ANDINI SEPTIANI FKIK

v

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS DIETARY DIVERSITY SCORE (DDS)
DALAM MENGESTIMASI TINGKAT KECUKUPAN ZAT GIZI PADA
BALITA USIA 24-59 BULAN DI INDONESIA
(ANALISIS DATA STUDI DIET TOTAL 2014)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Disusun oleh :
ANDINI SEPTIANI
NIM : 1112101000048

PEMINATAN GIZI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H/ 2017 M


v

v

v

v

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN GIZI MASYARAKAT
Skripsi, Maret 2017
ANDINI SEPTIANI, NIM : 1112101000048
Sensitivitas dan Spesifisitas Dietary Diversity Score (DDS) dalam
Mengestimasi Kecukupan Zat Gizi pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia
(Analisis Data Studi Diet Total 2014)
xviii + 90 halaman, 12 tabel, 5 bagan, 3 gambar, 4 lampiran
ABSTRAK
Usia balita merupakan kelompok yang sangat rentan mengalami kekurangan zat

gizi, baik makro maupun mikro. Dengan mengonsumsi pangan yang beragam, maka
kebutuhan akan zat gizi makro dan mikro akan tercukupi. FAO dan FANTA telah
memperkenalkan metode Dietary Diversity Score (DDS) sebagai metode yang simpel dan
efektif untuk mengukur kualitas konsumsi serta kecukupan zat gizi dengan melihat
keragaman konsumsi. Namun, di Indonesia belum terdapat uji validasi terhadap metode
DDS dalam menilai kecukupan zat gizi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sensitivitas dan spesifisitas DDS
dalam mengestimasi tingkat kecukupan zat gizi pada balita usia 24-59 bulan di Indonesia.
Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dan menggunakan data skunder
Studi Diet Total tahun 2014 dengan sampel sebanyak 3085 balita yang telah diukur
konsumsi dengan recall 1x24 jam, sudah tidak ASI, diukur berat badan, dan BB/U
normal. Keragaman konsumsi dihitung dengan menggunakan metode DDS dengan
menjumlahkan 9 kelompok pangan, dan kecukupan zat gizi dihitung dengan
menggunakan nilai Nutrient Adequacy Ratio (NAR) dan Mean Adequacy Ratio (MAR)
yang dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2014. Analisis dengan uji
korelasi untuk mengetahui hubungan antara DDS dengan MAR serta menghitung
sensitivitas dan spesifisitas untuk mengetahui cut-off terbaik dari DDS.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata balita di Indonesia
mengkonsumsi sebanyak 5 kelompok pangan (SD 1,31) dan rata-rata MAR 63,54%.
Kelompok pangan yang tertinggi dikonsumsi pada balita yaitu kelompok pangan serealia

dan umbi-umbian sebesar 99,9% kemudian diikuti kelompok pangan lemak dan minyak
sebesar 93,8%. Konsumsi kelompok pangan terendah yaitu pada kelompok pangan buah
lainnya sebesar 26,1%. Terdapat hubungan signifikan antara DDS dengan kecukupan
tujuh zat gizi, serta terdapat hubungan yang sangat kuat antara DDS dengan MAR
(r=0,771; P=0,000). Skor 6 untuk DDS dapat mencukupi 75% AKG sebesar 76,7%
sensitivitas dan 73,5% spesifisitas. Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan nilai
DDS dan MAR tertinggi di Indonesia.
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk pemerintah agar tercapainya
keragaman konsumsi pangan pada balita. Selain itu, penilaian keragaman konsumsi
pangan dapat mengguakan metode DDS dengan cut off ≥6 agar tercukupi kebutuhan gizi

vi

lebih dari 75% AKG. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan melihat faktor lainnya
yang mempengaruhi kecukupan zat gizi pada balita atau karakteristik lainnya.

Kata Kunci : DDS, MAR, sensitivitas, spesifisitas, balita, cut off
Daftar bacaan : 71 (2001-2016)
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

PROGRAME STUDY OF PUBLIC HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH NUTRITION CONCENTRATION
Undergraduate Thesis, Maret 2017
ANDINI SEPTIANI, NIM : 1112101000048
Sensitivity and Specificity of Dietary Diversity Score (DDS) in Estimating
Adequacy of Nutrients in Children 24-59 Months in Indonesia (Studi Diet
Total 2014 Data Analysis)
xviii + 90 pages, 12 tables, 5 charts, 3 images, 4 attachments

ABSTRACT
Children under five years old have high risk of malnutrition, either macro and
micro nutrients. By eating a variety of foods, then the macro and micro nutrient needs
will be met. FAO and FANTA showed us a simple and effective method, called Dietary
Diversity Score (DDS). This method is used to measure the quality and the adequacy of
nutrient intake by the diversity of consumption. But unfortunately, in Indonesia there has
been no test method validation of DDS in assessing the adequacy of nutrients.
This research is designed to study about the sensitivitas and specificity of DDS in
estimating the adequacy of nutrients in children aged 24-59 months in Indonesia. This
research is using cross- sectional and secondary data of Studi Diet Total 2014 with a
sample of 3467 children under five have been measured consumption by recall 1x24

hours, is not breastfeeding, and measured body weight. Diversity consumption was
calculated using DDS method with summing 9 food groups and nutrition adequacy is
calculated using the value of Nutrient Adequacy Ratio (NAR) and Mean Adequacy Ratio
(MAR) that is compared with Recommended Dietary Allowence (RDA) 2014. Corelation
analysis test between DDS and MAR, and also calculate the sensitivity and spesificity
know the best cut of point of DDS.
The result showed that the average of children under five in Indonesia consume
as much as 5 food groups (SD 1.32) and average of MAR is 63,54%. Cerealia and tubers
food group has the highest consumption which is 99,9%, and 93,8% on oil and fat group.
The lowest consumption is on fruit others group which is only 26,1%. There is a
significant correlation between DDS with seven nutrient adequacy, and there is a very
strong correlation between the DDS and MAR (r = 0,771; P= 0,000). Score 6 for DDS
can suffice about 76,7% sensitivity and 73,5% spesificity in assessing MAR 75% RDA.
DKI Jakarta has the highest DDS and MAR score in Indonesia.
The results of this study can be input to the government in order to achieve
diversity of food consumption in children under five. In addition, the diversity of food
consumption assessment can using DDS method with cut off ≥6 that adequate nutritional
adequacy of more than 75% RDA. Further research is needed more with seeing other
factors affecting the adequacy of nutrient on children under five or others.


vii

Keywords : DDS, MAR, sensitivity, specificity, children under five, cut off
Bibliography : 71 (2001-2016)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS PRIBADI
Nama Lengkap

: Andini Septiani

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 24 September 1994

Alamat

: Vila ANRI Blok T No. 3 RT 01/RW 015,
Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas,
Kota Depok


Jenis Kelamin

: Perempuan

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Email

: andini.septiani6@gmail.com

Telepon

: 085718571881


PENDIDIKAN FORMAL
2012 – sekarang

: Gizi Masyarakat, Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2009 – 2012

: SMA Negeri 49 Jakarta

2006 – 2009

: SMP Negeri 56 Jakarta

2000 – 2006

: SDN 03 Pagi Ragunan

1999 – 2000


: TK Tunas Wisma Tani

PENGALAMAN ORGANISASI
2007 – 2008

: Ketua Ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja SMP Negeri 56
Jakarta periode 2007-2008

2009 – 2010

: Ketua Koordinasi Bidang Keterampilan dan Kewirausahaan
OSIS-MPK SMA Negeri 49 Jakarta Periode 2009-2010

2010-2011

: Sekretaris Umum OSIS SMA Negeri 49 Jakarta Periode 20102011

2013-2014

: Anggota Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Badan


viii

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Periode 2013-2014

PENGALAMAN BEKERJA
Januari 2015-Maret 2015 : Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) di Puskesmas
Paku Alam Tangerang Selatan
Januari 2016-Maret 2016 : Magang di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
(BKPP) Provinsi Banten di Bidang Konsumsi dan
Keamanan Pangan
Maret 2017 - Juni 2017

: Internship di PT. Prudential Life Assurance bagian
Life Administration

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi yang berjudul “Sensitivitas Dan Spesifisitas Dietary Diversity
Score (DDS) Dalam Mengestimasi Tingkat Kecukupan Zat Gizi Pada Balita Usia
24-59 Bulan Di Indonesia (Analisis Data Studi Diet Total 2014)” dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai Gelar S.KM pada
Mahasiswi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi. Dalam penyusunan dan
penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta Ibu dan Bapak, yang tak henti mendo’akan,
mendukung, dan memberi kasih sayang kepada anak-anaknya agar
tercapai semua cita-cita yang diinginkan. Tak henti do’a dipanjatkan agar
semua

urusan

anak-anaknya

dimudahkan,

salah

satunya

sampai

terselesaikan skripsi ini dengan hasil yang tidak menghianati proses.
Terimakasih Pak, Bu..
2. Mas dan Wahyu yang tak henti memberikan dukungan semangat agar
skripsi ini cepat selesai, yang setia antar jemput si “anak wedok” ini.
3. Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS selaku Pembimbing 1 yang telah berbaik
hati memberikan bimbingan, pengarahan, nasihat-nasihat, serta dukungan
semangat dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dela Aristi, MKM selaku Pembimbing 2 yang telah berbaik hati
memberikan bimbingan, pengarahan, dan dukungan semangat dalam
proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Mukhlidah Hanun Siregar, M.KM selaku pembimbing pendamping
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sabar serta
dukungan semangat dalam proses penyusunan skripsi ini.

x

6. Ibu Fajar Ariyanti, S.KM, M.Kes, PhD selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Para penguji sidang skripsi yang telah memberikan kritik dan saran agar
menjadikan skripsi ini lebih baik lagi.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan, Jijah, Tyas, Nuni, Gopit, Yolan, Vira, Ika,
Widia, dan Cece yang telah memberi dukungan, ilmu, kritik, saran,
pengalaman, dan sebagai stress relief semasa perkuliahan.
9. Teman-teman peminatan Gizi 2012 yang telah mendukung dan bekerja
sama dengan baik semasa perkuliahan.
10. Seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dari awal
perkuliahan maupun dalam proses penyusunan skripsi yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
Semoga Allah SWT memberikan balasan berupa kebaikan yang berlipat
ganda kepada semua yang telah berjasa dalam proses maupun penulisan skripsi
ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
keterbatasan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap,
semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Jakarta,

Maret 2017
Penulis

xi

DAFTAR ISTILAH

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi sehari yang
dianjurkan berdasarkan karakteristik tertentu.
Dietary Diversity Score (DDS) adalah indikator keragaman konsumsi pangan

yang dinilai dengan 9 kelompok pangan.
Estimated Average Requirement (EAR) adalah rata-rata kebutuhan zat gizi yang

diperoleh dari rata-rata kebutuhan gizi berdasarkan hasil penelitian pada
populasi sehat.
Keragaman Konsumsi Pangan adalah jumlah pangan atau kelompok pangan
berbeda yang dikonsumsi individu dalam jangka waktu tertentu.
Mean Adequacy Ratio (MAR) adalah rata-rata nilai kecukupan zat gizi secara

keseluruhan atau rata-rata dari nilai NAR.
Nutrient Adequacy Ratio (NAR) adalah perbandingan antara zat gizi yang

dikonsumsi individu dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai
kategori usia dan jenis kelamin.
Pangan adalah segala sesuatu yang bersumber dari sumber hayati dan air, baik
yang diolah maupun tidak.
Sensitivitas adalah kemampuan suatu tes untuk memberikan gambaran positif
pada orang yang benar-benar sakit
Spesifisitas adalah kemampuan suatu tes untuk memberikan gambaran negatif
bila subjek yang di tes adalah bebas dari penyakit

xii

DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN.......................... Error! Bookmark not defined.
PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7
C. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 8
D. Tujuan.......................................................................................................... 9
1. Tujuan Umum ....................................................................................... 9
2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 9
E. Manfaat ...................................................................................................... 10
1. Bagi Pemerintah .................................................................................. 10
2. Bagi Peneliti dan Mahasiswa Lainnya ................................................ 11
F. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 12
A. Kebutuhan Gizi Balita ............................................................................... 12
1. Kebutuhan Energi................................................................................ 13
2. Kebutuhan Protein ............................................................................... 14
3. Kebutuhan Zat Gizi Mikro .................................................................. 15
B. Pangan ....................................................................................................... 19

xiii

1. Pengertian Pangan ............................................................................... 19
2. Pengelompokkan Pangan .................................................................... 20
C. Konsumsi Pangan Balita ........................................................................... 22
D. Penilaian Konsumsi Pangan ...................................................................... 24
E. Keanekaragaman Konsumsi Pangan ......................................................... 25
1. Penilaian Keberagaman Konsumsi Pangan ......................................... 26
F. Konsep Dietary Diversity Score (DDS) dan Kecukupan Zat Gizi ............ 29
G. Uji Sensitivitas dan Spesifisitas ................................................................ 33
H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecukupan Zat Gizi Balita ............... 35
1. Karakteristik Individu ......................................................................... 35
2. Kebiasaan Makan ................................................................................ 37
3. Faktor Ibu ............................................................................................ 40
4. Faktor Sosial Ekonomi ........................................................................ 43
I.

Kerangka Teori .......................................................................................... 44

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............ 46
A. Kerangka Konsep ...................................................................................... 46
B. Definisi Operasional .................................................................................. 48
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 50
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 51
A. Desain Penelitian ....................................................................................... 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 51
C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 52
D. Sumber Data Penelitian ............................................................................. 54
E. Instrumen Penelitian .................................................................................. 55
F. Pengumpulan Data .................................................................................... 55
G. Pengolahan Data ........................................................................................ 56
H. Analisis Data ............................................................................................. 59
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 60

xiv

A. Gambaran Karakteristik Umum ................................................................ 60
B. Analisis Univariat ...................................................................................... 61
1. Distribusi Frekuensi Asupan Zat Gizi Pada Balita Usia 24-59 Bulan di
Indonesia Tahun 2014 ......................................................................... 61
2. Distribusi Frekuensi Kecukupan Zat Gizi Pada Balita Usia 24-59
Bulan di Indonesia Tahun 2014 .......................................................... 62
3. Distribusi Frekuensi dan Proporsi Dietary Diversity Score (DDS) pada
Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia Tahun 2014 ............................. 63
4. Distribusi Frekuensi Asupan Berdasarkan Kelompok Pangan Pada
Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia Tahun 2014 ............................. 65
5. Distribusi Proporsi Kelompok Pangan Yang Dikonsumsi Balita Usia
24-59 Bulan di Indonesia Berdasarkan Dietary Diversity Score (DDS)
Pada Tahun 2014 ................................................................................. 66
6. Distribusi Frekuensi Keragaman Konsumsi Pangan dan Kecukupan
Zat Gizi pada Balita di Tiap Provinsi Indonesia Tahun 2014 ............. 67
C. Analisis Bivariat ........................................................................................ 69
D. Sensitivitas dan Spesifisitas ...................................................................... 70
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................... 72
A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 72
B. Asupan Zat Gizi Balita .............................................................................. 72
C. Kecukupan Zat Gizi Balita ........................................................................ 75
D. Keragaman Konsumsi Pangan Balita ........................................................ 78
E. Hubungan antara Dietary Diversity Score (DDS) dengan Mean Adequacy
Ratio (MAR) pada Balita .......................................................................... 82

F. Sensitivitas dan Spesifisitas Dietary Diversity Score (DDS) dalam
Mengestimasi Kecukupan Zat Gizi pada Balita ........................................ 85
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 88
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 88
B. SARAN ..................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91
LAMPIRAN ....................................................................................................... 101

xv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Angka Kecukupan Zat Gizi................................................................... 13
Tabel 2.2 Tabel Dietary Diversity Score (DDS) ................................................... 28
Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................. 48
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Individu Balita 24-59 Bulan di
Indonesia Tahun 2014 .......................................................................... 60
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berat Badan Pada Balita Usia 2-59 Bula di
Indonesia Tahun 2014 .......................................................................... 61
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Asupan Zat Gizi Pada Balita Usia 24-59 Bulan di
Indonesia Tahun 2014 .......................................................................... 62
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Kecukupan Zat Gizi Pada Balita Usia 24-59 Bulan
di Indonesia Tahun 2014 ...................................................................... 63
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Dietary Diversity Score (DDS) Pada Balita Usia
24-59 Bulan di Indonesia Tahun 2014 ................................................. 64
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Asupan Berdasarkan Kelompok Pangan Pada
Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia Tahun 2014............................... 65
Tabel 5.7 Persentase Konsumsi Kelompok Pangan Berdasarkan skor DDS ........ 66
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Rerata Dietary Diversity Score (DDS) dan Rerata
Kecukupan Zat Gizi dengan Mean Adequacy Ratio (MAR) Berdasarkan
Provinsi di Indonesia Tahun 2014 ........................................................ 68
Tabel 5.9 Analisis Korelasi antara Dietary Diversity Score (DDS) dengan
kecukupan zat gizi pada Balita Usia 24-59 Bulan di Indonesia ........... 69

xvi

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 45
Bagan 3.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 46
Bagan 4.1 Alur Cleaning Sampel Penelitian......................................................... 54
Bagan 4.2 Alur Pengumpulan Data ....................................................................... 56
Bagan 4.3 Alur Pengolahan Data .......................................................................... 58

xvii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Persentase Dietary Diversity Score (DDS) Pada Balita Usia 24-59
Bulan di Indonesia Tahun 2014 ......................................................... 64
Gambar 5.2 Grafik Hubungan antara DDS dengan MAR .................................... 70
Gambar 5.3 Sensitivitas dan Spesifisitas dari DDS untuk ketiga cut off point
MAR .................................................................................................. 71

xviii

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Output Analisis Data
LAMPIRAN 2 Kuesioner Studi Diet Total 2014
LAMPIRAN 3 Surat Permohonan Permintaan Data
LAMPIRAN 4 Surat Pernyataan Pengambilan Data

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kelompok usia balita merupakan kelompok yang sangat peka
terhadap jumlah asupan dan jenis pangan yang dikonsumsi. Hal ini
dikarenakan terjadi laju pertumbuhan yang sangat pesat pada masa balita
tersebut. Biasanya anak yang paling kecil beresiko lebih tinggi terhadap
kekurangan pangan, karena anak-anak yang paling kecil umumnya makan
lebih lambat dan dalam jumlah yang kecil dibandingkan anggota rumah
tangga yang lain. Hal ini dapat menyebabkan kebutuhan gizi anak
cenderung tidak tercukupi dalam masa pertumbuhannya (Suhardjo, 2010).
Pada usia 6-24 bulan, anak belum mampu mengekspresikan
keinginan mereka memilih jenis-jenis makanan. Sedangkan pada usia 24-59
bulan anak mulai memilih-milih jenis makanan yang hanya disukainya.
Sifat balita dalam memilih jenis makanan yang hanya disukai ini dapat
berakibat kurang beragamnya jenis makanan yang dikonsumsi. Keragaman
jenis-jenis makanan yang dikonsumsi oleh anak sangat menentukan
sumbangan atau kontribusi zat-zat gizi dalam pemenuhan kebutuhan gizi
anak. Selain itu, pada usia 24-59 bulan ini biasanya anak sudah berhenti ASI
sehingga pemenuhan akan zat gizi sepenuhnya dari konsumsi pangan
(Hermina & Prihatini, 2011).

2

Dengan mengonsumsi pangan yang beragam, maka kebutuhan akan
zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita akan tercukupi.
Berdasarkan hasil penelitian lanjutan terhadap data konsumsi yang
diperoleh dari Riskesdas 2010, didapatkan bahwa jumlah anak balita pendek
usis 24-59 bulan yang mengalami defisit energi sebanyak 31,5%, sedangkan
pada balita yang normal sebesar 24,9%. Demikian juga balita pendek yang
megalami defisit protein sebesar 23.0% sedangkan pada balita normal
sebesar 17,5% (Hermina & Prihatini, 2011). Hal tersebut menunjukkaan
rendahnya asupan zat gizi dapat menyebabkan masalah gizi serta berbagai
gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada balita. Masalah gizi lainnya
yaitu prevalensi kekurangan zat gizi mikro pada balita seperti vitamin A dan
zat besi sebesar 5,7% dan 12,8% (Valentina, Palupi, & Andarwulan, 2014).
Zat gizi mikro yang berperan sangat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan pada balita yaitu vitamin A, vitamin C, zat besi (Fe),
kalsium, dan zink (Zn) (Sharlin & Edelstein, 2011).
Pemenuhan akan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh tersebut dapat
terpenuhi dengan mengonsumsi makanan yang beragam. Secara alami
komposisi setiap jenis bahan pangan memiliki kelebihan dan kekurangan
akan zat gizi tertentu, sehingga dengan mengonsumsi jenis pangan yang
beragam, pangan satu dengan yang lainnya akan saling melengkapi
(Rustanti, 2015). Keberagaman konsumsi pangan yang dimaksud adalah
dengan mengonsumsi pangan yang seimbang yang dapat menyediakan zat
tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur dalam jumlah yang cukup dan
terdiri dari pangan yang beragam (Meitasari, 2008).

3

Keberagaman konsumsi diketahui sebagai elemen kunci dari kualitas
konsumsi dan mempertinggi kecukupan asupan dari zat gizi yang esensial
(FAO, 2010). Dampak jangka pendek jika keragaman pangan yang rendah
akan mengakibatkan pola makan yang tidak seimbang. Selain itu dampak
lainnya dapat munculnya masalah-masalah gizi seperti kekurangan zat gizi
makro dan mikro, kelebihan gizi, dan ketidakseimbangan zat gizi karena
disposisi zat gizi (Ariani, 2010). Kekurangan zat gizi spesifik seperti
kekurangan vitamin dan mineral merupakan masalah yang sering terjadi jika
konsumsi tidak beragam (Hanafie, 2010).
Keragaman konsumsi pangan dapat dinilai dengan menggunakan dua
metode, yaitu penilaian keragaman konsumsi pangan pada tingkat rumah
tangga dan penilaian keragaman konsumsi pangan pada tingkat individu
(FAO, 2010). Di Indonesia, penilaian keragaman konsumsi pangan masih
menggunakan penilaian pada tingkat rumah tangga dengan menggunakan
metode Pola Pangan Harapan (PPH). Metode PPH ini dengan melihat
komposisi dan jumlah atau ketersediaan pangan pada tingkat rumah tangga.
Hasil dari perhitungan PPH tersebut dapat menjadikan evaluasi terhadap
ketahanan pangan suatu wilayah. Keterbatasan pada metode ini yaitu tidak
dapat menggambarkan skor keragamanan konsumsi dari masing-masing
individu dalam rumah tangga (Badan Ketahanan Pangan, 2014b).
Metode lainnya yaitu penilaian konsumsi pangan pada tingkat
individu. Data terkait konsumsi pangan pada tingkat individu juga
dibutuhkan sebagai gambaran konsumsi dan sebagai determinan dari

4

masalah gizi secara langsung. Selain itu, data terkait keragaman konsumsi
pangan pada tingkat individu juga dibutuhkan sebagai evaluasi kualitas
konsumsi pangan di masyarakat yang dapat digunakan untuk mengukur,
menilai keberhasilan program intervensi, dan monitoring serta evaluasi
dampak kebijakan dari program gizi. Namun, pengumpulan data konsumsi
individu cenderung lebih mahal, serta diperlukan keahlian tingkat tinggi
baik dalam pengumpulan data maupun analisis (FAO, 2010).
Penilaian konsumsi pangan pada tingkat individu dapat dinilai
dengan Dietary Diversity Score (DDS) dan juga Food Variety Score (FVS).
Penilaian keragaman konsumsi pangan dengan DDS yaitu melihat
keragaman pangan dari 9 kelompok pangan, sedangkan FVS yaitu melihat
keragaman pangan dari item perkelompok pangan. Food and Agriculture
Organization (FAO) dan Food and Nutrition Technical Assistance
(FANTA) telah memperkenalkan metode DDS sebagai metode yang simpel
dan efektif untuk mengukur kualitas konsumsi serta kecukupan zat gizi
dibandingkan dengan metode penilaian gizi lainnya. Studi terkait DDS telah
dikembangkan

diberbagai

negara

berkembang.

Dibeberapa

negara

menunjukkan DDS sebagai alat yang mudah yang dapat menggambarkan
keberagaman konsumsi pada populasi dan sebagai indikator terbaik dalam
memprediksi kecukupan zat gizi (FANTA, 2006; FAO, 2010).
Dengan menggunakan metode DDS juga dapat menilai kecukupan
dari zat gizi yang dikonsumsi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Kennedy (2009) menunjukkan bahwa DDS berhubungan signifikan

5

dengan asupan zat gizi pada anak tidak ASI usia 2-5 tahun di Filipina dan
penelitian Steyn, dkk., (2009) pada anak usia 1-8 tahun di Afrika Selatan.
Penelitian tersebut juga menilai cut-off point terbaik untuk indikator dari
ketidakcukupan asupan zat gizi mikro. Di Filipina, cut-off point untuk
indikator ketidakcukupan asupan zat gizi mikro yaitu 6 kelompok pangan
dapat mengestimasi kecukupan zat gizi sebesar 75%, sedangkan di Afrika
Selatan yaitu 4 kelompok pangan dapat mengestimasi kecukupan zat gizi
kurang dari 50%.
Di Indonesia, penelitian terkait DDS masih belum banyak. Penelitian
yang dilakukan oleh Supriyanti & Nindya (2015) melihat hubungan antara
DDS dengan status gizi pada balita usia 12-59 bulan di Sumenep. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan sebagian besar konsumsi balita tidak
beragam dengan skor DDS