UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015 Upaya Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah Andong Dalam Pembelajaran Al-Quran Tahun 2015.
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh :
Muhammad Zulaini
NIM : G000100177
NIRM : 10/X/02.2.1/1/4464
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ABSTRAK
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
Oleh : Muhammad Zulaini
Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia di bumi. Allah SWT menurunkan Al-Quran dan menjadikannya sebagai
kitab yang mulia dan terpelihara. Rasulullah SAW menyatakan bahwa sebaik-baik
manusia adalah yang memiliki interaksi dengan Al-Quran dalam bentuk belajar
dan mengajar. Interaksi manusia dengan Al-Quran dapat dilakukan mulai dari
mengenal huruf hijaiyah, membaca dengan tartil sampai dengan menghafal AlQuran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui lembaga-lembaga Al-Quran yang
mampu menyajikan pengajaran Al-Quran secara integrasi dan penanganan yang
profesional. Salah satu lembaga yang menyajikan pengajaran Al-Quran tersebut
adalah Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah(PAYPM) Andong. Sebagai
salah satu amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Andong,
PAYPM menampung anak yatim piatu dari latar belakang keluarga yang belum
bisa membaca Al-Quran. Untuk mewujudkan generasi Qur’ani, maka pengasuh
PAYPM melakukan upaya-upaya dengan menyelenggarakan pengajaran AlQuran. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan upaya dan kendala PAYPM dalam pembelajaran Al-Quran.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni kegiatan penelitian yang
dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu dengan mendatangi langsung objek
yang dituju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan
cara deskriptif, yaitu pengungkapan keadaan sebagaimana adanya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PAYPM memiliki beberapa
upaya dalam mewujudkan generasi Qur’ani. Upaya-upaya tersebut antara lain
dengan memberikan motivasi, membaca buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran, dan
menghafal Al-Quran. Sedangkan kendala yang dihadapi PAYPM yakni tingkat
kecerdasan anak asuh yang berbeda-beda, lingkungan sekolah yang tidak
menerapkan kurikulum keagamaan secara khusus, lingkungan keluarga yang
kurang mendukung, dan konsentrasi belajar anak asuh yang berbeda-beda.
Kata kunci : PAYPM, Al-Quran, Pembelajaran
ABSTRACT
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
Oleh : Muhammad Zulaini
Al-Quran is a guide and a way of life for all human beings on earth. Allah
revealed the Quran and made it as a book of noble and well-maintained.
Rasulullah SAW stated that the best man is that having interaction with the Quran
in the form of learning and teaching. Human interaction with the Quran can be
done starting from recognizing hijaiyah letters, reading by tartil, up to memorizing
the Quran. This can be done through the institutions of the Quran being able to
present the teachings of the Quran in integration and professional management.
One institution that presents the teaching of the Quran is Panti Asuhan Yatim
Piatu Muhammadiyah (PAYPM, the Muhammadiyah Orphan Home) at Andong.
As one of the charitable enterprises of Muhammadiyah Branch Board of Andong,
PAYPM accommodate orphans from family background not being able to read
Al-Quran. To realize the Qur'anic generation, then the PAYPM guiders make
efforts to organize the teaching of the Quran. Based on this background, the
purpose of this study was to describe the efforts and obstacles of PAYPM in
helping to learn the Quran.
This research is a field one that its activities are carried out in a particular
community by visiting directly the target object. The methods used in this study
are the observation, documentation, and interviews. While data analysis has been
done in a descriptive way, that disclosures the circumstances as they are.
From this study, it is concluded that PAYPM have some efforts in realizing
the Qur'anic generation. Such efforts include provision of motivation, reading AlBarqy, reading the Quran and memorizing it. While the obstacles encountered
PAYPM are the difference of intelligence level of foster children, the school
environment that do not apply specifically religious curriculum, less supportive
family environment, and the difference of concentration of foster children who
learn.
Keywords: PAYPM, the Quran, Helping to Learn
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan petunjuk
bisa membaca Al-Quran. Bahkan
dan pedoman hidup bagi seluruh
sebagian dari mereka buta huruf Al-
umat manusia di bumi. Allah SWT
Quran.
menurunkan
dan
mendapatkan pengajaran Al-Quran
menjadikannya sebagai kitab yang
secara penuh dari kedua orang
mulia dan terpelihara. Rasulullah
tuanya.
Al-Quran
Untuk
SAW menyatakan bahwa sebaik-baik
manusia
adalah
yang
memiliki
Sehingga
mereka
mewujudkan
tidak
generasi
Qu’rani, lebih khususnya menjadikan
interaksi dengan Al-Quran dalam
anak
bentuk belajar dan mengajar.
Andong mampu membaca sampai
Interaksi manusia dengan Al-
asuh
PAYPM
Kecamatan
dengan menghafal Al-Quran, maka
Quran dapat dilakukan mulai dari
pengasuh
mengenal huruf hijaiyah, membaca
upaya-upaya
dengan
dengan
menyelenggarakan pengajaran Al-
menghafal Al-Quran. Hal tersebut
Quran yang harus diikuti oleh anak
dapat dilakukan melalui lembaga-
asuh PAYPM. Oleh karena itu,
lembaga Al-Quran yang mampu
penulis tertarik untuk mengadakan
menyajikan
Al-Quran
penelitian dengan rumusan masalah
secara integrasi dan penanganan
“Bagaimana Upaya Panti Asuhan
yang profesional. Salah satu lembaga
Yatim
yang menyajikan pengajaran Al-
Andong dalam Pembelajaran Al-
Quran tersebut adalah Panti Asuhan
Quran Anak Asuh tahun 2015?
Yatim
dan
tartil
sampai
pengajaran
Piatu
Muhammadiyah(PAYPM) Andong.
PAYPM
dengan
Piatu
Apa
melakukan
saja
Muhammadiyah
kendala
yang
dihadapi?”
Sebagai salah satu Amal Usaha
Penelitian ini bertujuan untuk
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
mendiskripsikan upaya Panti Asuhan
Kecamatan
Yatim
Andong,
PAYPM
Piatu
Muhammadiyah
menampung anak yatim piatu dari
Andong dalam pembelajaran Al-
latar belakang keluarga yang belum
Quran anak asuh, serta kendala yang
dihadapinya. Selain itu, penelitian ini
Sedangkan
pada
pelaksanaan
diharapkan memiliki manfaat yang
pembelajaran
bersifat teori maupun praktis.
pendahuluan,
KONSTRUK TEORI
kegiatan penutup. Pada kegiatan
1. Konsep Proses Pembelajaran
pendahuluan
Pembelajaran
adalah
proses
peserta
meliputi
kegiatan
kegiatan
guru
didik,
dan
dan
menyiapkan
menjelaskan
interaksi peserta didik dengan guru
tujuan
dan sumber belajar pada suatu
dipelajari. Kegiatan inti memuat
lingkungan
eksplorasi
belajar.
pembelajaran
perlu
Proses
direncanakan,
pembelajaran
inti,
yang
(mencari
akan
informasi),
elaborasi (pemberian tugas), dan
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi
konfirmasi (pengecekan hasil).
agar terlaksana secara efektif dan
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian
efisien.
a. Perencanaan Proses Pembelajaran
Pembelajaran dapat terlaksana
dengan
baik
rencana
diharuskan
adanya
pembelajaran.
Guru
dilakukan
secara
konsisten, sistematis, dan terprogram
dengan menggunakan
bentuk
tertulis
pengamatan
tes dalam
maupun
kinerja,
lisan,
pengukuran
rencana
sikap, penilaian hasil karya berupa
untuk
tugas, portofolio, serta penilaian diri.
setiap pertemuan yang disesuaikan
d. Pengawasan Proses Pembelajaran
merancang
penggalan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
penjadwalan
di
satuan
Kegiatan
pengawasan
proses
pendidikan.
pembelajaran dilakukan oleh kepala
b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
sekolah
Pelaksanaan
proses
pembelajaran tidak terlepas
syarat
dan
pembelajaran.
dari
pelaksanaan
Adapun
pelaksanaan
proses
diantaranya
rombongan
syarat
pembelajaran
dan
pengawas
satuan
pendidikan. Kegiatan ini berupa
pemantauan,
supervisi,
evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut.
2. Pembelajaran Al-Quran
a. Konsepsi Pembelajaran Al-Quran
belajar,
Kata Pembelajaran merupakan
beban kerja minimal guru, buku teks
sebuah proses pengubahan status
pelajaran, dan pengelolaan kelas.
siswa dari tidak tahu menjadi tahu
yang meliputi pengetahuan, sikap
Al-Quran adalah Kitab Suci
dan tingkah laku. Disamping itu,
terakhir yang diturunkan oleh Allah
pembelajaran tidak hanya terbatas di
SWT, oleh karenanya
dalam ruang saja. Namun, sistem
merupakan petunjuk paling lengkap
pembelajaran
bagi umat manusia sejak turunnya
dapat
dilaksanakan
dengan cara membaca buku, belajar
di
kelas
atau
pembelajaran
organisasi
dan
sekolah.
Sebab
diwarnai
oleh
interaksi
antara
berbagai
komponen
berkaitan,
untuk
yang
saling
membelajarkan
peserta didik. Sedangkan Al-Quran
Al-Quran
15
abad
Al-Quran
yang
lalu.
Susunan kata-kata di dalam AlQuran yang bersajak sangat indah
memungkinkan
menghafalnya
manusia
di
untuk
luar
kepala,
walaupun terdiri dari 30 juz dan 114
surat.
Jadi
pembelajaran
Al-Quran
yaitu kitab suci umat Islam yang
merupakan proses pengubahan status
memberi petunjuk bagi seluruh orang
siswa atau peserta didik mengenai
yang
pengetahuan
bertakwa
keraguan
dan
padanya.
tidak
ada
Sebagaimana
akan
Al-Quran
sehingga menimbulkan perubahan
telah disebutkan dalam firman-Nya
pola pikir, sikap dan tingkah laku.
Surat Al-Jatsiyyah ayat 20 berikut
b. Upaya Pembelajaran Al-Quran
ini :
1) Memberikan
“Al Quran ini adalah pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang meyakini.”
semangat
motivasi
yang
dan
terus-menerus
untuk mempelajari Al-Quran
Pendidik
harus
mampu
mendorong dan memotivasi peserta
didik untuk dapat belajar dengan
baik.
Hal
pendidik
ini
dapat
pada
dilakukan
saat
awal
pembelajaran terkait apersepsi. Pada
apersepsi,
pendidik
menjelaskan
berbagai manfaat yang dapat diraih
peserta didik dari mempelajari pokok
bahasan tertentu, aspek karier dan
pengembangan tertentu.
mudah. Seorang pendidik maupun
2) Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran yang baik
peserta didik harus siap menghadapi
dapat dilakukan melalui berbagai
kendala-kendala dalam pembelajaran
tahap. Tahap yang paling dasar
Al-Quran. Adapun kendala-kendala
adalah pengenalan huruf Hijaiyah.
yang menjadi penghalang dalam
Tahap dasar ini diperuntukkan bagi
pembelajaran Al-Quran diantaranya :
anak-anak
1) Tingkat Kecerdasan Rendah
yang
mengenal
belum
huruf
pernah
Hijaiyah.
Kecerdasan
atau
inteligensia
Selanjutnya, tahap pelafalan huruf
adalah kemampuan mental secara
sampai peserta didik dapat membaca
umum.
Al-Quran dengan baik dan benar
diklasifikasi menjadi dua bagian.
sesuai ilmu tajwid. Disamping itu,
Pertama, kecerdasan nyata yang
untuk menyempurnakan pembacaan
dapat dilihat dari nilai prestasi
Al-Quran
belajar
dapat
diimbangi
oleh
Inteligensia
di
kecerdasan
3) Menghafal Al-Quran
disebut bakat.
usaha meresapkan ayat-ayat
Al-
potensial
dapat
Kedua,
sekolah.
tilawah yang berirama.
Menghafal Al-Quran merupakan
ini
atau
biasa
2) Kurangnya Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kondisi
Quran ke dalam pikiran agar selalu
psikologis
ingat sehingga dapat diucapkan di
seseorang
luar kepala. Al-Quran merupakan
lemahnya motivasi belajar peserta
satu-satunya
didik
untuk
turut
mendorong
belajar.
Kuat
mempengaruhi
di
dalam
yang
telah
keberhasilan belajar. Oleh sebab itu,
dihafal untuk diteruskan, dan apabila
motivasi belajar perlu diusahakan,
dilacak akan sampai pada pribadi
terutama yang berasal dari dalam
Nabi Muhammad SAW sendiri.
diri, yakni dengan cara senantiasa
c. Kendala Pembelajaran Al-Quran
memikirkan masa depan yang penuh
peradaban
kitab
yang
manusia
Al-Quran merupakan Kitab Suci
yang
sangat
mulia.
Untuk
mempelajari sesuatu yang mulia
tidak mungkin didapatkan dengan
tantangan dan harus dihadapi untuk
mencapai cita-cita.
diteliti adalah Panti Asuhan Yatim
3) Konsentrasi Lemah
Peserta didik dikatakan mampu
berkonsentrasi
memiliki
terhadap
penuh
perhatian
sebuah
apabila
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan
Andong.
Sedangkan
besar
pelajaran.
pendekatan
yang
Jika
digunakan
yakni
pendekatan
setiap kali peserta didik membaca
kualitatif,
yaitu
melakukan
buku atau mengikuti pelajaran di
pengamatan terhadap orang dalam
kelas pikiran melayang ke mana-
kehidupannya
mana maka peserta didik belum
berinteraksi dengan mereka, dan
mempunyai konsentrasi yang tinggi.
berupaya memahami bahasa dan
4) Lingkungan Negatif
tafsiran
Lingkungan sosial yang buruk
dapat dimulai dari keluarga hingga
pergaulan di lingkungannya. Kendala
sehari-hari,
mereka
tentang
dunia
sekitarnya.
B.
Tempat dan Subjek
Penelitian
ini
dilakukan
di
belajar biasanya terjadi pada orang
lingkungan Panti Asuhan Yatim
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan
mementingkan
pergaulan
dengan lingkungannya dari pada
Andong.
bergaul dengan lingkungan tempat
penelitian ini yaitu pihak-pihak yang
belajarnya.
bersedia
METODE PENELITIAN
berupa data maupun keterangan yang
A.
mendukung serta dibutuhkan dalam
Jenis dan Pendekatan
Jenis
penelitian
ini
adalah
Adapun
untuk
memberikan
subjek
informasi
penelitian ini, yakni pengasuh dan
penelitian lapangan, yakni kegiatan
anak asuh PAYPM.
penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
yang
dilakukan
di
lingkungan masyarakat tertentu, baik
di
lembaga
dan
organisasi
Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis antara lain sebagai
kemasyarakatan maupun lembaga
berikut :
pemerintah, dengan cara mendatangi
1. Observasi
rumah
perusahaan,
tangga,
perusahaan-
dan
tempat-tempat
lainnya. Dalam hal ini, objek yang
Metode ini merupakan teknik
pengamatan
dan
pencatatan
sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki untuk menemukan
penelitian ini terbatas pada usaha
data. Adapun objek yang digunakan
mengungkapkan suatu masalah atau
yakni pengasuh dan anak asuh di
keadaan
PAYPM Andong.
sehingga
2. Wawancara
mengungkapkan fakta. Sedangkan
Metode ini merupakan teknik
sebagaimana
bersifat
adanya
sekadar
untuk
proses penelitian kualitatif ini seperti
pengumpulan
data
dengan
pendapat Mudjia Rahardjo dapat
mengajukan
pertanyaan
kepada
disajikan melalui beberapa tahap
atau
penting, pertama, tahap pralapangan
responden
dan
merekam
mencatat
jawaban-jawaban
yaitu
kegiatan
menyusung
dan
responden.
merancang hal-hal
3. Dokumentasi
perlukan dalam kegiatan penelitian.
Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan
data
yang
tidak
yang peneliti
Kedua, pekerjaan lapangan yakni
melakukan
pengumpulan
data
subjek
melalui beberapa metode yang telah
penelitian, tetapi melalui dokumen.
dijelaskan dengan subjek peneliti.
Dokumen adalah catatan tertulis
Ketiga,
yang isinya merupakan pernyataan
penarikan kesimpulan dari data yang
tertulis yang disusun oleh seseorang
telah ada.
atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung
ditujukan
lembaga
pengujian
pada
untuk
suatu
keperluan
peristiwa,
dan
berguna bagi sumber data.
Adapun
pascalapangan,
yaitu
1. Gambaran Umum Panti Asuhan
Yatim Muhammadiyah Andong
dokumentasi
Panti
yang
Asuhan
Yatim
dikumpulkan yaitu, foto kegiatan
Muhammadiyah Andong didirikan
pembelajaran
oleh
Al-Quran
PAYPM,
Pimpinan
Cabang
data anak asuh PAYPM, capaian
Muhammadiyah Kecamatan Andong
hasil pembelajaran Al-Quran, dan
pada tanggal 1 Mei 2014. Pendirian
struktur organisasi PAYPM.
tersebut didasarkan pada banyaknya
D. Metode Analisis Data
anak yatim piatu terlantar dengan
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian
deskriptif,
dimana
ekonomi lemah yang tersebar di
daerah sekitar kecamatan Andong.
Untuk itu, PCM Andong membuat
Pengasuh I
alternatif untuk mengatasi masalah
Sutrisno, S.Pd.I
tersebut
Pengasuh II
melalui
pendirian
Panti
: Muhammad Amin
: Sri Wahyuni, S.Pd
Tata Usaha I : Hj. Sumini
Asuhan.
Kehadiran
PAYPM
Andong
Tata Usaha II : Hj. Siti Fatimah
berawal dari gagasan salah satu
Konsumsi
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
2. Letak Geografis
Panti
Andong, yaitu dr. Sigit Widyatmoko,
: Kusrini
Asuhan
Yatim
Sp.Pd. Beliau mewakafkan tanahnya
Muhammadiyah Andong berada di
untuk didirikan sebuah amal usaha
desa
sosial yaitu PAYPM Andong yang
kecamatan
terletak di Desa Kacangan, Andong,
Boyolali.
Boyolali. Gagasan tersebut didukung
kecamatan Andong, sekitar 0.5 km
sepenuhnya oleh semua Pimpinan
dari
Cabang
Gemolong.
Muhammadiyah
Andong
Kacangan
Jalan
RT/RW
Andong,
Terletak
Raya
Adapun
02/01,
Kabupaten
di
pusat
Karanggedebatas-batas
pada saat rapat PCM di bulan
PAYPM Andong, yaitu:
Februari.
Batas Utara
: Dukuh Pelemrenteng
Batas Timur
: Desa Pakis
Setelah itu, dibentuklah tim
untuk
menjalankan
operasional
Batas Selatan : Desa Magersari
PAYPM, mulai dari pembangungan
Batas Barat
gedung
3. Tujuan Pendirian
sampai
pengurus
harian
PAYPM. Adapun pengurus PAYPM
: Desa Mojo
Berdasarkan Anggaran Dasar
dari tahun pendirian-2020 :
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah
Ketua I
: Drs. H. Kumaidi
Andong pasal 5 tujuan utama dari
Ketua II
: H. Jami’an
PAYPM
Sekretaris I
:
mengentaskan anak asuh sehingga
H.
Sumaryono,
Andong
adalah
dapat mandiri dalam segala aspek
M.Pd
Sekretaris II
: Sariman, S.Pd
Bendahara I
:
Drs.
H.
Muttaqin
Bendahara II : Dwi Mulyono
kehidupan, mempunyai masa depan
Aris
yang cerah untuk hidup layak yang
didasari iman dan taqwa terhadap
Anak asuh yang belum bisa
Allah SWT, hidup bahagia di dunia
membaca Al-Quran atau pemula,
dan akhirat.
4. Upaya
PAYPM
dalam
diajarkan pengenalan huruf Hijaiyah
serta
Pembelajaran Al-Quran
Adapun upaya PAYPM dalam
pelafalannya.
PAYPM
menggunakan buku dengan metode
kegiatan
Al-Barqy. Dengan metode tersebut,
pembelajaran Al Quran tersebut
anak asuh yang belum bisa membaca
antara lain sebagai berikut :
Al-Quran dalam tempo 2 minggu
a. Pemberian Motivasi Anak Asuh
sudah mampu membaca Al-Quran,
menyelenggarakan
Bentuk motivasi yang berasal
dari
internal
dilakukan
oleh
dengan durasi perhari 20 menit, 10
menit ba’da subuh dan 10 menit
pengasuh sendiri dan ustadz/ustadzah
ba’da maghrib.
yang mengajar di PAYPM. Motivasi
c. Membaca Al-Quran
tersebut
dilakukan
reward
memberikan
penghargaan
dengan
kepada
atau
anak
asuh.
Diantaranya : sepeda, pakaian, alat
tulis
sekolah,
dan
lain-lain.
Sedangkan bentuk motivasi yang
berasal
dari
eksternal
dilakukan
dengan mendatangkan trainer dan
motivator. Trainer tersebut selain
memberikan
pembelajaran
pelatihan
Al-Quran
untuk
juga
Membaca
terdapat
Al-Quran
yang
di
PAYPM
Andong
menggunakan
metode
Talaqy,
Sorogan
Tadarus.
Ustadz
dan
memberikan
capaian
atau
target
membaca Al-Quran. Target yang
diberikan oleh pengasuh yakni 1 juz
per hari. Namun, hasil yang dicapai
hanya sebagian saja yang mampu
mencapai target tersebut.
d. Tahfizhul Quran
Dalam
hafalan
Al-Quran,
diselingi dengan pemberian motivasi
PAYPM menggunakan metode Al-
kepada anak asuh. Diantara trainer
Qosimi. Target yang dicapai anak
tersebut yakni Ustadz Abu Qosim
asuh dalam hafalan yakni 1 juz per-
Al-Hafidz.
semester,
Beliau
merupakan
dimulai
dari
juz
30.
pengarang buku “Menghafal Al-
Pelaksanaan hafalan dilakukan setiap
Quran dengan Metode Al-Qosimi”.
hari Senin, Selasa, dan Rabu pada
b. Membaca buku Al-Barqy
pukul 16.00 – 17.15.
Pengasuh memberikan target
membacanya dengan baik dan benar
hafalan Al-Quran sebanyak 3 juz
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
yakni juz 30, 29, dan 28 dalam 1
Sedangkan dalam menghafal Al-
tahun. Hasil yang dicapai belum
Quran anak asuh mampu mencapai
mampu memenuhi target. Dari 17
anak asuh, 3 diantaranya mampu
mencapai 3 Juz. 7 anak asuh mampu
target yang diberikan oleh pengasuh.
2. Kendala-kendala yang dihadapi
menghafal sampai 2 Juz. Dan 7 anak
PAYPM
asuh mampu menghafal sampai 1
upayanya tersebut antara lain, tingkat
Juz.
kecerdasan anak asuh yang berbeda-
5. Kendala-Kendala
beda, lingkungan sekolah yang tidak
a. Kecerdasan
anak
asuh
yang
berbeda-beda.
dalam
menjalankan
menerapkan kurikulum keagamaan
secara khusus, lingkungan keluarga
b. Lingkungan keluarga yang kurang
yang
mendukung.
c. Lingkungan sekolah yang tidak
menerapkan
kurikulum
keagamaan secara khusus,
mendukung,
dan
konsentrasi belajar anak asuh yang
berbeda-beda.
SARAN
KESIMPULAN
1. Upaya
kurang
Penelitian di atas menunjukkan
PAYPM
dalam
bahwa
setiap
pengasuh
yang
kuat
dalam
pembelajaran Al-Quran dilakukan
memiliki
dengan beberapa cara. Diantaranya
memberikan
yakni pemberian motivasi, membaca
hasilnyapun akan memuaskan. Anak
buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran,
asuh harus didampingi mulai dari
dan menghafal Al-Quran. Upaya-
awal sampai akhir. Hal tersebut akan
upaya
membuat
pembelajaran,
maka
tersebut
telah
berhasil
membuat anak asuh tertarik dengan
anak
asuh
mampu
materi yang disampaikan.
membaca Al-Quran sampai dengan
menghafalkannya. Dalam membaca
Al-Quran
tekad
anak
asuh
mampu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2011. Penelitian
Pendidikan.
Bandung:Remaja Rosda
Karya
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. JurusJurus Belajar Efektif untuk
SMP
dan
SMA.
Yogyakarta:Diva Press, 2009
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi
Peneliti
Kualitatif.
Bandung: Pustaka Setia
Departemen Agama RI. 1998. AlQuran
dan
Terjemahnya.
Semarang:CV Asy-Syifa
Departemen
Sosial
Republik
Indonesia. Keputusan no. 239
tahun 1974 tentang Panti
Asuhan
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesa. Jakarta:
Balai Pustaka
Gulen, Muhammad Fethullah. 2011.
Cahaya Al-Quran bagi Seluruh
Makhluk. Jakarta:Republika
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Mafaza, Nazid. t.t. Skripsi. Model
Pembelajaran Membaca AlQuran Siswa Kelas Satu
Sekolah Dasar (Studi Kasus di
SD Muhammadiyah Sapen,
Yogyakarta). Yogyakarta:UIN.
Unpublished
Mahmud. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:Pustaka Setia
Poerwanti, Endang dan Nur Widodo.
2002. Perkembangan Peserta
Didik. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Pers
Qodir, Zuly. 2004. Muhammadiyah
dan
Islam
Indonesia.
Yogyakarta:Suara
Muhammadiyah
Rauf, Abdul Aziz Abdul. 2004. Kiat
Sukses Menjadi Hafizh Qur’an
Daiyah. Bandung:Syaamil
Rusman.
2014.
Model-Model
Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo
Shofiyani, Anisa Fitri. 2013. Skripsi.
Peran Panti Asuhan Yatim
Putri
Aisyiyah
Surakarta
dalam Upaya Pembinaan
Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.
Surakarta:UMS. Unpublished
Suardi, Mohammad. 2015. Belajar
dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:Penerbit
Deepublish
Subhkan, Ahmad. 2012. Studi
Penerapan Metode Al-Mahir
dalam Pembelajaran Al-Quran
di PPQ Al-Mahir Gawanan,
Colomadu,
Karanganyar
Tahun
2011-2012.
Surakarta:UMS
Suyono dan Hariyanto. 2011.
Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosda Karya
Thabrany, Hasbullah Thabrany.
1994. Rahasia Sukses Belajar.
Jakarta:Raja Grafindo Persada
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh :
Muhammad Zulaini
NIM : G000100177
NIRM : 10/X/02.2.1/1/4464
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
ABSTRAK
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
Oleh : Muhammad Zulaini
Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat
manusia di bumi. Allah SWT menurunkan Al-Quran dan menjadikannya sebagai
kitab yang mulia dan terpelihara. Rasulullah SAW menyatakan bahwa sebaik-baik
manusia adalah yang memiliki interaksi dengan Al-Quran dalam bentuk belajar
dan mengajar. Interaksi manusia dengan Al-Quran dapat dilakukan mulai dari
mengenal huruf hijaiyah, membaca dengan tartil sampai dengan menghafal AlQuran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui lembaga-lembaga Al-Quran yang
mampu menyajikan pengajaran Al-Quran secara integrasi dan penanganan yang
profesional. Salah satu lembaga yang menyajikan pengajaran Al-Quran tersebut
adalah Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah(PAYPM) Andong. Sebagai
salah satu amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Andong,
PAYPM menampung anak yatim piatu dari latar belakang keluarga yang belum
bisa membaca Al-Quran. Untuk mewujudkan generasi Qur’ani, maka pengasuh
PAYPM melakukan upaya-upaya dengan menyelenggarakan pengajaran AlQuran. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan upaya dan kendala PAYPM dalam pembelajaran Al-Quran.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni kegiatan penelitian yang
dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu dengan mendatangi langsung objek
yang dituju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan
cara deskriptif, yaitu pengungkapan keadaan sebagaimana adanya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PAYPM memiliki beberapa
upaya dalam mewujudkan generasi Qur’ani. Upaya-upaya tersebut antara lain
dengan memberikan motivasi, membaca buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran, dan
menghafal Al-Quran. Sedangkan kendala yang dihadapi PAYPM yakni tingkat
kecerdasan anak asuh yang berbeda-beda, lingkungan sekolah yang tidak
menerapkan kurikulum keagamaan secara khusus, lingkungan keluarga yang
kurang mendukung, dan konsentrasi belajar anak asuh yang berbeda-beda.
Kata kunci : PAYPM, Al-Quran, Pembelajaran
ABSTRACT
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG
DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
Oleh : Muhammad Zulaini
Al-Quran is a guide and a way of life for all human beings on earth. Allah
revealed the Quran and made it as a book of noble and well-maintained.
Rasulullah SAW stated that the best man is that having interaction with the Quran
in the form of learning and teaching. Human interaction with the Quran can be
done starting from recognizing hijaiyah letters, reading by tartil, up to memorizing
the Quran. This can be done through the institutions of the Quran being able to
present the teachings of the Quran in integration and professional management.
One institution that presents the teaching of the Quran is Panti Asuhan Yatim
Piatu Muhammadiyah (PAYPM, the Muhammadiyah Orphan Home) at Andong.
As one of the charitable enterprises of Muhammadiyah Branch Board of Andong,
PAYPM accommodate orphans from family background not being able to read
Al-Quran. To realize the Qur'anic generation, then the PAYPM guiders make
efforts to organize the teaching of the Quran. Based on this background, the
purpose of this study was to describe the efforts and obstacles of PAYPM in
helping to learn the Quran.
This research is a field one that its activities are carried out in a particular
community by visiting directly the target object. The methods used in this study
are the observation, documentation, and interviews. While data analysis has been
done in a descriptive way, that disclosures the circumstances as they are.
From this study, it is concluded that PAYPM have some efforts in realizing
the Qur'anic generation. Such efforts include provision of motivation, reading AlBarqy, reading the Quran and memorizing it. While the obstacles encountered
PAYPM are the difference of intelligence level of foster children, the school
environment that do not apply specifically religious curriculum, less supportive
family environment, and the difference of concentration of foster children who
learn.
Keywords: PAYPM, the Quran, Helping to Learn
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan petunjuk
bisa membaca Al-Quran. Bahkan
dan pedoman hidup bagi seluruh
sebagian dari mereka buta huruf Al-
umat manusia di bumi. Allah SWT
Quran.
menurunkan
dan
mendapatkan pengajaran Al-Quran
menjadikannya sebagai kitab yang
secara penuh dari kedua orang
mulia dan terpelihara. Rasulullah
tuanya.
Al-Quran
Untuk
SAW menyatakan bahwa sebaik-baik
manusia
adalah
yang
memiliki
Sehingga
mereka
mewujudkan
tidak
generasi
Qu’rani, lebih khususnya menjadikan
interaksi dengan Al-Quran dalam
anak
bentuk belajar dan mengajar.
Andong mampu membaca sampai
Interaksi manusia dengan Al-
asuh
PAYPM
Kecamatan
dengan menghafal Al-Quran, maka
Quran dapat dilakukan mulai dari
pengasuh
mengenal huruf hijaiyah, membaca
upaya-upaya
dengan
dengan
menyelenggarakan pengajaran Al-
menghafal Al-Quran. Hal tersebut
Quran yang harus diikuti oleh anak
dapat dilakukan melalui lembaga-
asuh PAYPM. Oleh karena itu,
lembaga Al-Quran yang mampu
penulis tertarik untuk mengadakan
menyajikan
Al-Quran
penelitian dengan rumusan masalah
secara integrasi dan penanganan
“Bagaimana Upaya Panti Asuhan
yang profesional. Salah satu lembaga
Yatim
yang menyajikan pengajaran Al-
Andong dalam Pembelajaran Al-
Quran tersebut adalah Panti Asuhan
Quran Anak Asuh tahun 2015?
Yatim
dan
tartil
sampai
pengajaran
Piatu
Muhammadiyah(PAYPM) Andong.
PAYPM
dengan
Piatu
Apa
melakukan
saja
Muhammadiyah
kendala
yang
dihadapi?”
Sebagai salah satu Amal Usaha
Penelitian ini bertujuan untuk
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
mendiskripsikan upaya Panti Asuhan
Kecamatan
Yatim
Andong,
PAYPM
Piatu
Muhammadiyah
menampung anak yatim piatu dari
Andong dalam pembelajaran Al-
latar belakang keluarga yang belum
Quran anak asuh, serta kendala yang
dihadapinya. Selain itu, penelitian ini
Sedangkan
pada
pelaksanaan
diharapkan memiliki manfaat yang
pembelajaran
bersifat teori maupun praktis.
pendahuluan,
KONSTRUK TEORI
kegiatan penutup. Pada kegiatan
1. Konsep Proses Pembelajaran
pendahuluan
Pembelajaran
adalah
proses
peserta
meliputi
kegiatan
kegiatan
guru
didik,
dan
dan
menyiapkan
menjelaskan
interaksi peserta didik dengan guru
tujuan
dan sumber belajar pada suatu
dipelajari. Kegiatan inti memuat
lingkungan
eksplorasi
belajar.
pembelajaran
perlu
Proses
direncanakan,
pembelajaran
inti,
yang
(mencari
akan
informasi),
elaborasi (pemberian tugas), dan
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi
konfirmasi (pengecekan hasil).
agar terlaksana secara efektif dan
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian
efisien.
a. Perencanaan Proses Pembelajaran
Pembelajaran dapat terlaksana
dengan
baik
rencana
diharuskan
adanya
pembelajaran.
Guru
dilakukan
secara
konsisten, sistematis, dan terprogram
dengan menggunakan
bentuk
tertulis
pengamatan
tes dalam
maupun
kinerja,
lisan,
pengukuran
rencana
sikap, penilaian hasil karya berupa
untuk
tugas, portofolio, serta penilaian diri.
setiap pertemuan yang disesuaikan
d. Pengawasan Proses Pembelajaran
merancang
penggalan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
penjadwalan
di
satuan
Kegiatan
pengawasan
proses
pendidikan.
pembelajaran dilakukan oleh kepala
b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
sekolah
Pelaksanaan
proses
pembelajaran tidak terlepas
syarat
dan
pembelajaran.
dari
pelaksanaan
Adapun
pelaksanaan
proses
diantaranya
rombongan
syarat
pembelajaran
dan
pengawas
satuan
pendidikan. Kegiatan ini berupa
pemantauan,
supervisi,
evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut.
2. Pembelajaran Al-Quran
a. Konsepsi Pembelajaran Al-Quran
belajar,
Kata Pembelajaran merupakan
beban kerja minimal guru, buku teks
sebuah proses pengubahan status
pelajaran, dan pengelolaan kelas.
siswa dari tidak tahu menjadi tahu
yang meliputi pengetahuan, sikap
Al-Quran adalah Kitab Suci
dan tingkah laku. Disamping itu,
terakhir yang diturunkan oleh Allah
pembelajaran tidak hanya terbatas di
SWT, oleh karenanya
dalam ruang saja. Namun, sistem
merupakan petunjuk paling lengkap
pembelajaran
bagi umat manusia sejak turunnya
dapat
dilaksanakan
dengan cara membaca buku, belajar
di
kelas
atau
pembelajaran
organisasi
dan
sekolah.
Sebab
diwarnai
oleh
interaksi
antara
berbagai
komponen
berkaitan,
untuk
yang
saling
membelajarkan
peserta didik. Sedangkan Al-Quran
Al-Quran
15
abad
Al-Quran
yang
lalu.
Susunan kata-kata di dalam AlQuran yang bersajak sangat indah
memungkinkan
menghafalnya
manusia
di
untuk
luar
kepala,
walaupun terdiri dari 30 juz dan 114
surat.
Jadi
pembelajaran
Al-Quran
yaitu kitab suci umat Islam yang
merupakan proses pengubahan status
memberi petunjuk bagi seluruh orang
siswa atau peserta didik mengenai
yang
pengetahuan
bertakwa
keraguan
dan
padanya.
tidak
ada
Sebagaimana
akan
Al-Quran
sehingga menimbulkan perubahan
telah disebutkan dalam firman-Nya
pola pikir, sikap dan tingkah laku.
Surat Al-Jatsiyyah ayat 20 berikut
b. Upaya Pembelajaran Al-Quran
ini :
1) Memberikan
“Al Quran ini adalah pedoman
bagi manusia, petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang meyakini.”
semangat
motivasi
yang
dan
terus-menerus
untuk mempelajari Al-Quran
Pendidik
harus
mampu
mendorong dan memotivasi peserta
didik untuk dapat belajar dengan
baik.
Hal
pendidik
ini
dapat
pada
dilakukan
saat
awal
pembelajaran terkait apersepsi. Pada
apersepsi,
pendidik
menjelaskan
berbagai manfaat yang dapat diraih
peserta didik dari mempelajari pokok
bahasan tertentu, aspek karier dan
pengembangan tertentu.
mudah. Seorang pendidik maupun
2) Membaca Al-Quran
Membaca Al-Quran yang baik
peserta didik harus siap menghadapi
dapat dilakukan melalui berbagai
kendala-kendala dalam pembelajaran
tahap. Tahap yang paling dasar
Al-Quran. Adapun kendala-kendala
adalah pengenalan huruf Hijaiyah.
yang menjadi penghalang dalam
Tahap dasar ini diperuntukkan bagi
pembelajaran Al-Quran diantaranya :
anak-anak
1) Tingkat Kecerdasan Rendah
yang
mengenal
belum
huruf
pernah
Hijaiyah.
Kecerdasan
atau
inteligensia
Selanjutnya, tahap pelafalan huruf
adalah kemampuan mental secara
sampai peserta didik dapat membaca
umum.
Al-Quran dengan baik dan benar
diklasifikasi menjadi dua bagian.
sesuai ilmu tajwid. Disamping itu,
Pertama, kecerdasan nyata yang
untuk menyempurnakan pembacaan
dapat dilihat dari nilai prestasi
Al-Quran
belajar
dapat
diimbangi
oleh
Inteligensia
di
kecerdasan
3) Menghafal Al-Quran
disebut bakat.
usaha meresapkan ayat-ayat
Al-
potensial
dapat
Kedua,
sekolah.
tilawah yang berirama.
Menghafal Al-Quran merupakan
ini
atau
biasa
2) Kurangnya Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kondisi
Quran ke dalam pikiran agar selalu
psikologis
ingat sehingga dapat diucapkan di
seseorang
luar kepala. Al-Quran merupakan
lemahnya motivasi belajar peserta
satu-satunya
didik
untuk
turut
mendorong
belajar.
Kuat
mempengaruhi
di
dalam
yang
telah
keberhasilan belajar. Oleh sebab itu,
dihafal untuk diteruskan, dan apabila
motivasi belajar perlu diusahakan,
dilacak akan sampai pada pribadi
terutama yang berasal dari dalam
Nabi Muhammad SAW sendiri.
diri, yakni dengan cara senantiasa
c. Kendala Pembelajaran Al-Quran
memikirkan masa depan yang penuh
peradaban
kitab
yang
manusia
Al-Quran merupakan Kitab Suci
yang
sangat
mulia.
Untuk
mempelajari sesuatu yang mulia
tidak mungkin didapatkan dengan
tantangan dan harus dihadapi untuk
mencapai cita-cita.
diteliti adalah Panti Asuhan Yatim
3) Konsentrasi Lemah
Peserta didik dikatakan mampu
berkonsentrasi
memiliki
terhadap
penuh
perhatian
sebuah
apabila
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan
Andong.
Sedangkan
besar
pelajaran.
pendekatan
yang
Jika
digunakan
yakni
pendekatan
setiap kali peserta didik membaca
kualitatif,
yaitu
melakukan
buku atau mengikuti pelajaran di
pengamatan terhadap orang dalam
kelas pikiran melayang ke mana-
kehidupannya
mana maka peserta didik belum
berinteraksi dengan mereka, dan
mempunyai konsentrasi yang tinggi.
berupaya memahami bahasa dan
4) Lingkungan Negatif
tafsiran
Lingkungan sosial yang buruk
dapat dimulai dari keluarga hingga
pergaulan di lingkungannya. Kendala
sehari-hari,
mereka
tentang
dunia
sekitarnya.
B.
Tempat dan Subjek
Penelitian
ini
dilakukan
di
belajar biasanya terjadi pada orang
lingkungan Panti Asuhan Yatim
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan
mementingkan
pergaulan
dengan lingkungannya dari pada
Andong.
bergaul dengan lingkungan tempat
penelitian ini yaitu pihak-pihak yang
belajarnya.
bersedia
METODE PENELITIAN
berupa data maupun keterangan yang
A.
mendukung serta dibutuhkan dalam
Jenis dan Pendekatan
Jenis
penelitian
ini
adalah
Adapun
untuk
memberikan
subjek
informasi
penelitian ini, yakni pengasuh dan
penelitian lapangan, yakni kegiatan
anak asuh PAYPM.
penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
yang
dilakukan
di
lingkungan masyarakat tertentu, baik
di
lembaga
dan
organisasi
Metode pengumpulan data yang
digunakan penulis antara lain sebagai
kemasyarakatan maupun lembaga
berikut :
pemerintah, dengan cara mendatangi
1. Observasi
rumah
perusahaan,
tangga,
perusahaan-
dan
tempat-tempat
lainnya. Dalam hal ini, objek yang
Metode ini merupakan teknik
pengamatan
dan
pencatatan
sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki untuk menemukan
penelitian ini terbatas pada usaha
data. Adapun objek yang digunakan
mengungkapkan suatu masalah atau
yakni pengasuh dan anak asuh di
keadaan
PAYPM Andong.
sehingga
2. Wawancara
mengungkapkan fakta. Sedangkan
Metode ini merupakan teknik
sebagaimana
bersifat
adanya
sekadar
untuk
proses penelitian kualitatif ini seperti
pengumpulan
data
dengan
pendapat Mudjia Rahardjo dapat
mengajukan
pertanyaan
kepada
disajikan melalui beberapa tahap
atau
penting, pertama, tahap pralapangan
responden
dan
merekam
mencatat
jawaban-jawaban
yaitu
kegiatan
menyusung
dan
responden.
merancang hal-hal
3. Dokumentasi
perlukan dalam kegiatan penelitian.
Dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan
data
yang
tidak
yang peneliti
Kedua, pekerjaan lapangan yakni
melakukan
pengumpulan
data
subjek
melalui beberapa metode yang telah
penelitian, tetapi melalui dokumen.
dijelaskan dengan subjek peneliti.
Dokumen adalah catatan tertulis
Ketiga,
yang isinya merupakan pernyataan
penarikan kesimpulan dari data yang
tertulis yang disusun oleh seseorang
telah ada.
atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung
ditujukan
lembaga
pengujian
pada
untuk
suatu
keperluan
peristiwa,
dan
berguna bagi sumber data.
Adapun
pascalapangan,
yaitu
1. Gambaran Umum Panti Asuhan
Yatim Muhammadiyah Andong
dokumentasi
Panti
yang
Asuhan
Yatim
dikumpulkan yaitu, foto kegiatan
Muhammadiyah Andong didirikan
pembelajaran
oleh
Al-Quran
PAYPM,
Pimpinan
Cabang
data anak asuh PAYPM, capaian
Muhammadiyah Kecamatan Andong
hasil pembelajaran Al-Quran, dan
pada tanggal 1 Mei 2014. Pendirian
struktur organisasi PAYPM.
tersebut didasarkan pada banyaknya
D. Metode Analisis Data
anak yatim piatu terlantar dengan
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian
deskriptif,
dimana
ekonomi lemah yang tersebar di
daerah sekitar kecamatan Andong.
Untuk itu, PCM Andong membuat
Pengasuh I
alternatif untuk mengatasi masalah
Sutrisno, S.Pd.I
tersebut
Pengasuh II
melalui
pendirian
Panti
: Muhammad Amin
: Sri Wahyuni, S.Pd
Tata Usaha I : Hj. Sumini
Asuhan.
Kehadiran
PAYPM
Andong
Tata Usaha II : Hj. Siti Fatimah
berawal dari gagasan salah satu
Konsumsi
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
2. Letak Geografis
Panti
Andong, yaitu dr. Sigit Widyatmoko,
: Kusrini
Asuhan
Yatim
Sp.Pd. Beliau mewakafkan tanahnya
Muhammadiyah Andong berada di
untuk didirikan sebuah amal usaha
desa
sosial yaitu PAYPM Andong yang
kecamatan
terletak di Desa Kacangan, Andong,
Boyolali.
Boyolali. Gagasan tersebut didukung
kecamatan Andong, sekitar 0.5 km
sepenuhnya oleh semua Pimpinan
dari
Cabang
Gemolong.
Muhammadiyah
Andong
Kacangan
Jalan
RT/RW
Andong,
Terletak
Raya
Adapun
02/01,
Kabupaten
di
pusat
Karanggedebatas-batas
pada saat rapat PCM di bulan
PAYPM Andong, yaitu:
Februari.
Batas Utara
: Dukuh Pelemrenteng
Batas Timur
: Desa Pakis
Setelah itu, dibentuklah tim
untuk
menjalankan
operasional
Batas Selatan : Desa Magersari
PAYPM, mulai dari pembangungan
Batas Barat
gedung
3. Tujuan Pendirian
sampai
pengurus
harian
PAYPM. Adapun pengurus PAYPM
: Desa Mojo
Berdasarkan Anggaran Dasar
dari tahun pendirian-2020 :
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah
Ketua I
: Drs. H. Kumaidi
Andong pasal 5 tujuan utama dari
Ketua II
: H. Jami’an
PAYPM
Sekretaris I
:
mengentaskan anak asuh sehingga
H.
Sumaryono,
Andong
adalah
dapat mandiri dalam segala aspek
M.Pd
Sekretaris II
: Sariman, S.Pd
Bendahara I
:
Drs.
H.
Muttaqin
Bendahara II : Dwi Mulyono
kehidupan, mempunyai masa depan
Aris
yang cerah untuk hidup layak yang
didasari iman dan taqwa terhadap
Anak asuh yang belum bisa
Allah SWT, hidup bahagia di dunia
membaca Al-Quran atau pemula,
dan akhirat.
4. Upaya
PAYPM
dalam
diajarkan pengenalan huruf Hijaiyah
serta
Pembelajaran Al-Quran
Adapun upaya PAYPM dalam
pelafalannya.
PAYPM
menggunakan buku dengan metode
kegiatan
Al-Barqy. Dengan metode tersebut,
pembelajaran Al Quran tersebut
anak asuh yang belum bisa membaca
antara lain sebagai berikut :
Al-Quran dalam tempo 2 minggu
a. Pemberian Motivasi Anak Asuh
sudah mampu membaca Al-Quran,
menyelenggarakan
Bentuk motivasi yang berasal
dari
internal
dilakukan
oleh
dengan durasi perhari 20 menit, 10
menit ba’da subuh dan 10 menit
pengasuh sendiri dan ustadz/ustadzah
ba’da maghrib.
yang mengajar di PAYPM. Motivasi
c. Membaca Al-Quran
tersebut
dilakukan
reward
memberikan
penghargaan
dengan
kepada
atau
anak
asuh.
Diantaranya : sepeda, pakaian, alat
tulis
sekolah,
dan
lain-lain.
Sedangkan bentuk motivasi yang
berasal
dari
eksternal
dilakukan
dengan mendatangkan trainer dan
motivator. Trainer tersebut selain
memberikan
pembelajaran
pelatihan
Al-Quran
untuk
juga
Membaca
terdapat
Al-Quran
yang
di
PAYPM
Andong
menggunakan
metode
Talaqy,
Sorogan
Tadarus.
Ustadz
dan
memberikan
capaian
atau
target
membaca Al-Quran. Target yang
diberikan oleh pengasuh yakni 1 juz
per hari. Namun, hasil yang dicapai
hanya sebagian saja yang mampu
mencapai target tersebut.
d. Tahfizhul Quran
Dalam
hafalan
Al-Quran,
diselingi dengan pemberian motivasi
PAYPM menggunakan metode Al-
kepada anak asuh. Diantara trainer
Qosimi. Target yang dicapai anak
tersebut yakni Ustadz Abu Qosim
asuh dalam hafalan yakni 1 juz per-
Al-Hafidz.
semester,
Beliau
merupakan
dimulai
dari
juz
30.
pengarang buku “Menghafal Al-
Pelaksanaan hafalan dilakukan setiap
Quran dengan Metode Al-Qosimi”.
hari Senin, Selasa, dan Rabu pada
b. Membaca buku Al-Barqy
pukul 16.00 – 17.15.
Pengasuh memberikan target
membacanya dengan baik dan benar
hafalan Al-Quran sebanyak 3 juz
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
yakni juz 30, 29, dan 28 dalam 1
Sedangkan dalam menghafal Al-
tahun. Hasil yang dicapai belum
Quran anak asuh mampu mencapai
mampu memenuhi target. Dari 17
anak asuh, 3 diantaranya mampu
mencapai 3 Juz. 7 anak asuh mampu
target yang diberikan oleh pengasuh.
2. Kendala-kendala yang dihadapi
menghafal sampai 2 Juz. Dan 7 anak
PAYPM
asuh mampu menghafal sampai 1
upayanya tersebut antara lain, tingkat
Juz.
kecerdasan anak asuh yang berbeda-
5. Kendala-Kendala
beda, lingkungan sekolah yang tidak
a. Kecerdasan
anak
asuh
yang
berbeda-beda.
dalam
menjalankan
menerapkan kurikulum keagamaan
secara khusus, lingkungan keluarga
b. Lingkungan keluarga yang kurang
yang
mendukung.
c. Lingkungan sekolah yang tidak
menerapkan
kurikulum
keagamaan secara khusus,
mendukung,
dan
konsentrasi belajar anak asuh yang
berbeda-beda.
SARAN
KESIMPULAN
1. Upaya
kurang
Penelitian di atas menunjukkan
PAYPM
dalam
bahwa
setiap
pengasuh
yang
kuat
dalam
pembelajaran Al-Quran dilakukan
memiliki
dengan beberapa cara. Diantaranya
memberikan
yakni pemberian motivasi, membaca
hasilnyapun akan memuaskan. Anak
buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran,
asuh harus didampingi mulai dari
dan menghafal Al-Quran. Upaya-
awal sampai akhir. Hal tersebut akan
upaya
membuat
pembelajaran,
maka
tersebut
telah
berhasil
membuat anak asuh tertarik dengan
anak
asuh
mampu
materi yang disampaikan.
membaca Al-Quran sampai dengan
menghafalkannya. Dalam membaca
Al-Quran
tekad
anak
asuh
mampu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2011. Penelitian
Pendidikan.
Bandung:Remaja Rosda
Karya
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. JurusJurus Belajar Efektif untuk
SMP
dan
SMA.
Yogyakarta:Diva Press, 2009
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi
Peneliti
Kualitatif.
Bandung: Pustaka Setia
Departemen Agama RI. 1998. AlQuran
dan
Terjemahnya.
Semarang:CV Asy-Syifa
Departemen
Sosial
Republik
Indonesia. Keputusan no. 239
tahun 1974 tentang Panti
Asuhan
Depdikbud. 2005. Kamus Besar
Bahasa Indonesa. Jakarta:
Balai Pustaka
Gulen, Muhammad Fethullah. 2011.
Cahaya Al-Quran bagi Seluruh
Makhluk. Jakarta:Republika
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara
Mafaza, Nazid. t.t. Skripsi. Model
Pembelajaran Membaca AlQuran Siswa Kelas Satu
Sekolah Dasar (Studi Kasus di
SD Muhammadiyah Sapen,
Yogyakarta). Yogyakarta:UIN.
Unpublished
Mahmud. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan.
Bandung:Pustaka Setia
Poerwanti, Endang dan Nur Widodo.
2002. Perkembangan Peserta
Didik. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang Pers
Qodir, Zuly. 2004. Muhammadiyah
dan
Islam
Indonesia.
Yogyakarta:Suara
Muhammadiyah
Rauf, Abdul Aziz Abdul. 2004. Kiat
Sukses Menjadi Hafizh Qur’an
Daiyah. Bandung:Syaamil
Rusman.
2014.
Model-Model
Pembelajaran. Jakarta: Raja
Grafindo
Shofiyani, Anisa Fitri. 2013. Skripsi.
Peran Panti Asuhan Yatim
Putri
Aisyiyah
Surakarta
dalam Upaya Pembinaan
Akhlak Anak Asuh Tahun 2013.
Surakarta:UMS. Unpublished
Suardi, Mohammad. 2015. Belajar
dan
Pembelajaran.
Yogyakarta:Penerbit
Deepublish
Subhkan, Ahmad. 2012. Studi
Penerapan Metode Al-Mahir
dalam Pembelajaran Al-Quran
di PPQ Al-Mahir Gawanan,
Colomadu,
Karanganyar
Tahun
2011-2012.
Surakarta:UMS
Suyono dan Hariyanto. 2011.
Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosda Karya
Thabrany, Hasbullah Thabrany.
1994. Rahasia Sukses Belajar.
Jakarta:Raja Grafindo Persada