PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB UPI

DisusunOleh:

Choiratul Ummah 1105322

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)

Oleh Choiratul Ummah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Choiratul Ummah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing,

Dr.Moch.Dudih Sugiharto, M.Si NIP. 19561128 198303 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia,

Dr.Hj.Neti Budiwati, M.Si NIP. 19630221 198703 2 001


(4)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung)” di bawah bimbingan Dr. Moch. Dudih Sugiharto,M.Si.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung, dan dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu pendidikan dan Latihan (X1), pengalaman kerja (X2), dan motivasi (X3), terhadap variabel terikat (Y) yaitu produktivitas tenaga kerja Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatori. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, sampelnya sebanyak 202 tenaga kerja dari populasi sebanyak 412 tenaga kerja Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan analisis data dengan menggunakan Statistik parametrik dan uji persamaan regresi berganda dengan program Eviews6. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pendidikan dan pelatihan di Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung dinyatakan cukup, tenaga kerjanya rata – rata memiliki pengalaman 4-5 tahun dan mempunyai motivasi tinggi dan tingkat produktivitasnya berada pada tingkat produktivitas tinggi. Sedangkan dari pengujian hipotesis secara parsial dan simultan diperoleh hasil adanya pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan latihan, pengalaman kerja dan motivasi terhadap produktivitas tenaga kerja pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

Kata Kunci: Pendidikan dan Latihan, Pengalaman Kerja, Motivasi, Produktivitas Tenaga Kerja


(5)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Survey at Home Industry Convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung)” if was led by Dr. Moch. Dudih. Sugiharto,M.Si.

This research was backrounded by reduction of labour productivity at home industry convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung, and it means to know the factor that influences the labor productivity at labour at ready-made-cloties home (X) is educaton and training (X1), working experiences (X2), and motivation (X3), toward bound variable (Y) is home industry convection in Desa Soreang kabupaten Bandung. The method that used in this research is explanatory survey method. The interpretation sample technique in this research by using proportionate stratified random sampling technique. The samples are about 202 labours from population are about 412 labour of home industry convenction in Desa Soreang Kabupaten Bandung. And collecting data technique used quistionnare and data analysis by using parametric statistic and the double equation of regresing test with Eviews6 program. From the result of this research the concluation that education and training at home industry convection in Desa Soreang Kabupaten Bandung, was median it’s labours average had experienceabout 4-5 years and had high motivation and productivitas level high productivitas, white from hipotesis test parcialy and stimultasn got the result that there were influences between education toward labours productivity, training and experiences toward labors productivity at home industry convection Desa Soreang Kabupaten Bandung.

Keyword : education and training, working experience, motivation, labours productivity


(6)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...1 DAFTAR GAMBAR... Error! Bookmark not defined. DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS Error! Bookmark

not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Industri Kecil ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Pendidikan Dan Pelatihan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Pengalaman Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Error! Bookmark not

defined.

2.1.8 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark

not defined.

2.1.9 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not

defined.


(7)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2Sampel Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Multikolinearitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Heteroskedastisitas... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara parsial (uji t)Error! Bookmark not

defined.

3.9.2 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara simultan (uji F) Error! Bookmark not

defined.

3.9.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Gambaran Umum Respoden Berdasarkan Variabel Yang DitelitiError! Bookmark not

defined.

4.1.5 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7Analisi Data... Error! Bookmark not defined.


(8)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bookmark not defined.

4.2.2 Pengaruh Pengalaman Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not

defined.

4.2.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Error! Bookmark not

defined.

4.3 Implikasi Pendidikan... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

Daftar pustaka... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu perekonomian bisnis kecil mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan kekuatan perekonomian negara dengan penciptaan lapangan kerja baru.Kunci utama meningkatkan kekuatan ekonomi suatu negara adalah dengan meningkatkan usaha bisnis kecil, bagaimana agar bisnis kecil ini dapet berjalan sehat dan dapat bertahan seiring dengan perkembangan ekonomi suatu negara.

Perkembangan di suatu negara berkembang peran bisnis kecil sangat populer, karena dengan membuka bisnis kecil orang mendapat kebebasan dalam mengurus dan memulai usaha guna mendapat keunutungan sendiri dari usaha yang dijalankan.Pada dasarnya bisnis besar itu dimulai dari bisnis kecil yang semakin lama semakin besar dengan modal serta jumlah karyawan yang semakin banyak.Jumlah unit bisnis yang ada di masyarakat sedikit yang tergolong pada bisnis besar, selebihnya didominasi oleh bisnis yang tergolong pada bisnis kecil.

Bisnis kecil atau industri kecil yaitu suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri, sehingga hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

Perkembangan usaha dewasa ini mengalami peningkatan yang semakin pesat yang kemudian berdampak kepada semakin besarnya persaingan di dunia usaha tersebut.Para pengusaha semakin berlomba-lomba untuk memperbesar keuntungannya, hal tersebut secara tidak langsung dapat


(10)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggeser posisi pengusaha-pengusaha kecil.Oleh karena itu pengusaha kecil dituntut untuk bisa dan siap memasuki era persaingan yang kian ketat untuk mempertahankan kelangsungan usahanya dengan memanfaatkan sebaik-baiknya sumberdaya yang ada baik sumberdaya alam atau sumberdaya manusia.

Usaha kecil juga berkontribusi dalam perekonomian negara, dapat dilihat bahwa dari tahun sebelumnya terdapat peningkatan kontibusi usaha kecilterhadap PDB dari tahun 2013, 33,81% meningkat ditahun berikutnya menjadi 34,73. Ini berarti makin banyaknya usaha kecil di Indonesia maka dari itu para pengusaha harus dapat bertahan dan meningkatkan usahanya agar mampu bersaing dengan kompetitor lainnya.

Tabel 1.1

Kontribusi Usaha Kecil terhadap Produk Domestik Bruto

No Skala usaha

Tahun 2013 Tahun 2014 Perkembangan

Nilai Persen

(%)

Nilai Persen

(%)

Nilai Persen

(%)

1. Usaha kecill

dan menengan (UKM)

3.466.393,3 57,12 4.303.571,5 57,94 837.178,2 24,15

a. Usaha Mikro

2.051.878,0 33,81 2.579.388,4 34,73 527.510,4 25,71 b. Usaha

Kecil

597.770,2 9,85 722.012,8 9,72 124.242,6 20,78 c. Usaha

Menengah

816.745,1 13,46 1.002.170,3 13,49 185.425,1 22,70 2. Usaha Besar 2.602.369,5 42,88 3.123.514,6 42,06 521.145,1 20,03

Total 1+2 6.068.762,8 7.427.086,1 1.358.323,3

Sumber: www.depkop.go.id

Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sumberdaya yang melimpah, baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang harus dikembangkan maka masyarakat dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan potensi yang dimiliki daerahnya masing-masing, dan sumberdaya manusia pun dituntut untuk lebih berkualitas mengimbangi perkembangan yang terjadi.


(11)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu dimensi lain yang penting dari perkembangan industri di Indonesia. Menurut data dari yang tersedia di BAPPENAS dan Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa produktivitas tenaga kerja dalam industri menurun 0,5 persen pertahun. Padahal masalah produktivitas tenaga kerja dalam pembangunan jangka panjang, peningkatan dan pengembangan kualitasnya menjadi prioritas utama. Dapat dilihat pada tabel berikut ini bahwa produktivitas tenaga kerja di Indonesia mengalami fluktuasi dan leblih cenderung menurun setiap tahunnya. Terlihat dari tahun 2013 yaitu 73,3% menjadi 50,9% ditahun berikutnya seperti pada tabel 1.2

Tabel 1.2

Produktivitas tenaga kerja menurut subsektor pakaian jadi (2010-2014)

No Subsektor 2010

(%)

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

1. Pakaian jadi 80 58,8 57,1 73,3 50,9

2. Kulit, barang dari kulit dan alas kaki

62,6 66,9 81 90,4 75 3. Kayu, gabus, anyaman dari

bambu

80 64,6 74,3 88,6 77,6 Sumber: www.bps.go.id

Negara Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan jumlah tenaga kerja yang banyak, tetapi dirasakan masih menjadi masalah yang perlu dipecahkan karena daya dukung ekonomi terbatas, tingkat pendidikan dan produktivitas yang rendah, oleh karenanya tantangan yang dihadapi adalah peningkatan, pembinaan dan pendayagunaan tenaga kerja supaya menjadi modal dasar yang produktif dalam pembangunan.

Eksistensi industri telah mengambil peranan penting dalam masalah kesempatan kerja di negara-negara berkembang.Hal ini dikarenakan sektor industri telah terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak.Penyerapan tenaga kerja tersebut memungkinkan pemerintah untuk memberikan perhatian sehingga industri yang banyak berdiri di setiap daerah


(12)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat berjalan dan mampu bersaing dengan industri lainnya.Dengan demikian industri dapat dikembangkan, agar dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu industri di Indonesia yang terletak di kabupaten Bandung adalah industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Hampir lebih dari 50% persen warga soreang bermata pencaharian sebagai pekerja dan sebagai pemilik usaha home industri konveksi Perubahan ekonomi dapat dilihat dari berbagai aspek salah satunya yaitu tingkat kesejahteraan meliputi keuntungan yang diperoleh para pengusaha dan upah yang diterima oleh para pekerja. Perubahan dalam bidang sosial yaitu meliputi betambahnya pendatang baru dalam masyarakat, semakin banyaknya kaum pendatang yang terlibat dalam kegiatan industri konveksi, kemajuan dalam tingkat pendidikan, dan adanya perubahan gaya hidup.

Pengalaman memberikan pelajaran berharga, karena pengalaman itu pula, para pengusaha di sana sering kebanjiran order, termasuk dari kalangan produsen asal Bandung dan luar kota seperti Jakarta dan kota besar lainnya.

Namun permasalahan yangdihadapi para pengusaha konveksi saat ini sungguh sangat ironi bahwasannya Bandung sebagai kawasan industri tekstil terbesar di Indonesia justru Soreang yang merupakan sentra konveksi di Kabupaten Bandung tidak berdaya untuk tampil sebagai sentra yang handal dan memiliki daya saing. Selain itu tidak jarang terjadi penawaran modal yang datang dari pemerintah untuk mengembangkan program/rencana pengembangan dan perbaikan usaha. Selama ini jikapun ada berbagai bantuan dan usaha pemberdayaan dari pemerintah hanya berdasarkan rumusan dari atas bukan berdasarkan apa yang benar-benar dibutuhkan para pelaku usaha pengrajin konveksi (bottom up). Tidak jarang implementasinyapun terjadi distorsi karena dimanfaatkan oknum sebagai sebuah proyek dan hampir semuanya tidak ada kesinergisan antara program yang satu dengan lainnya


(13)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta tidak memikirkan keberlanjutannya, hanya sebatas masa anggaran program

Permasalahan selanjutnya pengrajin konveksi berhadapan dengan pedagang yang menampung hasil produksi mereka. Hampir persis kasusnya dengan produk hasil pertanian dimana yang untung besar adalah pedagang komoditinya/tengkulak sedangkan petani tetap miskin. Sering produk konveksi yang sama dijual pada pedagang yang sama misalnya, harga tahun sekarang lebih rendah dari pada tahun lalu, sedangkan biaya produksi pengrajin meningkat. Ironisnyajustru harga jualnya meningkat dari tahun lalu.Pedagang semakin besar untungnya sedangkan pengrajin makin terjepit. Selanjutnya dalam bidang produksi beberapa tahun belakang produksi pakaian pada konveksi Soreang menurun dari sebelum nya ini diakibatkan pesaing dari luar kota yang sudah banyak membuka konveksi dan memasarkan ke tempat yang sama selanjutnya berkurangnya tenaga ahli yang sudah banyak memilih bekerja menjadi buruh pabrik dibandingkan menjadi penjahit konveksian dikarenakan upah yang lebih tinggi.

Berdasarkan Tabel 1.1 menjelasakan data hasil pengolahan yang diperoleh dari masing-masing konveksi di Soreang, nampak produktivitas berkisar 2880/jam dengan rata-rata produktivitas tenaga kerja 0,08/jam. Dari 10 konveksi yang diteliti, konveksi yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerjanya lebih dari rata-rata sebanyak 4 konveksi atau sebesar 4%, sedangkan konveksi yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerjanya kurang dari rata-rata, sebanyak 6 konveksi atau sebesar 6%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar konveksi memiliki tingkat produktivitas tenaga kerja berada dibawah rata-rata.

Tabel 1.3

Data Produktivitas Tenaga Kerja Konveksi Soreang tahun 2015


(14)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perusahaan (Nilai

Produksi/Tahun) (unit)

(Jumlah Tenaga Kerja)

(Jam Kerja/Tahun)

O N x H (unit)

1 Honest 3.120 7 2880 1,5

2 Sampurna 880 6 2880 0,5

3 Suryadi 600 4 2880 0,5

4 SM 900 5 2880 0,6

5 Pa Mahfudin 960 5 2880 0,6

6 Marta 900 5 2880 0,6

7 Tali Kencana 4.760 10 2880 1,6

8 Abadi 4.200 12 2880 1,2

9 R&R 5.110 9 2880 2,0

10 Na Rahman 940 5 2880 0,6

Jumlah 22.370 68 28800 9,7

Rata – rata produktivitas tenaga kerja 0,9

Sumber: Data pra penelitian (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.3 nampak bahwa lebih banyak konveksi yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerja dibawah standar.Jadi tingkat produktivitas tenaga kerja berdasarkan rata-rata dapat disimpulkan bahwa lebih banyak perusahaan yang mempunyai tingkat produktivitas tenaga kerja kurang dari rata-rata. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa produktivitas tenaga kerja yang dihasilkan konveksi masih rendah. Rendahnya produktivitas perusahaan-perusahaan yang masih ada di bawah rata-rata ini dibiarkan begitu saja, diidentifikasikan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat bersaing dengan perusahaan yang produktivitas di atas rata-rata.Bahkan dampak luas dan paling fatal dari kurangnya produktivitas perusahaan tersebut dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kebangkrutan.

Rendahnya produktivitas tersebut dapat disebabkan oleh kualitas sumber daya manusianya rendah.Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut diperlukan peningkatan pelatihan.Serta kualitas produk pun perlu ditingkatkan supaya produksi pakaian tumbuh dan berkembang serta berdampak pada aspek sosial, ekonomi dan budaya. Setiap konveksi akan selalu berupaya agar para tenaga kerja yang terlibat


(15)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam kegiatan usaha, serta dapat memberikan produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Produktivitas dapat dicapai apabila tenaga kerja memiliki kesediaan untuk bekerja itu tidak timbul dengan sendirinya. Kesediaan bekerja timbul apabila kebutuhan karyawan baik fisik maupun non fisik terpenuhi apabila kedua kebutuhan utama tersebut tidak terpenuhi oleh perusahaan, produktivitas cenderung menurun.

Adanya keterkaitan antara produktivitas dengan tenaga kerja, maka masalah yang sering timbul dalam upaya peningkatan perindustrian adalah cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja, karena negara Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang banyak namun produktivitasnya rendah. Hal ini antara lain disebabkan karena tingkat pendidikan yang rendah dan daya dukung ekonomi yang terbatas, sehingga perlu dirumuskan suatu kebijakan yang strategis guna meningkatkan produktivitas agar pada Era Pasar Bebas nanti kita mempunyai daya saing yang kuat untuk ikut berperan didalamnya. Yaitu perlu adanya pendidikan khusus yang dapat membantu pengembangan ketrampilan individu atau dalam hal ini tenaga kerja.

Banyak faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas diantaranya kemampuan, pendidikan, pengalaman, latihan, minat, pengetahuan, keterampilan, motivasi, lingkungan kerja, seleksi penempatan, tingkat upah atau gaji, insentif, evaluasi pekerjaan, ukuran perusahaan, hubungan atasan dan bawahan, komunikasi.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Soreang, dan dibatasi pada faktor pendidikan dan pelati han, pengalaman kerja dan motivasi kerja dengan


(16)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Motivasi Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Home

Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung )

1.2Rumusan Masalah

Untuk memberikan arah dan tujuan yang jelas tentang masalah yang akan diteliti, maka penulis merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja, motivasi serta produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?

2. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap Produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?

3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?

4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja serta motivasi pada home industry konveksi di Desa Soreang

2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan, pengalaman kerja serta motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang

3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap Produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang 4. Untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja terhadap Produktivitas


(17)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND ID IKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap Produktivitas tenaga kerja pada home industry konveksi di Desa Soreang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Dapat memberikan masukan bagi kegiatan akademik untuk penelitian lebih lanjut dan mengembangkan ilmu Ekonomi Mikro, Ekonomi Sumber Daya Manusia, Ekonomi Industri.

2. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan. 1.4.2 Manfaat Praktis

1. Secara praktis dapat dijadikan bahan informasi bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas dan mengembangkan usaha konveksi di Desa Soreang.

2. Manfaat penelitian ini bagi Pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Dinas KUKM, PERINDAG Kab.Bandung hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan industri konveksi di Desa Soreang. Serta diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para peneliti lainnya yang meneliti tentang produktivitas tenaga kerja.

3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah dan mengembangkan wawasan pembaca terkait masalah produktivitas tenaga kerja. Selain itu sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin mengkaji lebih dalam tentang penelitian ini.


(18)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja konveksi Desa Soreang Kabupaten Bandung sebanyak 200 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 412 orang. Variabel yang diteliti adalah produktivitas tenaga kerja konveksi Desa Soreang sebagai variabel yang dipengaruhi (Variabel Y), sedangkan variabel yang mempengaruhi adalah pendidikan dan pelatihan (variabel X1), pengalaman kerja (X2) dan motivasi (X3).

3.2Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini dipakai untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat.Sedangkan analitis ditujukan untuk menguji hipotesis – hipotesis dan mengadakan interpretasi yang lebih dalam tentang hubungan – hubungan (Moh.Nazir, 2005:89).

3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 412 orang yang terdapat pada industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.


(19)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:81) yang dimaksud dengan sampel adalah bagiam dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menentukan ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rahmat yang dikutip oleh Riduwan (2009:65) sebagai berikut:

Dimana:

n = ukuran sampel keseluruhan N = ukuran polulasi sampel

d = tingkat presisi yang ditetapkan Maka:

n= 202

n= 202 tenaga kerja industri konveksi Desa Soreang Kabupaten Bandung.

3.4Operasionalisasi Variabel

Untuk memudahkan dalam pengukuran serta pengumpulan data, perlu dikemukakan batas – batas mengenai variabel atau hal – hal yang berhubungan dengan variabel tersebut. Adapun batasan pengertian masing – masing variabel dan pengukuran adalah sebagai berikut :


(20)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala

Variabel Bebas

 Pendidikan dan Latihan (X1)

Upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia terutama kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. (Sedarmayati: 2009)

 Rata-rata pendidikan yang diikuti para pekerja, dan rata-rata frekuensi latihan yang dikuti oleh pekerja

 Rata – rata jenjang pendidikan Formal terakhir yang diikuti

Rata-rata mengikuti pelatihan per tahun

Ordinal

 Jenis komponen dalam pelaksanaan diklat

 Kesesuaian materi pelatihan yang diikuti

 Metode diklat

 Pengajar dan pelatih

 Fasilitas diklat

 Kebutuhan akan diklat

 Evaluasi setelah diklat

 Pengalaman Kerja (X2)

Masa kerja yang telah dijalani oleh pekerja

(Anwar Prabu Mangkunegara: 2007

 Tahun lamanya bekerja dan mobilitas kerja

 Jawaban responden mengenai rata-rata tahun lamanya tenaga kerja bekerja

 Jenis pekerjaan yang ditekuni

Interval

Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala

 Motivasi (X3)

Keinginan seseorang individu yang mencakup:

Jawaban responden mengenai :


(21)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik atas data primer. Dalam data primer teknik pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut:

1. Angket, yaitu pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat daftar pertanyaan yang disusun yang kemudian disebarkan kepada para responden untuk memperoleh data yang dibutuhkan.

2. Studi literature atau kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari sumber - sumber yang dapat menunjang terhadap penelitian yang dilaksanakan.

3.6 Pengujian Instrumen Keinginan yang

terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan.

(Iwan Setiawan: 2012)

 Motivasi Ekstrisik

 Gaji/upah  Reputasi

 Penghargaan dari orang lain

 Motivasi Intrisik  Tanggung jawab Variabel

Terikat(Y)

Produktivitas Produktivitas (p) = keluaran dibagi dengan masukan. Hasil produksi dibagi dengan sumber daya yang dikorbankan. (Payaman Simanjuntak: 1998)

 Hasil yang dicapai tenaga kerja per satuan waktu.

 Jumlah jam kerja per hari

 Jumlah hasil produksi yang dihasilkan per bulan

 Jumlah hari bekerja per minggu .


(22)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,2006:151) dengan kuesioner terbuka atau jawaban dengan kalimat responden sendiri dan kuesioner tertutup atau jawaban telah disediakan oleh peneliti, yang disebarkan kepada 202 tenaga kerja pada industri konveksi Desa Soreang Kabupaten Bandung.

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner kombinasi tertutup-terbuka, di mana alternatif jawaban sudah ada serta sudah ditentukan peneliti dan alternatif jawaban tidak ditentukan terlebih dahulu di mana responden bebas memberikan jawaban. Untuk data yang bersifat ordinal, agar setiap jawaban responden dapat dihitung, maka diperlukan alat ukur yang tepat dalam memberikan skor pada setiap jawaban responden. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yang digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Skor Jawaban berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor

SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

R = Ragu – Ragu 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1

(Sugiyono 2008: 133)

3.6.1 Uji Validitas

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2006,


(23)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal.173). Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi produk moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

฀ ∑ ∑ ∑

√[( ∑ ) ∑ ] [( ∑ ) ∑ ]

(Riduwan, 2006)

Keterangan : rxy = koefisien korelasi

n = jumlah responden uji coba x = skor tiap item

y = skor keseluruhan item responden uji coba

Kusnendi (2008, hal. 94) menyebutkan item pertanyaan atau pernyataan diindikasi memiliki validitas apabila item tersebut berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai P –hitung ≤0,05) dengan skor totalnya. Jika koefisien korelasi antara skor item dengan skor total tidak signifikan (nilai P-hitung >0,05) atau bernilai negatif hal ini tersebut menunjukan item yang bersangkutan tidak valid.

Setelah dilakukan tabulasi data ke dalam tabel induk penelitian dilakukan pengujian validitas menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 21 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Validitas data

variabel Jumlah item Valid Tidak valid

X1 8 8 0

X1 2 2 0

X3 4 4 0

Y 3 3 0

Lampiran

Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa semua item hasil pengujian diindikasi memiliki validitas karena berkolerasi secara positif dan signifikan (nilai P –hitung ≤ 0,05) dengan skor totalnya. Dengan demikian, instrument penelitian untuk variabel X1, X2, X3 dan Y terdiri dari 17 pertanyaan.


(24)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.2 Uji Reliabilitas

Langkah selanjutnya setelah menghitung validitas butir soal yaitu menghitung nilai reliabilitas instrument dengan rincian sebagai berikut:

a. Membagi butir pernyataan yang valid menjadi dua bagian, yaitu butir pernyataan yang bernomor genap menjadi variabel X dan butir pernyataan yang bernomor ganjil menjadi variabel Y.

b. Mengkorelasikan antara variabel X dan Y dengan menggunakan rumus Pearson Product-Moment sebagai berikut:

  

 

 

 

   2 2 2 2 xy Y Y n X X n Y X XY n r Keterangan:

rxy : koefisien korelasi yang dicari

ΣXY : jumlah perkalian skor dari variabel X dan Y

ΣX : jumlah skor variabel X

ΣY : jumlah skor variabel Y

ΣX2 : jumlah skor variabel X2

ΣY2 : jumlah skor variabel Y2

(ΣX)2 : jumlah skor variabel X yang dikuadratkan (ΣY)2 : jumlah skor variabel Y yang dikuadratkan

n : jumlah sampel

c. mencari reliabilitas seluruh perangkat item tes dengan menggunakan persamaan Spearman Brown sebagai berikut:

xy xy ii

r

1

xr

2

r

Keterangan :


(25)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

r : reliabilitas instrumen

rxy : indeks korelasi antara belahan instrumen

Dari hasil penghitungan dengan teknik korelasi Pearson Product-Moment dimasukan kedalam persamaan Spearman Brown, kemudian untuk menentukkan nilai t hitung, nilai r seluruh item tes yang dihasilkan dimasukan kedalam rumus yang dikembangkan oleh Sudjana (1989, hal. 115) sebagai berikut:

2 ii

r

1

2

n

r

t

Keterangan:

t : nilai t hitung yang dicari rii : koefisien seluruh tes n-2 : besar sampel dikurangi 2

Hasil uji signifikan koefisien korelasi dikonversikan dengan ttabel, apabila thitung lebih besar dari ttabel maka koefisien korelasi tersebut signifikan, hal ini berarti instrumen tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian ini. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4 Reliabilitas Data

Keterangan X1 X2 X3 Y

Rxy 0,695919501

-0,069658567 0,394500408 0,682738572

Rii 0,820698743

-0,149748392 0,565794611 0,811461249

T 27,34126718

-1,970095593 12,11261016 26,36295032

t tabel 1,97 1,97 1,97 1,97

Hasil Pengujian reliable reliabel reliabel reliabel Sumber:Lampiran


(26)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada variabel X1, X2, X3 dan Y memiliki reliabilitas yang baik karena angka reliabilitasnya X1 sebesar 0.82, X2 1,97, X3 sebesar 12,11 dan Y sebesar 26,36 yang berarti thitung> dari ttabel. Dengan demikian instrumen ini layak untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval.Dengan adanya data berjenis ordinal maka data harus diubah menjadi data interval melalui Methods of Succesive Interval (MSI).Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke intervalagar syarat minimal data berskala interval dapat terpenuhi dengan mempergunakan analisis regresi sederhana dan berganda, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harun Al Rasyid (1993:134).

Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal baku.


(27)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

) )(

(

) (

) (

owerLimit AreaBelowL

pperLimit AreaBelowU

pperLimit DensityofU

owerLimit DensityofL

SV  

8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus:

SVMin

SV

Y  1 dimana K 1

SVMin

Analisis data hasildilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari hipotesis digunakan model persamaan regresi berganda dengan variabel yang diteliti produktivitas tenaga kerja pada sentra indusrti alas kaki Cibaduyut di Kota Bandung Sebagai variabel yang dipengaruhi (Variabel Y), serta pendidikan dan pelatihan (variabel X1), pengalaman kerja (variabel X2) dan motivasi sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel X3) dengan persamaan sebagai berikut:

Y = α0 + α1X1 + α2X2+α3X3+ei

Keterangan: (Sudjana, 2005 : 347)

Y = produktivitas tenaga kerja

α0 = Konstanta sedangkan α1,α2, α3= konstanta regresi (parameter/estimator/penaksir)

X1 = pendidikan dan pelatihan X2

=

Pengalaman kerja X3 = Motivasi

ei = Error variable

3.8 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dilakukan uji statistik melalui pengujian hipotesis regresi majemuk secara parsial (uji t), pengujian hipotesis regresi majemuk secara simultan (uji F) dan pengujian koefisien determinasi (R2) .


(28)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.1 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara parsial (uji t)

Uji t-statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Untuk menguji hipotesis secara parsial dapat menggunaka n rumus uji t, yaitu:

 

2

1 2 r n r thitung  

 (Sudjana, 2005: 380)

Dimana:

t hitung = nilai t

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel

Adapun kriteria pengujian ini adalah:

H0 diterima dan Ha ditolak jika tstatistik < ttabel, df [k;(n-k)] H0 ditolak dan Ha diterima jika tstatistik > ttabel, df [k;(n-k)]

3.8.2 Pengujian hipotesis regresi majemuk secara simultan (uji F)

Uji F-statistik pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Uji F, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

) 1 /( ) 1 ( / 2 2     k n R k R

F (Sudjana, 2005 : 385)

Dimana:

R = nilai koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel bebas


(29)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = jumlah sampel

F = nilai F yang dihitung Dengan kriteria:

H0 diterima jika F statistik < F tabel, df [k;(n-k-1)] H0 ditolak jika F statistik > F tabel, df [k;(n-k-1)]

Artinya: F statistik < F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji tidak signifikan, tetapi sebaliknya jika F statistik > F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan dan menunjukan adanya pengaruh secara simultan dan ini dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

3.8.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X. koefisien determinasi dinyatakan dengan R2. koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus:

̀

̀

Besarnya nilai R2 berada diantara 0 dan 1 yaitu 0<R2<1. jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka model tersebut baik dan pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y semakin kuat.

3.9 Uji Asumsi Klasik

Parameter persamaan regresi linier berganda dapat ditaksir dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa atau ordinary least square


(30)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(OLS).Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian hipotesa yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar tiga asumsi klasik yang mendasari model regresi linier berganda(J. Supranto, 2001:7). Ketiga asumsi tersebut adalah:

3.9.1 Uji Multikolinearitas

Pada mulanya multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Dalam hal ini variabel-variabel bebas ini bersifat tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

Jika terdapat korelasi yang sempurna diantara sesama variabel-veriabel bebas sehingga nilai koefisien korelasi diantara sesama variabel bebas ini sama dengan satu, maka konsekuensinya adalah:

- nilai koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir

- nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga.

Apabila terjadi multikolinearitas maka koefisiensi regresi dari variabel X tidak dapat ditentukan (interminate) dan standard error-nya tak terhingga (infinite). Jika multikolinearitas terjadi akan timbul akibat sebagai berikut:

(1) Walaupun koefisiensi regresi dari variabel X dapat ditentukan (determinate), tetapi standard error-nya akan cenderung membesar nilainya sewaktu tingkat kolinearitas antara variabel bebas juga meningkat. (2) Oleh karena nilai standard error dari koefisiensi regresi besar maka

interval keyakinan untuk parameter dari populasi juga cenderung melebar. (3) Dengan tingginya tingkat kolinearitas, probabilitas untuk menerima


(31)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(4) Bila multikolineartas tinggi, seseorang akan memperoleh R2 yang tinggi tetapi tidak ada atau sedikit koefisiensi regresi yang signifikan secara statistik. (M. Firdaus, 2004 : 112)

Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan multikolinieritas dalam model regresi OLS, yaitu:

(1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi (biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. (2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

(3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2dan F. Jika nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji regresi parsial yaitu dengan membandingkan R2 parsial dengan R2 estimasi, untuk memprediksi ada atau tidaknya multikolinearitas.

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Gujarati (2006:45) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(1) Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori)

(2) Menghubungkan data cross sectional dan data urutan waktu, yang dikenal sebagai penggabungan data (pooling the data)

(3) Mengeluarkan satu variabel atau lebih.


(32)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Multikolinearitas merupakan kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel- variabel bebas Xi dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mudrajad Kuncoro(2005: 98) bahwa uji multikolinearitas adalah adanya suatu hubungan linear yang sempurna (mendekati sempurna) antara beberapa atau semua variabel bebas. Ini suatu masalah yang sering muncul dalam ekonomi karena in economics, everything depends on everything else.

3.9.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana faktor gangguan tidakmemiliki varian yang sama. Heteroskedastisitas merupakan suatu fenomena dimana estimator regresi bias, namun varian tidak efisien (semakin besar populasi atau sampel, semakin besar varian).(Agus Widarjono: 2007:127). Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

(1) Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

(2) Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas, yaitu sebagai berikut :

(1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

a. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.


(33)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

(2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

(3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û       (3.22)

(4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.) Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1 Dimana :

d1 = perbedaan setiap pasangan rank n = jumlah pasangan rank

(5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat

dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2 hitung

dan χ2

tabel, apabila χ2hitung> χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2hitung, untuk memutuskan apakah data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas


(34)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti Ho diterima.

Menurut Mudrajad Kuncoro(2005:96) heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya artinya setiap observasi mempunyai reliabilitas yang berbeda akibat perubahan dalam kondisi yang melatarbelakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model.

Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan korelasi rank dari Spearman sebagai berikut:

(Agus Widarjono, 2007:132) Dimana di = perbedaan dalam rank yang ditetapkan untuk dua karakteristik yang berbeda dari individual atau fenomena ke 1, sedangkan N= banyaknya individual atau fenomena yang di rank.

Adapun langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

4 Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X dan dapatkan residual ei 5 Dengan mengabaikan tanda dari ei, yaitu dengan mengambil nilai mutlaknya

[ei], merangking baik harga mutlak [ei] dan Xi sesuai dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung koefisien rank korelasi Spearman yang telah diberikan sebelumnya.

6 Dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi populasi PS adalah

nol dan N> 8, tingkat signifikan dari rs, yang disampel dapat diuji dengan pengujian t sebgai berikut:

(Gujarati,2006: 188) Dengan derajat kebebasan = N- 2

rs = 1-6 di 2 N(N2-1)

rsN- 2 1- rs2 t =


(35)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika nilai t yang dihitung melebihi bilai t kritis, kita bisa menerima hipotesis adanya heteroskedastisitas; kalau tidak bisa menolaknya. Jika model regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara [ei] dan tiap-tiap

variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara statistik dengan pengujian t yang diberikan di atas.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menggunakan White Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

3.9.3 Uji Autokorelasi

Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas atau berkorelasi sendiri, gejala ini disebut autokorelasi. Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu atau ruang.

Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara variabel penganggu (disturbance term) dalam multiple regression. Faktor-faktor penyebab autokorelasi antara lain terdapat kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag dalam model dan tidak dimasukkannya variabel penting. (Agus Widarjono, 2007: 155).

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual dengan trend waktu.


(36)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

Untuk mengkaji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Breusch-Godfrey atau yang lebih umum dan dikenal dengan Uji Large Multiplier (LM).


(37)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang pengaruh pendidikan dan pelatihan, pengalaman serta motivasi kerja terhadap produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran pelatihan di industri konveksi Desa Soreang menujukan bahwa tingkat pendidikan dan pelatihannya berada pada kategori sedang, dan memiliki pengalaman kerja sedang diantara 4-5 tahun, tingkat motivasi kerjanya menunjukan bahwa tenaga kerja di industri konveksi memiliki motivasi kerja yang tinggi, dan gambaran produktivitas tenaga kerja di industri konveksi tinggi.

2. Secara simultan pendidikan dan pelatihan, pengalaman, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

3. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya, semakin tinggi tingkat pelatihan maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

4. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya, semakin tinggi tingkat pengalaman kerja maka akan meningkatkan


(38)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

5. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya, semakin tinggi tingkat motivasi kerja maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.


(39)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP

PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

1. Tingkat pelatihan pada tenaga kerja harus semakin ditingkatkan lagi, agar mereka memiliki keterampilan yang lebih baik, bermanfaat untuk pekerjaan mereka. Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemilik maupun desa karyawan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan output atau mampun mencapai target perusahaan.

2. Para Pekerja harus menambah pengalaman kerjanya, karena dari pengalaman tersebut tenaga kerja bisa terus belajar dan meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan pembuatan pakaian. Sehingga pada akhinya produktivitas tenaga kerja akan semakin meningkat.

3. Motivasi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan adanya peningkatkan motivasi kerja karyawan akan lebih giat bekerja untuk mencapai keinginannya. Namun pada akhirnya jika keinginan individu karyawan ingin terpenuhi maka mereka harus bekerja keras, kerja keras karyawan akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang akhirnya meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain untuk mendukung penelitian ini.


(40)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ahmadi, Djauzak, (1994). “Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai

SaranaPembangunan Bangsa”, Jakarta : Balai Pustaka.

Arsyad, lincolin. (1993). Ekonomi Manajerial :Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.

Bilas, Richard A. (1994). Teori Mikroekonomi, Jakarta: Erlangga

Becker, Gery S (1975) Human Capital. A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education, Chicago: The University of Chicago. Brahmasari , Ida Ayu. Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2, September 2008: 124-135

Dumairy.(1997). Perekonomian Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi UPI.

Gaspersz, Vincent. (2005). Manajemen Produktivitas Total.Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum. Gujarati Damodar. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan. SP. Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Pendekatan Non Sekunder). Yogyakarta : Muhamadiyah Universitas.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.


(41)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mathis R.L dan Jackson J.H.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Moh. Nazir (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moh. Sidik Priadana. (1994). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moses, Melmambelssy. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energy Provinsi Bali. Jurnal Media Riset dan Manajemen Vol. 12 No. 1 April hal. 18-36

Mudrajat Kuncoro. (2005). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: AMP YKPN.

Rahmawati.Rini.2010. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan PT permodalan nasional madani Banjarmasin.Jurnal manajemen dan Akuntansi, April 2010, Vol 11 No 1, hal 63-67.

Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumer Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salvatore, Dominick. (1992). Teori Mikro Ekonomi/Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga.

Simanjuntak, Payaman. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sadono Sukirno. (2004). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Samuelson & Nordhaus.(1996), Mikro Ekonomi.Jakarta : Erlangga.

Sedarmayanti, (2001).Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.Bandung: Bandar Maju.


(42)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soekidjo Notoatmodjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana.(2005). Metoda Statistika. Jakarta: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Survei, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang.Jurnal Trikonomika Volume 13, No. 1, Juni 2014, Hal. 91–100 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online)

Suryana.(2000). Ekonomi Pembangunan, Problematika Dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.

Susilawati.2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja karyawan.Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Tati S.J dan M.Fathorrozi (2003) Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Penerbit PT Salemba Empat.

Wartana ,I Made Hedy. 2011.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Karyawan Pada Como Shambala Estate At Begawan Giri Ubud Bali. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2011, Vol.1 No.1 hal.14-34

Sumber internet: www.bappenas.go.id www.bps.go.id


(43)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu www.wikipedia.com


(1)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.

5. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di industi konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung. Artinya, semakin tinggi tingkat motivasi kerja maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung.


(2)

95

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP

PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

1. Tingkat pelatihan pada tenaga kerja harus semakin ditingkatkan lagi, agar mereka memiliki keterampilan yang lebih baik, bermanfaat untuk pekerjaan mereka. Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemilik maupun desa karyawan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga dapat meningkatkan output atau mampun mencapai target perusahaan.

2. Para Pekerja harus menambah pengalaman kerjanya, karena dari pengalaman tersebut tenaga kerja bisa terus belajar dan meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan pembuatan pakaian. Sehingga pada akhinya produktivitas tenaga kerja akan semakin meningkat.

3. Motivasi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan adanya peningkatkan motivasi kerja karyawan akan lebih giat bekerja untuk mencapai keinginannya. Namun pada akhirnya jika keinginan individu karyawan ingin terpenuhi maka mereka harus bekerja keras, kerja keras karyawan akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang akhirnya meningkatkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.

4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel lain untuk mendukung penelitian ini.


(3)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agus Widarjono. (2007). Ekonometrika Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Ahmadi, Djauzak, (1994). “Peningkatan Mutu Pendidikan Sebagai

SaranaPembangunan Bangsa”, Jakarta : Balai Pustaka.

Arsyad, lincolin. (1993). Ekonomi Manajerial :Ekonomi Mikro Terapan untuk

Manajemen Bisnis Edisi 3. Yogyakarta : BPFE.

Bilas, Richard A. (1994). Teori Mikroekonomi, Jakarta: Erlangga

Becker, Gery S (1975) Human Capital. A Theoretical and Empirical Analysis, with Special Reference to Education, Chicago: The University of Chicago. Brahmasari , Ida Ayu. Agus Suprayetno. 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Serta Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 2, September 2008: 124-135

Dumairy.(1997). Perekonomian Indonesia.Jakarta: Erlangga.

Eeng Ahman dan Yana Rohmana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium Ekonomi dan Koperasi UPI.

Gaspersz, Vincent. (2005). Manajemen Produktivitas Total.Strategi Peningkatan

Produktivitas Bisnis Global.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.

Gujarati Damodar. (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan. SP. Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia (Pendekatan Non Sekunder). Yogyakarta : Muhamadiyah Universitas.

Hasibuan, Malayu S.P. (2008). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan


(4)

97

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mathis R.L dan Jackson J.H.(2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.

Moh. Nazir (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moh. Sidik Priadana. (1994). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moses, Melmambelssy. 2012. Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan dan

Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energy Provinsi Bali. Jurnal Media Riset dan

Manajemen Vol. 12 No. 1 April hal. 18-36

Mudrajat Kuncoro. (2005). Metode Kuantitatif. Yogyakarta: AMP YKPN.

Rahmawati.Rini.2010. Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan

PT permodalan nasional madani Banjarmasin.Jurnal manajemen dan

Akuntansi, April 2010, Vol 11 No 1, hal 63-67.

Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumer Daya Manusia Untuk Perusahaan

dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salvatore, Dominick. (1992). Teori Mikro Ekonomi/Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga.

Simanjuntak, Payaman. (1998). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara.

Sadono Sukirno. (2004). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Samuelson & Nordhaus.(1996), Mikro Ekonomi.Jakarta : Erlangga.

Sedarmayanti, (2001).Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.Bandung: Bandar Maju.


(5)

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soekidjo Notoatmodjo. (2009). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana.(2005). Metoda Statistika. Jakarta: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Survei, Suatu Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap

Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang.Jurnal

Trikonomika Volume 13, No. 1, Juni 2014, Hal. 91–100 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online)

Suryana.(2000). Ekonomi Pembangunan, Problematika Dan Pendekatan. Jakarta: Salemba Empat.

Susilawati.2008. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan

produktivitas kerja karyawan.Medan: Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara.

Tati S.J dan M.Fathorrozi (2003) Teori Ekonomi Mikro, Jakarta: Penerbit PT Salemba Empat.

Wartana ,I Made Hedy. 2011.Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja Karyawan Pada Como Shambala Estate At Begawan Giri Ubud Bali. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2011, Vol.1 No.1

hal.14-34

Sumber internet: www.bappenas.go.id www.bps.go.id


(6)

97

Choiratul Ummah , 2015

PENGARUH PEND IDIKAN D AN PELATIHAN , PENGALAMAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHAD AP PROD UKTIVITAS TENAGA KERJA (SURVEY PAD A HOME IND USTRI D ESA SOREANG KABUPATEN BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Pada Pt. Inti Sukses Garmindo,Semarang).

0 6 16

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Pada Pt. Inti Sukses Garmindo,Semarang).

0 4 15

PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PENGARUH UPAH, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA CV. ADITEK JAYA DI TEGAL.

0 0 13

PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PENGARUH PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA CV. NOVA FURNITURE BOYOLALI.

1 3 15

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

0 3 40

PENGARUH PELATIHAN,PENGALAMAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 2 41

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada PT Bank BTPN Mayong Kabupaten Jepara.

0 2 14

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA HOME INDUSTRY.

4 25 60

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, PENGAN KERJA SERTA MOTIVASI TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey pada Home Industry Konveksi di Desa Soreang Kabupaten Bandung - repository UPI S PEK 1105322 Title

0 0 3

PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI KERJA SERTA IMPLIKASINYA PADA PRODUKTIVITAS PEGAWAI DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDUNG

0 0 10