Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

63

BAB III
METODE PENELITIAN

Di dalam penelitian, metodologi merupakan bagian yang cukup penting.
Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui serangkaian
proses yang panjang. Kegiatan penelitian diawali dengan adanya minat untuk
mengkaji secara mendalam terhadap munculnya fenomena tertentu.
Dengan demikian maksud metodologi penelitian dalam pembahasan ini
adalah teknik, cara kerja, metode yang digunakan untuk memahami dan memecahkan
masalah dari judul “ Study Korelasi Antara Presatasi Belajar Bahasa Indonesia
Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Soal Cerita Di Smp Sore Pule Trenggalek
2009 / 2010 “.
A.

Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, peneliti mengolah data yang sudah ada dan mengambil kesimpulan
apakah antara kedua prestasi belajar tersebut mempunyai hubungan atau tidak,
atau penelitian ini juga disebut sebagai penelitian ex-postfacto yang mana disaat

peneliti memulai pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian, variabelvariabel bebasnya sudah ada atau sudah terjadi. Dalam penelitian ex-postfacto ini
keterikatan antarvariabel bebas dengan variabel bebas, maupun antarvariabel

63

64

bebas dengan variabel terikat sudah terjadi secara alami dan peneliti dengan
mengunakan metode ini ingin melacak kembali kemungkinan yang terjadi.67
Sedangkan dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan penelitian
korelasional. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan antara dua variabel
atau lebih.68 penelitian korelasi ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara dua variable yaitu prestasi belajar bahasa Indonesia dan prestasi belajar
matematika pada soal cerita. penelitian korelasi ini mempunyai tiga karakteristik
yaitu69:
a.

Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti
tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam

penelitian experiment.

b.

Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam
seting ( lingkungan ) nyata,

c.

Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang
signifikan.

B.

Populasi dan Sampel Penelitian
1.

Populasi
Populasi menurut Sukardi adalah “Anggota kelompok yang tinggal
bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan

67

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, ( Jakarta : Bumi Aksara,
2005) hal.165
68
Ibid, Hal 166
69
Ibid, Hal 166

65

hasil penelitian“.70 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto populasi adalah :
“keseluruhan subyek penelitian apabila seseorang ingin meneliti seluruh
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya juga disebut
studi populasi atau studi sensus “.71 Sedangkan menurut Moh. Papundu Tika
populasi adalah “ himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas dan
tidak terbatas”.72 Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitiannya di
Sore Pule Trenggalek yang mana masing-masing tingkat hanya terdiri satu
kelas. SMP ini beralamat di Dsn. Krajan Desa. Karanganyar Kec. Pule. Yang
berada dipinggir jalan desa. Walaupun kondisi jalannya yang naik turun tidak

mematahkan semangat anak-anak untuk menimba ilmu. Pada kelas VII
terdapat satu kelas dengan jumlah murid 20 orang anak, yang terdiri 10 lakilaki dan 10 perempuan. Sedangkan pada kelas VIII terdapat satu kelas dengan
jumlah murid 39 orang anak, yang terdiri 21 laki-laki dan 18 perempuan.
Dalam penelitian ini hanya mengambil populasi dari kelas VII dan VIII.
2.

Sampling dan Sampel
Sampling adalah pengambilan sampel dengan menggunakan metode
tertentu.73 Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampling acak secara
tradisional.

Teknik ini sama dengan teknik yang dipakai ibu-ibu dalam

kumpulan ketika arisan. Teknik tradisional ini pengambilanya sebagai berikut:

70

Ibid, Hal 53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta,2002) hal.108

72
Moh Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis , ( Jakarta : Bumi Aksara, 2006 ) Hal. 33
73
Ibid, Hal. 40
71

66

1.

Menentukan jumlah populasi. Adapun populasi dalam penelitian ini
berjumlah 59 anak.

2.

Mendaftar semua anggota populasi dalam secarik kertas yang telah di
potong-potang sesuai dengan jumlah populasi.

3.


Lalu kertas digulung kecil-kecil.

4.

Gulungan kertas dimasukkan kedalam kaleng yang telah diberi lubang
penarikan

5.

Lalu kaleng di kocak, dan mengeluarkan gulungan kertas satu persatu

6.

Nomor yang ada didalam gulungan itu yang akan dijadikan sebagai
sampel

7.

Kegiatan


tersebut

dilakukan

secara

berulang-ulang

sampai

mendapatkan 30 sampel.
Bagian yang diamati dalam penelitian disebut sampel. “ sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti “.74 Karena merupakan wakil,
tentunya ia harus merupakan memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh
populasinya. Apakah suatu sampel merupakan representasi yang baik bagi
populasinya sangat bergantung pada sejauh mana karakteristik sampel sama
dengan karakteristik populasinya.
Sedangkan menurut Sukardi “ sampel adalah sebagian dari jumlah
populasi yang dipilih untuk sumber data “.75 Jadi dalam penelitian tidak harus


74
75

Arikunto , Prosedur Penelitian ……Hal 109
Sukardi, Metodologi ………Hal 54

67

semua populasi diambil sebagai sampel. Sebagian dari populasi yang diambil
sebagai sampel sudah merupakan perwakilan dari seluruh populasi. Seperti
jika kita membuat secangkir kopi, untuk mencicipi apakah kopi tersebut
mempunyai rasa manis atau pahit, kita tidak perlu meminum secangkir kopi
tersebut sampai habis, tapi cukup mencicipinya dengan sesendok saja.
Dalam menentukan besarnya jumlah sampel, Suharsimi Arikunto
menyatakan jika jumlah populasi kurang dari 100 lebih baik semua diambil
sebagai sampel penelitian. Jika lebih dari 100 maka jumlah subyek penelitian
bisa diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih berdasarkan pertimbangan
tertentu.76 Karena pertimbangan terbatasnya biaya dan waktu maka
pengambilan sample dilakukan dengan mengambil 15 anak dari kelas VII dan
juga 15 anak dari kelas VIII. Jadi seluruhnya ada 30 obyek sample. Dalam

penelitian ini tidak memerhatikan status gender, suku, ras dan agama.
C.

Sumber Data dan Variabel Penelitian.
1.

Sumber Data
Data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan
disajikan untuk tujuan tertentu.77 Sedangkan sumber data adalah “ subyek dari
mana data diperoleh “.78 Pada penelitian ini pengambilan datanya berasal dari
DKN ( daftar kumpulan nilai ) yang diambil adalah untuk prestasi belajar
bahasa Indonesia pada semester 1 dan juga prestasi belajar bahasa Indonesia
76

Arikunto, Prosedur Penelitian……. Hal. 120
Tika, Metodologi……………….Hal. 57
78
Arikunto, Prosedur Penelitian……. Hal 114
77


68

pada ujian tengah semester 2, sedangkan untuk prestasi belajar matematika
pada soal cerita peneliti memberikan tes tulis dengan materi aritmatika sosial
materi kelas satu semester satu sebagai pembanding untuk prestasi belajar
bahasa Indonesia pada semester satu. Sedangkan sebagai pembanding prestasi
belajar bahasa Indonesia pada ujian tengah semester dua peneliti memberikan
tes tulis matematika dengan materi himpunan. DKN ini di peroleh dari
masing-masing guru bidang studi dan arsip sekolah. Kemudian data yang
diperoleh diolah sehingga menghasilkan suatu data yang utuh. Dan untuk tes
berisi tentang pertannyaan tentang soal cerita dan pemahaman siswa terhadap
symbol-simbol matematika yang awalnya berbentuk sebuah kalimat dari
bahasa Indonesia dan di ubah ke dalam symbol matematika.
2.

Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. 79 Sedangkan
yang dimaksud variable penelitian “ obyek penelitian atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian “.80 Peneliti mengambil dua variable yaitu
prestasi belajar bahasa Indonesia dan prestasi belajar matematika pada soal

cerita. Penelitian ini mencari apakah ada hubungannya prestasi belajar bahasa
Indonesia terhadap prestasi belajar matematika pada soal cerita. Peneliti
mengambil dua variable ini karena merasa tertarik dengan kedua variable
tersebut. Terutama dalam matematika pada soal cerita, didalamnya selain

79
80

Tika, Metodologi riset …….Hal 19
Arikunto, Prosedur Penelitian …… Hal 94

69

mengandung nilai matematis juga mengandung nilai bahasa Indonesia karena
untuk mengerjakan soal cerita memerlukan penalaran dan analisis yang
menggunakan bahasa Indonesia. Dalam penelitian ini prestasi belajar bahasa
Indonesia sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika sebagai
variabel terikatnya.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengolah data yang
sudah ada dan menganalisis apakah ada hubungan antara variable yang satu
dengan variable yang lainnya. Dan pengolahan data ini menggunakan teknik
statistic. Dan untuk mengukur kevalitan suatu data biasanya pengukuran
kuantitatif menggunakan pengukuran nominal, ordinal, interval, dan ratio.
D.

Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1.

Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, metode merupakan suatu hal yang mutlak
kebenarannya, sebab ilmiah atau tidaknya suatu tulisan tergantung pada pokok
pikiran yang dikemukakan dan disimpulkan yang dilandasi oleh factor-faktor
yang didapat secara obyektif dan berhasil lolos dari berbagai hasil pengujian.
Menurut Suharsimi Arikunto metode pengumpulan data adalah “cara
memperoleh data”.81 Agar dalam penelitian nantinya diperoleh informasi dan
data-data yang sesuai dengan topic yang diteliti, maka peneliti menggunakan
beberapa metode antara lain :

81

Ibid, Hal. 126

70

a.

Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 82
Sedangkan purwanto mengatakan tes adalah sekumpulan butir yang
merupakan sampel dari populasi butir yang mengukur perilaku tertentu
baik berupa keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, bakat dan sebagainya
dimana dalam penyelengaraanya siswa didorong untuk memberikan
penampilan maksimalnya.83
Dengan metode ini peneliti mendapatkan data atau hasil berupa nilai
dari kumpulan nilai yang sudah ada, dan untuk data matematika peneliti
menggunakan metode tes sebagai instrumennya. kemudian nilainya diolah
untuk mengetahui apakah ada hubungannya antara prestasi belajar bahasa
Indonesia dan prestasi belajar matematika pada siswa di SMP Sore Pule
Trenggalek.

b.

Metode interview
Metode

interview

atau

wawancara

merupakan

metode

pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan
sistematik dan berlandaskan pada masalah, tujuan, dan hipotesis
penelitian.84 Sedangkan menurut Slameto interview atau wawancara
82

Ibid. Hal 127
Purwanto, Evaluasi Hasil belajar ………Hal 65
84
Tika, Metodologi Riset……..Hal. 62
83

71

adalah “ suatu teknik untuk mendapatkan data dengan mengadakan
hubungan langsung bertemu muka dengan obyek yang akan diteliti.85
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari pihak sekolah
tentang sejarah berdirinya sekolah dan data lain yang relevan dari pihak
sekolah. Dalam melaksanakan metode ini peneliti melaksanakan
wawancara langsung dengan bapak Supri selaku TU di SMP Sore Pule.
c.

Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan
bersumber pada tulisan.86 Atau dapat dikatakan metode dokumentasi
dalam pelaksanaannya peneliti harus menyeleksi benda-benda tertulis
seperti data keadaan siswa, data tentang keadaan guru, struktur organisasi,
sarana dan prasarana dan sebagainya.

2.

Instrumen Pengumpulan Data
Di dalam penelitian seseorang biasanya menggunakan bermacammacam metode, adapun dalam pelaksanaannyadiperlukan alat Bantu yang
disebut dengan instrument.
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa instrumen penelitian sebagai
alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.87
85

Slameto, Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Bina Aksra, 1988 ). Hal. 131
Arikunto, “Prosedur Penelitian…..” Hal. 206
87
Arikunto, Prosedur Penelitian…….Hal 126
86

72

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1.

Pedoman test tertulis, atau istrumen soal.
Yaitu alat bantu yang berupa soal-soal test tertulis yang digunakan
untuk memperoleh nilai sebagai alat ukur dalam penelitian. Dalam hal ini
peneliti memberikan tes tertulis yang berbentuk soal uraian untuk
pelajaran matematika pada soal cerita. Tes uraian adalah salah satu jenis
tes hasil belajar yang memiliki karakteristik (1) tes ini berbentuntuk
pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa uraian, (2) bentuk
pertannyaan ini menuntut kepada testee untuk memberikan penjelasan,
komentar, penafsiran, membandingkan dan sebagainya, (3) jumlah soalnya
umumnya terbatas, berkisar antar lima sampai dengan sepuluh butir. 88
Hasil dari test tertulis tersebut nantinya akan diolah sedemikian rupa oleh
peneliti untuk mencari hubungan antara prestasi belajar bahasa Indonesia
dengan prestasi belajar matematika pada soal cerita. Yang mana nantinya
prestasi belajar matematika akan dipersempit lagi cakupannya dengan
mengambil materi aritmatika sosial dan juga himpunan. Materi tersebut
dibuat tes yang berbentuk uraian. Didalam materi aritmatika sosial dan
juga himpunan disini membahas soal yang berupa soal cerita, yang
membutuhkan pemahaman bahasa Indonesia yang baik.

88

100

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008 ) hal.

73

Dalam penyusunan tes tertulis yang berbentuk soal uraian yang akan
dijadikan tes hasil belajar untuk matematika pada soal cerita maka tes
dinyatakan baik jika memenuhi empat cirri yaitu :
1.
2.
3.
4.

Valid
Reabel
Obyektif
Praktis89
Tes hasil belajar yang baik harus bersifat valid atau memiliki

validitas. Jadi sebuah tes bisa dikatakan valid apabila tes tersebut dengan
secara tepat, secara benar, secara shahih, atau secara abash dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur.atau bisa dikatakan sebuah tes
dinyatakan valid setelah dapat mengukur atau mengungkapkan hasil-hasil
belajar yang telah dicapai oleh peserta didik, setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Dan untuk menentukan apakah tes ini valid atau belum peneliti
menggadakan penganalisisan dengan cara pengujian validitas tes secara
rasional, atau penagnalisisan dengan menggunakan logika. Dan dalam tes
ini untuk menentukan apakah sebuah tes sudah bisa dikatakan memiliki
validitas rasional atau belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi
yaitu dari segi isinya dan dari segi susunannya. 90 Tapi peneliti dalam hal
ini hanya menelusuri dari segi validitas isi saja.
a.
89
90

Ibid, Hal 93
Ibid, Hal 164

Validitas isi

74

Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang
diperoleh

setelah

dilakukan

penganalisisan,

penelusuran,

atau

pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar
tersebut.
Validitas ini umumnya ditentukan melalui pertimbangan para
ahli. Tidak ada formula matematis untuk menghitung dan tidak ada
cara unruk menunjukkan secara pasti. Dan untuk menganalisis apakah
tes ini valid dari segi isinya maka peneliti berdasarkan keterangan
diatas, menemui guru matematika dan guru bahasa indonesia. Peneliti
meminta pendapat kepada guru matematika apakah soal cerita yang
diujikan sudah menonjolkan unsur

matematisnya atau belum.

Sedangkan kepada guru bahasa Indonesia peneliti menanyakan apakah
soal yang akan diujikan tersebut sudah memakai kalimat yang sesuai
dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) atau belum, dan dalam
penyusunan soal ini bertele-tele atau tidak. Mulanya guru diminta
memeriksa dan mencermati setiap item yang akan divaliditasi. Setelah
itu diminta untuk mengoreksi semua item. Guru memberikan
pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut bisa menggambarkan
cakupan isi yang hendak diukur. Setelah diadakan perbaikan guru
menyatakan bahwa tes tersebut valid, dan mempunyai validitas tinggi.
Selain keterangan kevalidan dari guru mata pelajaran bahasa
Indonesia dan guru matematika peneliti juga menguji kevalidan soal

75

matematika pada soal cerita dengan menggunakan rumus r xy ( rumus
korelasi product moment sebagai berikut :
r xy =

NXY  (X ).(Y )
2

{NX  (X ) 2 }.{NY 2  (Y ) 2 }

Dengan kriteria korelasi koefisien sebagai berikut :91
0, 00 – 0, 20
0, 20 – 0, 40
0, 40 – 0, 70
0, 70 – 0, 90
0, 90 – 1, 00

: sangat rendah ( hampir tidak ada korelasi )
: korelasi rendah
: korelasi cukup
: korelasi tinggi
: korelasi sangat tinggi ( sempurna )

Syarat yang kedua tes hasil belajar dikatakan baik jika sudah
memiliki reabilitas. Maka sebuah tes belajar dikatakan reabel apabila hasil
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan tes tersebut secara
berulang-ulang terhadap subyek yang sama, senantiasa menunjukkan hasil
yang tetap sama atau sifatnya ajeg dan stabil. 92 Untuk pengujian
kereabilitasan soal uraian peneliti menggunakn Alpha, adapun rumus
alpha yang dimaksud adalah : 93
r 11

2
 n  S i 
1

=

S t2 
 n  1 

Dimana : r 11

91

= koefisien reabilitas tes

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2008 ) Hal. 139
92
Ibid, Hal 95
93
Ibid, Hal. 208

76

n

= Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam
tes

1

= Bilangan konstan

S i2

= jumlah variabel skor dari tiap-tiap butir item

S t2

= Variabel total

2
Dan untuk memperoleh S i dengan menggunakan rumus yang

tertera dibaewah ini. Karena soal yang akan di uji reabilitasnya berjumlah
5 butir soal uraian maka rumus dapat ditentukan sebagai berikut :

S i2 S i21  S i2 2  S i2 3  S i2 4  S i2 5
2

2

Sedangkan S i 1 sampai dengan S i
2
i 1

S i21 = X 

 X i1  2
N

5

menggunakan rumus :

demikian sampai nomor lima.

N
N

= jumlah soal

Sedangkan syarat atau cirri yang ketiga adalah tes hasil belajar baik tes
tersebut bersifat obyektif, tes obyektif yaitu apabila tes tersebut disusun
dan dilaksanakan “ menurut apa adanya “. 94 Apa adanya disini terkandung
pengertian bahwa pekerjaan koreksi, pemberian skor dan penentuan
nilainya terhindar dari unsure-unsur subyektifitas yang melekat pada diri
penyusun tes. Untuk menghindari semua itu maka setiap pengkoreksian
soal matematika pada soal cerita yang telah diujikan. Peneliti menutup
94

Ibid, Hal. 96

77

nama dan nomor absent siswa, agar semua itu terhindar dari unsure
subyektifitas.
Sedangkan cirri yang keempat adalah tes hasil prestasi harus bersifat
praktis. Bersifat praktis mengandung pengertian bahwa tes hasil belajar
tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah, karena tes tersebut bersifat
sederhana, dan lengkap. Lengkap dalam arti tes tersebut sudah dilengkapi
dengan petunjuk mengenai cara mengerjakannya, dan sebagainya.
Hasil dari tes uraian soal cerita pada matematika ini nantinya akan
dijadikan pembanding untuk mencari apakah ada hubungan antara prestasi
belajar bahasa Indonesia dengan prestasi belajar matematika pada soal
cerita.
2.

Pedoman dokumentasi
Yaitu alat bantu yang digunakan peneliti untuk pengumpulan datadata seperti data siswa, data kumpulan nilai yang dimiliki guru mata
pelajaran bahasa Indonesia dan buku kepustakaan yang berkaitan dengan
variabel.

E.

Analisis Data.
Analisis data menurut Moleong adalah proses analisa data di mulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu :
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dengan catatan lapangan,
dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainnya.

78

Sebelum data dianalisis untuk mencari hubungan antara prestasi
belajar bahasa Indonesia dengan prestasi belajar matematika pada soal cerita.
Peneliti menganalisis data untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa dengan
memakai rumus sebagai berikut :
M X / My =

X
N

Dengan kriteria sebagai berikut :
85 ≤ χ ≤ 100
71 ≤ χ ≤ 84
55 ≤ χ ≤ 70
31 ≤ χ ≤ 54
0 ≤ χ ≤ 30

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Kurang Baik

Analisis data ini menggunakan korelasi product moment :

rxy 

 x  y 
 N . x   x    N . y   y  
N . xy 
2

2

2

2

Keterangan :
rxy

= koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

x

= nilai variabel x (variabel bebas yaitu prestasi belajar bahasa
Indonesia)

y

= nilai variabel y ( variabel terikat yaitu prestasi belajar matematika)

N

= jumlah yang diselidiki

Σ

= jumlah nilai.
Penelitian korelasi mencakup kegiatan pengumpulan data untuk

menentukan adakah hubungan antarvariabel. Jika ada hubungan, berapa derajat

79

hubungan antara dua variabel atau lebih, derajat hubungan dituliskan sebagai
koefisien korelasi yang diberi symbol matematika ( r ). Dan untuk menentukan
besarnya hubungan hasil r hitung kemudian dikuadratkan ( r 2 )Hubungan
variabel dinyatakan dalam harga r yang mempunyai nilai dari -1 sampai +1. nilai
negatif atau (-) arah dua variabel bertolak belakang. Nilai positif (+) menunjukkan
arah perubahan variabel pada arah yang sama.95
Untuk mengecek nilai r yang diperoleh itu signifikan atau tidak yaitu
dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r dalam tabel product moment
atas dasar taraf signifikan 5%
Adapun norma atau aturan pengujian dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r hitung r tabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis nihil

a.

( Ho) ditolak sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Jika r hitung r tabel pada taraf signifikan 5% maka hipotesis nihil

b.

( Ho) diterima sehingga alternatif (Ha) ditolak.96

F.

Prosedur Penelitian.
1.

Tahap Persiapan
a.

Memberikan surat keterangan penelitian kepada kepala
sekolah sebagai surat permohonan izin penelitian yang diadakan di SMP
Sore Pule

95
96

Sukardi, Metodologi Penelitian….., Hal. 167
Arikunto, Prosedur Penelitian….., Hal. 245

80

b.

Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan juga guru bidang
studi yang pelajarannya akan diteliti. Dalam rangka untuk mengetahui
kondisi dan lokasi serta bagaimana kondisi peserta didik yang akan
diteliti.

2.

Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peneliti bekerja sama dengan guru bidang studi pelajaran yang prestasi
peserta didiknya akan diteliti. Peneliti juga bekerja sama dengan guru bidang
studi untuk memberikan tes tulis yang telah dibuat oleh peneliti.

3.

Pengumpulan Data
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data dilapangan
dengan menggunakan metode yang telah disebutkan. Sehingga data terkumpul
dan kemudian dianalisa sesuai petunjuk yang berlaku.

4.

Tahap Akhir

Meminta surat bukti dari kepala sekolah setempat bahwa penelitian telah dilaksanak

Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA METAKOGNITIF SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KELAS VIII SMPN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 30

KORELASI ANTARA METAKOGNITIF SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA KELAS VIII SMPN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 26

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 4 1

Studi Korelasi antara Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Prestasi Belajar Matematika pada Soal Cerita di SMP Sore Pule Trenggalek 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16