PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2014) | M. Shabri | Jurnal Administrasi Akuntansi : Program Pascasarjana Unsyiah 89

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 Pages

ISSN 2302 - 0164
pp. 58 - 66

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE KEUANGAN DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
2005-2014)
Muhammad Zaki1, Islahuddin2, M. Shabri2
Master of Accounting Post graduate Program of Syiah Kuala University in Banda Aceh
2)
Lecture of Accounting Post graduate Program of Syiah Kuala University in Banda Aceh
Diterima : 22/04/2016 Reviewer : 29/06/2016 Dipublish : 10/08/2017
1)

Abstract: The objective of this research is to examine and analyze the influence of profitability, financial
leverage, and company size, both partially and simultaneously on stock prices of various manufacturing

companies listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) during the period 2005-2014. In this study, there were
69 manufacturing companies investigated and sampling methodology selected was purposive sampling. Data
were analyzed with multiple regression model. Results showed that Return on Assets (ROA), Debt to Equity
Ratio (DER), and size of a company had significant influences on the stock prices, simultaneously. Furthermore,
based on partial analysis that ROA and company size had positive and significant influences on the stock prices
meanwhile, DER had no influence.
Keywords: Return On Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), company size, and stock prices.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage
keuangan, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2014, baik secara simultan maupun parsial. Dalam studi ini, ada 69
perusahaan manufaktur yang diteliti dan metode sampling yang dipilih adalah purposive sampling. Data
dianalisis dengan menggunakan model regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Return on
Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Ukuran Perusahaan (UP) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham secara simultan. Kemudian, berdasarkan analisis parsial bahwa ROA dan UP berpengaruh
positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan DER tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Kata Kunci: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Ukuran Perusahaan (UP), dan Harga Saham.

PENDAHULUAN
Perusahaan
manufaktur

dalam
perkembangan Bursa Efek Indonesia memiliki
peran yang dominan dan menarik perhatian
investor atau para pemilik modal untuk
berinvestasi di pasar modal. Untuk melihat
perkembangan perusahaan manufaktur dapat
dilihat dari pertumbuhan internal perusahaan,
salah satunya melalui kinerja keuangan.
Darmadji dan Fakhruddin (2006) menyatakan
bahwa: Kinerja perusahaan yang sudah gopublic
biasanya
tergambarkan
melalui
perkembangan harga saham di pasar modal.
Perusahaan dengan

-58

Volume 6, No. 2, Mei 2017


kinerja yang baik akan diikuti dengan
peningkatan permintaan atas sahamnya.
Harga saham adalah nilai saham yang
ditentukan oleh kekuatan penawaran jual-beli
saham pada mekanisme pasar tertentu dan
merupakan harga jual dari investor yang satu ke
investor lainnya. Fenomena naik turunnya
harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor
internal perusahaan, maupun faktor eksternal.
Pergerakan harga saham ini akan terus dipantau
oleh investor dan calon investor, karena harga
saham akan mempengaruhi keuntungan yang
akan diperoleh. Semakin tinggi harga saham
suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula
nilai perusahaan tersebut. Saham menjadi salah
satu alternatif yang menarik bagi investor untuk

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas of Syiah Kuala
dijadikan objek investasi dan merupakan salah

satu instrument pasar keuangan yang paling
popular. Investor terlebih dahulu melakukan
penilaian atas saham-saham yang akan dipilih,
sehingga memberikan keuntungan yang optimal
dimasa depan.
Martalena dan Maya (2011) menyatakan
bahwa: Di pasar sekunder, penawaran dan
permintaan yang membentuk harga saham bisa
dipengaruhi oleh faktor yang bersifat mikro
yaitu kinerja perusahaan dan industri dimana
perusahaan tersebut bergerak, maupun faktor
yang bersifat makro yaitu tingkat suku bunga,
inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor nonekonomi seperti kondisi sosial dan politik.
Salah satu cara untuk menilai kinerja
suatu perusahaan dapat dilakukan dengan
menganalisis laporan keuangan perusahaan
dengan menggunakan rasio-rasio keuangan,
seperti; profitabilitas, leverage keuangan, dan
ukuran perusahaan. Rasio profitabilitas
merupakan suatu penilaian kinerja keuangan

perusahaan yang digunakan untuk mengukur
tingkat
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dari investasi yang
dilakukan. Apabila laba suatu perusahaan
meningkat, harga saham perusahaan tersebut
juga akan meningkat.
Rasio leverage merupakan gambaran
kemampuan perusahaan untuk menggunakan
aktiva yang mempunyai beban tetap (fixed
assets fund) untuk memperbesar tingkat
penghasilan bagi para pemilik perusahaan.
Asnawi dan Wijaya (2005) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan merupakan variabel yang
digunakan sebagai pertimbangan dalam
penelitian keuangan, hal ini dikarenakan
banyaknya keputusan atau hasil keuangan
dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Secara

umum biasanya size diproksikan dengan total
assets.
Berdasarkan latar belakang penelitian
yang telai diuraikan sebelumnya, maka peneliti
mengajukan hipotesis bahwa: “Profitabilitas,
Leverage Keuangan, dan Ukuran Perusahaan

mempunyai pengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2005-2014”.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian
ini adalah: (1) untuk menguji apakah
profitabilitas, leverage keuangan, dan ukuran
perusahaan secara simultan terhadap harga
saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20052014. (2) untuk menguji apakah profitabilitas
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2005-2014. (3) untuk
menguji

apakah
leverage
keuangan
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2005-2014. (4) untuk
menguji
apakah
ukuran
perusahaan
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2005-2014.

METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Harga saham yang digunakan adalah
harga pasar saham pada penutupan akhir
tahun yang diukur dengan nilai mata uang
selama periode 2005-2014.

a. Profitabilitas merupakan suatu
indikator kinerja yang digunakan untuk
memiliki kinerja manajemen dalam
mengelola kekayaan perusahaan yang
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan.
Secara garis besar, laba yang dihasilkan
perusahaan berasal dari penjualan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Pengukuran profitabilitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Return on Assets
(ROA). Rasio profitabilitas bertujuan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari modal-modal yang
digunakan untuk operasi perusahaan. Return on
Assets (ROA), merupakan rasio yang mengukur
Volume 6, No. 3, Agustus 2017

- 59

Jurnal Megister Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
seberapa besar laba bersih yang dapat diperoleh
dari seluruh kekayaan yang dimiliki
perusahaan.
Profitabilitas berkaitan dengan penilaian
kinerja perusahaan yang mencerminkan
efektifitas dan efisiensi perusahaan mencapai
sasarannya. Profitabilitas dihasilkan perusahaan
dalam kaitannya dengan ukuran perusahaan
yang diukur berdasarkan perputaran total
assets, modal jangka panjang atau jumlah
pekerja. Tujuan profitabilitas berkaitan dengan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan yang optimal sehingga shareholder
dan pemegang saham akan tetap menjadi
penyedia modal pada perusahaan tersebut. Pada
umumnya perusahaan yang dipilih para investor
untuk berinvestasi adalah perusahaan yang
mampu menghasilkan profit tinggi.
ROA yang positif menunjukkan bahwa

dari total aktiva yang dipergunakan perusahaan
untuk beroperasi, mampu memberikan laba bagi
perusahaan tersebut. Sebaliknya, ROA yang
negatif menunjukkan bahwa total aktiva yang
digunakan perusahaan mengalami kerugian.
Dendawijaya (2005) menyatakan bahwa:
Perusahaan yang memiliki ROA yang tinggi
akan menarik investor untuk menanamkan
modalnya
karena
dianggap
berhasil
menghasilkan laba yang tinggi dan akan
berdampak pada dividen yang akan diterima
oleh investor. Semakin banyak yang tertarik
terhadap kinerja perusahaan tersebut, maka
permintaan terhadap saham perusahaan tersebut
akan meningkat, dan harga saham perusahaan
juga menjadi naik.
Menurut Riyadi (2006), “ROA adalah

perbandingan antara keuntungan sebelum biaya
bunga dan pajak (EBIT = Earning Before
Interest and Taxes) terhadap seluruh aktiva atau
kekayaan perusahaan”.
b. Menurut Martono dan Harjito (2008),
“Leverage keuangan merupakan penggunaan
dana terhadap beban tetap dengan harapan
penggunaan dana tersebut akan memperbesar
pendapatan per lembar saham/ Earning Per
Share”. Rasio leverage merupakan rasio yang
- 60

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
Ada beberapa rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat leverage suatu perusahaan
yaitu debt to equity ratio, times interest earned
dan debt service coverage (Husnan dan
Pudjiastuti, 2006). Rasio leverage menunjukkan
seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh pihak
luar dengan kemampuan perusahaan yang
digambarkan
oleh
modal.
Rasio
ini
berhubungan dengan keputusan pendanaan
dimana perusahaan lebih memilih pembiayaan
hutang dibandingkan modal sendiri.
Rasio ini menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham kepada
pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio,
semakin rendah pendanaan perusahaan yang
disediakan oleh pemegang saham. Leverage
yang tinggi menunjukkan komposisi tingkat
utang semakin besar apabila dibandingkan
dengan total modal sendiri, sehingga hal ini
akan berdampak pada semakin besar pula beban
perusahaan terhadap pihak eksternal. Semakin
besar nilai leverage, struktur permodalan usaha
relatif lebih banyak memanfaatkan hutang
terhadap ekuitas.
Analisis leverage yang menggunakan
Debt to Equity Ratio (DER) dapat dilihat
apakah proporsi penggunaan hutang yang
semakin besar dapat meningkatkan harga saham
atau penurunan penggunaan hutang dapat
menigkatkan harga saham. Pengukuran
leverage keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio
(DER). Rasio ini menunjukkan persentase
penyediaan dana oleh pemegang saham
terhadap pemberi pinjaman.
Cara perhitungannya sebagai berikut:
DER = Total Debt …………………. (1)
Total Equity
Sawir (2005) menyatakan bahwa: Nilai
leverage
dapat
diketahui
perbandingan
penggunaan dana perusahaan yang berasal dari
modal sendiri dengan dana yang berasal dari
pihak luar atau pinjaman, sedangkan leverage

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas of Syiah Kuala
keuangan merupakan kemampuan perusahaan
dalam menggunakan kewajiban-kewajiban
financial
yang
sifatnya
tetap
untuk
memperbesar pengaruh perubahan EBIT
terhadap pendapatan per lembar saham biasa.
c. Ukuran perusahaan dijadikan patokan
bahwa perusahaan tersebut mempunyai kinerja
bagus sehingga banyak investor melakukan
pembelian saham dengan mempertimbangkan
pangsa pasar yang relatif stabil. Mentari (2011)
menyatakan bahwa: Ukuran perusahaan ini
mengukur seberapa besar dan kecil ukuran
suatu perusahaan dengan melihat total aset pada
laporan keuangan. Semakin besar ukuran suatu
perusahaan sudah tidak diragukan lagi
perusahaan tersebut unggul dalam segi
kekayaan dan performance bagus, sehingga
akan memberikan daya tarik kepada investor
untuk percaya dan mau menanamkan modalnya
dengan membeli saham, hal ini menyebabkan
harga saham bergerak naik.
Mardiyah (2002) Ukuran perusahaan
adalah
suatu
skala
dimana
dapat
diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut
berbagai cara, antara lain; total aktiva, log size,
nilai pasar saham, dan lain-lain”. Dalam hal ini,
pengukuran yang digunakan untuk suatu ukuran
perusahaan dengan menggunakan Log terhadap
nilai Total Assets.
Size = Logo f Total Assets ………………………… 2
Adapun skema kerangka pemikiran dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Profitabi
litas
Leverage
Keuangan

Ukuran
Perusahaan

Harga
saham

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini yaitu Return on Assets
(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan
Ukuran Perusahaan (UP), secara simultan
berpengaruh terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur. Return on Assets
(ROA) secara parsial berpengaruh terhadap
harga saham, Debt to Equity Ratio (DER)
secara parsial berpengaruh terhadap harga
saham, dan Ukuran Perusahaan (UP) secara
parsial berpengaruh terhadap harga saham
pada perusahaan manufaktur.
Jenis Penelitian
Jenis data yang digunakan adalah data
sekunder berupa laporan keuangan yang
dilaporkan secara tertulis oleh masingmasing perusahaan publik di Bursa Efek
Indonesia. Semua data dalam penelitian ini
diperoleh dari Indonesia Capital Market
Directory 2015.
Cara pengumpulan data dilakukan
dengan dokumentasi, pengumpulan data
didasarkan pada catatan yang telah tersedia
di BEI dengan mengklasifikasikan data-data
laporan keuangan berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan.
Supramono dan Utami (2004)
menyatakan bahwa, “Pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling
yaitu sampel yang menyesuaikan diri
berdasarkan
kriteria
tertentu
yang
ditetapkan oleh peneliti secara objektif”.
Kriteria
yang
dipakai
dalam
pengambilan sampel ini sebagai berikut:
 Perusahaan publik sektor industri
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia selama periode 20052014.

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

- 61

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
 Perusahaan publik sektor industri
manufaktur yang pernah diberhentikan
perdagangan selama periode 20052014.
 Perusahaan publik sektor industri
manufaktur yang menghasilkan negatif
pada laporan laba-rugi selama periode
2005-2014.

Dengan kriteria tersebut di atas, dari
jumlah seratus lima puluh lima (155)
perusahaan manufaktur yang masih terdaftar
di Bursa Efek Indonesia hingga 2014 hanya
enam puluh sembilan (69) perusahaan yang
diikut sertakan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
untuk membuktikan hipotesis adalah
dengan menggunakan metode regresi linier
berganda. Dimana uji regresi linier
berganda adalah alat analisis peramalan
nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih
terhadap satu variabel terikat untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan
fungsional atau hubungan kausal antara dua
atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian
ini untuk persamaan regresi linier berganda
dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e…………(3)

dimana Y adalah harga saham, a
adalah konstanta, b1,b2,b3 adalah koefisien
regresi, X1 adalah Return on Assets (ROA),
X2 adalah Debt to Equity Ratio (DER), X3
adalah Ukuran Perusahaan (UP), dan e
adalah error.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
uji t dan uji F. Namun sebelum meregresi
data, dilakukan uji asumsi klasik terlebih
dahulu agar model regresi dapat
menghasilkan penduga yang tidak bias
(sahih), terdiri dari uji normalitas,
heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan
- 62

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

autokorelasi. Uji F-statistik digunakan
untuk menguji adanya pengaruh dari
seluruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen. Pembuktian
dilakukan dengan cara membandingkan
nilai F kritis (Ftabel) dengan nilai Fhitung yang
terdapat pada Tabel Analysis of Variance
bagian Sig.
Variabel dependen dapat dijelaskan
oleh variabel independen. R2 yang
digunakan dalam penelitian ini adalah R2
yang mempertimbangkan jumlah variabel
independen dalam suatu model atau disebut
R2 yang telah disesuaikan (Adjusted-R2).
Penelitian ini menggunakan Adjusted R2
karena jika jumlah variabel independen
yang diteliti lebih dari dua maka lebih baik
digunakan Adjusted- R2.
Uji koefisien determinasi digunakan
untuk mengetahui seberapa besar varian
dan determinasi Adjusted-R2 menunjukkan
persentase total variasi dan variabel
dependen yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen dalam model. “Nilai R2
menjauhi 0 menunjukkan bahwa variasi
variabel dependen dapat dijelaskan oleh
variasi variabel independen, sebaliknya
nilai R2 mendekati 0, maka variasi dari
variabel dependen tidak dapat dijelaskan
oleh variabel independen” (Santosa, 2000).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel 1, hasil estimasi
regresi antar variabel bebas tidak ada yang
saling
berkorelasi
karena
“tingkat
korelasinya di atas 95% dan nilai VIF
masing-masing variabel di bawah 10,
sehingga dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas” (Ghozali, 2005). Pada uji
autokorelasi, Durbin Watson sebesar 1,943
dan α = 5% (n = 690, k = 4) diperoleh d L

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas of Syiah Kuala

=1,840 dan dU =1,857. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa DW sebesar 1,943
berada diantara dU < DW < 4-dL yaitu
1,857 < 1,943 < 2,16 sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tersebut tidak
terjadi autokorelasi. Nilai F-hitung 201,517
lebih besar dari nilai F-tabel 19 yang mana
df pembilang 4, df penyebut 690, α = 5%,
berarti masing-masing variabel bebas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham, sehingga Ha1 diterima.
Namun pola hubungan variabel ROA,
DER, dan UP terhadap harga saham terlihat
lemah dikarenakan nilai adjusted-R square
hanya mampu menjelaskan 46,6% pola
pergerakan harga saham perusahaan
manufaktur, sedangkan 53,4% dipengaruhi
variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
Uji
t-statistik
dilakukan
dengan
membandingkan nilai thitung dengan ttabel
nilai signifikansi 5%, maka nilai ttabel
dengan df = 690 adalah 1,963.
Penelitian yang dilakukan oleh Wathi
(2006), menyatakan bahwa secara parsial
variabel Return on Assets (ROA)
berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham. Hasil penelitian tersebut
berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Anastasia, Gunawan, dan
Wijayanti (2003). Dalam penelitiannya,
menyatakan bahwa secara parsial Return on
Assets (ROA) tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham.
Dalam penelitian ini menghasilkan bahwa
variabel ROA berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham, sehingga
Ha2 diterima.
Penelitian yang dilakukan oleh Wathi
(2006) menyatakan bahwa secara parsial
variabel Debt to Equity Ratio (DER) yang
berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham. Hasil yang berbeda

ditunjukkan oleh Madichah (2005),
menunjukkan bahwa secara parsial variabel
Financial Leverage (FL) tidak mempunyai
pengaruh terhadap harga saham. Dalam
penelitian ini menghasilkan bahwa variabel
DER tidak berpengaruh terhadap harga
saham, sehingga Ha3 di tolak.
Tandelilin (2001) menyatakan bahwa,
“Bukti empiris paling awal mengenai
adanya
size
effect,
yaitu
adanya
kecenderungan saham-saham perusahaan
kecil yang mempunyai return yang lebih
tinggi dibanding saham-saham perusahaan
besar. Penelitian yang dilakukan terkait
dengan pengaruh ukuran perusahaan
terhadap harga saham memiliki hasil yang
berbeda”.
Suwito dan Herawaty (2005)
menyatakan pengaruh ukuran perusahaan
terhadap risiko bisnis menemukan bahwa
ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang
positif terhadap risiko bisnis. Dengan kata
lain, penelitian ini membuktikan bahwa size
perusahaan berpengaruh terhadap risiko
investasi (p. 138). Penelitian yng dilakukan
Sofilda dan Subaedi (2006), menyatakan
bahwa secara parsial ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap harga saham,
sedangkan hasil penelitian Susanto (2012),
menyatakan
bahwa
secara
parsial
menunjukkan
variabel
total
assets
berpengaruh signifikan terhadap harga
saham. Dalam penelitian ini menghasilkan
bahwa variabel UP berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham, sehingga
Ha4 diterima.

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

- 63

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Variabel

Koefisien

t-statistik

Sig-t

Tolerance Value

VIF

Regresi
Konstanta

0,302

1,399

0,162

ROA

0,051

20,639

0,000

0,985

1,015

DER

-0,001

-0,557

0,578

0,995

1,005

UP

0,387

11,068

0,000

0,990

1,010

R square = 0,468, Adj. R square = 0,466, F-Statistik = 201,507, Sig-F = 0,000, Durbin Watson =
1,943

Hasil penelitian secara simultan
ROA, DER, dan UP berpengaruh terhadap
harga saham periode 2005-2014, sehingga
H1 diterima. Selanjutnya pengaruh variabel
bebas ROA, DER, dan UP terhadap harga
saham pada nilai koefisien adjusted-R2
dalam penelitian ini yang dihasilkan sebesar
46,6%, sedangkan 53,4% dipengaruhi oleh
variabel lain. Hasil penelitian secara parsial
menunjukkan bahwa variabel ROA
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham, sehingga H2 diterima.
Penelitian ini mendukung dengan penelitian
Rinati (2012) yang menyatakan bahwa
variabel ROA berpengaruh terhadap harga
saham.
Debt to Equity Ratio (DER) tidak
berpengaruh terhadap harga saham,
sehingga H3 ditolak. Penelitian ini
mendukung dengan penelitian Anastasia,
Gunawan, dan Wijayanti (2003) yang
menyatakan bahwa variabel Debt to Equity
Ratio (DER) tidak berpengaruh terhadap
harga saham. Ukuran Perusahaan (UP)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
harga saham, sehingga H4 diterima.
Penelitian ini mendukung dengan penelitian
Mentari (2010) yang menyatakan bahwa
variabel
Ukuran
Perusahaan
(UP)
berpengaruh terhadap harga saham.
KESIMPULAN
- 64

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rasio Profitabilitas yang di ukur
dengan menggunakan ROA, rasio
leverage keuangan yang di ukur
dengan menggunakan DER, dan
ukuran perusahaan yang di ukur
dengan menggunakan log pada total
assets secara simultan berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
2. Rasio profitabilitas yang di ukur
dengan menggunakan ROA secara
parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap harga saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
3. Rasio leverage keuangan yang di
ukur dengan menggunakan DER
secara parsial tidak berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
4. Rasio ukuran perusahaan yang di
ukur dengan log terhadap nilai total
assets secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap harga saham
perusahaan
manufaktur
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saran-saran
untuk
penelitian
selanjutnya sebagai berikut:

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas of Syiah Kuala

1. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini hanya tiga variabel,
diharapkan penelitian selanjutnya
menggunakan variabel bebas lebih
banyak lagi dengan perusahaan lain,
sehingga akan menghasilkan temuan
baru.
2. Rasio
profitabilitas
selain
menggunakan ROA, dapat diukur
dengan menggunakan variabelvariabel yang lain dengan tujuan
untuk melihat seberapa besar
pengaruh yang dihasilkan terhadap
harga saham.
3. Untuk penelitian selanjutnya tidak
hanya menggunakan DER untuk
dalam melihat pengaruh perubahan
laba, tetapi dapat ditambah variabel
pengukuran
lain
agar
dapat
mengetahui peningkatan laba di
masa yang akan datang.
4. Untuk penelitian selanjutnya rasio
ukuran perusahaan tidak hanya
menggunakan log terhadap nilai
total aktiva tetapi dapat juga diukur
dengan total aktiva, nilai pasar
saham, dan mentransformasikan ke
dalam logaritma natural (Ln) agar
menghasilkan penelitian terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia,
Njo.,
Yanny Widiastuty
Gunawan., dan Imelda Wijiyanti.
(2003). “Analisis Faktor Fundamental
dan Risiko Sistematik terhadap Harga
Saham Properti Di BEJ”. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 5, 125-131.
Asnawi, Said Kelana, dan Candra Wijaya.
2005. Riset Keuangan: Pengujian-

Pengujian Empiris. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Darmadji, Tjiptono., dan Hendy M.
Fakhruddin. (2006). Pasar Modal di
Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen
Perbankan 2nd. Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Ghozali, Imam. (2005). Pengaruh Analisis
Multivariat dengan Proses SPSS.
Badan Penerbit Undip, Semarang.
Husnan, Suad., dan Eny Pudjiastuti. (2006).
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
5th. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
Madichah. 2005. Pengaruh Earning Per
Share (EPS), Dividend Per Share
(DPS) dan Financial Leverage (FL)
terhadap Harga Saham Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.
Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Mardiyah, Aida Ainul. (2002). Pengaruh
Asimetri Informasi dan Disclosure
Terhadap Cost of Capital. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, 5, 225229.
Martalena.,dan
Maya,
Pengantar Pasar
Yogyakarta.

M.
(2011).
Modal. Andi,

Martono., dan Harjito. (2008). Manajemen
Keuangan. BEPF, Yogyakarta.
Mentari, Ruttanti Indah. 2011. Dampak
ROE, NPM, CSR, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Harga Saham
Perusahaan yang Tercantum Dalam
Indeks LQ-45 BEI Periode 2010-

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

- 65

Jurnal Megister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Universitas

Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia. 2,
1-25.

Rinati, Ina. 2012. Pengaruh Net Profit
Margin (NPM), Return on Assets
(ROA), dan Return on Equity (ROE)
terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan yang Tercantum Dalam
Indeks LQ 45. Artikel-Skripsi
Universitas Gunadarma.

Supramono., dan I. Utami. (2004). Desain
Proposal Penelitian Akuntansi dan
Keuangan. ANDI, Yogyakarta.

2012. Artikel-Skripsi
Dian Nuswantoro.

Riyadi, Slamet. (2006). Banking Assets and
Liability Management (3rd ed).
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.
Santosa, Singgih. (2000). Mengolah Data
Statistik Secara Profesional. PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Sawir, Agnes. (2005). Analisis Kinerja
Keuangan
dan
Perencanaan
Keuangan
Perusahaan.
Pustaka
Gramedia Umum, Jakarta.
Sofilda, E., dan Subaedi. (2006). “Pengaruh
Ukuran Perusahaan dan Karakteristik
Kepemilikan terhadap Harga Saham
LQ-45 pada Bursa Efek Jakarta”.

- 66

Volume 6, No. 3, Agustus 2017

Susanto, Ahmad Syaiful. 2012. Pengaruh
Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas,
dan Ukuran Perusahaan terhadap
Harga Saham Perusahaan Farmasi
Di BEI. Artikel-Skripsi Universitas
Negeri Surabaya.
Suwito, Edi., dan Arleen Herawaty. (2005).
Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Tindakan
Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Jakarta. Simposium Nasional
Akuntansi VIII, Solo.
Tandelilin, Eduardus. (2001). Analisis
Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE.
Wathi, Suchitra. 2006. Pengaruh Rasio
Profitabilitas dan Rasio Leverage
terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Di B

Dokumen yang terkait

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE KEUANGAN DAN NILAI SAHAM TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Bursa Efek Indonesia)

11 163 20

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Pengaruh profitabilitas, leverage, umur, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013)

4 44 154

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay (pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay (pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 8

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, ANAK PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Anak Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran KAP terhadap Audit Delay (pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014).

0 3 18

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 4 16

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2003-2005.

0 0 13

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58