ANALISIS GEOGRAFIS TERHADAP PELAYANAN SOSIAL DI KECAMATAN MARTAPURA : Studi Kasus Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

(1)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

NO. DAFTAR FPIPS : 1488/UN.40.2.4/PL/2013

ANALISIS GEOGRAFIS TERHADAP PELAYANAN SOSIAL

DI KECAMATAN MARTAPURA

(Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

Dede Rosi Virgianti 0800984

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS GEOGRAFIS TERHADAP PELAYANAN SOSIAL

DI KECAMATAN MARTAPURA

(Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Oleh

Dede Rosi Virgianti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Dede Rosi Virgianti 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama: Dede Rosi Virgianti NIM: 0800894

ANALISIS GEOGRAFIS TERHADAP PELAYANAN SOSIAL DI KECAMATAN MARTAPURA

(Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING I

Drs. H. Djakaria M. Nur, M.Si. NIP. 194902051978031001

PEMBIMBING II

Dr. Ahmad Yani, M.Si. NIP. 196708121997021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI BANDUNG

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd. NIP. 196203041987042001


(4)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ANALISIS GEOGRAFIS TERHADAP PELAYANAN SOSIAL

DI KECAMATAN MARTAPURA

(Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering

Ulu Timur)

Oleh: Dede Rosi Virgianti

(0800984)

ABSTRAK

Penelitian ini Berjudul “Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Dari Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)”. Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah perkembangan fasilitas layanan sosial pengaruh dari pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu timur terhadap layanan sosial di Kecamatan Martapura dan persebaran layanan sosial dikecamatan Martapura. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui analisis geografis dari pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, mengetahui perkembangan fasilitas layanan sosial dari tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura dan mengetahui pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap layanan sosial masyarakat di Kecamatan Martapura serta mengetahui persebarannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat Kecamatan Martapura yang berada dalam 16 Desa/Kelurahan dengan sampel yaitu sampel wilayah Kelurahan Dusun Martapura dan Desa Kota Baru Selatan sedangkan sampel penduduk berjumlah 74 orang yaitu sebanyak 61 orang dari Kelurahan Dusun Martapura dan 13 orang dari Desa Kota Baru Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi lapangan, wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi, dan penyebaran angket sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas layanan sosial di kecamatan Martapura pada periode 2004 – 2012 mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, baik itu layanan kesehatan, pendidikan dan transportasi sedangkan pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan sosial khususnya kesehatan dan pendidikan sudah di nilai cukup tinggi namun untuk layanan transportasi khususnya fasilitas angkutan umum dan terminal masih sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan adanya pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya di Kecamatan Martapura memberikan dampak positif kepada masyarakat. Analisis mengenai penelitian ini mungkin dapat menjadi suatu informasi yang berguna dan menjadi salah satu pertimbangan dalam merumuskan kebijakan program rencana kerja bagi pemeritah daerah untuk masa yang akan datang.


(5)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan…. ... 6

D. Manfaat. ... 7

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Konsep Pengembangan dan Pemekaran Wilayah ... 9

B. Kriteria dan Syarat-syarat Pemekaran Wilayah ... 10

C. Indikator Penilaian Kemajuan dalam Pemekaran Daerah ... 13

D. Pelayanan Publik dalam Pemekaran Wilayah ... 13

E. Layanan Kesehatan ... 14

F. Layanan Pendidikan ... 16

G. Layanan Transportasi ... 17

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Variabel Penelitian ... 19

C. Populasi dan Sampel ... 19


(6)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sampel ... 20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Kondisi Umum Daerah Penelitian ... 28

1. Kondisi Fisik ... 28

2. Kondisi Sosial ... 31

a. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ... 31

b. Kepadatan Penduduk ... 32

c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 33

e. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 35

B. Deskripsi Umum Sejarah Terbentuknya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur………. 36

A. Perkembangan Fasilitas Layanan Sosial dari Tahun 2004-2011 ... 39

1. Perkembangan Fasilitas Kesehatan dari Tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura ... 39

2. Perkembangan Fasilitas Pendidikan dari Tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura ... 41

3. Perkembangan Fasilitas Transportasi dari tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura ... 48

D. Karakteristik Responden ... 48

1. Jenis Kelamin ... 48

2. Jumlah Anggota Keluarga ... 49

3. Lamanya Tinggal di Kecamatan Martapura ... 50

E. Pengaruh Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu TimurTerhadap Tingkat Layanan Sosial di Kecamatan Martapura ... 51

a. Layanan Kesehatan ... 51

1) Ketanggapan Petugas Kesehatan ... 52


(7)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Layanan Pendidikan ... 57

1) Kondisi Bangunan Sekolah... 57

2) Perpustakaan dan Laboraturium Sekolah ... 59

3) Ekstrakulikuler ... 60

c. Layanan Transportasi ... 61

1) Kondisi jalan ... 62

2) Fasilitas Angkutan Umum ... 63

3) Fasilitas Terminal ... 64

E. Analisis Geografis Persebaran Layanan Sosial Di Kecamatan Martapura setelah pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur………. 65

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

G. Implikasi Terhadap Pendidikan……… 78

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Rekomendasi ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Setiap Kelurahan/Desa ... 3

Tabel 2.1 Syarat (Kriteria) Pembentukan atau Pemekaran Wilayah ... 12

Tabel 3.1 Indikator Penelitian ... 19

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 20

Tabel 3.3 Sampel Wilayah Administratif ... 21

Tabel 3.4 Sampel Penduduk ... 25

Tabel 4.1 Curah Hujan... 31

Tabel 4.2 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Martapura Tahun 2004-2010 ... 32

Tabel 4.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 33

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 34

Tabel 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 35

Tabel 4.6 Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, BKIA,RB da Balai Pengobatan ... 39

Tabel 4.7 Jumlah Apotik dan Toko Obat ... 40

Tabel 4.8 Jumlah Tenaga Medis ... 41

Tabel 4.9 Jumlah Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Swasta . Tabel 4.10 Jumlah Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) .... 42

Tabel 4.11 Jumlah Guru Pendidikan Usia Dini (PAUD) Swasta ... 42

Tabel 4.12 Jumlah Sekolah Taman Kanak-kanak Anak Negeri dan Swasta ... 43

Tabel 4.13 Jumlah Peserta Didik Sekolah Taman Kanak-kanak Negeri dan Swasta ... 43

Tabel 4.14 Jumlah Guru Sekolah Taman Kanak-kanak Negeri dan Swasta ... 44

Tabel 4.15 Jumlah Sekolah, Gedung dan Ruang Belajar Sekolah Dasar Negeri dan Swasta ... 45


(9)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.17 Jumlah Guru Tetap dan Guru Tidak Tetap di Sekolah Dasar

Negeri dan Sekolah Dasar Swasta ... 45

Tabel 4.18 Jumlah Sekolah, Gedung dan Ruang Belajar Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta ... 46

Tabel 4.19 Jumlah Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta ... 46

Tabel 4.20 Jumlah Guru Tetap dan Guru Tidak Tetap di Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta ... 47

Tabel 4.21 Jumlah Sekolah, Gedung dan Ruang Belajar Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta ... 47

Tabel 4.22 Jumlah Peserta Didik Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta ... 47

Tabel 4.23 Jumlah Guru Tetap dan Guru Tidak Tetap di Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta ... 48

Tabel 4.24 Panjang Jalan Negara, Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten... 48

Tabel 4.25 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.26 Jumlah Anggota Keluarga ... 49

Tabel 4.27 Responden Berdasarkan Lamanya Tinggal di Kecamatan Martapura ... 50

Tabel 4.28 Ketanggapan Petugas Kesehatan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 52

Tabel 4.29 Fasilitas Sarana/Prasarana Kesehatan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 53

Tabel 4.30 Pilihan Tempat Berobat Masyarakat Kecamatan Martapura Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 54

Tabel 4.31 Fasilitas Poliklinik Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 55

Tabel 4.32 Pilihan Masyarakat Dalam Membeli Obat Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 56

Tabel 4.33 Fasilitas Sarana/Prasarana Pendidikan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 57


(10)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.34 Kondisi Bangunan Sekolah ... 59 Tabel 4.35 Fasilitas Perpustakaan dan Laboraturium Sebelum dan

Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 60 Tabel 4.36 Fasilitas Ekstrakulikuler Sebelum dan Sesudah Pemekaran

Kabupaten ... 61 Tabel 4.37 Kondisi Jalan Sebelum dan Sesudah Pemekaran Kabupaten ... 61 Tabel 4.38 Fasilitas Angkutan Umum Sebelum dan Sesudah Pemekaran

Kabupaten ... 63 Tabel 4.39 Tempat Menunggu Angkutan Umum Sebelum dan Sesudah

Pemekaran Kabupaten ... 64 Tabel 4.40 Persebaran Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas dan Rumah Bersalin

Di Kecamatan Martapura………. 65 Tabel 4.41 Persebaran Sekolah SD Di Kecamatan Martapura……… 68 Tabel 4.42 Persebaran Sekolah Menengah Pertama Di Kecamatan

Martapura………. 69 Tabel 4.43 Persebaran Sekolah Menangah Atas Di Kecamatan

Martapura……….. 69 Tabel 4.44 Persebaran Fasilitas Layanan Transportasi………... 71


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Administratif Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ... 3

Gambar 3.1 Peta Sampel Penelitian Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ... 22

Gambar 4.1 Peta Administratif Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ... 29

Gambar 4.2 Penggunaan Lahan di Kecamatan Martapura ... 30

Gambar 4.3 Peta Persebaran Layanan Kesehatan………. 67

Gambar 4.4 Peta Persebaran Layanan Pendidikan……… 70


(12)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kebijakan pemerintah mengenai otonomi daerah banyak sekali daerah yang melaksanakan pemekaran wilayah. Pelaksanaan pemekaran wilayah diatur dalam kriteria Peraturan Pemerintah No. 129 tahun 2000 tentang Pengaturan Persyaratan, Pembentukan dan Kriteria Pemekaran Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Peraturan Pemerintah tersebut merupakan penjabaran dari UU no. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Pemekaran wilayah tidakakan pernah lepas dari istilah keruangan. Oleh karena itu pemekaran wilayah akan selalu berhubungan dengan lokasi.Tanpa ruang maka tidak mungkin ada lokasi.Oleh karena itu konsep pemekaran wilayah tidak akan pernah terlepas dari konsep geografi.Dan pemekaran wilayah dapat dikaji melalui konsep keilmuan geografi.

Konsep pemekaran wilayah kabupaten manjadi beberapa kabupaten baru pada dasarnya merupakan upaya meningkatkan kualitas dan intensitas pelayanan pada masyarakat. Dari segi pengembangan wilayah, calon kabupaten baru yang akan dibentuk perlu memiliki basis sumber daya alam yang seimbang antara yang satu dengan yang lain. Hal ini perlu diupayakan agar tidak terjadi disparitas yang mencolok pada masa yang akan datang. Selanjutnya dalam suatu usaha pemekaran wilayah akan diciptakan ruang publik baru yang merupakan kebutuhan kolektif semua warga wilayah yang baru. Ruang publik baru akan mempengaruhi aktivitas orang atau masyarakat ada yang merasa diuntungkan dan sebaliknya dalam memperoleh pelayanan dari pusat pemerintah baru disebabkan jarak pergerakan berubah (Sumber: P4N, UGM, 1997).

Dalam rangka pemekaran wilayah tentunya harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti fungsi wilayah, kriteria fisik/lingkungan, ekonomi dan sosial agar tidak terjadi konflik spasial di masa yang akan datang. Menurut Djoko Harmantyo (2007: 17) dalam Pemekaran Daerah dan Konflik Keruangan,


(13)

2

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

morfologi wilayah Indonesia tidak seluruhnya datar melainkan bergelombang dengan lereng yang landai sampai terjal. Dengan ciri tersebut menyebabkan tidak seluruh daratan di Indonesia memenuhi persyaratan sebagai lokasi untuk melakukan pembangunan.Selain itu pemekaran tidak dapat dilepaskan dari penetapan garis batas wilayah, baik pada tataran internasional, nasional, maupun lokal.Berdasarkan hasil evaluasi Depdagri ditemukan 79% daerah pemekaran belum memiliki batas wilayah yang jelas.Hal ini berarti bahwa potensi konflik keruangan akibat garis batas yang belum jelas antara daerah otonom di Indonesia relatif tinggi.Daerah-daerah otonom tersebut sebagian besar tersebar pada provinsi-provinsi yang memiliki wilayah paling luas dengan kepadatan penduduk rendah seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Maluku.

Melihat kondisi seperti yang telah dijelaskan di atas maka penulis mencoba untuk meneliti sebuah studi kasus pemekaran wilayah baru yaitu kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang terletak di antara perbatasan Provinsi Sumatra Selatan dengan Provinsi Lampung berdasarkan sudutpandang geografi.

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terletak di antara 103º40’-104º33’ BT dan 3º45’-4º55’LS merupakan satu dari 15 kabupaten yang terletak di Sumatera Selatan dengan luas wilayah 3.370 Km² atau 337.000 Ha. Wilayah ini beriklim tropis dan cenderung kering curah hujan tinggi berkisar antara 0-525,6/17 mililiter/tahun, suhu udara bervariasi 22º-31º C (Sumber: Bappeda Oku Timur). Kabupaten Oku Timur berada pada ketinggian di antara 35-67 M dpl.Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu yang ditetapkan pada tanggal 17 Januari 2004. Pertimbangan dari adanya pemekaran daerah ini adalah pertimbangan untuk mempersingkat rentang kendali pelaksanaan pemerintahan, meningkatkan pelayanan, memudahkan pengawasan dan meningkatkan kemampuan daerah dalam pemanfaatan sumber daya alam serta mempercepat proses pembangunan dalam rangka percepatan tercapainya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu adanya pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya baik itu sumber daya alam dan sumber daya manusia.


(14)

3

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar.1.1


(15)

4

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Oku Timur memiliki 16 kecamatan pada tahun 2006 sedangkan pada tahun 2007 sampai tahun 2010 kabupaten ini memiliki 20 kecamatan hal ini menunjukkan bahwa tata pemerintahan di kabupaten ini relatif pesat. Kabupaten Oku Timur ini sendiri memiliki batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing (Ogan Komering Ilir), sebelah timur berbatasan dengan Lempuing dan Mesuji (Ogan Komering Ilir), sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan (Provinsi Lampung) dan Kecamatan Simpang (Ogan Komering Ulu Selatan), bagian barat berbatasan dengan Lengkiti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan (Ogan Komering Ulu) dan Muara Kuang (Ogan Komering Ilir). Kabupaten Oku Timur merupakan wilayah yang tidak berbatasan langsung dengan laut, sungai, danau melainkan berbatasan dengan wilayah darat.

Kabupaten Oku Timur memiliki jumlah penduduk 609.715 jiwa yang terdiri dari 312.147 jiwa laki-laki dan 297.568 jiwa perempuan.Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Oku Timur memiliki jumlah penduduk yang tidak merata di 20 kecamatan yang ada.Dari total penduduk 609.715 jiwa, sebagian besar terkonsentrasi di wilayah kecamatan yang relatif sudah lebih maju dibandingkan kecamatan lainnya di OKU Timur, yaitu Kecamatan Buay Madang Timur (53.498 jiwa), Kecamatan Belitang (50.396 jiwa) dan Kecamatan Martapura (48.126 jiwa).Sebaliknya di kecamatan yang baru mengalami pemekaran pasca terbentuknya Kabupaten OKU Timur penduduknya cenderung sedikit.Kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah Kecamatan Jayapura (11.633 jiwa) dan Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja (11.054 jiwa).Sebagian besar mata pencaharian masyarakat kabupaten Oku Timur ini adalah petani dan pedagang.

Dalam hal ini terdapat satu kecamatan yang unik yang menjadi salah satu perhatian penulis yaitu Kecamatan Martapura. Kecamatan ini di sebelah Utara berbatasan dengan Bp. Peliung, sebelah Selatan berbatasan dengan Way Kanan (Provinsi Lampung), sebelah timur berbatasan dengan Jayapura/BungaMayang, sebelah barat berbatasan dengan Bp. Peliung. Kecamatan ini merupakan


(16)

5

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang memiliki 9 Desa dan 7 Kelurahan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Setiap Kelurahan/Desa

No. Kelurahan/Desa Luas Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12 13. 14. 15. 16. Paku Sengkunyit Pasar Martapura Dusun Martapura Bukit Sari Veteran Jaya Terukis Rahayu Sungai Tuha Jaya Perjaya Keromongan Tanjung Kemala Kotabaru Kotabaru Barat Kotabaru Selatan Sukomulyo

Tanjung Kemala Barat Perjaya Barat 1750 Ha 450 Ha 3.849 Ha 587 Ha 2.664 Ha 6.7 Ha 537 Ha 200 Ha 1.950 Ha 1.424 Ha 8.000 Ha 2.104 Ha 17.500 Ha 2.102 Ha 576 Ha 7,3 Ha 2.342 1.305 1.876 903 1.460 2.124 950 1.964 1.329 1.456 1.719 765 681 1.211 559 766 2.429 1.713 1.715 858 1.411 1.946 878 2.004 1.341 1.374 2.110 736 682 1.224 760 574 Sumber: Monografi Kecamatan Martapura 2011

Namun sampai saat ini kecamatan Martapura masih dalam tahap perkembangan dibandingkan dengan kecamatan lain yang memiliki aksesibilitas lebih jauh dari pusat pemerintahan. Dilihat dari fasilitas kesehatannya belum terdapat pusat pelayanan kesehatan yang berstandar Rumah Sakit Swadaya (standar Kabupaten) dengan dukungan dokter spesialis, RSUD dengan tenaga medis yang masih sedikit menurut data yang diperoleh terdapat Dokter 7 orang, Bidan 17 orang dan perawat 31 orang(Sumber: monografi Kecamatan Martapura 2012).

Dilihat dari segi fasilitas pendidikan kecamatan ini hanya memiliki TK, SD, SMP, dan SMA (Sumber: monografi Kecamatan Martapura 2012) fenomena ini sangat menarik karena dalam hal ini terdapat satu kecamatan yang lebih maju dari Kecamatan Martapura dalam bidang pendidikannya yaitu kecamatan Belitang. Apabila dilansir lebih jauh Kecamatan Belitang merupakan kecamatan yang memiliki sarana pendidikan yang memadai seperti universitas swasta


(17)

6

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

meskipun kecamatan ini merupakan kecamatan yang jauh dari keterjangkauan Pemerintah Kabupaten OKU Timur karena memiliki aksesibilitas jalan yang jauh bahkan kecamatan Belitang telah memiliki pusat-pusat perbelanjaan yang cukup berstandar modern.

Melihat fenomena tentang pemekaran wilayah Kabupaten Oku Timur Provinsi Sumatra Selatan ini penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya dalam hal tingkat kepuasan layanan sosial masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Martapura yang notabene sebagai masyarakat yang hidup dan menetap di ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Oleh karena itu penulis mengambil judul “Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus :Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)”.

B. Rumusan Masalah

Melihat fenomena tentang pemekaran wilayah beserta masalah yang ditimbulkannya, penulis mencoba meneliti lebih jauh lagi tentang pengaruh pemekaran kabupaten selama delapan tahun. Merujuk pada masalah di atas penulis mencoba menjabarkan pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana perkembangan fasilitas layanan sosial dari tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura?

2. Bagaimanakah pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan sosial masyarakat di Kecamatan Martapura?

3. Bagaimana persebaran layanan sosial di Kecamatan Martapura setelah pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur?

C. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui perkembangan fasilitas layanan sosial dari tahun 2004-2011 di Kecamatan Martapura.


(18)

7

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan sosial masyarakat di Kecamatan Martapura.

3. Mengetahui persebaran layanan sosial di Kecamatan Martapura setelah pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

D. Manfaat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik manfaat secara teoritis maupun secara praktis:

1. Secara teoritis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu referensi tentang konsep pemekaran wilayah yang dikaji dalam ilmu geografi. Sehingga diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan yang bersifat kegeografian bagi mahasiswa yang mempelajarinya.

2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi suatu informasi yang berguna dan menjadi salah satu pertimbangan dalam merumuskan kebijakan program rencana kerja bagi pemeritah daerah untuk masa yang akan datang.

E. Definisi Operasional

Judul skripsi ini adalah “Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus :Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)” dalam hal ini menggunakan beberapa istilah agar tidak terjadi kesalahpahaman maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1. Menurut Thoha (1991) layanan sosial dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh seorang atau kelompok orang atau institusi tertentu untuk memberikan kemudahan dan bantuan kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini layanan sosial yang dimaksud dibatasi hanya mencakup kesehatan, pendidikan, dan transportasi yang dipilih oleh penulis.

2. Bidang kesehatan dalam penelitian ini yang menjadi perameter ukuran tingkat layanan kesehatan dibatasi hanya ketanggapan petugas kesehatan, ketersediaan atau kelengkapan fasilitas kesehatan.


(19)

8

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Bidang pendidikan, dalam penelitian ini yang menjadi perameter ukuran tingkat layanan pendidikan dibatasi hanya kelengkapan fasilitas pendidikan. 4. Bidang transportasi dalam penelitian ini yang menjadi perameter ukuran

tingkat layanan transportasi dibatasi hanya fasilitas jalan, fasilitas angkutan umum dan fasilitas terminal.


(20)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Bab ini merupakan penjabaran lebih rinci mengenai prosedur atau langkah-langkah penelitian. Prosedur penelitian ini meliputi lokasi penelitian, metode penelitian, variabel, populasi dan sample teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh pemecahaan masalah terhadap berbagai permasalahan penelitian. Menurut Surahmad (1982: 11) bahwa:

Metode penelitian adalah suatu cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk mengkaji serangkaian hipotesa dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Dalam penelitian ini, penggunaan metode penelitian sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan penelitian itu sendiri.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Koentjaraningrat (1991: 120) mengatakan, bahwa :

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.

Menurut Surakhmad (1982: 12) “deskriptif analisis adalah penyelidikan deskriptif yang tertuju pada suatu cara untuk memecahkan masalah yang ada sekarang diantaranya menentukan, menafsirkan, mengklasifikasikan, disusun, dijelaskan dan dianalisis”.

B. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1997: 99) “Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal karena sifatnya hanya


(21)

19

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendeskripsikan saja, seberapa besar perkembangan dan perubahan fasilitas layanan sosial antara sebelum dan sesudah pemekaran kabupaten Ogan Komering Ulu Timur di Kecamatan Martapura.Penelitian ini hanya memerlukan beberapa indikator parameter yang dalam penelitian ini terdiri dari faktor-faktor seperti di bawah ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Indikator

Tingkat layanan Sosial di Kecamatan Martapura antara sebelum dan sesudah pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

1. Faktor Geografis  Faktor fisik  Faktor sosial

2. Perkembangan fasilitas layanan sosial tahun 2004-2012

 Kesehatan  Pendidikan  Transportasi

3. Pengaruh pemekaran terhadap:  Layanan kesehatan

 Layanan pendidikan  Layanan transportasi

4. Persebaran Fasilitas layanan Sosial:  Kesehatan

 Pendidikan  Transportasi

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Secara formal, populasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan objek, orang/keadaan yang paling tidak memiliki karakteristik umum sama. Pengertian populasi menurut Sumaatmadja (1988), “Populasi adalah keseluruhan gejala, individu, kasus, dan masalah yang diteliti di sekitar daerah penelitian”.

Menurut Alimul (2003), “populasi adalah seluruh subyek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti”. Sedangkan yang dimaksud populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat Kecamatan Martapura


(22)

20

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yang berada dalam 14 Desa/Kelurahan seperti pada Tabel 3.2 populasi penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.2 Populasi Penelitian No. Desa/Kelurahan Luas

Populasi Penduduk

Ket Penduduk

(Jiwa) KK

1 Paku Sengkunyit 1750 Ha 4.771 1.261

Kel

2 Pasar Martapura 450 Ha 3.018 1.055

3 Dusun Martapura 3.849 Ha 3.591 1.189

4 Bukit Sari 578 Ha 1.761 338

5 Veteran Jaya 2.664 Ha 2.871 911

6 Terukis Rahayu 6.7 Ha 4.070 1.221

7 Sungai Tuha Jaya 357 Ha 1.828 414

8 Perjaya 2.000 Ha 3.968 1.354

Desa

9 Kromongan 1950 Ha 2.670 882

10 Tanjung Kemala 2000 Ha 2.830 1.084

11 Kotabaru 8.000 Ha 3.829 1.126

12 Kotabaru Barat 2.104 Ha 1.501 270

13 Kotabaru Selatan 17.500 Ha 1.363 245

14 Sukomolyo 2.102 Ha 2.435 811

15 Tanjung Kemala Barat 567 Ha 1.319 278

16 Perjaya Barat 7,3 Ha 1.340 249

Jumlah 45.490,7 Ha 48.287 12.688 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU Timur, 2010

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang bersangkutan kriteria yang diambil dari keseluruhan sifat-sifat dan generalisasi yang ada pada populasi yang dimiliki oleh sampel utama. Pengertian sample dikemukakan oleh Sumaatmadja (1988), yaitu “Sampel merupakan bagian dari populasi yang dianggap representatif atau mewakili daerah yang diteliti”.

Tika (1997: 33) mendefinisikan, ”sample adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penarikan sample secara acak berstrata (stratified area random sampling), sample yang diambil dalam penelitian ini adalah:


(23)

21

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Sample wilayah administratif, adapun yang menjadi sample wilayah dalam penelitian ini adalah sample kelurahan dan desa yang terletak di Kecamatan Martapura dengan kriteria Kelurahan yang paling dekat dengan pusat Kecamatan Martapura dan paling dekat dengan ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur serta desa yang terletak paling jauh dari pusat Kecamatan Martapura dan paling jauh dengan ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ulu. Adapun kelurahan yang paling dekat dengan pusat kecamatan dan ibu kota kabupaten adalah Kelurahan Dusun Martapura, sedangkan desa yang terletak paling jauh dari pusat kecamatan dan ibu kota kabupaten adalah desa Kota Baru Selatan. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Sampel Wilayah Administratif No. Nama Kelurahan/Desa Luas

Wilayah Kategori Sample 1. Paku Sengkunyit 1750 Ha

Kelurahan Dusun Martapura

2. Pasar Martapura 450 Ha

3. Dusun Martapura 3.849 Ha

4. Bukit Sari 587 Ha

5. Veteran Jaya 2.664 Ha

6. Terukis Rahayu 6,7 Ha

7. Sungai Tuha Jaya 537 Ha

8. Perjaya 2000 Ha

Desa Kotabaru Selatan

9. Perjaya Barat 7,3

10. Kromomgan 1950 Ha

11. Tanjung Kemala 2000 Ha

12. Kotabaru 8.000 Ha

13. Kotabaru Barat 2.104 Ha 14. Kotabaru Selatan 17.500 Ha 15 Tanjung Kemala Barat 576 Ha

16. Sukomulyo 2.102 Ha

Jumlah 45490,7 Ha 2 2


(24)

22

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1


(25)

23

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Sample Penduduk, adapun yang mejadi sample penduduk dalam penelitian ini adalah penduduk yang bertempat tinggal di kedua desa yang dijadikan sample wilayah. Penduduk yang dijadikan sebagai responden tersebut diperoleh berdasarkan rumus yang dikemukakan oleh Dixon dan B. Leach dalam Tika (1997: 35) dengan rumus sebagai berikut:

(1) Keterangan:

P = Jumlah persentase yang dianggap benar

√ (2)

Keterangan:

V = Variabilitas dalam persen (%)

P = Persentase karakteristik sample dianggap benar

(3)

Keterangan:

n = Jumlah sample

Z = Confidence level, nilai confidence level 95% adalah 1,96% V = Variabilitas dalam persen (%)

C = Batas kepercayaan (confidence limit) (%) dalam penelitian ini 10%

(4)

Keterangan:

n' = Jumlah sample yang telah dikoreksi (dibetulkan) n = Jumlah sample yang dihitung berdasarkan rumus (1) N = Jumlah populasi (Kepala Keluarga/KK)


(26)

24

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Perhitungan Sample:

(1)

√ √

(2)

(3)

(4)

Hasil dari penghitungan sample yang sudah dilakukan berjumlah 73,61 dibulatkan menjadi 74. Jadi, jumlah sample yang diambil dalam penelitian ini adalah 74 orang, dengan perincian jumlah sample setiap wilayah (sample wilayah) sebagai berikut:

1. Kelurahan Dusun Martapura mempunyai 1.189 KK, sehingga presentasenya sebagai berikut:


(27)

25

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jadi untuk sample penduduknya berjumlah 61 KK

2. Desa Kotabaru Selatan mempunyai 245 KK, sehingga presentasenya sebagai berikut:

Jadi untuk sample penduduknya berjumlah 13 KK Tabel 3.4

Sampel Penduduk

No. Nama Kelurahan Jumlah Sampel

1. Dusun Martapura 61

2. Kotabaru Selatan 13

Jumlah 74

Sumber: Hasil Analisis, 2012

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Lapangan

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik dan sosial di daerah penelitian data awal.Teknik ini dilakukan dengan datang langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya pengambilan data penduduk (monografi/profil desa), pengamatan kondisi fisik dan sosial, foto/gambar, ploting lokasi dan data lainnya.Dalam penelitian ini observasi di lapangan dilakukan pada instansi kecamatan, BPS, Bappeda, Rumah sakit, perumahan penduduk Angket.

2. Angket

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui/melengkapi data sekunder yang tidak dapat diperoleh melalui observasi, yaitu sifatnya dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden.Dalam penelitian ini responden yang dimaksud adalah masyarakat di Kecamatan Martapura khususnya kelurahan Dusun Martapura dan Desa Kotabaru Selatan.


(28)

26

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3. Wawancara

Teknik ini digunakan dengan berkomunikasi secara terbuka untuk membantu melangkapi data yang tidak dapat diungkapkan melalui observasi, baik dengan tokoh masyarakat atau unsur-unsur pemerintah daerah dan instansi lainnya yang berada di wilayah sample penelitian.Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat kepuasan layanan sosial masyarakat di Kecamatan Martapura.Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada pihak pemerintah setempat dan masyarakat di Kecamatan Martapura khususnya kelurahan Dusun Martapura dan Desa Kotabaru Selatan.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya, selain itu menambah informasi dari buku, referensi, surat kabar, bulletin, jurnal, dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, sebagai bahan dasar dalam memperkuat penjelasan terhadap masalah yang diajukan.

5. Studi Dokumentasi

Melalui studi dokumentasi akan diperoleh berupa data statistik dan data-data lainnya maupun peta-peta tematik serta foto-foto yang dibutuhkan dari lapangan sebagai alat untuk memperkuat hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sumaatmadja (1988: 114) analisis data merupakan pengelolaan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek jawaban responden.

2. Klasifikasi dan penggolongan data berdasarkan kriteria yang ditentukan. 3. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat.


(29)

27

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Menghitung persentase dengan teknik prosentase dari setiap data yang diperoleh.

6. Menampilkan data dalam bentuk tabel.

7. Mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan dan maksud penelitian.

Penelitian ini termasuk statistik deskriptif yakni statistik yang berhubungan dengan pengumpulan dan pemeriksaan data, serta penyajian hasil peringkasan data tersebut.Data-data statistik yang diperoleh dari hasil survey, sensus atau pengamatan secara langsung/observasi, yang umum masih acak atau data mentah yang masih terorganisir dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau persentase grafik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (statistik referensi). Teknik yang digunakan adalah teknik persentase seperti di bawah ini:

Keterangan:

F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden N = Jumlah keseluruhan responden

P = Besarnya persentase

Jika perhitungan selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Arikunto (1991: 57). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci sebagai berikut:

0% : Tidak ada/tidak seorangpun

01% − 24% : Sebagian kecil

25% − 49% : Kurang dari setengahnya 50% : Setengahnya

51% − 74% : Lebih dari setengahnya 75% − 99% : Sebagian besar


(30)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa fasilitas layanan sosial di kecamatan Martapura pada tahun 2004 - 2012 terus mengalami perkembangan, baik itu layanan kesehatan, pendidikan dan transportasi.

Pengaruh Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan kesehatan dan pendidikan sudah cukup tinggi namun untuk layanan transportasi masih sangat rendah khususnya dalam hal layanan angkutan umum dan terminal.

Hasil analisis data berdasarkan analisis geografis menyatakan bahwa persebaran fasilitas kesehatan masih kurang dan perlu ditingkatkan kembali, untuk persebaran fasilitas pendidikan masih terkonsentrasi di dua wilayah yaitu wilayah Terukis Rahayu dan Wilayah Kota Baru, dan untuk fasilitas transportasi perlu dibangunnya fasilitas terminal dipusat kota agar dapat menjangkau kebutuhan semua warga..

B. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diperoleh maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebagai saran dalam perbaikan kualitas tingkat layanan sosial sebagai berikut:

1. Analisis mengenai pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan sosial di Kecamatan Martapura dapat dijadikan salah satu masukan bagi pemerintah dalam upaya peningkatan layanan sosial di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya di Kecamatan Martapura

2. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan diharapkan dapat lebih


(31)

80

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

memperhatikanpersebaran fasilitas sarana dan prasarana agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat.

3. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Khususnya Dinas BinaMarga diharapkan dapat terus meningkatkan fasilitas angkutan umum seperti angkutan perkotaan dan pedesaan dengan berbagai trayek agar dapat menjangkau semua wilayah khususnya wilayah Kecamatan Martapura umumnya wilayah Kabupaten ogan Komering Ulu Timur dan lebih meningkatkan fungsi terminal seperti yang tercantum dalam Juknis LLAJ (1995).


(32)

Dede Rosi Virgianti, 2013

Analisis Geografis Terhadap Pelayanan Sosial Di Kecamatan Martapura (Studi Kasus : Dampak Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Tika, H. Moh. Panbudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Pusat Statistik. (2004). Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka. Martapura: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

_______________. (2010). Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka. Martapura: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

BAPPEDA. (2004). Sejarah Terbentuknya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Martapura: BAPPEDA Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Tjokroamidjojo, Bintoro. (1995). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Toko Gunung Agung.

Tarigan, Robinson. (2010). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.

Harmantyo, Djoko. (2007). “Pemekaran Daerah dan Konflik Keruangan”.Jurnal.11(2),16-22.

Muta’ali, Lutfi. (2000). Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: MPKD UGM. Cahyadin, Malik dkk. (2006). “Evaluasi Pemekaran Wilayah di

Indonesia”.Jurnal.11(3),261-277.

Bratakusumah, S.D. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: Gramedia. Ma’rif, Samsul. (2000). Pengertian Dasar dan Esensi Pengembangan Wilayah.

Semarang: PWK UNDIP.

Abdullah, M.A. (2011). Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Pembangunan Daerah. Bogor: Tesis

Peraturan Pemerintah Nomor 129 tahun 2000.

P4N UGM. (1997). Pusat Penelitian Perencanaan Pembangunan . Yogyakarta: UGM


(1)

25

Jadi untuk sample penduduknya berjumlah 61 KK

2. Desa Kotabaru Selatan mempunyai 245 KK, sehingga presentasenya sebagai berikut:

Jadi untuk sample penduduknya berjumlah 13 KK Tabel 3.4

Sampel Penduduk

No. Nama Kelurahan Jumlah Sampel

1. Dusun Martapura 61

2. Kotabaru Selatan 13

Jumlah 74

Sumber: Hasil Analisis, 2012

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Lapangan

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kondisi fisik dan sosial di daerah penelitian data awal.Teknik ini dilakukan dengan datang langsung ke lokasi penelitian dengan melakukan beberapa kegiatan diantaranya pengambilan data penduduk (monografi/profil desa), pengamatan kondisi fisik dan sosial, foto/gambar, ploting lokasi dan data lainnya.Dalam penelitian ini observasi di lapangan dilakukan pada instansi kecamatan, BPS, Bappeda, Rumah sakit, perumahan penduduk Angket.

2. Angket

Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui/melengkapi data sekunder yang tidak dapat diperoleh melalui observasi, yaitu sifatnya dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden.Dalam penelitian ini responden yang dimaksud adalah masyarakat di Kecamatan Martapura khususnya kelurahan Dusun Martapura dan Desa Kotabaru Selatan.


(2)

3. Wawancara

Teknik ini digunakan dengan berkomunikasi secara terbuka untuk membantu melangkapi data yang tidak dapat diungkapkan melalui observasi, baik dengan tokoh masyarakat atau unsur-unsur pemerintah daerah dan instansi lainnya yang berada di wilayah sample penelitian.Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat kepuasan layanan sosial masyarakat di Kecamatan Martapura.Dalam penelitian ini wawancara dilakukan pada pihak pemerintah setempat dan masyarakat di Kecamatan Martapura khususnya kelurahan Dusun Martapura dan Desa Kotabaru Selatan.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis guna memperoleh pendapat para ahli dan teorinya, selain itu menambah informasi dari buku, referensi, surat kabar, bulletin, jurnal, dan sebagainya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, sebagai bahan dasar dalam memperkuat penjelasan terhadap masalah yang diajukan.

5. Studi Dokumentasi

Melalui studi dokumentasi akan diperoleh berupa data statistik dan data-data lainnya maupun peta-peta tematik serta foto-foto yang dibutuhkan dari lapangan sebagai alat untuk memperkuat hasil penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sumaatmadja (1988: 114) analisis data merupakan pengelolaan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan mengecek jawaban responden.

2. Klasifikasi dan penggolongan data berdasarkan kriteria yang ditentukan. 3. Tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat.


(3)

27

5. Menghitung persentase dengan teknik prosentase dari setiap data yang diperoleh.

6. Menampilkan data dalam bentuk tabel.

7. Mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan dan maksud penelitian.

Penelitian ini termasuk statistik deskriptif yakni statistik yang berhubungan dengan pengumpulan dan pemeriksaan data, serta penyajian hasil peringkasan data tersebut.Data-data statistik yang diperoleh dari hasil survey, sensus atau pengamatan secara langsung/observasi, yang umum masih acak atau data mentah yang masih terorganisir dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau persentase grafik sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (statistik referensi). Teknik yang digunakan adalah teknik persentase seperti di bawah ini:

Keterangan:

F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden

N = Jumlah keseluruhan responden P = Besarnya persentase

Jika perhitungan selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Arikunto (1991: 57). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci sebagai berikut:

0% : Tidak ada/tidak seorangpun 01% − 24% : Sebagian kecil

25% − 49% : Kurang dari setengahnya 50% : Setengahnya

51% − 74% : Lebih dari setengahnya 75% − 99% : Sebagian besar


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa fasilitas layanan sosial di kecamatan Martapura pada tahun 2004 - 2012 terus mengalami perkembangan, baik itu layanan kesehatan, pendidikan dan transportasi.

Pengaruh Pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan kesehatan dan pendidikan sudah cukup tinggi namun untuk layanan transportasi masih sangat rendah khususnya dalam hal layanan angkutan umum dan terminal.

Hasil analisis data berdasarkan analisis geografis menyatakan bahwa persebaran fasilitas kesehatan masih kurang dan perlu ditingkatkan kembali, untuk persebaran fasilitas pendidikan masih terkonsentrasi di dua wilayah yaitu wilayah Terukis Rahayu dan Wilayah Kota Baru, dan untuk fasilitas transportasi perlu dibangunnya fasilitas terminal dipusat kota agar dapat menjangkau kebutuhan semua warga..

B. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa kesimpulan yang telah diperoleh maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebagai saran dalam perbaikan kualitas tingkat layanan sosial sebagai berikut:

1. Analisis mengenai pengaruh pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terhadap tingkat layanan sosial di Kecamatan Martapura dapat dijadikan salah satu masukan bagi pemerintah dalam upaya peningkatan layanan sosial di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya di Kecamatan Martapura

2. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur khususnya Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan diharapkan dapat lebih


(5)

80

memperhatikanpersebaran fasilitas sarana dan prasarana agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat.

3. Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Khususnya Dinas BinaMarga diharapkan dapat terus meningkatkan fasilitas angkutan umum seperti angkutan perkotaan dan pedesaan dengan berbagai trayek agar dapat menjangkau semua wilayah khususnya wilayah Kecamatan Martapura umumnya wilayah Kabupaten ogan Komering Ulu Timur dan lebih meningkatkan fungsi terminal seperti yang tercantum dalam Juknis LLAJ (1995).


(6)

Tika, H. Moh. Panbudu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara

Badan Pusat Statistik. (2004). Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Dalam

Angka. Martapura: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu

Timur.

_______________. (2010). Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Dalam Angka. Martapura: Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. BAPPEDA. (2004). Sejarah Terbentuknya Kabupaten Ogan Komering Ulu

Timur. Martapura: BAPPEDA Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Tjokroamidjojo, Bintoro. (1995). Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Toko Gunung Agung.

Tarigan, Robinson. (2010). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara.

Harmantyo, Djoko. (2007). “Pemekaran Daerah dan Konflik Keruangan”.Jurnal.11(2),16-22.

Muta’ali, Lutfi. (2000). Teknik Analisis Regional. Yogyakarta: MPKD UGM.

Cahyadin, Malik dkk. (2006). “Evaluasi Pemekaran Wilayah di Indonesia”.Jurnal.11(3),261-277.

Bratakusumah, S.D. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta: Gramedia. Ma’rif, Samsul. (2000). Pengertian Dasar dan Esensi Pengembangan Wilayah.

Semarang: PWK UNDIP.

Abdullah, M.A. (2011). Kajian Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap

Pembangunan Daerah. Bogor: Tesis

Peraturan Pemerintah Nomor 129 tahun 2000.

P4N UGM. (1997). Pusat Penelitian Perencanaan Pembangunan . Yogyakarta: UGM