PRARANCANGAN PABRIK ASAM ADIPAT DARISIKLOHEKSANON DAN ASAM NITRAT Prarancangan Pabrik Asam Adipat Dari Sikloheksanon Dan Asam Nitrat Kapasitas 75.000 Ton/Tahun.

(1)

PRARANCANGAN PABRIK ASAM ADIPAT DARISIKLOHEKSANON DAN ASAM NITRAT

KAPASITAS 75.000 TON/TAHUN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Teknik Kimia

Oleh:

SASKIA NOVIANDINI D 500 100 065

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

4 ABSTRAK

Asam adipat mempunyai rumus molekul C6H10O4, merupakan kristal berwarna putih

yang diproduksi sebagai proses sintesis nylon 66. Asam adipat pertama kali dibuat tahun 1902 dari tetramethylene bromide, yaitu suatu unsur pokok yang terdapat pada gula bit. Jumlah terbesar dari material ini dibutuhkan untuk pembuatan resin, plastik, lapisan pelindung, bahan pembuat busa dan pengawet bahan makanan. Kebutuhan bahan baku industri masih banyak didatangkan dari luar negeri. Jika bisa dihasilkan sendiri di dalam negeri, tentunya dapat menghemat pengeluaran devisa dan meningkatkan ekspor. Dengan adanya prospek yang demikian hal yang akan dicanangkan dengan mendirikan pabrik asam adipat dari sikloheksanon dan asam nitrat dengan kapasitas 75.000 ton per tahun yang direncanakan akan beroperasi selama 330 hari per tahun.

Proses yang digunakan dalam pembuatan asam adipat adalah proses oksidasi sikloheksanon dengan asam nitrat. Proses pembuatan asam adipat dari sikloheksanon dan asam nitrat dilakukan dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Pada reaktor ini reaksi berlangsung pada fase cair-cair pada suhu 70oC dan pada tekanan 3,5 atm dan menghasilkan konversi 87%. Kebutuhan sikloheksanon sebesar 10.364,58 kg per jam dan asam nitrat sebesar 7.291,66 kg per jam. Produk berupa asam adipat sebesar 10.416,67 kg per jam. Utilitas pendukung proses meliputiuap jenuhsebesar 736,83 kg per jam yang dihasilkan dari proses pemanasan air diboiler dengan bahan bakar solarsebesar 2,236 liter per jam.Kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator set sebesar 350kW.

Pabrik asam adipat memerlukan modal tetap sebesarRp682.960.950.738 dan modal kerja sebesar Rp69.274.736.026. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp309.514.065.328 per tahun setelah dipotong pajak 30% keuntungan mencapai Rp 216.659.845.729 per tahun. Percent return on investment (ROI) sebelum pajak 45,3% dan setelah pajak 31,7%. Pay out time (POT) sebelum pajak selama 1,81 tahun dan setelah pajak 2,4 tahun. Break even point (BEP) sebesar 41,48% dan shut down point (SDP) sebesar 22,11%. Discounted cash flow (DCF) terhitung sebesar 32,00%. Dari data analisis kelayakan diatas disimpulkan, bahwa pabrik ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.


(6)

5

ABSTRACT

Adipic acid is the organic compound with the formulaC6H10O4. From an industrial

perspective, can be produced as essential material in Nylon 66 synthesis process. Initially around 1902, adipic acid manufactured from tetramethylene bromide, which is one of substance that can be found in sugar bit. With the largest quantity or bulk this substance is needed as main material in resin, plastic, fiber shield/kevlar, foam composition based on polymer, and preservative manufacturing. According to economic prospect value it suitable to decide to build the adipic acid chemical factory which based on sikloheksanon and nitric acid with capacity production at 75.000 ton per year, on 330 days per year operation.

Chemical process that required to manufacture adipic acid using cyclohexanone oxidation oxidation process with adipic acid. The process is the cyclohexanone react with cyclohexanoneacid in continuous stirred tank reactor (CSTR).The reaction process which occur in reactor chamber is Liquid-liquid phase, then the operating condition at 70oC and 3,5 atm pressure value, deducing from production the convertion rate is 87%. The amount of cyclohexanone which needed is 10.364,58 kg per hours. The supporting process utilities, consist of saturated steam is 736,83 kg per hour, which is gotten from boiler that used bio-diesel fuel 2,236 liter per hour. The electricity energy from PLN and generator necesity is 350 kW.

Acid adipic factory require fixed capital invesmentcast is Rp682.960.950.738 and working capital invesmentisRp69.274.736.026. According to the economic analysis toward adipic acid chemical factory shows provit income tax charge equal to Rp309.514.065.328, then after tax charge 30% the provit income equal to Rp 216.659.845.729 per year. Percent return on investment (ROI) before tax charge 45,3% dan after tax charge 31,7%. Pay out time (POT) before tax charge during 1,81 yearsandafter tax charge 2,4 years. Break even point (BEP) is 41,48% and shut down point (SDP) is 22,11%. Discounted cash flow (DCF) calculated equal to 32,00%.


(7)

6

I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Seiring dengan berkembangnya kebutuhan dan pola hidup manusia, indsutri kimia dituntut untuk dapat menyediakan produk-produk yang memenuhi kebutuhan manusia. Laju ini yang mendorong pesatnya industri kimia dalam maupun luar negeri. Kebutuhan bahan baku indsutri masih banyak didatangkan dari luar negeri. Jika bisa dihasilkan sendiri di dalam negeri, tentunya dapat menghemat pengeluaran devisa dan meningkatkan ekspor.

Pabrik asam adipat di Indonesia dapat berdiri karena menguntungkan, antara lain: 1. Dapat mencukupi kebutuhan asam adipat dan meminimalisasi import asam adipat dari

luar negeri.

2. Mengurangi ketergantungan terhadap negara asing dan menghemat devisa negara. 3. Dapat memberikan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja. B.Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi akan mempengaruhi perhitungan ekonomi maupun teknis dalam perancangan pabrik. Oleh karena itu penentuan kapasitas asam adipat bedasarkan beberapa perimbangan antara lain:

1. Proyeksi konsumsi asam adipat.

2. Jumlah produksi asam adipat komersil yang sudah ada. 3. Kapasitas minimal atau maksimal yang terpasang. 4. Jumlah kebutuhan produk yang dibutuhkan.

Tabel 1. Data kebutuhan asam adipat di Indonesia No. Tahun Jumlah (Ton)

1 2009 642513

2 2010 652924

3 2011 705724

4 2012 772540


(8)

7

Tabel 2. Data pabrik penghasil asam adipat

II. DESKRIPSI PROSES

1. Dasar reaksi

Asam adipat dibuat dari berbagai macam lemak dengan proses oksidasi. Berikut reaksi oksidasi pembentukan asam adipat dari sikloheksanon dan asam nitrat

C6H10O + 2HNO3 C6H10O4 + 2NO + H2O……….(1)

Reaksi yang terjadi adalah bersifat eksotermis. Reaksi ini terjadi pada suhu 70oC dan tekanan 3,5 atm dengan konversi reaksi sebesar 87%.

2. Tinjauan Termodinamika Reaksi kimia :

C6H10O + 2HNO3 C6H10O4 + 2NO + H2O………..(2)

∆Go= ∆GoProduk - ∆GoReaktan

= ((-682000) + (2 x 51241) + (-228590)) – ((-90751) + (2 x(-74015)) = -515327 J/mol

Dapat dicari konstanta kesetimbangan, Treferensi = 2980K -RT ln K = ∆Go

RT Go

 K T operasi =8,5262x1089

No. Nama Perusahaan Kapasitas

(Kton/tahun) 1 Allied Chemical, Hopewell, Va. 11

2 Du Rout, Orange, Tex. 136

3 El Passo, Odessa, Tex. 36

4 Monseintro, Pensacola, Florida. 282

5 Thodia Ind, Brazil 30

6 Kanto enka, Shubukawa, Jepang 10 7 Hansu Chemical, Wakayama, Jepang 5 8 State Authority, Peking, Cina 55 9 Rhone Poulenc, Chalempe, France. 250


(9)

8

Dilihat dari harga konstanta kesetimbangan besar, maka reaksi tersebut bersifat searah.

3. Langkah-langkah proses

a. Tahap penyimpanan bahan baku

Sikloheksanon dari tangki penyimpanan pada suhu 30oC bertekanan 1 atm dialirkan dengan pompa ke dalam heaterdipanaskan sehingga suhu menjadi 70oC. Sedangkan asam nitrat dialirkan dari tangki penyimpanan pada suhu 30oC bertekanan 1 atm dicampur dengan katalis metavanadat sebagai pelarut ke dalam

mixer. Campuran asam nitrat dan katalis dialirkan dengan pompa menuju heater

dan dipanaskan hingga suhu 70oC. b. Tahap pembentukan asam adipat

Sikloheksanon dari tangki penyimpanan diumpankan ke dalam reaktor. Begitu juga dengan campuran asam nitrat dan katalis diumpankan ke dalam reaktor. Reaktor yang digunakan berjenis reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) lengkap dengan mantel pendingin agar suhu tetap konstan. Karena reaksi pada pembuatan asam adipat merupakan reaksi eksotermis atau melepas panas. Media yang digunakan untuk pendingin adalah air. Reaksi yang berlangsung secara kontinyu pada suhu 70oC dan tekanan 3,5 atm. Produk yang dihasilkan adalah asam adipat, gas NO, dan H2O. Gas NO keluar dari reaktor melalui lubang sebagian reaktor. Kemudian campuran dari reaktor diturunkan tekanannya dari 3,5 atm menjadi 1 atm menggunakan expender valve dan dialirkan ke evaporator dengan pompa untuk menguapkan asam nitrat. Hasil atas evaporator dikirim ke unit pengolahan limbah dan hasil bawah masuk ke crystalizer.

c. Tahap pemisahan dan pemurnian hasil

Slurry yang keluar dari crystalizer dialirkan menuju centrifugepada suhu 40oC dan tekanan 1 atm. Di dalam centrifuge akan dipisahkan antara padatan dan filtrat dengan ditambahkan air pencuci. Filtrat dari asam adipat dan komponen lainnya akan di recycle kembali ke dalam mixer dengan suhu 40oC dan tekanan 1 atm untuk dijadikan umpan. Asam adipat melalui screw conveyor dengan suhu 40oC dialirkan ke dalam rotary driyer untuk dikeringkan. Sebagai media pemanas digunakan udara panas dengan suhu 120oC. Produk asam adipat kering dengan kadar 99,5% dibawa ke belt conveyor menuju bucket elevator dan diangkut ke ruang penyimpanan. Selanjutnya dikemas dalam kantong dan produk siap untuk di pasarkan.


(10)

9 III. SPESIFIKASI ALAT PROSES

1. Reaktor

Tabel 3. Spesifikasi reaktor

Kode R-01

Fungsi Mereaksikan C6H10O dan HNO3 menjadi

C6H10O4 dengan katalis amonium metavanadat

Tipe Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)

Bahan Stainless steel

Kondisi operasai

- Suhu (T) 70oC

- Tekanan (P) 3,5 atm

Volume 46.998,67 kg/jam

Diameter reaktor 6,87 m

Tinggi reaktor 6,87 m

Tinggi cairan 6,87 m

Tebal dinding reaktor 0,01 m

Jenis pengaduk Six blades turbine

Diameter pengaduk 2,26 m

Tinggi pengaduk 2,26 m

Lebar pengaduk 0,43 m

Kecepatan putaran 76,92 rpm

Tenaga motor 1 HP

Jumlah 1

Harga US$ 761.403

2. Mixer

Tabel 4. Spesifikasi mixer

Kode M-01

Fungsi Mencampur bahan baku HNO3 dengan NH4VO3

sebelum diumpankan ke reaktor

Tipe Vertical vessel dengan formed head

Bahan Stainless steel

Kondisi operasai

- Suhu (T) 70oC

- Tekanan (P) 3,5 atm

Volume 46,74 kg/jam

Diameter tangki 3,79 m

Tinggi tangki 3,79 m

Tebal tangki 0,24 m


(11)

10 Putaran pengaduk 125,58 rpm

Power motor 1 HP

Harga US$ 366.341

3. Centrifuge

Tabel 5. Spesifikasi centrifuge

Kode CF-01

Fungsi Memisahkan antara kristal asam adipat dari larutan

Tipe Basket tipe

Kapasitas 15.329,16 kg/jam

Diameter bowl 5,08 ft

Kecepatan putaran 4000 rpm

Power motor 3 HP

Panjang bowl 115 in

Bahan Stainless steel

Jumlah 1 buah

Harga US$ 1.150.018

IV. UTILITAS

Salah satu faktor penunjang kelancaran suatu produksi dalam suatu pabrik yaitu penyediaan utilitas. Unit pendukung proses (utilitas) sangat penting untuk berlang-sungnya proses. Untuk memenuhi kebutuhan air suatu pabrik, umumnya menggunakan air sungai, air sumur ataupun air laut. Dalam prarancangan pabrik asam adipat ini menggunakan air sungai yang berasal dari air sungai di kawasan industri Cilegon. Dalam pabrik asam adipat utilitas yang diperlukan meliput:

1. Unit penyediaan dan pengolahan air. Total kebutuhan air = 75.000 kg/jam 2. Unit penyediaan listrik

Total kebutuhan listrik = 105,93 kW 3. Unit penyediaan bahan bakar

Total kebutuhan bahan bakar =2,236 liter/jam 4. Unit penyediaan udara tekan


(12)

11

V. MANAJEMEN PERUSAHAAN

Pabrik asam adipat berdiri dalam kendali sebuah perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) yang didasarkan beberapa pertimbangan.

1. Merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi pemilik.

2. Mudah mendapatkan modal dengan car menjual saham perusahaan. 3. Tanggung jawab pemegang saham terhadap mutu perusahaan terbatas.

4. Lapangan usaha lebih luas karena perseroan terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat sehingga dengan modal ini perseroan terbatas dapat memperluas usahanya.

5. Mudah mendapatkan kredit dari bank dengan jaminan perusahaan yang ada dan mudah bergerak di pasar modal.

Pembagian jadwal karyawan didasarkan atas karyawan shift dan non-shift, dimana karyawan shift terdiri dari direktur, staff ahli, kepala bagian produksi dengan masa kerja 5 hari dalam 1 minggu. Sedangkan karyawan shift terdiri atas karyawan yang menangani proses secara langsung yaitu operator, kepala regu dengan masa kerja 7 hari dalam 1 minggu.

VI. ANALISIS EKONOMI

Dalam perancangan pabrik asam adipat diperlukan analisa ekonomi karena untuk mendapatkan perkiraan tentang kelayakan investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal invenstasi dapat dikembalikan dan juga terjadinya titik impas atau suatu titik dimana total biaya produksi sama dengan keuntungan yang diperoleh. Selain itu analisa ekonomi dimak-sudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak untuk didirikan.

Pabrik asam adipat 75.000 ton/tahun membutuhkan modal sebanyakRp-689.960.950.738dengan keuntungansebelumpajakRp 309.514.065.328dan keuntungan setelah pajak Rp 216.659.845.729. Memiliki BEP (break even point) sebesar 41,48% danSDP (shut down point) sebesar 22,11%.ROI (return on investment) sebelum pajak 45,3%, ROI setelah pajak 31,7%dan DFC (discounted cash flow) sebesar 32,00%.Masa pengembalian modal (pay out time) sebelum pajak adalah 1,81 tahun.


(13)

12

Gambar 1. Grafik analisa kelayakan pabrik asam adipat dari sikloheksanon dan asam nitrat

VII. DAFTAR PUSTKA

Aries, R.S., and Newton, R.D., “Chemical Engineering Cost Estimation”, Mc Graw Hill Book Co.Inc., New York, 1995.

Biro Pusat Statistik, “Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia”, Indonesia foreign, Trade

Statistic Import , Yogyakarta, 2000-2004.

Brown, G.G., 1950, Unit Operation, John Wiley and Sons Inc., New York.

Brownell, E.L., and Young , E.H., 1959, Process Equipment Design, Wiley Eastern Ltd., New Delhi.

Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, Chemical Engineering, 1st ed., Vol. 6, Pergamon Pres, New York

Evans, Frank L., Jr., 1974, Equipment Design Handbook for Refiners and Chemical Plant, Vol. 2, Gulf Publishing Co., Houston, Texas.

Faith, W.L., Keyes D.B., and clark, R.L., 1957, Industrial Chemical, 4th ed., John Wiley Sons Inc., Toronto.

Greankoplis, C.J. and J.F. Richardson, “Design Transport Process and Unit Operation”, 1989,

Pegamon Press, Singapore.

Holman, J. P., 1988, “Perpindahan Kalor”, alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6, Erlangga, Jakarta. Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, McGraw-Hill International Book Company Inc., New

York.

Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1991, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, 3rd ed., Vol. 3 Marcell Dekker Inc., New York.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

R up iah/ tahu n ( x 10 9)

Tingkat Produksi per tahun (%)

B E P

S D P

F A S A R A V A 0,3 RA


(14)

13

Levenspiel, O., 1972, Chemical Reaction Engineering, 2nd ed., John Wiley and Sons Inc., New York.

Mc Ketta, j.j. and Cunningham, W.A., 1992, “Encyclopedia of Chemical Processing and Design”, Vol 5, Marcel Decker inc., New York.

Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7th ed., McGraw-Hill Book Company, New York.

Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2004, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”, 5th ed., McGraw-Hill International Book Company Inc., New York.

Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant, Volume One : Principles and Techniques”, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1987, “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics”, 4th ed., McGraw-Hill Book Co., New York.

Treybal, R.E., 1981 “Mass Transfer Operation”, 3rd ed., McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics”, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Yaws, 1999, “Thermodynamic and Physical Properties Data”, McGraw-Hill Book Co. Singapore.


(1)

8

Dilihat dari harga konstanta kesetimbangan besar, maka reaksi tersebut bersifat searah.

3. Langkah-langkah proses

a. Tahap penyimpanan bahan baku

Sikloheksanon dari tangki penyimpanan pada suhu 30oC bertekanan 1 atm dialirkan dengan pompa ke dalam heaterdipanaskan sehingga suhu menjadi 70oC. Sedangkan asam nitrat dialirkan dari tangki penyimpanan pada suhu 30oC bertekanan 1 atm dicampur dengan katalis metavanadat sebagai pelarut ke dalam mixer. Campuran asam nitrat dan katalis dialirkan dengan pompa menuju heater dan dipanaskan hingga suhu 70oC.

b. Tahap pembentukan asam adipat

Sikloheksanon dari tangki penyimpanan diumpankan ke dalam reaktor. Begitu juga dengan campuran asam nitrat dan katalis diumpankan ke dalam reaktor. Reaktor yang digunakan berjenis reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) lengkap dengan mantel pendingin agar suhu tetap konstan. Karena reaksi pada pembuatan asam adipat merupakan reaksi eksotermis atau melepas panas. Media yang digunakan untuk pendingin adalah air. Reaksi yang berlangsung secara kontinyu pada suhu 70oC dan tekanan 3,5 atm. Produk yang dihasilkan adalah asam adipat, gas NO, dan H2O. Gas NO keluar dari reaktor melalui lubang sebagian reaktor. Kemudian campuran dari reaktor diturunkan tekanannya dari 3,5 atm menjadi 1 atm menggunakan expender valve dan dialirkan ke evaporator dengan pompa untuk menguapkan asam nitrat. Hasil atas evaporator dikirim ke unit pengolahan limbah dan hasil bawah masuk ke crystalizer.

c. Tahap pemisahan dan pemurnian hasil

Slurry yang keluar dari crystalizer dialirkan menuju centrifugepada suhu 40oC dan tekanan 1 atm. Di dalam centrifuge akan dipisahkan antara padatan dan filtrat dengan ditambahkan air pencuci. Filtrat dari asam adipat dan komponen lainnya akan di recycle kembali ke dalam mixer dengan suhu 40oC dan tekanan 1 atm untuk dijadikan umpan. Asam adipat melalui screw conveyor dengan suhu 40oC dialirkan ke dalam rotary driyer untuk dikeringkan. Sebagai media pemanas digunakan udara panas dengan suhu 120oC. Produk asam adipat kering dengan kadar 99,5% dibawa ke belt conveyor menuju bucket elevator dan diangkut ke ruang penyimpanan. Selanjutnya dikemas dalam kantong dan produk siap untuk di pasarkan.


(2)

9 III. SPESIFIKASI ALAT PROSES

1. Reaktor

Tabel 3. Spesifikasi reaktor

Kode R-01

Fungsi Mereaksikan C6H10O dan HNO3 menjadi

C6H10O4 dengan katalis amonium metavanadat

Tipe Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB)

Bahan Stainless steel

Kondisi operasai

- Suhu (T) 70oC

- Tekanan (P) 3,5 atm

Volume 46.998,67 kg/jam

Diameter reaktor 6,87 m

Tinggi reaktor 6,87 m

Tinggi cairan 6,87 m

Tebal dinding reaktor 0,01 m

Jenis pengaduk Six blades turbine

Diameter pengaduk 2,26 m

Tinggi pengaduk 2,26 m

Lebar pengaduk 0,43 m

Kecepatan putaran 76,92 rpm

Tenaga motor 1 HP

Jumlah 1

Harga US$ 761.403

2. Mixer

Tabel 4. Spesifikasi mixer

Kode M-01

Fungsi Mencampur bahan baku HNO3 dengan NH4VO3

sebelum diumpankan ke reaktor

Tipe Vertical vessel dengan formed head

Bahan Stainless steel

Kondisi operasai

- Suhu (T) 70oC

- Tekanan (P) 3,5 atm

Volume 46,74 kg/jam

Diameter tangki 3,79 m

Tinggi tangki 3,79 m

Tebal tangki 0,24 m


(3)

10

Putaran pengaduk 125,58 rpm

Power motor 1 HP

Harga US$ 366.341

3. Centrifuge

Tabel 5. Spesifikasi centrifuge

Kode CF-01

Fungsi Memisahkan antara kristal asam adipat dari larutan

Tipe Basket tipe

Kapasitas 15.329,16 kg/jam

Diameter bowl 5,08 ft

Kecepatan putaran 4000 rpm

Power motor 3 HP

Panjang bowl 115 in

Bahan Stainless steel

Jumlah 1 buah

Harga US$ 1.150.018

IV. UTILITAS

Salah satu faktor penunjang kelancaran suatu produksi dalam suatu pabrik yaitu penyediaan utilitas. Unit pendukung proses (utilitas) sangat penting untuk berlang-sungnya proses. Untuk memenuhi kebutuhan air suatu pabrik, umumnya menggunakan air sungai, air sumur ataupun air laut. Dalam prarancangan pabrik asam adipat ini menggunakan air sungai yang berasal dari air sungai di kawasan industri Cilegon. Dalam pabrik asam adipat utilitas yang diperlukan meliput:

1. Unit penyediaan dan pengolahan air. Total kebutuhan air = 75.000 kg/jam 2. Unit penyediaan listrik

Total kebutuhan listrik = 105,93 kW 3. Unit penyediaan bahan bakar

Total kebutuhan bahan bakar =2,236 liter/jam 4. Unit penyediaan udara tekan


(4)

11

V. MANAJEMEN PERUSAHAAN

Pabrik asam adipat berdiri dalam kendali sebuah perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) yang didasarkan beberapa pertimbangan.

1. Merupakan badan usaha yang memiliki kekayaan tersendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi pemilik.

2. Mudah mendapatkan modal dengan car menjual saham perusahaan. 3. Tanggung jawab pemegang saham terhadap mutu perusahaan terbatas.

4. Lapangan usaha lebih luas karena perseroan terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat sehingga dengan modal ini perseroan terbatas dapat memperluas usahanya.

5. Mudah mendapatkan kredit dari bank dengan jaminan perusahaan yang ada dan mudah bergerak di pasar modal.

Pembagian jadwal karyawan didasarkan atas karyawan shift dan non-shift, dimana karyawan shift terdiri dari direktur, staff ahli, kepala bagian produksi dengan masa kerja 5 hari dalam 1 minggu. Sedangkan karyawan shift terdiri atas karyawan yang menangani proses secara langsung yaitu operator, kepala regu dengan masa kerja 7 hari dalam 1 minggu.

VI. ANALISIS EKONOMI

Dalam perancangan pabrik asam adipat diperlukan analisa ekonomi karena untuk mendapatkan perkiraan tentang kelayakan investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal invenstasi dapat dikembalikan dan juga terjadinya titik impas atau suatu titik dimana total biaya produksi sama dengan keuntungan yang diperoleh. Selain itu analisa ekonomi dimak-sudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak untuk didirikan.

Pabrik asam adipat 75.000 ton/tahun membutuhkan modal sebanyakRp-689.960.950.738dengan keuntungansebelumpajakRp 309.514.065.328dan keuntungan setelah pajak Rp 216.659.845.729. Memiliki BEP (break even point) sebesar 41,48% danSDP (shut down point) sebesar 22,11%.ROI (return on investment) sebelum pajak 45,3%, ROI setelah pajak 31,7%dan DFC (discounted cash flow) sebesar 32,00%.Masa pengembalian modal (pay out time) sebelum pajak adalah 1,81 tahun.


(5)

12

Gambar 1. Grafik analisa kelayakan pabrik asam adipat dari sikloheksanon dan asam nitrat

VII. DAFTAR PUSTKA

Aries, R.S., and Newton, R.D., “Chemical Engineering Cost Estimation”, Mc Graw Hill Book Co.Inc., New York, 1995.

Biro Pusat Statistik, “Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia”, Indonesia foreign, Trade Statistic Import , Yogyakarta, 2000-2004.

Brown, G.G., 1950, Unit Operation, John Wiley and Sons Inc., New York.

Brownell, E.L., and Young , E.H., 1959, Process Equipment Design, Wiley Eastern Ltd., New Delhi.

Coulson, J.M., and Richardson, J.F., 1983, Chemical Engineering, 1st ed., Vol. 6, Pergamon Pres, New York

Evans, Frank L., Jr., 1974, Equipment Design Handbook for Refiners and Chemical Plant, Vol. 2, Gulf Publishing Co., Houston, Texas.

Faith, W.L., Keyes D.B., and clark, R.L., 1957, Industrial Chemical, 4th ed., John Wiley Sons Inc., Toronto.

Greankoplis, C.J. and J.F. Richardson, “Design Transport Process and Unit Operation”, 1989, Pegamon Press, Singapore.

Holman, J. P., 1988, “Perpindahan Kalor”, alih bahasa Jasifi E., edisi ke-6, Erlangga, Jakarta. Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, McGraw-Hill International Book Company Inc., New

York.

Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1991, Encyclopedia of Chemical Processing and Design, 3rd ed., Vol. 3 Marcell Dekker Inc., New York.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

R up iah/ tahu n ( x 10 9)

Tingkat Produksi per tahun (%)

B E P

S D P

F A S A R A V A 0,3 RA


(6)

13

Levenspiel, O., 1972, Chemical Reaction Engineering, 2nd ed., John Wiley and Sons Inc., New York.

Mc Ketta, j.j. and Cunningham, W.A., 1992, “Encyclopedia of Chemical Processing and Design”, Vol 5, Marcel Decker inc., New York.

Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, “Perry’s Chemical Engineers’ Handbook”, 7th ed., McGraw-Hill Book Company, New York.

Peters, M.S. and Timmerhaus, K.D., 2004, “Plant Design and Economic for Chemical Engineering”, 5th ed., McGraw-Hill International Book Company Inc., New York.

Rase, H.F., and Holmes, J. R., 1977, “Chemical Reactor Design for Process Plant, Volume One :

Principles and Techniques”, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Smith, J.M. and Van Ness, H.C., 1987, “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics”, 4th ed., McGraw-Hill Book Co., New York.

Treybal, R.E., 1981 “Mass Transfer Operation”, 3rd ed., McGraw-Hill Book Company, Singapore.

Ulrich, G.D., 1984, “A Guide to Chemical Engineering Process Design and Economics”, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Yaws, 1999, “Thermodynamic and Physical Properties Data”, McGraw-Hill Book Co. Singapore.