HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT : Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung.
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh : NURHASNIAH
0901082
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
(Studi Deskriptif Korelasional Terhadap Peserta Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)
Oleh Nurhasniah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nurhasniah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN NURHASNIAH
0901082
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN
PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
(Studi Deskriptif Korelasional Di Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd
NIP. 195911211985031001
Pembimbing II
Dr. Deni Kurniawan, M.Pd
NIP. 19691204 200501 1 002 Mengetahui,
Ketua Jurusan Ketua Prodi
Kurikulum dan TeknologiPendidikan Teknologi Pendidikan
Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd
(4)
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
(5)
ABSTRAK
Nurhasniah (0901082), Hubungan Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan Prestasi Belajar Peserta Diklat.
Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Pendidikan Indonesia. Tahun 2014.
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket dan studi dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Teknik analisis data yang dilakukan dengan perhitungan skor total tiap instrument. Uji normalitas, analisis korelasi dan uji signifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa Persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi berada pada kategori baik. Namun, secara khusus berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diambil kesimpulan; (1) Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap perecanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung, (2) Persepsi peserta Diklat terhadap proses pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik, (3) Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung, (4) Prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik. Prestasi belajar Diklat dilihat dari berbagai aspek yaitu melalui hasil evaluasi formatif dan sumatif yang diakumulasikan dan menghasilkan pencapaian yang baik, (5) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung. Berdasarkan pernyataan tersebut maka diberikan rekomendasi, yaitu dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya tidak hanya terfokus pada materi, metode dan media saja, akan tetapi komponen pelaksanaan Diklat lainnya seperti tujuan dan evaluasi pembelajaran program Diklat harus mendapat perhatian agar terintegrasi pula terhadap prestasi belajar peserta Diklat.
Kata Kunci : Persepsi Peserta Diklat, Pelaksanaan Program Diklat, Prestasi Belajar
(6)
i Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Nurhasniah (0901082), The Relationship Between The Perception of Training and
Education Participants to The Implementation of Training and Education Program in The Measurement and Calibration Techniques and The Performance of Training and Education Participants.
Minithesis. Department of Educational Curriculum and Technology, Educational
Science Faculty, Indonesian Education University, The Year 2014.
This research responded to the matters of research that have been formulated: “Is there a positive and significant relationship between the perception of training and education participants to the implementation of training and education program activities in the measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants at BPI LIPI Bandung?”
This research used a correlation descriptive method with a quantitative approach. The research instrument used is in the forms of questionnaires and documentary study. Based on the result of research in the field, it can be drawn a conclusion generally that (1) There is a meaningful (positive and significant) relationship between the perception of training and education participants to the planning of training and education program and the learning performance of training and education participants in the instrumentation measurement and calibration techniques at BPI LIPI Bandung, (2) the perception of training and education participants to the process of training and education program implementation in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants is in a good category, (3) There is a meaningful (positive and significant) relationship between the perception of training and education participants to the evaluation of training and education program in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants in the instrumentation measurement and calibration techniques at BPI LIPI Bandung, (4) There is a positive and significant relationship between the perception of training and education participants to the implementation of training and education program in the instrumentation measurement and calibration techniques and the learning performance of training and education participants at BPI LIPI Bandung.
Based on the statement, so it is given a recommendation, that is in the implementation of training and education program in the measurement and calibration techniques it would be not only focused on the material, method and media.
Keywords: The Perception of Training and Education Participants, The
Implementation of Training and Education Program, The Learning Performance of Training and Education Participants.
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GRAFIK ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Manfaat Penelitian... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 8
E. Struktur Organisasi Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi ... 10
1. Pengertian Persepsi ... 9
2. Faktor Internal Pengaruh Perhatian ... 11
3. Faktor Eksternal Pengaruh Perhatian ... 11
4. Faktor-Faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi ... 12
5. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi ... 12
6. Aspek-Aspek Persepsi………. 13
B. Konsep Pendidikan dan Pelatihan ... 14
1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 14
(8)
vi
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Prinsip-Prinsip Pendidikan dan Pelatihan ... 17
4. Tahap-Tahap Penyusunan Program Pelatihan ... 19
5. Prinsip-Prinsip Diklat ... 19
6. Komponen Perencanaan Diklat ... 21
7. Perumusan Tujuan Diklat………... 23
8. Perumusan Materi Diklat……….... 26
9. Penentuan Metode dan Media Diklat……… . 28
10. Pemilihan Media Diklat ... 32
11. Pengelolaan Lingkungan Fisik ... 33
12. Pemilihan dan Penentuan Alat Evaluasi Diklat ... 34
C. Prestasi Belajar ... 37
1. Pengertian Belajar ... 37
2. Pengertian Prestasi Belajar ... 37
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 38
4. Hubungan antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat dengan Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 43
D. Asumsi dan Hipotesis ... 44
1. Asumsi... 44
2. Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 47
1. Lokasi Penelitian ... 47
2. Populasi Penelitian ... 47
3. Sampel Penelitian ... 47
B. Desain Penelitian ... 48
(9)
D. Definisi Operasional... 51
1. Persepsi Peserta Diklat ... 51
2. Pelaksanaan Kegiatan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 52
3. Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 52
E. InstrumenPenelitian... 52
1. Angket ... 52
2. Studi Dokumentasi ... 54
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 54
1. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 55
2. Uji Validitas ... 55
3. Uji Reliabilitas ... 57
G. Teknik Analisis Data ... 58
1. Menghitung Skor Penelitian ... 59
2. Uji Normalitas ... 60
3. Uji Hipotesis………... 60
a. Analisis Korelasi ... 60
b. Uji Signifikansi... 62
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65
1. Profil Lembaga Diklat BPI LIPI Bandung……… 65
2. Gambaran Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi di BPI LIPI Bandung ... 67 3. Hubungan antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap
(10)
viii
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan
Kalibrasi dengan Prestasi Peserta Diklat... 67 4. Deskripsi Prestasi Belajar Peserta Diklat……….. 86 B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96
1. Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program
Diklat Teknik Teknik Pengukuran dan Kalibrasi………….... 96 2. Hubungan antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap
Pelaksanaan Program Diklat Teknik Pengukuran dan
Kalibrasi dengan Prestasi Peserta Diklat... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 106 B. Saran ... 108
DAFTAR PUSTAKA DOKUMENTASI
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hubungan antar Variabel ... 49 Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 54 Tabel 3.3 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi……….. 61 Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X ... 68 Tabel 4.2 Jawaban Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan Program Diklat
Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 68 Tabel 4.3 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Tujuan Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 71 Tabel 4.4 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Tujuan Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 72 Tabel 4.5 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Materi Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 74 Tabel 4.6 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Materi Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 75 Tabel 4.7 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Metode Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 76 Tabel 4.8 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Metode Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 77 Tabel 4.9 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Media Kegiatan Program
Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi……….. 79 Tabel 4.10 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Media Kegiatan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi ... 80 Tabel 4.11 Jawaban Peserta Didik mengenai aspek Pengelolaan
(12)
x
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.12 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Pengelolaan
Lingkungan Fisik... 82 Tabel 4.13 Jawaban Peserta Diklat Mengenai Aspek Evaluasi Pelaksanaan
Kegiatan Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi... 84 Tabel 4.14 Kriteria Interpretasi Skor Variabel X Aspek Evaluasi
Pelaksanaan Program Diklat ... 85 Tabel 4.15 Tabel Prestasi Belajar Peserta Diklat ... 86 Tabel 4.16 Uji Normalitas……….. 88 Tabel 4.17 Uji Korelasi anatara Persepsi Peserta Diklat Terhadap
Pelaksanaan Program Diklat dengan Prestasi Belajar Peserta
Diklat ... 92 Tabel 4.18 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... . 92
(13)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor ... 60
Grafik 4.1 Interval Pelaksanaan Program Diklat Variabel X... 70
Grafik 4.2 Interval Variabel X Aspek Tujuan Program Diklat ... 73
Grafik 4.3 Interval Variabel X Aspek Materi Program Diklat ... 75
Grafik 4.4 Interval Variabel X Aspek Metode Program Diklat ... 78
Grafik 4.5 Interval Variabel X Aspek Media Program Diklat ... 80
Grafik 4.6 Interval Variabel X Aspek Pengelolaan Fisik ... 83
(14)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada abad ke 21 ini tentu ada banyak cara untuk meningkatkan kinerja karyawan atau sumber daya manusia dalam semua bidang dalam rangka pembangunan nasional, salah satunya adalah melalui lembaga dan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat). Menurut Sikula dalam Sumantri (2000:2) mengartikan dan mengemukakan “Pendidikan dan pelatihan sebagai proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisir”. Para peserta pelatihan akan mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu.
Urgensi dan kepentingan dari diadakannya kegiatan program pelatihan ini juga sesuai dengan dasar hukum dan pernyataan yang tertera dalam undang-undang dasar nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 43 tahun 1999.
Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan pembangunan sesuai dengan bidang-bidang yang perlu dibangun itu sendiri, yakni bidang industri, pertanian, tenaga kerja, perdagangan, transportasi, pertambangan, pariwisata, pembangunan daerah, lingkungan hidup dan lain sebagainya.
Pembangunan yang saat ini dirasakan tingkat kepentingannya adalah pembangunan sumber daya manusia dimana bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diharapkan mampu menunjang pembangunan di bidang-bidang yang ada di Indonesia.
(15)
Peningkatan kompetensi SDM aparatur merupakan tanggung jawab pemerintah mengingat salah satu fungsi utamanya adalah membangun kompetensi SDM Lembaga yaitu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan dengan professional (PP nomor 101 tahun 2000). Agar fungsi membangun kompetensi SDM efektif, pemerintah perlu menyiapkan baik infrastruktur (hardware) maupun program (software). Program-program pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang membutuhkan struktur kurikulum dan silabus yang berbasis kompetensi.
Pendidikan dan pelatihan merupakan proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan seseorang di dalam melaksanakan tugasnya. Diklat bertujuan untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika pegawai sesuai dengan kebutuhan instansi.
Pada penelitian ini, mengapa saya mengangkat judul penelitian berupa “persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat” dikarenakan pada saat Praktek Lapangan Profesi (PLP) saya menemukan kasus, dimana lembaga Diklat kurang melaksanakan program Diklat yang kurang sesuai dengan prosedur Pendidikan dan Pelatihan yang disebutkan dalam buku Oemar Hamalik yang berjudul “Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan”. Dalam buku Oemar hamalik tersebut disebutkan bahwa, suatu penyelenggaraan kegiatan program diklat, tentu ada beberapa komponen penting yang harus diperhatikan tahapan dan langkahnya di antaranya adalah proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
Dalam sebuah program diklat, jika komponen perencanaan tidak direncanakan dengan baik dan benar serta terstruktur maka akan berdampak kurang baik terhadap komponen lainnya pula seperti tahap penyelenggaran dan evaluasinya maupun prestasi peserta Diklat. Pelaksanaan suatu program Pendidikan dan Pelatihan sangatlah menentukan keberhasilan dari suatu program yang akan dilaksanakan.
(16)
3
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada dasarnya proses pembelajaran didalam suatu kegiatan program pelatihan merupakan hal yang kompleks, sangat berubah-rubah sifatnya, sangat bergantung situasi, baik dari peserta pelatihan, maupun hal yang lainnya. Perencanaan seharusnya dilakukan setiap sebelum proses kegiatan dilaksanakan agar pelaksaan program Diklat juga dapat berjalan lancar. Dengan suatu perencanaan yang detail dan terstruktur dengan baik, tentu juga akan membantu mengarahkan tugas penyelenggara karena telah dipersiapkan dengan baik apa yang akan dilakukan. Selain itu, program perencanaan dan pelaksanaan Diklat ini juga akan terciptanya suatu kesenjangan didalam pengadaan program pelatihan, karena akan nampak apa yang ada dan apa yang seharusnya ada melalui analisis kebutuhan (need assessment).
Melihat pentingnya peran serta lembaga diklat, maka sebaiknya lembaga diklat dikelola secara baik dan terpadu. Aspek-aspek pengelolaan diklat dimaksud meliputi perencaan program, pengelolaan dan pelaksanaan metode belajar, strategi belajar dan sumber belajar, serta pengembangan model dan instrument evaluasi program pelatihan, keseluruh aspek tersebut harus dikelola secara terstruktur dan professional.
Adanya kekurangan dan permasalahan didalam kegiatan program pelatihan salah satunya disebabkan oleh penyelenggaraan program diklat yang tidak mempersiapkan perencanaan pelatihan secara matang, seperti halnya tidak melakukan analisis kebutuhan, tidak menentukan metode pelatihan yang sesuai, tidak merumuskan tujuan pelatihan dengan baik dan terperinci, tidak menggunakan strategi pembelajaran pelatihan dengan tepat, kesalahan dalam memilih media pembelajaran dalam pelatihan, sampai dalam mengembangkan evaluasi program sehingga menimbulkan hasil peserta pelatihan yang tidak sesuai dengan tujuan umum dan tujuan khusus didalam kegiatan program pelatihan.
Setelah ditelaah dan dianalisis oleh penulis, ada beberapa komponen Diklat yang mempunyai peran penting pada pelaksanaan program Diklat, proses perencanaan dan pelaksanaan Diklat harus dikelola dengan terstruktur untuk menentukan keberhasilan
(17)
program pelatihan yang baik, dan tentu untuk menghasilkan hasil peserta Diklat yang mempunyai kompotensi dan prestasi yang baik pula, maka penulis tertarik untuk meneliti sejauh mana lembaga UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Pengetahuan Indonesia didalam pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan sehingga menghasilkan peserta pelatihan yang berkompeten dan berprestasi, begitupula dengan persepsi peserta Diklat tentang pelaksaanaan program Diklat tersebut.
Untuk tidak membingungkan para pembaca pada penelitian ini pendidikan dan pelatihan di singkat dengan (Diklat), Diklat disini yang di maksud adalah proses pelaksanaan atau penyelenggaraan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sesuai dengan penyusunan perencanaan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan program pendidikan dan pelatihan yang telah ditentukan pihak lembaga Diklat, yang dimana komponen dari pelaksanaan Diklat tersebut adalah berupa tujuan, materi, metode, media dan evaluasi dari program pelaksanaan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung. Selanjutnya penelitian akan difokuskan pada beberapa point penjabaran dari komponen diatas, pointnya adalah :
a. Tujuan yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
b. Materi yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
c. Metode yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
d. Media yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
e. Pengelolaan fisik yang dikelola pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
(18)
5
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Evaluasi program yang diterapkan pada program kegiatan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka peneliti merumuskan judul penelitian “Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pelaksanaan
Program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan Prestasi Belajar Peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung. (Studi Deskriptif Korelasional pada
Peserta Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi di BPI (LIPI) Bandung)”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
Rumusan Masalah Umum
“Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung ?”
Adapun rumusan masalah secara khusus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Rumusan Masalah Khusus
1. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap perencanaan program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?
2. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap proses program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?
(19)
3. Bagaimana hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?
4. Bagaimana prestasi belajar peserta diklat pada program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung ? 5. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta Diklat
terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Khusus
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian ini memiliki tujuan secara khusus, yaitu :
Untuk memperoleh data tentang persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap perencanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung.
(20)
7
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap proses pelaksanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta diklat di UPT BPI LIPI Bandung.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi pelaksanaan program Diklat Teknik Instrumentasi dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung. 4. Untuk memperoleh data tentang prestasi belajar peserta Diklat pada program
Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran Instrumentasi dan Kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung.
5. Untuk memperoleh data apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung.
D. Manfaat/Signifikasi Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat untuk berbagai pihak baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan memperoleh informasi berupa data-data empirik pelaksanaan program diklat yang dirumuskan oleh UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung. Dari hasil analisis pelaksanaan tersebut, dapat dijadikan untuk bahan kajian lebih lanjut oleh program studi Teknologi Pendidikan dalam peningkatan kompetensi dan profesionalisme.
Hasil penelitian ini bagi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung, diharapkan dapat menjadi pertimbangan kebijakan dan masukan, khususnya bagi tim pengembang dan perancang program Diklat untuk menghasilkan desain Diklat yang mampu meningkatkan kinerja tenaga kerja yang menjadi peserta Diklat di masa yang akan datang.
(21)
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif kepada lembaga, peneliti berharap agar penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan evaluasi yang dianggap positif untuk perbaikan untuk kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan selanjutnya, selain itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi umum tentang pelaksanaan dalam lembaga diklat secara khusus bagi peneliti dan personil pengembang Diklat yang ingin mengetahui mengenai pengelolaan diklat, diharapkan dari data yang diperoleh dapat dijadikan bahan pertimbangan dan kajian bagi kelanjutan penelitian berikutnya.
E. Struktur Organisasi Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh UPI, yang diuraikan sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan.
Bab II Kajian Teori. Bab ini berisi landasan teoritik yang mendukung data penelitian. Dalam bab ini membahas mengenai konsep persepsi, konsep Pendidikan dan Pelatihan, program pelaksanaan Diklat yang meliputi komponen tujuan, materi, metode, media dan evaluasi seputar Diklat, prestasi belajar peserta Diklat, hubungan persepsi peserta diklat terhadap pelaksanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat.
Bab III Metode Penelitian. Pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan. Pada bab III ini terdiri dari lokasi, populasi dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
(22)
9
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik uji instrumen, teknik analisis data, dan prosedur atau langkah-langkah penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab IV ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan poin utama dari hasil penelitian dan juga saran atau rekomendasi.
(23)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, yang beralamat di Gedung 30 Jalan Sangkuriang Cisitu Bandung 40135, Telepon/Fax. 022-2503053/022- 2504577.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan dari subjek yang akan diteliti dan memenuhi syarat-syarat tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Sugiyono (2011:117), bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyau kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.
Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh peserta Diklat yang mengikuti kegiatan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi UPT Balai Pengembangan Instrumentasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung. Adapun peserta Diklat yang mengikuti program Diklat tersebut berjumlah 30 orang.
3. Sampel Penelitian
Sampel merupakan subjek penelitian yang dapat mewakili dari seluruh populasi penelitian. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif (mewakili). Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:118), bahwa “sampel adalah
(24)
48
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan itu Arifin (2011:215) mengatakan bahwa, “sampel adalah sebagian dari
populasi yang akan diselidiki atau juga dapat dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniature population)”.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan teknik pengambilan sampel (teknik sampling) Nonprobability Sampling dengan Sampling Jenuh. Peneliti menggunakan teknik sampling ini karena jumlah populasi sebanyak 30 orang.
Menurut Riduwan (2012:64), “sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel
apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah
sensus”. Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang dari 30 orang.
Lebih lanjut Arikunto (2006:134), mengemukakan “apabila subyeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi.”Dalam penelitian ini, melihat jumlah populasi sebanyak 30 orang, oleh
karena itu, semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian.Sehingga berdasarkan hal tersebut, sampel yang diambil untuk penelitian ini sebanyak 30 orang.
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) adalah persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan kegiatan program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi dan variabel terikat (Y) adalah prestasi belajar peserta Diklat. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan dalam tabel berikut :
(25)
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel X
Y
Persepsi peserta Diklat Terhadap pelaksanaan program Diklat (X)
X1Y X2Y X3Y
Prestasi belajar peserta Diklat
(Y)
Persepsi peserta Diklat terhadap perencanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat
Persepsi peserta Diklat terhadap proses program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat
Persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat
Keterangan :
X1Y : Hubungan antara persepsi peserta diklat tentang perencanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat.
X2Y : Persepsi peserta Diklat tentang proses program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat.
X3Y : Persepsi peserta Diklat tentang evalusasi program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
(26)
50
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditetapkan. Sugiyono (2011 : 14) menjelaskan “Pendekatan merupakan salah satu
aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian”.
Pendekatan penelitian kuantitatif ini diterapkan oleh peneliti, dikarenakan pendekatan kuantitatif yang memang memungkinkan dilakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian secara eksak dalam bentuk angka atau perhitungan statistik.
2. Metode Penelitian
Metode dapat diartikan sebagai suatu cara kerja untuk mencapai tujuan tertentu agar dapat terkumpul data serta dapat mencapai tujuan penelitian itu sendiri. Menurut Sugiyono (2011:6), “metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
pendidikan”.
Fokus dalam penelitian ini adalah melihat apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta pelatihan di BPI LIPI Bandung. Maka berdasarkan rumusan masalah yang ingin dijawab dan fokus utama dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif korelasional, dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Arikunto (2009:234), ‘penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu
variabel, gejala atau keadaan”. Metode ini dipergunakan untuk meneliti masalah -masalah yang sedang berlangsung pada masa sekarang dengan menjelaskan dan memahami apa yang ada, pendapat yang berkembang, proses berlangsung dan akibat atau efek yang tengah terjadi/kecenderungan yang tengah berkembang.
(27)
Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) menjelaskan mengenai pengertian dari
metode penelitian deskriptif korelasional, “studi korelasi mempelajari hubungan dua
variabel atau lebih, yakni sejauh mana dalam satu variabel berhubungan dengan
variasi dalam variabel lain’. Hal ini senada dengan Nana Syaodih (2008:79) “studi
hubungan (associational study), disebut juga studi korelasional (correlational study),
meneliti hubungan antara dua hal, dua variabel atau lebih”. Dalam penelitian ini,
peneliti ingin melihat hubungan dua variabel tanpa merubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut. Sejalan dengan Ali (2010:60) mengatakan bahwa studi korelasional biasanya dimaksudkan untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang terkait hubungan kesejalanan (hubungan paralel) antara dua variabel atau lebih.
Menurut Zaenal Arifin (2011:41) mengatakan “Pola-pola penelitian deskriptif antara lain : survey, studi kasus, kausal komparatif, korelasional dan
penegembangan”. Sehingga dalam penelitian ini digunakan metode penelitian
deskriptif korelasional.
D. Definisi Operasional 1. Persepsi
Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang suatu proses aktivitas peserta Diklat dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat dan merasakan sesuatu berdasarkan informasi yang didapatkan. Didalam hal ini adalah persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Diklat Teknik Pengukuran dan Kalibrasi di BPI LIPI Bandung yang meliputi tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi.
(28)
52
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Pelaksanaan Kegiatan Program Pendidikan dan Pelatihan Teknik Pengukuran dan Kalibrasi
Untuk tidak membingungkan para pembaca pada penelitian ini pendidikan dan pelatihan di singkat dengan (Diklat), Diklat disini yang di maksud adalah proses pelaksanaan atau penyelenggaraan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sesuai dengan penyusunan perencanaan Diklat untuk mencapai tujuan program pendidikan dan pelatihan yang telah ditentukan pihak lembaga Diklat, dimana komponen dari pelaksanaan Diklat tersebut adalah tujuan, materi, metode, media dan evaluasi dari program pelaksanaan Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di BPI LIPI Bandung.
3. Prestasi Belajar Peserta Diklat
Prestasi belajar disini adalah hasil yang dicapai atau diperoleh peserta Diklat sebagai hasil belajar, khususnya dalam proses pelaksanaan program Diklat berlangsung. Prestasi belajar tersebut berupa akumulasi nilai secara keseluruhan peserta Diklat.
E. Instrument Penelitian
Sebuah instrument dikatakan baik jika instrument tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat.
Pada penelitian ini instrument penelitian atau teknik pengumpulan data akan dilakukan dengan alat pengumpul data sebagai berikut :
1. Angket (kuesioner)
“Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya” (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Diharapkan dengan angket ini, peneliti dapat menggali banyak informasi dari subjek yang berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi fokus pada penelitian ini. Angket yang digunakan
(29)
dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan telah memeiliki alernatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Seperti
yang diungkapkan oleh Ali (1993:69), “bentuk jawaban tertutup (closed from 64 atau pre-coded), yakni angket yang pada setiap itemnya sudah tersedia berbagai alternative
jawaban “.
Skala yang digunakan dalam angket ini menggunakan skala likert. Suharsimi
Arikunto (2006:134) menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Kelebihan menggunakan angket tertutup antara lain sebagai berikut : 1. Pertanyaan berstruktur mudah dianalisis
2. Jawaban yang diberikan akan lebih memperjelas arti dari pertanyaan terhadap responden, ataupun dimensi dari jawaban yang harus diberikan
3. Responden sendiri memberikan “penilaian” terhadap jawaban sehingga si penganalisis nantinya tidak perlu lagi memberikan penilaian.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan yakni skala likert.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan genap, yaitu empat pilihan
kategori. Menurut Sukardi (2004:147), “untuk menskor skala kategori Likert,
jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1 untuk empat
pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif”.Berikut gambaran
(30)
54
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Rentang skala likert
Pernyataan sikap
Sangat setuju
Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
Positif 4 3 2 1
Negative 1 2 3 4
(Sukardi, 2004:147) Kuesioner tersebut digunakan sebagai teknik pengumpulan data yang dibagikan kepada peserta diklat untuk mengetahui bagaimana persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Diklat dengan prestasi peserta Diklat di BPI LIPI Bandung.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berdasarkan dokumen-dokumen tertulis seperti buku-buku, hasil pretest, post test dan evaluasi sumatif peserta pelatihan, catatan harian, dokumen dan lain-lain. Dalam hal ini, studi dokumentasi digunakan untuk melengkapi beberapa data yang dirasakan perlu oleh peneliti dan tidak dapat digunakan oleh instrument penelitian yang sebelumnya telah dipilih.
Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data, informasi yang dapat memberikan gambaran tentang keadaan UPT Balai Pengembangan dan Instrumentasi pada pelatihan teknik pengukuran dan kalibrasi dan semua literasi yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
F. Proses Pengembangan Instrument
Agar dalam penelitian yang akan dilaksanakan dapat terstruktur dan sistematis, peneliti dapat mengembangkan suatu instrumen penelitian. Menurut Ali (2010 : 289)
(31)
dapat ditempuh : 1) pembuatan kisi-kisi, 2) penyusunan butir-butir pertanyaan,
pernyataan, atau pengamatan, 3) uji keterpahaman, 4) validasi instrument.”
Sebuah instrument dikatakan baik jika instrument tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data variabel yang diteliti secara tepat. Terdapat dua persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh instrument penelitian, yaitu validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, teknik uji instrument yang akan digunakan yaitu; uji validitas (validitas konstruk), dan uji realibilitas.
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrument dilakukan pada saar instrument penelitian telah tersedia dan siap untuk digunakan. Uji coba instrument dilakukan untuk memantapkan instrumen yang telah dibuat sehingga diperoleh hasil penelitian yang benar dan tepat. Pelaksanaan uji coba nstrumen dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada 30 orang peserta Diklat diluar wilayah sampel yang memiliki karakter yang hampir sama dengan subyek Diklat. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, berikut adalah hasil pengolahan data yang dilakukan menggunakan bantuan program Ms. Excel.
a. Uji Validitas
Untuk mengetahui validitas setiap item instrumen pada penelitian ini dilakukan uji validitas dengan menggunakan rumus product moment. Pada pengujian ini, peneliti menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan dengan rtabel pada taraf
kepercayaan α = 0,05. Apabila rhitung > rtabel maka soal tersebut dinyatakan valid. Namun sebaliknya apabila rhitung< r tabel maka soal tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Validitas
Valid dapat diartikan shahih, sehingga validitas instrumen dapat diartikan sebagai keshahihan sebuah instrumen tersebut. Uji validitas dilakukan untuk mengukur
(32)
56
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seberapa besar kevalidan suatu instrumen. Senada dengan Arikunto (2006:168),
“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan menguji coba instrumen, dimana instrumen yang telah disetujui diujicobakan kepada sampel dari mana populasi diambil. Uji validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrumen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu :
(Riduwan, 2012:98) Keterangan :
: Koefisien korelasi N : Jumlah responden X : Jumlah skor item
Y : Jumlah skor total (seluruh item)
Dalam penelitian ini, perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel maka, item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya apabila nilai rhitung < rtabel maka, item instrumen dinyatakan tidak valid.
(33)
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan (Zainal Arifin, 2011:248). Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan pengujian reliabilitas internal consistency dengan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien Alpha.
Peneliti menggunakan rumus Croncbach’s Alpha dikarenakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Seperti menurut Arikunto (2006:196),
“rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.” Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alpha, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:115) adalah sebagai berikut :
a) Mencari Varians Total
(Riduwan, 2012:98) Keterangan :
: varians total
: jumlah kuadrat skor total setiap responden
: jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden : jumlah responden uji coba
(34)
58
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Mencari harga-harga varians setiap item
(Riduwan, 2012:98) Keterangan :
: varians butir setiap varians
: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians
: jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item : jumlah responden uji coba
c) Rumus Alpha
(Riduwan, 2012:98)
Keterangan :
: reliabilitas instrumen : banyaknya butir item : jumlah varians item : varians total
Dalam perhitungan uji reliabilitas ini peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan IBM SPSS Statistics 20 dengan nilai rtabel dari n = 30 yaitu sebesar 0,374,
pada α = 0,05. Apabila hasil rhitung> rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable.
G. Teknik Analisis Data
Setelah instrumen diujicobakan kepada responden, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat
(35)
kuantitatif yang didapat dari instrumen angket sehingga perlu diolah untuk proses
penarikan kesimpulan. Sugiyono (2011:207) menjelaskan, “dalam penelitian
kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.
Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2011:207).
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Menghitung Skor Penelitian
Skor penelitian yang dimaksud adalah skor yang didapat dari indikator masing-masing variabel. Skor tersebut digunakan untuk menjawab rumusan masalah terkait persepsi peserta Diklat tentang pelaksanaan program Diklat dengan prestasi belajar peserta Diklat. Skor yang telah didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kriteria interpretasi skor yang telah ditetapkan. Adapun cara yang dilakukan dalam menentukan kriteria interpretasi skor, seperti yang dikemukakan Riduwan (2012:94), sebagai berikut :
a. Menghitung skor indeks maksimum, dengan cara :
(skor tertinggi = 4) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 30)
b. Menghitung skor indeks minimum, dengan cara :
(skorterendah = 1) x (jumlah item setiap indikator) x (jumlah responden = 30)
c. Menghitung rentang untuk kategori interpretasi skor, dengan cara :
(36)
60
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Menetukan kriteria interpretasi skor seperti berikut :
Skor Minimum Skor Maksimum
TB CB B SB
Grafik 3.1 Interval Interpretasi Skor
2. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan langkah penelitian yang dilakukan untuk mendeteksi distribusi data pada sebuah variabel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas data dengan Kolmogorov Smirnov yang diolah dengan bantuan program IBM SPSS Statistics 20. Adapun kriteria pengujian dalam uji normalitas seperti yang dikemukakan oleh Noor (2011: 178), yaitu sebagai berikut :
Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Jika signifikansi yang diperoleh < α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam pengujian hipotesis ini peneliti menggunakan uji analisis korelasi dan uji signifikansi, sebagai berikut :\
a. Analisis Korelasi
Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan dua variabel, sehingga dalam analisis data menggunakan analisis korelasi. Tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur derajat hubungan dan bagaimana eratnya hubungan itu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data dengan teknik korelasi tata jenjang atau rank spearman, dikarenakan data yang didapat berupa data ordinal yang diperoleh dari
(37)
angket dengan skala likert. Senada dengan yang dikemukakan Zaenal Arifin (2011:274) mengenai korelasi rank spearman, bahwa “korelasi tata jenjang menentukan hubungan dua variabel jika data kedua variabel itu berbentuk ordinal, atau data interval dan rasio yang diubah menjadi data ordinal. Selain itu jumlah
sampelnya kecil (kurang dari 30)”.
Adapun rumus koefisien korelasi rank spearman sebagai berikut :
(Sumber: Zaenal Arifin, 2011:277) Keterangan :
= koefisien korelasi tata jenjang 1 = bilangan tetap
6 = bilangan tetap = jumlah sampel
= jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan Y
Adapun dalam perhitungannya, peneliti menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 20, pada uji dua pihak (two tail) dengan jumlah sampel sebanyak 30
orang dan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau α = 0,05. Untuk menafsirkan
koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.3
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
(38)
62
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Uji Signifikansi
Setelah mendapatkan nilai koefisien korelasi selanjutnya adalah melakukan uji signifikansi untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis. Uji hipotesis ini dengan perhitungan uji-t, dengan rumus sebagai berikut :
(Sumber: Riduwan, 2012:139) Keterangan :
t = uji signifikansi = koefisien korelasi n= jumlah sampel
Untuk melakukan pengujian hipotesis, dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Berikut kaidah pengujian yang dikemukakan Riduwan (2012:140),
Apabila thitung> ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima (artinya signifikan atau terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y)
Apabila thitung< ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (artinya tidak signifikan atau tidak terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y).
H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan sesuai prosedur penelitian umum, yaitu dimulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pembuatan laporan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengacu terhadap prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:22), yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pembuatan laporan penelitian.
(39)
1. Pembuatan Rancangan Penelitian
a. Memilih Masalah dan Studi Pendahuluan
Peneliti memilih masalah setelah melakukan studi pendahuluan dengan berkunjung dan melakukan ke Lembaga Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung. Dalam studi pendahuluan, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Pendidikan dan Pelatihan BPI LIPI Bandung, sehingga peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan sebagai latar belakang dan rumusan masalah penelitian. b. Merumuskan Masalah
Setelah memilih masalah, selanjutnya peneliti melakukan perumusan masalah penelitian. Merumuskan masalah ini, dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditentukan.
a. Memilih Metode dan Pendekatan Penelitian.
Dalam tahap penyusunan rancangan penelitian, peneliti memilih metode dan pendekatan penelitian yang akandigunakan. Adapun metode yang digunakan adalah studi korelasional dengan pendekatan kuantitatif.
b. Menentukan variabel
Setelah merumuskan masalah maka akan didapat variabel dalam penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi (Variabel X) dan prestasi belajar peserta Diklat (variabel Y)
c. Menentukan dan menyusun instrumen yang digunakan
Instrumen yang dipakai berupa angket, dan pedoman studi dokumentasi. Dalam tahap ini, peneliti melakukan beberapa hal, yaitu :
1) Menyusun kisi-kisi instrumen sebagai acuan dalam pembuatan instrumen. 2) Melakukan uji coba angket untuk dilihat validitas dan reliabilitas dari
angket yang digunakan dalam penelitian.
(40)
64
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Pelaksanaan Penelitian
a. Mengumpulkan data
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan rumusan dan tujuan penelitian. Peneliti melakukan pengumpulan data dari instrumen yang telah disebarkan kepada responden.
b. Melakukan analisis data
Data yang sudah diperoleh dari hasil uji coba instrumen kemudian data tersebut dianalisis sesuai dengan teknik analisis data yang ditetapkan.
c. Menarik kesimpulan
Setelah semua data dianalisis, kemudian peneliti menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diperoleh dan dianalisis.
3. Pembuatan Laporan Penelitian
Dalam keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk tertulis yang disusun secara rinci dan sistematis dan berdasarkan dengan kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah.
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dalam penelitian ini terdapat kesimpulan, sebagai berikut :
Keimpulan Umum
“Persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi berada pada kategori baik , sehingga menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di BPI LIPI Bandung. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya, persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat di Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia berlangsung baik. Dengan demikian, pada hasil pengamatan dari penelitian penulis, dapat disimpulkan bahwa, walaupun dalam pelaksanaannya kurang sesuai dengan prosedur Pendidikan dan Pelatihan yang baik, namun karena jam terbang atau track record dari lembaga ini dapat dikatakan baik jadi tetap dapat menghasilkan hasil peserta Diklat yang baik. Dari hasil penelitian telah didapatkan hasil perencanaan dan evaluasi program Diklat yang cukup baik, sedangkan proses pelaksanaan Diklat memiliki nilai yang paling tinggi diantara dua komponen lainnya dan berada pada kategori baik. Sehingga, dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya tidak hanya terfokus pada materi, metode dan media (proses pelaksanaan program Diklat) saja, akan tetapi komponen pelaksanaan Diklat lainnya seperti perencanaan dan evaluasi pembelajaran program
(42)
107
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diklat harus mendapat perhatian yang seimbang, agar terintegrasi pula terhadap prestasi belajar peserta Diklat. Jadi, alangkah lebih baiknya jika suatu kegiatan program Diklat disesuaikan dengan prosedur pelaksanaan Diklat yang telah ditetapkan agar menghasilkan prestasi belajar dan dan prestasi kerja yang baik pada peserta Diklat setelah mengikuti kegiatan program Diklat tersebut.
Kesimpulan Khusus
1. Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap perecanaan program Diklat (yang mencakup komponen tujuan program Diklat) dengan prestasi belajar peserta Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung. Komponen tujuan program Diklat yang diterapkan mempunyai hubungan yang baik dengan prestasi belajar peserta Diklat, karena tujuan program Diklat yang terperinci dapat memotivasi peserta Diklat untuk meningkatkan prestasi belajar peserta Diklat dalam pelaksanaan Diklat. 2. Persepsi peserta Diklat terhadap proses pelaksanaan program Diklat teknik
pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik, terutama dalam aspek proses pelaksanaan program Diklat yang didalamnya terdapat komponen perumusan materi program Diklat, Penentuan metode program Diklat, pemilihan media, dan pengelolaan fisik program Diklat. Hal ini menunjukkan bahwa, materi, metode media, dan pengelolaan fisik yang diterapkan di program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi di UPT BPI LIPI Bandung sesuai dengan kebutuhan peserta Diklat, sehingga dapat memotivasi peserta Diklat untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Terdapat hubungan yang berarti (positif dan signifikan) antara persepsi peserta Diklat terhadap evaluasi program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT BPI LIPI Bandung. Perepsi peserta Diklat terhadap evaluasi program Diklat mempunyai hubungan dengan kategori baik dengan prestasi belajar peserta Diklat. Hal ini, menunjukkan bahwa evaluasi
(43)
pelaksanaan program Diklat sesuai dengan materi yang diberikan dapat mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan diklat demgan prestasi belajar peserta Diklat. 4. Prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik. Prestasi belajar Diklat
dilihat dari berbagai aspek yaitu melalui hasil belajar pre tes, post test, dan hasil evaluasi formatif dan sumatif yang diakumulasikan dan menghasilkan pencapaian yang baik dari peserta Diklat sehingga berada di kategori baik.
5. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kota Bandung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung
a. Dalam pelaksanaan program Diklat alangkah lebih baiknya jika melakukan analisis kebutuhan dan menggunakan acuan tertentu dalam merancang program Diklat sehingga lebih sistematis dan sesuai dengan kebutuhan lapangan atau lembaga para peserta Diklat ditempatkan. Selain itu, dalam merancang dan menetapkan suatu kegiatan Diklat alangkah lebih baiknya jika disesuaikan dengan kondisi peserta Diklat, lingkungan dan tujuan yang harus dicapai demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu program Diklat.
b. Dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya lebih memperhatikan kepada tujuan (perencanaan) pembelajaran Diklat, karena dengan diterapkannya tujuan (perencanaan) pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta Diklat akan menghasilkan prestasi belajar peserta Diklat yang baik pula.
(44)
109
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi juga sebaiknya tidak hanya terfokus pada tujuan pembelajarannya saja, akan tetapi komponen pelaksanaan Diklat lainnya seperti evaluasi program Diklat harus mendapat perhatian, agar hasil dari evaluasi tersebut menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan untuk program Diklat yang akan datang.
d. Mengoptimalkan fungsi dan keberadaan laboratorium serta perpustakaan Balai Diklat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar oleh peserta Diklat, dan sebagai bahan penunjang dalam pelaksanaan program Diklat yang berlangsung.
e. Spesifikasi pembentukan tim evaluator untuk merancang dan melaksanakan evaluasi program dan pelaksanaan Diklat. Tim evaluator tersebut juga berfungsi sebagai pengolah data hasil evaluasi sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih valid dan objektif.
2. Peserta Diklat
a. Peserta Diklat diharapkan lebih serius dam mengetahui tujuaan dalam mengikuti pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran kalibrasi di BPI LIPI.
b. Peserta Diklat diharapkan memiliki niat yang sungguh-sungguh, sehingga dapat menghasilkan prestasi peserta Diklat yang baik dan dapat pula meningkatkan kemampuan peserta Diklat di lapangan dimana peserta Diklat di tempatkan di lembaga.
c. Peserta Diklat harus bisa memanfaatkan kegiatan pelaksanaan program Diklat yang berlangsung, hal tersebut tentu untuk meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman.
3. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
a. Bagi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian lain yang mengambil topik yang sama mengenai Diklat yang merupakan salah satu bidang garapan jurusan
(45)
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi yang postif dan bermanfaat bagi ilmu teknologi pendidikan. b. Dapat mengaplikasikan lima kawasan teknologi Pendidikan dalam bidang
Pendidikan dan Pelatihan.
4. Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian ini hanya meneliti tentang persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat dengan prestasi peserta Diklat saja. Saran berikutnya, ditujukkan kepada peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi misalnya dengan meneliti mengenai pelaksanaan diklat yang dihubungkan tidak hanya sebatas prestasi belaar peserta Diklat saja. Namun, seperti meneliti hingga prestasi kerja peserta Diklat, sehingga terlihat dampak dari efektivitas pelaksanaan program Diklat yang berlangsung, baik tehadap motivasi, sikap kerja, atau keterampilan dan pengetahuan peserta Diklat dalam produktivitas peserta Diklat di lapangan atau lembaga dimana peserta Diklat tersebut di tempatkan.
(46)
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Marzuki, Saleh. (2005). Pendidikan Non Formal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: PT. Rosda Karya.
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.
Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers. Fauzi, Ika. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung : Alfabeta. Atmowidioro, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Atmodiwirio, S. (1993). Manajemen Training : Pedoman Praktis Bagi Penyelenggara Training Jakarta : Ardadizya Jaya.
Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekata Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, O. (1993). Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya.
Hamalik, O. (2005). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cet ke 3, Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani, (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi ke 2, Yogyakarta: BPFE.
(47)
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Askara Mangkunegara, A. P. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, (2001). Perusahaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT. Refika Aditama – Bandung.
Mukhyi, A. dan Saputra, I. H. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakata: Gunadarma.
Mukhyi, A. dan Hudiyanto, H. (1995). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakata: Gunadarma.
Notoatmodjo, S. (1991). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. dan Ibrahim (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Bar Algesindo.
Nurfalah, Cucu. (2011). Pemahaman Guru Terhadap Kompetensi Profsional Dikaitkan dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi. (Sarjana)--Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Mariana, Lusi. (2007). Model Perencanaan Program Pendidikan dan Pelatihan pada Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Skripsi. (Sarjana)--Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Fuddin. (2011). Perencanaan Pelatihan. [Online]. Tersedia: http://fuddin.wordpress.com/ (Diakses 01 Maret 2013).
Shareit. (2010). Komponen Pendidikan dan Pelatihan. [Online]. Tersedia: http://shareit4us.blogspot.com/2010/06/Komponen-Pendidikan-Pelatihan.html
(48)
Nurhasniah, 2014
HUBUNGAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM DIKLAT TEKNIK PENGUKURAN DAN KALIBRASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIKLAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Diakses 11 Maret 2013).
Sumarno, Alim. (2011). Pendekatan Penilaian. [Online]. Tersedia: http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pendekatan-penilaian (Diakses 16 Maret 2013).
Syahrul, Fatimah. (2013). Validitas dan Reliabilitas [Online]. Tersedia : http://fasya18.blogspot.com/2013/01/validitas-dan-reliabilitas.html (Diakses 11 Oktober 2013).
(1)
108
pelaksanaan program Diklat sesuai dengan materi yang diberikan dapat mengukur sejauh mana ketercapaian tujuan diklat demgan prestasi belajar peserta Diklat. 4. Prestasi belajar peserta Diklat berada pada kategori baik. Prestasi belajar Diklat
dilihat dari berbagai aspek yaitu melalui hasil belajar pre tes, post test, dan hasil evaluasi formatif dan sumatif yang diakumulasikan dan menghasilkan pencapaian yang baik dari peserta Diklat sehingga berada di kategori baik.
5. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi dengan prestasi belajar peserta Diklat di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Kota Bandung.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Bandung
a. Dalam pelaksanaan program Diklat alangkah lebih baiknya jika melakukan analisis kebutuhan dan menggunakan acuan tertentu dalam merancang program Diklat sehingga lebih sistematis dan sesuai dengan kebutuhan lapangan atau lembaga para peserta Diklat ditempatkan. Selain itu, dalam merancang dan menetapkan suatu kegiatan Diklat alangkah lebih baiknya jika disesuaikan dengan kondisi peserta Diklat, lingkungan dan tujuan yang harus dicapai demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu program Diklat.
b. Dalam pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi sebaiknya lebih memperhatikan kepada tujuan (perencanaan) pembelajaran Diklat, karena dengan diterapkannya tujuan (perencanaan) pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta Diklat akan menghasilkan prestasi belajar peserta Diklat yang baik pula.
(2)
109
c. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada program Diklat teknik pengukuran dan kalibrasi juga sebaiknya tidak hanya terfokus pada tujuan pembelajarannya saja, akan tetapi komponen pelaksanaan Diklat lainnya seperti evaluasi program Diklat harus mendapat perhatian, agar hasil dari evaluasi tersebut menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan untuk program Diklat yang akan datang.
d. Mengoptimalkan fungsi dan keberadaan laboratorium serta perpustakaan Balai Diklat sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pusat sumber belajar oleh peserta Diklat, dan sebagai bahan penunjang dalam pelaksanaan program Diklat yang berlangsung.
e. Spesifikasi pembentukan tim evaluator untuk merancang dan melaksanakan evaluasi program dan pelaksanaan Diklat. Tim evaluator tersebut juga berfungsi sebagai pengolah data hasil evaluasi sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih valid dan objektif.
2. Peserta Diklat
a. Peserta Diklat diharapkan lebih serius dam mengetahui tujuaan dalam mengikuti pelaksanaan program Diklat teknik pengukuran kalibrasi di BPI LIPI.
b. Peserta Diklat diharapkan memiliki niat yang sungguh-sungguh, sehingga dapat menghasilkan prestasi peserta Diklat yang baik dan dapat pula meningkatkan kemampuan peserta Diklat di lapangan dimana peserta Diklat di tempatkan di lembaga.
c. Peserta Diklat harus bisa memanfaatkan kegiatan pelaksanaan program Diklat yang berlangsung, hal tersebut tentu untuk meningkatkan kemampuan dan menambah pengalaman.
3. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
a. Bagi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian lain yang mengambil topik yang sama
(3)
110
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi yang postif dan bermanfaat bagi ilmu teknologi pendidikan. b. Dapat mengaplikasikan lima kawasan teknologi Pendidikan dalam bidang
Pendidikan dan Pelatihan.
4. Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian ini hanya meneliti tentang persepsi peserta Diklat terhadap pelaksanaan program Diklat dengan prestasi peserta Diklat saja. Saran berikutnya, ditujukkan kepada peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi misalnya dengan meneliti mengenai pelaksanaan diklat yang dihubungkan tidak hanya sebatas prestasi belaar peserta Diklat saja. Namun, seperti meneliti hingga prestasi kerja peserta Diklat, sehingga terlihat dampak dari efektivitas pelaksanaan program Diklat yang berlangsung, baik tehadap motivasi, sikap kerja, atau keterampilan dan pengetahuan peserta Diklat dalam produktivitas peserta Diklat di lapangan atau lembaga dimana peserta Diklat tersebut di tempatkan.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Marzuki, Saleh. (2005). Pendidikan Non Formal Dimensi dalam Keaksaraan Fungsional, Pelatihan, dan Andragogi. Bandung: PT. Rosda Karya.
Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.
Sarwono, Sarlito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : Rajawali Pers. Fauzi, Ika. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung : Alfabeta. Atmowidioro, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
Atmodiwirio, S. (1993). Manajemen Training : Pedoman Praktis Bagi Penyelenggara Training Jakarta : Ardadizya Jaya.
Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekata Terpadu. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamalik, O. (1993). Sistem dan Prosedur Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya.
Hamalik, O. (2005). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Cet ke 3, Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani, (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi ke 2, Yogyakarta: BPFE.
(5)
Hasibuan, M. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Askara Mangkunegara, A. P. (2003). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu, (2001). Perusahaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT. Refika Aditama – Bandung.
Mukhyi, A. dan Saputra, I. H. (1995). Pengantar Manajemen Umum. Jakata: Gunadarma.
Mukhyi, A. dan Hudiyanto, H. (1995). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakata: Gunadarma.
Notoatmodjo, S. (1991). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. dan Ibrahim (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Bar Algesindo.
Nurfalah, Cucu. (2011). Pemahaman Guru Terhadap Kompetensi Profsional Dikaitkan dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Menengah Pertama. Skripsi. (Sarjana)--Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Mariana, Lusi. (2007). Model Perencanaan Program Pendidikan dan Pelatihan pada Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Skripsi. (Sarjana)--Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak dipublikasikan.
Fuddin. (2011). Perencanaan Pelatihan. [Online]. Tersedia:
http://fuddin.wordpress.com/ (Diakses 01 Maret 2013).
Shareit. (2010). Komponen Pendidikan dan Pelatihan. [Online]. Tersedia:
(6)
(Diakses 11 Maret 2013).
Sumarno, Alim. (2011). Pendekatan Penilaian. [Online]. Tersedia:
http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pendekatan-penilaian (Diakses 16 Maret 2013).
Syahrul, Fatimah. (2013). Validitas dan Reliabilitas [Online]. Tersedia :
http://fasya18.blogspot.com/2013/01/validitas-dan-reliabilitas.html