PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CASTING DIVISION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING.

(1)

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Pendidikan Manajemen Perkantoran,

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh : Ahda Fania NIM. 1001597

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Bandung


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA

KARYAWAN PADA CASTING DIVISION DI PT. TOYOTA MOTOR

MANUFACTURING INDONESIA

Oleh:

Ahda Fania 1001597

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal seperti yang

tertera dibawah ini,

Bandung, 26 Agustus 2014

Penguji 1 Dr. Hj. Nani Imaniati. M.Si NIP.19610106 198703 2 002 Penguji 2 Drs. H. A. Sobandi. M.Si, M.Pd

NIP. 19570401 198403 1 003 Penguji 3 Sambas Ali Muhidin. S.Pd, M.Si

NIP. 19740627 200112 1 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, S.Pd, M.Pd. NIP. 197207112001121001


(3)

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CASTING DIVISION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING

INDONESIA

Oleh : AHDA FANIA

NIM. 1001597

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis

© 2014 Ahda Fania Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Konsep Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Tujuan-Tujuan Promosi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Jenis-Jenis Promosi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Asas-Asas Promosi Karyawan ... Error! Bookmark not defined.


(5)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2.1.6 Syarat-Syarat Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Syarat-Syarat Promosi Jabatan ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Konsep Dasar Motivasi Kerja KaryawanError! Bookmark not defined. 2.2.1 Pengertian Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Prinsip-Prinsip dalam Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Tujuan Pemberian Motivasi Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.4 Proses Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.5 Model-Model Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.6 Metode Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.7 Teori-Teori Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.8 Teknik Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.2.9 Variabel-Variabel yang Mempengaruhi MotivasiError! Bookmark not defined.

2.2.10 Indikator-Indikator yang Mempengaruhi MotivasiError! Bookmark not defined.

2.2.11 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi MotivasiError! Bookmark not defined.

2.3 Penelitian terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN .... Error! Bookmark not defined. 3.1 Metode/ Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(6)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3.2.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.3. Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.2.4.Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

3.2.6 Teknik Analisa Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined. 5.1 KESIMPULAN... Error! Bookmark not defined. 5.2 SARAN ... Error! Bookmark not defined. Daftar Pustaka ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI JABATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA CASTING DIVISION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING

INDONESIA Oleh : Ahda Fania

1001597

Skripsi ini dibimbing oleh: Drs. Hendri Winata M.Si

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran efektivitas Promosi Jabatan dan tingkat Motivasi Kerja Karyawan serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari Promosi Jabatan terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Kajian penelitian ini mengacu pada teori motivasi dalam perspektif psikologis yang menghubungkan dua variabel yaitu Promosi Jabatan sebagai variable X dengan indikator: kemampuan, kecakapan, kejujuran, loyalitas, berdasarkan rangking, objektivitas, uraian pekerjaan, komunikasi dan tanggung jawab sedangkan Motivasi Kerja Karyawan sebagai variabel Y dengan indikator: prestasi, tanggung jawab, antusiasme, kerjasama, ketekunan, ketelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket menggunakan skala pengukuran Likert, dengan ukuran populasi 44 orang karyawan (staff) pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier sederhana.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh informasi bahwa promosi jabatan berada pada kategori cukup efektif dan motivasi kerja karyawan berada pada kategori cukup tinggi. Uji hipotesis menunjukkan bahwa promosi jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Nilai koefisien kolerasi yang diperoleh menunjukkan bahwa korelasi yang kuat antara promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan.


(8)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Influence Of Promotion Towards Employee’s Work Motivation In

Casting Division In PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

by:

Ahda Fania 1001597

This Thesis Is Guide By : Drs. Hendri Winata M.Si

The study aimed to investigate the effectiveness of promotion towards employees‘work motivation and to find out the influence of promotion towards employee’s work motivation in

Casting Division in PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. The research refers to motivation theory based on psychology perspective which correlates two variables; those are promotion as variable X with indicators: ability, proficiency, probity, loyalty, ranking, objectivity, job description, communication, and responsibility. Whereas the employees’ work motivation as variable Y has indicators: achievement, responsibility, enthusiasm, teamwork, perseverance, and carefulness.

The method applied in the research is survey in which distributing questionnaire is the data collection technique that use Likert scale measurement. The research takes 44 employers (staff) in Casting Division in PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. The data obtained are analyzed by using simple linear regression.

Based on findings, it can be found that promotion is effective and the category of

employees’ work motivation is high. Hypothesis test shows that promotion has positive and significant effects toward employees’ work motivation in Casting Division in PT Toyota

Motor Manufacturing Indonesia. Correlation coefficient values gathered indicate that there


(9)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini, gejolak tenaga kerja semakin tinggi dan banyak terjadi dimana-mana khususnya di Indonesia mengingat di berbagai media massa baik elektronik maupun media cetak mengabarkan mengenai demo buruh, penghapusan out sourching, meminta kenaikan upah dll. Seperti dilansir pada merdeka.com pada selasa tanggal 3 desember 2013 ratusan buruh tangerang berunjuk rasa meminta kenaikan UMK 2014 sebesar 2,6 juta. sedangkan Wakil Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang Dan Industry Indonesia (Kadin) Rachmat Gobel meminta buruh jangan hanya sebatas menuntut kenaikan upah minimum, ia meminta buruh juga bisa meningkatkan produktivitas, kinerja dan motivasinya.

Melihat dari berita dan kasus yang ada di atas, penulis berpendapat bahwa tenaga kerja yang melakukan aksi turun ke jalan memperlihatkan rendahnya motivasi kerja karyawan yang ada di dalam suatu perusahaan tersebut karena dengan adanya motivasi maka perhatian, pemikiran, tenaga, dan kegiatan karyawan dapat diarahkan untuk tujuan dan sasaran yang lebih bermanfaat serta menguntungkan bagi pihak perusahaan maupun bagi karyawan itu sendiri.


(10)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Akibat rendahnya motivasi kerja karyawan tersebut juga berimbas pada salah satu perusahaan yang bergerak dibidang otomotif yaitu, Toyota Motor Manufacturing perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan suku cadang otomotif mobil yang berada di Jakarta.

Presiden direktur toyota menyatakan bahwa safety adalah prioritas utama disemua perusahaan toyota yang paling penting dalam bekerja adalah tidak membuat dan mendapatkan kecelakaan. Bekerja dengan aman adalah bekerja dimana tidak ada kondisi atau kegiatan yang tidak aman. Pekerjaan yang stabil adalah merupakan pintu gerbang ke dalam pekerjaan yang stabil dan benar. Walaupun hal mengenai keselamatan merupakan prioritas utama namun karena tidak memperhatikan dan melibatkan setiap kegiatan dari setiap orang maka tetap saja banyak kasus kecelakaan timbul.

Fenomena ini dapat dilihat dari disiplin kerja, sikap kerja yang tidak mendukung perusahaan seperti kurangnya tanggung jawab dan antusiasme terhadap pekerjaan yang tidak semestinya saat pekerjaan belum terselesaikan dari jam kerja yang telah ditentukan yang mengakibatkan pekerjaan menjadi terbengkalai. berikut data pencapaian target keamanan (safety) yang diberikan oleh perusahaan kepada setiap kelompok kerja yang dilakukan karyawan selama 3 (tiga) tahun terakhir.

Tabel 1. 1


(11)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sumber : hasil olah data karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing Casting Division

Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir terlihat beberapa

indikasi yaitu target yang diberikan oleh perusahaan untuk keamanan dalam pembuatan suku cadang belum mencapai maksimal. Karyawan yang kurang tanggung jawab dan antusias dalam melaksanakan target yang diberikan Terlihat dari data di atas yang menunjukan bahwa tingkat target keamanan (safety) yang berfluktuasi naik dan turun selama tiga tahun terakhir. Tingkat target yang berfluktuasi naik dan turun mengindikasikan karyawan kurang disiplin dalam bekerja, antusiasme dan tanggung jawab yang dibebankan kepada karyawan berkaitan dengan pekerjaan mereka akan berdampak pada kelangsungan kerja di perusahaan tersebut.

Falsafah dasar toyota adalah “customer is number one” berdasarkan pertimbangan adanya harmoni antara orang dengan lingkungannya pada pembuatan kendaraan, secara garis besar toyota menginginkan kualitas yang baik untuk manusia serta lingkungannya. Maka toyota membagi pembuatan dengan dua teknik yaitu yang pertama desain kendaraan sedangkan satu lainnya adalah teknik yang berkaitan dengan pembuatannya. Walaupun BULAN

2010 2011 2012

TARGET PENCAPAIAN ket TARGET PENCAPAIAN ket TARGET PENCAPAIAN ket

JAN 99% 99% - 99% 97% 2% 99% 98% 1%

FEB 99% 97% 2% 99% 98% 1% 99% 95% 4%

MAR 99% 99% - 99% 97% 2% 99% 94% 5%

APR 99% 99% - 99% 99% - 99% 98% 1%

MEI 99% 99% - 99% 98% 1% 99% 97% 2%

JUN 99% 99% - 99% 97% 2% 99% 99% -

JUL 99% 97% 2% 99% 98% 1% 99% 99% -

AGU 99% 95% 4% 99% 98% 1% 99% 99% -

SEP 99% 99% - 99% 96% 3% 99% 97% 2%

OKT 99% 98% 1% 99% 98% 1% 99% 97% 2%

NOF 99% 99% - 99% 97% 2% 99% 98% 1%


(12)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

toyota berkeyakinan untuk membuat suku cadang yang baik untuk konsumennya tetap saja target mengenai kualitas terhadap hasil produk yang dihasilkan ada beberapa yang kurang maksimal.

Selanjutnya data mengenai target quality yang dibebankan kepada kelompok kerja hasil dari pembuatan suku cadang yang dilakukan oleh karyawan terlihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 1. 2

Presentase target kualitas (quality) Karyawan 2010 – 2012

Sumber : hasil olah data karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing Casting Division

Pada tabel 1.2 metunjukkan bahwa dalam 3 tahun terakhir terlihat beberapa indikasi yaitu target yang diberikan oleh perusahaan untuk kualitas dalam pembuatan suku cadang belum mencapai maksimal. Karyawan yang kurang kerjasama dan ketekunan dalam melaksanakan target yang diberikan Terlihat dari data di atas yang menunjukan bahwa tingkat target kualitas (quality) hasil barang yang dicapai berfluktuasi naik dan turun selama tiga tahun terakhir. Tingkat target yang berfluktuasi naik dan turun mengindikasikan bahwa karyawan kurang kerjasama dalam bekerja, serta ketekunan dan ketelitian dalam

BULAN 2010 2011 2012

TARGET PENCAPAIAN ket TARGET PENCAPAIAN ket TARGET PENCAPAIAN ket

JAN 89% 86% 3% 89% 86% 3% 89% 89% -

FEB 89% 88% 1% 89% 86% 3% 89% 88% 1%

MAR 89% 87% 2% 89% 87% 2% 89% 88% 1%

APR 89% 87% 2% 89% 86% 3% 89% 86% 3%

MEI 89% 87% 2% 89% 86% 3% 89% 86% 3%

JUN 89% 89% - 89% 88% 1% 89% 88% 1%

JUL 89% 88% 1% 89% 88% 1% 89% 87% 2%

AGU 89% 88% 1% 89% 87% 2% 89% 87% 2%

SEP 89% 88% 1% 89% 89% - 89% 89% -

OKT 89% 89% - 89% 89% - 89% 89% -

NOF 89% 88% 1% 89% 88% 1% 89% 88% 1%


(13)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

melaksanakan tugas yang diberikan akan berdampak pada kelangsungan kerja di perusahaan tersebut

Dari data-data yang telah di peroleh bisa dilihat pada tabel 1.1 mengenai data target keamanan dan tabel 1.2 data pencapaian target kualitas suku cadang yang dihasilkan ini berfluktuasi dengan tren menurun. Hal tersebut mengindikasi adanya penurunan motivasi kerja karyawan.

Menindaklanjuti hal di atas, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tepat dapat menjadi penentu dalam mempertahankan kestabilan dan daya saing perusahaan. Dampak yang terjadi apabila motivasi pada karyawan menurun adalah karyawan akan malas dalam bekerja, sering membuat pelanggaran dalam bekerja, meningkatnya kelambanan dalam bekerja, dan kurangnya intensitas untuk bertahan dalam perusahaan tersebut dan yang akan terkena imbas paling besar akibat dari menurunnya motivasi karyawan adalah tidak tercapainya tujuan perusahaan tersebut Menurut Winardi (2007:2) mengatakan bahwa:

seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi dimana ia bekerja. Sedangkan seseorang yang tidak termotivasi hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja

Maka dari itu, perusahaan mengharap kepada seluruh karyawannya agar mampu menjalankan tugas dengan motivasi tinggi yang dimiliki karyawannya. Keinginan tersebut dapat diraih apabila karyawan memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini didukung oleh pernyataan Malayu Hasibuan (2005:141):“Pentingnya motivasi karena adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal”.


(14)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pentingnya motivasi bagi kayawan merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan.Jika seseorang berhasil mencapai motivasinya maka yang bersangkutan cenderung untuk terus termotivasi. Sebaliknya, jika yang bersangkutan gagal mewujudkan motivasinya, maka yang bersangkutan mungkin tetap ulet terus berusaha atau justru menjadi putus asa.

Banyak cara meningkatkan motivasi kerja karyawan terhadap organisasi atau perusahaan, sehingga perilaku negatif karyawan yang dapat merugikan organisasi dapat diminimalisir. Suatu perusahaan harus berusaha untuk menciptakan dan menumbuhkan suatu kondisi organisasi yang dapat meningkatkan kesadaran agar karyawan atau tenaga kerja mengabdikan diri sehingga mereka dapat mencurahkan seluruh tenaga dan fikirannya pada kestabilan dan kemajuan organisasi.

Setiap pimpinan perusahaan berkewajiban, menciptakan, membina, mempertahankan serta mengembangkan semangat, prestasi, dan produktivitas yang tinggi bagi setiap karyawannya dalam melaksanakan tugas yang diberikan dan berusaha agar semangat, prestasi serta produktivitas kerja tersebut tumbuh dan berkembang baik dalam diri karyawan maupun bagi pimpinan karyawan. Salah satu program pengembangan motivasi bagi karyawan adalah dengan promosi jabatan.

Seperti yang dijelaskan oleh Nitisemito (1996:136) yang menyatakan bawa, diantaranya adalah :

1. Promosi memungkinkan para karyawan untuk menerima balas jasa yang lebih besar dari sebelumnya.

2. Promosi merupakan perwujudan dari perhatian perusahaan terhadap kebutuhan karyawan.


(15)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Promosi memberikan kesempatan pada karyawan untuk lebih berkembang dan maju sehingga dapat menimbulkan perasaan aman dalam menghadapi masa depan karirnya.

4. Promosi memungkinkan perusahaan untuk menempatkan karyawan sesuai dengan kemampuannya.

5. Promosi dapat meningkatkan kepercayaan karyawan yang berarti meningkatkan loyalitas karyawan tersebut terhadap perusahaan .

Berdasarkan uraian di atas ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk dapat menimbulkan motivasi kerja karyawan, seperti yaitu salah satunya dengan program pengembangan karier yang jelas kepada karyawan seperti promosi jabatan yakni dipandang sebagai penghargaan atas keberhasilannya dalam menunjukkan prestasi yang lebih tinggi dan menunaikan kewajibannya dalam pekerjaan dan jabatan yang di jabat sekarang, sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi karyawan yang bersangkutan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi, sehingga mereka merasa dihargai dan diperhatikan keberadaannya oleh perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan motivasi kerja mereka, menimbulkan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Dan mengoptimalkan produktivitas karyawan pada organisasi tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting

Division Di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

1.2Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, inti dari penelitian ini adalah mengenai menurunnya motivasi kerja karyawan pada casting division di PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia kinerja yang disinyalir karena tingkat pencapaian target safety dan target kualitas suku cadang yang dihasilkan selama tiga tahun terakhir terhitung dari tahun


(16)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2010 sampai tahun 2012 berfluktuasi dengan tren naik turun. Hal ini dapat diperbaiki dengan peningkatan pelaksanaan pengembangan karir yang jelas dan terkoordinir dengan baik yaitu promosi jabatan, pelatihan karyawan, peningkatan pendidikan untuk karyawan, dll.

Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karayawan diantaranya imbalan, pengembangan karir, bonus, prestasi, pengakuan dan sebagainya. Berdasarkan kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan yang ada pada casting division di PT.Toyota Motor Manufacturing Indonesia. faktor yang paling mempengaruhi masalah tersebut adalah masalah pelaksanaan promosi jabatan. Oleh karena itu masalah motivasi kerja karyawan dalam penelitian ini akan di pengaruhi oleh faktor pelaksanaan program promosi jabatan. Karena setiap karyawan yang merasa prestasinya tinggi sangat mendambakan promosi jabatan karena di pandang sebagai penghargaan atas keberhasilan dalam menunjukkan prestasi kerja yang tinggi sekaligus sebagai pengakuan atas kemampuan dan potensi karyawan yang bersangkutan untuk menduduki posisi yang lebih tinggi dalam organisasi tersebut sehingga mereka merasa dihargai dan diperhatikan keberadaannya oleh perusahaan yang akhirnya akan berdampak pada motivasi kerja mereka.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efektifitas pelaksanaan promosi jabatan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia ?

2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi kerja karyawan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia ?


(17)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Adakah pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi kerja karyawan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia ?

1.4Tujuan Penelitian

Rumusan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai:

1. Untuk mengetahui gambaran efektifitas pelaksanaan promosi jabatan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi kerja karyawan pada Casting Division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi kerja karyawan pada Casting Division Di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi tiga macam kegunaan yang berguna baik secara teoritis, praktis maupun kegunaan terhadap penulis.

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi kajian yang lebih komprehensif dan pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai promosi jabatan dan motivasi kerja karyawan.

2. Secara Praktis

Bagi perusahaan, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukan dan bahan evaluasi mengenai bagaimana pengaruh pelaksanaan promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan, sehingga perusahaan dapat menghasilkan kinerja


(18)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

karyawan yang lebih efektif dan efisien serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkembang sesuai dengan perkembangan jaman.

3. Kegunaan Bagi Penulis

Penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman yang berharga bagi penulis agar dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk menganalisis fakta, fenomena, gejala dan peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan objektif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan dalam menyajikan atau menulis penelitian ini sehingga penelitian ini bisa selesai tepat pada waktunya.


(19)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode/ Jenis Penelitian

Metode penelitian dalam pelaksanaan sebuah penelitian diperlukan untuk mengarahkan dan dijadikan sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian sehingga dengan penggunaan metode yang tepat, tujuan penelitian dapat tercapai.

Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian. Dalam metode penelitian ini akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2004:1) bahwa “metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan tertentu”.

Dalam penelitian ini yang dgunakan dalam penelitian yaitu metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Moh.Nazir(2003:54) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sedangkan jenis penelitian verifikatif pada dasarnya digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesa yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.


(20)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey yaitu penelitian yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab-akibat) antara variable-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis. Survey dilakukan dilapangan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method, karena penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sebagaimana yang

diungkapkan Husen Umar (2002:45) ” cross sectional yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek riset dalam suatu waktu tertentu saja (tidak

berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)”

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi variabel merupakan petunjuk pelaksanaan bagaimana mendeskripsikan masalah yang hendak diungkap. Variabel menurut Sugiyono

(2004:39) adalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. sedangkan Variabel menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011 : 93) adalah “karakterisitik


(21)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan judul yang diajukan oleh penulis yaitu “Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Divition Di PT. Toyota Motor Manufacturing

Maka terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu promosi jabatan (X) dan motivasi kerja karyawan (Y).

3.2.1.1 Variabel Promosi Jabatan

Promosi Jabatan dalam penelitian ini merupakan variabel bebas. variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab lain yang tidak bebas. Variabel bebas dapat diartikan juga sebagai suatu variabel yang ada atau terjadinya mendahului variabel tidak bebasnya.

Efektifitas promosi jabatan dapat diukur berdasarkan indikator promosi. Dimana indikator promosi jabatan terdapat didalam dimensi-dimensi asas promosi jabatan yang dituangkan dalam program promosi sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk mempromosikan karyawannya menurut Malayu Hasibuan (2005:108-109) diantaranya yaitu:

1. Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan mengenai kejujuran, kemampuan, dan kecakapan karyawan bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada jabatan tersebut. Karyawan baru akan di promosikan, jika karyawan itu menunjukkan kejujuran, kemampuan, dan kecakapannya dalam memangku jabatan.

2. Keadilan

Promosi berasaskan keadilan, terhadap penilaian kejujuran, kemampuan, dan kecakapan semua karywan, penilaian harus jujur dan objektif tidak pilih kasih atau like and dislike.Karyawan yang mempunyai peringkat (rangking) terbaik hendaknya mendapat


(22)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

kesempatan pertama untuk di promosikan tanpa melihat suku, golongan, dan keturunannya. Promosi yang berasaskan keadilan akan menjadi alat motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan prestasinya. 3. Formasi

Promosi harus berasaskan kepada formasi yang ada, karena promosi karyawan hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan (job description) yang akan dilaksanakan karyawan. Jadi, promosi hendaknya disesuaikan dengan formasi jabatan yang ada di dalam perusahaan. Indikator promosi jabatan terdapat didalam dimensi-dimensi adalah sebagai berikut :

1) Kepercayaan

a. Kemampuan, yaitu karyawan dipromosikan atasdasar keahlian yang dimiliki guna mencapai hasil yang dinginkan.

b. Kecakapan, yaitu karyawan yang dipromosikan harus berdasarkan kecakapan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dapat bekerja secara mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya pada jabatan sebelumnya dengan baik.

c. Kejujuran, yaitu karyawan yang dipromosikan adalah karyawan yang jujur terutama pada dirinya sendiri, bawahannya dan perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelolah jabatan tersebut.

d. Loyalitas, yaitu karyawan yang dipromosikan ialah karyawan loyal dalam membela perusahaan dari tindakan yang


(23)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2) keadilan

a. berdasarkan rangking, yaitu karyawan yang diprmosikan harus berdasarkan rangking atau peringkat terbaik di perusahaan tanpa melihat suku, golongan dan keturunan.

b. Objektivitas, yaitu penilaian promosi jabatan harus berdasarkan objektivitas tidak pilih kasih atau like and dislike. 3) formasi

a. uraian pekerjaan, yaitu karyawan yang akan dipromosikan harus mempunyai uraian tugas yang jelas sehingga menimbulkan kefektifan dalam menjalankan pekerjaannya. b. Komunikatif, yaitu karyawan yang akan dipromosikan

mengetahui seluk beluk mengenai program-program promosi jabatan yang ada di perusahaan tersebut.

c. Tanggungjawab, yaitu karyawan yang akan di promosikan berdasarkan tanggungjawab yang diemban selama bekerja.


(24)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 1

Operasional Variable Promosi Jabatan (X)

Variabel X Dimensi Indikator Ukuran Skala No.Item

Promosi Jabatan (X) adalah " proses

pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain lebih tinggi dan

selalu diikuti oleh tugas, tanggungjawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya Nitisemito (1996:163)" kepercayaan a. Kemampuan

1. Tingkat kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan.

Ordinal 1 2. Tingkat kemampuan

dalam menghadapi

hambatan dalam

pekerjaan.

Ordinal 2

b. Kecakapan

3. Tingkat kreatifitas dalam

menyelesaikan pekerjaan. Ordinal 3 4. Tingkat inovasi dalam

menyelesaikan tugas. Ordinal 4 5. Tingkat kemandirian

dalam menyelesaikan tugas pekerjaan

Ordinal 5 c. Kejujuran 6. Tingkat kejujuran terhadap

amanah yang di emban. Ordinal 6 d. Loyalitas

7. Tingkat kesetiaan terhadap

perusahaan. Ordinal 7

8. Menjaga nama baik

perusahaan Ordinal 8

keadilan

e. Berdasarkan rangking

9. Tingkat rangking tertinggi

yang diraih karyawan Ordinal 9 10.Tingkat hasil yang dicapai

karyawan Ordinal 10

f. Objektivitas

11.Tingkat penilaian secara objektifitas dan tidak pilih kasih.

Ordinal 11

formasi

g. Uraian pekerjaan

12. tingkat pengetahuan akan

uraian pekerjaan. Ordinal 12 h. Tanggung

jawab

13.Tingkat tanggungjawab yang diemban terhadap tugas pekerjaan.

Ordinal 13 i. Komunikasi 14.Tingkat pengetahuan


(25)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3.2.1.2Variabel Motivasi Kerja Karyawan

Motivasi kerja karyawan dalam penelitian ini merupakan variabel tidak bebas. Variabel tidak bebas merupakan varibel kondisinya dipengaruhi oleh variabel lain yang sifatnya bebas. Pentingnya motivasi bagi kayawan merupakan salah satu alat atasan agar bawahan mau bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan yang diharapkan. Jika seseorang berhasil mencapai motivasinya maka yang bersangkutan cenderung untuk terus termotivasi sebaliknya, jika yang bersangkutan gagal mewujudkan motivasinya, maka yang bersangkutan mungkin tetap ulet terus berusaha atau justru menjadi putus asa.

Sesuai dengan pendapat yang dikatakan oleh Malayu Hasibuan (2005:141)

“Pentingnya motivasi karena adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai

hasil yang optimal”.

Untuk mengukur motivasi kerja keryawan menurut Hasibuan Malayu (2005: 163) dapat menggunakan beberapa indikator yaitu :

1. Prestasi, karyawan itu harus mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan kualitas maupun kuantitas dan bekerjasama secara efektif dan efisien.

2. Tanggung jawab, karyawan harus mampu bertanggungjawab atas kewajibannya menanggung segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaannya dengan menjungjung keamanan dan ketepatan waktu dalam bekerja.

3. Antusiasme, karyawan harus mempunyai semangat yang tinggi dalam terhadap proses berjalannya pekerjaan dan hasil dari pekerjaan yang dilakukan guna membangun inisiatifdalam bekerja.


(26)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

4. Kerjasama, karyawan dapat bekerja sama secara harmonis dengan sesama karyawan baikhorizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan.

5. Ketekunan, karyawan harus bekerja demi upaya berkesinambungan untuk mencapai tujuan tertentu agar tugas yang dibebankan dapat diselesaikan dengan baik dan maksimal.

6. Ketelitian, ketelitian sangat di perlukan bagi karyawan karena berkaitan dengan pekerjaan dan berhubungan dengan orang lain guna meminimalisir tingkat kesalahan yang dilakukan karyawan.


(27)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 2

Operasional Variabel Motivasi Kerja Karyawan (Y)

Variabel Indikator Ukuran Skala Item

Soal Motivasi kerja

karyawan (x) " motivasi kerja adalah suatu keahlian dalam mengarahkan karyawan dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai" edwin B.Flippo dalam hasibuan malayu (2005:143) a. Prestasi

1. Tingkat kehadiran Ordinal 1

2. Tingkat kesempatan untuk maju atau

promosi jabatan Ordinal 2

3. Tingkat pengakuan sebagai

karyawan di perusahaan. Ordinall 3

b. Tanggung jawab

4. Tingkat keamanan kerja terjaga

dengan baik. Ordinall 4

5. Tingkat ketepatan waktu dalam

melaksanakan pekerjaan Ordinal 5

c. Antusiasme

6. Antusias terhadap proses berjalannya

pekerjaan Ordinal 6

7. Antusiasme terhadap hasil penilaian

pekerjaan Ordinal 7

d. Kerjasama

8. Tingkat penerimaan terhadap semua

anggota kelompok. Ordinal 8

9. Tingkat perlakuan sama dengan

karyawan lainnya. Ordinal 9

e. Ketelitian 10.Tingkat ketelitian terhadap pekerjaan

yang diberikan Ordinal 10

f. Ketekunan

11.Tingkat ketekunan terhadap


(28)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3.2.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007:80) menjelaskan bahwa “populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Riduwan (2005:3)

mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia di bagian casting atau casting divition yang berjumlah 44 orang. Gambaran mengenai jumlah populasi dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3. 3 Populasi Penelitian

Dalam penelitian ini, sumber data yang dipergunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder:

1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Didapatkan melalui wawancara langsung dengan pihak PT.Toyota Motor Manufacturing casting divition serta melalui penyebaran angket yang

No Divisi/Bagian Jumlah Karyawan


(29)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

diberikan kepada karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing casting divition

2. Data sekunder merupakan data yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Penulis menggunakan data sekunder yaitu buku-buku literature, internet, maupun hasil observasi mengenai karyawan PT.Toyota Motor Manufacturing casting divition.

3.2.3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai pengumpul data agar data yang diperoleh akurat. Arikunto (2010:150),

menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah”. Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan

prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik.

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya penelitian sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan masalah yang dikajinya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket.


(30)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyebarkan sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh sampel penelitian. Penulis menyebarkan angket (seperangkat daftar pertanyaan yang harus responden jawab). Bentuk angket yang disebar adalah angket tertutup yaitu pada setiap pernyataan telah disediakan sejumlah alternatif jawaban untuk dipilih oleh setiap responden dengan menggunakan kategori Likert skala penilaian lima.

Selain itu dalam penelitian ini diperlukan studi kepustakaan yang dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan skripsi. Studi kepustakaan ini merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku (literatur) dan pemilihan teori-teori yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket adalah sebagai berikut:

1) Menyusun kisi-kisi daftar pertanyaan/pernyataan

Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban. Angket yang digunakan merupakan angket tertutup dengan lima alternatif jawaban, yaitu:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju


(31)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu STS = Sangat Tidak Setuju

2) Menetapkan skala penilaian angket

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan adalah skala lima kategori Model Likert. Skala likert menurut Moh. Nazir (2003:338), merupakan suatu skala untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal dengan menggunakan ukuran ordinal (dibuat ranking). Menurut Sugiyono (2012:93),”Skala Likert

mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”.

Faisal (2007: 142), menambahkan pendapatnya bahwa skala likert biasa

juga disebut sebagai “skala sikap” yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh seseorang memiliki ciri-ciri sikap tertentu yang ingin diteliti dengan dihadapkan

pada beberapa pernyataan “positif” dan “negatif” (dalam jumlah yang berimbang) dan beberapa pernyataan tersebut dijawab dengan beberapa alternatif jawaban

“Sangat Setuju”, “Setuju”, “Kurang Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”.

Tabel 3. 4

Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X dan Y Alternatif Jawaban

Pernyataan (Item) Positif Negatif

Sangat Setuju (SS) 5 1


(32)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 3) Melakukan uji coba angket

Sebelum mengumpulkan data yang sebenarnya dilakukan angket yang akan digunakan terlebih dahulu diuji cobakan. Pelaksanaan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan pada item angket.

3.2.4. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai alat pengumpulan data perlu diuji kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Menurut Sugiyono (2012:121) ,“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan instrumen

yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

Kurang Setuju (KS) 3 3

Tidak Setuju (TS) 2 4


(33)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Uji coba angket dalam pengujian instrument penelitian ini dilakukan terhadap 20 orang responden. Data yang terkumpul kemudian penulis hitung secara statistik validitas dan reliabilitasnya.

Angket yang akan diuji cobakan terdiri dari angket untuk mengukur promosi jaatan terhadap motivasi kerja karyawan. Untuk lebih jelas angket yang akan penulis uji cobakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 5

Jumlah item angket untuk uji coba

no variabel Jumlah item angket

1 Promosi jabatan 14

2 Motivasi kerja 11

total 25

Sumber : Data Hasil Perhitungan Angket 3.2.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan dari adanya uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar.

Menurut Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sedangkan menurut Sugiono (Riduwan, 2005:97), jika instrumen dikatakan valid


(34)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur.

Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila alat tersebut cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya nilai validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Suatu instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur. Dengan demikian syarat instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba atau tes. Tes yang valid adalah tes yang dapat mengukur dengan tepat dan teliti gejala yang hendak diukur. Uji validitas instrumen menggunakan analisa item, yakni dengan mengkorelasikan skor tiap item dengan skor total.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson (Suharsimi Arikunto, 2010:213) dengan rumus sebagai berikut :


(35)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Keteranga n :

xy

r = Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y N = Jumlah responden

i

X = Nomor item ke i

i

X

 = Jumlah skor item ke i

2 1

X

= Kuadrat skor item ke i

2 i

X

 = Jumlah dari kuadrat item ke i

Y

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2 i

Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Banyaknya responden untuk uji coba intrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun disarankan sekitar 20-30 orang responden.

rxy =

 

 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N


(36)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20-2 = 18 dan  = 5%.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya : 1. jika rxy hitung > r tabel, maka valid

2. jika rxy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.


(37)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 6

Uji Validitas Varibel Promosi Jabatan

No r Hitung r Tabel Keterangan

1 0,580 0,444 Valid

2 0,605 0,444 Valid

3 0,583 0,444 Valid

4 0,575 0,444 Valid

5 0,634 0,444 Valid

6 0,494 0,444 Valid

7 0,611 0,444 Valid

8 0,616 0,444 Valid

9 0,654 0,444 Valid

10 0,531 0,444 Valid

11 0,699 0,444 Valid

12 0,551 0,444 Valid

13 0,528 0,444 Valid

14 0,484 0,444 Valid

Sumber : skor hasil pengolahan jawaban responden.

Tabel 3.6 di atas menunjukkan 14 item angket untuk varibel promosi jabatan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.


(38)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 7

Uji Validitas Varibel Motivasi Kerja Karyawan

no r hitung f tabel keterangan

1 0,516 0,444 valid

2 0,531 0,444 valid

3 0,611 0,444 valid

4 0,655 0,444 valid

5 0,557 0,444 valid

6 0,645 0,444 valid

7 0,623 0,444 valid

8 0,604 0,444 valid

9 0,467 0,444 valid

10 0,575 0,444 valid

11 0,646 0,444 valid

Sumber : skor hasil pengolahan jawaban responden

Tabel 3.7 di atas menunjukkan 1 item angket untuk varibel motivasi kerja karyawan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.

3.2.4.2. Uji Reliabilitas (Test of Reability)

Jika instrumen penelitian telah dikatakan valid, selanjutnya pengujian alat pengumpulan data kedua yaitu pengujian realibilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reliabilitas instrumen


(39)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alfa dari Cronbach, yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaan

Σσi2 = Jumlah varians item

σi2 = Varians total

Dimana : Rumus varians sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010:227)

Keterangan :

σ = varians ∑X = Jumlah Skor

N = Jumlah Peserta test


(40)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total 11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db =

20-2 = 18 dan α = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya :

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel 2. jika r11 hitung ≤ r tabel, maka tidak reliable

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.8


(41)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Nomor Variabel R Hitung R Tabel Keterangan

1 Promosi Jabatan 0,822 0,444 Reliabel

2

Motivasi Kerja Karyawan

0,759 0,444 Reliabel

Sumber : skor hasil pengolahan jawaban responden

Tabel 3.8 di atas menunjukkan bahwa variebel promosi jabatan (X) dan motivasi kerja karyawan (Y) dinyatakan reliabel karena r hitung lebih besar dari r tabel.

3.2.5. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data. Sedangkan uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linear. Dari masing-masing pengujian akan dibahas sebagai berikut:

3.2.5.1Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk


(42)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil. (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas Ali Muhidin 2010: 93) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada tabel z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D hitung < D (n,α) dimana n hipotesis statistik yang akan diuji adalah:

Adalah jumlah sampel dan α = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk H0 : X mengikuti distribusi normal

H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :

Tabel 3. 8

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

Sn (Xi) - Fo (Xi)

│Sn (Xi) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul


(43)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =

Dimana :X = ∑ dan S = √∑

∑ ) )

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal. Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan

cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara

√ .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.  D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.2.5.2Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Langkah-langkah yang dapat dilakukan


(44)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dalam pengujian linieritas regresi menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:296) adalah:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg(a)) dengan rumus:

JK reg(a) = )

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi b І a (JK reg(a)) dengan rumus:

) [∑ ∑ ∑ ]

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres = ΣY2– JKreg (b/a) – JK reg (a)

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JK reg (a)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:

RJKreg(a) = JKreg (b/a)

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus: RJKres = JKres

N – 2

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

∑ {∑ ∑ ) }

9) Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 10)Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKres – JKE

11)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC = JKTC K – 2

12)Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE = JKE

N – k

13)Mencari nilai uji F dengan rumus: F = RJKTC

RJKE

14)Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.


(45)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu 15)Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5 %

16)Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan.

3.2.5.3Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji Barlett. Kriteria yang penulis lakukan adalah nilai hitung X2 > nilai tabel, mka Ho menyatakan skornya homogen ditolak. Rumus nilai hitung :

X2= (ln10)[⅀db.logSi2)

Ating somantri dan sambas ali M (2006:294) Dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)

S2Gab = Varians gabungan = S2Gab= ∑

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295), adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel Uji Barlett.


(46)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Tabel 3. 9

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2 Db. Log Si2

Db. Si2 1

2 3

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2= ∑

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai X2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut:

 Jika nilai χ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).

 Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak homogen).

3.2.6 Teknik Analisa Data 3.2.6.1 Analisis Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas Ali Muhidin dan Maman A. (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah


(47)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi kerja karyawan. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2007:81), yaitu :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK=ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi= x1 x2 x3 ...+x37. Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R =

c. Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini:


(48)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 10

Skala Penafsiran Skor Rata-Rata

No Skor Kriterium Penafsiran

Variabel X

Penafsiran Variabel Y 1. 1,00 – 1,79 Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah 2. 1,80 – 2,59 Tidak Efektif Rendah 3. 2,60 – 3,39 Cukup Efektif Sedang

4. 3,40 – 4,19 Efektif Tinggi

5. 4,20 – 5,00 Sangat Efektif Sangat Tinggi Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2014.

3.2.6.2 Analisis Inferensial

Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistic inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).

Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel promosi jabatan (X) terhadap variabel motivasi kerja karyawan (Y).

Langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.


(49)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden

4. Menghitung nilai koefisien regresi. 5. Menghitung nilai uji statistik F.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel F, pada derajat bebas (db = N – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung F dengan nilai r atau nilai F yang terdapat dalam tabel.

Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau F lebih besar dari nilai tabel r atau F, maka item angket dinyatakan signifikan..

3.2.7 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris dan dengan pengujian tersebut maka akan didapat suatu keputusan untuk menolak atau menerima suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menerima atau menolak hipotesis ini.

Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya


(1)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil pembahasan tentang promosi jabatan terhadap motivasi kerja karyawan maka dapat disimpulakan bahwa sebagai berikut :

1. promosi jabatan pada casting division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, yang diukur melalui indikator kemampuan, kecakapan, kejujuran, loyalitas, berdasarkan rangking, objektivitas, uraian pekerjaan, komunikasi, dan tanggung jawab berada pada kategori cukup efektif. Hasil tersebut berarti menunjukkan bahwa kualitas promosi jabatan pada casting division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia cukup optimal atau cukup efektif. Hasil ini menunjukkan bahwa promosi jabatan dipersepsikan cukup efektif oleh sebagian besar karyawan casting division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia.

2. Motivasi kerja karyawan casting division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang terdiri dari prestasi, tanggung jawab, antusiasme, kerjasama, ketekunan, dan ketelitian, berada dikategori cukup tinggi. Hasil ini


(2)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan casting division di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia berada pada kategori cukup tinggi.


(3)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa secara simultan promosi jabatan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Artinya jika efektifitas promosi jabatan maka motivasi kerja karyawan akan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji korelasi sederhana menunjukkan korelasi yang berada pada kategori cukup kuat. Informasi ini memberikan keterangan bahwa variabel promosi jabatan memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap motivasi kerja karyawan.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas dan merujuk pada skor rata-rata setiap indikator, sara yang dikemukakan mengacu pada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah diantara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel promosi jabatan, indikator loyalitas dan komunikasi memiliki skor terendah. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan loyalitas karyawan dan kejelasan komunikasi ketika adanya informasi mengenai promosi jabatan adalah dengan meningkatkan komunikasi kepada para karyawan dengan bahasa yang lebih cocok kepada bahawan dalam


(4)

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menyampaikan instruksi atau perintah serta lakukan pendekatan dengan orang yang tepat untuk di tempatkan di posisi yang tepat. 2. Berdasarkan indikator yang dijadikan kajian pada variabel motivasi

kerja. Indikator ketelitian memiliki skor terendah. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menegaskan mengecek kembali tugas-tugas bila pekerjaan dirasa sudah selesai dan diberikan catatan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan diselesaikan sesuai dengan target ketelitian.

3. Perusahaan hendaknya senantiasa memperhatikan efektifitas promosi jabatan agar lebih baik lagi dimasa yang akan dating dan menetapkan promosi jabatan dimana pihak perusahaan harus berupaya se-objektif mungkin dan tidak pilih kasih dalam penilaian promosi jabatan, sehingga karyawan mendapat kesempatan yang sama untuk dipromosikan, dan hal ini akan menjadi alat untuk memotivasi para karyawan, guna tercapainya tujuan bersama baik untuk perusahaan maupun karyawan.


(5)

1

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

M. Manullang, (2004). Dasar-Dasar Manajemen. Gadjah Mada University Press Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhidin, Sambas A. (2010). Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Nitisemoto Alex S. (1996). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia).Jakarta: Ghalia Indonesia

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2005). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Robbins, Stephen P. (2008).Perilaku Organisasi.Jakarta:Salemba Empat Sastradipoera, Bedjo Siswanto. (2006). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia

Pendekatan Administratif Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Saydam, Gozali. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta: CV. Haji Mas Agung.

Muhidin, Sambas A. dan Maman Abddurahman. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Somantri, A. dan Sambas A. Muhidin.(2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.


(6)

2

Ahda Fania, 2014

Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pada Casting Division Di Pt. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Mudihin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Sugiyono, (2004), Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. (2007). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Teknik Analisis Regresi dan korelasi bagi para peneliti Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Usman.Husaini. (2008). Manajemen edisi 2. Bandung: PT. Refika Aditama Usman.Husaini. (2013). Manajemen edisi 4. Bandung: PT. Refika Aditam

Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Sulita Bandung.

Winardi, J. (2007). Manajemen Perilaku Organisasi, Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media.

Sumber Internet :

Ratusan buruh turun kejalan (online) tersedia : http//www.merdeka.com/peristiwa/jakarta/demo-buruh-UMK [3 desember 2013]