PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Materi IPS Melalui Metode Role Playing Kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/2013.
PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE
ROLE PLAYING KELAS II SDN PAGENDISAN
TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MOHAMAD SUBEKAN EFFENDI
A54E090051
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2012
ABSTRAK
PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE
ROLE PLAYING KELAS II SDN PAGENDISAN
TAHUN 2012/2013
Mohamad Subekan Effendi. A54E090051. Program Studi Pendidian Guru
Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 2012. 108 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
materi IPS melalui metode Role Playing. Subjek penelitian adalah guru dan siswa
kelas II SD Negeri Pagendisan yang berjumlah 24 siswa. Sumber data dalam
penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui
observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk
trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun peningkatan hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role
Playing dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam menulis paragraf narasi
yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan
hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis sebesar 75% atau 18 siswa dan
pada siklus II sebesar 92% atau 22 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan
penerapan metode Role Playing mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Kata kunci : Peningkatan pemahaman, metode Role Playing, IPS
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa
demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia
menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan
bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi
penerus dibentuk.
Proses pembelajaran bertujuan mngembangkan pengetahuan, tingkah
laku dan sikap siswa, sebagai seorang guru sangat penting dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang ada pada diri guru maupun siswa.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang modern menuntut adanya
perubahan dalam bidang pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang selama ini
terkesan hanya berorientasi pada guru harus diubah. Karena itu sebaiknya
proses pembelajaran mengikutsertakan siswa secara aktif guna meningkatkan
prestasi siswa. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang
menarik. Pemilihan metode
dan model pembelajaran yang tepat dapat
menunjang terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kretaif, efektif dan
menyenangkan.
Salah
satunya
adalah
dengan
menggunakan
pembelajaran Cooperative Learning dengan metode role playing.
model
Sebagai bukti rendahnya prestasi siswa adalah pada pra siklus hasil tes
formatif tingkat ketuntasan siswa baru mencapai 62.5 % dari keseluruhan
jumlah siswa 24 anak. Dari kenyataan tersebut penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS,
maka diadakan penelitian dengan judul: “Peningkatan Pemahaman Materi IPS
Melalui Metode Role Playing Kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/2013”.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Peningkatan pemahaman siswa
2. Pembelajaran IPS kelas II SD
3. Penggunaan metode Role Playing
Rumusan masalah
“Apakah penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan pemahaman
IPS di kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/ 2013?”
Tujuan Penelitian
“Untuk meningkatkan pemahaman IPS melalui metode Role Playing di kelas
II SDN Pagendisan Tahun 2012/ 2013”.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan
sekolah. Manfaat penelitian tersebut antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberi sumbangan kepada guru dalam perbendaharaan metode
pembelajaran sehingga guru dapat menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai setelah
pembelajaran selesai.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa:
1) Dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
b. Manfaat bagi guru:
1) Guru memperoleh pengalaman langsung dalam penggunaan
metode Role Playing khususnya pada mata pelajaran IPS.
2) Guru dapat melihat perkembangan hasil belajar siswa khususnya
pada pelajaran IPS.
c. Manfaat bagi sekolah:
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
acuan dalam menyusun program pembelajaran khususnya
pembelajaran pada mata pelajaran IPS.
2) Menambah khasanah perpustakaan tentang metode Role Playing.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pagendisan, Desa Pagendisan,
Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang
pelaksanaannya antara bulan Juni sampai bulan Agustus tahun 2012.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Mohammad Asrori (2008 : 1) penelitian
tindakan kelas (PTK) yaitu jenis penelitian berbentuk kajian yang reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampauan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya
itu serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilakukan.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN
Pagendisan Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
2. Objek penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah pengajaran IPS di kelas II SDN
Pagendisan Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
Jenis Data
1. Data
Ditinjau dari bentuk data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data kualitatif yaitu data hasil pengamatan observer dari aktifitas dan
kreatifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Data kuantitatif yaitu data berupa hasil belajar siswa atau nilai LKS
dan ulangan siswa yang diperoleh.
2. Sumber data
a. Data primer yaitu data dari guru dan data diri siswa yaitu data yang
diperoleh secara langsung oleh siswa itu sendiri.
b. Data sekunder yaitu data dari observer atau hasil kolaborasi dengan
teman sejawat.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang akan dilaksanakan secara
berulang kembali pada siklus berikutnya. Banyaknya siklus yang akan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 623) berarti
“pengamatan, peninjauan secara cermat”.
Observasi dilakukan untuk
mendokumentasikan pengaruh tindakan beserta prosesnya. Teknik
observasi dalam PTK mengamati perilaku guru dalam proses pembelajaran
tindakan, perilaku siswa dalam proses pembelajaran tindakan, suasana
kelas dalam proses pembelajaran tindakan, pengaruh tindakan, keadaan
dan kendala tindakan, serta persoalan lain yang timbul.
2. Tes
Menurut Sri Hartini (2011 : 15) Tes adalah prosedur yang dapat
ditempuh dalam pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang
dapat berbentuk serangkaian tugas berupa pertanyaan yang harus dijawab
atau perintah yang harus dikerjakanoleh peserta didik sehingga dapat
menghasilkan nilai yang melambangkan aktifitas atau prestasi siswa,
dimana nilai tersebut dapat dibandingkan dengan nilai peserta didik
lainnya atau dengan nilai standar tertentu.
Validitas Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data dalam
penelitian ini menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan
trianggulasi waktu. Trianggulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data
yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda maksudnya data tersebut
dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan
data. Trianggulasi waktu artinya data tersebut dicek pada respondent pertama
pada waktu yang berbeda (Rubino R. & Saring M. : 2008:60)..
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif
yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan
oleh Miles Huberman (1984) dalam Kunandar (2011: 102). Analisis interaktif
terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Indikator keberhasilan
Penerapan metode Role Playing dinyatakan berhasil bila dapat
meningkatkan pemahaman siswa:
1. 85% atau lebih dari jumlah siswa berperan aktif dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual.
2. 85% atau lebih siswa mendapat nilai sesuai atau diatas KKM.
3. Siswa mendapatkan nilai sesuai atau diatas KKM yaitu 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD Negeri Pagendisan
a. Nama Sekolah
: SDN Pagendisan
b. Alamat Sekolah
1) Perdukuhan
: Pagendisan
2) Desa
: Pagendisan
3) Kecamatan
: Winong
4) Kabupaten/ Kota
: Pati
5) Provinsi
: Jawa Tengah
6) Kode Pos
: 59181
c. Tahun Operasional
: 1913
d. NSS
: 101031804012
e. NIS
: 20316155
f. NPSN
: 040121010318
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi sekolah :
Membentuk manusia berbudi pekerti luhur, berilmu, berprestasi, dan
berkepribadian yang luhur.
b. Misi sekolah :
1) Melaksanakan KBM dengan pendekatan PAKEM
2) Membimbing siswa untuk menumbuh kembangkan potensi bakat,
minat dan emosi
3) Menumbuh kembangkan semangat berprestasi dalam akademis dan
non akademis secara jujur
4) Menerapkan managemen berbasis sekolah (MBS)
Deskripsi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran
IPS, siswa terlihat kurang semangat dan sebagian besar siswa terlihat kesulitan
dalam mengerjakan test. Hasil dari observasi awal ini, diperoleh informasi
mengenai masalah yang terjadi yaitu :
1. Sebagian besar siswa kurang antusias saat pembelajaran.
2. Siswa kesulitan memahami kosep yang telah diajarkan.
3. Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa
merasa bosan.
4. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berlatih menulis dan kurang
memberi perhatian kepada siswa saat siswa merasa kesulitan dalam
pelajaran.
Deskripsi Siklus I
Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur hasil belajar IPS
pada pelaksanaan siklus I diperoleh hasil 18 siswa telah memenuhi batas
KKM (≥75) sehingga didapat presentase pencapaian KKM hasil belajar
75%, namun masih ada 6 siswa atau 25% siswa belum mencapai KKM.
Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa,
tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam
penelitian ini sebesar 85%, sehingga penelitian pada siklus I harus
dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Deskripsi Siklus II
Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur hasil belajar IPS
siswa, pada siklus II diperoleh hasil 22 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM (≥75) sehingga didapatkan presentase pencapaian KKM
hasil belajar 92% dan masih ada 2 siswa atau 8% siswa belum mencapai
KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan di banding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian
keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada
siklus II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang
telah direncanakan.
Hasil Penelitian
Hasil observasi dalam pelaksanaan pembelajaran Role Playing yang
terdiri dari dua siklus dapat disampaikan hasilnya sebagai berikut:
Siklus 1 :
a) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c) Guru belum memberikan penguatan terhadap sikap siswa yang positif.
Siklus 2 :
a) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c) Guru sudah memberikan penguatan terhadap sikap siswa yang positif.
Kesimpulan :
Kekurangan pada siklus 1 dapat disempurnakan pada siklus 2, sehingga
dapat dikatakan guru cukup berhasil dalam melakukan kegiatan pembelajaran
IPS menggunakan metode Role Playing.
No.
Nilai Awal
Siklus 1
Siklus II
1. Eka Putri Oktaviani
75
85
85
2. Armotika Afiril Wirayuda
80
80
90
3. Afizal Zirly Ulfiana
60
75
80
4. Alfina Dui Yulianti
75
90
100
5. Alfin Valentino
75
80
90
6. Alfrida Kusdhiya Wardani
80
85
85
7. Ahmad Saiful
60
60
60
Ahmad Safi’i
75
75
75
9. Ahmad Ricki Aditya
55
70
80
10. Eka Yuli Wulansari
65
75
85
11. Fikri Reza Antazakhi
75
75
75
12. Fitriana Sari
55
65
75
13. Humam Sofia Nurussyifa
75
75
80
14. Icha Elfiana
85
90
100
15. Lia Ardiana Safitri
80
80
80
16. Mohammad Afiril Aditya P.
55
70
80
17. Moh. Setiyono
75
75
90
8.
Nama Siswa
No.
Nama Siswa
Nilai Awal
Siklus 1
Siklus II
18. Moh. Afril Ilham
65
65
75
19. Puji Indah Astuti
75
80
80
20. Rizqi Kurniawan Efendi
55
60
70
21. Rizal Fahmi Aljuqi
85
85
85
22. Siti Nuryazila
80
80
80
23. Siti Umaisaroh Adawiyah
60
75
75
24. Yunita Dwi anggraeni
75
75
85
Jumlah Siswa yang tuntas
15
18
22
Persentase ketuntasan
62.5%
75%
92%
Daftar Nilai Siswa Sebelum Dan Sesudah Tindakan
100
90
92%
80
Persentase
70
75%
60
62.5%
50
40
30
20
10
0
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Metode Role Playing
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
keseluruhan
siklus
yang
telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan bahwa: “Peningkatan Pemahaman Mapel IPS Melalui Metode
Role Playing Kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/2013”.
Peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 75 adalah sebagai
berikut:
1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa dari 24 siswa
(75%).
2. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 22 siswa dari 24 siswa
(92%).
Implikasi
Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan
cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang
guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak
pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode
Role Playing merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam
pembelajaran IPS untuk membantu siswa dalam menemukan sendiri teori
yang dipraktekkan sehingga dapat dikembangkan dengan kreatif.
Dengan metode pembelajaran Role Playing yang diterapkan dalam dua
siklus dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan kriteria penilaian yaitu
hasil belajar siswa tentang hak dan kewajiban anggota keluarga.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas melalui metode
Role Playing, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:
1. Saran Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS. Salah satunya
dengan menerapkan metode Role Playing dalam materi hak dan
kewajiban anggota keluarga, karena dengan metode tersebut dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
b. Guru perlu memperbanyak aktivitas langsung bagi siswa. Hal ini akan
dapat membantu siswa dalam mengembangkan berpikir ilmiah.
c. Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi
siswa yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran IPS.
2. Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan
dengan metode yang lebih variatif, sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif. Hal ini dilakukan agar
pembelajaran menulis di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki pengetahuan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,
Sry.
2011.
Pengertian
IPS
(http://sryagustinapink.
blogspot.com/2011/12/pengertian-ips.html). diakses pada 13 Juni 2012.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakiek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Hamzah. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartini, Sri. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: Qinant.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution. 1995. Asas – asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Qinant.
Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. Penelitian Tindakan Kelas Ke SD an dan
Karya Tulis Ilmiah. 2008. Surakarta: PGSD FKIP UMS.
SM, Ismail. 2011. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunarto dkk. 2004. Pengetahuanan Sosial. Jakarta: Erlangga.
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant.
Suwarno. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Surakarta: Qinant.
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Syarifuddin.
2007.
Pembelajaran
Matematika
Sekolah.
(http://syarifartikel.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-matematikasekolah-1.html), diakses pada 20 Juni 2012.
Tim Penyusun Kamus. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
ROLE PLAYING KELAS II SDN PAGENDISAN
TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MOHAMAD SUBEKAN EFFENDI
A54E090051
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2012
ABSTRAK
PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI IPS MELALUI METODE
ROLE PLAYING KELAS II SDN PAGENDISAN
TAHUN 2012/2013
Mohamad Subekan Effendi. A54E090051. Program Studi Pendidian Guru
Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Muhammadiyah Surakarta. 2012. 108 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang
materi IPS melalui metode Role Playing. Subjek penelitian adalah guru dan siswa
kelas II SD Negeri Pagendisan yang berjumlah 24 siswa. Sumber data dalam
penelitian ini adalah siswa dan guru. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui
observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data menggunakan bentuk
trianggulasi sumber dan trianggulasi metode. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis interaktif yang terdiri dari 3 komponen, yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Adapun peningkatan hasil pembelajaran IPS dengan menggunakan metode Role
Playing dapat dilihat dari perolehan nilai siswa dalam menulis paragraf narasi
yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase ketuntasan
hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis sebesar 75% atau 18 siswa dan
pada siklus II sebesar 92% atau 22 siswa. Hal ini membuktikan bahwa dengan
penerapan metode Role Playing mampu meningkatkan pemahaman siswa.
Kata kunci : Peningkatan pemahaman, metode Role Playing, IPS
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memperlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa
demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia
menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan masa depan
bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi
penerus dibentuk.
Proses pembelajaran bertujuan mngembangkan pengetahuan, tingkah
laku dan sikap siswa, sebagai seorang guru sangat penting dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan perbaikan
pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengetahui
kekurangan-kekurangan yang ada pada diri guru maupun siswa.
Perkembangan ilmu dan teknologi yang modern menuntut adanya
perubahan dalam bidang pendidikan. Kegiatan pembelajaran yang selama ini
terkesan hanya berorientasi pada guru harus diubah. Karena itu sebaiknya
proses pembelajaran mengikutsertakan siswa secara aktif guna meningkatkan
prestasi siswa. Guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang
menarik. Pemilihan metode
dan model pembelajaran yang tepat dapat
menunjang terciptanya pembelajaran yang aktif, inovatif, kretaif, efektif dan
menyenangkan.
Salah
satunya
adalah
dengan
menggunakan
pembelajaran Cooperative Learning dengan metode role playing.
model
Sebagai bukti rendahnya prestasi siswa adalah pada pra siklus hasil tes
formatif tingkat ketuntasan siswa baru mencapai 62.5 % dari keseluruhan
jumlah siswa 24 anak. Dari kenyataan tersebut penulis mengadakan perbaikan
pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS,
maka diadakan penelitian dengan judul: “Peningkatan Pemahaman Materi IPS
Melalui Metode Role Playing Kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/2013”.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Peningkatan pemahaman siswa
2. Pembelajaran IPS kelas II SD
3. Penggunaan metode Role Playing
Rumusan masalah
“Apakah penerapan metode Role Playing dapat meningkatkan pemahaman
IPS di kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/ 2013?”
Tujuan Penelitian
“Untuk meningkatkan pemahaman IPS melalui metode Role Playing di kelas
II SDN Pagendisan Tahun 2012/ 2013”.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan
sekolah. Manfaat penelitian tersebut antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Dapat memberi sumbangan kepada guru dalam perbendaharaan metode
pembelajaran sehingga guru dapat menggunakan metode pembelajaran
yang sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai setelah
pembelajaran selesai.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa:
1) Dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.
2) Dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
b. Manfaat bagi guru:
1) Guru memperoleh pengalaman langsung dalam penggunaan
metode Role Playing khususnya pada mata pelajaran IPS.
2) Guru dapat melihat perkembangan hasil belajar siswa khususnya
pada pelajaran IPS.
c. Manfaat bagi sekolah:
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
acuan dalam menyusun program pembelajaran khususnya
pembelajaran pada mata pelajaran IPS.
2) Menambah khasanah perpustakaan tentang metode Role Playing.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pagendisan, Desa Pagendisan,
Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang
pelaksanaannya antara bulan Juni sampai bulan Agustus tahun 2012.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Mohammad Asrori (2008 : 1) penelitian
tindakan kelas (PTK) yaitu jenis penelitian berbentuk kajian yang reflektif
oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampauan
rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya
itu serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran dilakukan.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dan objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Subjek penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas II SDN
Pagendisan Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
2. Objek penelitian
Yang menjadi objek penelitian ini adalah pengajaran IPS di kelas II SDN
Pagendisan Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
Jenis Data
1. Data
Ditinjau dari bentuk data maka dapat diperoleh data sebagai berikut:
a. Data kualitatif yaitu data hasil pengamatan observer dari aktifitas dan
kreatifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Data kuantitatif yaitu data berupa hasil belajar siswa atau nilai LKS
dan ulangan siswa yang diperoleh.
2. Sumber data
a. Data primer yaitu data dari guru dan data diri siswa yaitu data yang
diperoleh secara langsung oleh siswa itu sendiri.
b. Data sekunder yaitu data dari observer atau hasil kolaborasi dengan
teman sejawat.
Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang akan dilaksanakan secara
berulang kembali pada siklus berikutnya. Banyaknya siklus yang akan
dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993 : 623) berarti
“pengamatan, peninjauan secara cermat”.
Observasi dilakukan untuk
mendokumentasikan pengaruh tindakan beserta prosesnya. Teknik
observasi dalam PTK mengamati perilaku guru dalam proses pembelajaran
tindakan, perilaku siswa dalam proses pembelajaran tindakan, suasana
kelas dalam proses pembelajaran tindakan, pengaruh tindakan, keadaan
dan kendala tindakan, serta persoalan lain yang timbul.
2. Tes
Menurut Sri Hartini (2011 : 15) Tes adalah prosedur yang dapat
ditempuh dalam pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang
dapat berbentuk serangkaian tugas berupa pertanyaan yang harus dijawab
atau perintah yang harus dikerjakanoleh peserta didik sehingga dapat
menghasilkan nilai yang melambangkan aktifitas atau prestasi siswa,
dimana nilai tersebut dapat dibandingkan dengan nilai peserta didik
lainnya atau dengan nilai standar tertentu.
Validitas Data
Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data dalam
penelitian ini menggunakan 2 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan
trianggulasi waktu. Trianggulasi sumber merupakan teknik pengumpulan data
yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda maksudnya data tersebut
dilakukan recek kebenarannya dari sumber lain yang dianggap paham dengan
data. Trianggulasi waktu artinya data tersebut dicek pada respondent pertama
pada waktu yang berbeda (Rubino R. & Saring M. : 2008:60)..
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif
yang salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan
oleh Miles Huberman (1984) dalam Kunandar (2011: 102). Analisis interaktif
terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Indikator keberhasilan
Penerapan metode Role Playing dinyatakan berhasil bila dapat
meningkatkan pemahaman siswa:
1. 85% atau lebih dari jumlah siswa berperan aktif dalam pembelajaran
menggunakan pendekatan kontekstual.
2. 85% atau lebih siswa mendapat nilai sesuai atau diatas KKM.
3. Siswa mendapatkan nilai sesuai atau diatas KKM yaitu 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah
Berikut ini adalah profil SD Negeri Pagendisan
a. Nama Sekolah
: SDN Pagendisan
b. Alamat Sekolah
1) Perdukuhan
: Pagendisan
2) Desa
: Pagendisan
3) Kecamatan
: Winong
4) Kabupaten/ Kota
: Pati
5) Provinsi
: Jawa Tengah
6) Kode Pos
: 59181
c. Tahun Operasional
: 1913
d. NSS
: 101031804012
e. NIS
: 20316155
f. NPSN
: 040121010318
Visi dan Misi Sekolah
a. Visi sekolah :
Membentuk manusia berbudi pekerti luhur, berilmu, berprestasi, dan
berkepribadian yang luhur.
b. Misi sekolah :
1) Melaksanakan KBM dengan pendekatan PAKEM
2) Membimbing siswa untuk menumbuh kembangkan potensi bakat,
minat dan emosi
3) Menumbuh kembangkan semangat berprestasi dalam akademis dan
non akademis secara jujur
4) Menerapkan managemen berbasis sekolah (MBS)
Deskripsi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran
IPS, siswa terlihat kurang semangat dan sebagian besar siswa terlihat kesulitan
dalam mengerjakan test. Hasil dari observasi awal ini, diperoleh informasi
mengenai masalah yang terjadi yaitu :
1. Sebagian besar siswa kurang antusias saat pembelajaran.
2. Siswa kesulitan memahami kosep yang telah diajarkan.
3. Metode yang digunakan guru hanya ceramah sehingga membuat siswa
merasa bosan.
4. Guru kurang memfasilitasi siswa untuk berlatih menulis dan kurang
memberi perhatian kepada siswa saat siswa merasa kesulitan dalam
pelajaran.
Deskripsi Siklus I
Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur hasil belajar IPS
pada pelaksanaan siklus I diperoleh hasil 18 siswa telah memenuhi batas
KKM (≥75) sehingga didapat presentase pencapaian KKM hasil belajar
75%, namun masih ada 6 siswa atau 25% siswa belum mencapai KKM.
Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa,
tetapi belum mampu memenuhi indikator pencapaian keberhasilan dalam
penelitian ini sebesar 85%, sehingga penelitian pada siklus I harus
dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Deskripsi Siklus II
Berdasarkan hasil evaluasi siswa untuk mengukur hasil belajar IPS
siswa, pada siklus II diperoleh hasil 22 siswa telah memenuhi batas
ketercapaian KKM (≥75) sehingga didapatkan presentase pencapaian KKM
hasil belajar 92% dan masih ada 2 siswa atau 8% siswa belum mencapai
KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan di banding siklus I dan telah memenuhi indikator pencapaian
keberhasilan sehingga tindakan kelas berhenti pada siklus II karena pada
siklus II proses penelitian telah mencapai indikator keberhasilan yang
telah direncanakan.
Hasil Penelitian
Hasil observasi dalam pelaksanaan pembelajaran Role Playing yang
terdiri dari dua siklus dapat disampaikan hasilnya sebagai berikut:
Siklus 1 :
a) Guru belum menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c) Guru belum memberikan penguatan terhadap sikap siswa yang positif.
Siklus 2 :
a) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c) Guru sudah memberikan penguatan terhadap sikap siswa yang positif.
Kesimpulan :
Kekurangan pada siklus 1 dapat disempurnakan pada siklus 2, sehingga
dapat dikatakan guru cukup berhasil dalam melakukan kegiatan pembelajaran
IPS menggunakan metode Role Playing.
No.
Nilai Awal
Siklus 1
Siklus II
1. Eka Putri Oktaviani
75
85
85
2. Armotika Afiril Wirayuda
80
80
90
3. Afizal Zirly Ulfiana
60
75
80
4. Alfina Dui Yulianti
75
90
100
5. Alfin Valentino
75
80
90
6. Alfrida Kusdhiya Wardani
80
85
85
7. Ahmad Saiful
60
60
60
Ahmad Safi’i
75
75
75
9. Ahmad Ricki Aditya
55
70
80
10. Eka Yuli Wulansari
65
75
85
11. Fikri Reza Antazakhi
75
75
75
12. Fitriana Sari
55
65
75
13. Humam Sofia Nurussyifa
75
75
80
14. Icha Elfiana
85
90
100
15. Lia Ardiana Safitri
80
80
80
16. Mohammad Afiril Aditya P.
55
70
80
17. Moh. Setiyono
75
75
90
8.
Nama Siswa
No.
Nama Siswa
Nilai Awal
Siklus 1
Siklus II
18. Moh. Afril Ilham
65
65
75
19. Puji Indah Astuti
75
80
80
20. Rizqi Kurniawan Efendi
55
60
70
21. Rizal Fahmi Aljuqi
85
85
85
22. Siti Nuryazila
80
80
80
23. Siti Umaisaroh Adawiyah
60
75
75
24. Yunita Dwi anggraeni
75
75
85
Jumlah Siswa yang tuntas
15
18
22
Persentase ketuntasan
62.5%
75%
92%
Daftar Nilai Siswa Sebelum Dan Sesudah Tindakan
100
90
92%
80
Persentase
70
75%
60
62.5%
50
40
30
20
10
0
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan
Metode Role Playing
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
keseluruhan
siklus
yang
telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan bahwa: “Peningkatan Pemahaman Mapel IPS Melalui Metode
Role Playing Kelas II SDN Pagendisan Tahun 2012/2013”.
Peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan adanya
peningkatan jumlah siswa yang tuntas memenuhi KKM > 75 adalah sebagai
berikut:
1. Pada siklus I, siswa yang memenuhi KKM adalah 18 siswa dari 24 siswa
(75%).
2. Pada siklus II, siswa yang memenuhi KKM adalah 22 siswa dari 24 siswa
(92%).
Implikasi
Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan
cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang
guru akan memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak
pada kemampuan siswa menguasai materi yang diajarkan. Penerapan metode
Role Playing merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam
pembelajaran IPS untuk membantu siswa dalam menemukan sendiri teori
yang dipraktekkan sehingga dapat dikembangkan dengan kreatif.
Dengan metode pembelajaran Role Playing yang diterapkan dalam dua
siklus dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan kriteria penilaian yaitu
hasil belajar siswa tentang hak dan kewajiban anggota keluarga.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
dalam usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas melalui metode
Role Playing, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:
1. Saran Bagi Guru
a. Sebagai bahan masukan guru untuk memilih pendekatan dan metode
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS. Salah satunya
dengan menerapkan metode Role Playing dalam materi hak dan
kewajiban anggota keluarga, karena dengan metode tersebut dapat
meningkatkan pemahaman siswa.
b. Guru perlu memperbanyak aktivitas langsung bagi siswa. Hal ini akan
dapat membantu siswa dalam mengembangkan berpikir ilmiah.
c. Guru perlu memberikan jam tambahan dan perhatian khusus bagi
siswa yang belum mencapai KKM dalam pembelajaran IPS.
2. Peneliti Berikutnya
Bagi peneliti berikutnya yang tertarik pada masalah yang serupa,
hendaknya mengembangkan penelitian ini dan melakukan perbandingan
dengan metode yang lebih variatif, sehingga hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan melalui berbagai metode inovatif. Hal ini dilakukan agar
pembelajaran menulis di sekolah menjadi kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa dan siswa memiliki pengetahuan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina,
Sry.
2011.
Pengertian
IPS
(http://sryagustinapink.
blogspot.com/2011/12/pengertian-ips.html). diakses pada 13 Juni 2012.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakiek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar–Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Wacana Prima.
Hamzah. 2009. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartini, Sri. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: Qinant.
Kunandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution. 1995. Asas – asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Qinant.
Rubiyanto, Rubino dan Saring Marsudi. Penelitian Tindakan Kelas Ke SD an dan
Karya Tulis Ilmiah. 2008. Surakarta: PGSD FKIP UMS.
SM, Ismail. 2011. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: Rasail Media Group.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sunarto dkk. 2004. Pengetahuanan Sosial. Jakarta: Erlangga.
Suwandi, Joko. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant.
Suwarno. 2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD). Surakarta: Qinant.
Syah, Muhibbin. 1999. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Syarifuddin.
2007.
Pembelajaran
Matematika
Sekolah.
(http://syarifartikel.blogspot.com/2009/07/pembelajaran-matematikasekolah-1.html), diakses pada 20 Juni 2012.
Tim Penyusun Kamus. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.