PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR.
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Arsitektur
Oleh
DARA AGSTIANA NIM 0905656
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DARA AGSTIANA
PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Lilis Widaningsih, S.Pd., MT. NIP 19711022 199802 2 001
Pembimbing II
Ilhamdaniah, ST., MT., M.Sc. NIP 19771116 201012 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
Dra. RR. Tjahyani Busono, MT. NIP 19621231 198803 2 005
(3)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan skripsi yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF
TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR” ini dan seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
Dara Agstiana NIM 0905656
(4)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR
Dara Agstiana: NIM 0905656
Pemberian penguatan positif merupakan salah satu alat untuk membantu peserta didik memperoleh perubahan diri dalam upaya pembentukan kecakapan hidup dan karakter. Pemberian penguatan ini mendapat tanggapan yang berbeda dari tiap-tiap peserta diklat yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, akan dipaparkan pengaruh persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum persepsi peserta diklat mengenai penerapan penguatan positif yang telah terapkan dalam proses pembelajaran, mengetahui gambaran umum keaktifan belajar peserta diklat dalam mata dilkat mulok Rencana Anggaran Biaya, serta mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah penyebaran angket kepada sampel yang merupakan peserta diklat kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan berjumlah 81 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu mengambil 100% dari populasi sebagai sampel dikarenakan jumlah populasi yang relatif kecil. Dari penelitian ini, diketahui bahwa persepsi peserta diklat secara umum termasuk dalam kategori cukup baik. Begitupun dengan keaktifan belajar peserta diklat kelas XI program keahlian teknik gambar bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya termasuk dalam kategori cukup baik. Dari dua hasil yang telah dipaparkan di atas, dapat dikatakan bahwa pemberian penguatan positif dengan keaktifan belajar peserta diklat relatif berbanding lurus. Dan dari hasil analisis data yang telah dilakukan menyatakan bahwa persepsi tentang pemberian penguatan positif berkorelasi sedang dan signifikan, serta persamaan regresi yang menunjukkan arah positif dengan tingkat determinasi sebesar 24,01%. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat terhadap pemberian penguatan positif dengan keaktifan belajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Dan dapat dinyatakan pula bahwa apabila pemberian penguatan positif ditingkatkan, maka keaktifan belajar peserta diklat akan meningat lebih baik pula.
(5)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS .. 6
A. Kajian Pustaka ... 6
(6)
vii
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Hipotesis ... 12
BAB III METODE PENELITIAN ... 13
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 13
B. Metode Penelitian ... 13
C. Definisi Operasional Variabel Terlibat ... 14
D. Paradigma Penelitian ... 15
E. Instrumen Penelitian ... 16
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 16
G. Teknik Pengumpulan Data ... 17
H. Teknik Analisis Data ... 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23
A. Hasil Penelitian... 23
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41
A. Kesimpulan ... 41
B. Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(7)
viii
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jumlah Popolasi Penelitian ... 13
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 16
Tabel 3.3. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi... 19
Tabel 3.4. Skala Interval Uji Kecenderungan ... 20
Tabel 3.5. Makna Koefisein Korelasi ... 21
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Angket Variabel X ... 24
Tabel 4.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X ... 25
Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 25
Tabel 4.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y ... 26
Tabel 4.5. Uji Kecenderungan Variabel X ... 28
Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Angket Variabel X Per-indikator ... 29
Tabel 4.7. Presentase Indikator Variabel X... 31
Tabel 4.8. Uji Kecenderungan Variabel Y ... 32
Tabel 4.9. Hasil Uji Validitas Angket Variabel Y Per-indikator ... 33
Tabel 4.10. Presentase Indikator Variabel Y ... 35
(8)
ix
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian ... 15
Gambar 4.1. Gambaran Umum Variabel X ... 28
Gambar 4.2. Gambaran Per-indikator Variabel X... 30
Gambar 4.3. Diagram Presentase Distribusi Variabel X ... 31
Gambar 4.4. Gambaran Umum Variabel Y ... 32
Gambar 4.5. Gambaran Per-indikator Variabel Y... 34
Gambar 4.6. Diagram Presentase Distribusi Variabel Y ... 35
(9)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan berfungsi sebagai proses untuk membentuk kecakapan hidup dan karakter bagi warga negara dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa yang bermartabat. Salah satu proses untuk membentuk kecakapan hidup dan karakter tersebut adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik. Di sekolah proses tersebut diperankan oleh guru dan peserta didiknya. Interaksi pendidik dan peserta didik merupakan salah satu poin penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidik dan peserta didik merupakan subjek pendidikan, masing-masing memiliki tugasnya masing-masing-masing-masing. Salah satu tugas pendidik adalah harus dapat menarik perhatian peserta didik agar terjadi interaksi yang baik, sehingga terjadi proses pendidikan yang menyenangkan. Ada kalanya peserta didik tidak menyukai suatu pelajaran dikarenakan penyampaian gurunya yang dianggap kurang menyenangkan bagi mereka. Seorang pendidik dituntut untuk dapat melakukan teknik-teknik atau model-model pembelajaran dalam pendidikan yang sesuai dengan karakter peserta didik yang dihadapinya.
Pendidik pun harus berusaha untuk membantu peserta didik memperoleh perubahan diri dalam upaya pembentukan kecakapan hidup dan karakter. Pendidik dapat menjadi penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, dan pemberi motivasi untuk para peserta didik agar upaya pembentukan kecakapan hidup dan karakter tercapai. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pada saat pelaksanaan Program Latihan Profesi untuk menerapkan penekanan pemberian penguatan positif dalam proses pembelajaran dan pendidikan pada mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Penerapan penguatan positif ini merupakan salah satu alat untuk dapat mencapai hasil yang diinginkan. Pemberian penguatan dalam bentuk gestural, verbal, pekerjaan, materi, dan kegiatan merupakan beberapa tindakan yang telah dilakukan diharapkan akan berdampak positif tehadap kegiatan belajar
(10)
2
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
peserta didik, sehingga pembentukan kecakapan hidup dan karakter sebagai tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu aspek proses dalam pembentukan kecakapan hidup dan karakter adalah keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan maksud untuk ingin mencari tahu bagaimana persepsi peserta didik tentang penerapan pemberian penguatan positif dalam proses pembelajaran dan pendidikan yang telah dilakukan dan apakah hal tersebut berpengaruh pada keaktifan peserta didik atau tidak. Karena peneliti mengambil objek penelitian pada Sekolah Menengah Kejuruan, maka dari itu kata ‘peserta diklat’ digunakan sebagai pengganti ‘peserta didik’, sehingga peneliti mengambil judul “Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang
Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang paling mendasar adalah sebagai berikut:
1. Telah dilakukan penerapan pemberian penguatan positif dalam mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya di SMKN 2 Tasikmalaya, namun belum diketahui bagaimana persepsi peserta diklat, apakah mereka merasa senang atau tidak menanggapi penerapan tindakan tersebut.
2. Belum diketahui secara autentik bagaimana tingkat keaktifan peserta diklat dalam mengikuti proses pembelajaran mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya.
3. Belum diketahui secara pasti apakah tingkat keaktifan belajar peserta diklat dipengaruhi atau tidak oleh pemberian penguatan positif yang telah diterapkan pada saat proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini, ruang lingkup akan dibatasi agar tetap fokus dan menghindari meluasnya permasalahan yang diteliti. Batasan penelitian meliputi: 1. Objek yang diteliti merupakan peserta diklat kelas XI program keahlian
(11)
3
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Keaktifan belajar yang dimaksud adalah keaktifan belajar dari mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya. Adapun beberapa istilah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Agar diperoleh interpretasi yang sama mengenai penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa definisi operasional yang digunakan:
1. Penerapan pemberian penguatan (reinforcement) positif yang dimaksud merupakan salah satu stimulus yang digunakan pendidik dalam proses belajar agar peserta diklat memunculkan keinginannya untuk berprestasi lebih baik.
2. Keaktifan belajar yang di maksud adalah usaha peserta diklat untuk meningkatkan prestasinya baik di dalam maupun di luar kelas.
Dan berdasarkan indentifikasi masalah dan pemaparan di atas, maka dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif dalam proses pembelajaran mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya? 2. Bagaimana keaktifan belajar peserta diklat dalam proses pembelajaran mata
diklat mulok Rencana Anggaran Biaya?
3. Bagaimana pengaruh persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar dalam mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini:
1. Mengetahui gambaran umum persepsi peserta diklat tentang penerapan pemberian penguatan positif dalam proses belajar mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
(12)
4
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Mengetahui gambaran umum keaktifan belajar peserta diklat dalam mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
3. Mengetahui apakah terdapat pengaruh atau tidak antara persepsi peserta diklat tentang penerapan pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar peserta diklat dalam mata diklat mulok Rencana Anggaran Biaya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya. Jika terdapat pengaruh, maka seberapa besar pengaruh tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini: 1. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu mereka dalam melakukan tugas
pendidikan, menyadarkan apa yang sebaiknya mereka lakukan, dan menjadikan suatu proses pendidikan menjadi pembelajaran hidup.
2. Bagi pendidik/guru, penelitian ini dapat membantu untuk menambah informasi tentang cara/teknik/metode beserta alat-alat pendidikan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran secara efektif agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah wawasan tentang alat-alat yang dapat digunakan dalam proses membentuk kecakapan hidup dan karakter peserta didik berdasarkan jenisnya dan dampak dari penggunaan alat tersebut.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bagian awal yang terdiri dari: judul, halaman pengesahan, pernyataan keaslian karya tulis, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.
(13)
5
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Bagian isi terdiri atas: BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisikan tentang: latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Bab kedua ini menguraikan kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang telah dilakukan oleh peneliti.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat tentang lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian yang digunakan, definisi operasional variabel terlibat, paradigma penelitian, instrumen penelitian, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan tentang hasil penelitian yang memuat pengolahan data dan pembahasan temuan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini mengemukakan kesimpulan dan saran peneliti setelah melakukan penelitian.
(14)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta diklat kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya berjumlah 81 peserta diklat dengan rincian sebagai berikut:
Kelas Banyaknya Peserta Diklat
Laki-laki Perempuan Jumlah
XI GB 1 24 5 29
XI GB 2 22 5 27
XI GB 3 20 5 25
Total 69 15 81
Dari jumlah populasi tersebut, teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu mengambil 100% dari populasi sebagai sampel dikarenakan jumlah populasi yang relatif kecil.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini merupakan penelitian yang berguna untuk mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel dalam penelitian yaitu antara variabel satu dan variabel lainnya. Dan apabila ada pengaruh, maka seberapa besar pengaruhnya.
(15)
14
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional Variabel Terlibat
Definisi variabel penelitian ini terdiri dari:
- Variabel bebas/independen (X) = persepsi tentang pemberian penguatan positif
(16)
15
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
D. Paradigma Penelitian
Adapun paradigma penelitian yang digunakan sebagai berikut:
Keterangan:
: Arah penelitian : Lingkup penelitian
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIKLAT TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PERSEPSI TENTANG PEMBERIAN PENGUATAN POSITIF
Dilihat dari aspek o Penguatan positif
dalam bentuk gestural,
o Penguatan positif dalam bentuk verbal,
o Penguatan positif dalam bentuk pekerjaan,
o Penguatan positif dalam bentuk material,
o Penguatan positif dalam bentuk kegiatan.
KEAKTIFAN
BELAJAR PESERTA DIKLAT
Dilihat dari aspek: o Keaktifan dalam
kegiatan visual, o Keaktifan dalam
kegiatan lisan, o Keaktifan dalam
kegiatan mendengarkan, o Keaktifan dalam
kegiatan menulis, o Keaktifan dalam
kegiatan menggambar, o Keaktifan dalam
kegiatan emosional, o Keaktifan dalam
kegiatan motorik, o Keaktifan dalam
kegiatan mental. T E M U A N P E N E L I T I A N K E S I M P U L A N VARIABEL BEBAS (X) VARIABEL TERIKAT (Y)
(17)
16
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Angket diberikan kepada peserta diklat untuk mengetahui persepsi tentang pemberian penguatan positif dan untuk mengetahui keaktifan belajar peserta diklat. Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terstruktur (angket tertutup) yaitu angket yang penyajiannya dibentuk dalam suatu tabel pertanyaan dengan pilihan jawabannya dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar dengan member tanda centang pada pilihan jawaban tersebut. Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban. Pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4, Setuju (S) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1.
F. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan di kembangkan berupa angket adalah untuk pengambilan data pada variabel X, yakni persepsi tentang pemberian penguatan positif. Dan yariabel Y, yaitu angket tentang keaktifan belajar peserta diklat. Adapun instrumen yang akan dikembangkan sebagai kisi-kisi yang menjadi acuan penyusunan angket yang akan dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
Variabel
Aspek yang Diungkap
Indikator Jumlah Item
Angket No. Item Angket
X Persepsi peserta diklat terhadap pemberian penguatan positif Dalam bentuk
gestural 5 1,2,3,4,5
Dalam bentuk
verbal 5 6,7,8,9,10
Dalam bentuk
pekerjaan 4 11,12,13,14
Dalam bentuk
material 4 15,16,17,18
Dalam bentuk
(18)
17
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Variabel
Aspek yang Diungkap
Indikator Jumlah Item
Angket No. Item Angket
Y
Keaktifan belajar peserta diklat
Kegiatan
visual 3 1,2,3
Kegiatan lisan 4 4,5,6,7
Kegiatan
mendengarkan 2 8,9
Kegiatan
menulis 4 10,11,12,13
Kegiatan
menggambar 2 14,15
Kegiatan
emosional 2 16,17
Kegiatan
motorik 4 18,19,20,21
Kegiatan
mental 4 22,23,24,25
G. Teknik Pengumpulan Data
Data primer penelitian ini adalah data tentang presepsi tentang pemberian penguatan positif dan juga data tentang keaktifan belajar peserta diklat. Data tersebut diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel.
Sedangkan data sekunder penelitian ini adalah data yang diambil dari pihak sekolah yang mencakup informasi tentang sekolah, jumlah peserta diklat, dan semua data yang dapat menunjang penelitian ini. Data ini didapat melalui observasi langsung dan dokumentasi yang ada.
Pengumpulan data ada dua tahap. Tahap pertama pengumpulan data dari 30% responden sebagai data awal untuk pengujian instrumen agar peneliti mengetahui apakah instrumen yang dibuat sudah layak disebar atau belum. Tahap kedua pengumpulan data 100% responden dari instrument yang sudah diperbaiki dan layak disebarluaskan.
(19)
18
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melakukan analisis data. Analisis data ini memerlukan rumus/persamaan statistik sesuai dengan jenis data yang diperoleh. Adapun tahapan pengolahan dan analisis data beserta rumus yang digunakan sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tiap-tiap butir soal pada angket valid atau tidak. Taraf signifikan yang digunakan dalam perhitungan validitas ini adalah 95%, dengan jumlah responden (n) 81 peserta diklat.
Koefisien validitas dihitung dengan rumus Korelasi Product Moment Pearson:
(Saputra, 2011: 17)
Setelah mendapatkan harga koefisien korelasi (r), selanjutnya r akan dikonsultasikan pada r dalam Tabel III Nilai-nilai r Product Moment dalam Sugiono (2001: 455). Jika rhitung> rtabel, maka soal pada angket dinyatakan valid.
Dengan demikian, dapat diketahui butir soal mana yang valid dan dapat digunakan maupun yang tidak.
2. Uji Reliabilitas
Perhitungan realibilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil perhitungan tersebut dikonsultasikan pada harga r pada tabel r product moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95% dan jumlah responden (n) sebanyak 81 peserta diklat.
Keterangan:
X = skor butir soal Y = skor total
N = jumlah responden rXY = N.∑XY – (∑X) (∑Y)
(20)
19
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
11 = k
(k – 1) 1 -b2
t2
(O – E)2 E
[ ][ ]
Jika rhitung> rtabel, maka soal pada angket dinyatakan reliabel. Selanjutnya, r yang didapatkan dari perhitungan akan dikategorikan tingkat reliabilitasnya menurut kriteria penafsiran indeks korelasi.
0,80 - 1,00 Sangat tinggi
0,60 - 0,80 Tinggi
0,40 - 0,60 Cukup
0,20 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat rendah (tak berkorelasi)
(Saputra, 2011: 19)
3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel penelitian yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan terhadap variabel X dan variabel Y dengan menggunakan uji Chi-kuadrat. Setelah pengujian dilakukan hasilnya dikonsultasikan ke dalam harga tabel dengan taraf kepercayaan 95%.
χ2= ∑
Tabel 3.3. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi
(Arikunto dalam Saputra, 2011: 18)
(Saputra, 2007: 53) Keterangan:
O = frekuensi hasil pengamatan
E = frekuensi teoritis atau ekspektasi/harapan Keterangan
11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir
(21)
20
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang variabel yang diteliti. Uji kecenderungan yang dilakukan mencakup dua jenis. Jenis yang pertama ialah uji kecenderungan untuk penggambaran umum, yakni uji kecenderungan yang bisa menggambarkan keadaan variabel secara keseluruhan. Yang kedua uji kecenderungan variabel per-indikator, uji kecenderungan ini menggambarkan distribusi tiap-tiap indikator untuk suatu variabel.
Dalam uji kecenderungan diperlukan skala interval untuk menentukan kriteria kecenderungan. Skala dan kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Skala Data Kriteria
> Xrata-rata + 1.5 SD Sangat Baik Xrata-rata + 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata + 1.5 SD Baik
Xrata-rata - 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata + 0.5 SD Cukup Baik Xrata-rata - 0.5 SD < Xrata-rata < Xrata-rata - 0.5 SD Kurang Baik
< Xrata-rata - 1.5 SD Sangat Rendah
5. Perhitungan Koefisien Korelasi
Perhitungan ini berguna untuk mengetahui arah dan besarnya hubungan antara dua variabel. Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi dengan teknik Rank Difference dari Spearman.
Tabel 3.4. Skala Interval Uji Kecenderungan
ρ
= 1 -
6 ∑D2n(n2-1)
(Saputra, 2007: 37) Keterangan
ρ = koefisien korelasi D = selisih mutlak antara
rank pada variabel X dengan rank pada variabel Y
(22)
21
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah diketahui koefisien korelasinya, selanjutnya akan diketehui makna koefisien korelasi tersebut pada tabel berikut ini.
Koefisien Korelasi Makna Koefisein Korelasi
r = -1 Korelasi negatif sempurna
-1 < r < -0,08 Korelasi negatif tinggi sekali -0,08 < r < -0,06 Korelasi negatif tinggi -0,06 < r < -0,04 Korelasi negatif sedang -0,04 < r < -0,02 Korelasi negatif rendah -0,02 < r < 0 Korelasi negatif rendah sekali
r = 0 Tidak mempunyai korelasi linear
0 < r < 0,20 Korelasi positif rendah sekali 0,20 < r < 0,40 Korelasi positif rendah 0,40 < r < 0,60 Korelasi positif sedang 0,60 < r < 0,80 Korelasi positif tinggi 0,80 < r < 1 Korelasi positif tinggi sekali
r = 1 Korelasi positif sempurna
6. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Untuk memberikan suatu kesimpulan, harga r yang diperoleh harus diuji apakah ada artinya atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah rumus t-student: Tabel 3.5. Makna Koefisien Korelasi
(Saputra, 2007: 36)
t = r [√{( n – 2 ) / ( 1 - r2 )}]
(Saputra, 2007: 46) Keterangan
r = koefisien korelasi yang telah dihitung n = banyaknya data
(23)
22
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7. Perhitungan Koefisien Determinasi (r2)
Perhitungan koefisien determinasi menunjukkan besarnya presentase varians variabel yang satu turut ditentukan oleh varians variabel yang lain.
Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien korelasi dikalikan 100%.
8. Regresi Linear Sederhana
Hubungan antara korelasi dengan regresi sederhana itu dapat dinyatakan semakin tinggi korelasi variabel X dengan variabel Y, maka semakin berdekatan kedudukan kedua veriabel tersebut. Dalam keadaan koefisien korelasi antara variabel X dengan Y sama dengan 1.00, maka kedudukan harga-harga pada X dan Y itu akan terletak pada suatu garis lurus.
Persamaan regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Dengan a = Yrata-rata - bX rata-rata dan b = [(∑xy) / (∑x2)]
9. Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya dari analisis data dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, untuk mengetahui apakah hipotesisnya ditolak atau diterima. Jika thitung > ttabel berarti H0 ditolak. Jika H0 ditolak perbedaan tersebut adalah signifikan. Dan sebaliknya, jika thitung < ttabel berarti H0 diterima, maka perbedaan tersebut tidak signifikan.
Ŷ = a + bX
(24)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian “Hubungan Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pemberian Penguatan (Reinforcement) Positif dengan Keaktifan
Belajar”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi peserta diklat kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya tentang pemberian penguatan positif dengan indikator pemberian penguatan dalam bentuk gestural, verbal, pekerjaan, material, dan dalam bentuk kegiatan berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 53,34 dan kurang dari sama dengan 57,89.
2. Berdasarkan hasil instrumen penelitian yang telah disebar dan dianalisis, diketahui bahwa keaktifan belajar peserta diklat dengan indikator kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan lisan, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan-kegiatan metrik/motorik, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan mental, dan kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan emosional pada saat mengikuti mata diklat Rencana Anggaran Biaya diklat berada kategori cukup baik yaitu berada pada kategori lebih dari 71,69 dan kurang dari sama dengan 79,52.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar peserta diklat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
(25)
42
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. SARAN
Setelah mengetahui hasil penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat mendukung penerapan pemberian penguatan (reinforcement) positif kepada para peserta diklat, agar peserta diklat dapat meningkatkan keaktifan belajarnya. Dukungan tersebut dapat berupa kebijakan sekolah yang menyatakan bahwa setiap pendidik/guru harus memiliki kemampuan menerapkan penguatan yang tepat guna kepada anak didiknya. Untuk dapat mengikuti kebijakan tersebut, pihak sekolah dapat memfasilitasi para pendidik/gurunya dengan cara melaksanakan kegiatan berupa konseling rutin khusus pendidik/guru tentang bagaimana cara menghadapi anak didiknya, termasuk bagaimana cara untuk memilih penerapan penguatan yang efektif. Pihak sekolah pun dapat bekerja sama dengan pihak lain yang berkecimpung khusus di bidang psikologi.
2. Bagi guru/pendidik
Secara umum, para guru/pendidik agar dapat meningkatkan pemberian penguatan positif yang efektif untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenagkan, lebih kreatif, dan lebih inovatif dibandingkan dengan sebelumnya. Guru/pendidik juga sebaiknya lebih peka dengan keadaan anak didiknya, agar dapat menerapkan penguatan dengan tepat. Guru/pendidik dapat pula mencari tahu tentang model dan alat pembelajaran lain yang mendukung untuk meningkatkan keaktifan belajar anak didik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Guru/pendidik dapat mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan dalam hal menghadapi anak didiknya.
Secara khusus dalam konteks penelitian ini, pemberian penguatan positif dalam bentuk pekerjaan harus lebih ditingkatkan, agar penerapan penguatan dalam proses pembelajaran dapat seimbang dan ideal. Terkait dengan keaktifan
(26)
43
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
belajar peserta diklat, guru/pendidik harus mampu meningkatkan kegiatan lisan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, dan kegiatan motrik anak didiknya, dikarenakan penelitian ini mengungkapkan bahwa keempat indikator itu merupakan indikator yang memiliki presentase dibawah rata-rata.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk dikembangkan menjadi jenis penelitian lain, seperti penelitian berbentuk eksperimen, penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya agar dapat mengetahui hasil penelitian sejenis ini lebih dalam lagi. Peneliti selanjutnya dapat pula meneruskan penelitian ini menjadi penelitian yang berhubungan dengan teknik menghadapi anak didik, motivasi, hasil belajar, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses pembelajaran peserta didik.
(27)
Dara Agstiana, 2013
Pengaruh Persepsi Peserta Diklat tentang Pemberian Penguatan Positif terhadap Keaktifan Belajar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2001). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Santrock, J. W. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Saputra, S. A. (2011). Diktat Pembekalan Skripsi: Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Tidak diterbitkan.
Saputra, S. A. (2007). Statistika. Tidak diterbitkan.
Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
(1)
Setelah diketahui koefisien korelasinya, selanjutnya akan diketehui makna koefisien korelasi tersebut pada tabel berikut ini.
Koefisien Korelasi Makna Koefisein Korelasi
r = -1 Korelasi negatif sempurna
-1 < r < -0,08 Korelasi negatif tinggi sekali -0,08 < r < -0,06 Korelasi negatif tinggi -0,06 < r < -0,04 Korelasi negatif sedang -0,04 < r < -0,02 Korelasi negatif rendah -0,02 < r < 0 Korelasi negatif rendah sekali
r = 0 Tidak mempunyai korelasi linear
0 < r < 0,20 Korelasi positif rendah sekali 0,20 < r < 0,40 Korelasi positif rendah 0,40 < r < 0,60 Korelasi positif sedang 0,60 < r < 0,80 Korelasi positif tinggi 0,80 < r < 1 Korelasi positif tinggi sekali
r = 1 Korelasi positif sempurna
6. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi
Untuk memberikan suatu kesimpulan, harga r yang diperoleh harus diuji apakah ada artinya atau tidak.
Rumus yang digunakan adalah rumus t-student: Tabel 3.5. Makna Koefisien Korelasi
(Saputra, 2007: 36)
t = r [√{( n – 2 ) / ( 1 - r2 )}]
(Saputra, 2007: 46) Keterangan
r = koefisien korelasi yang telah dihitung n = banyaknya data
(2)
22
7. Perhitungan Koefisien Determinasi (r2)
Perhitungan koefisien determinasi menunjukkan besarnya presentase varians variabel yang satu turut ditentukan oleh varians variabel yang lain.
Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien korelasi dikalikan 100%.
8. Regresi Linear Sederhana
Hubungan antara korelasi dengan regresi sederhana itu dapat dinyatakan semakin tinggi korelasi variabel X dengan variabel Y, maka semakin berdekatan kedudukan kedua veriabel tersebut. Dalam keadaan koefisien korelasi antara variabel X dengan Y sama dengan 1.00, maka kedudukan harga-harga pada X dan Y itu akan terletak pada suatu garis lurus.
Persamaan regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Dengan a = Yrata-rata - bX rata-rata dan b = [(∑xy) / (∑x2)]
9. Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya dari analisis data dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, untuk mengetahui apakah hipotesisnya ditolak atau diterima. Jika thitung > ttabel berarti H0 ditolak. Jika H0 ditolak perbedaan tersebut adalah signifikan. Dan sebaliknya, jika thitung < ttabel berarti H0 diterima, maka perbedaan tersebut tidak signifikan.
Ŷ = a + bX
(3)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian “Hubungan Persepsi Peserta Diklat Terhadap Pemberian Penguatan (Reinforcement) Positif dengan Keaktifan Belajar”, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi peserta diklat kelas XI program keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya tentang pemberian penguatan positif dengan indikator pemberian penguatan dalam bentuk gestural, verbal, pekerjaan, material, dan dalam bentuk kegiatan berada pada kategori cukup baik yaitu lebih dari 53,34 dan kurang dari sama dengan 57,89.
2. Berdasarkan hasil instrumen penelitian yang telah disebar dan dianalisis, diketahui bahwa keaktifan belajar peserta diklat dengan indikator kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan lisan, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan-kegiatan metrik/motorik, kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan mental, dan kegiatan-kegiatan-kegiatan-kegiatan emosional pada saat mengikuti mata diklat Rencana Anggaran Biaya diklat berada kategori cukup baik yaitu berada pada kategori lebih dari 71,69 dan kurang dari sama dengan 79,52.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang pemberian penguatan positif terhadap keaktifan belajar peserta diklat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Tasikmalaya.
(4)
42
B. SARAN
Setelah mengetahui hasil penelitian ini, peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Bagi sekolah
Pihak sekolah diharapkan dapat mendukung penerapan pemberian penguatan (reinforcement) positif kepada para peserta diklat, agar peserta diklat dapat meningkatkan keaktifan belajarnya. Dukungan tersebut dapat berupa kebijakan sekolah yang menyatakan bahwa setiap pendidik/guru harus memiliki kemampuan menerapkan penguatan yang tepat guna kepada anak didiknya. Untuk dapat mengikuti kebijakan tersebut, pihak sekolah dapat memfasilitasi para pendidik/gurunya dengan cara melaksanakan kegiatan berupa konseling rutin khusus pendidik/guru tentang bagaimana cara menghadapi anak didiknya, termasuk bagaimana cara untuk memilih penerapan penguatan yang efektif. Pihak sekolah pun dapat bekerja sama dengan pihak lain yang berkecimpung khusus di bidang psikologi.
2. Bagi guru/pendidik
Secara umum, para guru/pendidik agar dapat meningkatkan pemberian penguatan positif yang efektif untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenagkan, lebih kreatif, dan lebih inovatif dibandingkan dengan sebelumnya. Guru/pendidik juga sebaiknya lebih peka dengan keadaan anak didiknya, agar dapat menerapkan penguatan dengan tepat. Guru/pendidik dapat pula mencari tahu tentang model dan alat pembelajaran lain yang mendukung untuk meningkatkan keaktifan belajar anak didik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Guru/pendidik dapat mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan
(5)
belajar peserta diklat, guru/pendidik harus mampu meningkatkan kegiatan lisan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, dan kegiatan motrik anak didiknya, dikarenakan penelitian ini mengungkapkan bahwa keempat indikator itu merupakan indikator yang memiliki presentase dibawah rata-rata.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk dikembangkan menjadi jenis penelitian lain, seperti penelitian berbentuk eksperimen, penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya agar dapat mengetahui hasil penelitian sejenis ini lebih dalam lagi. Peneliti selanjutnya dapat pula meneruskan penelitian ini menjadi penelitian yang berhubungan dengan teknik menghadapi anak didik, motivasi, hasil belajar, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses pembelajaran peserta didik.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2001). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Santrock, J. W. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.
Saputra, S. A. (2011). Diktat Pembekalan Skripsi: Metodologi Penelitian Kuantitatif. Tidak diterbitkan.
Saputra, S. A. (2007). Statistika. Tidak diterbitkan.
Sardiman, A. M. (2001). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sopiatin, Popi. (2010). Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.