PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOME INDUSTRY.

(1)

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOME INDUSTRY

(Survei Pada karyawan Home Industry Kerudung di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

EBEU SAPTARINI 0809270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Hak Cipta

PENGARUH PENGALAMAN KERJA

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN PADA

HOME INDUSTRY

(Survei Pada karyawan

Home Industry

Kerudung di Kecamatan Majalaya

Kabupaten Bandung)

Oleh Ebeu Saptarini

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ebeu Saptarini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penuli


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA PADA HOME INDUSTRY

(Survei Pada Karyawan Home Industry Kerudung di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si NIP. 19590515 198601 1 001

Pembimbing II

Hj. Sumiyati, SE., M.Si NIP. 19560504 198703 2 001 Mengetahui,

Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis


(4)

(5)

ABSTRAK

Ebeu Saptarini (0809270), “Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Home Industry (Survei Pada Karyawan

Home Industry Kerudung di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung)”. Di bawah bimbingan Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si dan Hj. Sumiyati, SE, M. Si.

Permasalahan utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja karyawan home industry kerudung di daerah Majalaya Kabupaten Bandung. Hal ini menunjukan pencapaian target produksi tidak tercapai. Berdasarkan data yang didapatkan tampak terlihat penurunan produktivitas. Diketahui penyebab penurunan produktivitas kerja karyawan home industry kerudung dai daerah Majalaya Kabupaten Bandung karena pengalaman kerja yang rendah sehingga tingkat produksi kurang. Oleh karena itu perusahaan harus meningkatkan meningkatkan produksinya.

Tujuan penelitian ini 1) Untuk mengetahui tingkat pengalaman kerja karyawan

home industry kerudung di daerah Majalaya Kabupaten Bandung. 2) Untuk

mengetahui tingkat produktivitas kerja home industry kerudung di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, 3) Untuk mengetahui besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan home industry kerudung di daerah Majalaya Kabupaten Bandung.

Objek dalam penelitian ini adalah karyawan home industry kerudung di daerah Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Variable bebas dalam penelitian ini adalah pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja sebagai variable terikat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampel jenuh dengan jumlah sampel 64 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 16.0.

Dalam penelitian ini terdapat gambaran bahwa 1) Tingkat pengalaman kerja karyawan home industry kerudung di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung berada pada kategori sangat tinggi, 2) Tingkat produktivitas kerja karyawan home

industry kerudung di daerah Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung ini sangat

tinggi, 3) pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas dengan tingkat korelasi 31,2% dan sisanya 68,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan sebagai dasar untuk dilakukannya penelitian lain mengenai pengalaman kerja dan produktivitas kerja dengan indikator serta objek yang berbeda.


(6)

ABSTRACT

Ebeu Saptarini (0809270) , "The Effect of Work Experience Against Employee Productivity At Home Industry ( Employee Survey Home Industry Majalaya Veil

in the District of Bandung Regency ) " . Under the guidance of Dr . H.

HariMulyadi ,M.Si and Hj . Sumiyati , SE , M.

The main issues that were examined in this study is employee productivity craftsman home industry veil in the area Majalaya Bandung regency . This shows the achievement of production targets are not achieved . Based on the data obtained was seen a decrease in productivity . Known causes of decreased employee productivity home industry hoods in Majalaya area of Bandung regency work experience low due to less production levels . Therefore, companies must increase to increase production .

The purpose of this study 1 ) To determine the level of employee experience home industry veil in the area Majalaya Bandung regency . 2 ) To determine the level of productivity of domestic industries in the district hoods Majalaya Bandung regency , 3 ) To determine the influence of work experience on labor productivity home industry veil in the area Majalaya Bandung regency .

Objects in this study were employees of domestic industry in the District of veil Majalaya Bandung regency . Independent variable in this study is the work experience on labor productivity as the dependent variable . This type of research is descriptive verification and the method used is explanatory survey technique with saturated sample with a sample of 64 respondents . The data analysis technique used is simple linear regression analysis with the computer software tool SPSS 16.0 .

In this research, the evidence shows that 1) the level of employee experience domestic industry hoods in District Majalaya Bandung District are at very high category , 2 ) level of labor productivity of household industry craftsman hoods in Bandung regency Majalaya District area is very high , 3 ) work experience has a positive effect on the productivity of the correlation rate of 31.2 % and the remaining 68.8 % is influenced by other factors . Recommended based on the results of this study as a basis for other studies done on work experience and work productivity with indicators and different objects .


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Rumusan Masalah ... 9

1.4 Tujuan Penelitian ... 10

1.5 Kegunaan Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Konsep Pengalaman Kerja ... 12

2.1.1.1 pengalaman Kerja dalam Kajian Sumber Daya Manusia ... 13

2.1.1.2 Definisi Pengalaman Kerja ... 17

2.1.1.3 Dimensi Pengalaman Kerja ... 20

2.1.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja ... 22

2.1.1.5 Pengukuran Pengalaman Kerja ... 24

2.1.1.6. Cara Memperoleh Pengelaman Kerja ... 25

2.1.2 Konsep Produktivitas Kerja ... 27


(8)

Produktivitas ... 31

2.1.2.3 Unsur-Unsur Produktivitas... 42

2.1.2.4 Pengukuran Produktivitas ... 44

2.1.2.5 Manfaat Pengukuran Produktivitas ... 46

2.1.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ... 50

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 52

2.2 Kerangka Pemikiran ... 53

2.3 Hipotesis ... 57

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 59

3.1 Objek Penelitian ... 59

3.2 Metode Penelitian... 60

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian ... 60

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 61

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 65

3.2.3.1 Jenis Data... 65

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 67

3.2.4.1 Populasi ... 67

3.2.4.2 Sampel ... 67

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 68

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ……… 70

3.2.6.1 Pengujian Validitas ……….. . 70

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ………... 75

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 77

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif ... 79

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verifikatif ... 80

3.2.7.3 Rancangan Uji Hipotesis ... 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 86

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 86

4.2 Karakteristik Responden ... 87 4.3 Tanggapan Responden dan Rekapitulasi Terhadap


(9)

Pengalama Kerja ... 90

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Lama/Masa Kerja ... 90

4.3.2 Tanggapan Respinden Terhadap Indikator Pengetahuan .. 92

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keterampilan 95 4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Pekerjaan Dan Peralatan ... 97

4.3.5 Gambaran Pengelaman Kerja ... 100

4.4 Tanggapan Responden dan Rekapitulasi Variabel Produktivitas ... 102

4.4.1 Tanggapan Responden Terhadap Belajar Dengan Cepat .. 102

4.4.2 Tanggapan Responden Mengenai Profesional dan Teknis 103 4.4.3 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Kreatif dan Inovatif ... 106

4.4.4 Tanggapan Responden Terhadap Memahami Pekerjaan .. 109

4.4.5 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Belajar Dengan “Cerdik” ... 110

4.4.6 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Selalu Mencari Pebaikan ... 115

4.4.7 Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dianggap Berharga Oleh Pengawas ... 116

4.4.8 Tanggapan Responden Terhadap Memiliki Catatan Prestasi Yang Berhasil ... 118

4.4.9 Tanggapan Responden Terhadap Selalau Meningkatkan Diri ... 119

4.4.10 Gambaran Produktivitas ... 120

4.5 Pengujian Hipotesis ... 124

4.5.1Koefisien Determinasi ... 126

4.5.2Analisis Regresi Linier Sederhana ... 126


(10)

4.6 Pembahasan ... 131

4.6.1 Pembahasab Pengalaman Kerja ... 131

4.6.2 Pembahasan Produktivitas Kerja ... 134

4.6.3 Pembahasan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja... 138

4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... 139

4.7.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik Deskriptif ... 139

4.7.2 Temuan Penelitian Bersifat Praktis/Empiris ... 141

4.7.3 Implikasi Penelitian Terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………… ... 138

5.1 Kesimpulan ……….. ... 138

5.2 Rekomendasi ………... ... 139

DAFTAR PUSTAKA ... 140 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

1.1 Jumlah Usaha ... 2

1.2 Data Karyawan Industri Kerudung Desa Sukamaj Kecamatan Majalaya Tahun 2013 ... 3

1.3 Hasil Produksi Industri Kerudung Di Desa Sukamaju Kecamatan Majalaya ... 4

1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan... 5

2.1 Definisi Produktivitas Menurut Beberapa Ahli ... 15

2.2 Orisinilitas Penelitian ... 24

3.1 Operasionalisasi Variabel... 62

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 66

3.3 Jumlah Karyawan Bagian Produksi Di Daerah Majalaya... 67

3.4 Interprestasi Besarnya Koefisien Korelasi Untuk Validitas Dan Reliabilitas ... 72

3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pengalaman Kerja ... 73

3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Produktivitas Kerja ... 74

3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 77

3.8 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden ... 80

3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 82

3.10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh (Guilford) .. 83

4.1 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 87

4.2 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Usia ... 88

4.3 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pengalaman Bekerja ... 88

4.4 Karakteristik Karyawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 89

4.5 Tanggapan Responden Terhadap Lama waktu/masa kerja ... 90

4.6 Tanggapan Responden Terhadap Memahami Tugas ... 91


(12)

4.8 Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Prinsip ... 92

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Informasi Yang Diketahui ... 93

4.10 Tanggapan Responden Terhadap Pemahaman Prosedur Dalam Perusahaan... 94

4.11 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Untuk Memahami Informasi ... 94

4.12 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Fisik Yang Dimiliki ... 95

4.13 Tanggapan Responden Terhadap Pencapaian Tugas ... 96

4.14 Tanggapan Responden Terhadap Menjalankan Tugas ... 97

4.15 Tanggapan Responden Terhadap Penguasaan Dalam Mesin Dan Peralatan ... 98

4.16 Tanggapan Responden Terhadap Mengendalikan Mesin ... 98

4.17 Tanggapan Responden Terhadap Cara Menggunakan Mesin ... 99

4.18 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Pengalaman Kerja ... 100

4.19 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Belajar Karyawan 102 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Pemahaman Dalam Belajar .... 103

4.21 Tanggapan Responden Terhadap Profesionalisme Karyawan Dalam Menetapkan Prioritas Pekerjaan ... 103

4.22 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Dalam Menyelesaikan Pekerjaan Secara Teknis ... 104

4.23 Tanggapan Responden Terhadap Bertanggung Jawab Dalam Bekerja ... 105

4.24 Tanggapan Responden Terhadap Mengembangkan Prestasi ... 106

4.25 Tanggapan Responden Terhadap Pengembangan Ide Baru ... 107

4.26 Tanggapan Responden Terhadap Menciptakan Produk Baru ... 107

4.27 Tanggapan Responden Terhadap Mengubah Produk Yang Ada Menjadi Lebih Baik... 108

4.28 Tanggapan Responden Terhadap Pemahaman Pekerjaan ... 109


(13)

4.30 Tanggapan Responden Terhadap Kemampuan Karyawan

Menggunakan Logika... 110

4.31 Tanggapan Responden Terhadap Mengorganisasikan Pekerjaan 111

4.32 Tanggapan Responden Terhadap Mempertahankan Kinerja Rancangan ... 112

4.33 Tanggapan Responden Terhadap Mempertahankan Mutu Produk 113 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Mempertahankan Kehandalan 113

4.35 Tanggapan Responden Terhadap Pemeliharaan Keamanan ... 114

4.36 Tanggapan Responden Terhadap Upaya Karyawan Dalam Mencari Perbaikan Cara Bekerja ... 115

4.37 Tanggapan Responden Terhadap Pengetahuan Karyawan Kapan Harus Berhenti Menyempurnakan ... 116

4.38 Tanggapan Responden Terhadap Rajinnya Karyawan Dalam Bekerja ... 117

4.39 Tanggapan Responden Terhadap Kejujuran Karyawan ... 117

4.40 Tanggapan Responden Terhadap Pencapaian Target ... 118

4.41 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Dalam Bekerja ... 119

4.42 Tanggapan Responden Terhadap Upaya Meningkatkan Kemampuan Bekerja ... 120

4.43 Rekapitulasi Skor Tanggapan Responden Mengenai Variabel Produktivitas ... 121

4.44 Model Summary ... 125

4.45 Descriptive Statistics ... 126

4.46 Output Koefisien Regresi ... 127

4.47 Output Uji Normalitas ... 129

4.48 Hasil Rekapitulasi Indikator Pengalaman Kerja ... 131


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

2.1Kegiatan Produktivitas ... 34 2.2Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Produktivitas ... 35 2.3Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas ... 42 2.4Kerangka Pemikiran Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja... 56 2.5Paradigma Penelitian Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap

Produktivitas Kerja... 57 4.1Diagram Garis Linier Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas 128 4.2Gambar Hasil Kontinum Pengalaman Kerja ... 133 4.3Gambar Hasil Kontinum Produktivitas Kerja ... 136


(15)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Sektor ekonomi di Indonesia khususnya sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu sektor yang paling di perhatikan oleh pemerintah dalam usaha membangkitkan perekonomian nasional yang terpuruk. Usaha kecil memegang peran penting di hampir semua negara berkembang. Berdasarkan data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 sampai dengan 2011 tercatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 55.206.444 unit usaha dengan pertumbuhan per tahun sebesar 1.382.713, mayoritas tenaga kerja di Indonesia terserap oleh sektor ini. Berdasarkan data BPS, jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2011 mencapai 117,4 juta orang, tetapi yang berkerja hanya mencapai 109,7 juta orang. Jumlah UMKM di Jawa Barat menurut Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Jabar pada tahun 2011 8.214.262 unit. Kabupaten Bandung terdiri atas 31 kecamatan yang memiliki potensi daerah masing-masing yang menjadi unggulan di daerah tersebut, seperti Kecamatan Soreang yang memiliki potensi industri pakaian muslim yang berhasil merambah ke luar negeri, Kecamatan Ciwidey yang memiliki potensi olahan makanan dari strawbery dan pariwisata kawah putihnya dan juga ada Kecamatan Rancaekek, Dayeuh Kolot dan Majalaya yang memiliki potensi industri tekstil, tidak hanya memiliki potensi tekstil saja namun industri kerajinan yang ada di Majalaya pun mempunyai prospek yang cukup menggembirakan.


(16)

Majalaya terletak di daerah Kabupaten Bandung yang berjumlah penduduk 149.187 orang dengan 11 desa yang berpotensi di bidang industri tekstil. Bukan hanya industri tekstil yang berkembang di daerah Majalaya namun industri kerajinan dan konveksi juga berkembang di daerah ini. Salah satu penyebab bermunculan industri rumah tangga di daerah Majalaya ini disebabkan oleh dampak krisis global yang melanda Indonesia sehingga banyak perusahaan tekstil besar yang ada di daerah Majalaya harus mengurangi tenaga kerja atau PHK salah satu keputusan strategis perusahaan untuk keberlangsungan usaha.

Hal ini membuat masyarakat yang di PHK termotivasi untuk membuat usaha sendiri dengan mendirikan usaha kecil dan usaha kerajinan ini mendasari banyaknya industri kecil yang ada di Majalaya karena alasan memperbaiki perekonomian keluarga akibat dari PHK. Jumlah industri rumah tangga cukup tinggi di daerah Majalaya ini bisa dilihat dari data di bawah ini.

TABEL 1.1

JUMLAH USAHA DI KECAMATAN MAJALAYA

No Industri

Tahun

2011 2012

3 Rumah Tangga 681 690

Jumlah 681 690

Sumber : Data Monografi Kecamatan Majalaya

Dengan jumlah yang ada pada data di atas diperlukan sebuah pembinaan atau pengelolan hak dan pemilik usaha maupun atas bantuan pemerintah. Pembinaan pengusaha kecil harus lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pengusaha rumah tangga dan kecil menjadi pengusaha menengah.


(17)

Namun disadari pula bahwa pengembangan usaha kecil menghadapi beberapa kendala seperti tingkat kemampuan, keterampilan, keahlian, manajemen, sumber daya manusia, kewirausahaan, pemasaran, keuangan dan teknologi. Adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini sumber daya manusia tetap memegang peran penting sebagai sumber daya yang mempunyai peran sentral dalam maju mundurnya perusahaan. Sumber daya non manusia lebih mudah didapatkan, diatur dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan. Pada sumber daya manusia atau tenaga kerja hal ini relatif sulit untuk diterapkan. Selanjutnya permasalahan rendahnya mutu kerja yang dihasilkan belum sepenuhnya dapat di pecahkan, banyak pekerjaan yang dilakukan dengan mutu keterampilan yang rendah dan tidak efesien, tidak kreatif dan akibatnya produktivitas rendah.

Oleh karena itu produktivitas kerja memerlukan peranan yang serius sehingga jalannya produksi perusahaan dapat sesuai rencana yang telah ditetapkan. Produktivitas dapat di artikan suatu sikap mental yang mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun, produktivitas sering digambarkan pada hubungan antara sumber daya yang digunakan dengan hasil yang diperoleh dalam waktu yang telah ditetapkan. Jadi tenaga yang produktif adalah tenaga kerja yang mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang di tetapkan dan waktu yang singkat. Karyawan baik adalah yang mampu menunjukkan performa kerja yang tinggi dalam tugasnya, untuk menghasilkan karyawan yang performanya bagus maka kayryawan harus memiliki kemampuan yang mendukung. Karyawan yang baik adalah karyawan yang mempunyai pengalaman kerja dan pendidikan yang tinggi.


(18)

Di bawah ini disajikan table 1.2 mengenai: jumlah karyawan bidang perkerjaan, lama bekerja:

TABEL 1.2

JUMLAH KARYAWAN, BIDANG PERKERJAAN, LAMA BEKERJA DAN HASIL PRODUKSI PERHARI

No Bidang Lama berkerja Jumlah karyawan

Hasil produksi perhari(dalam kodi)

1 Memotong bahan 2 tahun 1 3

3 tahun 2 10

1 3

4 tahun 2 10

1 3

1 5

1 6

5 tahun 1 5

2 8

7 tahun 1 11

8 tahun 1 15

1 16

1 17

2 Menjahit 2 hari 1 2

2 bulan 1 1

1 tahun 3 3

2 tahun 1 4

3 tahun 2 2

4 tahun 3 4

2 7

5 tahun 2 7

1 8

1 10

6tahun 1 7

1 8

7 tahun 1 12

3 obras 1 bulan 1 2

3 bulan 2 2

1 tahun 2 3

1 5

2 tahun 1 4

3 tahun 2 3

2 4

5 tahun 1 7

8 tahun 1 15

4 Over dek 1,5tahun 1 4

2 tahun 1 5

3 tahun 1 5

1 8

6tahun 1 10

5 Payet 1 tahun 2 3

2 tahun 1 3

4 tahun 1 3

6 tahun 1 7


(19)

8 tahun 2 20 15

Jumlah 64

Sumber :Prapenelitian pada UKM industri rumah tangga di daerah Majalaya(2013)

Berdasarkan data pada tabel 1.2 karyawan yang berkerja kurang dari 3 tahun sebanyak 19 orang dengan hasil produksi per hari tidak lebih dari 5 kodi di bandingkan dengan karyawan yang berkerja lebih dari 3 tahun hasil produksi per hari yang mereka hasil kan lebih dari 10 kodi per hari. Ini menunjukan kegesitan karyawan dalam mengerjakan perkerjaanya di karenakan lamanya berkerja di perusahaan sehingga karyawan sudah terbiasa dengan perkerjaan yang dilakukannya, sedangkan karyawan yang berkerja kurang dari 2 tahun tingkat pencapain produksi kurang dari 10 kodi di karenakan kurang berpengalaman karyawan sehingga belum terbiasa dan penyelesaian produksi menjadi lambat. Meskipun ada pula karyawan yang pengalamanya kerjanya sebentar namun hasil produksi perhari tinggi di karenakan tingkat usia dan kesehatan yang dimiliki karyawan berbeda sehingga faktor tersebut bisa mempengaruhi produksi.

Masalah target produksi yang menurun karena pengalaman karyawan yang rendah sehingga pencapain target produksi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan tidak terpenuhi. Berikut data produksi karyawan industry rumah tangga:


(20)

TABEL 1.3

HASIL PRODUKSI INDUSTRI KERUDUNG DI KECAMATAN MAJALAYA

No

Nama Pemilik

Perusahaan

Tahun

2010 2011 2012

Produksi

/unit

Target

Produksi

Produksi

/unit

Target

Produksi

Produksi/

unit

Target

Produksi

1 Hj. Leni 15000 18000 10800 20000 15000 20000

2 Euis 3500 3500 1500 3500 1500 2000

3 Dadang 800 1000 1000 1000 1000 2000

4 Agus 2500 3000 3000 3000 3000 4000

5 Wahyu 1000 2000 1000 2000 1000 2000

6 Ade 1000 1000 1500 2000 1500 2500

7 Yayat 1500 1500 1000 1500 1000 1500

Sumber : prapenelitian pada industri rumah tangga di daerah Majalaya(2012)

Berdasarkan data di atas tingkat produksi UKM selama tiga tahun terakhir target produksi tidak tercapai. Dapat disimpulkan bahwa target tidak tecapai di akibatkan oleh tingkat produktivitas kerja karyawan yang rendah. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin, dan hari esok lebih baik dari hari ini, Faustino Cardiso Gomez (2003:160), menyatakankan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas: 1) Knowledge, 2) Skills, 3)


(21)

TABEL 1.4

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

No Dari segi Presentase Jumlah

karyawan

1 Knowledge

Wawasan yang diperoleh baik secara formal maupun informal

15% 10

2 Skills

Keterampilan yang di dapatkan dari pembelajaran secara continue

sehingga keterampilan orang tersebut bertambah.

45% 29

3 Abilities

Kecakapan yang dimiliki oleh seseorang yang didapat dari pelatihan dan pengalaman

25% 16

4 Attitude

Perbuatan yang disadari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat

10% 7

5 Behavior

Tingkah laku seseorang yang menjadi kebiasaan orang tersebut.

5% 4

Jumlah 100% 64

Sumber : berdasarkan hasil wawancara kepada 64 karyawan di home industry berbeda yang berada di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung (2013).

Dapat terlihat pada data di atas bahwa skill memiliki tingkat presentase yang tinggi di bandingkan dengan faktor yang lain karena banyak dari pegawai yang sudah memiliki keterampilan yang cukup tetapi pengalaman yang dimiliki kurang memadai karena pegawai memiliki keterampilan secara otodidak sehingga keterampilan yang dimiliki kurang dan tanpa terkuasai dengan baik. Abilities menjadi hal yang mempengaruhi karyawan dalam tingkat produktivitas kerja


(22)

karena pengalaman juga sebagai penunjang skill sehingga produktivitas bisa meningkat jika keterampilan yang dimiliki dengan pengalaman yang lama akan mempercepat tingkat produksi sehingga produktivitas pun meningkat dan di tunjang dengan Attitude dan Behavior yang baik.

Abilities menjadi faktor yang berpengaruh dalam produktivitas SDM

perusahaan karena menyangkut perihal kecakapan seseorang yang di dapat berdasarkan pengalaman yang rendah maka tingkat produktivitasnya akan menurun menunjang Abilities di perlukan pengalaman kerja yang cukup lama untuk meningkatkan produktivitas, hal yang senada diungkapkan oleh Martono (Amron dan Imran Taufik 2005: 9) yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka diperlukan pengembangan kualitas melalui proses pendidikan dan latihan yang diperoleh dari pengalaman kerja. Perusahaan membutuhkan SDM yang punya pengalaman lama untuk meningkatkan produktivitas mencermati fenomena tersebut untuk menigkatkan produktivitas kerja harus mempunyai SDM yang memiliki pengalaman kerja lama sehingga produksi terus meningkat. Berdasarkan uraian diatas penulis akan mengkaji lebih lanjut tentang permasalahan tersebut dengan mengadakan penelitian yang

berjudul: PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN HOME INDUSTRY

MAJALAYA ( Survei Pada Karyawan Home Industry Kerudung di Kecamatan Majalaya).


(23)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas produktivitas menurun karena pencapaian target tidak tercapai menurut Manullang (2008:15) Pengalaman kerja proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu perkerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam tugas pelaksanaan. Pengalaman kerja dalam bidangnya secara terus menerus menjadikan seorang terampil dan terlatih, hal tersebut berhubungan dengan kemampuan tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman (lama) kerja untuk melakukan improvisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas. Maka dari itu dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

Tidak sesuainya target kerja dan hasil yang disebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja maka perusahan diduga akibat keterampilan dan pengetahuan yang kurang karena pengalaman kerja yang belum cukup sehingga produktivitas kerja karyawan pun ikut menurun maka perusahaan diduga perlu meningkatkan pengalaman kerja sehingga produktivitas kerja akan meningkat.

1.3Rumusan Masalah

Dari identifikasi diatas dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat pengalaman kerja karyawan home industry

di daerah Kecamatan Majalaya.

2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas kerja di home industry Kecamatan Majalaya.


(24)

3. Seberapa besar pengaruh pengalaman kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan home industry di Kecamatan Majalaya

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk memperoleh hasil temuan mengenai :

1. Tingkat Pengalaman kerja karyawan home industry kerudung di Kecamatan Majalaya

2. Tingkat Produktivitas kerja home industry kerudung di Kecamatan Majalaya.

3.Besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan home industry kerudung di Kecamatan Majalaya.

1.5Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, maupun bagi para pembaca atu pihak-pihak lain yang berkepentingan.

1. Manfaat akademis

Penelitian ini erat kaitannya dengan mata kuliah kewirausahaan dan bisnis skala kecil menengah sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang berkepentingan dapat memahaminya.


(25)

Penelitian ini memfokuskan pada industri rumah tangga yang berada di daerah industri sebagai objek penelitian, sehingga diharapkan para pemimpin daerah dan lainnya yang berkepentingan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.


(26)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan karyawan dengan produktivitas kerja karyawan UKM industri rumah tangga di desa Sukamaju kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung. Adapun yang menjadi variabel yaitu pengalaman kerja variabel terikat atau independent variabel (X). Dan produktivitas kerja sebagai dependent

variabel (Y) atau sebgai variabel bebas.

Yang menjadi objek penelitian ini adalah tanggapan karyawan UKM industri rumah tangga bidang kerajinan kerudung di daerah Majalaya Kabupaten Bandung terhadap pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan produksi guna mencapai tujuan perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut dibutuhkan produktivitas yang tinggi. Alasan pemilihan objek karena penulis melihat UKM di adanya masalah pada industri rumah tangga di daerah Majalaya masalah yang terjadi dari modal sampai dengan permasalahan SDM, kebanyakan masalah yang dialami oleh UKM di daerah Majalaya adalah minimnya pengalaman, pendidikan dan pelatihan yang dimiliki oleh karyawan.

Penelitian yang dilakukan adalah cross sectional method karena penelitian dilakukan kurang dari satu tahun, (2008:45) “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang” dalam penelitian ini kurun waktu penelitian dimulai dari tahun 2010 sampai sekarang. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh


(27)

pengalaman terhadap produktivitas kerja pada indutri rumah tangga di desa Sukamaju Kecamatan Majalaya, khususnya pada karyawan usaha di daerah Majalaya.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian seorang peneliti harus menentukan penentuan metode yang akan digunakan dalam penelitiannya. Hal ini perlu dilakukan karena merupakan cara yang akan mementukan keberhasilan pencapaian tujuan. Dalam peneliian ini menggunakan metode deskriftif dan verifikatif menurut Sugiyono (2010:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Menurut Mohammad Nasir (2003:54) mengemukakan bahwa:

Metode deskriftif adalah metode dalam meneliti sutatus, sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Yujuan dari penelitian ini adalah mmbuat deskripsi, gambaran atau lukisan, secara sistematis, factual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Melalui penelitian deskriptif maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagaimana pengalaman berpengaruh pada produktivitas kerja pada industri pengrajin kerudung di desa Sukamaju kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung.

Menurut Syharsimi Arikunto (2009:8) penelitain verifikatif “Pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dalam hal ini peneelitian verifikatif brtujuan


(28)

untuk mengetahui pengalaman, pendidikan dan pelatihan terhadap produktivitas kerja.

Selain itu menurut Sugiyono (2010:1) bahwa: Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Explanotory

survey yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal

antara variabel melalui pengujian hipotesis. Metode ini disebut juga dengan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory survey. Selain itu metode

explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi

besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah dari sampel yang diambil dari populasi.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2010:58) “Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.”

Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2010:58) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Sedangkan menurut Kidder dalam Sugiyono (2010:59) menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan.”

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas (X)


(29)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini pengalaman, pendidikan dan pelatihan

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas kerja.

Data yang diperoleh dari jawaban responden disusun dengan menggunakan metode Skala Likert.

Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut :

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No

item Variabel (X1)

Pengalaman Kerja Pengalaman kerja proses pembentukan pengetahuan atau keterampilan tentang metode suatu perkerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam tugas pelaksanaan (Manullang, 2008:15)

1. Lama waktu/masa kerja

1. Lamanya berkerja di perusahaan

Interval 1

2. Tingkat

memahami tugas tugas

Interval 2

3. Tingkat pelaksanaan perkerjaan.

Interval 3

1. Pengetahuan 1. Tingkat memperoleh pengetahuan

Interval 4

2. Tingkat informasi yang diketahui

5

3. Tingkat pemahaman prosedur dalam perusahaan


(30)

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No item 4. Tingkat kemampuan untuk memahami informasi

Interval 7

1. Keterampilan 1. Tingkat

kemampuan fisik yang dimiliki

Interval 8

2. Tingkat

pencapaian tugas

Interval 9 3. Tingkat

menjalankan tugas

Interval 10

2. Penguasaan terhadap perkerjaan dan peralatan 1. Tingkat pengguasaan dalam pelaksanaan aspek teknik

Interval 11

2. Tingkat penguasaan teknik perkerjaan.

Interval 12

3. Tingkat

kesesuaian hasil

dan target

direncanakan

Interval 13

Variabel (Y) Produktivitas kerja Produktivitas merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatannya dan mewujudkan segenap potensi yang apa adanya. Menggunakan kemampuan atau mewujudkan segenap potensi gunamewujudkan kreativitas. (Sedarmayanti, 2009:82)

1. Dapat belajar dengan cepat

1. Tingkat kemampuan belajar karyawan

Interval 14

2. Tingkat memahami pembelajaran

15

2. Kompeten secara professional dan teknis 1. Tingkat profesionalisme karyawan dalam menetapkan prioritas pekerja

Interval 16

2. Tingkat kemampuan karyawan menyelesaikan perkerjaan secara teknis


(31)

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No Item 3. Tingkat memperdalam pengetahuan dalam bidangnya

Interval 18

4. Tingkat tanggung jawab dalam perkerjaan

Interval 19

3. Kreatif dan inovatif 1. Tingkat untuk mengembangkan kreasi

Interval 20 2. Pengembangan

ide baru

Interval 21 3. Tingkat

kemampuan untuk menciptakan produk baru

Interval 22

4. Tingkat

kemampuan untuk mengubah produk yang ada menjadi lebih baik

Interval 23

4. Memahami perkerjaan

1. Tingkat pemahaman perkerjaan

Interval 24

2. Tingkat perkerjaan

Interval 25 5. Belajar dengan

”cerdik” 1. Tingkat karyawan menggunakan logika

Interval 26

2. Tingkat karyawan mengorganisasik an perkerjaan

Interval 27

3. Tingkat

mempertahankan kinerja

rancangan.

Interval 28

4. Tingkat karyawan mempertahankan mutu produk


(32)

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala No Item 5. Tingkat karyawan mempertahankan kehandalan

Interval 30

6. Tingkat pemeliharaan keamanan

Interval 31

6. Selalu mencari perbaikan

1. Tingkat Upaya karyawan dalam mencari

perbaikan cara berkerja

Interval 32

2. Tingkat pengetahuan karyawan kapan harus berhenti menyempurnaka n

Interval 33

7. Dianggap berharga oleh pengawas

1. Tingkat rajinnya karyawan

berkerja.

Interval 34

2. Tingkat kejujuran karyawan

Interval 35 8. Memiliki catatan

prestasi yang berhasil

1. Tingkat

pencapaian target

Interval 36 2. Tingkat disiplin

dalam berkerja

Interval 37 9. Selalu

meningkatkan diri

1. Tingkat upaya karyawana dalam meningkatkan kemampuan berkerja

Interval 38

3.2.3 Jenis dan Sumber Data 3.2.3.1 Jenis data

Jenis data yang diambil adalah data primer. Menurut Husein Umar (2008:47) berpendapat bahwa: “Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama


(33)

baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara atau suatu pengisian hasil kuesioner.”

Sedangkan jenis data sekunder menurut Sugiyono (2010:402) data yang yang sumber yang tidak langsung, misalnya lewat orang atau lewat dokumen memberikan data kepada pengumpul data, misaalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Sumber data yang dipakai dalam peneliti ini adalah data primer dan sekunder, data primer diambil langsung dari responden yaitu UKM industri rumah tangga di daerah Majalaya menggunakan data dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner dengan manager atau pemilik peusahaan dan karyawan. Sedangkan data sekunder didapat melalui berbagai sumber literatur artikel, serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan, untuk lebih jelasnya data dan sumber yang dilakukan dalam penelitian ini maka peneliti mengumpulkan data dan menyajikan dalam tabel berikut ini.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sumber Data

1 Data jumlah industry rumah tangga di daerah Majalaya

Sekunder Kantor Kecamatan Majalaya 2 Data bidang kerja, pengalaman

kerja dan hasi produksi

Primer Karyawan industri rumah tangga di daerah

Majalaya

3 Faktor pengaruh produktivitas Primer Karyawan industri rumah tangga di daerah

Majalaya


(34)

3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2010:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:130) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian’.

Berdasarkan pengertian di atas maka populasi yang peneliti ambil adalah 64 karyawan bagian produksi kerudung industri rumah tangga di daerah Majalaya Kabupaten Bandung sebaran populasi dapat dilihat di bawah ini:

TABEL 3.3

JUMLAH KARYAWAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DAERAH MAJALAYA

No Nama Pengusaha Tempat Karyawan

1 Hj. Leni Desa Sukamaju 17

2 Euis Desa Sukamaju 12

3 Dadang Desa Sukamaju 8

4 Agus Desa Padamulya 5

5 Wahyu Desa Wangisagara 6

6 Ade Desa Wangisagara 9

7 Yayat Desa Neglasari 7

Jumlah 64

3.2.4.2 Sampel

Sampel adalah suatu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representative atau tidak. Menurut Sugiyono (2010:116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2009:131)” sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representative, maka


(35)

setiap subjek dalam populasi diupayakan memiliki peluang sama untuk menjadi sampel.

Sedangkan jumlah sampel yang harus di ambil “Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya besar dapat di ambil 10%-15% atau 20%-25%”(Suharsimi Arikunto, 2009:62).. Sugiyono (2010:122) menyatakan Sampling Jenuh adalah penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini jumlah karyawan industry rumah tangga berjumlah 75 orang sehingga sampel yang digunakan adalah sampel jenuh.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:401) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.

Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat menggunakan

sumber primer, dan sumber sekunder. Menurut Sugiyono (2010:402) “Sumber

Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Menurut Sugiyono (2010:402) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya”.


(36)

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Data yang telah terkumpul digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah:

1. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara ditujukan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan yang bersangkutan yaitu manajer dan karyawan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai :

1.Sejarah singkat Perusahaan 2. Struktur Organisasi

3. Jumlah karyawan dll. 2. Kuisioner

Menurut Sugiono (2010:199) ”kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

3. Studi literatur.

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti, terdiri dari studi literatur mengenai stress kerja dan kinerja karyawan. Studi literatur tersebut didapat dari berbagai sumber, yaitu:

a. Perpustakaan UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), UNPAR (Universitas Parahyangan) dan UNPAD (Universitas Padjajaran)


(37)

c. Jurnal kewirausahaan

3.2.6 Pengujian Validitas dan Realibilitas 3.2.6.1Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009:455) “Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.”

Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan dari suatu instrumen. Dalam rangka melakukan pengujian terhadap item-item yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari kondisi yang diharapkan, maka perlu diuji validitas dengan cara mengkolerasikan setiap skor item dengan total setiap skor item dari setiap variabel yang diuji validitasnya, Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menjamin bahwa terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan bahwa:

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati memiliki validitas yang rendah.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product


(38)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung≥ rtabel).

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel).

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product for Service Solution) 16.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:

 

  )} ( ( }{ ) ( ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy

X

Y

2 X

2 Y


(39)

TABEL 3.4

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI UNTUK VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf kesalahan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus statistik t sebagai berikut :

2 1

2

r n r t

 

 (Sugiyono 2009:178)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α = 0,05.

2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid. 3. Jika thitung ≤


(40)

4. Berdasarkan jumlah angket yang diuji sebanyak 30 kasus dengan tingkat kesalahan 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka didapat nilai rtabel sebesar 0,374.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel pengalaman kerja (X) dan produktivitas karyawan (Y) berdasarkan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16, menunjukan bahwa item-item pertanyaan pada kuisioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL PENGALAMAN KERJA (X)

NO PERNYATAAN r hitung r tabel KET

Lama Waktu/Masa Berkerja

1 Saya sudah lama berkerja di perusahaan ini 0,405 0,374 Valid

2 Paham dengan tugas yang diberikan oleh pimpinan 0,427 0,374 Valid

3 Melaksanakan perkerjaan dengan baik 0,382 0,374 Valid

Pengetahuan

4. Memahami prinsip-prinsip menjahit. 0,763 0,374 Valid

5. Mengetahui dan memahami cara-cara menjahit

dengan baik 0,821 0,374 Valid

6. Mengerjakan perkerja sesuai prosedur 0,577 0,374 Valid

7. Memahami informasi yang diberikan pemimpin 0,822 0,374 Valid Keterampilan

8. Anda bisa membetulkan mesin yang rusak dengan

baik. 0,595 0,374 Valid

9. Rapi dalam menyelesaikan perkerjaan 0,769 0,374 Valid

10. Cepat dalam menyelesaikan perkerjaan. 0,636 0,374 Valid Penguasaan terhadap perkerjaan dan peralatan.

11. Saya bisa menjalankan mesin atau peralatan dengan

sangat baik. 0,789 0,374 Valid

12. Saya bisa mengendalikan mesin dengan baik 0,827 0,374 Valid 13. Anda bisa menggunakan mesin dengan cepat dan

rapi. 0,834 0,374 Valid


(41)

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrument pengalaman kerja dapat diketahui bahwa nilai tertinggi Indikator penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan dengan item pertanyaan anda bisa menggunakan mesin dengan cepat dan rapi yang bernilai 0,834 memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan indikator lainnya. Sedangkan indiktor pengalaman kerja yang mendapatkan skor terendah adalah lama waktu/masa bekerja dengan item pertanyaan saya sudah lama bekerja di perusahaan dengan nilai 0,405 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak tinggi..

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL PRODUKTIVITAS KERJA (Y)

NO PERNYATAAN r hitung r tabel KET

DAPAT BELAJAR DENGAN CEPAT

1 Saya mampu belajar dengan baik

0,484 0,374 Valid

2 Saya memahami pelajaran dengan baik 0,716 0,374 Valid

KOMPETEN SECARA PROFESIONAL DAN TEKNIS

Saya dapat menentukan urutan prioritas perkerjaan,

walaupun mengerjakan tugas yang banyak. 0,707 0,374 Valid

Saya dapat saya mampu nenyelesaikan perkerjaan sesuai

teknis 0,684 0,374 Valid

Saya selalubertanggung jawab dalam mengerjakan

perkerjaan. 0,523 0,374 Valid

KREATIF DAN INOVATIF

Saya dapat mengembangkan kreasi 0,448 0,374 Valid

Saya bisa mengembangkan ide baru 0,410 0,374 Valid

Saya mampu membuat produk/model baru 0,588 0,374 Valid

Saya bisa mengubah produk lama menjadi lebih baik 0,539 0,374 MEMAHAMI PERKERJAAN

Saya bisa memahami perkerjaan dengan cepat 0,702 0,374 Valid

Saya menyesuaikan diri dengan perkerjaan 0,770 0,374 Valid

BELAJAR DENGAN “CERDIK”

Saya mampu menggunakan logika dengan baik 0,456 0,374 Valid

Saya mampu mengorganisasikan perkerjaan 0,597 0,374 Valid

Saya mampu mempertahankan kinerja rancangan 0,458 0,374 Valid

Mampu mempertahankan mutu produk dengan baik 0,707 0,374 Valid

Saya bisa mempertahankan kehandalan 0,525 0,374 Valid


(42)

NO PERNYATAAN r hitung r tabel KET SELALU MENCARI PERBAIKAN

Apabila hasil perkerjaan salah saya dengan segera

memperbaikinya 0,387 0,374 Valid

Saya tahu kapan kesempurnaan perbaikan dihentikan 0,702 0,374 Valid

DIANGGAP BERHARGA OLEH PENGAWAS

Absen dalam berkerja 0,484 0,374 Valid

Saya selalu jujur dalam mengerjakan tugas 0,493 0,374 Valid

MEMILIKI CATATAN PRESTASI YANG BERHASIL

Saya menyelesaikan perkerjaan sesuai terget 0,707 0,374 Valid

Saya mentaati peraturan diperusahaan 0,423 0,374 Valid

SELALU MENINGKATKAN DIRI

Agar hasil perkerjaan dapat diselesaikan tetap waktu dan berkualitas, saya berusaha untuk meningkatkan keterampilan dalam berkerja

0,666 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengelolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 16,0 )

Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrument variabel produktivitas kerja dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada indikator memahami pekerjaan dengan item saya dapat menyesuaikan diri dengan pekerjaan bernilai 0,770. Sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator selalu mencari perbaikan dengan item pernyataan apabila hasil pekerjaan salah saya dengan segera memperbaikinya yang bernilai 0,387, sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya agak sedang.

3.2.6.2 Uji Reliabilitas

Dalam Imam Gozali (2006:41) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus


(43)

Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

 

            

2 2 1 1 11 t b

s

s

r

k k

(Husein Umar, 2008:170) Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

t

s

= Deviasi standar total

2

s

b = Jumlah deviasi standar butir Sedangkan rumus variansnya adalah:

n n X X 2 2 2 ) (    

(Suharsimi Arikunto, 2009:184)

Keterangan: n = Jumlah sampel

 = Nilai varians

X = Nilai skor yang dipilih

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika koefisian internal seluruh item rhitungrtabel dengan tingkat kesalahan

5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 11


(44)

2) Jika koefisian internal seluruh item rhitung < rtabel dengan tingkat kesalahan

5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 30 responden dengan tingkat signifikansi 0,5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28) maka didapat nilai r tabel sebesar 0,374. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai rtabel. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel dilihat dalam Tabel 3.7 berikut.

TABEL 3.7

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No. Variabel r

hitung rtabel KET

1. Pengalaman Kerja 0,921 0,374 Reliabel

3. Produktivitas 0,927 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013 (Menggunakan SPSS 16.0 For Windows) 3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah pengolahan data dilakukan, selanjutnya hasil pengolahan itu dianalisis untuk memahami dan menjelaskan hasil pengolahan secara statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan industri rumah tangga pengrajin kerudung di daerah Majalaya.


(45)

Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

100 n

% 

N

Di mana:

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a.Memberi skor pada setiap item

b.Menjumlahkan skor pada setiap item

c.Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian

4. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data


(46)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data Deskriptif

Data mentah yang telah terkumpul dari hasil kuesioner/survei lapangan harus diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja UKM industri rumah tangga di daerah Majalaya. Pengolahan data yang terkumpul dari hasil kuesioner dapat dikelompokkan ke dalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada pendekatan penelitian.

Persiapan adalah mengumpulkan dan memeriksa kebenaran cara pengisian, melakukan tabulasi hasil kuesioner dan memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem penilaian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai pengalaman kerja (X) Variabel X terfokus pada penelitian terhadap pengalaman kerja

2. Analisis deskriptif tanggapan responden mengenai produktivitas kerja (Y) Variabel Y terfokus pada penelitian terhadap produktivitas kerja.


(47)

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorangpun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% - 99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Moch. Ali (1985:184) 3.2.7.1 Rancangan Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif dipergunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji statistik dan menitik beratkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh pengalaman kerja (X) terhadap produktivitas kerja(Y) yaitu menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel.

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausial dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana, karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel independen (X) yaitu pengalaman kerja terhadap variabel dependen (Y) yaitu produktivitas kerja.


(48)

Untuk menentukan pengaruh antara variabel X (pengalaman kerja) dengan variabel Y (produktivitas kerja), dinyatakan dengan rumus regresi linier sederhana.

Sumber :Sugiyono (2009 : 244) Dimana :

Y :Produktivitas kerja.

a : Harga Y bila X=0 ( harga konstan ). b : Angka arah atau koefisien regresi. X : Variabel Pengaruh pengalaman kerja 2. Analisis Korelasi

Analisi korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada antara -1 dan 1. Untuk bentuk/arah hubungan, nilai koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-1 ≤ r ≤ + 1), artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan kuat dan positif).

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif).

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Y = a + bX


(49)

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correlation)

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2010:168) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Berikut merupakan nilai-nilai koefisien korelasi yang dijadikan pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap tingkat hubungan koefisien korelasi :

TABEL 3.9

INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Kekuatan Hubungan

0,800 – 1,000 Sangat Kuat

0,600 – 0,799 Kuat

0,400 – 0,599 Cukup Kuat

0,200 – 0,399 Rendah

0,000 – 0.199 Sangat Rendah

Sumber: Sugiyono (2010:95)

 

  )} ( ( }{ ) ( ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n rxy

X

Y

2 X

2 Y


(50)

3. Koefisien Diterminasi (KD)

Untuk besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah menggunakan teknik analisis koefisien determinasi (kd), dimana penggunaan koefisien korelasi dinyatakan dalam presentase rumus sebagai berikut :

Sumber: Sugiyono (2010:210) Keterangan:

KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.10 berikut:

TABEL 3.10

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)

Sumber: Sugiyono (2010:250)

Besar Koefisien Klasifikasi

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,00 Sangat Kuat KD = r² X 100%


(51)

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interprestasi grafik yaitu data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, maka lakukan langkah-langkah berikut :

1. Entry data atau buka file data yang akan dianalisis

2. Pilih menu berikut ini, Analyze, Descriptives Statistics, Explore misalnya Kolmogorov–Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah: H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

GAMBAR 3.1


(52)

Dari Gambar 3.1 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar disekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut.

1. Tetapkan taraf signifikansi uji α = 0.05

2. Bandingkan α dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal

4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari

populasi yang berdistribusi normal 3.2.7.1 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan di uji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linier.

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut: Ho≤0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara pengalaman

kerja (X) terhadap produktivitas kerja (Y) industri rumah tangga majalaya.

Ha:ρ>0 Artinya terdapat pengaruh yang positif antara pengalaman kerja (X) terhadap produktivitas kerja (Y) industri rumah tangga majalaya khususnya karyawan produksi.


(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresilinier sederhana yang dilaksanakan mengenai pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja karyawan industry rumahtangga di Kecamatan Majalaya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pembahasan penelitian menyatakan bahwa pengalaman kerja karyawan pada industri rumah tangga kerudung di Kecamatan Majalaya berada pada kategori agak rendah. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling tinggi hingga yang terendah. Indikator pengetahuan memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan indikator lainnya. Sedangkan indiktor pengalaman kerja yang mendapatkan skor terendah adalah lama waktu/masa bekerja yang masih kurang (rendah).

2. Berdasarkan pembahasan menyatakan bahwa produktivitas kerja pada industri rumah tangga kerudung di Kecamatan Majalaya sedang. Hal ini dapat dilihat dari indikator paling tinggi hingga yang terendah. Indikator belajar dengan “cerdik” memiliki skor tertinggi. Sedangkan indicator produktivitas kerja yang mendapatkan skor terendah adalah selalu meningkatkan diri.

3. Pengalaman kerja di Industri rumah tangga di Kecamatan Majalaya mempunyai pengaruh yang positif terhadap produktivitas dengan tingkat korelasi yang cukup tinggi atau cukup kuat. Hal ini


(54)

menunjukkan bahwa semakin lama pengalaman kerja maka semakin tinggi produktivitas.

5.2Rekomendasi

Berdasarkanhasilpenelitian, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pengalaman kerja yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan, yaitu:

Pengalaman merupakan modal yang besar artinya dalam menjalankan roda organisasi agar dapat lebih berhasil guna dan berdaya guna.

1. Pengalaman merupakan modal yang besar artinya dalam menjalankan roda organisasi agar dapat lebih berhasil guna dan berdaya sehingga Perusahaan harus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan dengan menambah jam kerja dan merekrut pegawai dengan syarat berpengalaman..

2. Produktivitas merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatannya dan mewujudkan segenap potensi yang ada. Berdasarkan tanggapan responden indikator selalu meningkatkan diri dalam tingkat rendah, hal ini tidak dapat dibiarkan oleh perusahaan karena karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam suatu perusahaan maka jika meningkatkan diri karyawan rendah itu akan berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya akibatnya tujuan perusahaan tidak tercapai. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa meningkatkan kemampuan karyawan, misalnya dengan mengadakan pelatihan, seminar, memberikan motivasi sehingga karyawan akan lebih yakin dengan


(55)

kemampuannya terutama meningkatkan diri dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Produktivitas merupakan tugas yang dibebankan kepada karyawan dimanakaryawan harus melakukannya sesuai dengan peraturan perusahaan. Pemimpin perlu mengetahui hasil kerja yang sudah dilakukan oleh karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui produkvitas karyawan yang sudah dicapai.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian mengenai pengalaman kerja dan produktivitas karyawan tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djaunzak. (1994). Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Balai Pustaka.

Alma Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Angeles, Montoro-Sa´nchez and Domingo Ribeiro Soriano. (2011). Human

resource management and corporate entrepreneurship.

JurnalBisnisdanManajemen.Vol. 32

Amrondan Imran Taufik.(2005). “AnalisisFaktor-Faktor Yang BerpengaruhTerhadapProduktivitasTenagaKerjaPada Outlet

Telekomunikasi Seluler Kota Makasar”.JurnalManajemen.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

Asri, Marwan. (1986). Pengelolahan Karyawan. Yogyakarta: BPFE Basrowi. (2011). Kewirausahaan. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Dian Indri Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap

Hubungan Partisipasi dengan Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset

Akuntansi Keuangan.

. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.

Eka Handriani, (2009), AnalisisFaktor-Faktor yang Mempengaruhi StrategiUsaha

Kecil dan Menengah Di Kabupaten Semarang, Jurnal Bisnis dan

Manajemen. Vol. 10. N0

Fitri Aidili. (2008). Peran Manajer Dalam Meningkatkan Produktivitas dan

Prestasi Kerja Dalam Era Globalisasi. JurnalManajemen. 25 nomor 274.

Friyantiningsih.(2003). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produktivitas

Produksi Pada PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Cipadung.

Skripsi Sarjana Pendidikan FPIPS UPI Bandung.Tidak Diterbitkan. Flippo, E. B (1987). Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.


(57)

Foster. Bill. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM

Gary Dessler. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Gomez, Faustino Cardoso.(2003). ManejemenSumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Handoko. T. Hani.(2008). Manajemen Peronalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ivan, Svetlik.(2007). Connecting human resources management and knowledge

management. JurnalManajemen. Vol. 28

Jauhari Heri. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia Justine T Sirait. (2007). Human Resource Prosedur Management. New York: Mc

Graw - Hill, Tenth Edition.

Klinger, Kristin.(2010). Knowledge Management Strategies for Business

Develoment, Amerika, IGI Global.

Komarudin. (1982). Metode Penulisan Skripsi Dan Tesis. Bandung.: Angkasa . (1986). Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu. Jakarta: Rajawali. Lalompoh, C. T (1996). Dimensi kepemimpinan Penerima Kalpataru dalam

Pembelajaran Masyarakat. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak

diterbitkan.


(58)

Marina Dabic dkk.(2011). Human resource management in entrepreneurial

firms: a literature review. JurnalManajemen. Vol. 32

Mas’ud Machfudz. (2005). Kewirausahaan: Metode, manajemen dan Implementasi. Yogyakarta. BPFE

Mathis, Robert L dan Jhon H. Jackson. (2004). Human Resource Management. Thompson Sout Western

Mejia, Luis R. Gomez, dkk. (2004). Managing Human Resources. New Jersey : Pearson Prentice Hall, Fourth Edition.

Moekijat. Maulid. (1993). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mohammad Nasir. (2003). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia,

Nitisusastro Mulyadi. (2009). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Papu, Johanes (2002), AnalisisJabatandalam Proses RekrutmendanSeleksi. Portalhr, Jakarta, 13 Maret 2002.

Ravianto. (2009). Produktivitas dan Seni Usaha. Jakarta: Binaman Teknika Aksara.

Riyanto J. (1986). Produktivitas dan Tenaga Kerja. Jakarta: SIUP

Sedarmayanti. (2005). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Sinungan Muchdarsyah.(2009). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara


(59)

Ssekajugo, Derick. (2013). Nationality, Years of Work Experience and Material

Productivity of Employees in Selected Multinational Companies (MNCs) in Central Uganda. Vol. 3 No.

Sudjana Nana. (2010). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2007) . Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta . (2009). Metode Penalitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistiyani, Ambar Teguh., Rosidah. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 2). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryana. (2008). Kewirausahaan pedoman praktis: kiat belajar menuju sukses. Jakarta: Salaemba Empat.

Sutrisno Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Prenada Media Group.

Syukur. (2001). Metode Penelitian dan Penyajian Data Pendidikan, Semarang: MedyaWiyata.

Tjutju Yuningsih, & Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Website:


(60)

http://www.bps.go.id/

http://www.emerald.com

Skripsi :

SatrioAdiSetiawan. (2010). Pengaruh umur, pendidikn, pendapatan, pengalaman

kerja dan jenis kelamin terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja

terdidik di kota Malang.

FitriZakiyah. (2008). Pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai di kantor PT Pegadaian cabang Cibinong.

Sri Asih. (2008). Pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman latihan dan masa

berkerja terhadap produktivitas kerja staff tata usaha di lingkungan

universitas negeri Malang/Sri Asih.

YoriAkmal. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai Di Kota Bukit Tinggi.Skripsi


(1)

kemampuannya terutama meningkatkan diri dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

3. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap produktivitas karyawan. Produktivitas merupakan tugas yang dibebankan kepada karyawan dimanakaryawan harus melakukannya sesuai dengan peraturan perusahaan. Pemimpin perlu mengetahui hasil kerja yang sudah dilakukan oleh karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui produkvitas karyawan yang sudah dicapai.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian mengenai pengalaman kerja dan produktivitas karyawan tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Djaunzak. (1994). Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Balai Pustaka.

Alma Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta

Angeles, Montoro-Sa´nchez and Domingo Ribeiro Soriano. (2011). Human

resource management and corporate entrepreneurship.

JurnalBisnisdanManajemen.Vol. 32

Amrondan Imran Taufik.(2005). “AnalisisFaktor-Faktor Yang

BerpengaruhTerhadapProduktivitasTenagaKerjaPada Outlet Telekomunikasi Seluler Kota Makasar”.JurnalManajemen.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

Asri, Marwan. (1986). Pengelolahan Karyawan. Yogyakarta: BPFE Basrowi. (2011). Kewirausahaan. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Dian Indri Purnamasari. (2005). Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap

Hubungan Partisipasi dengan Efektivitas Sistem Informasi. Jurnal Riset

Akuntansi Keuangan.

. (2008). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Bisnis.

Eka Handriani, (2009), AnalisisFaktor-Faktor yang Mempengaruhi StrategiUsaha

Kecil dan Menengah Di Kabupaten Semarang, Jurnal Bisnis dan

Manajemen. Vol. 10. N0

Fitri Aidili. (2008). Peran Manajer Dalam Meningkatkan Produktivitas dan

Prestasi Kerja Dalam Era Globalisasi. JurnalManajemen. 25 nomor 274.

Friyantiningsih.(2003). Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Produktivitas

Produksi Pada PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Cipadung.

Skripsi Sarjana Pendidikan FPIPS UPI Bandung.Tidak Diterbitkan.


(3)

Foster. Bill. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM

Gary Dessler. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Macanan Jaya Cemerlang

Gomez, Faustino Cardoso.(2003). ManejemenSumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Handoko. T. Hani.(2008). Manajemen Peronalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Ivan, Svetlik.(2007). Connecting human resources management and knowledge

management. JurnalManajemen. Vol. 28

Jauhari Heri. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia Justine T Sirait. (2007). Human Resource Prosedur Management. New York: Mc

Graw - Hill, Tenth Edition.

Klinger, Kristin.(2010). Knowledge Management Strategies for Business

Develoment, Amerika, IGI Global.

Komarudin. (1982). Metode Penulisan Skripsi Dan Tesis. Bandung.: Angkasa . (1986). Manajemen Pengawasan Kualitas Terpadu. Jakarta: Rajawali.

Lalompoh, C. T (1996). Dimensi kepemimpinan Penerima Kalpataru dalam

Pembelajaran Masyarakat. Disertasi Doktor pada FPS IKIP Bandung: tidak

diterbitkan.


(4)

Marina Dabic dkk.(2011). Human resource management in entrepreneurial

firms: a literature review. JurnalManajemen. Vol. 32

Mas’ud Machfudz. (2005). Kewirausahaan: Metode, manajemen dan

Implementasi. Yogyakarta. BPFE

Mathis, Robert L dan Jhon H. Jackson. (2004). Human Resource Management. Thompson Sout Western

Mejia, Luis R. Gomez, dkk. (2004). Managing Human Resources. New Jersey : Pearson Prentice Hall, Fourth Edition.

Moekijat. Maulid. (1993). Penerapan Produktivitas dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Mohammad Nasir. (2003). MetodePenelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia,

Nitisusastro Mulyadi. (2009). Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Papu, Johanes (2002), AnalisisJabatandalam Proses RekrutmendanSeleksi. Portalhr, Jakarta, 13 Maret 2002.

Ravianto. (2009). Produktivitas dan Seni Usaha. Jakarta: Binaman Teknika Aksara.

Riyanto J. (1986). Produktivitas dan Tenaga Kerja. Jakarta: SIUP

Sedarmayanti. (2005). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Sinungan Muchdarsyah.(2009). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara


(5)

Ssekajugo, Derick. (2013). Nationality, Years of Work Experience and Material

Productivity of Employees in Selected Multinational Companies (MNCs) in Central Uganda. Vol. 3 No.

Sudjana Nana. (2010). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2007) . Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta . (2009). Metode Penalitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistiyani, Ambar Teguh., Rosidah. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi 2). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryana. (2008). Kewirausahaan pedoman praktis: kiat belajar menuju sukses. Jakarta: Salaemba Empat.

Sutrisno Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Prenada Media Group.

Syukur. (2001). Metode Penelitian dan Penyajian Data Pendidikan, Semarang: MedyaWiyata.

Tjutju Yuningsih, & Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Website:


(6)

http://www.bps.go.id/

http://www.emerald.com

Skripsi :

SatrioAdiSetiawan. (2010). Pengaruh umur, pendidikn, pendapatan, pengalaman

kerja dan jenis kelamin terhadap lama mencari kerja bagi tenaga kerja terdidik di kota Malang.

FitriZakiyah. (2008). Pengaruh motivasi dan pengalaman kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai di kantor PT Pegadaian cabang Cibinong.

Sri Asih. (2008). Pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman latihan dan masa

berkerja terhadap produktivitas kerja staff tata usaha di lingkungan universitas negeri Malang/Sri Asih.

YoriAkmal. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Tenaga Kerja Industri Kecil Kerupuk Sanjai Di Kota Bukit Tinggi.Skripsi


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Casa Woodworking Industry Medan

2 31 153

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 13

PENDAHULUAN Pengaruh Kompensasi, Motivasi Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Sugeng Mulya.

0 5 7

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

1 6 14

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, DISIPLIN KERJA DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. KHARISMA SUKOHARJO.

0 1 6

PENGARUH UPAH PELATIHAN KERJA DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TIGA SERANGKAI SURAKARTA.

1 1 6

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. BATIK KERIS SUKOHARJO.

0 0 5

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Tunjangan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Pada PG. Tasikmadu Karyanganyar.

0 0 4

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

0 4 43

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN GAJI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. DAN Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Gaji Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Dan Liris(Bagian Divisi Garment Konveksi IV)Di Sukoharjo.

0 3 14