sosial.
Bagian Kelima
Asas
Pasal 6

Aloksi Dana Desa untuk setiap desa ditentukan berdasarkan asas merata yaitu
pembagian Alokasi Dana Desa yang besarnya sama untuk setiap Desa yang
diperoleh dari pagu Elnggaran Alokasi Dana Desa Kabupaten dibagi jumlah
seluruh Desa se Kabupaten yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Minimal
(ADDM).

BAB

III

PENENTUAN BESARAIT ALOI{ASI DANA DESA
Pasal 7

1.

2.
3.

Besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima oleh masing-masing Desa adalah
Jumlah Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM).
Besarnya A,lokasi Dana Desa Minimal (ADDM) yang diterima oleh masingmasing Desa adalah jumlah Pagu Anggaran ADD Kabupaten dibagi dengan
jumlah seluruh Desa Se-Kabupaten Buru.
Jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten
Buru untuk Tahun Anggaran 2Ol4 sebesar Rp. 4.100.000.000,- (Empat
milyar seratus juta rupiah) yang pembagiannya dilakukan secara merata
kepada 82 desa, masing-masing desa sebesar Rp. 50.OO0.0O0 (lima puluh
juta rupiah).

Pasal 8
Ketentuan tentang penetapan besaran Alokasi Dana Desa masing-masing desa
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB tV
KETENTUAN PENGGUNAAN ANGGARAN ALOI(ASI DANA DESA
Pasal 9

Penggunaan Alokasi Dana Desa terbagi menjadi 2 yaitu untuk penyelenggaran
Pemerintahan sebesar 30 o/o dari total Alokasi Dana Desa dan untuk
pemberdayaan masyarakat sebesar 70 o/o dengan rincian penggunaan sebagai

berikut :
1) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar 30
digunakan sebagai berikut :

o/o

{tiga puluh persen ) dapat

a. Belanja Pegawai (Belanja Tidak Langsung)

2)

6.900.ooo,Rp.
1. Insentif Aparat Pemerintah Desa
1.320.000,Rp.
i. Kepala Desa Rp. 11O.OOO x 12
1.080.000,Rp.
ii. Sekretaris Desa Rp. 9O.OOO x 12
1.800.000,iii. Kaur-kaur Rp. 75.0OO x 2 x L2 Rp.
2.700.ooo,Rp.
iv. Kasi-kasi Rp. 75.O0O x 3 x 12
3.500.000,Rp.
2. Insentif BPD
4.600.000,Rp.
b. Belanja Barang dan Jasa (belanja
langsung)
750.000,Rp.
1 Biaya ATK
500.oo0,Rp.
2 Biaya Rapat
750.000,Rp.
3 Biaya Foto Copy
600.000,4 Biaya bahan bakar minyak/listrik Rp.
2.000.000,Rp.
5 Biaya Perjalanan Dinas
Pemberdayaan Masyarakat sebesar 70 o/o (tujuh puluh persen) dari Alokasi
Dana Desa yang diterima dapat dipergunakan untuk :
Membiayai sarana dan prasara.na fasilitas umum di bidang kesehatan,
pendidikan, perekonomian dan pemerintahan, biaya pembangunan desa

seperti pengadaan meubeleir, pengadaan alat-alat

komunikasi,
pembangunan gorong-gorong, pengadaan alat-alat kantor dan lain-lain
yang termasuk dalam Belanja Modal sebesar Rp. 25.OOO.OO0,- (Dua
Puluh lima Juta Rupiah);
b. Pembangunan fisik yang bersifat multi years, artinya suatu kegiatan
karena volume dan pembiayaannya besar harus dilakukan lebih dari satu
tahun anggaran;
Penguatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan yang di desa seperti PKK,
Pemuda I Kaor:ang Taruna, Penghulu, Anak dan Remaja berupa belanja
bantuan ( Belanja Tidak Langsung ) yang meliputi :
2.000.0000,RP.
1. Belanja Bantuan kepada PKK
500.ooo,2. Belanja Bantuan kepada pemuda / Rp.
Karang Taruna
1.500.000,3. Belanja Bantuan kepada penghulu / Rp.
pendeta

4. Belanja Bantuan kepada Posyandu Rp.
5. Belanja Bantuan Operasional BPD Rp'
Rp.
6. Belanja Bantuan Operasional

Perpustakaan (bagi desa tidak ada
dialihkan / ditambah untuk belanja modal)

500.o00,2.0O0.000,500.000,-

7. Belanja Bantuan pembuatan dan

Rp.

1.500.000,-

Rp.

1.500.000,-

Pendataan data Profil Desa
8. Belanja Bantuan kepada lembaga
Kemasyarakatan ( Operasional RT,
RW, LKMD)

BAB V

TIM PELAKSAI{A KEGIATAN
Bagian Pertama

Tingkat Desa
Pasal 1O

Alokasi Dana Desa dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Desa yang
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa;
(21 Tim Pelaksana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :
a. Kepala Desa sebagai Penanggung jawab dan sebagai pengguna Anggaran;
b. Sekretaris Desa sebagai ketua;
c. Kepala Seksi atau Kepala Urusan sebagai sekretaris;
d. Bendahara Desa sebagai Penanggung jawab administrasi Keuangan;
e. Kepala Seksi dan kepala urusan lainnya sebagai anggota
(3) Tugas Tim pelaksana desa adalah sebagai berikut :
a, Menlrusun perencanaan penggurlaan Alokasi Dana Desa yang melibatkan
BPD, LKMD dan lembaga kemasyarakatan lainnya untuk membahas
masukan dan usulan untuk dituangkan dalam Rancangan Peraturan
Desa tentang APBDesa;
b. Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa disosialisasikan kepada
masyarakat;
c. Men5rusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa untuk mendapat
persetujuan dari BPD yang selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan
(1) Penggunaan

d.
e.
f.

Desa;

Menyusun jadwal rencana pencairan dana dan melakukan administrasi
keuangan serta pertanggungiawabannya;
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan selrrruh kegiatan yang dibiayai
dari Alokasi Dana Desa;
Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa
secara periodik tiap bulan kepada Tim Pendamping Kecamatan yang
diteruskan kepada Bupati.
Pasal 11

Kepala Desa selaku penanggungj awab kegiatan, mengadak an rapat I musyawarah
untuk menJrusun jadwal kegiatan, pembagian tugas pelaksana kegiatan, kepala
desa memimpin rapat evaluasi pelaksana kegiatan yang dilaksanakan pada

minggu pertama sekurang-kurangnya
langsung oleh Kepala Desa.

1 (satu) bulan sekali dan dipimpin

Bagian Kedua

frngkat Kecamatan
Pasal 12
(1) Tim Pendamping Tingkat Kecamatan yang selanjutnya disebut tim kecamatan
d-it-etapkan derrgan keprrtrrsan Camat
(2) Tim Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat {1} terdiri dari :
Camat sebagai Penanggung Jawab ;
a.
Sekretaris Camat sebagai Ketua
b.
Kasi Pemerintahan sebagai sekretaris
c.
Kasi Pembangunan Masyarakat sebagai anggota
d.
e. Kasi Ketentraman dan Ketertiban sebagai anggota
f. Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan sebagai anggota
(3) Honorarium Tim Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat l2l, dibayar
melaiui pos anggaran Kecamatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, besaran honorarium Tim Kecarnata.n diatur lebih lanjut
dengan Keputusan Bupati;
{4} Tugas Tim Kecamatan sebagai beriirut :
a. membina dan mengkoordinasikan Musyawaratr Perencanaan
Pembangunan Desa ( Musrenbangdes ) delam
Kecamatan.
b. mengumpulkan data serta menginventarisir rencana panggunaan Alokasi
Dana Desa untuk dicek silang dengan APBDesa agar tidak terjadi tumpang
tindih pembiayaan.
c. membantu tim pelaksana desa daiam menJrusun rencana tekhnis
penggunaan Alokasi Dana Desa beserla kelengkapannya.
d. melaksanakan sosialisasi secara" luas tentang t