PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM TOPIK KESPRO TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN
KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM TOPIK
KESPRO TERHADAP SIKAP SEKS
PRANIKAH SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 18 MEDAN
TAHUN AJARAN
2012/2013

Skripsi

Oleh :
AISYAH WIDAYANI
NIM. 108121033

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN

KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM TOPIK
KESPRO TERHADAP SIKAP SEKS
PRANIKAH SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 18 MEDAN
TAHUN AJARAN
2012/2013

Skripsi

Oleh :
AISYAH WIDAYANI
NIM. 108121033

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan semangat yang tak hentihentinya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian
Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Topik Kespro Terhadap Sikap
Seks Pranikah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan Tahun Ajaran
2012/2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu
dikesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.SI Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, dan Bapak Prof. Dr.
Yusnadi M.S selaku Pembantu Dekan I.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku
Sekretaris Jurusan.

ii

4. Ibu Dra. Kemali Syarif M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu dalam memberikan pengarahan, bantuan dan atas
kesediaannya untuk mengelurkan waktu luang dalam memberikan saran
dan bimbingan yang sangat berguna dalam pembuatan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Zulhaini S, Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons , Dra. Pasteria
Sembiring, M.Pd, Kons selaku dosen penguji skripsi yang telah
memberikan saran dan kritik kepada penulis sebagai masukan agar skripsi
ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan
dukungan, saran dan motivasi kepada peneliti selama berada di dalam
maupun di luar perkulihan.
7. Pegawai Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak Khaidir dan Ibu
G. Sembiring atas pinjaman buku-bukunya.
8. Seluruh Pegawai Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama urusan
surat-menyurat.
9. Bapak H.Bambang Sudewo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 18
Medan dan seluruh PKS, Ibu N.Rangkuti selaku Guru BK SMP Negeri 18
Medan atas izin, bantuan dan kerjasama kepada peneliti untuk penelitian di
sekolah tersebut.
10. Khususnya buat keluarga tercinta terutama kedua orang tua : (Alm.)
Drs.Wibawa Prawiyata Yunsa (Ayah) dan Dra. Nur Arjani M.Pd (Ibu) :
Chairunnisa Wibawa (Adik Perempuan), Nurul Anggita Wibawa (Adik

iii

Perempuan), beserta seluruh keluarga besar peneliti, terimakasih atas doa,
dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah membantu
peneliti selama mengikuti pendidikan dibangku perkulihan Universitas
Negeri Medan.
11. Kepada teman-teman saya yang begitu istimewa Edwin, Yessy, Bayu,
Indah, Tuti, Herla, Army, Anita, Mely, Mutia, Kartina, Arfah, Dea atas
bantuan-bantuannya baik dari segi moril maupun materil dalam
mewujudkan skripsi ini 

12. Teman-teman seperjuangan BK 2008 Universitas Negeri Medan
(UNIMED) seluruh mahasiswa baik kelas Reguler A,B, Ekstensi dan
Transfer yang mendukung penulis memberikan semangat hentinya.
13. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh siswa-siswi di SMP
Negeri 18 Medan yang telah membantu penulisan dan pengisian angket.
14. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung
dalam menyusun skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya
dan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Medan,
Penulis

Januari 2013

Aisyah Widayani
NIM. 108121033


iv

ABSTRAK
Aisyah Widayani, NIM
: 108121033, Pengaruh Pemberian Layanan
Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Topik Kespro Terhadap
Sikap Seks Pranikah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan Tahun
Ajaran 2012/2013. Skripsi. Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan
kelompok model homeroom topik kespro remaja terhadap sikap seks pranikah
siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
Jenis penelitian ini eksperimen semu dengan desain pre-test dan pos-test.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 18 Medan
tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 15 siswa. Data penelitian dikumpulkan
dengan menggunakan angket yaitu angket sikap seks pranikah siswa sebanyak 52
butir yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh para ahli untuk
mendapatkan angket yang valid dan reliable.
Dari hasil analisis diperoleh data Pre-tes sikap siswa rata-rata = 100,6

termasuk kategori sedang, dan rata-rata Post-test = 113,2 termasuk sedang.
Variabel sikap seks pranikah siswa berdistribusi normal dan populasi mempunyai
varians yang homogen. Teknik uji hipotesis menggunakan uji (t) yang
memperoleh hasil thitung = 2,64 sedangkan harga t tabel = 1,76 maka terdapat
pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan bimbingan kelompok tipe
homeroom topik kespro terhadap sikap seks pranikah siswa kelas VIII SMP
Negeri 18 Medan Tahun Ajaran 2012/2013 pada taraf nyata α= 0,05. Hal ini
terlihat dari thitung > ttabel (2,64 > 1,76)

i

Daftar Isi
Halaman
Abstrak .............................................................................................................

I

Kata Pengantar .................................................................................................

Ii


Daftar Isi...........................................................................................................

V

Daftar Tabel .....................................................................................................

Vii

Daftar Gambar ...............................................................................................

Viii

Daftar Lampiran ...............................................................................................

Ix

Bab I

Bab II


: Pendahuluan ...................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................

1

1.2. Identifikasi Masalah ..............................................................

5

1.3. Batasan Masalah ...................................................................

6

1.4. Rumusan Masalah .................................................................

6

1.5. Tujuan Penelitian ..................................................................


6

1.6. Manfaat Penelitian ................................................................

7

: Kajian Pustaka ...............................................................................
2.1 Kerangka Teori.......................................................................

8

1. Bimbingan Kelompok ........................................................

8

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ..................................

8

2. Teknik Dalam Bimbingan Kelompok ............................


9

3. Tahap-Tahap Kegiatan Bimbingan Kelompok..............

10

2.1.2 Homeroom.........................................................................
1. Pengertian Homeroom ..................................................

12

2. Prosedur Pelaksanaan Homeroom .................................

13

3. Tujuan Layanan Homeroom. ............................................

14

4. Azas-Azas Bimbingan Kelompok. ...................................

15

5. Kelebihan Homeroom. ......................................................

15

2.1.3 Topik Kesehatan Reproduksi . .................................................
1. Pengertian Kesehatan Reproduksi. ..................................

16

2. Materi kesehatan reproduksi. ...........................................

16

3. fungsi BK-KKR. ..............................................................

17

2.1.4 Sikap ........................................................................................

v

1. Pengertian sikap ..............................................................

19

2. Komponen sikap ..............................................................

20

3. pembentukan sikap. .........................................................

21

4. Faktor yang mempengaruhi sikap. ...................................

22

5. Fungsi Sikap . ..................................................................

24

6. sikap positif dan sikap negatif. ........................................

25

7. Pengukuran sikap . ...........................................................

26

2.1.5 Seks Pranikah ............................................................................

BAB III

1. Pengertian seks pranikah .................................................

28

2. jenis-jenis perilaku seks pranikah ....................................

28

3. faktor penyebab seks pranikah .........................................

30

4. akibat perilaku seks pranikah...........................................

31

5. Upaya menanggulagi perilaku seks pranikah ..................

34

2.2 Kerangka konseptual. .................................................................

36

2.3 Hipotesis ....................................................................................

38

Metode Penelitian.... ............................................................
3.1 Jenis Penelitian. .........................................................................

39

3.2 subjek Penelitian. .......................................................................

39

3.3 Operasional variabel ..................................................................

40

3.4 Desain Penelitian ......................................................................

vi

Daftar Tabel
Halaman
Tabel.1 : Kisi-Kisi Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal ............................

47

vii

Daftar Lampiran
Halaman
Lampiran 1 : Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal .....................................

58

Lampiran 2 : Sebaran Data Uji Coba Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal

68

Lampiran 3 : Perhitungan Validitas Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal .

70

Lampiran 4 : Perhitungan Reabilitas Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal

73

Lampiran 5 : Angket Pemahaman Bahasa Nonverbal (Telah Valid) ...............

76

Lampiran 6 : Sebaran Data Penelitian Pre-Test (Xa) .......................................

83

Lampiran 7 : Sebaran Data Penelitian Post-Test (Xb) .....................................

84

Lampiran 8 : Tabulasi Data Penelitian .............................................................

85

Lampiran 9 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd)
Pre-Test ......................................................................................

87

Lampiran 10 : Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (Sd)
Post-Test.....................................................................................

89

Lampiran 11 :Uji Normalitas Data Pemahaman Bahasa Nonverbal Pre-Test .

91

Lampiran 12 :Uji Normalitas Data Pemahaman Bahasa Nonverbal Post-Test

93

Lampiran 13 :Pengujian Homogenitas Varians Pemahaman Bahasa Nonverbal 95
Lampiran 14 : Pengujian Hipotesis ..................................................................

96

viii

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pengetahuan remaja

tentang kesehatan reproduksi ini penting untuk

diberikan kepada remaja, melihat semakin meningkatnya kasus-kasus remaja
berkenan dengan kesehatan reproduksi bagi remaja setiap tahunnya. Kasus-kasus
tersebut yakni hubungan seks (intercouse) pranikah, meningkatnya kehamilan
yang tidak diinginkan (KTD) hasil dari hubungan seks pranikah, meningkatnya
pelaku aborsi akibat dari KDT, dan meningkatnya penularan penyakit seksual
yang di alami remaja usia 12 sampai 21 tahun di Indonesia. Hal ini khususnya
terjadi di kota-kota besar termasuk Medan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan risert internasional
synovate atas nama DKT ( Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku
seksual remaja berusia 14-24 tahun) menyatakan
“ penelitian dilakukan terhadap 450 remaja di Medan, Jakarta,
Bandung dan Surabaya pada tahun 2008, hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara sadar
melakukan hubungan seks pra-nikah dan telah melanggar nilai-nilai
dan norma agama” (http://pendidikanseks.info diakses pada tanggal
20 maret 2012)

Remaja sekolah menengah pertama (SMP) umumnya berusia antara 12-15
tahun, pada usia itu anak-anak SMP biasa juga disebut sedang memasuki masa
transisi antara masa kanak-kanak dan menjelang dewasa dan juga mulai
mengalami masa-masa datangnya pubertas. Pada masa ini juga terjadi perubahanperubahan yang berkaitan dengan masalah reproduksi. Dapat dikatakan masalah
kesehatan reproduksi remaja adalah salah satu bagian dari kehidupan remaja.

2

“keshatan reproduksi merupakan fisik, moral, dan psikososial yang sehat
berkaitan dengan reproduksi” ( BKKBN:2002:3).
Upaya pemerintah berkenan dengan program kesehatan reproduksi remaja
sudah dicanangkan, sayangnya selama ini hanya dilakukan diluar sekolah, artinya
pemerintah belum merencanakan program kesehatan reproduksi remaja diberikan
disekolah melalui kurikulum dan proses pendidikan. Padahal program tersebut
seyogianya diberikan

disekolah, mengingat sasaran program kesehatan

reproduksi adalah para remaja yang tengah mengenyam pendidikan tingkat SMP
maupun SMA. Pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi remaja
disekolah sangat dibutuhkan, untuk membutuhkan pemahaman diri dan kesadaran
diri individu siswa akan pentingnya kesehatan reproduksi.
Untuk menghadapi perubahan pada masa remaja khususnya yang
berkaitan dengan masalah reproduksi, remaja perlu memiliki sikap yang positif
terhadap pergaulan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat agar remaja
dapat terhindar dari pengaruh negative lingkungan dan menjadi remaja yang sehat,
serta menerima kedewasaannya secara bertanggung jawab. “Sikap merupakan
kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut atau lebih
tepatnya kesediaan untuk beraksi terhadap suatu hal”( Gerungan, 2004:161).
Sikap merupakan petunjuk untuk memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang
terhadap sesuatu. Dengan demikian apa yang ditunjukan oleh remaja lewat
sikapnya adalah pernyataan perilaku yang bakal dilakukannya.
Pandangan bahwa seks adalah tabu, yang telah sekian lama tertanam,
membuat remaja enggan berdiskusi tentang kesehatan reproduksi dengan orang
lain, yang lebih memprihatinkan mereka justru tidak nyaman membahas

3

seksualitas dengan anggota keluarga. Tidak tersedianya informasi yang akurat dan
“benar” tentang kesehatan reproduksi memaksa remaja mencari akses dan
melakukan eksplorasi sendiri.Arus informasi dan komunikasi mengalir deras
menawarkan petualangan yang mendatang.
Sebagaimana dipaparkan Hurlock (2002:2006), “informasi mereka coba
penuhi dengan cara membahas bersama teman-teman, buku-buku tentang seks,
atau mengadakan percobaan denagan masturbasi, bercumbu, atau hubungan seks”.
Jika mereka kesulitan untuk mendapatkan informasi kesehatan reproduksi melalui
jalur formal, terutama lingkungan sekolah dan petugas kesehatan, maka
kecenderungan yang muncul adalah coba-coba sendiri. Padahal, mestinya jauh
lebih baik memberikan informasi yang tepat agar mereka memiliki sikap
positifterhadap kesehatan reproduksi dari pada membiarkan mereka tabu dengan
caranya sendiri.
Hasil pengamatan penulis pada saat berkunjung di SMP Negeri 18 Medan
menunjukkan banyak remaja yang tidak canggung menunjukkan perilaku
berpegangan tangan, berpelukan terhadap lawan jenis, bahkan data dari guru BK
beberapa siswa atau siswi pernah tertangkap menonton, menyimpan video porno
dari handphoneini menyebabkan peraturan sekolah melarang siswa-siswinya
membawa handphone ke sekolah. Beberapa hasil wawancara penulis dengan
siswa, siswa hanya mendapatkan informasi kesehatan reproduksi remaja dari guru
biologi saja, selebihnya mengetahui dari teman, orang dewasa, tetapi tidak jarang
mereka mencari tahu melalui media elektronik, majalah, atau internet, hal ini bisa
menjadi salah bila informasi yang mereka cari sendiri tidak mengarahkan mereka
pada tindakan posotif. Perenan guru BK di sekolah dalam memberikan pelayanan

4

mengenai kesehatan sangat kurang, mengingat guru biologi dalam menyampaikan
informasi kesehatan reproduksi sangat terbatas dan kurang efektif. Selain itu
pendidikan agama serta tidak adanya pendidikan moral disekolah juga sangat
kurang menanamkan nilai-nilai pada siswa betapa bahayanya perilaku seks pranikah yang mereka lakukan.
Mengingat

sikap

merupakan

kecenderungan

untuk

bertindak

dan

kemungkinan besar penyimpangan perilaku seks pra-nikah yang dilakukan oleh
remaja disebabkan sikap remaja yang mendukung terhadap perilaku seks bebas,
maka penulis berusaha mengangkat judul skripsi ini untuk menyampaikan sebuah
upaya pembentukan sikap siswa terhadap perilaku seks pranikah dengan
pemberian layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom dengan topik
tugas kesehatan reproduksi. Bimbingan kelompok dengan teknik homeroom
menurut Prayitno (2004: 58),

“merupakan suatu kegiatan yang mengandung

unsur psikopedagogis yang memanfaatkan dinamika kelompok, dengan jumlah
anggota kelompok yang dibatasi satu kelas, sehingga memungkinkan pemimpin
kelompok dapat melakukan pendekatan personal, serta dilakukan secara
berkesinambungan” dalam penelitian ini layanan yang diberikan berisi pemberian
informasi tentang topik kesehatan reproduksi.
Menurut penulis selayaknya informasi kesehatan reproduksi remaja dibagi
atas peran gender, sehingga para remaja putri lebih efektif mendapatkan informasi
dari wanita juga, begitu juga pada remaja laki-laki. Mengingat hal tersebut lebih
etis dengan model bimbingan kelompok tipe homeroom, siswa maupun siswi akan
lebih terbuka mengungkapkan pendapatnya dan tidak canggung serta malu-malu
berbeda jika digabungkan dengan lawan jenis.

5

Disamping itu bimbingan kelompok dengan teknik homeroom membuat
suasana terasa kekeluargaan sehingga dapat membuat anggota kelompok lebih
terbuka,lebih menghargai pendapat orang lain, dan lebih berani mengungkapkan
pendapatnya secara bertanggung jawab. Apa yang disampaikan dalam bimbingan
kelompok diharapkan lebih mengena mengingat bentuk komunikasi yang dijalani
bersifat multi arah. Bimbingan kelompok tekni homeroom yang akan diterapkan
dalam hal ini bertujuan untuk membahas topik-topik mengenai kesehatan
reproduksi yang dibutuhkan oleh siswa dalam hal ini mengenai perilaku seks pranikah atau seks bebas. Melalui dinamika kelompok yang intensif,pembahasan
topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan,
sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut akan diangkat menjadi sebuah
judul penelitian, ”Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok
Teknik Homeroom Topik Kespro Terhadap Sikap Seks Pra-Nikah Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”

1.2

Identifikasi Masalah
Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa remaja harus

mengetahui tentang kesehatan reproduksi dengan baik dan memiliki sikap
terhadap seks pra-nikah agar remaja dapat menghindari keinginan untuk
melakukan seks pra-nikah karena akibat ketidaktahuan remaja mengenai
kesehatan reproduksi serta sikap siswa terhadap seks pra-nikah.
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diidentifikasikan beberapa
permasalah antara lain:

6

1. Banyak siswa yang belum memahami hal-hal yang berkenaan dengan
kesehatan reproduksi remaja
2. Sikap siswa yang mendukung terhadap perilaku seks pranikah
3. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan teknik homeroom yang
belum terlaksana baik disekolah
1.3

Batasan Masalah
Masalah seks pra-nikah sangat luas untuk dikaji karena keterbatasan waktu

bagi penulis,maka penulis akan membatasi penelitian ini hanya membahas
“pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik homeroom dengan
topik kesehatan reproduksi remaja, dan sikap seks pra-nikah siswa di SMP Negeri
18 Medan 2012/2013”.
1.4

Rumusan Masalah
“Adakah pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik

homeroom topik kesehatan reproduksi remaja terhadap seks pra-nikah siswa
dikelas VIII di SMP Negeri 18 Medan tahun ajaran 2012/2013?”
1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :
Untuk mengetahui adanya pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik

homeroom dalam membentuk sikap seks pra-nikah siswa kelas VIII SMP Negeri
18 Medan tahun ajaran 2013/2013.

7

1.6 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a.

Bagi siswa:
Siswa dapat membentuk sikap positif dalam hal menolak seks pra-nikah

melalui kegiatan bimbingan kelompok model homeroom dengan topik kesehatan
reproduksi dan dapat mengembangkan potensi dalam diri dengan manfaatkan
dinamika kelompok dalam bimbingan kelompok.
b.

Bagi pembimbing / konselor dan lembaga / individu bagi pembimbing /

konselor dan lembaga / individu yang bergerak dan terlibat dalam penanganan
siswa dengan lebih tepat dan terarah serta dapat menggunakan bimbingan
kelompok model homeroom dengan topik kesehatan reproduksi untuk membentuk
sikap siswa terhadap perilaku seks bebas .
2.

Manfaat Teoritis
Untuk memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya berkaitan dengan pengembangan bimbingan kelompok,
dan wujud dari sumbangan tersebut yaitu ditemukannya hasil-hasil penelitian baru
tentang bimbingan dan konseling guna meningkatkan pelayanan bimbingan dan
konseling baik di sekolah maupun di luar sekolah.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil perhitungan diperoleh
dengan
diperoleh
ditolak dan

= 2,64 setelah dibandingkan

pada dk = n -1 = 15 -1 = 14 taraf nyata
= 1,76 dan ternyata

>

= 0,05,

(2,64 > 1,76) maka

diterima, sehingga kesimpulannya adalah “terdapat

pengaruh layanan bimbingan kelompok model homeroom topik kesehatan
reproduksi remaja terhadap sikap perilaku seks pranikah siswa kelas VIII
SMP Negeri 18 Medan Tahun Ajaran 2012/2013”.
2. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok model homeroom yang
diberikan guru BK secara signifikan dapat menambah ilmu pengetahuan
kepada siswa menjadi lebih mengetahui lebih banyak lagi tentang
kesehatan reproduksi remaja dalam sikap prilaku seks pranikah.
B. Saran
1. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok model
homeroom yang lebih teratur dan sistematis untuk membantu siswa
mengetahui hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi terhadap
sikap seks pranikah.
2. Guru harus memberitahukan bahaya atau dampak negatif tidak dijaganya
kesehatan reproduksi remaja kepada siswa agar mereka menghindari seks
pranikah sedini mungkin.

3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan bimbingan kelompok.
4. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan homeroom secara
terprogram dikarenakan layanan homeroom memberikan suasana nyaman
dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa mampu
mengembangkan dirinya secara baik.
5. Disarankan kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian
lanjutan dari penelitian ini.

57

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,
Jakarta: Pt. Rineka Cipta
Azwar, S 2003. Sikap Manusia (Teori Dan Pengukurannya).Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Bkkbn.2003. Kesehatan Reproduksi Remaja.Jakarta: Bkkbn
Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan Seks Untuk Remaja.Jakarta:
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. 2002. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan
Reproduksi Remaja Di Sekolah Dan Luar Sekolah. Semarang : Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah
Gerungan, W.A.2004, Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama
http://kespro.info diakses pada tanggal 10 april 2012
http://konselingindonesia.com diakses pada tanggal 20 maret 2012
http://konselor.blog.uns.ac.id diakses pada tanggal 20 maret 2012
http://pendidikanseks.info diakses pada tanggal 20 maret 2012
http://situs.kespro.info diakses pada tanggal 12 april 2012
http://suaramerdeka.com diakses pada tanggal 14 januari 2012
Hurloc,E.2002. Psikologi Perkembangan (Edisi Kelima).Jakarta: Erlangga
Hutagalung, Inge.2007.Perkembangan Individu. Jakarta:Pt.Indeks
Kusmiran, Eny.2011.Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika
Modul Plpg Bimbingan Dan Konseling.2012. Universitas Negeri Medan

58

Prayitno, & Erman Amti. 2004.Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, Jakarta:
PT.Rineka Cipta
Prayitno.1995.Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil).
Jakarta: Ghalia Indonesia
Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. 2001. Bimbingan Dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sekolah. Jakarta: Rajawali Press
Sarwono, S.W.2003. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Press
Tohirin.2007. Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah, Jakarta: Pt.
Raja Grafindo Perseda
Wibowo, Mungin Edy.2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Upt. Unnes
Press
Wingkle, W.S & Sri Hastuti. 2004. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KARIR TERHADAP SIKAP PILIHAN KARIR SISWA KELAS IX E DI SMP NEGERI 1 UNGARAN TAHUN AJARAN 2015 2016

20 102 205

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADA SISWA KELAS VIII SMP N 13 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 2016

1 21 238

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8