PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Upah Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Dan Liris Kabupaten Sukoharjo).

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi kasus pada PT. DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

RATNA MARDIANTI

B 200 070 179

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi kasus pada PT. DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh

RATNA MARDIANTI B 200 070 179

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing


(3)

ii

PENGESAHAN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi kasus pada PT. DAN LIRIS KabupatenSukoharjo) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Yang ditulis oleh: RATNA MARDIANTI

B 200 070 179

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari ...

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji

1. Drs.Eko Sugiyanto, M.Si ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra.Mujiyanti,Msi ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. M. Abdul Aris, Drs., M.Si ( ) (Anggota 2 Dewan Penguji)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang permah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuaatu perguruan tinggi dn sepanjang sepengetahuan say juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta,22 Oktober 2016 Penulis

RATNA MARDIANTI B200070179


(5)

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT.DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo) ABSTRAKSI

Mengingat pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan, karena itu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor seperti: gaya kepemimpinan dan upah yang sangat diperlukan para karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan upah terhadap kinerja karyawan PT. DAN LIRIS Kec. Grogol Kab. Sukoharjo.

Penelitian merupakan penelitian survey, dengan kuesioner sebagai alat pengumpul data penelitian. Jumlah sampel penelitian sebanyak 106 responden yang diambil secara purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis yang meliputi uji F, uji t dan uji koefisien determinasi R2.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 8,560 > t tabel (1,983), dan upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 2,629 > t tabel (1,983). Sehingga hipotesis H1 dan H2 dapat diterima kebenarannya.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, upah, kinerja karyawan ABSTRACT

Considering its important was human resource to company, in Consequence Company have to pay attention the factors likes: leadership style and fee of very needed for all employees to increase performance in executing fundamental duty and responsibility. This research was aim to analyse the influence of leadership style and fee toward employee performance of PT. DAN LIRIS Grogol District Sukoharjo Regency.

This research was representing the survey research, by questioner as a means of compiler of research data. Sum up the sample research counted 106 responders taken by purposive sampling. The data analysis technique was used multiple linear regressions analyze and hypothesis test covering F test, t test and coefficient determinasi R2 test.

The results of analysis can be conclusion that the leadership style have an significant effect toward employee performance, was proven from t count value equal to 8,560 > t table (1,983), and fee have an significant effect toward employee performance, was proven from t count value equal to 2,629 > t table (1,983). So that hypothesis H1 and H2 was truth acceptable.

Key word: leadership style, fee, employee performance

1. PENDAHULUAN

Mengingat pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan,karena itu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor seperti: gaya kepemimpinan dan upah sangat diperlukan para karyawan untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab.


(6)

2

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, gaya kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang penting. Seorang pemimpin melalui penerapan gaya kepemimpinannya memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan yang dipimpinnya dan setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya akan mempengaruhi kualitas kerja yang dihasilkan oleh karyawannya.

Suatu perusahaan dapat berkembang semakin maju karena adannya sinergiritas yang baik dalam perusahaan itu sendiri. Faktor kepemimpinan dapat memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja karywan, karena pemimpin yang merencanakan, menginformasikan, membuat dan mengevaluasi berbagai keputusan yang harus dilaksanakan dalam organisasi tersebut (Lewa dan Subowo, 2005).

Selain faktor gaya kepemimpinan yang perlu diperhatikan perusahaan adalah faktor upah. Faktor upah cenderung mempengaruhi secara langsung terhadap kinerja yang baik dari pekerja pada giliranya akan mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas perusahaan. Pemberian upah menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja, memotivasi karyawan, merangsang karyawan baru yang berkualitas untuk memasuki perusahaan, mempertahankan karyawan yang ada, dan meningkatkan kinerja (Umar, 2010).

Dengan adanya kinerja yang baik dari karyawan, akan terjadi peningkatan kinerja karyawan PT. DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo,sehingga akan meningkatkan kwalitas perusahaan. Hal ini menjadi tugas penting bagi PT. DAN LIRIS untuk lebih memperhatikan faktor-faktor kepemimpinan, upah bagi karyawan yang layak, sehingga membuat para karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi serta ulet dalam bekerja, sehingga akan memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan. Dengan adanya kontribusi yang positif tersebut diharapkan dapat tercapainya maksud dan tujuan PT. DAN LIRIS kabupaten Sukoharjo.

Adapun penelitian ini adalah: untuk mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpinan dan upah terhadap kinerja karyawan.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian survey yang diambil menggunakan data primer berupa kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT.DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh gaya kepemimpina dan upah terhadap kinerja karyawan pada PT.DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo.


(7)

3

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan lepas pada PT.DAN LIRIS Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.Sampel dalam penilitian ini sebanyak 106 karyawan.

Teknik analisis data meliputi: 1) Uji kualiatas data yang terdiri dari uji validitas dan realibilitas. Dari hasil analisis semua item pernyataan dalam variabel dinyatakan valid dan reliabel. 2). Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas. 3). Uji regresi linier berganda. 4). Pengujian hipotesis meliputi uji F,uji t dan kofisien determinasi.

2.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi yang diterapkan pemimipin untuk mempengaruhi para bawahannya sehingga bawahannya bersedia secara sukarela melaksanakan pekerjaan sesuai dengan keinginan pemimpinnya.

Indikator Gaya Kepemimpinan dalam penelitian ini Suryanto (2008) antara lain : a) Memperhatikan kebutuhan karyawan

b) Memiliki tujuan dan program kerja

c) Mengkomunikasikan tujuan dan arah perusahaan d) Memecahkan permasalahan

e) Tanggung jawab tinggi

f) Mengevaluasi dan menilai kinerja g) Memiliki keteladanan tinggi h) Kepercayaan yang tinggi i) Penghargaan atas kinerja

Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert sebagai berikut:  SS (Sangat setuju) diberi skor 5

 S (Setuju) diberi skor 4

 KS (Kurang setuju) diberi skor 3  TS (Tidak setuju) diberi skor 2  STS (Sangat tidak setuju) diberi skor 1


(8)

4 Variabel Independen Upah

Upah merupakan harga untuk baklas jasa yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain (Flippo dalam As’ad, 1998 : 92). Indikator upah dalam penelitian ini Khoiriyah (2009) antara lain:

1) Ketetapan upah 2) Sistem pengupahan 3) Prosedur upah

4) Upah menurut kebutuhan

Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert dengan penilaian sebagai beriku

SS (Sangat setuju) diberi skor 5

S (Setuju) diberi skor 4

KS (Kurang setuju) diberi skor 3 TS (Tidak setuju) diberi skor 2 STS (Sangat tidak setuju) diberi skor 1 Variabel Dependen Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh sesorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (Brahmasari dan Suprayetno). Menurut Parlinda dan M. Wahyudin (2004), kinerja karyawan adalah kemampuan kinerja yang dicapai dan di inginkan dari perilaku pegawai dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan yang menjadi tanggung jawab secara individu atau kelompok.

Indikator kinerja dalam penelitian ini menurut Khoiriyah (2009) antara lain: a) Inisiatif dalam pekerjaan

b) Ketelitian

c) Pemahaman terhadap tugas perusahaan d) Ketetapan waktu

e) Tanggung jawab

f) Pengatahuan dan keahlian g) Hubungan yang harmonis

Pengukuran variabel ini menggunakan skala likert dengan penilaian sebagai berikut:  SS (Sangat setuju) diberi skor 5

 S (Setuju) diberi skor 4  KS (Kurang setuju) diberi skor 3


(9)

5  TS (Tidak setuju) diberi skor 2  STS (Sangat tidak setuju) diberi skor 1 2.2 Teknik Pengujian Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengatur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu alat ukur dinyatakan valid jika menunjukkan r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif (Ghozali, 2001, 142-143).

Uji validitas menggunakan metode Pearson Product Moment dengan program SPSS yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan dengan variabel dependen.

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap oertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian ini menggunakan teknik Conbrach Alpha. Reabilitas dapat diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha> (Ghozali, 2001:140).

2.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Untuk mengujinya dilakukan dengan Uji Kolmogrov Smirnov yang dilakukan dengan bantuan SPSS. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikan statistik yang dihasilakann dari perhitungan, jika probabilitas signifikannya di atas kepercayaan 5%, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001:83).

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antar variabel bebas. Metode yang digunakan untuk menguji adanya multikolinieritas yaitu dengan melihat pada Tolerance Value dan Varians inflation Factors (VIF). Pedoman regresi yang bebas multikolinieritas


(10)

6

menguji Tolerance Value di atas angka 0,10, sedangkan batas VIF adalah 10 (Ghozali, 2001:63).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanvarians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser, yaitu dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayan 5% dapat disimpulakan bahwa model regresi tidak menagndung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:77-82).

2.4 Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda di gunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan dan upah terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

2. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001:46). Jika probality< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditrima. Artinya: adanya pengaruh dari variabel gaya kepemimpinan dan uapah terhadap kinerja karyawan.

b. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001:45).

c. U ji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001:47). Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤1. Apabila R2 semakin besar (mendekati 1), hal ini menunjukan bahwa variasi dari variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Sebaliknya jika R2 mendekati 0, maka variasi darivariabel dependen tidak dijelaskan oleh variabel independen.


(11)

7 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Hipotesis 1 (Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan)

Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan hasil penelitian ini dimana menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai thitung sebesar 8,560 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi bernilai prositif sehingga ini dapat diartikan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya semakin kurang baik gaya kepemimpinan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang paling dominan dibandingkan variabel upah terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan di PT. DAN LIRIS Kab. Sukoharjo lebih utama dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang ada dibandingkan upah yang telah mereka terima setiap bulannya. Didukung juga dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui mayoritas karyawan memberikan persepsi bahwa gaya kepemimpinan yang ada di PT. DAN LIRIS Kab. Sukoharjo termasuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa gaya kepemimpinan sudah baik dimana pimpinan memperlakukan bawahan sebagai mitra kerja, pimpinan mau menerima kritikan dari bawahan jika mereka melakukan kesalahan dalam bertugas, pimpinan selalu berperilaku bijaksana dalam menghadapi segala situasi dan memutuskan segala hal selalu bermusyawarah dan minta pendapat bawahan, pimpinan mampu sebagai pendorong atau pemberi motivasi bagi bawahan agar lebih bersemangat dalam bekerja dan meningkat produktivitas kerjanya sehingga dapat berimbas pada meningkatnya kinerja karyawan sendiri.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dimana masing-masing hasil penelitian mereka membuktikan bukti bahwa gya kepemimpinan berpengruh terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan memberikan konstribusi yang cukup besar dalam peningkatan kinerja karyawan. Sehingga dalam program pengembangn perusahaan ke depan hrus terus diperhatikan pengembangan gaya kepemimpinan yang sudah baik tersebut.


(12)

8

3.2 Hasil Uji Hipotesis 2( Upah Berpengaruh Terhadap Kinerja karyawan) Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini terbukti diperoleh nilai thitung sebesar 2,629 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,010 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang artinya upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi bernilai positif ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi upah yang diterima karyawan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya semakin rendah upah yang diterima karyawan maka semakin menurunkan kinerja karyawan. Dengan menaikkan upah karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Karena manfaat dari kenaikan upah dapat dirasakan karyawan setiap bulan. Maksud pokok pemberian upah adalah untuk mempertahankan karyawan organisasi dalam jangka panjang. Upah diberikan perusahaan kepada karyawan agar terjadi peningkatan kesejahteraan. Karena salah satu aspek mendasar seseorang untuk bekerja atau menjadi karyawan pada suatu perusahaan adalah karena ingin mendapatkan suatu penghasilan untuk biaya hidupnya. Dengan memberikan pemberian gaji yang layak akan membuat karyawan merasa telah diperhatikan dan kerja keras yang mereka lakukan telah dihargai oleh perusahaan. Dalam kondisi seperti ini karyawan akan bekerja secara disiplin dan hasilnya adalah kinerja yang semakin tinggi.

Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui mayoritas karyawan memberikan persepsi bahwa upah yang telah mereka terima selama ini sudah tergolong tinggi dan sesuai dengan beban kerja mereka terlebih lagi upah mereka sudah sesuai dengan UMR di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini mebuat para karyawan bekerja lebih giat sehingga kinerjanya meningkat dan pihak manajemen perusahaan pun menjadi lebih giat untuk semakin meningkatkan upah mereka dari bulan ke bulan. Upah karyawan dapat dikatakan sebagai dorongan, dorongan tersebut bertujuan untuk memberikan semangat yang dapat meningkatkan suatu kinerja seseorang, sehingga untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan dapat membawa perusahaan atau organisasi pada suatu tujuan yang baik.

Hasil penelitian tersebut sesui dengan pernyataan salah faktor yang mempengaruhi kinerja individu yang sangat kuat adalah sistem balas jas atau upah untuk meningkatkan kinerja saat ini, juga untuk menarik pekerja yang terampil untuk bergabung dalam oeganisasi atau perusahaan. Pengaruh upah terhadap pekerja sangatlah besar, karena motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerj, kinerja,keresahan,


(13)

9

dan loyalitas pekerja banyak dipengaruhi oleh upah. Upah yang cukup dan layak akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

Hasil penelitian sebelumny juga konsisten dengan haasil penelitian ini, diman hasil penelitian mereka masing-masing memberikan bukti bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi pengorbanan, semakin tinggi penghasilan yang diberikan. Hal ini akan memacu karyawan untuk lebih giat bekerja dengan maksut untuk memperoleh penghasilan yang lebih tinggi.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan upah terhadap kinerja karyawan pada PT. DAN LIRIS, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis Pertama (H1) Diterima Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 8,560 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno (2008); Riyadi (2011); Susanta dkk (2013); Rahmawati (2013); Aziz (2014); Oktavianti dan Netra (2014) dimana masing-masing hasil penelitian mereka membuktikan bukti bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan memberikan konstribusi yang cukup besar dalam peningkatan kinerja karyawan. Sehingga dalam program pengembangan perusahaan ke depan harus terus dipertahankan pengembangan gaya kepemimpinan yang sudah baik tersebut.

Hipotesis Kedua (H2) Diterima Upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 2,629 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,010 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima.

Hasil penelitian Batubara (2013) ; dan Masilan dkk (2015) konsisten dengan hasil penelitian ini, dimana hasil penelitian mereka masing-masing memberikan bukti bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi pengorbanan, semakin tingi penghasilan yang diberikan. Hal ini akan memacu karyawan untuk lebih giat bekerja dengan maksut untuk memperoleh oenghasilan yang lebih tinggi.


(14)

10 DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Novriandi. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap kinerja M Kota Padang. Jurnal ilmiah.

Batubara, Khairunnisa. 2013. Pengaruh Gaji, Upah,dan Tunjangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. XYZ. e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 5, Desember 2013 pp. 23-28.

Brahmasari, Ida A dan Suprayetno, Agus. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen Masilan, Olla; Bambang Swato Sunuharyo; dan Hamidah Nayati Utami. 2015. Pengaruh Upah dan Insentif Karyawan Terhadap kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan CV Indah Jaya Nganjuk). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 2 Februari 2015.

Oktavianti, Ni Putu dan I Gusti Salit Ketut Netra. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Promosi Jabatan dan Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Grand Mega Bali Resort & Spa Kuta Bali. Artikel Ilmiah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Udayana (Unud), Bali. hal. 2510-2522.

Parlinda, Vera dan M. Wahyuddin. 2004. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Karywan Pada perusahaan Daerah Air minum Kota Surakarta. Jurnal Daya Saing.

Permatasari, Febriana Fitri. 2009. Pengaruh pola kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karywan (Studi pada staf keuangan Pemda Se-Eks karisedenan Surakarta). Skripsi S1 tidak dipublikasikan universitas Muhammadiyah Surakarta. Purnomo, joko. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap

Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten jepara. Jurnal Daya Saing. Vol. 8. No. 3.

Rahmawati, Asri Nur. 2011. Pengaruh Upah, Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Antique Di Gatak Sukoharjo. Skripsi, S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta, tidak dpublikasikan.


(1)

5  TS (Tidak setuju) diberi skor 2  STS (Sangat tidak setuju) diberi skor 1

2.2 Teknik Pengujian Data

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengatur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Suatu alat ukur dinyatakan valid jika menunjukkan r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif (Ghozali, 2001, 142-143).

Uji validitas menggunakan metode Pearson Product Moment dengan program SPSS yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai hubungan dengan variabel dependen.

b. Uji Realibilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap oertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian ini menggunakan teknik Conbrach Alpha. Reabilitas dapat diukur dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan SPSS. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha> (Ghozali, 2001:140).

2.3 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Untuk mengujinya dilakukan dengan Uji Kolmogrov Smirnov yang dilakukan dengan bantuan SPSS. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikan statistik yang dihasilakann dari perhitungan, jika probabilitas signifikannya di atas kepercayaan 5%, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2001:83).

b. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antar variabel bebas. Metode yang digunakan untuk menguji adanya multikolinieritas yaitu dengan melihat pada Tolerance


(2)

6

menguji Tolerance Value di atas angka 0,10, sedangkan batas VIF adalah 10 (Ghozali, 2001:63).

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaanvarians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser, yaitu dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap variabel bebas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayan 5% dapat disimpulakan bahwa model regresi tidak menagndung adanya heteroskedastisitas (Ghozali, 2001:77-82).

2.4 Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda di gunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemimpinan dan upah terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

2. Uji Hipotesis a. Uji F

Uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001:46). Jika probality< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha ditrima. Artinya: adanya pengaruh dari variabel gaya kepemimpinan dan uapah terhadap kinerja karyawan.

b. Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001:45).

c. U ji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2001:47). Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 atau 0 ≤ R2 ≤1. Apabila R2 semakin besar (mendekati 1), hal ini menunjukan bahwa variasi dari variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen. Sebaliknya jika R2 mendekati 0, maka variasi darivariabel dependen tidak dijelaskan oleh variabel independen.


(3)

7

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Hipotesis 1 (Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan)

Pernyataan tersebut diatas sesuai dengan hasil penelitian ini dimana menunjukkan bahwa variabel gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai thitung sebesar 8,560 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi bernilai prositif sehingga ini dapat diartikan bahwa semakin baik gaya kepemimpinan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya semakin kurang baik gaya kepemimpinan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan.

Dalam penelitian ini gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang paling dominan dibandingkan variabel upah terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja karyawan di PT. DAN LIRIS Kab. Sukoharjo lebih utama dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang ada dibandingkan upah yang telah mereka terima setiap bulannya. Didukung juga dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui mayoritas karyawan memberikan persepsi bahwa gaya kepemimpinan yang ada di PT. DAN LIRIS Kab. Sukoharjo termasuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa gaya kepemimpinan sudah baik dimana pimpinan memperlakukan bawahan sebagai mitra kerja, pimpinan mau menerima kritikan dari bawahan jika mereka melakukan kesalahan dalam bertugas, pimpinan selalu berperilaku bijaksana dalam menghadapi segala situasi dan memutuskan segala hal selalu bermusyawarah dan minta pendapat bawahan, pimpinan mampu sebagai pendorong atau pemberi motivasi bagi bawahan agar lebih bersemangat dalam bekerja dan meningkat produktivitas kerjanya sehingga dapat berimbas pada meningkatnya kinerja karyawan sendiri.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dimana masing-masing hasil penelitian mereka membuktikan bukti bahwa gya kepemimpinan berpengruh terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan memberikan konstribusi yang cukup besar dalam peningkatan kinerja karyawan. Sehingga dalam program pengembangn perusahaan ke depan hrus terus diperhatikan pengembangan gaya kepemimpinan yang sudah baik tersebut.


(4)

8

3.2 Hasil Uji Hipotesis 2( Upah Berpengaruh Terhadap Kinerja karyawan)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini terbukti diperoleh nilai thitung sebesar 2,629 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,010 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang artinya upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien regresi bernilai positif ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi upah yang diterima karyawan maka semakin meningkatkan kinerja karyawan, begitu pula sebaliknya semakin rendah upah yang diterima karyawan maka semakin menurunkan kinerja karyawan. Dengan menaikkan upah karyawan maka kinerja karyawan akan meningkat. Karena manfaat dari kenaikan upah dapat dirasakan karyawan setiap bulan. Maksud pokok pemberian upah adalah untuk mempertahankan karyawan organisasi dalam jangka panjang. Upah diberikan perusahaan kepada karyawan agar terjadi peningkatan kesejahteraan. Karena salah satu aspek mendasar seseorang untuk bekerja atau menjadi karyawan pada suatu perusahaan adalah karena ingin mendapatkan suatu penghasilan untuk biaya hidupnya. Dengan memberikan pemberian gaji yang layak akan membuat karyawan merasa telah diperhatikan dan kerja keras yang mereka lakukan telah dihargai oleh perusahaan. Dalam kondisi seperti ini karyawan akan bekerja secara disiplin dan hasilnya adalah kinerja yang semakin tinggi.

Dari hasil analisis statistik deskriptif diketahui mayoritas karyawan memberikan persepsi bahwa upah yang telah mereka terima selama ini sudah tergolong tinggi dan sesuai dengan beban kerja mereka terlebih lagi upah mereka sudah sesuai dengan UMR di Kabupaten Sukoharjo. Hal ini mebuat para karyawan bekerja lebih giat sehingga kinerjanya meningkat dan pihak manajemen perusahaan pun menjadi lebih giat untuk semakin meningkatkan upah mereka dari bulan ke bulan. Upah karyawan dapat dikatakan sebagai dorongan, dorongan tersebut bertujuan untuk memberikan semangat yang dapat meningkatkan suatu kinerja seseorang, sehingga untuk kedepannya dapat memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan dapat membawa perusahaan atau organisasi pada suatu tujuan yang baik.

Hasil penelitian tersebut sesui dengan pernyataan salah faktor yang mempengaruhi kinerja individu yang sangat kuat adalah sistem balas jas atau upah untuk meningkatkan kinerja saat ini, juga untuk menarik pekerja yang terampil untuk bergabung dalam oeganisasi atau perusahaan. Pengaruh upah terhadap pekerja sangatlah besar, karena motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerj, kinerja,keresahan,


(5)

9

dan loyalitas pekerja banyak dipengaruhi oleh upah. Upah yang cukup dan layak akan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.

Hasil penelitian sebelumny juga konsisten dengan haasil penelitian ini, diman hasil penelitian mereka masing-masing memberikan bukti bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi pengorbanan, semakin tinggi penghasilan yang diberikan. Hal ini akan memacu karyawan untuk lebih giat bekerja dengan maksut untuk memperoleh penghasilan yang lebih tinggi.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan upah terhadap kinerja karyawan pada PT. DAN LIRIS, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Hipotesis Pertama (H1) Diterima Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 8,560 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno (2008); Riyadi (2011); Susanta dkk (2013); Rahmawati (2013); Aziz (2014); Oktavianti dan Netra (2014) dimana masing-masing hasil penelitian mereka membuktikan bukti bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Gaya kepemimpinan memberikan konstribusi yang cukup besar dalam peningkatan kinerja karyawan. Sehingga dalam program pengembangan perusahaan ke depan harus terus dipertahankan pengembangan gaya kepemimpinan yang sudah baik tersebut.

Hipotesis Kedua (H2) Diterima Upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan, terbukti dari nilai thitung sebesar 2,629 > t tabel (1,983) dengan nilai probabilitas sebesar 0,010 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima.

Hasil penelitian Batubara (2013) ; dan Masilan dkk (2015) konsisten dengan hasil penelitian ini, dimana hasil penelitian mereka masing-masing memberikan bukti bahwa upah berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi pengorbanan, semakin tingi penghasilan yang diberikan. Hal ini akan memacu karyawan untuk lebih giat bekerja dengan maksut untuk memperoleh oenghasilan yang lebih tinggi.


(6)

10

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Novriandi. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap kinerja M Kota Padang. Jurnal ilmiah.

Batubara, Khairunnisa. 2013. Pengaruh Gaji, Upah,dan Tunjangan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. XYZ. e-Jurnal Teknik Industri FT USU Vol 3, No. 5, Desember 2013 pp. 23-28.

Brahmasari, Ida A dan Suprayetno, Agus. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen Masilan, Olla; Bambang Swato Sunuharyo; dan Hamidah Nayati Utami. 2015. Pengaruh Upah dan Insentif Karyawan Terhadap kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan CV Indah Jaya Nganjuk). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 2 No. 2 Februari 2015.

Oktavianti, Ni Putu dan I Gusti Salit Ketut Netra. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Promosi Jabatan dan Kompensasi Finansial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Grand Mega Bali Resort & Spa Kuta Bali. Artikel Ilmiah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universits Udayana (Unud), Bali. hal. 2510-2522.

Parlinda, Vera dan M. Wahyuddin. 2004. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan dan Lingkungan Kerja Terhadap Karywan Pada perusahaan Daerah Air minum Kota

Surakarta. Jurnal Daya Saing.

Permatasari, Febriana Fitri. 2009. Pengaruh pola kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karywan (Studi pada staf keuangan Pemda Se-Eks karisedenan

Surakarta). Skripsi S1 tidak dipublikasikan universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purnomo, joko. 2008. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja terhadap Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten jepara. Jurnal Daya Saing. Vol. 8. No. 3.

Rahmawati, Asri Nur. 2011. Pengaruh Upah, Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan

terhadap kinerja karyawan PT. Antique Di Gatak Sukoharjo. Skripsi, S1, Universitas

Muhammadiyah Surakarta, tidak dpublikasikan. dan Kewirausahaan, Vol.10, No.2, September 124-135


Dokumen yang terkait

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan(Studi Pada Karyawan PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

0 3 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Upah Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Dan Liris Kabupaten Sukoharjo).

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Upah Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Dan Liris Kabupaten Sukoharjo).

0 2 6

KONTRIBUSI GAYA KEPEMIMPINAN DAN SISTEM UPAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA SENTRA INDUSTRI GITAR DESA Kontribusi Gaya Kepemimpinan Dan Sistem Upah Terhadap Kinerja Karyawan Pada Sentra Industri Gitar Desa Rombo, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 3 14

PEENGARUH PENGARUH UPAH, LINGKUNGAN KERJA, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INDONESIA ANTIQUE DI GATAK SUKOHARJO.

0 0 13

PENDAHULUAN PENGARUH UPAH, LINGKUNGAN KERJA, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT INDONESIA ANTIQUE DI GATAK SUKOHARJO.

0 0 7

PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS Pengaruh Gaji, Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

0 2 15

PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS Pengaruh Gaji, Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

0 2 13

PAPER RITA IVANA ARIYANI

0 0 7

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 149