PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET DI SMPN 40 BANDUNG.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
DI SMPN 40 BANDUNG
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyaratuntukMemperolehGelarSarjanaPendidik an di JurusanPendidikanOlahraga
Oleh Fahrur Rizal
0900195
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
DI SMPN 40 BANDUNG
Oleh Fahrur Rizal
SebuahSkripsi yang DiajukanuntukMemenuhi
SalahSatuSyaratMemperolehGelarSarjanapadaFakultasPendidikanOlahragadanKeseh atan
© Fahrur Rizal 2014 UniversitasPendidikan Indonesia
Juli 2014
HakCiptadilindungiundang-undang.
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhyaatausebagian, Dengandicetakulang, difoto kopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITERHADAP HASIL BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
DI SMPN 40 BANDUNG
Skripsi ini telahdisahkan dan disetujui oleh: Pembimbing I
Drs. Mudjihartono, M.Pd
NIP. 196508171990011001
Pembimbing II
Dra.Hj. OomRohmah, M. Pd
NIP. 196005181987032003 Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FPOK UPI
Drs. Mudjihartono, M.Pd NIP. 196508171990011001
(4)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB IPENDAHULUAN ...1
A. LatarBelakangMasalah ... 1
B. RumusanMasalah ...5
C. TujuanPenelitian ...5
D. ManfaatPenelitian...5
E. BatasanPenelitian ...6
BAB II LANDASAN TEORITIS...7
A. Hakikat Belajar ...7
1. Pengertian Belajar ...7
2.Jenis-jenis Belajar ...8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...9
4. Cara Belajar yang Efektif ...9
B. Model Pembelajaran ... 10
1. Konsep Model...10
2. Pentingnya Penggunaan Model...11
3. Konsep Pembelajaran...12
4. Konsep Dasar Model-model Pembelajaran...13
5. Model-model Pembelajaran...13
6. Karakteristik Model Pembelajaran...14
C. Model Pembelajaran dalam Pendidikan Jasmani ... 15
D. Model-model Pembelajaran Inkuiri...15
(5)
ii
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Karakteristik Model Pembelajaran Inkuiri...17
3. Prinsip-prinsip strategi Pembelajaran Inkuiri...18
4. Langkah-langkah Pelakasanaan Strategi MPI...19
5. Hal penting yang harus diperhatikan dalam MPI...19
E.Model Pembelajaran konvensional...20
F. Hasil Belajar...21
1. Pengertian Hasil Belajar...21
2. Faktor yang mempengaruhi hasil Belajar...22
G.Hasil Belajar Lay up shootdalam Permainan Bola Basket...23
1. Tekhnik dasar Lay up shoot...23
2. Mengukur Hasil Belajar Lay up shoot...24
H.Kerangka Pemikiran...25
I. Hipotesis...26
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. MetodePenelitian... 27
B. DesainPenelitian ... 28
C. Langkah – langkahPenelitian ... 29
D. TempatdanWaktupenelitian ... 30
E. PopulasidanSampel ... 30
F. InstrumenPenelitian ... 31
G. TeknikAnalisisdanPengolahan Data ... 34
a. Menghitung Rata-rata (mean) ... 35
b. Simpangan Baku (standar deviation) ... 35
c. UjiNormalitas ... 35
d. UjiHomogenitas... 36
e. UjiHipotesis ... 37
BAB IV HASIL DAN PENGOLAHAN DATA ... 39
A. DeskripsiHasilPenelitian ... 39
B. PembahasanHasil Data ... 39
(6)
iii
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. HasilPerhitunganRata-rata danSimpangan Baku ... 41
2. HasilPerhitunganUjiNormalitas ... 43
3. HasilPerhitunganUjiHomogenitas ... 44
4. HasilPengujianUjiKesamaanDua Rata-rata ... 45
D. DiskusiTemuan ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
(7)
iv
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Table 4.1Pehitungan Rata-Rata danSimpangan Baku ... 40
Table 4.2Hasil Rata-Rata danSimpangan Baku Pretest ... 41
Table 4.3Hasil Rata-Rata danSimpangan Baku Postest ... 42
Table 4.4Hasil Rata-Rata danSimpangan Baku Gain ... 42
Table 4.5HasilUjiNormalitas Postest... 43
Table 4.7 HasilUjiHomogenitas Posttest ... 44
(8)
v
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 DesainPenelitianPretest-postest control group... 28 Gambar 3.2 Gambar Formasi Tes ... 33
(9)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Pengaruh Model PembelajaraninkuiriTerhadapHasilBelajarLay Up Shootdalampermainan bola basketdi SMPN 40 Bandung
Oleh: Fahrur Rizal
Dewasaini model pembelajarankonvensional(teaching center) sudahtidaklagimenjadiacuan yang harusdigunakan guru untukmengajardalam model pembelajaran.Penerapan model pembelajaran yang baikakanmenjadikansuatu proses pembelajaran yang efektif. Sejatinya model
pembelajaraninkuirisangatcocokuntukditerapkandalam proses
pembelajaranpenjasdikarenakansituasi yang kritismendukung model pembelajaranini. Penelitianinidilatarbelakangiolehrendahnyahasilpembelajaranlayup shoot
siswapadasaatpembelajaranpermainanbola basket,halinidikarenakan guru pendidikanjasmanimasihkurangtepatdalammenerapkanmetodepembelajaran. Dan penelitianini pula dimaksudkanuntukmengetahui model pembelajaraninkuiriterhadaphasilbelajarlay up
shootdalampermainan bola basket. Metode yang
digunakandalampenelitianiniadalahmetodeeksperimen.Populasidalampenelitianiniadalahsiswada
nsiswikelas IX di SMPN 40
Bandung.Sampeldalampenelitianinidiambilsecaraacakmenggunakanteknikrandom
samplingsebanyak 60 siswadansiswi yang dibagikedalamduakelompok
(eksperimendankontrol).Desainpenelitian yang digunakanadalahPretest-posttest control group
design, denganinstrumenpenelitiantesketerampilan.
Analisisstatistik yang digunakanadalahanalisisuji t dengankesamaandua rata-rata satupihak.Hasilpenelitiandiperolehbahwa t hitung6.580lebihbesardari t1- α (2.002).Kriteriapengujianadalahtolak Ho jika t > t1 –α padatarafnyata α = 0,05dengan (dk) = 58. Dalamhalini t hitungberadapadadaerahpenolakan Ho, jadi Ho ditolakdan H1diterima yang artinya model pembelajaraninkuirimemberikanpengaruh yang signifikanterhadaphasillayup
shootdalampermainan bola basket.Saran berkaitandenganpenelitian yang penulislakukan,
sebaiknyadiadakanpenelitianlebihlanjutterkait model-model pembelajaran yang mendorongsiswauntuklebihmeningkatkanhasilbelajardanmencapaitujuanpendidikan yang diharapkan.
(10)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A.LatarBelakangMasalah
Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari suatu proses pendidikan secara keseluruhan.Dewasa ini pendidikan jasmani dapat di terima secara luas
sebagai model “pendidikan melalui jasmani”, yang berkembang sebagai akibat
dari merebaknya telaahan pendidikan gerak pada akhir abad-20 ini dan menekankan pada kebugaran jasmani, penguasaan keterampilan, pengetahuan, dan perkembangan sosial. Menurut Abduljabar (2010, hlm. 19) yang menjelaskan bahwa “Karya terbesar dalam pendidikan jasmani adalah bukan hanya pada fitrah jasmani, tetapi pendidikan jasmani dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara umum.”Sehingga pendidikan jasmani tidak saja mengembangkan domain psikomotor, tetapi juga mendorong berkembangnya kemampuan kognitif dan afektif siswa. Banyak negara di dunia menempatkan pendidikan jasmani (Penjas) sebagai bagian inegral dari sistem pendidikan yang diterapkan di negaranya. Misalnya, di Jepang, China, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Kenya, Amerika, dan beberapa negara lainnya telah melaksanakan pendidikan jasmani meskipun dengan cara dan prosedur yang berbeda. Begitu juga Indonesia, pendidikan jasmani sudah tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan nasional. Karena pelajaran penjas masuk pelajaran yang wajib yang tercantum dalam kurikulum. Dari mulai taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), bahkan ada beberapa pergururan tinggi (PT) yang mewajibkan seluruh mahasiswanya mengikuti perkuliahan Penjas dan Olahraga dengan jumlah Satuan Kredit Semester (SKS). Eksistensi penjas dalam lingkup sistem pendidikan nasional tidak terlepas dari suatu keyakinan terhadap nilai-nilai penjas yang terkandung di dalamnya, yang jika diselenggarakan dalam situasi dan kondisi pendidikan yang kondusif akan memberikan kontribusi yang cukup berarti
(11)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasioanal. Oleh karena itu pendidikan jasmani dianggap begitu penting, sehingga pemerintah menetapkan tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas) dalam pasal 42 Undang-undang No.20 tahun (2003). Khusus tentang kurikulum pendidikan dasar yang wajib memuat mata pelajaran sebagai berikut:
1).Pendidikan Agama, 2)PendidikanKewarganegaraan, 3).Bahasa, 4).Matematika, 5).IlmuPengetahuanAlam, 6).IlmupengetahuanSosial, 7).SenidanBudaya, 8).PendidikanJasmanidanOlahraga, 9).KeterampilandanKejuruan, 10).MuatanLokal.
Dari pernyataan diatas bahwa pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang wajib diadakan disetiap tingkatan satuan pendidikan, dan wajib diikuti oleh setiap peserta didik.
Ruang lingkup pendidikan jasmani meliputi aspek-aspek diantaranya:
Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
Permainan bola basket merupakan olahraga permainan yang banyak di minati oleh semua kalangan terutama di kalangananak-anakdanremaja, di lingkungansekolah. Di dalamstrukturkurikulumSMP/SMA dan sederajatnya, permainan bolabasket diajarkandalammatapelajaranpendidikanjasmani, baikdalamkegiatanintrakurikuler,kokurikuler,
danekstrakurikuler.Melaluipermainanbolabasket, seluruhpotensidariseluruhaspek yang
diajarkandalampermainaninidiyakinidapatberpotensiuntukdapatditumbuhkembang
kan.Sampaibatas-batastertentu,
secarainhernnilai-nilaipotensialdariseluruhaspektersebutadadalampermainan bolabasket.Misalnya, denganberlatihdanbermain bolabasket secarateratur, meskipuntanpaadanya guru
(12)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danpelatih yang membimbing, selainketerampilanbermain bolabasket itusendiridapatditingkatkan,
dapatditingkatkanjugaperkembanganfisikdanpsikisataukepribadiananak.
Peningkatantersebut di antaranyaberupapertumbuhanfisikoptimal, sehatfisik, mental, dan spiritual,kemampuanberpikir, keterampilansosial,kesegaranjasmani, cerdas, kreatif, inovatif, jujur, disiplin, tanggungjawab, bekerjasama, danmengembangkansikappositifdanfairplay.
Apalagijikakegiatanpembelajaranpendidikanjasmanitersebutdiintervensioleh guru Penjas yang memilikikompetensisebagaitenagapendidik.Makanilai-nilaipendidikan yang terkandungdalampermainan bolabasket tersebutakanlebihdikembangkanlagisecaralebihluas.
Mengajar tidak di tentukan oleh selera guru, akan tetapi sangat di tentukan oleh siswa itu sendiri. Hendak belajar apa siswa dari topik yang harus di pelajari, bagaimana cara mempelajarinya, bukan hanya guru yang menentukan akan tetapi siswa juga ikut berperan. Siswa mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya nya sendiri. Dengan demikian, peran guru berubah dari peran sebagai sumber belajar menjadi peran sebagai fasilitator. Artinya guru lebih banyak sebagai orang yang membantu siswa untuk belajar. Tujuan utama mengajar adalah membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses mengajar tidak di ukur dari sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran, tetapi diukur dari sejauh mana siswa telah melakukan proses belajar. Dengan demikian, guru tidak lagi berperan sebagai orang yang membimbing dan memfasilitasi agar siswa mau dan mampu belajar. Inilah makna proses pembelajaran berpusat kepada siswa (student oriented). Siswa tidak dianggap sebagai objek belajar yang dapat diatur dan di batasi oleh kemauan guru, melainkan siswa di tempatkan sebagai subjek yang belajar sesuai dengan bakat, minat, dan mengoptimalkan kemampuannya. Menurut Sanjaya Wina, (2010, hlm. 107) menjelaskan bahwa :
Belajar adalah proses berpikir. Belajar berpikir menekankan kepada proses mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu
(13)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan lingkungan. Dalam pembelajaran berpikir proses pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada akumulasi pengetahuan materi pelajaran, tetapi yang di utamakan adalah keampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya sendiri (self regulated).
Asumsi yang mendasari pembelajaran berpikir adalah bahwa pengetahuan itu tidak datang dari luar, akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur kognitif yang dimilikinya. Atas dasar asumsi itulah pembelajaran berpikir memandang bahwa mengajar itu bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru pada siswa, melainkan suatu aktivitas yang memungkinkan siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya. Banyak model pembelajaran yang mungkin dapat di terapkan untuk pembelajaran akan tetapi hal itu dapat di lihat dari hasil belajar siswa yang kurang optimal. Dalam kaitan dengan proses pembelajaran sebaiknya guru menggunakan satu teori atau model, Juliantine Tite (2011, hlm. 3)
“secara umum model diartikan sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan
suatu kegiatan.” Model inkuri merupakan model yang sangat cocok untuk pembelajaran bola basket di samping siswa dapat melakukan aktivitas jasmani juga siswa dituntut mampu mengembangkan aspek aspek yang lain seperti menjelaskan gerakan-gerakan yang ada dalam permaianan bola basket seperti teknik dasar lay up shoot.Trianto (dalam Juliantine dkk.2011, hlm. 79) mengemukakan bahwa:
Inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Mungkin hal yang paling penting dan model ini dimana siswa belajar pada domain kognitif, guru memberikan pertanyaan kemudian siswa berusaha memecahkannya dengan atau tanpa bantuan. Untuk mencapai sasaran kognitif digunakan stimulus berupa psikomotor untuk menemukan jawaban. Dengan esensi di atas maka penulis ingin memecahkan masalah yang ada pada dunia
(14)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan saat ini diambil dari masalah yang ada di atas maka penulis ingin mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
lay up shootdalam permaianan bola basket, dan diharapkan sasaran utama kegiatan pembelajaran inkuiri dapat terlaksana dengan baik sehingga mampu meningkatkan hasil belajarlay up shoot dalam permaianan bola basket.
B.RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdiatasmakarumusan masalah tersebut:Apakah gaya mengajar inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar lay up
shoot dalam permainan bola basket di SMPN 40 Bandung?
C.TujuanPenelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan masalah terhadap permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakanyaituuntuk mengetahui apakah gaya mengajar inkuiri berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket di SMPN 40 Bandung.
D.ManfaatPenelitian
Kegiatan Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi lembaga-lembaga pendidikan terutama dalam pengoptimalan proses pembelajaran penjas khususnya tentang upaya meningkatkan hasil belajar lay
up shoot dalam permainan bola basket.
(15)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dapat digunakan sebagai sarana informasi dan solusi untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan model pembelajaran dan pembelajaran pendidikan jasmani.
E.BatasanPenelitian
Demi kelancaran dan terkendalinya pelaksanaan penelitian, maka penulismembatasi penelitian ini agar lebih terarah dan tidak terjadi salah penafsiran, maka penulis membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini hanya membahas sejauh mana pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket. 2. Variabel independen dalam penelitian ini adalah, model
pembelajaraninkuiri.
3. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasilbelajarlay up shootdalam permainan bola basket.
4. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah peserta didik SMPN 40 Bandung kelas IX.
5. Sampel yang diambil dalam penelitian adalah peserta didik kelas extra kulikuler bola basket.
6. Metode penelitian nya menggunakan experimen kuantitatif. 7. Instrumen penelitian menggunakan tes baku lay up shoot.
(16)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
(17)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.MetodePenelitian
Ketika seseorang akan melakukan penelitian tentu memerlukan langkah-langkah untuk menunjang keberhasilan suatu penelitian tersebut. Namun posedur-prosedur yang ditempuh haruslah bersifat ilmiah, dalam artian kegiatan penelitian tersebut harus didasari oleh ciri-ciri keilmuan, penelitian tersebut juga harus dilakukan dengan cara yang masuk akal, dilakukan dengan cara-cara yang dapat diamati oleh panca indera manusia, dan langkah-langkah penelitiannya harus menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Penjelasan menurutSugiyono (2010, hlm. 2) bahwa “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Berdasarkan penjelasan tersebut dalam penelitian digunakan metode yang sesuai dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Disampaikan pula oleh Sugiyono (2010, hlm. 72) “metode penelitian eksperimendapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Selanjutnya dijelaskan oleh Arikunto (2007, hlm. 207) bahwa:
Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari ”sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.
Dari penjelasan tersebut maka jelas ketika melakukan penelitian ada yang disebut langkah-langkah penelitian, guna untuk mencari sesuatu yang berkaitan dengan tujuan penelitian tersebut. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa
(18)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini bertujuan ingin mencari tahu ada tidaknya pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket.
B.DesainPenelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group
design (Sugiyono, 2010, hlm. 76). Dalam desain penelitian ini terdiri dari satu
variabel bebas dan satu variabel terikat. Berikut mekanisme penelitian
pretest-posttest control group design digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Gambar 3.1
Pretest-Posttest Control Group Design
(Sugiyono, 2010, hlm. 76) Keterangan :
R : Random (dipilih secara acak)
O1 : Tes awal yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen O2 : Tes akhir yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen X: Perlakuan (treatment)
O3 :Tes awal yang dilaksanakan pada kelompok kontrol
O4 : Tes akhir yang dilaksanakan pada kelompok kontrol
R O1 X O2
(19)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Langkah-langkahPenelitian
Menurut ahli yang dikemukakan oleh Gay (dalam Malik, 2013, hlm. 56) menjelaskan tentang langkah-langkah penelitian: “umumnya diawali dengan proses penelusuran masalah, penelusuran data dan teori, perumusan hipotesis, penentuan metode penelitian, analisis dan interpensi data, penarikan kesimpulan, implikasi dan saran.”
Dari penjelasan langkah-langkah penelitian diatas, penulis mencoba menyusun langkah-langkah penelitian yang dimulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga ke tahap akhir penelitian.
1. Tahappersiapan
Mengajukan sebuah proposal penelitian sebagai langkah pertama dalam penelitian ini. Langkah selanjutnya membuat program pembelajaran dan menentukan instrumen penelitian berdasarkan tujuan yang ingin diketahui dalam pelaksanaan penelitian. Setelah itu melakukan koordinasi dengan pihak sekolah perihal akan dilaksanakannya penelitian.
2. TahapPelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan peneliti menentukan kelompok sampel dari sebuah populasi yang dipilih secara acak, kemudian menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari sebuah sampel. Selanjutnya melakukan tes awal kepada kedua kelompok. Sambil melakukan tes awal peneliti mengamati siswa yang mempunyai kemampuan lebih yang nantinya akan dijadikan sebagai tutor. Setelah didapatkkan data melalui tes awal, dilanjutkan dengan memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen berupa model pembelajaran inkuiridan memberikan perlakuan yang biasanya terhadap kelompok kontrol yaitu model pembelajaran langsung yang berkonsep “teacher center”. Selesai diberikan perlakuan pada akhir pertemuan diadakan tes akhir untuk kedua kelompok penelitian, baik eksperimen maupun kontrol. Perlu diingatkan tes yang
(20)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberlangsungkan pada tes awal dan tes akhir adalah berupa tes lay up shootdalam permainan bola basket.
3. TahapakhirPenelitian
Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) untuk kedua kelompok dengan menggunakan uji statistika. Dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil uji statistika yang telah diberlangsungkan.
D.TempatdanWaktupenelitian 1. TempatPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 40 Bandung. 2. Waktupenelitian
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur yang harus ditempuh yaitu dengan mengajukan proposal hingga penyusunan laporan. Penelitian ini dilaksanakan di luar jadwal jam pelajaran siswa, dan dilaksanakan terhitung dari tanggal 2 juni 2014 sampai dengan 28 juni 2014.
E.PopulasidanSampel 1. Populasi
PopulasidijelaskanolehArikunto (2010, hlm. 173) adalah “sebagaikeseluruhansubyekpenelitian.”Apabilaseseoranginginmenelitisemuael
emen yang adadalamwilayahpenelitian,
makapenelitiannyamerupakanpenelitianpopulasi.LebihlanjutSugiyono (2012, hlm. 117) menjelaskan:
(21)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditark kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Berdasarkan pemaparan tersebut, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas IX diSMPN 40 Bandung, yang berjumlah 301 siswa dari sepuluh kelas. Kelas A sebanyak 30 siswa, kelas B sebanyak 30 siswa, kelas C sebanyak 30 siswa, kelas D sebanyak 30 siswa, kelas E sebanyak 30 siswa, kelas F sebanyak 30 siswa, kelas G sebanyak 30 siswa, kelas H sebanyak 30 siswa, kelas I sebanyak 30 siswa, dan kelas J sebanyak 31 siswa.
2. Sampel
Sampeladalahbagiandarijumlahdankarakteristik yang dimilikiolehpopulasitersebut (Sugiyono, 2012, hlm. 117).Dalammenentukansampeltersebutpenelitimenggunakantekniksimpel
random sampling.Sugiyono (2010, hlm. 82) menjelaskanmengenaisimple
random sampling sebagaiberikut “dikatakansimpel (sederhana)
karenapengambilansampelanggotapopulasidilakukansecaraacaktanpamemperha
tikan strata yang
adadalampopulasiitu.”Selanjutnyadalammenentukanjumlahsampelpenelitiberpe domanpadapendapatArikunto (2006, hlm. 134) sebagaiberikut:
untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi dan jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.
(22)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka untuk jumlah sampel penelitian ini ditetapkan oleh peneliti sebanyak 60 orang yang kemudian dibagi menjadi 30 orang untuk kelompok eksperimen dan 30 orang untuk kelompok kontrol.
F. Instrumen Penelitian
Adapun beberapa definisi instrumen penelitian menurut beberapa ahli, diantaranya menurut sugiyono (2010, hlm. 102) yang menyebutkan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial.”
Selanjutnya menurut arikunto (2010, hlm. 192) yang mengatakan bahwa “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode.” Dengan demikian untuk melakukan penelitian lay up shootdalam permainan bola basket menggunakan instrumen penelitian berupa tes lay up shoot. Dalam situasi
permainan jenis tembakan ini harus bisa dilakukan pemain baik dengan tangan kanan maupun kiri.Dalam penelitian ini tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar lay up shoot.
Instrumentes yang digunakandalampenelitianinimengacukepadateslay-up
shoot basket permenitmenurutJackson Baugartner(dalamSetiadi, 2013, hlm. 40)
yang memilikitingkatvaliditas 0,78.
Adapunrinciantesnyaadalahsebagaiberikut:
1. Tujuan: Mengukurketerampilanlayup shootdalampermainanbolabasket. 2. Alat: Alattulis, duabuahkursi, meteran, bola basket, stopwatch, danlapangan
basket.
3. PetugasPelaksanaan :
a) Petugaspelaksana, dibantuolehsiswa SMP Negeri40 Bandung yang telahmemahamitugasmasing-masingyaituseorang yang menghitung bola masuk, seorang yang mencatathasil, dua orang menangkap bola danmeletakan bola kembalikekursi, sertaseorangtestor yang
(23)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengamatisahatautidaknyatesteedalammelakukanketerampilanlay-up
shoot .
b) Pelaksanaan, testeeberdiridibelakanggaristembakanhukuman, padasaat aba-aba “ya” ataubunyipeluittesteemengambil bola darikursisebelahkanan. Dilanjutkandengangerakanlayup shootkearah ring basket. Setelahmelakukanlayup shoot, testeemenangkap bola tersebutlalumengoperdenganchest passpadatemanya yang beradadibelakangkursisebelahkanan. Setelahitu, testeemengambil bola darisebelahkiri. Dilanjutkandengangerakanlay-up shootkearah ring basket, lalumenangkap bola tersebutdanmengoperdengangerakancest
passpadatemannya yang beradadibelakangkursisebelahkiri.
Testeeberusahamemasukan bola sebanyakmungkinkedalam ring basket dalamwaktusatumenit.
(24)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 FormasiTesLay-up ShootmenurutJackson BaumgartnerdalamSetiadi (2013:40)
KeteranganGambar3.2 :
: ArahgerakanLay-up shoot : ArahgerakanCest pass
h : Kursi
: Bola
: Siswa yang membantupelaksanaantes : Testee
4. Penskoran: skordihitungsatujikagerakan tester dalamtekniklay-up
(25)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
danmelakukangerakanlay-up shoot yang salah. Jumlah bola yang masukkedalamkeranjang yang benardijadikanpenelitian.
Catatan:
a) Tembakandianggapberhasilapabila bola masukkedalam ring baiksecaralangsungataupundipantulkanterlebihdahulukepapan.
b) Apabila bola tidakmasuktidakmendapatskoratau nol. c) Tidaksahapabilatesteemelanggaraturanlay-up shoot. d) Siswamemilikisatumenitdalammelakukanlay-up shoot.
Jadidalamtesinisiswadiberikanwaktuselamasatumenituntukmelakukanl
ay-up shootdengantujuanutamanyamemasukan bola
sebanyak-banyaknyakedalam ring.Kriteria yang
harusdiambilolehpenelitidalammelakukanpenilaianadalahmenghitungberap a bola yang masukkedalam ring tanpamelanggaraturansepertitravelling.
Tes yang
digunakandalampenelitianiniadalahberbentuktesketerampilanunjukkerjaata upraktek, yaitumelakukanketerampilanlay-up shoot.
Tesakandilaksanakansebanyakdua kali tesawal (pretest) dengantujuanuntukmengetahuikemampuanawalsiswatentanghasilbelajarla
y-up shootsebelumdiberikansebuahperlakuan (treatment). Dan yang
keduaadalahtesakhir (posttest)
dengantujuanuntukmengetahuikemampuanhasilbelajarlay-up
shootsetelahdiberikanserangkaianpembelajarandenganmenerapkanmodel
pembelajaran inkuiri (treatment).
G.TeknikAnalisisdanPengolahan Data
Teknik analisis data maksudnya adalah mengolah data hasil eksperimen. Selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan analisis data ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan ditafsirkan.
(26)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Menghitung Rata-Rata (mean)
Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:
�
=
∑��
�
� = skor rata-rata yang dicari ∑�� = jumlah nilai data
n = jumlah sampel
b. Simpangan Baku (Standar Deviation)
Standar deviation (simpangan baku) adalah suatu nilai yang menujukan
tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratanya, simbol simpangan baku populasi (σ atau σn ) sedangkan untuk sampel (s, sd atau σn-1).
Rumus untuk kelompok kecil :
S = ∑ �1−�
2 �−1
Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: S = simpangan baku yang dicari
(27)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n∑ �1− � 2 = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
c. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dipilih adalah dengan metode lilifors. Adapun langkah kerja uji normalitas dengan metode liliforsadalah sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z 6. Menghitung theoritical proportion.
7. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.
8. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel.
d. Uji Homogenitas
Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak dalam hal lainnya diterima.
(28)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
�= 1 2
22
� � =� � � �
� � � � �
Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians : 1. Inventarisasi data
2. Membuathipotesisdalambentukkalimat. 3. Membuathipotesisstatistik.
4. MencariFhitung.
5. Menentukankriteriapenerimaandanpenolakanhipotesis. 6. MembandingkanFhitungdenganFtabel.
7. Kesimpulan.
e. Uji Hipotesis
Adapun langkah-langkah uji hipotesis sebagai berikut:
1) Nyatakanhipotesisstatistik (H0 dan H1) yang sesuaidenganpenelitian 2) Gunakanstatistikuji yang tepat
3) Hitungnilaistatistikberdasarkan data yang terkumpul 4) Berikankesimpulan
5) Menentukan ρ (ρ-value)
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau tidak. Untuk pengujian dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t bertujuan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata dari data pretes yang diperoleh. Pengolahan data dilakukan dengan ketentuan:Jika kedua data berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji-t Statistik uji yang digunakan adalah
(29)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= � 1− � 2
1
�1+
1 �2 dengan = � = �1−1 12+ �2−1 22
�1+�2−2
Keterangan:
� 1 : Rata-rata skorpreteskelaseksperimen. � 1 : Rata-rata skor pretes kelas kontrol.
12 : Simpangan baku kelas eksperimen. 22 : Simpangan baku kelas kontrol.
Kriteriapengujiandidapatdaridaftardistribusi t dengan = �1+�2−2 dan peluang 1−1
2�
. H0diterimajika− 1−1 2�
< < 1−1 2�
dan H0ditolakuntuknilai t lainnya.
Denganmenggunakantarafsignifikansi 5% (� = 0,05) maka kriteria pengujiannya adalah:
a) Jikanilaisignifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H1diterima. b) Jikanilaisignifikansi (Sig.) <0,05 maka H0ditolak
Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket.
H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar lay up shoot dalam permainan bola basket.
(30)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
(31)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data,
makakesimpulandaripenelitianiniadalahsebagaiberikut :Model pembelajaraninkuirimemberikanpengaruh yang signifikanterhadaphasilbelajarlay
up shoot dalam permainan bola basket.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:
1. Model pembelajaraninkuiridapatmenjadipilihandan inovasi yang
tepatuntukparapengajar di
sekolahgunameningkatkanhasilbelajarpendidikanjasmaniterutama sekali padapembelajaran lay up shoot dalam permainan bola basket.
2. Melalui model pembelajaraninkuirisiswaakanlebihterlibatdalam proses pembelajaran danbersemangatdalamberpartisipasi di kegiatanpembelajaranlay up shoot dalam permianan bola basket.
3. Berkaitandenganpenelitian yang penulislakukan, sebaiknyadiadakanpenelitianlebihlanjutterkait model-model
pemebelajaran yang
mendorongsiswauntuklebihmeningkatkanhasilbelajardanmencapaikompe tensi yang diharapkan. Penelitiandengansampel yang lebihbesarsertarelevandipadukandengankajian yang lebihmendalamakanmemperkayapengetahuanpadapembelajaranpenjasme njadilebihrepresentatif.
(32)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan jasmani di indonesia.
(33)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Abduljabar, B. &Sudrajat, J. (2010). Aplikasi Statistika dalam Pendidikan
Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rinekacipta
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Juliantine, T. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Metzler, W. M. (2000). Instructional Models For Physical Education. Massachussetts: Allyn & Bacon A Pearson Education Company
Oliver, J. (2007). Dasar-dasar Bola Basket. Bandung: Pakar Raya
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaan Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana
Slameto. (2007). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto.(2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara Sucipto, dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: BumiAksara
Sumber skripsi:
Malik. (2013). Pengaruh pendekatan taktis terhadap pemahaman pola-pola
(34)
2
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiadi, H. (2013). Pengaruh Model Pendekatan Taktis terhadap Hasil Belajar
(1)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= � 1− � 2
1
�1+
1
�2
dengan = � = �1−1 12+ �2−1 22
�1+�2−2
Keterangan:
� 1 : Rata-rata skorpreteskelaseksperimen.
� 1 : Rata-rata skor pretes kelas kontrol.
12 : Simpangan baku kelas eksperimen.
22 : Simpangan baku kelas kontrol.
Kriteriapengujiandidapatdaridaftardistribusi t dengan = �1+�2−2 dan
peluang 1−1
2�
. H0diterimajika− 1−1
2�
< < 1−1 2�
dan H0ditolakuntuknilai t lainnya.
Denganmenggunakantarafsignifikansi 5% (� = 0,05) maka kriteria
pengujiannya adalah:
a) Jikanilaisignifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H1diterima.
b) Jikanilaisignifikansi (Sig.) <0,05 maka H0ditolak
Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah
H0 : Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar lay up shoot dalam permainan bola basket.
H1 : Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil
belajar lay up shoot dalam permainan bola basket. (Sudjana, 2005: 239)
(2)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
(3)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkanhasilpengolahandananalisis data,
makakesimpulandaripenelitianiniadalahsebagaiberikut :Model
pembelajaraninkuirimemberikanpengaruh yang signifikanterhadaphasilbelajarlay up shoot dalam permainan bola basket.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang akan penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:
1. Model pembelajaraninkuiridapatmenjadipilihandan inovasi yang
tepatuntukparapengajar di
sekolahgunameningkatkanhasilbelajarpendidikanjasmaniterutama sekali padapembelajaran lay up shoot dalam permainan bola basket.
2. Melalui model pembelajaraninkuirisiswaakanlebihterlibatdalam proses
pembelajaran danbersemangatdalamberpartisipasi di
kegiatanpembelajaranlay up shoot dalam permianan bola basket.
3. Berkaitandenganpenelitian yang penulislakukan,
sebaiknyadiadakanpenelitianlebihlanjutterkait model-model
pemebelajaran yang
mendorongsiswauntuklebihmeningkatkanhasilbelajardanmencapaikompe
tensi yang diharapkan. Penelitiandengansampel yang
lebihbesarsertarelevandipadukandengankajian yang
lebihmendalamakanmemperkayapengetahuanpadapembelajaranpenjasme njadilebihrepresentatif.
(4)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola Basket
Di SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis paparkan, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan jasmani di indonesia.
(5)
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA Sumber buku:
Abduljabar, B. &Sudrajat, J. (2010). Aplikasi Statistika dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rinekacipta
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Juliantine, T. (2011). Model-Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI
Metzler, W. M. (2000). Instructional Models For Physical Education. Massachussetts: Allyn & Bacon A Pearson Education Company
Oliver, J. (2007). Dasar-dasar Bola Basket. Bandung: Pakar Raya
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaan Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Slameto. (2007). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slameto.(2003). Proses Belajar Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara Sucipto, dkk. (2010). Permainan Bola Basket. Bandung: FPOK UPI
Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Wena, M. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: BumiAksara
Sumber skripsi:
Malik. (2013). Pengaruh pendekatan taktis terhadap pemahaman pola-pola permainan sepak bola. Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan
(6)
2
Fahrur Rizal, 2014
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiriterhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot Dalam Permainan Bola BasketDi SMPN 40 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiadi, H. (2013). Pengaruh Model Pendekatan Taktis terhadap Hasil Belajar Lay Up Shoot. Bandung: Skripsi Sarjana, FPOK UPI