Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Survei pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2008- 2010).

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Earnings management is a form of management action to intervene in the process of preparing financial statements in order to improve their welfare as individuals and to enhance the company’s overall value.

This research was conducted with the aim to find empirical evidence of whether there is influence of the quality of audits of earnings management practices at the company went public in Indonesia. Identification of companies that make earnings management practices carried out by applying the Discretionary Accruals DeAngelo method. The size of audit quality is determined by differentiating between a large public accounting firm or big four public accounting firms and small or non-big four, the distinction is made based on the number of clients served by a KAP. The research sample consists of 55 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2008-2010 in which decision-sampled using a purposive sampling technique, but in the process changing the number of samples to 50 companies due to several reasons related to the non-fulfillment of the sample criteria.

This research was conducted by using the techniques of data collection field research, library research, and the use of SPSS software (Statistical Product Service Solutions) version 16.0. Statistical tool used is a simple regression analysis of data to see whether audit quality affects earnings management. Based on the calculation and analysis, the obtained results that negatively affect the quality of the audit practice of earnings management of 10,6%.


(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Earning management merupakan tindakan manajemen yang berupa campur tangan dalam proses penyusunan laporan keuangan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraannya secara individu maupun untuk meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan bukti empiris apakah terdapat pengaruh kualitas audit terhadap praktik manajemen laba pada perusahaan go public di Indonesia. Identifikasi terhadap perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba dilakukan dengan menerapkan Discretionary Accruals model DeAngelo. Ukuran kualitas audit ditentukan dengan membedakan antara kantor akuntan publik besar atau big four dan kantor akuntan publik kecil atau non-big four, pembedaan tersebut dilakukan berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP. Sampel penelitian ini berjumlah 55 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2010 dimana pengambilan sampelnya menggunakan teknik purposive sampling, namun dalam prosesnya jumlah sampel mengalami perubahan menjadi 50 perusahaan dikarenakan beberapa alasan yang terkait dengan tidak terpenuhinya kriteria-kriteria sampel.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data field research, studi kepustakaan, dan penggunaan software SPSS (Statistical Product Service Solution) versi 16.0. Alat statistik yang digunakan adalah analisis data regresi sederhana untuk melihat apakah kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan perhitungan dan analisis, diperoleh hasil bahwa kualitas audit berpengaruh negatif terhadap praktik manajemen laba sebesar 10,6 %.


(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8

2.1.Kajian Pustaka ... 8


(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.2. Jenis-jenis Audit ... 12

2.2.Kualitas Audit ... 14

2.2.1. Pengertian Kualitas Audit ... 14

2.2.2. Dimensi Pengukuran Kualitas Audit ... 15

2.2.3. Kantor Akuntan Publik ... 16

2.3.Laporan Keuangan ... 17

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 17

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 18

2.3.3 Pemakai Laporan Keuangan ... 18

2.3.4 Keterbatasan Laporan Keuangan ... 20

2.4 Laba ... 21

2.4.1 Pengertian Laba ... 21

2.4.2 Kualitas Laba ... 22

2.5 Manajemen Laba ... 23

2.5.1 Pengertian Manajemen Laba ... 23

2.5.2 Motivasi Manajemen Laba ... 26

2.5.3 Pola Manajemen ... 29

2.5.4 Indikator-indikator Manajemen Laba ... 30

2.5.5 Metode Pendeteksian Manajemen Laba... 32

2.5.5.1 Discretionary Accruals ... 33

2.5.5.2 Model Discretionary Accruals DeAngelo ... 34

2.6 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba ... 35


(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1.Objek Penelitian ... 42

3.2.Metode Penelitian ... 43

3.3.Pengumpulan Data ... 47

3.4.Rancangan Pengujian Hipotesis ... 49

3.5.Pemlihan Uji Statistik ... 50

3.6.Penarikan Kesimpulan ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian ... 56

4.1.1. Gambaran Umum dan Objek Penelitian ... 56

4.1.2. Pengolahan Data Awal ... 57

4.1.3. Pengujian Hipotesis ... 60

4.2.Pembahasan ... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1.Simpulan ... 74

5.2.Keterbatasan Penelitian ... 75

5.3.Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 80


(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Normal P-Plot of Unstandardized Residual ... 61 Gambar 2 Scatterplot... 63 Gambar 3 Boxplot ... 66


(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Tabel Pemilihan Sampel ... 43

Tabel II Contoh Perhitungan Discretionary Accruals ... 58

Tabel III Kolmogorov-Smirnov ... 60

Tabel IV Hasil Uji Autokorelasi-Model Summary ... 62

Tabel V Hasil Uji Heterokedastisitas-Coefficient... 63

Tabel VI Hasil uji Outliers Value ... 65

Tabel VII Variabel entered/ Removed ... 67

Tabel VIII Model Summary ... 67

Tabel IX Anova ... 67


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana (Kirschenheiter dan Melumad 2002).

Sistem akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan merupakan akuntansi berbasis akrual. Konsep akrual diyakini merupakan ukuran yang lebih baik dibandingkan pengukuran dengan konsep arus kas murni, sebab mempunyai persistensi (persistence) lebih baik dan terdapat earning power

(kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba dan meningkatkan nilai bersih perusahaan) sehingga laba dapat menjadi prediktor laba masa depan (mempunyai

predictive value), Rico Lesmana, Rudy Surjanto (2003). Melalui akuntansi akrual manajemen mempunyai pengendalian atas pengakuan beban-beban tertentu, misalnya beban riset dan pengembangan atau beban iklan. Mereka juga memiliki keleluasaan untuk mengatur waktu pengakuan pendapatan, contohnya meningkatkan pengakuan pendapatan penjualan melalui penjualan kredit atau menunda pengakuan kerugian dengan membuat cadangan kerugian.


(9)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Namun dalam prakteknya keleluasaan yang diberikan oleh standar akuntansi dalam memilih metode akuntansi untuk diterapkan dalam perusahaan serta celah yang terdapat dalam sistem akrual ini seringkali dipergunakan oleh

manajemen “nakal” untuk memoles laporan keuangan agar lebih menarik dimata

penggunanya demi kepentingan mereka sendiri, sehingga informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tidak mencerminkan informasi yang sesungguhnya. Hal ini tentu saja mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan yang diambil oleh para pengguna laporan keuangan, baik itu pihak pemegang saham, kreditor, pemerintah, serta pengguna lainnya.

Manajemen laba dapat didefinisi sebagai “intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi” (Schipper, 1989). Sering kali proses ini mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba. Modifikasi laporan keuangan ini ada yang memang diperbolehkan yaitu masih dalam koridor standar akuntansi yang berlaku umum dan ada yang diluar koridor standar akuntansi yang berlaku umum yang artinya tidak diperbolehkan. Manajemen laba dilakukan dengan tujuan untuk memberikan manfaat terhadap manajemen tersebut serta menyesatkan pemegang saham atau pemilik serta pengguna laporan keuangan lainnya. Ada beberapa strategi yang umum digunakan oleh manajemen dalam melakukan praktik manajemen laba, antara lain: increasing income, bigbath, dan

income smoothing.Increasing income dilakukan dengan mempercepat pencatatan pendapatan, menunda biaya, dan memindahkan biaya untuk periode lain untuk meningkatkan laba agar perusahaan dipandang lebih baik. Big bath dilaksanakan


(10)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha saat perusahaan mengalami kemunduran kinerja atau peristiwa saat terjadi suatu kejadian yang tidak biasa atau luar biasa, strategi ini dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode dan periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk. Income smoothing diterapkan dengan sengaja menurunkan atau menaikkan laba untuk mengurangi fluktuasi dalam pelaporan laba, sehingga perusahaan terlihat stabil atau tidak beresiko tinggi.

Dalam rangka mencegah dan mendeteksi potensi-potensi penyimpangan yang telah diuraikan di atas maka diperlukan audit atas laporan keuangan. Tidak hanya itu, audit juga dilakukan dengan tujuan evaluasi objektif dari pihak independen guna menjamin atas stabilitas dan peningkatan kinerja perusahaan. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan menggunakan pihak luar untuk memberikan pengesahan terhadap laporan keuangan. Para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh auditor mengenai laporan keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu kualitas audit merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh para auditor dalam proses audit.

Kualitas audit bukanlah merupakan sesuatu yang dapat langsung diamati. Persepsi terhadap kualitas audit selalu berkaitan dengan nama auditor. Dalam hal ini nama baik Kantor Akuntan Publik merupakan gambaran yang paling penting. Baik secara teori ataupun empirik, kualitas audit seringkali diukur dengan menggunakan ukuran Kantor Akuntan Publik. Adapun Kantor Akuntan Publik


(11)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha besar yang dipertimbangkan secara umum atas jaminan kualitas dan pengalamannya. Dikenal luas sebagai KAP Big Four yang sampai dengan tahun 2002 dikenal sebagai KAP Big Five, merupakan 4 kantor akuntan publik besar yaitu Pricewanterhouse Coopers, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan Ernst and Young. KAP Big Four merupakan empat kantor akuntan publik terbesar di Amerika Serikat yang mengaudit hampir semua perusahaan terbesar baik yang ada di Amerika Serikat maupun seluruh dunia, serta mengaudit pula banyak perusahaan yang berskala lebih kecil.

Fenomena manajemen laba yang terjadi baik di luar maupun di Indonesia sendiri seperti kasus kimia farma yang melibatkan kelalaian auditor eksternalnya, melatarbelakangi peneliti melakukan pengamatan awal terhadap laporan keuangan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008. Pengamatan awal berdasarkan penelitian pada tahun 2007 terhadap nilai diskresi akrual perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan bahwa 67 perusahaan memiliki nilai diskresi akrual positif sedangkan 26 perusahaan memiliki nilai diskresi akrual negatif. Hal ini berarti bahwa 72% dari perusahaan sampel dapat diindikasi melakukan praktek manajemen laba income increasing

dan 28% dari sampel perusahaan dapat diindikasikan melakukan praktek manajemen laba income decreasing. Hasil ini menunjukkan adanya kecenderungan terjadinya praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Beberapa penelitian yang menggunakan ukuran KAP sebagai proksi kualitas audit berhasil membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan


(12)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha kualitas antara KAP berukuran besar (Big Four) dengan KAP berukuran kecil

(Non Big Four). Hasil penelitian Lennox (1999), hasil penelitian I Putu Sugiartha Sanjaya (2008) menyimpulkan bahwa auditor berkualitas yang ditunjukkan oleh KAP yang berafiliasi dengan Big Four mampu mencegah dan mengurangi manajemen laba.

Dilatarbelakangi hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai manajemen laba dengan judul “Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Survei pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2010)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:

Apakah terdapat kualitas audit (KAP Big Four) terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:


(13)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas audit (KAP Big Four) terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan memperhatikan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini diharapjan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan bagi penulis khususnya mengenai manajemen laba, serta sebagai bahan pembanding antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan sebenarnya.

2. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manajemen laba dalam kaitannya dengan pelaporan keuangan perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi dan menghindari potensi manajemen laba pada perusahaan.

3. Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai praktek manajemen laba di lantai bursa, sehingga investor dapat melakukan analisis secara cermat dan mengambil keputusan yang tepat berkaitan dengan keputusan investasi.


(14)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca, serta menjadi bahan referensi dan perbandingan bagi semua piihak khususnya bagi rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas topik sejenis dalam penyusunan skripsinya.


(15)

74 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan perhitungan dan analisis antara kualitas audit dan manajemen laba, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan publik khususnya sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kecenderungan untuk melakukan manajemen laba. Hal ini terlihat dari komposisi perusahaan yang melakukan manajemen laba. Hasil perhitungan discretionary accruals dengan sampel penelitian 50 perusahaan selama periode 2008-2010 diperoleh 23 perusahaan melakukan praktik manajemen laba jenis income increasing dan 27 perusahaan melakukan praktik manajemen laba jenis income decreasing.

2. Terdapat pengaruh antara kualitas audit yang dinyatakan oleh dummy variable KAP dengan manajemen laba yang diukur dengan menggunakan discretionary accruals ditunjukkan dengan hasil regresi yang dilakukan dengan persamaan Y= 0,10 + (-0,22) X. Tanda negatif pada koefisien regresi (b) kualitas audit menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut negatif. Artinya, semakin baik kualitas audit yang ditunjukkan oleh kelompok KAP big four maka kecenderungan untuk melakukan praktik manejemen laba akan semakin kecil begitu pula sebaliknya. Lennox (1999) dalam penelitiannya melihat pada dua penjelasan mengenai hubungan yang positif antara ukuran KAP dan


(16)

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 75

Universitas Kristen Maranatha

kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan deep pocket yang dimiliki oleh KAP besar. Penelitiannya membuktikan kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar mempunyai insentif lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien (client-spesific rents) yang akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Selain itu karena KAP besar memiliki sumber daya atau kekayaan yang lebih besar daripada KAP kecil, maka mereka terancam oleh tuntutan hukum pihak ketiga yang lebih besar bila menghasilkan laporan audit yang tidak akurat.

3. Hasil studi ini menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata DAC (menggunakan perhitungan manual) antara perusahaan yang diaudit oleh non-big four yaiu sebesar 0.005675198 dan untuk -0,032374999 perusahaan yang diaudit oleh big four. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata DAC untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP big four, berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh non-big four memiliki kecenderungan yang lebih kecil dalam praktik manajemen laba daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP big four.

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN

Adapun beberapa keterbatasan pada penelitian ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis yang lebih baik, yaitu sebagai berikut:


(17)

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 76

Universitas Kristen Maranatha

1. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan perusahaan pada kategori manufaktur saja sebagai sampel sehingga hasil dari penelitian tidak dapat digeneralisasi pada jenis perusahaan lain seperti pertambangan, transportasi, atau telekomunikasi. Banyaknya perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya 50 perusahaan dari perusahaan yang terdaftar di BEI dalam bidang manufaktur. Lamanya tahun penelitian ini hanya 3 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2010.

2. Penelitian ini hanya mencari pengaruh kualitas audit terhadap praktik manajemen laba, tanpa mengikutsertakan faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya manajemen laba.

3. Penelitian ini hanya menggunakan ukuran kantor akuntan publik sebagai proksi kualitas audit.

5.3 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

1. Para investor agar lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya di poerusahaan-perusahaan dengan tidak melihat kondisi laba suatu perusahaan saja, mengingat adanya praktik akuntansi manajemen laba.

2. Para emiten atau perusahaan supaya lebih memperhatikan kualitas laporan keuangan yang disajikan di Bursa Efek Indonesia, agar tidak hanya memenuhi


(18)

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 77

Universitas Kristen Maranatha

standar yang ada (SAK), tetapi juga benar-benar mencerminkan keadaan yang sesungguhnya tidak semata-mata melihat kepentingan perusahaan untuk dilihat baik oleh para investor. Serta penulis menyarankan kepada perusahaan untuk dapat mempertimbangkan perbaikan sistem pengendalian terhadap pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta mekanisme pengawasan baik itu dari pihak audit internal maupun eksternal, dalam rangka mereduksi dan mencegah adanya kecenderungan praktik manajemen laba.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penulis mengemukakan saran untuk dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dalam bagian keterbatasan penelitian, serta mempertimbangkan untuk menggunakan model persamaan yang berbeda dalam menentukan besaran Discretionary Accruals, sebagai contoh dapat menggunakan model modifikasi Jones (1991).


(19)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

A.A., Arens, dam Loebbecke, J.K., Auditing: Pendekatan Terpadu Buku 1 dan 2

(Edisi ke-3), (Alih Bahasa Jusuf, AA), Salemba empat, Jakarta, 2003.

Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid Dua. Edisi Ketiga Penerbit FEUI, Jakarta, 2004.

Boynton, Johnson, Kell, 2001, Modern Auditing, jilid satu, edisi ketujuh dialihbahasakan oleh Paul A Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setio Budi: 2002, Jakarta: Erlangga.

Dahlan, Muhammad.2009. ”Analisis Hubungan Antara Kualitas Audit dengan

Diskresioneri Akrual dan Kebebasan Auditor”. Working Paper in

Accounting and Finance.

DeAngelo, L. E., (1981) Accounting numbers as market valuation substitues: a study of management buyout of public stockholders, The Accounting Review, 188: pp.400-420.

Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

I Putu Sughiarta Sanjaya, 2008. “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan

Manajemen Laba”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11 No.1, Januari


(20)

79

Universitas Kristen Maranatha Kieso, Weygant, dan Warfield, 2007. Akuntansi Intermedite, edisi keduabelas

dialihbahasakan oleh Emil Salim: 2008, Jakarta: Erlangga.

Lennox, C. (1999), “Audit quality and auditor size: an evaluation of reputation

and deep pockets hypotheses”, Journal of Business, Finance and

Accounting, Vol. 26, pp. 99-805.

Lesmana, Rico dan Rudy Surjanto, 2003, Financial Performance Analyzing, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Luhgiatno, Luhgiatno (2008). Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Pada Perusahaan yang Melakukan IPO Di Indonesia. Masters thesis, Diponegoro University.

Riyatno. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings Response

Coefficients”, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol.5 No.2, Oktober 2007 : 148-162.

Riduwan dan Sunarto, 2007, Pengantar Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Scott, W.R. 2000. Financial Accounting Theory, Third Ed, University of Waterhood, Prentice Hall Canada Inc.

Sensi W, Ludovicus, 2008, Akuntan Indonesia. Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia.

Syafri, Sofyan Harahap, 2002, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara.

Situs internet: http://www.idx.co.id http://www.google.com


(1)

5.1 KESIMPULAN

Setelah melakukan perhitungan dan analisis antara kualitas audit dan manajemen laba, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan publik khususnya sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kecenderungan untuk melakukan manajemen laba. Hal ini terlihat dari komposisi perusahaan yang melakukan manajemen laba. Hasil perhitungan discretionary accruals dengan sampel penelitian 50 perusahaan selama periode 2008-2010 diperoleh 23 perusahaan melakukan praktik manajemen laba jenis income increasing dan 27 perusahaan melakukan praktik manajemen laba jenis income decreasing.

2. Terdapat pengaruh antara kualitas audit yang dinyatakan oleh dummy variable KAP dengan manajemen laba yang diukur dengan menggunakan discretionary accruals ditunjukkan dengan hasil regresi yang dilakukan dengan persamaan Y= 0,10 + (-0,22) X. Tanda negatif pada koefisien regresi (b) kualitas audit menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut negatif. Artinya, semakin baik kualitas audit yang ditunjukkan oleh kelompok KAP big four maka kecenderungan untuk melakukan praktik manejemen laba akan semakin kecil begitu pula sebaliknya. Lennox (1999) dalam penelitiannya melihat pada


(2)

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 75

kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan deep pocket yang dimiliki oleh KAP besar. Penelitiannya membuktikan kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar mempunyai insentif lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien (client-spesific rents) yang akan hilang jika mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Selain itu karena KAP besar memiliki sumber daya atau kekayaan yang lebih besar daripada KAP kecil, maka mereka terancam oleh tuntutan hukum pihak ketiga yang lebih besar bila menghasilkan laporan audit yang tidak akurat.

3. Hasil studi ini menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata DAC (menggunakan perhitungan manual) antara perusahaan yang diaudit oleh non-big four yaiu sebesar 0.005675198 dan untuk -0,032374999 perusahaan yang diaudit oleh big four. Nilai tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata DAC untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP big four, berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh non-big four memiliki kecenderungan yang lebih kecil dalam praktik manajemen laba daripada perusahaan yang diaudit oleh KAP big four.

5.2 KETERBATASAN PENELITIAN

Adapun beberapa keterbatasan pada penelitian ini yang dapat menjadi bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian sejenis yang lebih baik, yaitu sebagai berikut:


(3)

1. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan perusahaan pada kategori manufaktur saja sebagai sampel sehingga hasil dari penelitian tidak dapat digeneralisasi pada jenis perusahaan lain seperti pertambangan, transportasi, atau telekomunikasi. Banyaknya perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya 50 perusahaan dari perusahaan yang terdaftar di BEI dalam bidang manufaktur. Lamanya tahun penelitian ini hanya 3 tahun yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2010.

2. Penelitian ini hanya mencari pengaruh kualitas audit terhadap praktik manajemen laba, tanpa mengikutsertakan faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya manajemen laba.

3. Penelitian ini hanya menggunakan ukuran kantor akuntan publik sebagai proksi kualitas audit.

5.3 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan :

1. Para investor agar lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya di poerusahaan-perusahaan dengan tidak melihat kondisi laba suatu perusahaan saja, mengingat adanya praktik akuntansi manajemen laba.

2. Para emiten atau perusahaan supaya lebih memperhatikan kualitas laporan keuangan yang disajikan di Bursa Efek Indonesia, agar tidak hanya memenuhi


(4)

Bab V Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran 77

standar yang ada (SAK), tetapi juga benar-benar mencerminkan keadaan yang sesungguhnya tidak semata-mata melihat kepentingan perusahaan untuk dilihat baik oleh para investor. Serta penulis menyarankan kepada perusahaan untuk dapat mempertimbangkan perbaikan sistem pengendalian terhadap pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan, serta mekanisme pengawasan baik itu dari pihak audit internal maupun eksternal, dalam rangka mereduksi dan mencegah adanya kecenderungan praktik manajemen laba.

3. Bagi peneliti selanjutnya, penulis mengemukakan saran untuk dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dalam penelitian ini seperti yang telah dikemukakan sebelumnya dalam bagian keterbatasan penelitian, serta mempertimbangkan untuk menggunakan model persamaan yang berbeda dalam menentukan besaran Discretionary Accruals, sebagai contoh dapat menggunakan model modifikasi Jones (1991).


(5)

A.A., Arens, dam Loebbecke, J.K., Auditing: Pendekatan Terpadu Buku 1 dan 2 (Edisi ke-3), (Alih Bahasa Jusuf, AA), Salemba empat, Jakarta, 2003.

Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid Dua. Edisi Ketiga Penerbit FEUI, Jakarta, 2004.

Boynton, Johnson, Kell, 2001, Modern Auditing, jilid satu, edisi ketujuh dialihbahasakan oleh Paul A Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setio Budi: 2002, Jakarta: Erlangga.

Dahlan, Muhammad.2009. ”Analisis Hubungan Antara Kualitas Audit dengan

Diskresioneri Akrual dan Kebebasan Auditor”. Working Paper in

Accounting and Finance.

DeAngelo, L. E., (1981) Accounting numbers as market valuation substitues: a study of management buyout of public stockholders, The Accounting Review, 188: pp.400-420.

Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001, Jakarta: Salemba.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

I Putu Sughiarta Sanjaya, 2008. “Auditor Eksternal, Komite Audit, dan Manajemen Laba”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 11 No.1, Januari 2008 : 97-116.


(6)

79

Kieso, Weygant, dan Warfield, 2007. Akuntansi Intermedite, edisi keduabelas dialihbahasakan oleh Emil Salim: 2008, Jakarta: Erlangga.

Lennox, C. (1999), “Audit quality and auditor size: an evaluation of reputation

and deep pockets hypotheses”, Journal of Business, Finance and Accounting, Vol. 26, pp. 99-805.

Lesmana, Rico dan Rudy Surjanto, 2003, Financial Performance Analyzing, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Luhgiatno, Luhgiatno (2008). Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Pada Perusahaan yang Melakukan IPO Di Indonesia. Masters thesis, Diponegoro University.

Riyatno. “Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings Response

Coefficients”, Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol.5 No.2, Oktober 2007 : 148-162.

Riduwan dan Sunarto, 2007, Pengantar Statistika untuk Penelitian, Bandung : Alfabeta.

Scott, W.R. 2000. Financial Accounting Theory, Third Ed, University of Waterhood, Prentice Hall Canada Inc.

Sensi W, Ludovicus, 2008, Akuntan Indonesia. Jakarta : Ikatan Akuntan Indonesia.

Syafri, Sofyan Harahap, 2002, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara.

Situs internet: http://www.idx.co.id http://www.google.com


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderating (Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 40 99

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 0 14

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 0 7

LANDASAN TEORI Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 0 27

METODE PENELITIAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei) Tahun 2008-2010.

0 1 10

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 10 21

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013.

0 0 18

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

0 0 16