PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF UNTUK KELAS XI SEMESTER 2 SMA/MA.

(1)

PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF

UNTUK KELAS XI SEMESTER 2 SMA/MA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

HENDRA GUNAWAN PARULIAN

NIM : 8106142030

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

(4)

i

ABSTRAK

HENDRA GUNAWAN PARULIAN. Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif

Untuk Kelas XI Semester 2 SMA/MA. Tesis. Medan: Program Pascasarjana UNIMED, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengembangkan buku ajar kimia inovatif yang baik dan standar untuk SMA/MA kelas XI semester 2. (2) Menguji keefektifan buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester 2 yang dikembangkan dengan melihat hasil belajar siswa yang diajar dengan buku ajar kimia inovatif dengan yang diajar dengan buku kimia pegangan siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kimia yang dikategorikan sebagai dosen ahli, seluruh guru kimia disekolah tempat penelitian, dan seluruh siswa kelas XI IPA SMA semester 2 dari 4 SMA Negeri masing-masing 2 kelas secara simple random sampling, yang masing-masing dibagi menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data penelitian yang dikumpulkan dari sampel adalah penilaian terhadap buku ajar kimia inovatif yang diperoleh dari angket penilaian, dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar berupa pilihan berganda sebanyak 25 soal. Telah dilakukan uji persyaratan analisis data berupa uji normalitas dan homogenitas, diperoleh hasil bahwa data normal dan homogen. Hipotesis diuji dengan uji t pihak kanan pada taraf signifikansi 0,05 dengan menggunakan program aplikasi microsoft excel. Peningkatan prestasi belajar rata-rata kelas kontrol adalah 73% dan peningkatan prestasi belajar rata-rata kelas eksperimen adalah 74,25%. Uji kesamaan rata-rata satu pihak pada SMA Negeri 1 Silaen diperoleh thitung = 6,324460 sedangkan ttabel = 1,992543, pada SMA Negeri 1 Siantar Narumonda diperoleh thitung = 0,622921 sedangkan ttabel = 1,997138, pada SMA Negeri 1 Laguboti diperoleh thitung = 2,369497 sedangkan ttabel = 1,994945, dan pada SMA Negeri 1 Balige diperoleh thitung = 4,411641 sedangkan ttabel = 1,998341. Pada SMA Negeri 1 Silaen, SMA Negeri 1 Laguboti, dan SMA Negeri 1 Balige diperoleh thitung > ttabel sehingga disimpulkan bahwa hasil belajar kimia kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pada SMA Negeri 1 Siantar Narumonda diperoleh bahwa thitung < ttabel sehingga disimpulkan hasil belajar kimia kelas kontrol tidak lebih baik dari kelas eksperimen.


(5)

ii

ABSTRACT

HENDRA GUNAWAN PARULIAN. Development of Innovative Chemistry

Textbook For Class XI Semester 2 SMA / MA. Thesis. Medan: Postgraduate UNIMED, 2013.

This study aims to: (1) Develop innovative chemistry textbook is good and standards for the SMA / MA class XI semester 2. (2) Testing the effectiveness of high school chemistry textbooks / MA class XI semester 2, developed by looking at the learning outcomes of students who are taught by innovative chemistry textbook and those taught with the usual chemistry books. The population in this study were all chemistry lecturers categorized as expert lecturers, all chemisty teachers in the school where the study done, all the students in high school science class XI semester 2 taken from 4 high schools each 2 class by simple random sampling, each class divided into control and experimental classes. Research data collected from a sample is an assessment of innovative chemistry textbooks obtained from the questionnaire assessment, and student learning outcomes obtained from the test results to learn as much as 25 in the form of multiple choice questions. Tests were conducted in the form of data analysis requirements of normality and homogeneity test, the result that normal data and homogeneous. Hypotheses were tested by t test on the right on the 0.05 level using Microsoft Excel application program. Increased academic achievement class average was 73% control and increased learning achievement experimental class average was 74.25%. Test the average similarity of the parties at SMA Negeri 1 Silaen obtained ttest = 6.324460 while ttable = 1.992543, the SMA Negeri 1 Siantar Narumonda obtained ttest = 0.622921 while ttable = 1.997138, the SMA Negeri 1 Laguboti obtained ttest = 2.3369497 while ttable = 1.994945, and the SMA Negeri 1 Balige obtained ttest = 4.411641 while ttable = 1.998341. In SMA Negeri 1 Silaen, SMA Negeri 1 Laguboti, and SMA Negeri 1 Balige obtained ttest > ttable thus concluded that the results of experiments studying chemistry class was better than the control class. In SMA Negeri 1 Siantar Narumonda obtained that ttest < ttable so inferred chemistry classroom learning outcomes of the control class is not better than the experimental class.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ Pengembangan Buku Ajar Kimia Inovatif Untuk Kelas XI Semester 2 SMA/MA” ini telah selesai disusun. Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu, tak lupa penulis menyampaikan dan mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Drs. Manihar Situmorang, M. Sc, Ph. D sebagai Dosen Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban M. Si, sebagai Dosen Pembimbing II dan Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana yang selalu memberi bimbingan dan arahan serta motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

3. Bapak Dr. Mahmud, M. Sc selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Kimia Pascasarjana dan nara sumber yang selalu memberi motivasi dan masukan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Marham Sitorus, M. Si selaku nara sumber yang banyak membantu penulis dalam penulisan tesis ini dan selalu memberi masukan kepada penulis guna kesempurnaan isi dari tesis ini.

5. Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M. Si selaku nara sumber yang banyak membantu penulis dalam penulisan tesis ini dan selalu memberi masukan kepada penulis guna kesempurnaan isi dari tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea selaku Direktur Pascasarjana Unimed. 7. Drs. Lambok Simanjuntak, Drs. Hasonangan, Piner Sihotang, M.Si, dan

Makmur Siahaan, S.Pd selaku Kepala Sekolah di tempat penulis melakukan penelitian yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.

8. Bapak dan Ibu Guru Kimia di sekolah tempat penulis melakukan penelitian yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian.


(7)

9. Seluruh para pegawai Pascasarjana yang telah memberikan kemudahan dan bantuan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Pascasarjana Unimed.

10. Teristimewa buat keluarga penulis, Istri Desinta Ginting dan Ananda Quinsha Aprilia Tambunan yang telah memberikan perhatian, dukungan serta menjadi motivasi dalam penyelesaian tesis ini.

11. Ayah P. Tambunan, Ibu S. Br. Hutagalung, Ayah Mertua (Alm) J. Ginting, Ibu Mertua M. Br. Sinuraya, Adik-adik penulis, Ita, Rizal, dan Ari, serta Adik ipar penulis Pianta, Iswanta, Linda, dan Dora yang telah sabar memberi dukungan moril dan materil, maupun doa-doanya bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat waktu.

12. Teman-teman seangkatan penulis angkatan XIX, dan teman-teman seperjuangan selama perkuliahan Hendra Simanjuntak, Mangatur Simbolon, Ahmad Yazid, Ion Genesis, dan Eka Raja semoga kebersamaan dan kekeluargaan yang kita lalui dapat selalu menjadi kenangan dan selalu terjaga.

13. Teman-teman penulis, kerabat, dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberi motivasi dan dorongan kepada penulis.

Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dan mudah-mudahan kita selalu dalam lindungan-Nya. Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaaat kepada siapa saja yang membacanya.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Hendra Gunawan Parulian NIM. 8106142030


(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT i

ABSTRAK ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6 . Manfaat Penelitian 8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1 . Buku Sebagai Sumber Belajar 9

2.2. Buku Sebagai Bahan Ajar 11

2.3 . Buku Sebagai Media Pembelajaran 13 2.4. Buku Teks Dalam Pengajaran Kimia 15

2.5. Inovasi Pembelajaran 16

2.5.1. Media Pembelajaran 18

2.5.2. Hubungan Media Pembelajaran dengan

Pembelajaran Kimia 21

2.5.3. Metode Pembelajaran 24

2.6. Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan 26 2.7. Mata Pelajaran Kimia di SMA/MA 29 2.8. Standar Isi Buku Pelajaran Kimia Menurut BSNP 31 2.8.1. Standar Kelayakan Isi Buku Pelajaran Kimia 34 2.8.2. Standar Kelayakan Bahasa Buku Pelajaran


(9)

vi 2.8.3. Standar Kelayakan Penyajian Buku Pelajaran

Kimia 36

2.9. Kerangka Berfikir 37

2.10. Hipotesis 40

BAB III : METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 41

3.2. Populasi dan Sampel 41

3.3. Jenis Penelitian 42

3.4 . Prosedur Penelitian 42

3.4.1 Persiapan Penelitian 42

3.4.2 Pengembangan Buku Ajar Kimia 42

3.4.3 Standarisasi Buku Ajar 44

3.4.4 Ujicoba Buku Ajar Kimia 45

3.5. Teknik Pengumpulan Data 45

3.6. Teknik Analisis Data 46

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian 47

4.2. Materi Kimia Yang Sesuai 49

4.3. Inovasi Buku Ajar Kimia 52

4.3.1 Disain Buku Ajar Kimia Inovatif 53 4.3.2 Integrasi Media Pembelajaran dan Metode 55

Pembelajaran

4.4 Standarisasi Buku Ajar Kimia Inovatif 56 4.5. Efektifitas Buku Ajar Kimia Inovatif 59

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 63

5.2. Saran 64

DAFTAR PUSTAKA 65


(10)

vii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester dan KKM 1 Tabel 2.1 Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 30

Kimia SMA/MA Kelas XI Semester 2

Tabel 3.1 Kriteria Analisis Validasi Rata-rata 47 Tabel 4.1 Usulan Urutan Materi Kimia Buku Ajar 50 Tabel 4.2 Hasil Analisis Rata-Rata Urutan Materi Ajar Kimia 51 Tabel 4.3 Integrasi Media Pembelajaran dan Media Pembelajaran 55

Pada Buku Ajar Kimia Inovatif

Tabel 4.4 Kualitas Buku Pelajaran Kimia Yang Dikembangkan 57 Berdasarkan Kelayakan Isi

Tabel 4.5 Kualitas Buku Pelajaran Kimia Yang Dikembangkan 58 Berdasarkan Kelayakan Bahasa

Tabel 4.6 Kualitas Buku Pelajaran Kimia Yang Dikembangkan 59 Berdasarkan Kelayakan Penyajian

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Asam Basa 60


(11)

viii DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur dan Tahapan Penelitian Pengembangan Buku 43 Ajar Kimia Inovatif Untuk Kelas XI Semester 2 SMA/MA

Gambar 4.1 Kelayakan Usulan Urutan Materi Kimia Kelas XI 52 Semester 2


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Analisis Urutan Materi 70 Lampiran 2 Instrumen Penilaian Kelayakan Isi Buku 72 Lampiran 3 Instrumen Penilaian Kelayakan Bahasa Buku 77 Lampiran 4 Instrumen Penilaian Kelayakan Penyajian Buku 780

Lampiran 5 Instrumen Pretest 84

Lampiran 6 Instrumen Postest 89

Lampiran 7 Silabus 93

Lampiran 8 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 95 Lampiran 9 Tabulasi Data Nilai Pretest SMAN 1 Silaen 98 Lampiran 10 Tabulasi Data Nilai Pretest SMAN 1 Siantar Narumonda 99 Lampiran 11 Tabulasi Data Nilai Pretest SMAN 1 Laguboti 100 Lampiran 12 Tabulasi Data Nilai Pretest SMAN 1 Balige 101 Lampiran 13 Tabulasi Data Nilai Postest SMAN 1 Silaen 102 Lampiran 14 Tabulasi Data Nilai Postest SMAN 1 Siantar Narumonda 103 Lampiran 15 Tabulasi Data Nilai Postest SMAN 1 Laguboti 104 Lampiran 16 Tabulasi Data Nilai Postest SMAN 1 Balige 105

Lampiran 17 Buku Ajar Kimia Inovatif 106

Lampiran 18 Perhitungan Normalitas dan Homogenitas Data Pretest

SMA Negeri 1 Silaen 220

Lampiran 19 Perhitungan Normalitas dan Homogenitas Data Pretest

SMA Negeri 1 Siantar Narumonda 221

Lampiran 20 Perhitungan Normalitas dan Homogenitas Data Pretest

SMA Negeri 1 Laguboti 222

Lampiran 21 Perhitungan Normalitas dan Homogenitas Data Pretest

SMA Negeri 1 Balige 223


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto,2009).

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pemerintah telah menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun fakta di lapangan belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan sekolah dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, pada empat sekolah di Kabupaten Toba Sanosir diperoleh data rerata nilai ujian akhir semester yang sebagian masih jauh dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti yang disajikan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester I dan KKM di 4 SMA di

Kabupaten Toba Samosir

No. Nama Sekolah KKM

Rata-rata Nilai Ujian Akhir

Semester I 1. SMA Negeri 1 Siantar Narumonda 72 55,25

2. SMA Negeri 1 Silaen 70 50,15

3. SMA Negeri 1 Laguboti 72 55,20

4. SMA Negeri 1 Balige 75 55,35

Prestasi ini bisa jadi merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri. Apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan


(14)

2 Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal. Perubahan tersebut harus pula diikuti oleh guru yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (di dalam kelas ataupun di luar kelas).

Salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered); metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan , baik dari segi proses maupun hasil pendidikan (Komarudin dalam Trianto, 2009).

Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan informasi /konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air ke dalam sebuah gelas. Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar-mengajar sangat memengaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting terjadi belajar yang bermakna dan tidak hanya seperti menuang air dalam gelas pada subjek didik. Dalam kondisi demikian faktor kompetensi guru dituntut, dalam arti guru harus mampu meramu wawasan pembelajaran yang lebih menarik dan disukai oleh peserta didik.

Sutama (2008) menyatakan, seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, di samping sarana penunjang pembelajaran. Berbagai forum diadakan untuk menyemaikan dan menyosialisasikan gagasan tentang inovasi pembelajaran dengan partisipan atau subjek sasaran para guru. Namun, di sisi lain, ada keengganan atau keterpaksaan pada sebagian guru untuk mengikuti perkembangan atau mendalami inovasi pembelajaran. Apa yang mereka tekuni


(15)

3 selama ini seolah-olah sudah cukup dan tidak perlu diubah lagi. Padahal, merupakan suatu keharusan bagi guru untuk secara terus-menerus melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, lebih-lebih setelah memasuki era global seperti sekarang.

Inovasi pembelajaran sangat diperlukan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Inovasi pembelajaran sangat mendesak terutama dalam menghasilkan pembelajaran baru yang dapat memberikan hasil belajar lebih baik, peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran menuju pembaharuan. Sering terjadi seorang guru kurang mempunyai bekal model pembelajaran karena hanya mementingkan penguasaan dan pendalaman materi pelajaran serta pengalaman dalam bidang ilmunya, sehingga penyampaian materi pelajaran tidak optimal. Agar pembelajaran optimal maka pembelajaran harus efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan didalam meningkatkan prestasi belajar siswa (Situmorang, Sinaga, & Juniar, 2005).

Seiring dengan itu proses kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa tidak akan terlepas dari buku pelajaran, meskipun guru dapat menjelaskan materi atau konsep secara lengkap dan jelas, namun kebutuhan akan buku pelajaran sebagai pegangan belajar tetap menjadi prioritas utama. Sitepu (2005) menyatakan buku pelajaran merupakan salah satu sumber belajar dan membelajarkan yang memberikan andil yang cukup besar dalam upaya memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan sekaligus juga meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.

Kebanyakan guru di Indonesia masih mengandalkan buku teks pelajaran sebagai acuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran serta dalam melakukan evaluasi hasil belajar siswa, oleh karena itu buku pelajaran perlu disusun sesuai dengan perkembangan teori-teori pedagogik dan mengintegrasikannya dengan inovasi-inovasi dalam mengajar sehingga proses pembelajaran menjadi efektif, kreatif dan menyenangkan.

Penelitian yang terkait buku teks atau buku pelajaran yang telah banyak dilakukan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: hasil analisis yang dilakukan oleh Suriani (2011) terhadap kelayakan isi dari lima buku kimia kelas XI semester 1 yang beredar dipasaran, ditambah dengan buku kimia standar kelas


(16)

4 XI semester 1 menyatakan bahwa seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar yang disajikan dalam buku tersebut sudah sesuai dengan standar isi yang dibuat oleh BSNP, serta kelayakan isi buku-buku tersebut di golongkan sangat bagus.

Munthe (2011) dalam penelitian yang dilakukan di Kota Medan menyatakan bahwa dari 5 buku ajar kimia kelas X semester 1 yang menjadi objek penelitian seluruhnya belum sepenuhnya memenuhi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan standar isi. Serta dinyatakan juga bahwa urutan materi kimia yang terdapat pada ke 5 buku tersebut belum sepenuhnya disusun secara terpadu untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan BSNP.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Dartin (2011) bahwa dari 5 buku ajar kimia kelas X semester 2 yang beredar di Kota Medan belum sepenuhnya memenuhi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) sesuai standar isi. Urutan materi kimia yang terdapat pada kelima buku tersebut juga belum diusun secara terpadu untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan BSNP.

Rudzitis (2003) mengemukakan kualitas dari suatu buku teks adalah sesuatu yang sangat penting pada pembelajaran sains. Buku teks merupakan alat utama dalam kegiatan belajar dan mengajar pada setiap tingkatan pendidikan. Namun sayangnya di banyak Negara terdapat begitu banyak buku pembelajaran sains yang berkualitas rendah yang mengandung banyak kesalahan secara metode dan konsep sainsnya.

Melalui penelitiannya, Rudzitis juga mengemukakan 11 prinsip menulis buku teks yang baik, salah satu unsur penting dari prinsip tersebut menyatakan bahwa elemen penting dari sebuah buku teks modern adalah bagaimana mengaitkan penggunaan internet dan komputerisasi dalam proses pembelajaran.

Metsala (1996) dalam penelitiannya mengenai analogi menyimpulkan jika analogi disediakan di dalam buku pelajaran, guru dapat menggunakan model pengajaran menggunakan analogi untuk meningkatkan pembelajaran siswa.

Unsur yang cukup diperhatikan pada sebuah buku adalah pembelajaran efektif dalam arti bahwa materi isi buku dikembangkan untuk dapat mencapai kompetesi yang ditetapkan dalam kurikulum (Sitepu,2005). Akan tetapi sejauh


(17)

5 manakah penyusunan buku teks pelajaran ini telah menerapkan prinsip-prinsip

pedagogik serta inovasi dalam pembelajaran, perlu pencermatan lebih lanjut. Berdasarkan permasalahan diatas, dan dari pengalaman penulis sendiri

selama menjadi guru di salah satu SMA/MA negeri di Kabupaten Toba Samosir, maka penulis ingin mengembangkan buku pelajaran yang didalamnya di integrasikan inovasi-inovasi pembalajaran baik berupa media, metode, dan atau model pembelajaran, dan melakukan penelitian tentang penggunaan dari pengembangan buku tersebut terhadap hasil belajar dengan judul

“PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA INOVATIF KELAS XI SEMESTER

2 SMA/MA”.

1.2 Identifikasi Masalah

Secara umum permasalahan dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah inovasi yang sesuai untuk buku ajar yang digunakan sebagai sumber belajar kimia kelas XI semester 2 sehingga dapat membantu guru untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan, serta membantu peserta didik memperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk lebih akuratnya penelitian yang akan dilakukan, maka perlu diidentifikasi masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana urutan materi pelajaran yang baik dan standar sehingga diperoleh buku ajar kimia yang standar?

2. Komponen apa saja yang dapat diintegrasikan dalam langkah menginovasi buku ajar kimia sehingga menjadi buku ajar inovatif yang dapat membantu siswa dalam pembelajaran?

3. Bagaimana bentuk dan format media ajar yang dapat diintegrasikan dalam buku ajar kimia kelas XI semester 2 sehingga menjadi buku kimia yang inovatif?

4. Bagaimana cara mengintegrasikan metode pembelajaran inovatif dalam buku ajar kimia kelas XI semester 2 sehingga menjadi buku ajar kimia inovatif?

5. Bagaimana tanggapan responden terhadap buku ajar kimia inovatif ditinjau dari standar isi, proses, dan format menurut UNESCO?


(18)

6 6. Bagaimana keefektifan buku ajar kimia inovatif dalam meningkatkan hasil

belajar siswa SMA kelas XI dalam pembelajaran?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, menunjukkan bahwa banyak permasalahan yang membutuhkan kajian yang serius tentang pengembangan buku ajar kimia inovatif. Dalam hal ini peneliti membuat batasan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Urutan materi yang akan dianalisis adalah urutan materi yang terdapat dalam buku pelajaran kimia kelas XI semester 2, yang mengacu pada standar isi kurikulum tingkat satauan pendidikan (KTSP)

2. Komponen yang akan diintegrasikan kedalam buku ajar kimia inovatif adalah metode atau strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai yang biasa digunakan pendidik dalam mengajar.

3. Menyusun buku ajar kimia inovatif yang baik agar dapat membantu siswa dalam pembelajaran untuk kelas XI semester 2 yang mengacu pada standar kelayakan isi, penyajian, bahasa, serta standar kompetensi lulusan.

4. Menguji coba buku pelajaran kimia tersebut kepada guru kimia yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan masa kerja minimal 3 (tiga) tahun, serta kepada dosen yang memiliki kualifikasi pendidikan S3 dan berkompeten dalam bidang penyusunan buku.

5. Menguji keefektifan buku ajar kimia inovatif melalui pembelajaran pada pokok bahasan asam dan basa.

1.4 Rumusan Masalah

Dari masalah-masalah yang telah di identifikasi tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan diteliti oleh penulis. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah urutan materi yang baik dan standar untuk mendapatkan buku ajar kimia inovatif?

2. Media pembelajaran apa yang dapat diintegrasikan kedalam buku ajar kimia kelas XI semester 2 sehingga menjadi buku kimia yang inovatif?


(19)

7 3. Metode pembelajaran apa yang dapat diintegrasikan dalam buku ajar

kimia kelas XI semester 2 sehingga menjadi buku ajar kimia inovatif? 4. Bagaimanakah tanggapan Dosen dan Guru Kelas XI SMA terhadap

buku ajar kimia inovatif yang diajukan menurut standar kelayakan isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan bahasa?

5. Apakah buku ajar kimia inovatif efektif digunakan untuk mengajarkan pokok-pokok bahasan kimia di SMA/MA kelas XI semester 2 sehingga prestasi belajar siswa meningkat?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuat desain buku ajar kimia SMA/MA kelas XI semester 2 yang inovatif, dengan urutan materi pelajaran mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa SMA/MA di Sumatera Utara. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Urutan materi kimia yang baik dan standar untuk mendapatkan buku ajar kimia yang inovatif.

2. Media pembelajaran apa yang sesuai untuk dintegrasikan kedalam buku ajar kimia dan bagaimana cara mengintegrasikannya sehingga diperoleh buku ajar kimia yang inovatif.

3. Metode pembelajaran apa yang sesuai untuk diintegrasikan kedalam buku ajar kimia dan bagaimana cara mengintegrasikannya sehingga diperoleh buku ajar kimia yang inovatif.

4. Tanggapan atau pendapat dosen mengenai buku ajar kimia inovatif kelas XI Semester 2 yang disusun.

5. Keefektifan buku ajar kimia inovatif SMA/MA kelas XI semester 2 yang dikembangkan dengan melihat hasil belajar siswa yang diajar dengan buku ajar kimia inovatif dengan yang diajar dengan buku kimia pegangan siswa.


(20)

8 1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat di manfaatkan untuk mengembangkan buku ajar kimia sekaligus mengembangkan inovasi pembelajaran berupa media dan metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI semester 2.

2. Bagi guru, merupakan bahan masukan untuk dapat menggunakan inovasi pembelajaran berupa media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta suatu pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan yang berujung pada peningkatan prestasi peserta didik.

3. Bagi para peneliti lain, merupakan informasi dalam mendesain penelitian lebih lanjut, untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran pada umumnya, dan proses pembelajaran kimia pada umumnya.

4. Bagi pengarang dan penerbit buku, merupakan masukan untuk memperhatikan pengembangan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.


(21)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Buku ajar kimia inovatif kelas XI semester 2 untuk SMA/MA telah dikembangkan dan distandarisasi berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Terdapat 5 pokok bahasan yang dikembangkan dalam buku ajar terdiri atas materi ajar, konsep-konsep pendukung materi, integrasi metode dan media mengajar, dan soal-soal. Buku ajar kimia inovatif tersebut telah digunakan dalam proses belajar dan mengajar di empat sekolah di Kabupaten Toba Samosir. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan:

1. Urutan materi kimia yang disusun dalam buku ajar kimia inovatif adalah Asam dan Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, dan Sistem Koloid.

2. Jenis media pembelajaran yang diintegrasikan dalam buku ajar kimia inovatif adalah powerpoint, flash, dan video dan jenis metode pembelajaran yang diintegrasikan dalam buku ajar kimia inovatif adalah metode ceramah, demonstrasi, dan diskusi sehingga dapat membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar disekolah.

3. Responden (Dosen, Guru, dan Siswa) memberikan tanggapan yang positif terhadap buku ajar hasil inovasi dilihat dari rata-rata penilaian responden terhadap kelayakan isi yaitu 3,58, kelayakan bahasa yaitu 3,68, dan kelayakan penyajian yaitu 3, 63 yang berarti buku ajar kimia inovatif layak dan tidak perlu di revisi.

4. Buku ajar kimia inovatif efektif untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XI semester 2 dengan keterangan sebagai berikut:

a. Pada SMA Negeri 1 Silaen, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 74% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 76% .

b. Pada SMA Negeri 1 Siantar Narumonda, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 73% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 73% .


(22)

64 c. Pada SMA Negeri 1 Laguboti, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 71% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 70% .

d. Pada SMA Negeri 1 Siantar Narumonda, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 75% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 78% .

Sehingga diperoleh bahwa pengajaran dengan menggunakan buku ajar kimia dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 74,25% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 73%.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyarankan:

1. Sebaiknya pengguna buku pelajaran memperhatikan kelayakan isi, bahasa, dan penyajian dari buku yang digunakan sehingga tidak ada lagi penggunaan buku pelajaran yang tidak memenuhi standar kelayakan menurut BSNP 2. Sebaiknya guru dapat mengembangkan media pembelajaran yang sesuai

dengan isi buku yang digunakan, sehingga tidak terdapat perbedaan antara media pembelajaran dengan isi buku yang digunakan, hal ini akan mempermudah siswa untuk mengerti materi yang disampaikan, dan buku pegangan siswa dapat lebih berfungsi.


(23)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Aritonang, A. J., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA

Kelas XI Semester II Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Ariyanti, R. D., (2012), Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Yang Menggunakan Media Berbasis Komputer Audiovisual Dengan Yang Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Asam, Basa dan Garam di Kelas VII SMP., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Arsyad A., (2011), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasioal, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Silabus SMA/MA, Departemen Pendidikan Nasioal, Jakarta.

Budiman, A., (2012), Penggunaan Macromedia Flash Yang Diintegrasikan Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Budimansyah, D., (2010), Model Pembelajaran Kimia, Penerbit Genesindo, Bandung.

Buxton, C. A. dan Austin, P., (2003), Better Books, Better Teaching, Science and

Children 41, 2: 28 – 32

Chambliss, M. J., (2001), Analyzing science textbook materials to determine how "persuasive" they are, ProQuest Education Journals 4: 255-264.

Dahar, R.W., (1991), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Dalimunthe, S. D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester I Berdasarkan Standar Isis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.


(24)

66

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Kumpulan Permendiknas Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta. Fathurrohman, P. dan Sutikno, M. S., (2010), Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Islami, Refika Aditama, Bandung.

Harahap, N. M., (2011) Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual di Bandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Hamalik, O., (2008), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hermawan H., (2006), Model-model Pembelajaran Inovatif, CV. Citra Praya, Bandung.

Hidayah, S., (2011), Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Termokimia, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Jacobsen, A. D., Eggen, P., Kauchak, D., (2009), Methods for Teaching:

Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK – SMA, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Johnson, E. B., (2011), CTL (Contextual Teaching and Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerbit Kaifa, Jakarta.

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

Majid, A., (2009), Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Martono, K., (2005), Peranan Buku Dalam Proses Belajar Mengajar, http://ganeca.blogspirit.com/archive.

Metsala, J. L., Glynn, S., (1996), Teaching with analogies: Building on the science textbook, The Reading Teacher 49: 490 – 492.


(25)

67

Mulyasa, E., (2006), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung. Mulyasa, E., (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Mulyasa, E., (2009), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nasution, S., (1987), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bina Aksara, Jakarta.

Panggabean F. T. M., (2010), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Terhadap Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan. Park, D.Y., (2005), Differences Between a Standards-Based Curriculum and

Traditional Textbooks in High School Earth Science, Journal of

Geoscience Education 53: 540 – 547.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas, Jakarta

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles Of The Secondary School Science Textbooks Development, Journal of Science Education, 4: 89 – 92.

Riyanto, Y., (2010), Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito, (2011), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Pustekkom Dikbud dan Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Santyasa, W. I., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif. Makalah. Disajikan dalam Pelatihan Tentang Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru-guru SMP dan SMA di Nusa Penida, 29 Juni – 1 Juli 2007, Bali.

Sembiring, R. H., (2012), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Kelas XII Berdasarkan Tuntutan KTSP., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Setyadi, W., (2006), Inovasi Pembelajaran Biologi Melalui Media Kartu Alir (Flow Card), Jurnal Widya Tama 3: 51-63.


(26)

68

Sinaga, M., Situmorang, M., dan Juniar, A., (2005), Efektivitas Inovasi Model-Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Analitik II, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Siregar, Z., (2011), Pengaruh Penerapan Praktikum Dengan Animasi Power Point Dan Praktikum Di Laboratorium Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Sitepu, B. P., (2005), Memilih Buku Pelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur 4:. 113-126.

Sitepu, B. P., (2008), Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, Jurnal Pendidikan Penabur 10: 95-102.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M., Sari Wahyuni, A., Saragih, N., Sumbayak, D., Elnovrey, J., (2011), Innovation Of Learning Module To Increase Student’s Achievement In The Teaching Of Chemical Kinetics, Research Report, Faculty of Mathematics and Natural Science State University of Medan.

Situmorang, M., Suyanti R. D., Milfayetty, S., (2012), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Proposal Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan. Sudjana, M. A., (1992), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudrajat, A. (2010), Peran Guru Sebagai

Fasilitator:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/18/peran-guru sebagai-fasilitator/diakses 10 Mei 2012

Suriani, R., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Sutama, I. M., (2008), Inovasi Pembelajaran Oleh Guru Propesional Dalam Era Global, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDHIKSA XXXXI: 495-509. Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.


(27)

69

Trimo L., (2006), Model-Model Pembelajaran Inovatif, CV. Citra Praya, Bandung.

Usman, U.M., (2009), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung. Viridi, S., (2011), Editorial: Inovasi dalam Pembelajaran Sains dengan Cerita,

Jurnal Inovasi Pembelajaran Sains 1: 1-2.

Wignall, E., (2011), Teaching Defined, Online Teaching Redefined, On Teaching Online: http://www.onteachingonline.com/2011/09/teaching-defined-onlie-teaching-redefined/ diakses September 2012

Yusnita, S., (2011) Pengaruh Penerapan Virtual Dan Real Lab Berbasis Cooperative Learning Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Zales, C.R. dan Unger, C. S., (2008), The Science and Literacy Framework, ProQuest Agriculture Journal, 3: 42-45.

Zebua, S. R. W., (2010), Pengaruh media eXe Learning dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.


(1)

c. Pada SMA Negeri 1 Laguboti, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 71% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 70% .

d. Pada SMA Negeri 1 Siantar Narumonda, peningkatan nilai rata-rata postest kelas kontrol sebesar 75% dan peningkatan nilai rata-rata postest kelas eksperimen sebesar 78% .

Sehingga diperoleh bahwa pengajaran dengan menggunakan buku ajar kimia dapat meningkatkan hasil belajar rata-rata 74,25% sedangkan pengajaran dengan buku pegangan siswa meningkatkan hasil belajar rata-rata 73%.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyarankan:

1. Sebaiknya pengguna buku pelajaran memperhatikan kelayakan isi, bahasa, dan penyajian dari buku yang digunakan sehingga tidak ada lagi penggunaan buku pelajaran yang tidak memenuhi standar kelayakan menurut BSNP 2. Sebaiknya guru dapat mengembangkan media pembelajaran yang sesuai

dengan isi buku yang digunakan, sehingga tidak terdapat perbedaan antara media pembelajaran dengan isi buku yang digunakan, hal ini akan mempermudah siswa untuk mengerti materi yang disampaikan, dan buku pegangan siswa dapat lebih berfungsi.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., (2008), Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Aritonang, A. J., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA

Kelas XI Semester II Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Ariyanti, R. D., (2012), Studi Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Yang Menggunakan Media Berbasis Komputer Audiovisual Dengan Yang Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Pokok Bahasan Asam, Basa dan Garam di Kelas VII SMP., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Arsyad A., (2011), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasioal, Jakarta.

Badan Standar Nasional Pendidikan., (2006), Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh Silabus SMA/MA, Departemen Pendidikan Nasioal, Jakarta.

Budiman, A., (2012), Penggunaan Macromedia Flash Yang Diintegrasikan Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Asam Basa, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Budimansyah, D., (2010), Model Pembelajaran Kimia, Penerbit Genesindo, Bandung.

Buxton, C. A. dan Austin, P., (2003), Better Books, Better Teaching, Science and Children 41, 2: 28 – 32

Chambliss, M. J., (2001), Analyzing science textbook materials to determine how "persuasive" they are, ProQuest Education Journals 4: 255-264.

Dahar, R.W., (1991), Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta.

Dalimunthe, S. D., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Kimia Kelas X Semester I Berdasarkan Standar Isis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.


(3)

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta.

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, (2008), Kumpulan Permendiknas Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Jakarta. Fathurrohman, P. dan Sutikno, M. S., (2010), Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Islami, Refika Aditama, Bandung.

Harahap, N. M., (2011) Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual di Bandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Hamalik, O., (2008), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hermawan H., (2006), Model-model Pembelajaran Inovatif, CV. Citra Praya, Bandung.

Hidayah, S., (2011), Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Kognitif Siswa Pada Pembelajaran Termokimia, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Jacobsen, A. D., Eggen, P., Kauchak, D., (2009), Methods for Teaching: Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK – SMA, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Johnson, E. B., (2011), CTL (Contextual Teaching and Learning) Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, Penerbit Kaifa, Jakarta.

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

Majid, A., (2009), Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.

Martono, K., (2005), Peranan Buku Dalam Proses Belajar Mengajar, http://ganeca.blogspirit.com/archive.

Metsala, J. L., Glynn, S., (1996), Teaching with analogies: Building on the science textbook, The Reading Teacher 49: 490 – 492.


(4)

Mulyasa, E., (2006), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung. Mulyasa, E., (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Mulyasa, E., (2009), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nasution, S., (1987), Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bina Aksara, Jakarta.

Panggabean F. T. M., (2010), Pengaruh Penggunaan Media Animasi Komputer Terhadap Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Kesetimbangan Kimia., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan. Park, D.Y., (2005), Differences Between a Standards-Based Curriculum and

Traditional Textbooks in High School Earth Science, Journal of Geoscience Education 53: 540 – 547.

Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pusat Data dan Informasi Pendidikan, Balitbang-Depdiknas, Jakarta

Rudzitis, G., (2003), Basic Principles Of The Secondary School Science Textbooks Development, Journal of Science Education, 4: 89 – 92.

Riyanto, Y., (2010), Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta.

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. dan Rahardjito, (2011), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Pustekkom Dikbud dan Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2011), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.

Santyasa, W. I., (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif. Makalah. Disajikan dalam Pelatihan Tentang Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru-guru SMP dan SMA di Nusa Penida, 29 Juni – 1 Juli 2007, Bali.

Sembiring, R. H., (2012), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Kelas XII Berdasarkan Tuntutan KTSP., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Setyadi, W., (2006), Inovasi Pembelajaran Biologi Melalui Media Kartu Alir (Flow Card), Jurnal Widya Tama 3: 51-63.


(5)

Sinaga, M., Situmorang, M., dan Juniar, A., (2005), Efektivitas Inovasi Model-Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Analitik II, Laporan Hasil Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan.

Siregar, Z., (2011), Pengaruh Penerapan Praktikum Dengan Animasi Power Point Dan Praktikum Di Laboratorium Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Sitepu, B. P., (2005), Memilih Buku Pelajaran, Jurnal Pendidikan Penabur 4:. 113-126.

Sitepu, B. P., (2008), Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber, Jurnal Pendidikan Penabur 10: 95-102.

Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, Universitas Negeri Medan, Medan.

Situmorang, M., Sari Wahyuni, A., Saragih, N., Sumbayak, D., Elnovrey, J., (2011), Innovation Of Learning Module To Increase Student’s Achievement In The Teaching Of Chemical Kinetics, Research Report, Faculty of Mathematics and Natural Science State University of Medan.

Situmorang, M., Suyanti R. D., Milfayetty, S., (2012), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA/MA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter, Proposal Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan. Sudjana, M. A., (1992), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudrajat, A. (2010), Peran Guru Sebagai

Fasilitator:http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/18/peran-guru sebagai-fasilitator/diakses 10 Mei 2012

Suriani, R., (2011), Analisis dan Standarisasi Buku Pelajaran Kimia SMA Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan., Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Sutama, I. M., (2008), Inovasi Pembelajaran Oleh Guru Propesional Dalam Era Global, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDHIKSA XXXXI: 495-509. Suyanti, R. D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Penerbit Graha Ilmu,

Yogyakarta.

Trianto, (2011), Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.


(6)

Trimo L., (2006), Model-Model Pembelajaran Inovatif, CV. Citra Praya, Bandung.

Usman, U.M., (2009), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung. Viridi, S., (2011), Editorial: Inovasi dalam Pembelajaran Sains dengan Cerita,

Jurnal Inovasi Pembelajaran Sains 1: 1-2.

Wignall, E., (2011), Teaching Defined, Online Teaching Redefined, On Teaching Online: http://www.onteachingonline.com/2011/09/teaching-defined-onlie-teaching-redefined/ diakses September 2012

Yusnita, S., (2011) Pengaruh Penerapan Virtual Dan Real Lab Berbasis Cooperative Learning Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Termokimia, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Zales, C.R. dan Unger, C. S., (2008), The Science and Literacy Framework, ProQuest Agriculture Journal, 3: 42-45.

Zebua, S. R. W., (2010), Pengaruh media eXe Learning dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.