PENGARUH KEGIATAN OUTBOUND TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TRI KARYA MEDAN.

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah SWT atas segala
kuasa dan limpahan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kegiatan Outbound Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak
Usia 5-6 Tahun Di TK Tri Karya Medan” ini seperti yang diharapkan. Adapun
tujuan dari penilisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
di Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tiada
terhingga kepada sejumlah pihak yang telah membantu dalam proses pendidikan
dan penyelesaian skripsi ini, yaitu:
1.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Unimed beserta para
pegawai,

2.

Bapak Drs. Nasrun, M.S, selaku Dekan FIP Unimed beserta para pegawai,

3.


Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, selaku Pembantu Dekan I

4.

Bapak Drs. Aman Simare-Mare, M.S, selaku Pembantu Dekan II

5.

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Pembantu Dekan III

6.

Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku ketua Jurusan PLS

7.

Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd, selaku ketua prodi PAUD, sekaligus dosen
penyelaras yang telah memberikan saran dan bimbingan kepada penulis


8.

Bapak Dr.Sudirman,S.E, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dari mulai
perencanaan hingga untuk kesempurnaan skripsi ini,

ii

9.

Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd. Kons selaku dosen PA sekaligus sebagai dosen
penyelaras, yang telah memberikan saran dan bimbingan kepada penulis,

10. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku dosen penyelaras, yang telah memberikan
saran dan bimbingan pada penulis,
11. Teristimewa kepada keluarga yaitu Ayahanda Syuaib dan Ibunda Lailan
Kemala beserta para adik-adik, yaitu, Febriansyah, Fikri Kurniawan, dan Fira
Zulia karena berkat kasih sayang, doa, bimbingan, dan semangat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
12. Ibu Syafriah selaku Kepala Sekolah TK Tri Karya, Ibu Emelia Surbakti, Ibu

Eko Purwanti dan Ibu Dewi Maharani selaku guru-guru TK Tri Karya Medan
yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian di TK
tersebut,
13. Kepada kak Ika selaku bagian administrasi di Prodi PAUD yang telah
membantu dan memberikan informasi kepada penulis,
14. Teman-teman seperjuangan di PAUD stambuk 09, kakak stambuk PAUD 08,
dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang turut
memberikan semangat dan bantuan kepada penulis
15. Kepada sahabat terbaik yaitu M. Rafiq Hidayat Pasaribu, Sanjaya Mora dan
Syah Sulhan, kakak angkat di Teater LKK Unimed yang bernama Mazdalifah
Saragih, dan teman-teman di sanggar Teater LKK Unimed yang sudah
banyak memberi dukungan dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari isi, penulisan dan tata

iii

bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dan
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.

Medan,
Penulis

Juli 2013

Fatia Aini
Nim.109113020

iv

ABSTRAK
FATIA AINI.

Pengaruh Kegiatan Outbound terhadap Kecerdasan
Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun di TK Tri Karya Medan.
Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN, 2013.


Masalah dalam penelitian ini adalah : Kurang familiarnya kegiatan
outbound di kalangan pendidikan anak usia dini, kurangnya kesadaran akan
pengaruh kegiatan outbound terhadap kecerdasan kinestetik anak, adanya
keterbatasan waktu ketika melakukan kegiatan outbound, adanya rasa takut
orangtua terhadap bahaya outbound, Kurangnya pengetahuan tentang keuntungan
outbound, kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya merangsang
kecerdasan kinestetik anak, guru kurang memperhatikan kecerdasan kinestetik
anak, orangtua lebih mengutamakan perkembangan intelektual anak daripada
kecerdasan kinestetik anak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1)
Bagaimana kecerdasan Kinestetik anak pada awal observasi di TK Tri Karya
Medan, (2) Bagaimana peran guru dalam melakukan kegiatan outbound di TK Tri
Karya Medan, (3) Seberapa besar signifikansi dari pengaruh kegiatan outbound
terhadap kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di TK Tri Karya Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana kecerdasan Kinestetik
anak pada awal observasi di TK Tri Karya Medan, (2) Mengetahui bagaimana
peran guru dalam melakukan kegiatan outbound di TK Tri Karya Medan, (3)
Mengetahui Seberapa besar signifikansi dari pengaruh kegiatan outbound
terhadap kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di TK Tri Karya Medan.
Teori yang digunakan, yaitu kecerdasan kinestetik pada anak, karakteristik
kecerdasan kinestetik pada anak, kegiatan outbound anak usia dini dan tujuan

outbound.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain kuasi
eksperimen. Populasi penilitian ini seluruh anak di TK Tri Karya. Sampel terdiri
dari 2 kelas, masing-masing berjumlah 13 anak. Teknik pengumpulan data melalui
observasi. Analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis.
Hasil analisis data observasi akhir diperoleh Fhitung= 2,4 > Ftabel= 0,242
(tidak homogen). Uji hipotesis didapat thitung > ttabel = 24,34 > 2,18, maka
disimpulkan ada pengaruh yang signifikan dari kegiatan outbound terhadap
kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun.

i

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 ...................................................................................................... L
atar Belakang Masalah ....................................................................1
1.2 ...................................................................................................... I
dentifikasi Masalah .........................................................................7
1.3 ...................................................................................................... P
embatasan Masalah .........................................................................7
1.4 ...................................................................................................... R
umusan masalah ..............................................................................8
1.5 ...................................................................................................... T
ujuan Penelitian ...............................................................................8
1.6 ...................................................................................................... M
anfaat Penelitian ..............................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................10
2.1

Kajian Teori ...................................................................................10

2.1.1


Kecerdasan Kinestetik Anak ..........................................................10

v

2.1.1.1 Pengertian Kecerdasan ...................................................................10
2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Anak ..............................13
2.1.1.3 Pengertian Kecerdasan Kinestetik..................................................15
2.1.1.4 Karakteristik Kecerdasan Kinestetik ..............................................16
2.1.2

Kegiatan Outbound Anak Usia Dini ..............................................17

2.1.2.1 Sejarah Outbound ...........................................................................17
2.1.2.2 Pengertian Kegiatan Outbound ......................................................18
2.1.2.3 Tujuan Outbound ...........................................................................20
2.1.2.4 Jenis-Jenis Outbound Anak Usia Dini ...........................................23
2.1.2.5 Komponen Outbound Anak Usia Dini ...........................................25
2..1.2.6 Alat dan Kriteria Tempat Outbound AUD .....................................27
2.2


Kerangka Konseptual .....................................................................28

2.3

Hipotesis.........................................................................................30

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................31
3.1

Jenis Penelitian ...............................................................................31

3.2

Populasi dan Sampel ......................................................................31

3.2.1

Populasi ..........................................................................................31

3.2.2


Sampel ............................................................................................31

3.3

Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...............................32

3.3.1

Variabel Penelitian .........................................................................32

3.3.2

Defenisi Operasional ......................................................................32

3.4

Desain Penelitian ............................................................................32

3.5


Teknik Pengumpulan Data .............................................................33

3.6

Teknik Analisis Data ......................................................................35

vi

3.7

Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................40

3.7.1

Lokasi Penelitian ............................................................................40

3.7.2

Waktu Penelitian ............................................................................40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .........................................41
4.1

Hasil Penelitian ..............................................................................41

4.1.1

Gambaran TK .................................................................................41

4.1.2

Kecerdasan Kinestetik Anak pada Awal Observasi .......................42

4.1.3

Peran Guru dalam Melakukan Kegiatan Outbound .......................45

4.1.4

Data Hasil Observasi Anak setelah Melakukan Outbound ............46

4.2

Analisa Data Hasil Penelitian ........................................................49

4.2.1

Uji Normalitas Data .......................................................................49

4.2.2

Uji Homogenitas Data ....................................................................49

4.2.3

Pengujian Hipotesis ........................................................................50

4.3

Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................54
5.1

Simpulan ........................................................................................54

5.2

Saran ...............................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................56
LAMPIRAN .............................................................................................................58

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Lembar Observasi Penelitian ...................................................................34
Tabel 3.2 Waktu Penelitian .....................................................................................40
Tabel 4.1 Data Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen ........................................42
Tabel 4.2 Data Nilai Observasi Awal Kelas Kontrol ...............................................43
Tabel 4.3 Data Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen........................................46
Tabel 4.4 Data Nilai Observasi Akhir Kelas Kontrol ..............................................47
Tabel 4.5 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors .............................49
Tabel 4.6 Ringkasan Uji Homogenitas Varians .......................................................50
Tabel 4.7 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis ......................................................51

viii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ............................................................................29
Gambar 3.2 Desain Penelitian ..................................................................................33
Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Observasi Awal Kelas Eksperimen ..................43
Gambar 4.2 Diagram batang Nilai Observasi Awal Kelas Kontrol .........................44
Gambar 4.3 Diagram Batang Nilai Observasi awal Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ................................................................................44
Gambar 4.4 Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen .................47
Gambar 4.5 Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Kontrol ........................48
Gambar 4.6 Diagram Batang Nilai Observasi Akhir Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ..............................................................................48

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Anak Kelas B ..............................................................................58
Lampiran 2. Rancangan Kegiatan Harian ................................................................59
Lampiran 3. Lembar Observasi Penelitian ...............................................................71
Lampiran 4. Absensi ................................................................................................79
Lampiran 5. Data Observasi Awal dan Akhir Anak ................................................81
Lampiran 6. Perhitungan Mean, Standar Deviasi dan Varians ................................87
Lampiran 7. Uji Normalitas .....................................................................................90
Lampiran 8. Uji Homogenitas ..................................................................................94
Lampiran 9. Uji Hipotesis ........................................................................................96
Lampiran 10. Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors .......................................................100
Lampiran 11. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z .......................101
Lampiran 12. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t ...........................................105
Lampiran 13. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F ..........................................106
Lampiran 14. Lokasi dan Transaksi Dana dalam
Melakukan Kegiatan Outbound .......................................................110
Lampiran 15. Dokumentasi .....................................................................................111

x

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang
berkualitas. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya dibangun dengan empat
pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together. Menurut Undang-undang Sisdiknas, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Pada hakikatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk
menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini
dalam hal ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir hingga usia 6 tahun. PAUD menjadi sangat
penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang
terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia
dini sering disebut the golden age (usia emas).
Diberlakukannya UU No. 20 Tahun 2003 maka sistem pendidikan di
Indonesia terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi yang keseluruhannya merupakan kesatuan yang
sistemik. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
PAUD pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK),
Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur
pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan
1

2

Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan
oleh lingkungan.
Upaya pembinaan terhadap satuan-satuan PAUD tersebut, diperlukan
adanya sebuah kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi anak usia dini
yang berlaku secara nasional. Kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
adalah rambu-rambu yang dijadikan acuan dalam penyusunan kurikulum dan
silabus (rencana pembelajaran) pada tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun
dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh semua anak
karena pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki oleh setiap
individu untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya. Keberlangsungan pendidikan
perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak terutama pemerintah.
Peran dan tanggungjawab pemerintah terhadap pengasuhan, pendidikan dan
pengembangan anak usia dini di Indonesia telah diwujudkan dalam bentuk
berbagai kebijakan dan kesepakatan.
Pendidikan harus sudah dimulai sejak usia dini supaya tidak terlambat.
Sehingga penting bagi anak untuk mendapatkan Pendidikan Anak Usia Dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian

rangsangan

pendidikan

untuk

membantu

pertumbuhan

dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan Anak Usia Dini justru belum banyak mendapat perhatian. Saat
ini, pendidikan usia dini baru diperoleh oleh sebagian kecil anak di Indonesia.

3

Hasil pendataan Depdiknas, baru 28 persen dari 26,1 juta anak usia 6 tahun yang
mendapat pendidikan usia dini. Sebagian besar di antara mereka, yakni 2,6 juta,
mendapatkan pendidikan dengan jalan masuk ke Sekolah Dasar pada usia lebih
awal. Sebanyak 2,5 juta anak mendapat pendidikan di Bina Keluarga Balita
(BKB), 2,1 juta anak bersekolah di TK atau Raudhatul Atfhal, dan sekitar 100.000
anak di kelompok bermain (play group). Rasio jumlah lembaga pendidikan dan
anak usia dini diperkirakan 1:8. Data tersebut memperlihatkan bahwa pendidikan
anak usia dini (PAUD) belum cukup mendapatkan perhatian padahal kapasitas
perkembangan kognitif anak sudah dapat terbentuk pada usia dini jauh dibawah
usia sekolah. Hal tersebut merupakan suatu masalah yang perlu mendapatkan
perhatian dimana masih banyak pihak yang belum mengetahui pentingnya
pendidikan anak usia dini.
Anak usia dini merupakan rentang usia kritis sekaligus strategis dalam
proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada
tahap selanjutnya. Itu artinya periode ini merupakan periode kondusif untuk
menumbuhkembangkan berbagai kecerdasan, kemampuan fisiologis, kognitif,
bahasa, sosio emosional, dan spiritual. Untuk itu, perlu dukungan lingkungan
belajar yang kondusif bagi perkembangan potensi anak, baik di lingkungan dalam
(indoor) maupun luar (outdoor).
Setiap anak memilik kecerdasan yang berbeda-beda. Salah satu kecerdasan
yang dimiliki anak usia dini yaitu kecerdasan kinestetik. Kecerdasan kinestetik
adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan seluruh atau sebagian anggota
tubuhnya untuk melakukan sesuatu. Kecerdasan kinestetik memungkinkan anak
membangun hubungan yang penting antara pikiran dan tubuh sehingga

4

menciptakan gerakan. Dalam hal ini guru dan orangtua ikut berperan aktif dalam
kecerdasan kinestetik anak.
Dewasa ini, guru dan orangtua lebih mengutamakan perkembangan
intelektual daripada perkembangan kecerdasan kinestetik anak. Guru dan orangtua
lebih memberi perhatian agar anak dapat membaca, berbicara, dan menulis
dengan baik daripada melakukan aktivitas fisik dengan baik. Anak cenderung
menghabiskan waktu dengan aktivitas nonfisik seperti menonton televisi, bermain
video games dan mengorbankan kecerdasan fisik yang merupakan unsur penting
bagi perkembangan menuju manusia serba bisa.
Merangsang kecerdasan kinestetik melalui aktivitas fisik akan mendorong
bermain dan kecintaan terhadap gaya hidup aktif. Hal ini sejalan dengan pendapat
Lwin May yang menyatakan bahwa anak yang pasif secara fisik dapat terjangkit
sindrom penyakit malas dan kemungkinan besar secara fisik kurang sehat.
Sebaliknya anak yang dibina kinestetiknya maka akan menjadi cerdas dan
merasakan bahwa dirinya telah membangun fondasi gaya hidup olahragawan pada
tahun-tahun yang akan datang.
Menjadi cerdas berarti meletakkan fondasi pada keseluruhan pertumbuhan
dan kesejahteraan masing-masing individu. Hal ini juga membantu anak dalam
mencapai kecerdasan kinestetiknya sampai potensi maksimalnya. Seorang anak
yang memiliki kecerdasan kinestetik akan menikmati berbagai bentuk aktivitas
fisik, dan cepat menyerap keterampilan baru. Ketika dihadapkan dengan suatu
tugas fisik yang baru seperti memanjat, anak yang memiliki kecerdasan kinestetik
akan menikmati tantangan dan merasa yakin bahwa dia akan mampu melakukan
tugas itu.

5

Kecerdasan kinestetik perlu dimiliki anak karena dapat meningkatkan
keterampilan sosial. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang orangtuanya
bermain bersama mereka pada akhirnya berkembang lebih baik secara sosial.
Mereka mampu bermain dengan yang lainnya, baik muda maupun tua. Interaksi
ini sebenarnya mengajarkan anak untuk bermain dalam lingkungan kelompok dan
memberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Anak dengan
kecerdasan kinestetik tinggi akan dapat mengungkapkan diri mereka dengan baik.
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik lebih menyukai pembelajaran
di luar kelas. Hal ini terlihat ketika penulis melakukan observasi di TK TRI
KARYA. Ada 18 orang anak dari 26 anak yang berumur 5-6 tahun memiliki
kecerdasan kinestetik. Ini sekitar 69% anak memiliki kecerdasan kinestetik.
Kecerdasan kinestetik berhubungan erat dengan motorik khususnya motorik kasar.
Motorik kasar adalah tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian
besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu
sendiri. Untuk melihat kecerdasan kinestetik anak dapat dilakukan dengan
berbagai kegiatan bermain.
Bermain dapat memberi kesempatan untuk melatih keterampilan,
kecerdasan dan dapat mengembangkan ide-ide sesuai dengan cara dan
kemampuannya sendiri hingga pada akhirnya diharapkan dapat membantu proses
belajar anak. Melalui kegiatan bermain anak akan mempelajari dan menyerap
segala sesuatu yang terjadi dilingkungan sekitarnya. Untuk itu, perencanaan dan
persiapan lingkungan belajar anak harus dirancang dengan seksama sehingga
segala sesuatu dapat merupakan kesempatan belajar yang sangat menyenangkan
bagi anak itu sendiri.

6

Banyak kegiatan bermain yang dapat mempengaruhi kecerdasan kinestetik
anak, salah satunya adalah outbound. Outbound adalah kegiatan di alam terbuka
dan juga dapat memacu semangat belajar. Outbound merupakan sarana penambah
wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian pengalaman berpetualang
sehingga dapat memacu semangat dan kreativitas seseorang. Hal ini juga
didukung oleh pendapat Kimpraswil menyatakan bahwa outbound adalah usaha
olah diri (olah pikir dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan
pengembangan motivasi, kinerja dan prestasi dalam rangka melaksanakan tugas
dan kepentingan kelompok secara lebih baik lagi.
Kegiatan outbound belum familiar di kalangan dunia pendidikan
khususnya pendidikan anak usia dini. Kegiatan outbound biasa dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan

yang

menginginkan

kegiatan

penyegaran

untuk

karyawannya. Kegiatan outbound cenderung ditakuti anak-anak karena diadakan
di ketinggian. Menurut Magta dalam Maryatun menyatakan bahwa orangtua juga
sering menghawatirkan anaknya jika jatuh atau kotor karena outbound dilakukan
di alam. Sebenarnya melalui kegiatan outbound anak akan terpacu untuk bergerak
aktif seperti melompat, berlari, memanjat dan lain-lain.
Pengajaran kegiatan outbound juga dinilai memberikan kontribusi positif
terhadap kesuksesan belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Ancok dalam Asti
(2009:28-29) yang menyatakan bahwa keuntungan dari kegiatan outbound yaitu
melalui kegiatan outbound memberikan sebuah pengalaman langsung kepada
peserta outbound, penuh kegembiraan karena dilakukan dengan permainan, salah
satu kegiatan untuk menemukan kembali pengalaman masa kecil yang penuh
gembira, dan memberikan sebuah hiburan yang menarik bagi peserta yang
mengalami masa kecil yang kurang bahagia. Bermain diluar (outbound) biasanya

7

lebih membutuhkan banyak waktu, karena permainan dalam kegiatan outbound
juga banyak sehingga dalam meneliti kegiatan outbound harus dilakukan berkalikali agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Outbound juga lebih banyak membutuhkan kekuatan lebih bersemangat,
dalam arti fisik dan bermain diluar membutuhkan lebih banyak ruang, dimana
anak dapat lari, melompat dan menggunakan sepeda maupun kendaraan lain.
Halaman yang berumput atau adanya pasir maka bila anak jatuh tidak terlalu
membahayakan di bandingkan bila jatuh dilantai didalam ruangan yang umumnya
lebih kasar. Perilaku mereka untuk bermain terdorong oleh rasa senangnya, maka
mereka akan bergerak, bersikap dan berperilaku secara spontan, alami dan asli.
Disinilah terjadi aktifitas bermain atau belajar. Belajar yang berhasil mesti melalui
berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah
peserta didik giat, aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau
bekerja dan ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melihat seberapa
besar Pengaruh Kegiatan Outbound terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak
Usia 5-6 Tahun di TK TRI KARYA Medan T.A 2013.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka diidentifikasikan
masalah penelitian sebagai berikut:
1.2.1. Kurang familiarnya kegiatan outbound di kalangan pendidikan anak
usia dini.
1.2.2. Kurangnya kesadaran akan pengaruh kegiatan outbound terhadap
kecerdasan kinestetik anak

8

1.2.3. Adanya keterbatasan waktu ketika melakukan kegiatan outbound
1.2.4. Adanya rasa takut orangtua terhadap bahaya outbound
1.2.5. Kurangnya pengetahuan tentang keuntungan outbound
1.2.6. Kurangnya kesadaran orangtua akan pentingnya merangsang
kecerdasan kinestetik anak
1.2.7. Guru kurang memperhatikan kecerdasan kinestetik anak
1.2.8. Orangtua lebih mengutamakan perkembangan intelektual anak
daripada kecerdasan kinestetik anak.

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu adanya pembatasan
masalah. Hal ini dilihat dari kemampuan, dana, dan waktu penelitian yang tidak
memungkinkan untuk meneliti semua permasalahan di atas. Maka, penulis
membatasi masalah pada penelitian ini yaitu:”Pengaruh Kegiatan Outbound
Terhadap Kecerdasan Kinestetik Anak Usia 5-6 Tahun”.

1.4. Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1.4.1. Bagaimanakah kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun pada awal
observasi di TK Tri Karya?
1.4.2. Bagaimanakah peran guru dalam melakukan kegiatan outbound di
TK Tri Karya?
1.4.3. Seberapa besarkah pengaruh kegiatan outbound terhadap kecerdasan
kinestetik anak usia 5-6 tahun di TK Tri Karya?

9

1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dikemukakan pada penelitian ini yaitu:
1.5.1. Untuk mengetahui bagaimana kecerdasan kinestetik anak usia 5-6
tahun pada awal observasi di TK Tri Karya.
1.5.2. Untuk mengetahui bagaimana peran guru dalam melakukan kegiatan
outbound di TK Tri Karya.
1.5.3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan outbound
terhadap kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun di TK Tri Karya

1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1.Bagi Anak:
a. Agar kecerdasan kinestetik anak semakin berkembang.
b. Memberikan motivasi kepada anak untuk lebih berani dalam
kegiatan outbound
1.6.2.Bagi Guru:
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk dapat mempertimbangkan
kegiatan yang baik untuk merangsang kecerdasan kinestetik anak.
1.6.3.Bagi Sekolah:
Dapat menjadi panduan dan referensi tambahan dalam melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan kegiatan outbound bagi Anak
Usia Dini dalam rangka mengembangkan berbagai potensi anak,
baik fisik maupun psikis

54

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan makan dapat diambil
kesimpulan yaitu:
a. Sebelum melakukan kegiatan outbound kecerdasan kinestetik Anak usia
5-6 tahun di TK Tri Karya Medan yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah cukup baik.
b. Guru sudah berperan aktif dalam melakukan kegiatan outbound. Hal ini
menyebabkan anak merasa senang, terjalin kerjasama, kecerdasan
kinestetik anak meningkat.
c. Kecerdasan kinestetik anak setelah melakukan outbound yaitu:
Pembelajaran

dengan

melakukan

kegiatan

outbound

mampu

memberikan pengaruh yang baik daripada pembelajaran tanpa kegiatan
outbound. Hal ini sesuai dengan uji hipotesis yang diperoleh thitung >
ttabel yaitu 24,34 > 2,18 pada taraf nyata α= 0,05 dengan dk= (n1+n2-2).
Sehingga dapat dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Dinyatakan bahwa kegiatan Outbound sangat berpengaruh terhadap
kecerdasan kinestetik anak usia 5-6 tahun.

5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

54

55

a. Bagi guru dan calon guru diharapkan melaukan kegiatan outbound
dalam upaya meningkatkan kecerdasan kinestetik anak.
b. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai
pembelajaran dengan melakukan kegiatan outbound agar lebih
memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik pada penelitian selanjutnya.

56

DAFTAR PUSTAKA
Alma, B. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta
Ancok, D. 2003. Outbound Management Training. Yogyakarta:UII Press
Asti, B.M. 2009. Fun Outbound.Jogjakarta: Diva Press.
Azwar, Saifuddin. 1996. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Budisetiawan. 2011. Pengenalan Outbound untuk Anak (online). dalam
http://budisetiwan-budisetiawan.blogspot.com/2011/10/bahan-belajaroutbound-paud.html, diakses 18 Maret 2013.
Chatib, M & Said, A. 2012. Sekolah Anak-Anak Juara Berbasis Kecerdasan
Jamak dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung: Kaifa
Maryatun, B,I. 2010. Pemanfaatan Outbound untuk Melatih Kerjasama (Sebagai
Moral Behavior) Anak Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta: UNY. Skripsi.
(budi_ika@yahoo.com)
Mulyono, & Asti, B.M. 2008. Smart Games for Outbound Training. Jogjakarta:
Diva Press.
Musfiroh, T. Keseimbangan Intelegensia, Emosional, dn Spiritual Anak Usia
Dini. Pusdi PAUD Lemlit UNY, FBS UNY, PGTK UNY
PAUD Kober Al-Ikhlas. 2012. Makalah Pengembangan Kecerdasan Kinestetik
Melalui Permainan Outbound.
Tersedia:http://paud-kober-alikhlas.blogspot.com/2012/03/makalahpengembangan-kecerdasan.html
Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional RI
Purwanto, Ngalim. 1986. dalam (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/
2252583-pengertian-intelegensi/)
Rachmawati, Y & Kurniati,E. 2011. Strategi Pengembangan Kreativitas pada
Anak Usia Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Kencana
Ramli, M. 2005. Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Litera
Prenada Media Group

56

57

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sujiono & Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta:
Indeks
Susari, DH. 2011. Implementasi Kegiatan Outbound dalam Upaya Pembentukan
Perilaku Sosial dan Emosional Anak Usia Dini. Bandung. Skripsi
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional RI
Wuni, DN. 2012. Pengaruh Musik terhadap Perkembangan Anak Usia 5-6 Tahun
di RA Al-Muchtariyah Tanjung Morawa. UNIMED. Skripsi
Yus, Anita. 2011. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak.
Jakarta: Kencana
Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Rosda